No. Dokumen :
S
No. Revisi : B
O
Tanggal Terbit : 28 September 2019
P
Halaman : ½
Tanda Tangan
PUSKESMAS dr. Putu Sedana M.Kes
NIP. 19780318 200902 2 002
MATANI
4. Referensi
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2012 tentang Penyelengaraan Laboratorium Puskesmas.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Langkah- 1. Kepala Tatausaha melaporkan kepada Pimpinan Puskesmas bahwa
langkah akan ada pelatihan dan Pendidikan untuk prosedur, bahan yang
berbahaya atapun alat yang baru bagi petugas laboratorium.
2. Pimpinan Puskesmas menginstruksikan kepada petugas Laboratorim
untuk mengikuti pelatihan dan Pendidikan untuk prosedur yang
baru, bahan berbahaya atau alat yang baru.
3. Petugas melaporkan kepada pimpinan puskesmas bahwa pelatihan
dan Pendidikan untuk prosedur yang baru, bahwa berbahaya dan
alat yang baru telah dilaksanakan.
4. Petugas membuat laporan hasil pelatihan Pendidikan untuk prosedur
yang baru, bahan berbahaya dan alat yang baru.
5. Petugas menyampaikan hasil pelatihan dan Pendidikan melalui rapat
lokmin.
6. Petugas membuat SOP penggunaan prosedur yang baru, bahaya
berbahaya atau alat yang baru.
PELATIHAN DAN PENDIDIKAN UNTUK
PROSEDUR BARU, BAHAN BERBAHAYA, DAN
PERALATAN BARU
7. Hal-hal yang
perlu di
perhatikan