Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui
tindakan fisioterapi pada pasien dengan myalgia. Selain itu, makalah ini juga
kasus tersebut. Rasa terima kasih saya tidak terkirakan kepada semua pihak yang
telah mendukung dalam penyusunan makalah ini yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu.
karena keterbatasan pengetahuan saya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halama
n
Halaman Judul.............................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi, Fisiologi, dan Biomekanik................................... 3
B. Myalgia................................................................................ 5
C. Problematik Fisioterapi........................................................ 9
D. Teknologi Intervensi Fisioterapi ......................................... 11
BAB III PELAKSANAAN STUDI KASUS............................................ 19
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................... 28
B. Saran .................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 29
Lampiran
iii
BAB I
PENDAHULUAN
kerja. Keluhan pada muskuloskeletal merupakan keluhan pada otot skeletal yang
dirasakan dengan intensitas nyeri yang berbeda-beda, dari nyeri yang ringan
sampai nyeri yang sangat berat. Otot yang menerima beban secara berulang-ulang
dan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada
sendi, ligamen dan tendon (Tarwaka, 2004). Salah satunya adalah nyeri otot atau
Myalgia yang dapat terjadi saat membaca, bekerja dan mengendarai mobil.
beberapa penyakit maupun kelainan yang terletak pada leher, kedua bahu, dan
adalah penggunaan berlebih atau over stretching pada otot trapezius. Nyeri
tersebut berhubungan dengan stress atau strain otot trapezius, tendon dan ligamen
seperti mengangkat benda berat dengan cara yang salah. Nyeri otot trapezius
menjalar di sepanjang punggung atas dan leher, dibelakang telinga serta di pelipis
1
2
(9,59%) dan nasopharingitis akut (8,15%) pada Puskesmas Surakarta tahun 2014
(DepkesRI,2014).
Masalah yang dapat timbul akibat myalgia seperti adanya nyeri, spasme
otot, keterbatasan gerak atau hipomobility, imbalance muscle dan ganguan postur
atau tindakan dan pembatasan partisipasi dalam situasi kehidupan. Pada kasus
myalgia ini disabilitas yang di temukan adalah nyeri saat melakukan perawatan
Terapi pada kondisi myalgia dapat dibagi menjadi terapi farmakologik dan
pereda nyeri, obat anti inflamasi dan muscle 6 relaxants . Sedangkan pada terapi
terapi dengan teknik manual maupun elektroterapi. Pada kasus myalgia ini,
ultrasound.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berujung pada bagian superior dari otot latissimus dorsi. Otot ini di
inervasi oleh akar saraf C5-T1. Menurut arah serabutnya, otot trapezius
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : upper fiber, middle fiber, dan lower
spinal saraf aksesori (CN XI) (motor) dan saraf serviks (C3 dan C4) (nyeri
dan propriosepsi. Suplai darah dari otot ini yaitu arteri servikal melintang
(truncus servikodorsal).
Adapun fungsi dari otot upper trapezius adalah pada saat gerakan
elevasi dan abduksi scapula. Pada saat otot ini melakukan kontraksi
konsentrik bersama dengan otot levator scapula akan terjadi gerak elevasi
3
4
akan terjadi gerakan lateral flexi neck, sedangkan bila dilakukan bilateral
Gambar 1
Anatomi Trapezius Muscle (Lipper, 2011)
atas tidak terfiksasi, serabut pada trapezius akan bekerja dengan otot
B. Myalgia
1. Definisi
Myalgia atau disebut juga nyeri otot merupakan gejala dari banyak
penggunaan otot yang salah atau otot yang terlalu tegang. Myalgia yang
suatu keadaan yang serius, terutama jika gejala myalgia tersebut tidak
dapat dihubungkan secara pasti dengan cedera atau penyakit yang baru
2. Etiologi
kerusakan fisik otot akibat latihan kompulsif, dan memilukan ligamen atau
pada otot dan ligamen disertai dengan kelelahan dan nyeri bahkan setelah
fibrimyalgia kronis.
serta protein.
Gejala lainnya: Suasana hati yang buruk, kecemasan dan parestesia (De
Meulemeester, 2017)
4. Patologi
dengan kekuatan yang besar seperti mengangkat barang yang berat. Akibat
menerus maka tidak ada waktu bagi otot tersebut untuk memperbaiki diri
5. Komplikasi
ketegangan otot, dan titik pemicu, tetapi sindrom leher tegang atau
a. Cervical spondylosis
zygoapophyseal.
shoulder osteoarthritis
f. Polymyaglia rheumatica
9
C. Problematik Fisioterapi
1. Impairment
fisiologi atau secara struktur dan fungsi anatomi dari tubuh manusia.
a. Nyeri
1) Definisi
2) Mekanisme Nyeri
b. Keterbatasan LGS
1) Definisi
2014).
2010). Otot upper trapezius adalah otot tipe I atau tonik dan juga
terjadi pada tipe otot ini cenderung tegang dan memendek. Itu
2. Functional Limitation
dari impairment.
3. Participation Retriction
a. Definisi
0.8-1 mm.
1) Efek Fisiologis
Efek fisiologis dari sinar infra red, jika sinar infra red diabsorbsi
oleh kulit, maka panas akan timbul pada tempat dimana sinar tadi
12
Ahsaniyah, B. 2017)
2) Efek Terapeutik
Ahsaniyah, B. 2017)
Indikasi pemberian infra red yaitu (1) Nyeri otot, sendi serta
gerak sendi, (3) Ketegangan atau spasme otot, (4) Peradangan kronik
dan luminous, faktor pemisah kedua bentuk generator ini adalah jenis
yang selain berisi infra red, juga memiliki sinar UV. sehingga,
f. Prosedur Pelaksanaan
yang akan disinari, tidak boleh ada pakaian atau benda logam di area
IR selama 10-15 menit. Jika pasien merasa terlalu panas, maka infra
g. Dosis
14
a. Definisi
salah satu dari beberapa tujuan US. (Hayes & Hall, 2018).
1) Efek mekanis
2) Thermal
3) Piezoelectric
4) Biologis
2015)
pada sendi dan otot, rheumatoid arthitis pada stadiium tak aktif,
16
kelainan atau penyakit pada sirkulasi darah, serta untuk penyakit pada
e. Prosedur Pelaksanaan
terapi yang nantinya akan diberikan. Bebaskan area dari baju maupun
benda lain yang menempel setepat mungkin. Atur parameter pada ultra
f. Dosis
dan frekuensi. Intensitas terapi dari ultra sound yang disarankan yaitu :
0,3 – 1,2 W/cm2, ( 3 ) intensitas kuat; 1,2 – 3 W/cm2,, (4) untuk efek
teraupetik; 0,7 – 3 MHz. Dan Frekuensi terapi dari ultra sound yang
3. Massage
a. Definisi
b. Tujuan
resistensi kulit, efek massage terhadap otot dan jaringan lunak yaitu
d. Teknik Massage
BAB III
PELAKSANAAN STUDI KASUS
1. Diagnosis Medis :
Myalgia
2. Catatan Klinis :
3. Obat - Obatan :
Umur : 28 Tahun
Agama : Kristen
Alamat : Tomohon
a. Keluhan Utama :
Tidak ada
2. Pemeriksaan fisik
a. Tanda – Tanda Vital
c) Pernapasan : 19x/menit
d) Temperatur : 36 °C
b. Inspeksi :
c. Palpasi :
Terdapat nyeri tekan dan spasme otot upper trapezius dan otot
sternocleidomastoideus.
a. Gerak Aktif :
Pasien dapat melakukan gerakan fleksi cervical, lateral fleksi kiri dan
kanan serta rotasi tapi tidak full LGS karena adanya nyeri.
b. Gerak Pasif :
pasien merasakan nyeri. Terdapat springy end feel pada lateral fleksi
kiri dan kanan, flexi serta ekstensi cervical akibat spasme otot.
Kategori penilaian :
6. Pemeriksaan spesifik
a. Pemeriksaan LGS
Table 2
Pemeriksaan LGS
Flexi cervical 13 cm - 11 cm 2
Extensi cervical 13 cm - 15 cm 2
b. Pemeriksaan Nyeri
c. Pemeriksaan Tambahan
1) Spurling Test
Hasil : +
24
2) Tes Distraksi
Hasil : -
3) Tes Kompresi
Hasil : +
1. Impairment :
2. Functional Limitation :
3. Participation Restriction :
D. Program Fisioterapi
1. Tujuan
meningkatkan LGS.
2. Rencana evaluasi
3. Prognosis
E. Penatalaksanaan Fisioterapi
1. INFRA RED
menit.
e. Monitoring Terapi : Jika pasien merasa terlalu panas, maka infra red
d. Pelaksanaan : Berikan gel pada daerah bahu kiri dan kanan, leher dan
pararel dengan intensitas 1,2 w/cm2 selama 4 menit setiap sisi kiri dan
e. Monitoring Terapi : Jika pasien merasa tidak nyaman, maka alat bisa
3. Massage
F. Evaluasi
Table 3
Evaluasi
T1 T2 T3 T4
8 Mei 2021 15 Mei 2021 17 Mei 2021 20 Mei 2021
Nyeri (VDS) N. Diam : 3 N. Diam : 3 N. Diam : 2 N. Diam : 2
N. Gerak : 6 N. Gerak : 6 N. Gerak : 5 N. Gerak : 5
N. Tekan : 4 N. Tekan : 4 N. Tekan : 3 N. Tekan : 2
LGS (midline) Flexi cervical : Flexi cervical :
13cm-11cm=2cm 13cm-9cm=4cm
Exstensi cervical : Exstensi cervical :
13cm-15cm=2cm 13cm-16cm=3cm
Lateral flexi kiri : Lateral flexi kiri :
18cm-17cm=1cm 18cm-15cm=3cm
Lateral F kanan : Lateral F kanan :
18cm-16cm=2cm 18cm-15cm=3cm
peningkatan LGS.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Myalgia atau disebut juga nyeri otot merupakan gejala dari banyak
penggunaan otot yang salah atau otot yang terlalu tegang. Myalgia yang
terjadi tanpa riwayat trauma mungkin akan disebabkan oleh infeksi virus.
B. Saran
diharapkan agar dapat memeriksakan diri atau orang lain kepada tenaga
memperberat kondisinya.
DAFTAR PUSTAKA