Anda di halaman 1dari 3

BUBUR DIADUK

Sebuah Teks Diskusi


Kamis, 19 Januari 2023
KELOMPOK 1

Konteks
Bubur Ayam adalah salah satu makanan yang berasal dari Indonesia. Bubur ini
terdiri dari beras yang dimasak dengan air yang banyak dan dalam waktu yang
relatif lama, sehingga memiliki tekstur yang lembut dan berair.
Sesuai dengan namanya, bubur ayam, berisikan suwiran atau potongan daging
ayam. Selain itu, untuk menunjang cita rasanya, diberikan pula taburan bahan
seperti cahkwe, kacang, koya, daun bawang, seledri, serta siraman kuah kaldu
ayam. Terkadang, bubur ayam disantap bersamaan dengan berbagai macam
sate-satean.
Dalam menikmati bubur ayam ini, ada dua cara, yaitu diaduk atau tidak diaduk.
Perbedaan selera ini menyebabkan timbulnya kontroversi di kalangan
masyarakat.
Pendapat Pro
Dikutip dari artikel idntimes, bubur diaduk lebih baik daripada bubur
tidak diaduk. Hal ini dikarenakan semua bahan-bahan yang ada
tercampur secara merata, sehingga mudah dicerna oleh lambung.
Selanjutnya, dalam bidang cita rasa, bubur diaduk memiliki rasa yang
lebih enak. Hal ini disebabkan karena pada saat mengaduk, semua bahan
dalam bubur, mulai dari ayam, cahkwe, Koya, seledri, kacang, bahkan
sampai pada kuah kaldunya, tercampur menjadi satu, menciptakan
harmoni cita rasa yang kuat.
Melalui survey yang kami lakukan di media Facebook, memang, secara
tampilan bubur diaduk kurang mengandung estetika. Walau begitu,
banyak netizen mengatakan bahwa mengaduk bubur merupakan cara
mereka menghargai jerih payah memasak dan karya sang penjual bubur.

Pendapat Kontra
Bubur yang tidak diaduk unggul dalam segi estetika. Saat makan, manusia
menggunakan seluruh indranya, termasuk mata. Maka, bubur yang tidak
diaduk tampak lebih menggiurkan. Suwiran ayam, potongan cahkwe,
taburan bawang goreng, lebih menggugah selera makan.
Menurut studi gabungan dari University of Oxford, University of
Birmingham, dan BI Norwegian Business School tahun 2014, makanan
dengan estetika, lebih meningkatkan nafsu makan 30% daripada yang
terlihat abstrak. Ini menjadi alasan keunggulan bagi Pendapat Kontra,
penjual bubur menyajikan dagangannya dengan penataan sedemikian
rupa.

Kesimpulan
Pada kesimpulannya, perbedaan preferensi antara diaduk atau tidak
diaduk ini bukan merupakan masalah besar, melainkan hanya sekedar
menjadi hiburan di kalangan masyarakat Indonesia. Keduanya sama-
sama cara makan yang memiliki sejuta manfaat bagi tubuh.

2
ANGGOTA KELOMPOK
 Kayla A. Efendi (11)
 Shania N. Affandi (27)
 A. Nova (03)
 Valentina P. (31)
 Nabila Ismi (21)
 Alvino H. (02)

Anda mungkin juga menyukai