Anda di halaman 1dari 11

JUTEKIN Vol 5 No.

2 (2017) – ISSN : 2338-1477 – EISSN : 2541-6375

JURNAL TEKNIK INFORMATIKA


Halaman Jurnal: http://jurnal.stmik-dci.ac.id/index.php/jutekin/
Halaman LPPM STMIK DCI: http://lppm.stmik-dci.ac.id

SISTEM PAKAR TES KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT DENGAN


METODE FORWARD CHAINING

Dadang Haryanto1, Ilham Muhammad Nur2


1
Manajemen Informatika STMIK DCI
Dadang@stmik-dci.ac.id
2
Teknik Informatika STMIK DCI
ilhamsgm12@gmail.com

ABSTRAK

Sistem Pakar adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga
dapat digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini digunakan sebagi
dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi). Tipe kepribadian merupakan
sikap yang khas dari individu dalam berperilaku dan merupakan segala yang mengarah ke luar atau
kedalam dirinya sehingga dapat dibedakan dengan individu lain. Salah satunya adalah sikap
Ekstrovert-Introvert, kedua sikap ini terwujud dalam diri semua individu, seseorang dapat
digolongkan ke dalam salah satu dari kepribadian ini berdasarkan pada jenis sikap yang lebih
dominan.Penelitian ini bertujuan menyusun sebuah sistem pakar yang digunakan untuk mengetahui
kepribadian seseorang, dimana pengguna bisa melakukan tes kepribadian tanpa psikolog. Maka dari
itu diperlukan suatu aplikasi dengan sistem komputerisasi yang baik sehingga dapat bekerja secara
maksimal. Aplikasi yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 dan
database access sebagai media penyimpanan knowledge-base-nya.Kesimpulan dari hasil analisa
yang dilakukan oleh penulis terhadap kepribadian seseorang yang bisa digunakan sebagai bahan
cerminan untuk membangun atau mengevaluasi, maka penulis membuat aplikasi yang dapat
membantu pengguna untuk mengetahui kepribadiannya.
Kata kunci : Aplikasi, Psikolog, Borland Delphi 7.

I. PENDAHULUAN Introvert, Jung mengolongkan orang


Kepribadian atau Personality berdasarkan pada tipe kepribadiannya.
berasal dari bahasa latin yang berati Ilmu psikologi pada dasarnya
Persona, secara umum kata persona bertujuan untuk dapat memahami
merujuk pada topeng yang digunakan para kepribadian sesama manusia, diantaranya
pemain sandiwara di zaman romawi. kepribadian ekstrovert-introvert.
Kepribadian merupakan cara yang khas dari Seseorang dapat digolongkan ke dalam
individu dalam berperilaku dan segala sifat salah satu dari kepribadian ini berdasarkan
yang membedakan antara individu satu pada jenis sikap yang lebih dominan.
dengan individu yang lain. Adalah Carl Hakikat manusia dalam beradaptasi
Gustav Jung (1875-1961) orang pertama membutuhkan proses yang cukup
yang merumuskan tipe kepribadian kompleks, dimana seseorang harus bisa
manusia dengan istilah Ekstrovert dan beradaptasi dalam segala hal atau posisi
11
Dadang Haryanto, Ilham Muhammad Nur / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 2 (2017) 11 - 20

apapun. Tak jarang orang gagal akan kecerdasan yang ditunjukan oleh suatu
pencapaiannya karena dia mengalami entitas buatan. Kecerdasan diciptakan dan
kesulitan ketika beradaptasi di suatu dimasukan ke dalam suatu mesin
tempat, misalnya pencapaian kepuasan (komputer) agar dapat melakukan
kerja. pekerjaan seperti yang dilakukan manusia.
Dalam praktiknya selama ini di
dalam ilmu psikologi sebagian besar masih 2.2 Sistem Pakar
menggunakan cara-cara atau metode lama Sistem pakar adalah suatu program
dalam proses memahami dan mempelajari komputer yang dirancang untuk mengambil
sisi psikologi suatu objek. Objek yang keputusan seperti keputusan yang diambil
dimaksud adalah manusia dengan segala oleh seorang atau beberapa orang pakar
sikap dan tingkah lakunya.Salah satu (Giarratano dan Riley, 1994). Dalam
metode lama yang masih banyak digunakan penyusunannya, sistem pakar
dalam ilmu psikologi yakni dengan cara mengkombinasikan kaidah-kaidah
membuat lembaran-lembaran yang akan penarikan kesimpulan (inference rules)
diberikan kepada objek yang akan dengan basis pengetahuan tertentu yang
dipelajari, lalu dikumpulkan. Tentunya hal diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam
ini dirasakan kurang efisien dan memakan bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal
waktu yang cukup lama dalam prosesnya, tersebut disimpan dalam komputer, yang
juga rentan terjadi kejenuhan selama selanjutnya digunakan dalam proses
proses tersebut, kemungkinan juga pengambilan keputusan untuk
berpengaruh pada kesimpulan yang penyelesaian masalah tertentu.
dihasilkan.
Berdasarkan alasan tersebut 2.3 Definisi Kepribadian Ekstrovert
penulis tertarik untuk mencoba membuat dan Introvert
suatu aplikasi di bidang psikologi, 2.3.1 Tipe Kepribadian
khususnya pada sub bidang kepribadian Tipe kepribadian merupakan sikap
menggunakan pengetahuan komputer di yang khas dari individu dalam berperilaku
bidang kecerdasan buatan khususnya dan merupakan segala yang mengarah ke
cabang sistem pakar. Untuk merealisasikan luar atau kedalam dirinya sehingga dapat
hal tersebut, penulis memberi judul dibedakan dengan individu lain.
penulisan tugas akhir ini dengan “Sistem Kepribadian seseorang menurut Jung terdiri
Pakar Tes Kepribadian Ekstrovert Dan dari sembilan sistem yang berlainan tetapi
Introvert Dengan Metode Forward terkait satu dengan lainnya, dan salah
Chaining”. satunya adalah sikap Ekstrovert-Introvert
(Loekmono, J.T Lobby. 2003). Kedua sikap
II. LANDASAN TEORI ini terwujud dalam diri semua individu.
2.1 Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan merupkan salah 2.3.2 Kepribadian Ekstrovert
satu bagian ilmu komputer yang membuat Jung mengatakan bahwa ekstrovert
agar mesin (komputer) dapat melakukan adalah kepribadian yang lebih dipengaruhi
pekerjaan seperti dan sebaik yang oleh dunia objektif, orientasinya terutama
dilakukan manusia (Kusumadewi, Sri. 2003: tertuju ke luar (Suryabrata, Sumadi. 1983).
1). Kecerdasan buatan (artificial Pikiran, perasaan, serta tindakannya lebih
intelligence) didefinisikan sebagai banyak ditentukan oleh lingkungan. Jung
12
Dadang Haryanto, Ilham Muhammad Nur / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 2 (2017) 11 - 20

menyatakan bahwa dimensi orang lagi yang premisnya cocok dengan fakta
ekstovert dalam perilaku aktual yang diketahui maupun fakta yang
digambarkan sebagai orang yang terbuka, diperoleh.
periang, suka bergaul dengan orang lain, Pencocokan fakta atau pernyataan
cenderung berinteraksi dengan masyarakat dimulai dari bagian kiri (IF). Dengan kata
dan tidak sensitif, menghadapi kehidupan lain, penalaran dimulai dengan fakta yang
sehari kurang serius, tidak menyukai ada pada bagian premis aturan IF [fakta]
keteraturan, agresif, kurang THEN [kesimpulan]. Untuk menguji
bertanggungjawab, optimis, implusif kebenaran hipotesis, dari fakta-fakta
bersifat praktis dan penuh motif-motif yang tersebut selanjutnya akan ditentukan
dikoordinasi oleh kejadian-kejadian kesimpulan yang terletak pada sebelah
eksternal (Suryabrata, Sumadi. 1983). kanan aturan IF [fakta] THEN [kesimpulan].

2.3.3 Kepribadian Introvert Observasi A Aturan R1 Fakta C


Aturan R3
Kesimpulan 1

Secara singkat individu introvert Kesimpulan2


Observasi B Aturan R2 Fakta D
adalah individu yang cenderung menarik Aturan R2

diri dari kontak sosial. Minat dan Fakta E

perhatiannya lebih terfokus pada pikiran Gambar 2.1


dan pengalamannya sendiri. Jung Proses Forward Chaining
menguraikan perilaku introvert sebagai
orang pendiam, menjauhkan diri dari Teknik yang digunakan dalam proses
kejadian-kejadian luar, tidak mau terlibat penulusuran data yaitu menggunakan :
dengan dunia objektif, tidak senang berada Breadth first search
di tengah orang banyak, merasa kesepian Metode penelusuran ini memeriksa
dan kehilangan di tengah orang banyak. Ia semua node (simpul) pohon pencarian,
melakukan sesuatu menurut caranya dimulai dari simpul akar. Simpul-simpul
sendiri, menutup diri terhadap pengaruh dalam tingkat diperiksa seluruhnya
dunia luar (Suryabrata, Sumadi. 1983). sebelum pindah ke simpul di tingkat
selanjutnya. Proses ini bekerja dari kiri ke
2.4 Metode Forward Chaining kanan, baru bergerak ke bawah. Ini
2.4.1 Forward Chaining berlanjut sampai ke titik tujuan (goal).
Forward chaining disebut juga 1
penalaran dari bawah ke atas karena
penalaran dari fakta pada level bawah
menuju konklusi pada level atas didasarkan
2 3 4
pada fakta (Arhami, Muhammad. 2005).
Forward chaining bisa dikatakan sebagai
strategi inference yang bermula dari
sejumlah fakta yang diketahui. Pencarian 5 6 7 8 9 10

dilakukan dengan menggunakan rules yang


premisnya cocok dengan fakta yang Gambar 2.2
diketahui tersebut untuk memperoleh fakta Breadth first sear
baru dan melanjutkan proses hingga goal
dicapai atau hingga sudah tidak ada rules
III. ANALISIS SISTEM
13
Dadang Haryanto, Ilham Muhammad Nur / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 2 (2017) 11 - 20

3.2.4 Analisis Data Pengkodean


Format pengkodean yang diterapkan pada sistem pakar tes kepribadian
ekstrovert dan introvet adalah sebagai berikut :
1. Data Tabel Pertanyaan
Berikut data tabel pertanyaan :
Tabel 3.7
Tabel Pertanyaan
Kode Pertanyaan Pertanyaan
P1 Minat terhadap banyak kegiatan

P2 Menyukai Petualangan
P3 Menghabiskan waktu luang sendiri
P4 Jauh dari suatu komunitas
P5 Menyukai hal-hal baru
P6 Tegas mengambil keputusan
P7 Memegang teguh prinsip
P8 Konsisten dalam kebiasaan
P9 Peka terhadap lingkungan sekitar
P10 Perhatian mudah dialihkan
P11 Berpikir jauh kedepan
P12 Tertarik terhadap suatu ide
P13 Menunda-nunda pekerjaan
P14 Mengabaikan janji
P15 Menyelesaikan tugas tepat waktu
P16 Tidak pernah terlambat memenuhi janji
P17 Terlibat aktif dalam kegiatan
P18 Nyaman berbicara didepan orang banyak
P19 Tidak nyaman berada ditengah banyak orang
P20 Menghindari keramaian
P21 Mudah marah
P22 Terbuka dengan orang lain
P23 Mudah terhanyut perasaan
P24 Banyak pertimbangan
P25 Melakukan sesuatu dengan terburu-buru
P26 Membuat keputusan seketika
P27 Hati-hati dalam berbicara
P28 Mengambil keputusan penuh pertimbangan

14
Dadang Haryanto, Ilham Muhammad Nur / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 2 (2017) 11 - 20

2. Data Tabel Kepribadian


Tabel 3.8
Tabel Kepribadian
Kode Tipe
Solusi
kepribadian Kepribadian
1. Jangan berlebihan dalam bergaul
2. Jadilah pendengar yang baik
K1 Ekstrovert
3. Jangan percaya diri berlebihan
4. Jangan terlalu ambisius untuk terlihat menonjol
1. Kembangkan kemampuan bersosialisasi
2. Berhenti memperhatikan diri sendiri
3. Memperbanyak interaksi dengan orang lain
K2 Introvert
4. Cobalah bergabung dengan komunitas
5. Kurangi imajinasi
6. Berhentilah berpikir setengah-setengah
3. Data Tabel Relasi
Tabel 3.9
Tabel Relasi
Kode Kode Pertanyaan Kode kepribadian
P1, P2, P5, P6, P9, P10, P13, P14,
R1 K1
P17, P18, P21, P22, P25, P26
P3, P4, P7, P8, P11, P12, P15, P16,
R2 K2
P19, P20, P23, P24, P27, P28

3.2.5 Analisis Metode Pelacakan P1 P3

Metode pelacakan yang P2 P5 P4 P7

digunakan dalam sistem pakar tes


kepribadian ekstrovert dan introvert ini P6 P9 P8 P11

adalah metode forward chaining dengan P10 P13 P12 P15

teknik Breadth first search.


1. Analisis Pohon Keputusan P14 P17 P16 P19

Analisa pohon keputusan P18 P21 P20 P23

merupakan suatu rancangan yang


digunakan untuk membangun sistem P22 P25 P24 P27

sebuah sistem pakar. Di dalam diagram P26 P28

pohon keputusan akan dicari hasil akhir


dari setiap penelusuran. Diagram pohon K1 K2
Pertanyaan

keputusan akan mempermudah untuk Tipe Kepribadian

menyusun basis pengetahuan dan aturan


Gambar 3.1
dari setiap penelusuran tes kepribadian
Pohon Keputusan
ekstrovert dan introvert.
Proses ini bekerja dari kiri ke kanan,
baru bergerak ke bawah. Ini berlanjut
sampai ke titik tujuan (goal).

15
Dadang Haryanto, Ilham Muhammad Nur / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 2 (2017) 11 - 20

IV. PERANCANGAN SISTEM


4.2 Perancangan Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat bantu yang dapat menggambarkan
sistem secara lengkap dan jelas, baik sistem yang sudah ada maupun sistem yang masih
dalam rancangan. Data Flow Diagram (DFD) ini menjelaskan mengenai aliran informasi,
proses, basis data dan sumber tujuan data yang dilakukan oleh sistem. Tingkatan atau level
Data Flow Diagram (DFD) dimulai dari Diagram Konteks, yaitu menjelaskan dan
menggambarkan mengenai sistem secara umum yang terdiri dari beberapa external entity
(elemen-elemen diluar sistem) yang memberikan input kedalam sistem.

4.2.1 Diagram Konteks


Data Pertanyaan
Data Kepribadian
Data kepribadian
Data Relasi
Data pengguna

Sistem Pakar Tes Kepribadian


Ekstrovert dan Introvert
Admin Pengguna
Dengan Metode Forward
Chaining

Data Pertanyaan (memilih)


Laporan Data Pengguna Data pengguna
Laporan Hasil Konsultasi

Gambar 4.1
Diagram Konteks
4.2.2 Data Flow Diagram (DFD) level 0 dari Diagram Konteks
Laporan Hasil Konsultasi
Admin Pengguna
Data Pertanyaan
Data Kepribadian Data Pengguna
Data Relasi - Proses konsultasi

T.tanya
Rec. Data Rec. Data
Pertanyaan Pertanyaan

2.
1. T.kepribadian Pengolahan Data
Pengolahan Data Rec. Data Rec. Data Proses Konsultasi
Kepribadian Kepribadian

Rec. Data Relasi Rec. Data Relasi


T.relasi
Rec. Data Kepribadian
- Proses hasil konsultasi
Rec. Data Pengguna
T.histori
Rec. Data Pengguna

Rec. Data Pengguna


Laporan Data pengguna 3.
Pengolahan Output

Gambar 4.2

16
Dadang Haryanto, Ilham Muhammad Nur / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 2 (2017) 11 - 20

Data Flow Diagram (DFD) level 0 dari Diagram Konteks

4.3 Perancangan Entity Relationship (ERD)


#Kode_kepribadian
#Kode_pertanyaan

N 1
Pertanyaan Memilki Kepribadian Tipe_kepribadian

Isi_pertanyaan
1 Solusi

Relasi

Kode_pertanyaan Kode_kepribadian

Gambar 4.6
Rancangan ERD

Kamus data :
1. Pertanyaan : #Kode_pertanyaan, Isi_pertanyaan
2. Kepribadian : #Kode_kepribadian, Tipe_kepribadian, Solusi
3. Relasi : Kode_pertanyaan, Kode_kepribadian

V. IMPLEMENTASI
5.1 Perangkat Keras Yang Digunakan
Adapun sepesifikasi minimum perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam
aplikasi Sistem Pakar Tes Kepribadian Ekstrovert dan Introvert adalah sebagai berikut :
1. Processor clock speed @1.00 GHz
2. RAM 1 GB
3. Ruang penyimpanan 50 MB
4. Monitor dan Keyboard
5. Printer

5.2 Implementasi Tampilan Program


1. Form Utama

17
Dadang Haryanto, Ilham Muhammad Nur / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 2 (2017) 11 - 20

Gambar 5.1
Tampilan Form Utama
2. Form Login

Gambar 5.2
Tampilan Form Login

3. Form Data Kepribadian

Gambar 5.3
Tampilan Form Data Kepribadian

4. Form Data Pertanyaan

Gambar 5.4
Tampilan Form Data Pertanyaan

18
Dadang Haryanto, Ilham Muhammad Nur / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 2 (2017) 11 - 20

5. Form Laporan Pengguna

Gambar 5.5
Tampilan Form Laporan Pengguna

6. Form Formulir

Gambar 5.6
Tampilan Form Formulir

7. Form Konsultasi

Gambar 5.7
Tampilan Form Konsultasi

19
Dadang Haryanto, Ilham Muhammad Nur / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 2 (2017) 11 - 20

VI. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA


6.1 Kesimpulan Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar
Dengan sistem yang dirancang oleh Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi
penulis yang didasarkan pada analisis dan Offset.
perancangan sistem yang dilakukan dan Giarrantano dan Riley. 1994. Dalam buku
mengimplementasikan perangkat lunak Kusrini yang berjudul Sistem Pakar
“Sistem Pakar Tes Kepribadian Ekstrovert Teori dan Aplikasi. Andi Yogyakarta :
dan introvert”, diperoleh kesimpulan Yogyakarta.
sebagai berikut : Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan
1. Sistem Pakar Tes Kepribadian Aplikasi. Andi Yogyakarta :
Ekstrovert dan introvert dapat Yogyakarta.
memberikan kemudahan bagi Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial
masyarakat untuk mengetahui Intelligence (Teknik dan Aplikasinya).
kepribadian mereka masing- Graha Ilmu. Yogyakarta.
masing. Loekmono, J.T Lobby. 2003. Model - model
2. Sistem pakar dapat berfungsi untuk konseling. Salatiga : Widya sari
menghasilkan solusi kepribadian press.
ekstrovert ataupun introvert Martin dan Oxman. 1988. Dalam buku
kepada masyarakat setelah Kusrini yang berjudul Sistem Pakar
konsultasi. Teori dan Aplikasi. Andi Yogyakarta :
3. Waktu yang dibutuhkan konsultasi Yogyakarta.
dalam sistem pakar lebih cepat jika Marti Olsen Laney, Psy.D. 2002. The
dibandingkan dengan cara manual. Introvert Advantage : PT Elex Media
4. Dengan diterapkannya aplikasi Komputindo, Jakarta.
yang berbasis dekstop ini Schultz, D., & Schultz, S.E, 1994. Theory of
memudahkan masyarakat untuk personality. California : Brook/Cole
memanfaatkan aplikasi ini, bahkan Publishing company pasific grove.
ditempat terpencil sekalipun. Suryabrata, Sumadi. 1983. Psikologi
6.2 Saran kepribadian, Jakarta : CV Rajawali.
Berdasarkan hasil pembahasan Suyanto. 2014. Artificial Intelligence:
keseluruhan, saran dari penulis untuk Searching, Reasoning, Planning, dan
mengembangkan program ini adalah Learning, Revisi Kedua, Penerbit
sebagai berikut : Informatika, Bandung.
1. Dalam sistem pakar ini hanya Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik
mencakup kepribadian ekstrovert penyusunan instrument penelitian,
dan introvert, akan lebih baik Yogyakarta : Pustaka pelajar.
apabila ditambahkan kepribadian Yulianeu A, Rahmawati NM. 2017, “Sistem
lainnya. Pakar Penentu Makanan Pendamping
2. Akan lebih baik jika ditambahkan Air Susu Ibu Pada Bayi Usia 6 bulan
photo saat pengguna mengisi sampai 12 Bulan Menggunakan
formulir pada sistem pakar ini. metode Forward Chaining”, Jurnal
3. Karena sistem pakar ini masih Teknik Informatika (JUTEKIN) 3, LPPM
berbasis dekstop, akan lebih efektif STMIK DCI, Tasikmalaya.
lagi jika sudah berbasis web. Yulianeu A. 2016 , “Sistem Berkas”, LPPM
STMIK DCI, Tasikmalaya.
20
Dadang Haryanto, Ilham Muhammad Nur / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 2 (2017) 11 - 20

21

Anda mungkin juga menyukai