Anda di halaman 1dari 11

Kegiatan Belajar 2

Perkembangan Kognitif dari Persepektif Proses Informasi


A. Model Sistem Pemrosesan Informasi
Satu persamaan dari komputer dan pikiran manusia adalah keduanya memiliki kapasitas
untuk memproses informasi. Perangkat keras pada pikiran manusia adalah system
syaraf, termasuk otak, reseptor sensorik, dan koneksi saraf.

 1. Sensory Statelregister, informasi masuk dalam sistem melalui indra manusia. Saluran
informasi ini berbeda-beda tergantung pada indra yang digunakan. Informasi disimpan
dalam waktu yang singkat dan akan hilang jika diabaikan.
 2. Short-term Store (STS): Ketika manusia mendapat stimulus dari lingkungannya,
informasi akan masuk ke dalam STS. Informasi dapat disimpan lebih lama tergantung dari
kebutuhan akan informasi tersebut. Jika tidak dibutuhkan maka akan terlupakan. STS
disebut juga working memory karena manusia secara sadar mengolah informasi dalam STS
 3. Long-term Store (LTS): informasi yang telah diinterpretasikan disimpan secara
permanen untuk digunakan pada kemudian hari, termasuk pengetahuan anda sejauh ini,
pengalaman masa lalu dan strategi yang digunakan menyelesaikan masalah.
Dalam model sistem Informasi, manusia berperan aktif dalam mengolah informasi yang masuk
Perkembangan Memori/Ingatan
Memori adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan proses menyimpan dan mengingat Kembali sebuah
informasi.

Diklasifikasikan menjadi dua:


 1. : memori jangka Panjang yang kita miliki dan mudah untuk diingat Kembali.
Contohnya, misalkan hadiah ulang tahun apa yang anda dapatkan di tahun lalu,
Event Memory
kemana anda pergi liburan, apa yang anda dan teman-teman lakukan di kampus
kemarin. Memori autobiografi/hal-hal yang terjadi pada diri sendiri termasuk
dalam Event Memory .
 2.Strategic Memory: proses yang terjadi ketika manusia secara sadar
mencoba mengingat kembali informasi yang merka ciptakan.
Contoh: nomor telepon, arah jalan ketempat yang belum didatangi dll.
Pengalaman-Pengalaman ini termasuk Event Memory
 1. Perkembangan Event dan Autobiographical Memory
Memori yang termasuk kategori ini bersifat personal dan umumnya pengalaman yang dapat kita
ingat dengan mudahnya.
 2. Perkembangan Scripted Memory
Anak-anak cenderung mengorganisasikan kegiatan rutin mereka dalam sebuah script/skenario.
Mereka mengurutkan apa yang terjadi, dimana, atau dengan siapa dalam konteks yang familiar.
 3. Konstruksi Sosial dari Memori Autobiografi
Vygotsky menekankan pentingnya interaksi social untuk perkembangan kognitif anak. Orang tua
memiliki peran penting dalam perkembangan memori autobiografi. Bermula dari anak yang
menceritakan pengalaman mereka dan dibentuk oleh orang tua yang menanyakan pertanyaan-
pertanyaan kontekstual, seperti kemana, dengan siapa, dimana dll.
Perkembangan Strategi Memori
 1. Rehearsal: dilakukan dengan mengulang Kembali informasi yang ingin diingat.
 2. Organisasi: mengelompokan informasi dalam klasifikasi yang mudah diingat.
Misalnya: Ketika anak diminta untuk mengingat kata-kata berikut: kucing, ayam,
ikan, sepeda, pesawat dll, untuk memudahkan kita bagi kata tersebut kedalam dua
kelompok yakni Binatang dan transportasi.
 3. Retrieval Process: mengingat Kembali dilakukan dengan dua cara:
a) Free call: mengingat tanpa adanya instruksi yang spesifik
b) Cued call: mengingat dengan adanya instruksi atau pertanyaan spesifik
Konsep Kecerdasan dan Perkembangan
Pemikiran manusia berubah dari kanak-kanak menjai dewasa termasuk performa kognitif
mereka. Perkembangan psikometris telah digunakan secara luas mengukur kecerdasan
seseorang.
Pada Kegiatan belajar 1 membahas Perkembangan kognitif yang berfokus pada proses
yang dialami tiap individu melalui tahapan- tahapan perkembangan, berbeda dengan
pendekatan psikometris menekankan pada produk atau hasil akhir. Pendekatan ini
mengukur performa intelektual seseorang dan mempelajari apakah performa ini
berpengaruh terhadap pencapaian akademik, professional, hingga kepuasan hidup.
Namun, nilai dari tes intelektual hanya menyatakan performa intelektual seseorang,
bukan merefleksikan potensi atau kapasitas intelektual yang sesungguhnya.
Pendekatan Psikometris tentang Inteligensi
 a. Pendekatan Komponen Tunggal (Alferd Binet)
Alferd Binet dan Theodore Simon adalah pionir dari tes inteligensi modern.
Mereka mendesain unit tes yang mengukur keterampilan- keterampilan yang
dibutuhkan dalam kelas, seperti atensi, persepsi, matematika dll. Binet dan
Simon juga mendesain unit tes untuk mengidentifikasi anak-anak yang lamban
belajar.
 b. Pandangan Multi Komponen Inteligensi
Tokoh psikometris lain mengkritik bahwa nilai seperti umur mental dapat
merepresetasikan performa intelektual manusia karena tes Inteligensi Binet
menguji kemampuan seseorang dalam mengerjakan keterampilan yang berbeda-
beda, seperti mendefinisikan konsep, menarik kesimpulan dari paragraph,
menyelesaikan soal matematika dll.
Kritik terhadap Pendekatan Psikometris
menyebutkan bahwa model tes yang mereka gunakan hanya menguji apa seseorang
tahu, bukan pada proses bagaimana pengetahuan didapat dan digunakan untuk
menyelesaikan suatu permasalahan.

Robert Sternberg mencetuskan triarkis teori inteligensi yang menekankan tiga aspek dalam perilaku inteligensi.
a. Komponen Kontekstual
Menurut Sternberg, orang intelektual/cerdas adalah mereka yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
b. Komponen Pengalaman
Familieritas seseorang dengan tugas yang dikerjakannya juga menjadi faktor apakah seseorang dapat dikatakan
cerdas. Karena Ketika seseorang mengerjakan tes yang tidak familier bagi mereka, tetapi familier untuk orang
lain, tes ini menjadi tidak adil.
c. Komponen Proses Informasi
Kritik lain yang disampaikan Sternberg adalah pendekatan psikometris hanya melihat seberapa benar
jawaban seseorang dalam tes, tetapi mengabaikan respon yang disampaikan. Respon ini mencakup analisis
seseorang Ketika dihadapkan pada masalah, memformulasikan strategi, dan memonitor aktivitas kognitif sampai
masalah terselesaikan.
Teori Kecerdasan Majemuk Gardner
Kecerdasan Majemuk Gardner sebagai berikut:
a. Kecerdasan Verbal Linguistik: Kepekaan terhadap bunyi, struktur, makna, dan fungsi Bahasa serta
bagaimana Bahasa dapat digunakan.
b. Kecerdasan Visual Spasial: Kemampuan melihat hubungan visual spasial secara akurat dan
mentransformasi persepsi ini.
c. Kecerdasan Logika Matematika: Kemampuan mengoperasikan dan mencerna pola logis dan numerik.
d. Kecerdasan Musikal: Kepekaan terhadap nada, irama, dan ritme, serta memahami aspek-aspek dalam
musik.
e. Kecerdasan Kinestetik: Kemampuan gerak tubuh dan mengelola objek.
f. Kecerdasan Interpersonal: Kemampuan mencerna dan merespon suasana hati, temperamen, dan
intensi dengan tepat.
g. Kecerdasan Intrapersonal: Kemampuan memahami diri sendiri dari segi perasaan, emosi, kelebihan
dan kekurangan.
h. Kecerdasan Naturalis: kepekaan terhadap flora dan fauna pada alam dan lingkungan.
i. Kecerdasan Spiritual/Eksistensial: kepekaan terhadap isu yang berkaitan dengan arti kehidupan,
kematian dan aspek lain dari diri manusia.

Anda mungkin juga menyukai