Anda di halaman 1dari 2

Yudi Prasetyo.#Tugas 2. KMO. .

WRITER

"CERITA HARI KEMAREN DAN RENCANA HARI ESOK"

*Kemaren, adalah waktu panjang yg telah lewat.

Adalah puisi singkat bertajuk rindu yg kubaca hari ini dan membayangi hari esok.

Jika aku masih sempat melewatinya.

_________________________________________

Ketika istriku meletakkan teh panas didepan ku, sisa kantuk itu masih sedikit menggangguku,
tapi kuraih pula gelas bergagang seperti telinga orang itu lalu aku menyeruputnya..." Srrrruuuppt" .
Astaga masih terlalu panas, maka spontan aku semprotkan kelantai.

Istriku menertawai ku sambil berkata " jangan buru-buru minum Mas kan baru aja dibikin"

"Terlanjur " jawabku

"Tunggu sebentar Mas, ini tempe gorengnya sebentar lagi juga mateng " kata Istriku.

Begitulah sepagi ini Istriku sudah sibuk menyiapkan teh panas dan sarapan untuk anak-anak yg
sebentar lagi berangkat sekolah. Seperti pagi - pagi yg telah berlalu. Sementara sehabis sholat subuh aku
hanya duduk menunggu sajian teh panas buatan Istriku sambil membuka Face Book. Barangkali ada
komen untuk postingan puisiku semalam.

Ini kebiasaan ku tiap pagi sebelum melakukan pekerjaanku sebagai penjahit pakaian adat Jawa.

Tidak terlalu sulit untuk mencari akun dan postinganku semalam, maka segera kutemukan dan kubaca
berulang-ulang.

" SEPINYA JOGYA "

Dibundaran UGM itu aku berdiri sendiri, berharap seseorang lewat dan masih membawa buku tebal
miliknya, lalu menunjukkan padaku , dihalaman tengah tulisanku empat puluh tahun yang lalu itu, belum
terhapus.

Tapi hingga senja berakhir, ia tak lewat.

_______________________________________

Itulah puisi yg aku posting semalam.

Kemaren aku memang pergi ke Jogja. Tp tidak untuk berdiri di bundaran UGM. Itu hanya sebatas puisi.
Yg terinspirasi dari perasaanku setiap berada di Jogya.
Dimana aku selalu merasa sepi.tidak seperti empat puluh tahun yang lalu .

Kemaren aku bersama temanku ke Malioboro dan Pasar Beringharjo. Bermaksud membeli pelengkap
busana Jawa yg bernama Blangkon. Setelah kudapat akupun segera pulang.

"Mas nih tempenya udah Mateng" kata Istriku sambil senyum yg membuat aku segera mematikan HP.

Istriku pun lalu duduk disebelahku .

" Bagaimana Mas, kemaren dapat kan blangkon ya? , tanya istriku yg kuhawab hanya dengan sebuah
anggukan.

"Kok sampai malam pulangnya ?, lanjutnya.

"Iya, kan nyari blangkon dipasar itu tidak mudah, bukan karena tidak ada tapi karena harus mencari yg
pas model dan motifnya . Apalagi harus dapat 15 buah yg sama sedang ukurannya berbeda-beda, sesuai
dengan permintaan teman-teman". Sahutku menjelaskan.

" Kukira kemaren itu ketemu sama Nia, mantan kesayanganmu itu Mas"

" Ah enggak, tapi misal ketemu ya udah lupa dia udah tua sekali ", sahutku.

Begitulah pagi ini aku bersama istriku minum teh sambil bercerita kesana- kemari hinggal tak
terasa mentari telah menampakkan sinarnya yg hangat menerobos melalui kaca jendela berandaku.

Dan aku segera beranjak menyiapkan pakaian untuk pagelaran karawitan bersaman teman-temanku
dalam acara pembukaan "Festival Durian " di lapangan Kecamatan. Besok.

________________oo00O00oo______________.

Caroko. 25 Januari 2020.

Anda mungkin juga menyukai