Anda di halaman 1dari 15

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Republik Indonesia

Kebijakan dan Implementasi


Program Mandatori Biodiesel

Disampaikan pada Seminar Nasional bertema


“Menjawab Tantangan Implementasi dan Pengembangan
Biodiesel Di Sektor Pertambangan”

Direktorat Bioenergi
Muara Enim, 11 Juli 2023

www.esdm.go.id kesdm
Biodiesel dan Peta Jalan Transisi Energi Menuju Net Zero Emission
1) Timeline pencapaian strategis mencapai Net Zero Emission di sektor energi
2) Peta Jalan ini akan menjadi bentuk komitmen bersama antara pemerintah dan para pemangku kepentingan mencapai NZE 2060.

2025: Penurunan Emisi 231.2 Juta ton CO2e 2035: Penurunan Emisi 388 Juta ton CO2e 2050: Penurunan Emisi 1,043.8 Juta ton CO2e
Supply: Supply: Supply :
▪ Pengembangan EBT berdasarkan RUPTL PT PLN (Persero) ▪ Green Hydrogen dari EBT mulai 2031 ▪ Green hydrogen untuk menggantikan gas alam fosil
2021-2030 ▪ Battery Energy Storage System (BESS) masif tahun 2034 untuk proses pemanasan suhu tinggi mulai dari tahun
▪ Pemanfaatan PLTS Atap ▪ Kapasitas terpasang Pembangkit PLTP 11 GW pada tahun 2041
▪ Percepatan waste to energy 2035 ▪ Energi primer dari EBT lebih tinggi daripada total energi
▪ Pengembangan PLTBm skala kecil Demand: primer berbasis fosil
▪ Cofiring untuk PLTU Demand:
▪ Kompor Induksi untuk 28,2 juta RT.
Demand: ▪ Penggunaan kompor Induksi untuk 46,6 juta RT.
▪ 9,3 juta mobil listrik dan 51 juta motor listrik
▪ Kompor Induksi 8,1 juta RT ▪ Penggunaan 50,2 juta mobil listrik dan 163 juta sepeda
▪ Pemanfaatan jargas untuk 15,2 juta SR
▪ Dimethyl ether menggantikan LPG untuk RT motor listrik.
▪ Penerapan 300 ribu mobil listrik dan 1,3 juta motor listrik ▪ Penggunaan biofuel dipertahankan 40%
▪ Penerapan Manajemen Energi dan SKEM ▪ Pemanfaatan jargas untuk 22,7 juta SR
▪ Jargas untuk 5,2 juta SR
▪ Penggunaan biofuel di sektor industri dan transportasi
▪ Mandatory biodiesel 35% tahun 2025
dipertahankan 40%

2021 – 2025 2026 – 2030 2031– 2035 2036 – 2040 2041– 2050 2051 – 2060

Supply : Supply: Supply :


▪ Pengembangan EBT berdasarkan RUPTL PT PLN ▪ Penggunaan nuklir untuk ketenagalistrikan mulai 2039 ▪ Emisi di sektor ketengalistrikan akan mencapai nol dan
(Persero) 2021-2030 ▪ Pengembangan Variable Renewable Energy (VRE) berupa emisi 129 juta ton CO2-e di sektor industri dan
▪ Pump storage mulai 2025 PLTS semakin masif, diikuti oleh PLTB baik on shore maupun transportasi
Demand: off shore mulai tahun 2037. ▪ Semua pembangkit berasal dari EBT
▪ Kompor induksi untuk 18,1 juta RT Demand: Demand:
▪ 2 juta mobil listrik dan 13 juta sepeda motor listrik ▪ CCS untuk sektor semen dan baja mulai dari tahun 2036 ▪ Penggunaan CCS di Industri 13 juta ton CO2
▪ Bahan bakar rendah karbon untuk shipping ▪ Kompor induksi sebesar 54,3 juta.
▪ Jargas untuk 10,2 juta SR
▪ Penggunaan kompor Induksi untuk 37,9 juta RT. ▪ 175 juta sepeda motor listrik dan 65 juta Mobil listrik
▪ Biofuel di sektor industri dan transportasi menjadi
▪ 23 juta mobil listrik dan 101 juta sepeda motor listrik ▪ Pemanfaatan jargas untuk 22,7 juta SR
35%
▪ Jargas untuk 20,2 juta SR ▪ Proyeksi demand konsumsi listrik 1.942 TWh dan konsumsi
▪ Manajemen Energi dan SKEM untuk 11 peralatan RT ▪ Biofuel di sektor industri dan transportasi dipertahankan listrik per kapita 5.862 kWh/kapita
40%
2030: Penurunan Emisi 327.9 Juta ton CO2e 2040: Penurunan Emisi 629.4 Juta ton CO2e
2060: Penurunan Emisi 1,789 Juta ton CO2e
Teknologi rendah emisi yang inovatif seperti CCS/CCUS dapat diterapkan dalam kondisi tertentu pada pembangkit listrik fosil yang *) PLTU pada Wilus PLN dan Non-PLN: Maksimal 30 tahun dan IPP 25-30 tahun (sesuai PPA)
ada untuk mempercepat pengurangan emisi dalam peralihan ke energi yang lebih bersih dan lebih hijau
2
LATAR BELAKANG PROGRAM MANDATORI BBN
Indonesia memiliki potensi Meningkatkan Ketahanan
CPO yang sangat besar Energi Nasional
Target RUEN @ 2025:
13,9 Juta kL
Realisasi @ 2022 :
10,3-10,5 Juta kL* Meningkatkan
kesejahteraan Masyarakat
Total luas lahan sawit 16,38 juta
Produksi CPO tahun 2022 : Program Mandatori BBN menurunkan hektar, dimana 40% dimiliki oleh
48 juta Ton impor solar secara signifikan petani kecil
(data statistik perkebunan unggulan Nasional 2020 -2022)

Besarnya defisit neraca perdagangan


akibat tingginya impor BBM

Mengurangi Emisi GRK Stabilisasi Harga CPO


3
Implementasi Program Mandatori Biodiesel
Tahapan Program Pencampuran Biodiesel Target & Realiasi Pemanfaatan Biofuel
(Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 12/2015)

DUKUNGAN PROGRAM BIODIESEL


KAPASITAS TERPASANG PABRIK BIODIESEL NASIONAL
REGION KAPASITAS (kL) INVESTASI (USD)
Sumatera 8,205,088 948,051,057
Jawa 5,371,474 527,526,757
Kalimantan 5,608,649 378,465,113
Sulawesi 475,862 32,620,407
TOTAL 19,661,073 1,886,663,334
4
Milestone Program Mandatori Biodiesel

1 Februari
Sebelum peningkatan campuran
biodiesel dilakukan, Pemerintah bersama
Komite Teknis Bioenergi Cair dan pihak
terkait melakukan:
- Perbaikan kualitas/mutu biodiesel.
- Rangkaian uji teknis, uji terap, dan uji
jalan.
- Mengkaji kesiapan feedstock,
ketersediaan insentif, infrastruktur
pendukung, BU BBM dan BU BBN.
- Mempersiapkan pedoman teknis.
- Melakukan sosialisasi kepada
stakeholder terkait.

5
Regulasi Pelaksanaan Mandatori B35
NO POKOK PENGATURAN REGULASI
1 Dasar Pelaksanaan Mandatori B35 Keputusan Menteri ESDM Nomor 295.K/EK.01/MEM.E/2022 joKeputusan Menteri ESDM
Nomor 1.K/EK.01/MEM.E/202 tentang Penahapan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis
Biodiesel sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar dalam Kerangka
Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit

2 Penetapan Alokasi FAME Keputusan Menteri ESDM Nomor 205.K/EK.05/DJE/2022 jo Keputusan Menteri ESDM
Nomor 208.K/EK.05/DJE/2022 tentang Penetapan Badan Usaha Bahan Bakar Minyak dan
Badan Usaha Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel serta Alokasi Besaran Volume untuk
Pencampuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Periode Januari - Desember 2023

3 Standar dan Mutu FAME untuk B35 Keputusan Dirjen EBTKE Nomor: 195.K/EK.05/DJE/2022 jo Keputusan Dirjen EBTKE
Nomor: 207.K/EK.05/DJE/2022 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Nabati
Jenis Biodiesel sebagai Bahan Bakar Lain yang Dipasarkan di Dalam Negeri, terdapat
perbaikan parameter spesifikasi pada kadar air, kestabilan oksidasi dan monogliserida

4 Standar dan Mutu Campuran B35 Keputusan Dirjen Migas Nomor: 185.K/HK.02/DJM/2022 tentang Standar dan Mutu
(Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar (B35) Yang Dipasarkan di Dalam Negeri

5 Pedoman Implementasi B35 Keputusan Dirjen EBTKE No 3.K/EK.05/DJE/2023 tentang Pedoman Implementasi
Pencampuran Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel ke Dalam Bahan Bakar Minyak Jenis
Minyak Solar Sebesar 35% (B35), diberikan toleransi B30 ke B35 sampai dengan 21
Februari 2023.

66
Distribusi, Produksi dan Ekspor Biodiesel Nasional Tahun 2023
Realisasi Produksi s.d Juni Volume (kL)
Alokasi vs Realisasi Bulan % Realisasi vs Target
Prognosa Realisasi
Januari 993,169 922,956 92.93%
Februari 1,018,333 935,443 91.86%
Maret 1,030,152 901,888 87.55%
April 1,070,554 905,577 84.59%
Total Mei 1,067,130 968,398 90.75%
12,99 Juni 1,031,017 839,770 81.45%
Juta KL Juli 1,100,168 210,466 19.13%
5.4 Juta kl Agustus 1,082,359
Realisasi September 1,027,356
5,68 Juta kL (43 %) Oktober 1,174,310
November 1,176,259
Realisasi Ekspor s.d Juni Desember 1,221,256
Total 12,992,063 5,684,498 43.75%
Sebaran Implemntasi Biodiesel di Lokasi TBBM
Belum Ada
Keterangan:
Wilayah B35 B30
Kegiatan
TOTAL 1. Data realisasi Nasional hingga 10 Juli 2023.
Sumatera 21 0 2 23 2. Periode Januari 2023 masih presentase percampuran 30%,
Jawa, Bali, Nustra 29 2 2 33 namun pada bulan Februari 2023 menjadi 35%.
Kalimantan 9 0 - 9 3. Prognosa Alokasi tidak termasuk stock 156.531 kL.
107 ribu kl, Sulawesi 6 0 - 6 4. Data Juni masih dalam proses Penyelesaian
43% tujuan China Maluku dan Papua 2 - - 2 Pembongkaran
5. Terjadi Kenaikan Demand mulai Mei s.d Juli 2023
Total 67 2 4 73
* Dua TBBM dalam tahap uji coba B35 7
ROAD TEST B40 Uji Karakteristik Bahan Bakar Uji Kinerja Kendaraan

1. B40 dan B30D10 menunjukkan 1. Perbedaan daya maksimum


ROAD TEST B40 - LAUNCHING UJI JALAN 27 JULI 2022 kendaraan <3,5 Ton B40 dan
perbaikan karakterisik angka setana,
Waktu Pelaksanaan Uji Jalan Kendaraan : 27 Jul 2022 – 11 Des 2022 lubrisitas, dan kandungan sulfur, B30D10 terhadap daya pada 0 km
Bahan Bakar yang digunakan dalam Road Test B40 : dibandingkan B0 hingga 50.000 km masih dalam
1. B30D10 → 30% Biodiesel (B100*) + 10% Diesel Nabati/HVO 2. B30D10 menunjukkan perbaikan rentang ±2.5% sehingga daya masih
sebanding (sama)
(D100) + 60% Solar (B0)
2. B40 → 40% Biodiesel (B100*) + 60% Solar (B0)
karakteristik kandungan air,
kestabilan oksidasi, dan nilai kalor
HASIL ROAD TEST B40 2. Perbedaan daya maksimum
dibandingkan B40. kendaraan >3,5 Ton B40 dan
Jarak B30D10 terhadap daya pada 0 km
Kendaraan Uji Rute hingga 40.000 km masih dalam
Tempuh
Uji Minyak Lumas rentang ±5% sehingga daya masih
Otomotif ≤ 3,5 50.000 Balitsa Lembang – Tol Cileunyi – Ciamis sebanding (sama)
B40 dan B30D10 tidak memberikan
Ton Km – Kuningan - P3GL – Pemalang –
dampak yang signifikan terhadap sifat
3 Merk @2 Subang – Balitsa Lembang dengan
fisika kimia dan performa minyak
unit target jarak tempuh per hari 650 km
lumas sampai akhir uji jalan. Uji Konsumsi Bahan Bakar
Otomotif > 3,5 40.000 Balitsa Lembang – Pasteur – Cikampek Maksimum kenaikan konsumsi fuel
Ton Km – Cipali - P3GL - Tegal – Cipali – Subang Uji Stabilitas Penyimpanan economic (FE) terhadap 0 km untuk
3 Merk @2 – Balitsa Lembang dengan target jarak B30D10 adalah 2.7% sedangkan untuk
Selama penyimpanan 4 bulan di B40 adalah 3.5%.
unit tempuh per hari 550 km
Lembang dan Cirebon, B40, B30D10,
dan B30 masih stabil berdasarkan
analisis kestabilan oksidasi, bilangan
asam, viskositas, berat jenis, dan Uji Merit Rating Komponen
kandungan FAME.
Hasil pengukuran merit rating
komponen kendaraan tidak ditemukan
Uji Cold Start Ability keausan komponen mesin dan
memenuhi spesifikasi limit buku
Kendaraan B40 dan B30D10 dengan
manual mesin pabrikan.
Monogliserida (MG) biodiesel 0,4%;
0,45%; dan 0,50% setelah di-soaking
selama 7, 14, 21, dan 28 hari di lokasi
uji yang memiliki rentang temperature Uji Emisi Opasitas Gas Buang
Uji Kompatibilitas Material
terendah 13,6°C–18,1°C, dapat
di-start secara normal dengan Waktu Semua kendaraan uji B30D10 dan B40 dapat B40 dan B30D10 tidak berdampak yang
Memenuhi Ambang Batas Opasitas yang signifikan terhadap perubahan massa,
dibawah 5 detik (memenuhi
ditetapkan Pemerintah Indonesia melalui Permen volume, kekerasan, dan dimensi pada
persyaratan yang ditetapkan) LH No.6/2005 elastomer 8
PERFORMANCE TEST CAT GENSET MENGGUNAKAN HVO & B40

Testing Engine & Method


• Menggunakan CAT Genset 3516E (S/N JH800524) dengan
rated power of 2400 ekW, 50 Hz, 400 Volt diesel generator set
• Dijalankan menggunakan bahan bakar:
- Hydrotreated Vegetable Oil (HVO),
- B40 and
- Blending HVO/B40
• Lokasi uji di Jakarta Utara, Indonesia dengan temp. ambient
36-37oC, kelembaban relatif 83% dan altitude 4 meter diatas
permukaan air laut.

• Genset Caterpillar model 3516E telah di uji coba unjuk kerja nya menggunakan bahan bakar B40,
HVO dan campuran B40 dan HVO dan dinyatakan berhasil mencapai unjuk kerja kapasitas power
yang sesuai dengan spesifikasi teknis dari pabrik.
RESULT

• Unjuk kerja transient response Genset Caterpillar model 3516E menggunakan bahan bakar B40,
HVO dan campuran B40 dan HVO dinyatakan sudah sesuai dengan standar ISO8528-5 dengan
kelas G3.
• Exhaust Gas Emission lebih rendah 65%.
Sumber: Caterpilar,2023
ISU TEKNIS PENGGUNAAN BIODIESEL
ISU TEKNIS VS UPAYA/SOLUSI
Filter Bahan Bakar Perbaikan Standar dan Pedoman
Keluhan/kekhawatiran pengguna terkait • Perbaikan Spesifikasi Bahan Bakar (Biodiesel dan
Filter blocking pada saluran bahan bakar Minyak Solar
• Pedoman Penanganan dan Penyimpanan Biodiesel
(B100) dan Bahan Bakar Campurannya (Bxx)
Kompatibilitas Material
Material karet, kuningan dll tidak
kompatibel dengan biodiesel. Kajian Teknis
Bersama stakeholder terkait melakukan uji
teknis penggunaan bahan bakar campuran
Kualitas Bahan Bakar Biodiesel (road test , uji FBT, uji rg test, uji terap)
Bahan bakar yang dipakai sering mengalami
penurunan kualitas (keruh, mengendap, dll).
>B30 Monev Kualitas Bahan Bakar
Melakukan monitoring dam evaluasi
Peningkatan Konsumsi secara berkala terhadap kualitas bahan
bahan bakar bakar yang beredar

Meningkatnya konsumsi bahan bakar .


Sosialisasi Pemanfaatan
Penurunan Daya Melakukan Sosialisasi Mandatori
Kekhawatiran penurunan daya yang besar Penggunaaan Bahan Bakar Nabati Jenis
dengan memakai B30. Biodiesel kepada semua stakeholder terkait
10
MEMASTIKAN SISTEM PENANGANAN DAN PENYIMPANAN
Biodiesel, Diesel Biohidrokarbon, Minyak Solar dan
Campurannya
Proses Produksi

Teknik Pencampuran

Standar Kualitas
Pedoman Umum
Penyimpanan Biodiesel Penanganan &
Penyimpanan BBN dan
Pengiriman Biodiesel Campurannya dengan
Kandungan Maksimum
Pencampuran Biodiesel 40% untuk Mesin Diesel

Distribusi Biodiesel

11
KONTRIBUSI BIOFUELS DALAM
BAURAN ENERGI NASIONAL

BAURAN ENERGI
Minyak Bumi @ 2022
31,7% Gas Bumi
16,6%

ET 12.3%

Biodiesel
4.3%

Batubara
39,4%

Realisasi EBT pada Bauran Energi


Nasional tahun 2022: 12.3%,
35% dari realisasi tersebut
berasal dari pemanfaatan B30

12
RENCANA PENGEMBANGAN BIOFUELS (2021-2040)
PSN BAHAN PSN BAHAN
PSN BAHAN PSN BAHAN
BAKAR HIJAU - 1 BAKAR HIJAU - 3
BAKAR HIJAU - 2 BAKAR HIJAU - 4
PABRIK KATALIS GREEN REFINERY
GREEN REFINERY HIDROGENASI CPO
MERAH PUTIH CILACAP UNIT TDHT
PLAJU, SUMSEL DI RU IV CILACAP
JAWA BARAT (REVAMPING)

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN UCO UNTUK


IVO BENSIN SAWIT BIOAVTUR GREENFUELS
DEMOPLANT DI DEMOPLANT DI PENGEMBANGAN MoU PERTAMINA
MUSI BANYUASIN KUDUS, JATENG BIOAVTUR J2,4 DENGAN APJETI

PENGEMBANGAN BIOFUELS KE DEPAN


Tidak terbatas Tidak terbatas pada Spesifikasi
pengusahaan skala besar,
pada biodiesel didorong yang berbasis menyesuaikan dengan
(bioethanol, HVO, Bioavtur) kerakyatan kebutuhan konsumen
Mengembangkan
Pemanfaatan Pemanfaatan hasil
advance technology
by product biodiesel sawit non-CPO
biofuels

Ditjen EBTKE bersama dengan pihak terkait sedang


mempersiapkan implementasi IBSI pada 4 BU BBN (pada
Pabrik Biodiesel). 13
Terima Kasih
Follow Kami

Komitmen Pakta Integritas Direktorat Bioenergi

14
Secara umum, penggunaan B30 dapat diaplikasikan pada Alat Berat Sektor Pertambangan

Sektor Unit Uji Daya(*) Konsumsi Bahan Bakar(*) (*) Hasil Uji Test Bench
(*) Selisih dengan
Mesin 1 - 1,5% + 0,7% pembanding B20
Alat Berat Sektor
Alat Berat Pertambangan Mesin 2 - 2,4% + 0,4%
Sektor
Pertambangan Karakteristik minyak lumas yang digunakan pada semua unit dengan bahan bakar B30 menunjukkan
kondisi normal

PT. Adaro Indonesia PT. Berau Coal


Unit Uji:
Unit Uji:
BUMA: HD 336 > 100 Ton (Recondition)
SIS: HD 540 > 100 Ton (Brand New)
PAMA:DT 4921 > 100 Ton (Brand New)
PAMA: LD 990 ~ 30 Ton (Recondition)
Hasil dan Rekomendasi:
Hasil dan Rekomendasi:
Fuel burn dan produktivitas dalam batas normal);
Penggunaan B30 menyebabkan penurunan Boost Pressure average speed similar to B20
pada unit loader maupun hauler (masih dalam batas normal) Penetapan fuel cleanliness standard (khususnya
Rata-rata terjadi penurunan Power 2.1% dan kenaikan Fuel pada industri alat berat / pertambangan
Consumption 2.2% Pre-maintank filtration:
Strainer 30 mesh x 2 (washable)
Fuel handling maintenance: Filter 29 mic x 2
Pengurasan Fuel Tank, filtrasi, penggunaan water separator, Target = 19/17/15
dan house-keeping di area distribusi bahan bakar After-maintank filtration:
Filter 10 mic x 16 (2 housing)
Target = 18/16/13

Anda mungkin juga menyukai