Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RAHMADHAN PUTRA PERDANA

NPM : 213110274
KELAS : 5B

1. Meringkas video mengenai Bekisting dan penulangan

Materi mengenai bekisting dan pelat lantai adalah sebagai berikut:

1. Bekisting Balok dan Pelat Lantai:

Bekisting adalah kerangka temporary yang digunakan untuk membentuk dan


menopang beton segar hingga beton tersebut mencapai kekuatan yang cukup. Ini
merupakan bagian penting dalam konstruksi gedung dan struktur lainnya.

2. Metode Pelaksanaan Bekisting Balok:


o Balok Bebas Berdiri Sendiri: Ini adalah metode di mana balok berdiri sendiri
tanpa bergantung pada komponen lain dalam struktur. Ini umumnya digunakan
dan merupakan metode pemasangan balok yang paling umum.
o Cetakan Balok dengan Pengaturan Baut: Dalam metode ini, balok dipasang
dengan bantuan baut atau tirop. Baut-baut ini digunakan untuk memastikan
kekuatan dan stabilitas bekisting.
o Cetakan Balok dengan Pengaturan Bau dan Baut Penyokong: Pada
metode ini, selain penggunaan baut, ada juga baut penyokong yang digunakan
untuk memberikan dukungan tambahan pada bekisting balok.
3. Metode Pelaksanaan Bekisting Pelat Lantai:
o Balok yang Menyatu dengan Plat Lantai: Dalam metode ini, bekisting
balok dan bekisting plat lantai menyatu. Ini dapat dilakukan dengan beberapa
cara, termasuk penyokong yang berbeda-beda.
o Cetakan Balok Terpisah dari Cetakan Plat: Pada metode ini, bekisting
balok dan bekisting plat dipasang terpisah. Bekisting balok dapat terpisah dari
bekisting plat atau mendukung sebagian cetakan plat.
o Cetakan Balok Mendukung Cetakan Plat Penuh: Ini adalah metode di
mana bekisting balok mendukung seluruh cetakan plat, tanpa perlu dukungan
tambahan. Ini merupakan metode pemasangan yang paling kuat.
4. Tahap Persiapan Pemasangan Bekisting:
o Persiapan Material: Memastikan bahwa semua material yang akan digunakan
dalam bekisting (kayu, besi, dll.) tersedia dan dalam kondisi yang baik.
o Memberi Garis Bantu Elevasi: Menandai elevasi pada kolom sebagai acuan
untuk pemasangan balok.
o Pemasangan Scaffolding: Scaffolding atau perancah dipasang untuk
mendukung pemasangan balok dan bekisting

5. Pemasangan Bekisting Balok dan Pelat Lantai:


o Pemasangan Balok: Balok kayu atau besi dipasang mengikuti desain struktur.
o Pemasangan Gelagar Balok: Gelagar yang memanjang dan melintang dipasang
di atas Scaffolding.
o Persiapan Bekisting: Bekisting balok atau plat lantai dipasang dengan material
yang sesuai.
o Pembesian: Pembesian balok dan pelat lantai dipasang sesuai dengan desain.
o Pembersihan dan Pengecoran: Setelah pembesian selesai, bekisting dibiarkan
hingga selesai pengecoran beton. Kemudian bekisting tersebut dapat
dibongkar.
6. Pemilihan Material Bekisting:
o Kayu: Kayu sering digunakan dalam bekisting balok dan pelat lantai, terutama
untuk proyek-proyek kecil.
o Baja: Baja digunakan ketika diperlukan bekisting yang lebih kuat atau untuk
proyek-proyek besar.
o Multiplek: Multiplek digunakan untuk bekisting lantai beton ekspos karena
permukaannya yang licin.
o Tego Film: Tego film adalah material yang cocok untuk bekisting beton
ekspos.
7. Peran Scaffolding dalam Pemasangan Bekisting:
o Scaffolding digunakan untuk mendukung pemasangan bekisting dan
memberikan akses ke berbagai bagian struktur.
o Pemasangan Scaffolding harus dilakukan dengan hati-hati dan aman untuk
menghindari kecelakaan.
8. Tahap Pemotongan dan Penyesuaian Bekisting:
o Bekisting harus dipotong dan disesuaikan untuk sesuai dengan desain yang
ada.
o Pemasangan bekisting balok dan pelat lantai juga harus diukur untuk
memastikan bahwa elevasi dan levelnya tepat.
9. Jenis Material Bekisting Pelat Lantai:
o Polyfilm: Polyfilm digunakan untuk bekisting pelat lantai beton ekspos.
o Hollow Block: Bekisting hollow block dengan lubang-lubang di dalamnya
juga digunakan untuk pelat lantai beton ekspos.
o Tego Film: Tego film adalah pilihan yang baik untuk bekisting lantai yang
akan diekspos.

2.Mengecek selimut beton pada pekerjaan

Selimut beton adalah bagian terluar dari permukaan beton yang melindungi tulangan
beton, dan tebal selimut beton bervariasi tergantung pada kebutuhan dan elemen strukturnya.
Fungsi utama selimut beton adalah melindungi tulangan agar tidak terkena korosi. Selimut
beton berada di bagian luar dan membungkus tulangan baja pada struktur bangunan. Secara
umum, selimut beton memerlukan minimal 20 mm jarak terluar beton hingga tulangan.
Namun, di daerah dekat pantai, mungkin memerlukan selimut yang lebih tebal karena risiko
korosi yang lebih besar akibat cuaca. Pada bagian interior, ketebalan selimut beton dapat
mencapai 40 mm.
Tebal selimut beton sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk
kondisi lingkungan, diameter tulangan, komponen struktur, dan kebutuhan khusus. Standar
SNI 2847:2019 menjelaskan secara rinci persyaratan selimut beton, di mana ketebalan
minimal ditentukan berdasarkan kondisi lingkungan, diameter tulangan, dan komponen
struktur yang ada.

Perlu diperhatikan bahwa selimut beton memiliki peran penting dalam menentukan
keamanan tulangan baja dalam struktur beton, sehingga perencanaan dan pelaksanaannya
harus memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi ketebalan selimut beton.

Anda mungkin juga menyukai