Anda di halaman 1dari 5

Kuis Ke-6

1. Seorang perempuan umur 28 tahun, G1P0A0 hamil 39 minggu datang ke Puskesmas


dengan keluhan mules sejak 4 jam yang lalu. Hasil anamnesis: keluar lendir campur
darah dari kemaluan. Hasil pemeriksaan: TTV normal, DJJ 146 x/menit, his 3x/10’/42”,
pembukaan 8 cm, ketuban (+), Hodge II. Bidan kemudian menjelaskan hasil
pemeriksaan kepada pasien, tanpa ada yang di tutup tutupi. Apakah prinsip dasar
komunikasi efektif sesuai kasus tersebut?
A. Clarity
B. Audible
C. Humble
D. Respect
E. Empathy
Jawaban : A
Pembahasan:
Clarity → keterbukaan dan transparansi
Audible → dapat didengarkan dan dimengerti dengan baik dengan bantuan media
Humble → mau menerima kritikan, tidak sombong, tidak memandang rendah orang lain
Respect → rasa hormat, saling menghargai
mpathy → kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang
dihadapi oleh orang lain

2. Seorang perempuan 26 tahun, G1P0 hamil 34 mngu datang ke RS diantar


suaminya dengan kondisi pingsan. Bidan segera melakukan tindakan, ibu tidak
ada respon setelah digoyangkan, pulsasi sulit teraba. Ibu dimiringkan 15-30 O,
hasil:pulsasi ada namun nafas ireguler. Langkah selanjutnya adalah?
A. Resusitasi Jantung Paru
B. Restorasi Cairan
C. Berikan nafas bantuan
D. Resusitasi Intrauterine
E. Hangatkan ibu
Jawaban : C
3. Seorang perempuan 24 tahun, G2P1 kehamilan 32 minggu datang ke Puskesmas
mengeluh demam tinggi, tidak nafsu makan sejak tadi pagi dan urine cokelat kehitaman..
TD 90/70 mmHg, S 40OC, N 110 x/m,terlihat pucat telapak tangan dan ikterik. Hasil
mikroskop (+) parasite. Langkah awal apa yang dilakukan?
A. Segera rujuk ke RS
B. Berikan satu dosis pimaquin IM
C. Berikan satu dosis artemeter IM
D. Berikan satu dosis kina hidroklorida IM
E. Restorasi cairan
Jawaban : C
Bila menemukan ibu hamil dengan gejala malaria berat, maka lakukan pemeriksaan
laboratorium malaria (dengan mikroskop). Bila terbukti hasilnya positif malaria, yang
perlu dilakukan adalah :
- Rujuk ibu ke rumah sakit/fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
- Sebelum merujuk, berikan satu dosis artemeter IM (untuk ibu hamil trimester II –
III) atau kina hidroklorida IM (untuk ibu hamil trimester I).

4. Seorang perempuan umur 36 tahun, G2P0A1 hamil 39 minggu datang ke TPMB


dengan keluhan keluar air dari kemaluan sejak 2 jam yang lalu. TTV normal,
kontraksi 2x/25”, DJJ 90 x/menit, PD: pembukaan 2 cm, ketuban (-) keruh,
presentasi kepala, Hodge I. Apa diagnosis paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Anemia
B. Diabetus
C. Fetal distress
D. Preeklampsia
E. Solusio plasenta
Jawaban : C
DJJ < 120 x/menit.

5. Seorang perempuan 22 tahun, G1P0 hamil 39 minggu datang ke RS mengeluh


mulas sejak 4 jam yang lalu. TTV normal, DJJ 140 x/menit, kontraksi 2x/30”, PD:
pembukaan masih sama 9cm dari 3 jam yang lalu, ketuban Hodge II.
Apakemungkinan diagnosanya?
A. Inpartu Kala I fase aktif
B. Inpartu Kala I fase aktif deselerasi
C. Inpartu Kala I fase aktif lama
D. Inpartu Kala I fase aktif deselerasi memanjang
E. Inpartu kala I fase aktif memanjang
Jawaban : D

6. Seorang perempuan 22 tahun, G1P0 hamil 39 minggu datang ke RS mengeluh


mulas sejak 4 jam yang lalu. TTV normal, DJJ 140 x/menit, kontraksi 2x/30”, PD:
pembukaan masih sama 9cm dari 3 jam yang lalu, ketuban Hodge II.
Tatalaksananya?
A. Resusitasi cairan
B. Rujuk
C. Misoprostol
D. Augmentasi oksitosin
E. Induksi oksitosin
Jawaban : D
7. Seorang perempuan 25 tahun,G2P0A1,hamil 33 minggu,datang ke RS mengeluh
keluar darah berwarna merah segar saat bangun tidur. TTV normal,DJJ 130
x/menit, perdarahan keluar melewati OUI. Apakah tindakan segera yang tepat
pada kasus tersebut?
A. Tirah baring
B. Bedrest total
C. Pemeriksaan HB
D. Resusitasi Cairan
E. Menilai jumlah perdarahan
Jawaban : E
Kasus diatas ialah plasenta previa. Tatalaksana :
- Lakukan inspekulo untuk menentukan sumber perdarahan
- Perbaiki kekurangan cairan sesuai kondisi
- Menilai jumlah perdarahan
- Berikan tokolitik bila ada kontraksi
- Pematangan paru 24-34 minggu

8. Seorang perempuan Post partum hari ke-3 datang ke BPM dengan keluhan
terdapat nyeri abdomen bawah. Pada hasil pemeriksaan didapati pengeluaran,
setelah diberikan terapi oral antibiotik tidak sembuh dan sudah diberikan
uterotonika. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?
A. Pemberian antibiotic berulang
B. Melakukan rujukan ke dokter untk tindakan kuretase
C. Memberikan uterotonika
D. Memberikan tintura
E. Melakukan douching vagina dan ditambahkan obat oral lain.
Jawaban : B
Nyeri abdomen pada ibu postpartum dengan didapatinya
pengeluaran merupakan indikasi adanya sisa plasenta.
Sehingga pennganan yang tepat ialah melakukan kuretase.

9. Seorang perempuan, 27 tahun, P2 datang ke RS dengan keluhan


demam, mual, nyeri hebat. Pada hasil pemeriksaan didapati
leukositosis dan kavum douglas menonjol dan bengkak. Ibu
sudah diberikan antibiotic. Apakah langkah selanjutnya?
A. Laparotomy
B. Lakukan drain abses
C. Kompres luka
D. Lakukan eksplorasi digital
E. Histerektomi
Jawaban : B
Kasus diatas adalah abses pelvil. Tatalaksana :
- Berikan antibiotika kombinasi sebelum pungsi dan drain abses
sampai 48 jam bebas demam:
o Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
o Ditambah gentamisin 5 mg/kgBB IV tiap 24 jam
o Ditambah metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam
- Jika kavum Douglas menonjol, lakukan drain abses, jika demam
tetap tinggi, lakukan laparotomi.

10. Seorang perempuan P1 A0 datang ke polindes mengeluh


keputihan gatal dan tidak berbau terasa perih. Terdapat nyeri
abdomen bawah. Pada hasil pemeriksaan didapati portio tampak
kemerahan, setelah diberikan terapi oral tidak sembuh. Apakah
efek jangka panjang?
A. Infertilitas
B. Abortus
C. KET
D. Molahidatidosa
E. DUB
Jawaban : A
Jika keputihan tidak tuntas diobati maka akan
menyebabkan infertilitas.

Anda mungkin juga menyukai