Anda di halaman 1dari 4

MISKONSEPSI SEGIEMPAT SEMBARANG

ANY QUADRILATERAL MISCONCEPTION


Fina Nurul Hasanah, S.Supriadi, M.Pd
finanurulhasanah@upi.edu , supriadi.upiserang@upi.edu
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract: Misconceptions can occur if a person's conception of a material is different from the
conception accepted by scientists or experts in their field. Misconceptions can also be seen as
cognitive structures that exist in students that are not in accordance with the conceptions put
forward by students who are experts in their fields. So that students' misconceptions are
interrelated. The aims of this study are 1) to describe the types of misconceptions and their causal
factors in Kadumerak 1 Elementary School students on any rectangular material, 2) to describe the
types of misconceptions and their causal factors in Kadumerak 1 Elementary School students. This
type of research is descriptive research with a qualitative approach. The sample in this study was
grade 6 SD Kadumerak 1 school year 2020/2021. The research subjects consisted of 28. The results
of this study were students had misconceptions about any quadrilateral. The causes of
misconceptions are associative thinking, the language used, the learning experience that is less and
less emphasis on the material by the teacher.
Keywords: Types of misconceptions, quadrilaterals.
Abstrak: Miskonsepsi dapat terjadi jika konsepsi seseorang terhadap suatu materi berbeda dengan
konsepsi yang diterima oleh para ilmuwan atau ahli di bidangnya. Miskonsepsi juga dapat
dipandang sebagai struktur kognitif yang ada pada siswa yang tidak sesuai dengan konsepsi yang
dikemukakan oleh siswa yang ahli di bidangnya. Sehingga miskonsepsi yang dimiliki siswa saling
berkaitan. Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan jenis-jenis miskonsepsi dan faktor-
faktor penyebabnya pada siswa SD Kadumerak 1 pada materi segi empat sembarang, 2)
mendeskripsikan jenis-jenis miskonsepsi dan faktor-faktor penyebabnya pada siswa SD Kadumerak
1 . Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas 6 SD Kadumerak 1 tahun pelajaran 2020/2021. Subjek penelitian
terdiri dari 28 Hasil penelitian ini ialah siswa terjadi miskonsepsi terhadap segiempat sembarang.
Penyebab miskonsepsi adalah pemikiran asosiatif, bahasa yang digunakan, pengalaman belajar
yang kurang dan kurang ditekankan pada materi oleh guru.
Kata Kunci: Jenis kesalahpahaman, segi empat.

PENDAHULUAN melainkan bagaimana cara guru menanamkan


Bagian dari tugas seorang guru ialah makna dari sebuah matematika kepada para
dalam pembelajaran di sekolah khususnya di peserta didiknya. Menanamkan konsep ini
sekolah dasar ialah menuntun jalannya siswa sangat penting dikarenakan siswa dapat
agar mampu memahami materi pembelajaran mampu memanhami dan mengerti tentang
yang disampaikan. Salah satu dari mata pelajaran matematika, agar peserta didik
pelajaran di sekolah dasar ialah matematika. dapat menalar didalam pemecahan suatu
Matematika tidak hanya soal menghitung saja masalah. Guru sering kali menemukan konsep
awal yang salah atau berbeda dengan yang Cara menganalisis sumber data ini
dipelajari, hal ini akan terjadinya ialah observasi kemudian wawancara kepada
kesalahpahaman antara siswa maupun guru. siswa kelas 6 SD lalu diakhiri dengan
Para ahli menafsirkan bahwa konsepsi dokumentasi. Instrumen penelitian ini ialah
ialah yang tepat dengan konsep awal atau informan yang berfungsi memberikan
ilmiah (pandangan ilmuan). Kalau di kaitkan informasi data mengenai segiempat dan
dengan pelajaran adanya konsepsi siswa, bentuk dari segiempat itu seperti apa
konsepsi pendidik, konsepsi ahli jika konsepsi sebagaimana yang di harapkan oleh peneiti.
ini berbeda maka dinyatakan dengan Di dalam pelaksanaan penelitian
miskonsepsi. Miskonsepsi ini terjadi karena kualitatif ini peneliti menggunakan instrumen
adanya kesalahpahaman antara siswanya itu penelitian kualitatif yang diperlukan oleh
sendiri atau cara pendidik menyampaikan peneliti yaitu instrumen yang akan di gunakan
pembelajaran ataupun sumber buku bacaan dalam proses penelitian, antara lain :
siswa. Miskonsepsi awal yang terjadi pada 1. Observasi dilakukan sebagai acuan
siswa biasanya miskonsepsi konsep awal. Hal data penelitian.
ini mendatangkan ketidak sesuaian antara 2. Pertanyaan wawancara seputar
konsep awal dan konsep ilmiah. bentuk segiempat sembarang yang
Miskonsepsi terjadi pada peserta didik akan diberikan kepada siswa.
harus segera diatasi agar peserta didik tidak 3. Instrumen studi dokumentasi yang
salah dalam menafsirkan pemahaman atau di gunakan sebagai acuan
konsep yang telah ada pada konsep ilmiah. dokumentasi dalam penelitian.
METODALOGI HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendekatan penelitian ini Segiempat ialah bidang yang di batasi
menggunakan pendekatan kualitatif. dengan 4 titik yang segaris lalu di hubungkan
Pendekatan ini ialah peneltian yang bersifat satu persatu. Segiempat juga ialah suatu
deskriptif terhadap individu-individu terhadap model bangun datar yang di batasi dengan 4
pengalaman yang dapat di tuliskannya dengan ruas garis. Titik sudut ini ialah titik
cara mengumpulkan dokumen dan arsip. pertemuan antara 2 sisi atau ruas sisi. 2 titik
Tujuan penelitian ini ialah bagimana yang bukan terletak pada 1 sisi kemudian di
terjadinya miskonsepsi dan factor apa saja hubungkan dengan 1 ruas garis. Segiempat
yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi sembarang ialah segiempat yang bukan
pada materi bidang datar segiempat termasuk golongan trapezium, jajaran
sembarang. genjang, atau pun layang- layang.
Pokok bahasan dari penelitian ini ialah Pemahaman siswa mengenai
segiempat sembarang yang mana segiempat sembarang mempunyai tafsiran
pengidentifikasian segiempat sembarang telah yang berbeda. Penafsiran dari sebagian siswa
di lakukan. Metode penelitian yang di dan sebagian siswanya lagi sangatlah jauh
lakukan pun yaitu menggunakan penelitian berbeda. Ketika peneliti bertanya mengenai
kualitatif. Caranya yaitu mengumpulkan data bangun datar segiempat sembarang ada yang
penelitian kemudian tahap wawancara kepada menjawab segiempat panjang dan ada pula
siswa mengenai segiempat sembarang, yang menjawab persegi panjang.
kemudian observasi dan terakhir dokumentasi Hal ini membuktikan bahwa
untuk mempertegas penelitian. Sumber terjadinya miskonsepsi antara siswa dan guru
pengumpulan data penilitian ini ialah di sekolahnya. Konsep awal yang mereka
wawancara kepada siswa kelas 6 SD. ketahui ialah persegi yang mana persegi ini
berbeda dengan segiempat sembarang. siswa tersebut. Setiap siswa
Persegi dan segiempat sembarang ini memiliki pengabstrakan yang
memiliki arti yang berbeda dimana persegi berbeda dengan siswa yang
memiliki 4 sisi sudut yang sama dan tegak lainnya.
lurus sedangkan segiempat sembarang 2. Ide siswa yang nampah tidak
mempunyai 4 sisi sudut yang miring. koheren, siswa sering memiliki
Dengan membedakan antara persegi konsepsi yang berbeda tentang
dan segiempat sembarang memahami definisi hal atau kejadian apapun.
dan sifat bangu segiempat. Segiempat 3. Pemikiran siswa banyak di
sembarang ini memiliki sisi yang tidak sejajar penuhi dengan persepsi.
dan juga memiliki 4 titik sudut yang 4. Pusat perhatian siswa yang
besarannya tidak sama. Setiap siswa memiliki terbatas dalam aspek tertentu.
pemahaman yang berbeda dengan siswa yang
SIMPULAN DAN SARAN
lainnya maka dari itu sebagai pendidik
selayaknya menanamkan pemahaman yang Simpulan
benar dengan acuan konsep para ahli. Dari hasil dari penelitian ini yang
telah di lakukan kepada siswa di SD
Kadumerak 1 yang terletak di Kec. Karang
Tanjung, Kab. Pandeglang, Prov. Banten
mendapatkan hasil bahwa terjadinya
miskonsepsi antara siswa dan guru di
sekolahnya. Konsep awal yang mereka
ketahui ialah persegi yang mana persegi ini
berbeda dengan segiempat sembarang.
Gambar 1. Segiempat Sembarang Persegi dan segiempat sembarang ini
Hasil dan pembahasan dalam memiliki arti yang berbeda dimana persegi
penelitian ini di deskripsikan secara kualitatif memiliki 4 sisi sudut yang sama dan tegak
dimana subjek dari penelitian siswa kelas 6 lurus sedangkan segiempat sembarang
SD Kadumerak 1. Kemudian sebanyak 28 mempunyai 4 sisi sudut yang miring.
siswa sebagai subjek penelitian untuk
selanjutnya di adakan wawancara Saran
sebagaimana instrument penelitian. Sebagai calon pendidik hendaknya
Factor yang mempengaruhi segera mengatasi miskonsepsi segiempat
miskonsepsi segi empat sembarang antara sembarang agar peserta didik tidak salah
lain: dalam menafsirkan pemahaman atau konsep
1. Setia siswa memiliki konsep yang telah ada pada konsep ilmiah.
yang berbeda-beda atau sendiri
dan bentukan pengetahuan
didasari dengan corak
pemikiran yang dimiliki oleh

PUSTAKA ACUAN

Triyanto, E. I. (2012). STKIP Pacitan. Analisis Miskonsepsi Mahasiswa, 2.


https://jurnal.uns.ac.id/jmme/article/view/9942
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjvxtL68pX1AhUMyzgGHWsRAMYQ
FnoECAQQAQ&url=https%3A%2F%2Frepository.uksw.edu%2Fbitstream
%2F123456789%2F4286%2F3%2FT1_202009003_BAB
%2520II.pdf&usg=AOvVaw2GsCHSnUg99s1519LZXM5V

Anda mungkin juga menyukai