Anda di halaman 1dari 1

Case Study: Management of Account Receivable

Situasi 1: Suatu perusahaan selama ini melakukan penjualannya


secara Tunai, Hasil Penjualan Perusahaan (1 tahun) dicapai
sebesar = Rp 2.500 juta, yang semuanya didanai dengan
Modal Sendiri dengan Profit Margin diketahui sebesar 40%.
Situasi 2: Perusahaan kemudian berencana melakukan penjualannya
secara Kredit dengan Term of Payment n/30. Hasil Penjualan
Perusahaan selama 1 th. diperkirakan mengalami kenaikan
sebesar 40%, dengan Profit Margin sebesar 40%.
Perusahaan menetapkan rencana Penjualan Kredit ini
rencananya didanai dengan Modal Pinjaman (Pinjaman
Modal Kerja) dari Bank dengan Biaya Bunga kredit sebesar
36% per tahun.
Situasi 3: Perusahaan berencana melakukan penjualannya secara
Kredit dengan memberikan potongan, yaitu dengan Term of
Payment 5/10 - n/30, tapi juga sebagian secara Tunai.
Hasil Penjualan Perusahaan selama 1 th. diperkirakan
mengalami kenaikan sebesar 40%, dengan Profit Margin
sebesar 30%. Perusahaan menetapkan rencana Penjualan
Tunainya sebesar 10% dan sisanya secara Kredit tersebut.
Dari pengalaman diperkirakan 60% Pelanggan akan
membayar pada saat Discount Period dan sisanya akan
membayar pada saat akhir periode kredit (Credit Period).

Berdasarkan keterangan/data di atas, Coba analisalah seandainya


perusahaan ingin merubah kebijakan penjualannya yang sebelumnya
secara Tunai ke Penjualan secara Kredit, lebih menguntungkan
manakah? (dari situasi 1 ke situasi 2 atau dari situasi 1 ke situasi 3?).

Anda mungkin juga menyukai