tersebut. Sudah beratus-ratus tahun sungai ini menjadi lalu lintas kapal pengangkut barang dan
penumpang. Dulu kapal yang melintas biasanya membawa kayu gelondongan dari pedalaman
hutan Kalimantan. Namun sejak, penebangan hutan dilarang keras oleh pemerintah hanya kapal
ponton pembawa hasil tambang batu bara
yang meramaikan lalu lintas sungai ini.
Kapal penumpang juga tidak populer
beberapa tahun belakangan ini. Sudah
tersedia jalur antarkota yang membuat
waktu tempuh lebih singkat ketimbang
naik kapal. Baru pada bulan Oktober
tahun 2016, muncul kapal wisata khusus
melayani wisatawan yang ingin menikmati keindahan Kota Tepian (sebutan Samarinda) dari
tengah Sungai Mahakam (sumber : Anri Syaiful 2018) . Salah satu kapal yang beroperasi adalah
Kapal Pesut Etam. Kapal Pesut Etam dibuat pada tahun 1985 dan dilakukan renovasi agar dapat
digunakan sebagai kapal wisata. Kapal ini berjenis long boat dengan panjang 29 meter dan lebar
4,5 meter sehingga dapat menampung 100 orang wisatawan .Kapal Pesut Etam mulai resmi
dioperasikan sebagai kapal wisata pada Juli 2017 yang dilaunching dengan melakukan perjalanan
wisata ke Kutai Lama/Kutai Kartanegara (sumber : Christoper Desmawangga 2017).
Kapa Pesut Etam bersandar di Dermaga Mahakam Ilir sekitar pukul 16.00 Wita. Setelah
wisatawan melakukan registrasi, membeli tiket, dan berkumpul dalam kapal, kapal ini berangkat
tepat pada pukul 17.00 Wita. Untuk pembayaran tiket kapal ini dilakukan secara tunai. Perjalanan
menyusuri Sungai Mahakam ditempur sekitar kurang lebih 3 jam. Saat perjalanan, kita jangan lupa
membawa perbekalan cemilan dan tentu saja kamera untuk mengambil spot yang menarik.
Menaiki Kapal Pesut Etam, kita akan diisuguhi pemandangan di Kota Tepian yang menyegarkan
mata. Selain pemandangan yang indah pada sore hari, kita akan melihat kapal batu bara, speed
boat, dan kapal-kapal penumpang lainnya. Untuk rute Kapal Pesut Eta mini akan menyusuri dari
Dermaga Mahakam Ilir, Tepian Mahakam, Samarinda Seberang, Jembatan Mahakam Kembar,
Jembatan Mahakam, Big Mall Samarinda, Masjid
Islamic Center, Masjid Raya Darussalam, Pelabuhan
Penumpang, dan Jembatan Mahkota (sumber :
Christoper Desmawangga 2017).
Tarif untuk dapat menaiki kapal wisata ini pun beragam sesuai dengan lokasi perjalanannya
diantaranya :
Reguler :
Carter
* Wisata Samarinda
- Trip Seni Ikat Sarung, Samarinda Seberang. Tarif Rp 500.000 untuk maksimal 100 orang (sudah
termasuk dewasa, anak-anak, dan balita)
- Trip Seni Ikat Sarung Samarinda & Kesenian di Cagar Budaya Rumah Tua. Tarif Rp 1.000.000
sampai Rp 1.500.000 untuk maksimal 100 orang (sudah termasuk dewasa, anak-anak, dan belita)
- Tarif Rp 7.000.000 untuk maksimal 100 orang, dan free snack (sudah termasuk dewasa, anak-
anak, dan balita)
- Tarif Rp 8.000.000 untuk maksimal 100 orang, dan free snack (sudah termasuk dewasa,anak-
anak, dan balita)
- Tarif Rp 4.296.000 untuk 2 orang. Fasilitas transportasi darat, Tenggarong - Kota Bangun, tiket
masuk Goa Keraton, makan Sesuai program, tiket masuk dan ojek ke air terjun Kandua Raya, Soft
drink / air mineral, penginapan di Kota Bangun, dan Transportasi air. Dan untuk media
pembayarannya dilakukan secara tunai, tidak menggunakan non tunai (debit) maupun melalui
GoPay/Ovo. (sumber : Christoper Desmawangga 2017)
Anri Syaiful (2018), Sensai Menyusuri Sungai Mahakam dengan Kapal Wisata
Christoper Desmawangga (2017), Susuri Sungai Mahakam dengan Kapal Wisata saksikan Ikan
Pesut atau lihat jejak sejarah