PENDAHULUAN
muncul pertama kali di Wuhan, Cina pada akhir tahun 2019. Banyak negara di
dunia telah terjangkit virus ini. Kasus pertama di Indonesia sendiri dikomfirmasi
pada 2 Maret 2020. Pandemi virus Corona memberikan perubahan yang masif
dalam kehidupan manusia. Mulai dari bersosialisasi, belajar, beribadah, dan lain-
lain. Pandemi ini tidak hanya mengancam kesehatan saja akan tetapi juga
perluasan Covid-19.
naik 73,3%, bahan makanan naik 65,8%, pulsa/paket data naik 56,6%, makanan
1
2
dan minuman jadi naik 46,1%, listrik naik 37,3%, transportasi umum naik hanya
7,8%, dan BBM naik hanya 7,3%. Pengeluaran untuk produk kesehatan, bahan
melansir data mingguan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), salah satu indeks
konsumsi (consumer goods) yang menguat 5,46%. Hal ini membuat dianggap
memiliki prospek yang cerah di masa depan karena kebutuhan Konsumsi dalam
kehidupan begitu besar. Namun dalam kondisi pandemi Covid-19 tidak hanya
pada sektor barang konsumsi saja yang dibutuhkan, tetapi kebutuhan dan
permintaan produk dari beberapa perusahaan sektor farmasi naik seperti obat-
Pasar modal Indonesia saat ini sedang lesu akibat pandemi Covid-19.
Banyak emiten mengalami penurunan harga saham. Harga saham yang menurun
Dikatakan di dalam artikel tersebut hal ini disebabkan oleh para investor
Nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah
3
nilai pasar utang. Dengan demikan, penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan
maka perusahaan akan dipandang baik oleh para calon investor, demikian pula
Teori yang dapat digunakan pada nilai perusahaan yaitu Teori Sinyal
dalam penelitiannya yang berjudul Job Market Signaling. Spence (1973) dalam
muda dalam penawaran umum perdana (IPO) menumpuk dewan direksi mereka
satu pihak bisa melaksanakan aksi untuk memberikan sinyal mutu yang
pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berbentuk informasi mengenai apa yang
dapat berbentuk promosi ataupun informasi lain yang melaporkan jika perusahaan
membuat banyak para peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian. Ada
Dalam penelitian ini terdapat beberapa faktor yang diprediksi mempengaruhi nilai
2017:3). Artinya apabila perusahaan timbul tagihan utang maka akan mampu
kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo maka perusahaan tersebut
keuangan kepada pihak luar (investor dan kreditor). Hal tersebut dikarenakan
terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak eksternal. Sebagai hasil
dari tanda waktu yang lebih baik ini, investor membeli banyak saham yang
menyebabkan kenaikan harga saham saat ini, likuiditas mampu memberi sinyal
pada stakeholder tentang naik/ turunnya nilai perusahaan. Sinyal ini akan
memberi tanda bagi investor untuk membeli/ menjual saham yang menyebabkan
apabila suatu saat dilikuidasi (Sutrisno, 2013;81). Kewajiban jangka panjang yaitu
kewajiban untuk membayar pinjaman yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.
tingkat hutang pada perusahaan, resiko yang ditanggung oleh perusahaan juga
semakin besar. Sehingga dapat menjadi sinyal buruk bagi investor untuk
hutang perusahaan maka laba yang diperoleh semakin tinggi karena dalam
(Hardaniyah, 2020:97).
perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang didapatkan dari hasil penjualan serta
dapat memenuhi target laba yang telah ditetapkan dengan menggunakan modal
yang maupun dengan aktiva, semakin tingginya rasio ini, maka semakin tinggi
sehingga investor merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan
meningkat. Bagi kreditur, Return On Asset (ROA) yang tinggi pada perusahaan
data pada laporan keuangan perusahaan sektor konsumsi yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2019-2021 dengan teori nilai perusahaan. Berdasarkan
tabel 1.1 dibawah ini, peneliti menggunakan 10 perusahaan yang merupakan data
empiris untuk melihat permasalahan yang ada pada perusahaan sektor konsumsi
pada tahun 2019-2021 dengan menggunakan variabel Tobin Q untuk melihat nilai
perusahaan, Current Ratio (CR) untuk melihat likuiditas, Debt Of Equity Ratio
(DER) untuk untuk melihat solvabilitas dan Return On Assets (ROA) untuk
melihat profitabilitas.
Tabel 1.1
Rata-rata Tobin Q, CR, DR dan ROA 10 Perusahaan Sektor Konsumsi Yang
Tercatat Di Bursa Efek Indonesia
Tahun Tobin Current Debt Return On
7
DR dan ROA pada 10 perusahaan sektor konsumsi yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2019-2021. Rata-rata nilai perusahaan pada tahun 2019-
2021 cenderung menurun setiap tahunnya, dimana nilai perusahaan tertinggi yaitu
pada tahun 2019 sebesar 1,45 sedangkan terendah pada tahun 2021 sebesar 1,13.
harga saham suatu perusahaan yang mempengaruhi pelanggan, seperti krisis atau
tahunnya, dimana likuiditas tertinggi yaitu pada tahun 2020 sebesar 0,45
sedangkan terendah pada tahun 2021 sebesar 0,35. Jika tingkat likuiditasnya
rendah maka kas yang dimiliki rendah pula, hal tersebut dapat dipengaruhi musim
(Luthfiana, 2021;38).
tahunnya, dimana solvabilitas tertinggi yaitu pada tahun 2020 sebesar 0,53
sedangkan terendah pada tahun 2021 sebesar 0,47. Semakin tinggi rasio
menurun maka harga saham perusahaan pun akan mengalami penurunan (Sumarni
tahunnya, dimana profitabilitas tertinggi yaitu pada tahun 2021 sebesar 3,31
sedangkan terendah pada tahun 2020 sebesar 3,01. Semakin tinggi rasio
tersebut.
lebih lanjut, dengan disusun dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh
Indonesia”.
Indonesia ?
Indonesia ?
Indonesia ?
Indonesia.
Efek Indonesia.
10
Efek Indonesia.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
b. Bagi Investor
11
c. Bagi Akademisi