Anda di halaman 1dari 4

Perhitungan Penurunan Tanah Model Schmertmann:

Perhitungan Penurunan diarahkan pada titik BH-1, dan perhitungan penurunan


menggunakan cara yang dirumuskan oleh Schmertmann

P = C1. C2. z. {(Zi. Iz)/Ei}

Dimana : P = Penurunan Total


C1 = Faktor koreksi kedalaman (tanpa ukuran)
C2 = Faktor koreksi rayapan (tanpa ukuran)
z = Tegangan geostatik vertikal pada galian pondasi sedalam Z sesuai
dengan beban pondasi (t/m2)
Zi = tebal lapisan tanah yang diperhitungkan (m)
Iz = Faktor pengaruh regangan (tanpa ukuran)
Ei = Modulus Elastisitas dari Youngs ditengah lapisan yang
Diperhitungkan (t/m2)

C1 = 1 – 0,5 (0 / z)

Dimana : 0 = tegangan yang timbul pada galian pondasi (t/m2)


z = selisih tegangan yang terjadi akibat beban dan galian
tanah pondasi (t/m2)

C2 = 1 + 0,2 log( t/0,1 )

Dimana : t = waktu yang diperhitungkan penurunannya (tahun)

 Perhitungan Penurunan

* C1 = 1 – 0,5 (0 / z)  karena galian =  0,80 m, maka

* 0 = 0,8X1,647 = 1,317 t/m2


z = q - 0  q = 3 t/m2 ( beban yang bekerja perluasan dianggap 3 t/m2 )
= 3 – 1,317 = 1,683

C1 = 1 – 0,5 ( 1,317 / 1,683 )


= 0,609

* C2 = 1 + 0,2 log( t/0,1 )  t diambil 0,5 tahun dan 5 tahun

t = 0,5 th

C2 = 1+ 0,2 log ( 0,5/0,1 ) =


Perhitungan penurunan ini diasumsikan sampai dengan kedalaman tanah keras
menurut pengujian Sondir.

Tanah yang dianggap keras pada DCP-1 berada pada kedalaman 17 meter.
Oleh karenanya perhitungan penurunan dibatasi rentangan hitungnya sampai
kedalaman 17 meter saja

Lapisan tanah yang diperhitungkan berdasarkan Drilling Log digolongkan menjadi 4


jenis lapisan tanah.

- Lapisan I (pertama) : 0,00 – 3,60 m dgn CR rata-rata = 37,5 kg/cm2 = 375 t/m2
- Lapisan II (kedua) : 3,60 – 4,80 m dgn CR rata-rata = 16,6 kg/cm2 = 166 t/m2
- Lapisan III (ketiga) : 4,80 – 16,50 m dgn CR rata-rata = 12 kg/cm2 = 120 t/m2
- Lapisan IV (keempat): 16,50 – 17,00 m dgn CR rata-rata = 130 kg/cm2 = 1300 t/m2

Sehingga perhitungan penurunan dapat ditabelkan menjadi sebagai berikut :

Lap. Zi (m) qc/CR (t/m2) Ei (t/m2) Iz Zi.Iz / Ei


I 3,60 375 750 0,11 5,28E-04
II 1,20 166 332 0,28 1,012E-03
III 11,70 120 240 0,47 0,0229
IV 0,50 1300 2600 0,42 8,0769E-05
0,02453

P = C1. C2. z. {(Zi. Iz)/Ei}

t = 0,5 th.
P = 0,609.
KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penyelidikan tanah dilapangan dan laboratorium beserta analisanya, dapat ditarik
kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Lapisan tanah pada lokasi ini secara garis besar dapat dibagi atas 3 lapisan, antara lain:

 Lapisan I (pertama) adalah jenis lempung dengan warna 10YR – 5/6 Yellowish
Brown dan konsistensi High Plasticity dengan sudut geser dalam tanah () sebesar
10 dan kohesi tanah berkisar antara 0,099 s/d 0,162 kg/cm 2, dengan tebal lapisan
ini adalah 5,20 m pada titik Bor BH-1 dan berkekuatan daya dukung rendah.

 Lapisan II (kedua) adalah jenis tanah gambut (organic clay) dengan warna 10YR –
2/1 Black dan sudut geser () antara 6,7 s/d 8,1, serta angka kohesi (c) sebesar
0,007 s/d 0,0141 kg/cm2 . Lapisan ini adalah jenis lapisan yang lemah untuk
konstruksi. Ketebalan lapisan adalah 4,10 m pada BH-1 dan 3,00 m pada BH-2, dan
tergolong memiliki daya dukung yang rendah.

 Lapisan III (ketiga) adalah jenis tanah gambut yang sudah tua dan bersifat mirip
dengan lempung / clay berwarna 10YR-2/1 Black dengan sudut geser dalam ()
antara 13,2 s/d 14,5. Tebal lapisan ini dari 21,10 s/d 30,00 m pada titik BH-1 atau
sekitar 8,90 m. Sedangkan pada BH-2 dijumpai pada 23,30 s/d 30,00 m atau setebal
6,70m dan memiliki daya dukung sedang sampai tinggi.

2. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan sbb :

 Untuk kestabilan lereng dengan mengambil sudut lereng tanah timbun dengan
dipadatkan memakai model Standard Proctor setelah dihitung dengan “Taylor
Formula” didapat angka keamanan sbb :

- Untuk sudut lereng (i) = 60 dan tinggi timbunan adalah 6,5m diperoleh angka
keamanan (FK) = 1,27 (konstruksi bersifat labil).
- Untuk sudut lereng (i) = 45 dan tinggi timbunan adalah 6,5m diperoleh angka
keamanan (FK) = 1,72 (konstruksi lebih stabil).

 Untuk kestabilan daya dukung tanah dengan menggunakan “Terzaqhi Formula”


adalah sbb:

- Kondisi lapangan terdapat selisih ketinggian karena galian sedalam 5,50m,


diperoleh Faktor Keamanan (FK) daya dukung tanah sebesar 0,66 dan angka
ini menunjukkan bahwa konstruksi dalam keadaan tidak aman (FK < 2,0)
- Kondisi lapangan datar (galian ditimbun kembali sampai datar permukaan)
sehingga permukaan tanahnya sama elevasi dengan tanah asli, diperoleh Faktor
Keamanan (FK) sebesar 1,57 (dapat dianggap aman)
Dalam kondisi ini jika ingin ditingkatkan Faktor Keamanannya dapat
dilakukan dengan menambah ketinggian elevasi timbunan di sekeliling tanah
timbun Loading Ram, kemudian dilakukan perhitungan seperti prosedur diatas.

- Jika kondisi kolam harus tetap dipertahankan pada posisi yang ada saat
pengujian, maka harus dipergunakan konstruksi “Sheet Pile” dengan
kedalaman pemancangan melampaui lapisan tanah gambut (organic clay) yang
pertama dijumpai atau melebihi kedalaman 9,30 m dari permukaan tanah pada
saat pengujian lapangan dan dilakukan perhitungan mengikuti prosedur Sheet
Pile berdasarkan kesetimbangan gaya kerja dan gaya tahan tanah.

 Penurunan tanah akibat timbunan Loading ram berdasarkan rumus Schmertmann


setelah 0,5 tahun diprediksi sebesar 41,8 cm dan setelah 5 tahun diprediksi sebesar
49,2 cm

B. Saran

1. Disarankan untuk tidak mempertahankan kolam yang berada disamping Loading Ram,
sebab tanah pendukung permukaan pada lokasi ini tergolong rendah sampai sedang
sehingga jika ditempatkan kolam disampingnya akan memperlemah daya dukung
tanah. Sebab juga kolam akan meningkatkan kadar air tanah dan membuat selisih
elevasi (ketinggian) permukaan tanah yang berakibat longsornya beban tanah timbun
ke arah galian kolam.

2. Penurunan tanah setelah 0,5 tahun dan 5 tahun sebesar 41,8 cm dan 49,2 cm sehingga
disarankan untuk penempatan elevasi permukaan tanah timbun sebesar perhitungan
diatas.

3. Sebaiknya disekitar tanah timbun Loading Ram ditambah ketinggiannya (elevasinya)


sehingga Faktor Keamanan (FK) daya dukungnya meningkat sehubungan dengan
rumus Terzaqhi pada bagian , Zf, Nq akan bertambah besar angka Zf-nya dan daya
dukungnya akan meningkat juga (menambah FK daya dukung tanah).

Anda mungkin juga menyukai