Perhitungan Penurunan
t = 0,5 th
Tanah yang dianggap keras pada DCP-1 berada pada kedalaman 17 meter.
Oleh karenanya perhitungan penurunan dibatasi rentangan hitungnya sampai
kedalaman 17 meter saja
- Lapisan I (pertama) : 0,00 – 3,60 m dgn CR rata-rata = 37,5 kg/cm2 = 375 t/m2
- Lapisan II (kedua) : 3,60 – 4,80 m dgn CR rata-rata = 16,6 kg/cm2 = 166 t/m2
- Lapisan III (ketiga) : 4,80 – 16,50 m dgn CR rata-rata = 12 kg/cm2 = 120 t/m2
- Lapisan IV (keempat): 16,50 – 17,00 m dgn CR rata-rata = 130 kg/cm2 = 1300 t/m2
t = 0,5 th.
P = 0,609.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penyelidikan tanah dilapangan dan laboratorium beserta analisanya, dapat ditarik
kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
1. Lapisan tanah pada lokasi ini secara garis besar dapat dibagi atas 3 lapisan, antara lain:
Lapisan I (pertama) adalah jenis lempung dengan warna 10YR – 5/6 Yellowish
Brown dan konsistensi High Plasticity dengan sudut geser dalam tanah () sebesar
10 dan kohesi tanah berkisar antara 0,099 s/d 0,162 kg/cm 2, dengan tebal lapisan
ini adalah 5,20 m pada titik Bor BH-1 dan berkekuatan daya dukung rendah.
Lapisan II (kedua) adalah jenis tanah gambut (organic clay) dengan warna 10YR –
2/1 Black dan sudut geser () antara 6,7 s/d 8,1, serta angka kohesi (c) sebesar
0,007 s/d 0,0141 kg/cm2 . Lapisan ini adalah jenis lapisan yang lemah untuk
konstruksi. Ketebalan lapisan adalah 4,10 m pada BH-1 dan 3,00 m pada BH-2, dan
tergolong memiliki daya dukung yang rendah.
Lapisan III (ketiga) adalah jenis tanah gambut yang sudah tua dan bersifat mirip
dengan lempung / clay berwarna 10YR-2/1 Black dengan sudut geser dalam ()
antara 13,2 s/d 14,5. Tebal lapisan ini dari 21,10 s/d 30,00 m pada titik BH-1 atau
sekitar 8,90 m. Sedangkan pada BH-2 dijumpai pada 23,30 s/d 30,00 m atau setebal
6,70m dan memiliki daya dukung sedang sampai tinggi.
Untuk kestabilan lereng dengan mengambil sudut lereng tanah timbun dengan
dipadatkan memakai model Standard Proctor setelah dihitung dengan “Taylor
Formula” didapat angka keamanan sbb :
- Untuk sudut lereng (i) = 60 dan tinggi timbunan adalah 6,5m diperoleh angka
keamanan (FK) = 1,27 (konstruksi bersifat labil).
- Untuk sudut lereng (i) = 45 dan tinggi timbunan adalah 6,5m diperoleh angka
keamanan (FK) = 1,72 (konstruksi lebih stabil).
- Jika kondisi kolam harus tetap dipertahankan pada posisi yang ada saat
pengujian, maka harus dipergunakan konstruksi “Sheet Pile” dengan
kedalaman pemancangan melampaui lapisan tanah gambut (organic clay) yang
pertama dijumpai atau melebihi kedalaman 9,30 m dari permukaan tanah pada
saat pengujian lapangan dan dilakukan perhitungan mengikuti prosedur Sheet
Pile berdasarkan kesetimbangan gaya kerja dan gaya tahan tanah.
B. Saran
1. Disarankan untuk tidak mempertahankan kolam yang berada disamping Loading Ram,
sebab tanah pendukung permukaan pada lokasi ini tergolong rendah sampai sedang
sehingga jika ditempatkan kolam disampingnya akan memperlemah daya dukung
tanah. Sebab juga kolam akan meningkatkan kadar air tanah dan membuat selisih
elevasi (ketinggian) permukaan tanah yang berakibat longsornya beban tanah timbun
ke arah galian kolam.
2. Penurunan tanah setelah 0,5 tahun dan 5 tahun sebesar 41,8 cm dan 49,2 cm sehingga
disarankan untuk penempatan elevasi permukaan tanah timbun sebesar perhitungan
diatas.