Anda di halaman 1dari 134

PENGARUH KUALITAS BAHAN BAKU DAN PROSES

PRODUKSI TERHADAP KUALITAS PRODUK


(Studi Kasus Pada Elvan Fashion Production)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh


gelar Sarjana dalam Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Oleh

ERIK NURJAMAN SIDIK


NIM. 1702010017

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KUALITAS BAHAN BAKU DAN PROSES


PRODUKSI TERHADAP KUALITAS PRODUK
(Studi Kasus Pada Elvan Fashion Production)

SKRIPSI

Oleh

ERIK NURJAMAN SIDIK


NIM. 1702010017

Tim Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Suci Putri Lestari, M.M. Depy Muhamad Pauzy, M.M.


NIDN. 0425118903 NIDN. 0419068903
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ERIK NURJAMAN SIDIK


NIM : 1702010017
Program Studi : Manajemen

Memberikan pernyataan sebagai berikut:

1. Karya tulis skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana S-1), baik di Universitas
Perjuangan Tasikmalaya maupun di perguruan tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan / bimbingan pembimbing yang telah
ditetapkan berdasarkan surat keputusan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Perjuangan Tasikmalaya
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai bahan acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pusaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperolah karena karya tulis (skripsi) ini, serta sanksi lainnya, sesuai
dengan norma lain yang berlaku di Fakultas Ekonomi Universitas
Perjuangan Tasikmalaya.

Tasikmalaya, Agustus 2023


Yang membuat pernyataan

Materai RP. 10.000.-

(Erik Nurjaman Sidik)


NIM. 1702010017
i

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF RAW MATERIAL QUALITY AND PRODUCTION


PROCESSES ON PRODUCT QUALITY
(Case Study on Elvan Fashion Production)

Arranged by :

ERIK NURJAMAN SIDIK


1702010017

Advisor:

Suci Putri Lestari


Depy Muhamad Pauzy

This study aims to determine the effect of the quality of raw materials and
production processes on product quality (Case Study on Elvan Fashion
Production). The method used in this study is causality through a survey
approach. With a research sample of 100 labor of Elvan Fashion Production. The
data used is using primary data. The analytical tool used in this study is multiple
regression using SPSS 26.0. The results showed that the quality of Elvan Fashion
Production's raw materials had good criteria. The production process at Elvan
Fashion Production has good assessment criteria, Elvan Fashion Production
Product Quality has good criteria. Taken together the Quality of Raw Materials
and Production Processes have a significant influence on Product Quality.
Partially the Quality of Raw Materials has a significant influence on Product
Quality. Partially, the production process has a positive and significant effect on
product quality.

Keywords: Raw Material Quality, Production Process, Product Quality

i
ii

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS BAHAN BAKU DAN PROSES


PRODUKSI TERHADAP KUALITAS PRODUK
(Studi Kasus Pada Elvan Fashion Production)

Disusun oleh :

ERIK NURJAMAN SIDIK


1702010017

Pembimbing:

Suci Putri Lestari


Depy Muhamad Pauzy

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Kualitas Bahan Baku


Dan Proses Produksi Terhadap Kualitas Produk (Studi Kasus Pada Elvan Fashion
Production). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausalitas
melalui pendekatan survei. Dengan sampel penelitian 100 orang Karyawan Elvan
Fashion Production. Data yang digunakan adalah menggunakan data primer. Alat
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda dengan
menggunakan SPSS 26.0. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kualitas Bahan
Baku Elvan Fashion Production memiliki kriteria baik. Proses Produksi pada
Elvan Fashion Production memiliki kriteria penilaian baik, Kualitas Produk Elvan
Fashion Production memiliki kriteria sangat baik. Secara bersama-sama Kualitas
Bahan Baku dan Proses Produksi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Kualitas Produk. Secara parsial Kualitas Bahan Baku memiliki pengaruh
signifikan terhadap Kualitas Produk. Secara parsial Proses Produksi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Kualitas Produk.

Kata kunci: Kualitas Bahan Baku, Proses Produksi, Kualitas Produk

ii
iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena

berkat Rahmat dan Hidayah-Nya penyusunan Skripsi yang berjudul “Pengaruh

Kualitas Bahan Baku Dan Proses Produksi Terhadap Kualitas Produk (Studi

Kasus Pada Elvan Fashion Production)” ini dapat diselesaikan guna memenuhi

salah satu syarat dalam penulisan skripsi pada program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Perjuangan Tasikmalaya, dan untuk mengetahui

Pengaruh Kualitas Bahan Baku Dan Proses Produksi Terhadap Kualitas Produk.

Dalam Skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak,

oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tua saya Ibu Sihabulmillah yang telah memberikan bimbingan, do’a,

dan arahannya yang tak pernah padam.

2. Prof. Dr. H. Yus Darusman, M.Si., selaku Rektor Universitas Perjuangan

Tasikmalaya.

3. Dr. Askolani, M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Perjuangan Tasikmalaya.

4. Bapak Arga Sutrisna, M.M., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Perjuangan Tasikmalaya.

5. Ibu Suci Putri Lestari, M.M., selaku pembimbing utama yang selalu

memberikan motivasi dan mengarahkan penulis.

iii
iv

6. Bapak Depy Muhamad Pauzy, M.M., selaku pembimbing pendamping yang

selalu memberikan motivasi dan mengarahkan penulis.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Universitas Perjuangan Tasikmalaya khususnya

Dosen Program Studi Manajemen atas kesabaran dalam memberikan ilmu

pengetahuan, pendidikan dan arahannya.

8. Elvan Fashion Production telah memberikan izin penelitian

Akhir kata, penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari

sempurna dan masih banyak kekurangan. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca yang berminat mendalami masalah yang dibahas dalam

Skripsi.

Tasikmalaya, Agustus 2023

ERIK NURJAMAN SIDIK


NIM. 1702010017

iv
v

DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

ABSTRACT......................................................................................................i

ABSTRAK.......................................................................................................ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................iii

DAFTAR ISI...................................................................................................v

DAFTAR TABEL...........................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian.........................................................1

1.2 Identifikasi Masalah..................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian......................................................................5

1.4 Kegunaan Penelitian..................................................................6

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................6

1.5.1 Lokasi Penelitian.............................................................6

1.5.2 Waktu Penelitian..............................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

DAN HIPOTESIS

v
vi

2.1 Tinjauan Pustaka.......................................................................9

2.1.1 Kualitas Bahan Baku...........................................................10

2.1.1.1 Pengertian Kualitas Bahan Baku..............................10

2.1.1.2 Tujuan Kualitas Bahan Baku...................................12

2.1.1.3 Indikator Kualitas Bahan Baku.........................13

2.1.2 Proses Produksi.............................................................14

2.1.2.1 Pengertian Proses Produksi...............................16

2.1.2.2 Strategi Proses Produksi....................................17

2.1.2.3 Indikator Proses Produksi..................................19

2.1.3 Kualitas Produk.............................................................19

2.1.3.1 Pengertian Kualitas Produk...............................19

2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas

Produk...............................................................20

2.1.3.3 Alasan Memproduksi Produk Berkualitas.........20

2.1.3.4 Tingkatan Produk..............................................21

2.1.3.5 Klasifikasi Produk.............................................22

2.1.3.6 Hierarki Produk.................................................24

2.1.3.7 Indikator Kualitas Produk.................................25

2.1.4 Penelitian Terdahulu ....................................................26

2.2 Kerangka Pemikiran .................................................................29

2.3 Hipotesis Penelitian...................................................................33

vi
vii

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian........................................................................34

3.1.1 Sejarah...........................................................................35

3.1.2 Visi dan Misi.................................................................35

3.2 Metode Penelitian .....................................................................37

3.2.1 Metode Penelitian yang Digunakan ................................37

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ...............................................38

3.2.3 Populasi dan Sampel........................................................40

3.2.3.1 Populasi Sasaran..................................................40

3.2.3.2 Teknik Penentuan dan Penarikan Sampel............40

3.2.4 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data .....................41

3.2.4.1 Jenis Data ..........................................................41

3.2.4.2 Teknik Pengumpulan Data ...............................41

3.2.5 Skala Pengukuran............................................................42

3.2.6 Uji Kualitas Data.............................................................44

3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ...................47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian.........................................................................48

4.1.3 Karakteristik Responden..................................................48

4.1.4 Uji Validitas dan Reliabilitas...........................................49

4.1.5 Kualitas Bahan Baku.......................................................50

4.1.6 Proses Produksi................................................................56

4.1.7 Kualitas Produk...............................................................63

vii
viii

4.1.8 Hasil Uji Asumsi Klasik..................................................70

4.2 Pembahasan ..............................................................................71

4.2.1 Pengaruh Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi

Secara Simultan Terhadap Kualitas Produk ...................71

4.2.2 Pengaruh Kualitas Bahan Baku Secara Parsial Terhadap

Kualitas Produk...............................................................73

4.2.3 Pengaruh Proses Produksi Secara Parsial Terhadap

Kualitas Produk...............................................................75

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan...................................................................................77

5.2 Saran..........................................................................................77

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................79

LAMPIRAN

viii
ix

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Permasalahan Bahan Baku Tahun 2020 – 2022............................3

Tabel 1.2 Informasi Hasil Produksi 2017-2022................................................4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................................26

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel.....................................................................37

Tabel 3.2 Nilai, Notasi dan Predikat Pernyataan Positif................................41

Tabel 3.3 Nilai, Notasi dan Predikat Pernyataan Negatif...............................41

Tabel 3.4 Interprestasi Korelasi.............................................................................45

Tabel 4.1 Klasifikasi Penilaian Variabel X1.............................................51

Tabel 4.2 Kualitas Bahan Baku.................................................................52

Tabel 4.3 Klasifikasi Penilaian Variabel X1 Keseluruhan........................55

Tabel 4.4 Klasifikasi Penilaian Variabel X2.............................................57

Tabel 4.5 Proses Produksi.........................................................................57

Tabel 4.6 Klasifikasi Penilaian Variabel X2 Keseluruhan........................62

Tabel 4.7 Klasifikasi Penilaian Untuk Setiap Indikator Variabel Y.........64

Tabel 4.8 Kualitas Produk.........................................................................64

Tabel 4.9 Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel Y

Keseluruhan...............................................................................69

ix
x

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran........................................................32

x
xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Waktu Penelitian..............................................................82

Lampiran 2. Instrumen Kuisioner Penelitian.......................................83

Lampiran 3. Rekapitulasi Data Ordinal................................................87

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas.................................90

Lampiran 5. Uji Normalitas.................................................................96

Lampiran 6. Uji Multikolinearitas........................................................98

Lampiran 7. Uji Heteroskedastisitas....................................................99

Lampiran 8. Uji Autokorelasi...............................................................100

Lampiran 9. Regresi Berganda.............................................................101

Lampiran 10. Koefisien Determinasi.....................................................102

Lampiran 11. Uji Simultan.....................................................................103

Lampiran 12. Uji Parsial........................................................................104

Lampiran 13. Uji Deskriptif...................................................................105

Lampiran 14. MSI..................................................................................111

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat besar dampaknya

terhadap setiap kegiatan yang dilakukan oleh dunia industri. Di era globalisasi

yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap perilaku bisnis yang ingin

memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh terhadap kualitas

produk. Dalam dunia industri, kualitas produk sangat dipengaruhi oleh kualitas

bahan baku dan Proses Produksi yang dihasilkan. Itu semua merupakan faktor

terpenting yang membawa keberhasilan bisnis dan peningkatan kualitas produk

agar mampu bersaing di pasaran. Perhatian penuh terhadap kualitas produk akan

memberikan dampak langsung kepada perusahaan yang berupa penjualan yang

mampu menghasilkan laba bagi perusahaan. (Heizer dan Render, 2017: 4)

Industri yang menghasilkan barang atau jasa harus dapat menghasilkan

suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen. Semakin berkembang teknologi

dan peradaban manusia, maka cara berpikir mereka sebagai konsumen dalam

membeli barang atau jasa tidak lagi hanya untuk memenuhi kebutuhan saja tetapi

mereka sudah mulai menggunakan pertimbangan mengenai kualitas barang atau

jasa yang mereka beli. (Heizer dan Render, 2017: 4)

Tinggi rendahnya kualitas produk disebabkan oleh dua faktor utama yaitu

faktor intern dan ekstern perusahaan (Handoko, 2017: 51). Faktor intern perusahaan

antara lain turunnya kualitas bahan baku, proses produksi, dan sebagainya sehingga

konsumen mengalami kejenuhan atau turunnya nilai produk di pasaran. Faktor

1
2

ekstern terjadi karena di luar jangkauan seperti adanya perubahan selera

konsumen, kebijaksanaan pemerintah, munculnya barang pengganti dan

masuknya pesaing baru (Handoko, 2017: 52).

Kualitas bahan baku secara langsung memengaruhi kualitas produk akhir. Jika

bahan baku berkualitas rendah digunakan, kemungkinan besar produk akhir juga akan

memiliki cacat atau performa yang buruk. Salah satu hal yang perlu diperhatikan

untuk meningkatkan kualitas produk adalah kualitas bahan baku. Menurut Handoko

(2017: 55), kualitas adalah suatu kondisi dari sebuah barang berdasarkan pada

penilaian atas kesesuaiannya dengan standar ukur yang telah ditetapkan. Berdasarkan

pendapat ini diketahui bahwa kualitas barang ditentukan oleh tolak ukur penilaian.

Semakin sesuai dengan standar yang ditetapkan dinilai semakin berkualitas. Menurut

Hanggana (2017: 11), bahan baku adalah sesuatu yang digunakan untuk membuat

barang jadi, bahan pasti menempel menjadi satu dengan barang jadi. Di dalam suatu

perusahaan, bahan baku mempunyai arti yang tergolong sangat penting, hal tersebut

karena telah menjadi modal terjadinya proses produksi sampai dengan hasil produksi.

Bahan baku berkualitas tinggi cenderung lebih konsisten dalam karakteristiknya,

seperti dimensi, kekuatan, dan sifat fisik lainnya. Ini membantu dalam mencapai

standar produksi yang stabil dan mengurangi variasi produk.

Menurut Tjiptono & Chandra (2016: 115) menyatakan bahwa kualitas

sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya

manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas

bahan baku memberikan pengaruh positif terhadap kualitas produk, semakin baik

perusahaan atau suatu usaha mengendalikan bahan bakunya maka akan semakin
3

baik kualitas produk yang dihasilkan, karena bahan baku merupakan komponen

utama dalam proses produksi (Sujarweni, 2017: 28).

Di bawah ini merupakan data bahan baku yang sering mengalami

permasalahan adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1
Permasalahan Bahan Baku Baju Atasan Tahun 2020 - 2022
Jenis Bahan Total Bahan Jumlah Persentase
No
Baku Baku Kerusakan Kerusahan
1 Kain 185 Meter 106 Meter 57,30%
2 Benang 169 Meter 97 Meter 57,40%
3 Aksesoris 155 Meter 65 Meter 41,94%
Sumber: Elvan Fashion Production, 2023

Berdasarkan Tabel 1.1 diketahui bahwa bahan baku yang sering bermasalah

adalah dari jenis kain dan benang misalnya kain dari 185 meter terdapat 106 meter

yang rusak atau harus diganti, hal tersebut menghambat produksi selanjutnya benang

yang bebang bahan utama dalam penjahitan pakaian, keduanya merupakan bahan

pokok yang sering terjadi masalah dan harus kembali di evaluasi, banyak kain yang

memiliki ketebalan tidak sesuai sehingga pada proses menggambar menjadi tidak

rapih pada proses desain, dimana kain harus memiliki ketebalan yang sesuai dengan

bahan pewarna yang sudah ditentukan komposisinya. Artinya setiap ketebalan kain

memiliki komobinasi pencampuran warna yang berbeda. Bahan baku berkualitas

rendah cenderung memerlukan penanganan khusus atau pemrosesan tambahan untuk

mengatasi masalah yang timbul selama produksi. Hal ini dapat mengakibatkan

peningkatan biaya produksi dan penurunan efisiensi. Bahan baku berkualitas rendah

dapat menyebabkan cacat pada produk akhir. Menggunakan bahan baku berkualitas

tinggi membantu mengurangi risiko ini dan menghindari kebutuhan untuk membuang

produk yang cacat.


4

Di bawah ini merupakan data yang mendukung akan permasalahan

kualitas produk yang memang harus lebih di evaluasi kembali.

Tabel 1.2
Informasi Hasil Produksi Pakaian Atasan Periode 2017-2022
Tidak
Total Produk Produk Jumlah
Tahun Sesuai
Produksi Cacat Return Komplain
Desain
2017 985 pcs 75 pcs 12 pcs 55 pcs 142 pcs
2018 1055 pcs 55 pcs 10 pcs 47 pcs 112 pcs
2019 995 pcs 47 pcs 9 pcs 78 pcs 134 pcs
2020 1202 pcs 79 pcs 17 pcs 45 pcs 141 pcs
2021 953 pcs 107 pcs 24 pcs 33 pcs 164 pcs
2022 966 pcs 77 pcs 21 pcs 47 pcs 145 pcs
Jumlah 6156 pcs 440 pcs 93 pcs 305 pcs 838 pcs
Sumber: Elvan Fashion Production, 2023

Berdasarkan Tabel 1.2 terdapat permasalahan mengenai komplain produk

yang dihasilkan Elvan Fashion Production, komplain tersebut sangat

mempengaruhi akan kualitas produk suatu usaha. Penyebab komplain diantaranya

ketidaksesuaian indikator proses produksi dengan harapan hasil sebuah produk.

Komplain terbesar terjadi di tahun 2021 sebanyak 164 komplain, berdasarkan

informasi yang didapat dari perusahaan pada tahun tersebut terjadi

ketidakkonsistenan pekerja dalam bekerja, permasalahan dari proses produksi

berawal dari tingkat kompetensi pekerja dalam memproduksi baju sesuai desain

pihak manajemen produksi, perusahaan herus mengawasi karyawan secara berkala

sehingga mampu memanfaatkan bahan baku sesuai standarnya yang ada. Kualitas

produk harus lebih di evaluasi, karena semakin banyak produk cacat atau return

itu akan menambah biaya produksi dalam hal perbaikan bahkan produk tersebut

tidak dapat dijual. Permasalahan dari proses produksi yaitu muncul dari

terciptanya aktivitas di luar standar operasi Elvan Fashion Production. bahan baku
5

berkualitas rendah dapat menyebabkan proses produksi yang gagal. Bahan baku

yang cacat atau tidak memenuhi standar dapat menghasilkan produk akhir yang

cacat atau tidak berfungsi dengan baik. Untuk mengatasi risiko proses produksi

yang gagal, perusahaan perlu menerapkan praktik manajemen kualitas yang baik,

melakukan pengendalian kualitas secara ketat, memberikan pelatihan yang

memadai kepada karyawan, dan memiliki rencana kontinjensi untuk mengatasi

masalah yang mungkin terjadi. Dengan mengidentifikasi penyebab potensial dan

mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, perusahaan dapat

mengurangi risiko terjadinya proses produksi yang gagal.

Berdasarkan uraian tersebut mengenai permaslahan bahan baku di Elvan

Fashion Production dan proses produksi yang berlangsung, maka penulis tertarik

untuk mengetahui seberapa besar kualitas bahan baku dan proses produksi dapat

mempengaruhi kualitas produk sehingga perlu kiranya dilakukan penelitian yang

berhubungan dengan hal tersebut di atas, yang akan dituangkan dalam bentuk

usulan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Bahan Baku dan Proses

Produksi Terhadap Kualitas Produk Pada Produk Elvan Fashion

Production”.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana kualitas bahan baku, proses produksi dan kualitas produk pada

produk Elvan Fashion Production.


6

2. Bagaimana pengaruh kualitas bahan baku dan proses produksi secara

simultan terhadap kualitas produk pada produk Elvan Fashion Production.

3. Bagaimana pengaruh kualitas bahan baku secara parsial terhadap kualitas

produk pada produk Elvan Fashion Production.

4. Bagaimana pengaruh proses produksi secara parsial terhadap kualitas produk

pada produk Elvan Fashion Production.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan menganalisis tentang:

1. Kualitas bahan baku, proses produksi dan kualitas produk pada produk Elvan

Fashion Production.

2. Pengaruh kualitas bahan baku dan proses produksi secara simultan terhadap

kualitas produk pada produk Elvan Fashion Production.

3. Pengaruh kualitas bahan baku secara parsial terhadap kualitas produk pada

produk Elvan Fashion Production.

4. Pengaruh proses produksi secara parsial terhadap kualitas produk pada

produk Elvan Fashion Production

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan berguna, baik secara teoretis maupun praktis.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:


7

1.4.1 Kegunaaan Teoritis

Dapat memberikan pemahaman dan menambah wawasan serta

pengetahuan, khususnya dalam bidang kualitas bahan baku dan proses produksi

terhadap kualitas produk. Kemudian dapat dijadikan pula sebagai suatu

perbandingan antara aspek teoritas dengan kenyataan di lapangan.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan terutama mengenai

pengaruh kualitas bahan baku dan proses produksi terhadap kualitas produk,

dengan penerapan ilmu dan teori – teori yang diperoleh selama masa

perkuliahan dan melakukan perbandingan dengan kenyataan yang terjadi di

dunia usaha.

2. Bagi Perusahaan

Mengharapkan agar hasil penelitian ini akan dapat digunakan oleh pihak

perusahaan sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang berarti dalam

kegiatan operasional kedepannya.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil peneliti ini dapat dijadikan referensi sebagai bahan acuan dan pelengkap

bagi peneliti lain dalam bidang manajemen operasional khususnya dalam hal

kualitas bahan baku dan proses produksi serta pengaruhnya terhadap kualitas

produk.
8

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Perusahaan Elvan Fashion Production yang

beralamat di Jl. Kolonel Abdul Saleh No. 69 Cikalang Kecamatan Tawang

Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46114.

1.5.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama 6 bulan, terhitung mulai bulan Maret 2023

sampai dengan Agustus 2023 (Terlampir).


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka

Setiap organisasi sangat membutuhkan suatu manajemen yang baik dalam

mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi berupa sumber daya

yang meliputi modal, mesin, bahan baku dan tenaga kerja.

Menurut Assauri (2016: 47):

“Operations Management is the activities that relate to the creation of


good and services through the transformation of inputs to outputs.
Manajemen operasi adalah aktivitas menciptakan barang maupun jasa
melalui proses transformasi input menjadi output”.

Menurut Heizer dan Render (2017: 2):

“Manajemen operasi adalah kegiatan menciptakan produk dan jasa melalui


proses transformasi input menjadi output, dimana bahan mentah diolah
menjadi barang setengah jadi dan terakhir diolah menjadi barang jadi yang
memiliki nilai guna bagi penggunanya.”

Menurut Yamit (2017: 5):

“Manajemen operasi adalah kegiatan untuk mengolah input melalui proses

transformasi atau pengubahan atau konversi sedemikian rupa sehingga

menjadi output yang dapat berupa barang atau jasa.”

Menurut Herjanto (2017:2):

“Manajemen operasi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan

pembuatan barang, jasa dan kombinasinya, melalui proses transformasi

dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan”.

9
10

Jadi dapat disimpulkan dari berbagai penjelasan di atas, manajemen

operasional adalah ilmu yang mempelajari proses pengubahan input menjadi

output yang memiliki nilai untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam bentuk

barang.

2.1.1 Kualitas Bahan Baku

2.1.1.1 Pengertian Kualitas Bahan Baku

Seluruh perusahaan yang berproduksi untuk menghasilkan satu atau

beberapa produk tentu akan selalu memerlukan bahan baku untuk pelaksanaan

proses produksinya, pada umumnya baik dan buruknya kualitas bahan baku.

Menurut Tjiptono & Chandra (2016: 115):

“Kualitas sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,

sumber daya manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau

melebihi harapan”.

Menurut Tjiptono (2017: 51):

“Kualitas adalah ukuran standar yang diinginkan konsumen dalam

memenuhi harapan konsumen bahkan melebihi dari yang diinginkan oleh

konsumen”.

Menurut Lupiyoadi (2017:63):

“Kualitas adalah perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan


sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan pelanggan,
jadi pelanggan yang menentukan dan menilai sampai seberapa jauh sifat
dan karakteristik tersebut memenuhi kebutuhannya”.
11

Menurut Sujarweni (2017: 27):

“Bahan baku sendiri mempunyai definisi bahan-bahan yang merupakan

komponen utama yang membentuk keseluruhan dari produk jadi, bahan

baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi”.

Menurut Hanggana (2016: 11):

“Bahan baku adalah sesuatu yang digunakan untuk membuat barang jadi,
bahan pasti menempel menjadi satu dengan barang jadi dalam sebuah
perusahaan bahan baku dan bahan penolong memiliki arti yang sangat
penting, karena menjadi modal terjadinya proses produksi sampai hasil
produksi, adapun pengelompokan bahan baku dan bahan penolong
bertujuan untuk pengendalian bahan dan pembebanan biaya harga pokok
produksi”.

Menurut Khalid (2017: 98):

“Bahan baku merupakan sebagai alat yang digunakan yang menjadi dasar
produksi barang, bahan baku sebagai alat utama dalam proses produksi
untuk menghasilkan produk jadi. Bahan baku memiliki tujuan untuk
menghasilkan barang berkualitas”.

Menurut Lawrence (2017: 74):

“Kualitas bahan baku adalah pengolahan bahan material manajemen yang

efektif sangat penting bagi perusahaan untuk memberikan pelayanan

terbaik kepada para pelanggan”

Menurut Harison (2016: 62):

“Kualitas bahan baku merupakan sebagai alat atau cara efektif dalam
memilih bahan baku yang berkualitas sesuai standar kualtas yang telah
ditetapkan sebelumnya. Kualitas bahan baku harus disesuaikan dengan
ketentuan produk yang akan di produksi”.
12

Menurut Hanggana (2017: 163):

“Kualitas bahan baku adalah standar bahan baku yang sudah ditetapkan
melalui penilaian bahan yang masuk melalui berbagai tahapan pengujian
sehingga menghasilkan produk yang maksimal berasal dari bahan baku
yang telah teruji kualitasnya”.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas bahan

baku merupakan keberhasilan suatu perusahaan dalam pengolahan bahan baku

tersebut tergantung dari upaya perusahaan untuk mencari dan memilih dengan

teliti bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi.

2.1.1.2 Tujuan Kualitas Bahan Baku

Adapun tujuan adanya pengendalian kualitas bahan baku secara umum

menurut Heizer dan Render (2017: 101), sebagai berikut:

1. Produk akhir mempunyai spesifikasi sesuai dengan standar mutu atau kualitas

yang telah ditetapkan.

2. Agar biaya desain produk, biaya inspeksi, dan biaya proses produksi dapat

berjalan secara efisien.

3. Prinsip pengendalian kualitas bahan baku merupakan upaya untuk mencapai

dan meningkatkan proses dilakukan secara terus-menerus

2.1.1.3 Indikator Kualitas Bahan Baku

Menurut Manahan P. Tampubolon (2018: 238), indikator yang digunakan

untuk membangun kualitas bahan baku yang baik adalah sebagai berikut:
13

1. Tingkat kecacatan bahan

Tingkat kecacatan bahan baku merupakan gambarang kinerja fungsi bahan

baku dalam proses produksi pakaian meliputi bahan baku didapat secara utuh

tanpa cacat, fungsi bahan baku berfungsi dengan baik, ukuran sesuai

2. Kesesuaian pesanan

Tingkat kesesuaian pesanan dapat diukur melalui bahan yang digunakan,

warna, motif dan corak yang dipesan dan kesesuaian banyaknya pesanan

bahan baku

3. Kesesuaian fungsi

Tingkat kesesuaian fungsi yaitu dapat diukur melalui tingkat kemudahan

produksi melalui bahan baku tersebut, tinkat kesulitas produksi melalui bahan

baku tersebut, hambatan proses produksi dari bahan baku tersebut.

4. Kesesuaian spesifikasi

Tingkat kesesuaian spesifikasi dapat diukur melalui ukuran bahan pakaian

yang sesuai, desain yang dipesan sesuai, ketebalan kain pakaian yang sesuai,

motif dan warna sesuai kebutuhan, tingkat kehalusan kain dan fleksibelitas

kain pakaian tulis.

2.1.2 Proses Produksi

2.1.2.1 Pengertian Proses Produksi

Manajemen Produksi dan Operasi adalah usaha-usaha pengelolaan secara

optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (atau sering disebut faktor-faktor

produksi), tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya.


14

Menurut Yamit (2017: 123):

“Proses produksi adalah proses pengubahan (transformasi) dari bahan atau


komponen (input) menjadi produk lain yang mempunyai nilai lebih tinggi
atau dalam proses terjadi penambahan nilai. Pengembangan produk
(barang) yang dirancang untuk memenuhi kepuasan konsumen”.

Menurut Heizer dan Render (2017: 396):

“Proses produksi adalah sebuah konsep dalam mengatur proses produksi


guna menghasilkan desain produk yang maksimal, dengan memperhatikan
desain proses atau sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-
sumber (tenaga kerja, mesin, bahanbahan, dana) yang ada”.

Menurut Agus Ahyari (2017:65):

“Proses produksi adalah suatu cara, metode maupun teknik bagaimana


kegiatan penciptaan faedah baru atau penambahan faedah tersebut
dilaksanakan, dimana terjadi transformasi dari input menjadi output
misalnya dari bahan mentah menjadi barang jadi”.

Dibawah ini terdapat gambar mengenai proses produksi:

Input Proses Transformasi Output


Mesin Proses produksi dengan Barang, jasa, produk
Bahan menggunakan berbagai sampingan, sisa-sisa
Energi fasilitas produksi proses
Desain Produk
Gambar 2.1
Proses Produksi

Menurut Assauri (2016: 105) bahwa proses produksi dapat dibedakan atas

dua jenis, yaitu:

1. Proses produksi yang terus-menerus (continuous processes)

Proses produksi yang terus-menerus adalah proses produksi yang

dipersiapkan untuk memproduksi produk dalam jangka waktu yang

lama/panjang, tanpa mengalami perubahan untuk jenis produk yang sama.


15

2. Proses produksi yang terputus-putus (intermitten processes)

Proses produksi yang terputus-putus adalah proses produksi yang

menggunakan waktu yang pendek dalam persiapan peralatan untuk perubahan

yang cepat guna dapat menghadapi variasi produk yang berganti-ganti.

3. Proses Intermediate

Dalam kenyataan kedua macam proses produksi diatas tidak sepenuhnya

berlaku.

Berdasarkan defìnisi diatas peneliti sampai pada pemahaman bahwa proses

produksi merupakan kegiatan atau rangkaian yang saling berkaitan untuk

memberikan nilai atau menambah nilai kegunaan terhadap suatu barang.

2.1.2.2 Strategi Proses Produksi

Sebuah strategi proses merupakan sebuah pendekatan dari organisasi untuk

mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuannya adalah untuk

menciptakan sebuah proses yang bisa menghasilkan produk yang memenuhi

keinginan pelanggan yang sesuai dengan biaya dan batasan manajerial lainnya.

Hampir setiap barang dan jasa dibuat dengan menggunakan beberapa variasi

antara empat proses produksi (Heizer dan Render, 2017: 221).

1. Fokus Proses

Fasilitas-fasilitas produksi membuat produk dengan volume kecil, tinggi

keragamannya. Dalam sebuah kantor, proses-proses ini bisa saja berupa

utang, penjualan dan gaji. Dalam sebuah restoran, bisa berupa bar, grill, dan

bakery.
16

2. Fokus Yang Repetitif

Prosses repetitive adalah produk orientasi produksi yang menggunakan

modul.

3. Fokus Produk

Fokus produk merupakan fasilitas produksi membuat produk dengan volume

tinggi rendah keragamannya. Dimana proses dengan fokus yang tinggi, tetapi

variasi yang rendah.

4. Kustomisasi Masal

Kustomisasi masal merupakan produk barang dan jasa yang cepat dan

berbiaya rendah yang memenuhi keinginan pelanggan yang semakin berbeda.

Dari karakteristik keempat proses terdapat berbagai kelebihannya di

seluruh rangkaian proses dan perusahaan dapat menemukan keunggulan strategis

pada setiap proses. Jika disesuaikan pada volume dan keragama yang benar, setiap

proses dapat menghasilkan keunggulan biaya rendah.

2.1.2.3 Indikator Proses Produksi

Menurut Heizer dan Render (2017: 165) menyatakan bahwa terdapat 5

indikator untuk mengukur keberhasilan proses produksi.

1. Tersedianya bahan baku dasar

Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan

memerlukan persediaan bahan baku. Dengan Tersedianya persediaan bahan

baku maka diharapkan perusahaan industri dapat melakukan proses produksi

sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen.


17

2. Tersedianya kapasitas mesin-mesin yang dimiliki

Fasilitas produksi yang dominan di dalam pabrik adalah mesin dan peralatan.

Untuk melakukan pembelian mesin atau peralatan, harus dipertimbangkan

secara ekonomis dan disesuaikan dengan jumlah produksi barang yang

dihasilkan. Misalnya mesin pakaian printing dan mesin pakaian cap.

3. Tersedianya tenaga kerja

Tenaga kerja yang berkualitas selalu mampu menjaga hubungan sosialnya

dengan baik dan memiliki kerjasama yang positif dengan pegawai lainnya.

Dengan begitu, kamu tidak perlu pusing mengatasi karyawan lain yang

bermasalah dengan yang lain

4. Batasan permintaan

Permintaan pasar saat ini berbeda dengan ukuran pasar. Yang terakhir

mengukur pembelian potensial dan berfokus pada total bahan baku yang

harus disediakan.

5. Tersedianya faktor-faktor produksi lain

Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses

produksi barang dan jasa.

2.1.3 Kualitas Produk

2.1.3.1 Pengertian Kualitas Produk

Menurut Heizer dan Render (2017: 300):

“Kemampuan suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan


pelanggan. Kualitas produk ialah suatu kondisi fisik, sifat, kegunaan suatu
produk atau jasa yang dapat memberi kepuasan konsumen secara fisik
maupun psikologis, sesuai dengan nilai uang yang dikeluarkan”.
18

Menurut Haming (2017: 274):

“Kualitas Produk ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu faktor desain dan
prosess pengerjaan. Desain yang baik jika diproses dengan baik akan
menghasilkan keluaran yang baik. Sebaliknya, desain yang jelek, sekalipun
ditangani dengan proses yang baik, cenderung akan tetap menghasilkan
keluaran yang kurang baik mutunya. Demikian pula halnya, sekalipun
desain baik, jika cara memproses pengerjaanya kurang baik, hasilnya
punakan tidak baik”.

Menurut Alma (2016: 57):

“Kualitas produk adalah keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut.


Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang
lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan
produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas
sebenarnya”.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

kualitas merupakan suatu produk dan jasa yang melalui beberapa tahapan proses

dengan memperhitungkan nilai suatu produk dan jasa tanpa adanya kekurangan

sedikitpun nilai suatu produk dan jasa, dan menghasilkan produk dan jasa sesuai

harapan tinggi dari pelanggan.

2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk

Menurut Assauri (2016: 123) faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

suatu produk hasil dari produksi yaitu:

1. Fungsi suatu produk

Fungsi untuk apa produk tersebut digunakan atau dimaksudkan.

2. Wujud luar

Faktor wujud luar yang terdapat dalam suatu produk tidak hanya terlihat dari

bentuk tetapi warna dan pembungkusnya.


19

3. Biaya produk bersangkutan.

Biaya untuk perolehan suatu produk, misalnya harga produk serta biaya untuk

produk itu sampai kepada pembeli.

Maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kualitas

produk adalah fungsi produk itu sendiri, misalnya kelom geulis sebagai alas kaki

dan estetika keindahan fashion, wujud luar misalnya dari segi warna, biaya yang

bersangkutan artinya seberapa besar biaya produksi yang harus dikeluarkan.

2.1.3.3 Alasan Memproduksi Produk Berkualitas

Menurut Andriyanto (2017: 112) Produk berkualitas prima memang akan

lebih atraktif bagi konsumen bahkan akhirnya dapat meningkatkan volume

penjualan. Tetapi lebih dari itu produk berkualitas mempunyai aspek penting lain,

yaitu:

1. Konsumen yang membeli produk berdasarkan mutu, umumnya dia

mempunyai loyalitas produk yang besar dibandingkan dengan konsumen

yang membeli berdasarkan orientasi harga. Konsumen berbasis mutu akan

selalu membeli produk tersebut sampai saat produk tersebut membuat dia

merasa tidak puas karena adanya produk lain yang lebih bermutu.

2. Bersifat kontradiktif dengan cara pikir bisnis tradisional, ternyata bahwa

memproduksi produk bermutu, tidak secara otomatis lebih mahal dengan

memproduksi produk bermutu rendah. Banyak perusahaan menemukan

bahwa memproduksi produk bermutu tidak harus berharga lebih mahal.


20

3. Menghasilkan produk bermutu tinggi secara simultan meningkatkan

`produktivitas, antara lain mengurangi penggunaan bahan (reduce materials

usage) dan mengurangi biaya.

4. Menjual produk tidak bermutu, kemungkinan akan banyak menerima keluhan

dan pengembalian produk dari konsumen. Atau biaya untuk memperbaikinya

menjadi sangat besar, selain memperoleh citra tidak baik. Belum lagi,

kecelakaan yang diderita konsumen akibat pemakaian produk yang bermutu

rendah.

2.1.3.4 Tingkatan Produk

Dalam merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu memikirkan secara

mendalam lima tingkat produk. Menurut Kotler dan Keller (2017: 4) Lima tingkat

produk itu antara lain:

1. Manfaat inti (Core Benefit)

Adalah layanan atau manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan.

Manfaat dasar Produk inti memiliki manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan

akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.

2. Produk dasar (Basic Product)

Merupakan produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling

dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).

3. Produk yang diharapkan (Expected Product),

Yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembelli ketika

mereka membeli produk dalam mencapai harapannya.

4. Produk yang ditingkatkan (Augmented Product)


21

Pada tingkat ini produk melampaui harapan pelanggan. Pemasar menyiapkan

produk yang ditingkatkan yang memenuhi keinginan pelanggan

5. Calon produk (Potential Product)

Meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan atau tawaran

tersebut pada masa mendatang.

2.1.3.5 Klasifikasi Produk

Pemasaran biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan macam

macam karakteristik produk: daya tahan dan wujud juga penggunaan menurut

Kotler dan Keller (2017: 4):

1. Berdasarkan daya tahan dan wujudnya

Produk dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok menurut daya tahan dan

wujudnya, yaitu:

a. Produk tidak tahan lama (Nondurable Goods)

Adalah produk berwujud yang biasanya dikonsumsi satu atau beberapa

kali penggunaan.

b. Produk tahan lama (Durable Goods)

Adalah produk berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah

digunakan berulang kali.

c. Jasa (Service)

Adalah produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan mudah habis.

2. Berdasarkan penggunaan

Pelanggan membeli sangat banyak macam produk. Menurut Kotler dan Keller

(2017: 6), ini dapat diklasifikasikan berdasarkan penggunaannya, yaitu:


22

a. Klasifikasi Produk pelanggan

1) Produk kebutuhan sehari-hari (Convenience Goods)

Adalah produk-produk yang biasanya sering dibeli pelanggan dengan

cepat dengan upaya yang sangat sedikit.

2) Produk Khusus (Speciality Goods)

Adalah produk-produk dengan karakteristik unit dan identifikasi

merek untuk sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia

senantiasa melakukan usaha khusus

3) Produk yang tidak dicari (Unsought Goods)

Adalah produk-produk yang tidak diketahui pelanggan atau diketahui

namun secara normal pelanggan tidak berfikir untuk membelinya.

b. Klasifikasi Produk Industri

1) Bahan baku dan Suku cadang adalah produk-produk yang seluruhnya

masuk ke produk produsen yaitu berupa produk mentah yang

nantinya di proses sehingga menjadi produk jadi.

2) Produk modal (Capital items) adalah produk-produk tahan lama yang

memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi.

2.1.3.6 Hierarki Produk

Menurut Kotler dan Keller (2017: 15), mengemukakan bahwa enam

tingkat hierarki produk yaitu:

1. Keluarga Kebutuhan (Need family)

Adalah kebutuhan yang mendasari keberadaan kelompok produk.

2. Keluarga Produk (Product family)


23

Semua kelas produk yang dapat memenuhi kebutuhan inti dengan lumayan

efektif.

3. Kelas Produk (Product class)

Adalah sekelompok produk dalam keluarga produk yang diakui mempunyai

ikatan fungsional tertentu.

4. Lini Produk (Product line)

Adalah sekelompok produk dalam kelas produk yang saling terkait erat

karena produk tersebut melakukan fungsi yang sama.

5. Jenis Produk (Product type)

Yaitu sekelompok produk dalam lini produk yang sama-sama memiliki salah

satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk tersebut.

2.1.3.7 Indikator Kualitas Produk

Kualitas suatu produk baik berupa produk atau jasa ditentukan melalui

Indikator kualitas produk menurut Tjiptono (2016: 69) adalah:

1. Performance (kinerja)

Berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.

2. Durability (daya tahan)

Berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum

produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen

terhadap produk maka semakin besar pula daya produk.

3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi)

Yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi

spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat produk.


24

4. Features (fitur)

Adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi

produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.

5. Reliability (reliabilitas)

Adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau

tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya

kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.

6. Aesthetics (estetika)

Aesthetics (estetika) yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalkan

bentuk fisik, model atau desain yang artistik, warna dan sebagainya.

Berhubungan dengan bagaimana penampilan produk.

2.1.4 Penelitian Terdahulu

Di bawah ini merupakan penelitian terdahulu yang mendukung hasil

penelitian penulis adalah sebagai berikut.

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Persamaan dan Hasil
No Judul Sumber
Perbedaan Penelitian
1 Alfian Wahid O.P Menggunakan kualitas Proses produksi (Jurnal Bisnis,
(2017) bahan berpengaruh Universitas
The Influence Of The baku dan kualitas terhadap Pandanaran
Quality Of Raw produk, metode kualitas Semarang, Vol.1
Materials And yang digunakan bahan baku No. 1 Tahun 2016)
Production Processes menggunakan tidak https://jurnal.unpand.
On Product Quality metode kuantitatif berpengaruh ac.id/index.php/MS/
Based On menggunakan terhadap article/viewFile /1084/1059
Financial Reports regresi berganda, kualitas produk
With perbedaannya
Repurchase Interest Tempat penelitian,
As meneliti kualitas bahan
An Intervening baku.
Variable
25

Persamaan dan Hasil


No Judul Sumber
Perbedaan Penelitian
2 Herlin Herawati Menggunakan (Pengendalian (Universitas Panca
(2016) pengendalian Kualitas Bahan Marga
Pengaruh bahan baku dan Baku dan proses Probolinggo,
Pengendalian kualitas produk, produksi) Prosiding Seminar
Kualitas Bahan Baku metode yang digunakan mempunyai Nasional, ISBN
Dan Proses menggunakan pengaruh yang 978-602-60569-24, 2016)
Produksi Terhadap metode kuantitatif signifikan https://jurnal.unej.ac.
Kualitas Produk Pada menggunakan terhadap id/index.php/
Ud. Tahu Rosydi regresi berganda, kualitas produk prosiding/article/ view/3677
Puspan perbedaannya pada UD. Tahu
Maron Probolinggo Tempat penelitian, Rosydi Puspan
meneliti kualitas bahan Maron
baku. Probolinggo
3 Virgo Simamora Menggunakan Proses produksi (Universitas 17
(2017) pengendalian berpengaruh Agustus, Vol.20
Pengaruh Proses Proses produksi, metode signifikan No.1, Januari – Juni 2017)
produksi Dan Brand yang digunakan terhadap http://journal.uta45
Image Terhadap menggunakan keputusan jakarta.ac.id/index.php
Keputusan Pembelian metode kuantitatif pembelian /MSE/article/view/773
Pada Teh Botol Sosro menggunakan dengan di
Dengan Kualitas regresi berganda, moderasi
Produk Sebagai perbedaanya dengan kualitas
Variabel Moderating Tempat penelitian, produk
(Studi Pada meneliti brand
Mahasiswa di image dan kualitas
Universitas 17 produk sebagai mediator
Agustus 1945 Jakarta
Utara)
4 Wina Hidayati (2017) Menggunakan Pengembangan (Universitas
Pengaruh pengendalian produk dan Padang, Jurnal
Pengembangan Dan Proses produksi, metode Proses produksi Bisnis, Vol.1 No.1, 2017)
Proses produksi yang digunakan berpengaruh https://www.e-jurnal.com/
Terhadap Kualitas menggunakan signifikan 2016/03/pengaruh-
Produk (Survey Pada metode kuantitatif terhadap pengembangan-d an-desain-
Karyawan Bagian menggunakan kualitas produk produk.html
Produksi Perusahaan regresi berganda, pada perusahaan
Bastoh Collection perbedaan Tempat Bastoh
Tasikmalaya) penelitian, meneliti Collection
pengembangan produk Tasikmalaya,
baik secara
simultan
maupun parsial.
5 Herlin (2016) Menggunakan Kualitas bahan (Universitas Panca
Pengaruh Kualitas pengendalian bakudan proses Marga
Bahan Baku Dan Proses produksi, metode produksi) Probolinggo, ISBN
Proses yang digunakan mempunyai 978-602-60569-24, 2016)
Produksi Terhadap menggunakan pengaruh yang https://jurnal.unej.ac.id
Kualitas Produk Pada metode kuantitatif signifikan /index.php/prosiding
Ud. menggunakan terhadap /article/view/3677
Tahu Rosydi Puspan regresi berganda, kualitas produk
Maron Probolinggo perbedaanya
Tempat penelitian
26

Persamaan dan Hasil


No Judul Sumber
Perbedaan Penelitian
6 Ratna Bayu (2017) Menggunakan kualitas Pengendalian (Universitas
Pengaruh Bahan Baku bahan kualitas bahan Muhammadiyah
Terhadap Kualitas baku, metode yang baku dan Surakarta, 2017)
Produk Krupuk digunakan pengendalian http://eprints.ums.ac.id/24443/
Karak Di Industri menggunakan kualitas proses
Rumah Tangga Desa metode kuantitatif memiliki
Denggungan menggunakan pengaruh
Banyudono Boyolali regresi berganda, terhadap
perbedaanya kualitas produk
Tempat penelitian
7 Endro (2017) Menggunakan kualitas Kualitas bahan (Universitas
Pengaruh Kualitas bahan baku dan proses baku, proses Persada Indonesia
Bahan Baku, Proses produksi, metode yang produksi Y.A.I, Jurnal Ilmu
Produksi Dan digunakan menggunakan dan kualitas Manajemen,
Kualitas Tenaga metode kuantitatif tenaga kerja Volume 13, No. 2,
Kerja menggunakan regresi secara parsial Juli 2017)
Terhadap Kualitas berganda, perbedaanya dan simultan http://journal.unas.ac.id/
Produk Tempat penelitian berpengaruh
Pada PT Delta positif dan
Surya signifikan
Energy Di Bekasi terhadap
kualitas produk
8 Aprizal (2018) Menggunakan kualitas Kualitas bahan Jurnal Manajemen Dan Bisnis
Pengaruh Persediaan bahan baku, proses (ALMANA) VOL. 2 NO.
Bahan Baku Dan baku dan proses produksi dan 2/AGUSTUS 2018
Proses Produksi produksi, metode yang kualitas tenaga https://www.neliti.com/
Terhadap Kualitas digunakan menggunakan kerja secara id/publications/284254
Produk Di Cv. Banyu metode kuantitatif parsial dan
Biru Connection menggunakan simultan
regresi berganda, berpengaruh
perbedaanya positif dan
Tempat penelitian signifikan
terhadap
kualitas produk.
9 Erdi (2022) Pengaruh Menggunakan kualitas Kualitas bahan Jurnal Ikraith-Ekonomika Vol
Kualitas Bahan Baku bahan baku, proses 6 No 1 Mar 2022
Dan Proses Produksi baku dan proses produksi dan https://journals.upi-yai.ac.id/
Terhadap Kualitas produksi, metode yang kualitas tenaga
Produk Di PT digunakan menggunakan kerja secara
Karawang Foods metode kuantitatif parsial dan
Lestari menggunakan simultan
regresi berganda, berpengaruh
perbedaanya positif dan
Tempat penelitian signifikan
terhadap
kualitas produk.
27

2.2 Kerangka Pemikiran

Kualitas bahan baku adalah pengolahan bahan material manajemen yang

efektif sangat penting bagi perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik

kepada para pelanggan, berproduksi dengan efesiensi semaksimal mungkin,

mengatur jumlah persediaan pada tingkattingkat yang telah ditentukan agar dana

yang tertanam dalam keadaan stabil (Sujarweni, 2017: 161).

Keberhasilan suatu perusahaan dalam pengolahan bahan baku tersebut

tergantung dari upaya perusahaan untuk mencari dan memilih dengan teliti bahan

baku yang akan digunakan dalam proses produksi. Dengan kualitas bahan

baku yang semakin baik maka akan mengurangi terjadinya kesalahan produksi

maupun proses produksi ulang. Untuk mendapatkan bahan baku yang bermutu

baik maka dilakukan pengujian atau pengetesan bahan baku, maka dapat diketahui

bahan baku yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan dan

mana yang tidak sesuai. Bila mutu bahan baku sesuai dengan standar yang

ditetapkan maka diharapkan adanya produk yang bermutu baik.

Menurut Manahan P. Tampubolon (2018: 238), indikator yang digunakan

untuk membangun kualitas bahan baku yang baik adalah tingkat kecacatan bahan,

kesesuaian pesanan, kesesuaian fungsi dan kesesuaian sfesifikasi.

Proses produksi adalah sebuah konsep dalam mengatur proses produksi

guna menghasilkan desain produk yang maksimal, dengan memperhatikan desain

proses. Proses produksi adalah cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau

menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber

(tenaga kerja, mesin, bahanbahan, dana) yang ada. (Heizer dan Render, 2017: 396)
28

Menurut Heizer dan Render (2017: 165) menyatakan bahwa terdapat 5

indikator untuk mengukur keberhasilan proses produksi adalah tersedianya bahan

baku dasar, tersedianya kapasitas mesin-mesin yang dimiliki, tersedianya tenaga

kerja, batasan permintaan, tersedianya faktor-faktor produksi lain

Pengertian kualitas produk menurut Heizer dan Render (2017: 300) adalah

Kemampuan suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Kualitas suatu produk baik berupa produk atau jasa ditentukan melalui Indikator

kualitas produk menurut Tjiptono (2016: 69) adalah performance (kinerja),

durability (daya tahan), conformance to specifications (kesesuaian dengan

spesifikasi), features (fitur), reliability (reliabilitas), aesthetics (estetika).

Perusahaan berupaya agar produknya tidak kalah dalam persaingan dan

mampu menunjukan keunggulannya dengan selalu berusaha untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan konsumen. Perusahaan perlu melakukan berbagai strategi dan

perencanaan yang matang dalam setiap produksinya. Salah satu perencanaan

mengenai produk yang berkaitan dengan kualitas. Kualitas produk merupakan isu

yang dominan pada banyak perusahaan, bersamaan dengan semakin

berkembangnya produk yang dibuat oleh berbagai perusahaan yang membuat

produk yang sejenis menjadi semakin pesat sehingga para produsen harus tetap

berusaha untuk membuat produk yang bermutu dan sesuai dengan keinginan serta

kebutuhan konsumen mulai dari pemasok sampai konsumen dan dari rancangan

produk sampai pemeliharaan peralatan. Kualitas adalah kebaikan atau


29

karakteristik terutama mutu suatu produk seperti antara lain warnanya, ukurannya,

kadar zat kimianya dan sebagainya (Kotler, 2017: 422).

Dalam proses produksinya pihak perusahaan berusaha menghasilkan

produk yang sesuai dengan permintaan dan selera konsumen. Oleh karena itu,

perusahaan sangat memperhatikan standar kualitas produk yang mereka produksi

dengan melakukan melalui pemilihan bahan baku yang berkualitas baik, guna

menghasilkan produk yang terbaik serta mampu memenuhi kebutuhan dan selera

konsumen. Bahan baku yang digunakan pun adalah kain katun berbagai jenis,

dimana kain tersebut tidak panas ketika digunakan dan tidak mudah kusut. Selain

bahan baku, pihak perusahaan pun melakukan sejumlah pengembangan produk

melalui proses produksi yang tepat dalam memperhatikan fitur, mutu, daya tahan,

keandalan, mudah diperbaiki dan gaya dalam memproduksi produk (Manahan P.

Tampubolon, 2018: 177)..

Pemilihan bahan baku dan Proses Produksi ini harus dilakukan terencana

supaya dalam proses produksinya berjalan dengan efektif dan efisien sehingga

kualitas produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan yang di harapkan. Tingginya

permintaan terhadap produk yang ditawarkan, mengharuskan perusahaan untuk

menjaga stabilitas produksinya. Kualitas bahan baku dan proses produksi apabila

ditingkatkan secara bersama-sama akan mempengaruhi kualitas produk

(Sujarweni, 2017: 157).

Dilihat dari masalah pokok dari bahan baku adalah bahan kain katun yang

digunakan bukan merupakan kualitas terbaik sehingga kurang terlihat premium

ketika sudah jadi kain pakaian, tidak berani melakukan inovasi bahan semisal
30

menggunakan kain serat nanas atau kain sutera, bahan baku yang digunakan sama

dengan pesaing. Serta dilihat dari proses produksi, bahwa masalah pokoknya

adalah dari teknis produksi misalnya dalam hal mutu produk seringkali terjadi

kesalahan dalam pencetakan, yang memungkinkan sulit diperbaiki dan akan

berakibat pada kerugian bahan baku untuk mencetak ulang. Maka secara simultan

kualitas bahan baku dan proses produksi berpengaruh terhadap kualitas produk.

Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan melalui paradigma penelitian sebagai

berikut:

Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran

2.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian yang

dapat diajukan:

1. Diduga kualitas bahan baku dan proses produksi secara simultan berpengaruh

terhadap kualitas produk.


31

2. Diduga kualitas bahan baku secara parsial berpengaruh terhadap kualitas

produk

3. Diduga proses produksi secara parsial berpengaruh terhadap kualitas produk.


BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek di dalam penelitian ini adalah Kualitas Bahan Baku, Proses

Produksi dan Kualitas Produk. Adapun subjek penelitian adalah Karyawan

Perusahaan Elvan Fashion Production .

3.1.1 Profil Perusahaan Elvan Fashion Production

Elvan Fashion Production adalah bisnis yang bergerak di bidang baju dan

fashion yang telah berdiri sejak tahun 2017. Boutique ini beralamat di Jl. Kolonel

Abdul Saleh No. 69 Cikalang Kecamatan Tawang Kabupaten Tasikmalaya, Jawa

Barat 46114. Seiring bertambah besarnya usaha, Elvan Fashion Production mulai

merekrut 2 karyawan untuk membantu jalannya bisnis ini, karyawan pertama

bertugas sebagai kasir, dan karyawan kedua bertugas melayani pelanggan mencari

dan memilih baju sampai saat ini ada 30 lebih

3.1.2 Visi dan Misi

Visi :

1. Membuat produk yang lebih bagus dan unik kedepannya

2. Mampu memberikan kepuasan produk kepada konsumen

3. Menjadi usaha pakaian jadi yang professional serta memiliki kualitas standar

produk di tingkat nasional dengan dengan mengangkat keunikan lokal.

32
33

4. Mengembangkan bisnis ini ke tingkat internasional agar diakui kualitasnya

oleh banyak orang dimasa depan.

Misi :

1. Menawarkan produk fashion yang uptodate

2. Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen sehingga banyak yang

menjadi pelanggan tetap

3. Menawarkan keunggulan produk dari segi kualitas barang

4. Memajukan produk pakaian jadi yang berkualitas dengan desain yang

membawa kepada keunikan lokal.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian yang Digunakan

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif melalui metode kausalitas

dengan pendekatan studi kasus.

Menurut Sugiyono (2017: 8):

“Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang


spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas
sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan”.

Menurut Sugiyono (2017: 59):

“Metode kausalitas adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi,


disini ada variabel independen (mempengaruhi) dan variabel dependen
(dipengaruhi). Hal ini berarti penelitian berfokus pada pengaruh
penggunaan media gambar sebagai variabel independen terhadap hasil
belajar sebagai variabel dependen”.
34

Sedangkan metode survei menurut Sugiyono (2017: 6) adalah:

“Studi kasus adalah bahwa kasus ini harus memiliki masalah bagi para
peneliti untuk memecahkannya. Kasus ini harus memiliki informasi yang
cukup didalamnya, dimana peneliti dapat memahami apa masalahnya dan
memungkinkan dikembangkan suatu kerangka analisis untuk memecahkan
kasus tersebut”.

Dalam penelitian studi kasus, penulis melakukan penelitian langsung Pada

Konsumen untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian ini. Data

yang diperoleh akan dianalisis menggunakan uji statistik agar ditemukan fakta

dari masing-masing variabel yang diteliti serta diketahui pengaruhnya antara

variabel bebas dengan terikat.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

1. Variabel Independen (variabel bebas)

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. (Sugiyono, 2017: 4).

Dalam kaitanya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel

independen adalah:

a. Kualitas Bahan Baku (X1)

b. Proses Produksi (X2)

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas, atau sering disebut juga variabel terikat.

Dimana variabel ini merupakan variabel yang di pengaruhi oleh variabel


35

independen, atau sebagai variabel endogen adalah Kualitas Produk

(Sugiyono, 2017: 4).

Untuk lebih jelasnya, tabel operasionalisasi variabel penelitian dapat

disajikan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
1 2 3 5
Kualitas Bahan Kualitas bahan baku 1. Tingkat kecacatan Ordinal
Baku adalah pengolahan bahan bahan
(X1) material manajemen yang 2. Kesesuaian pesanan
3. Kesesuaian fungsi
efektif sangat penting
4. Kesesuaian spesifikasi
bagi perusahaan untuk
memberikan pelayanan
terbaik kepada para
pelanggan, berproduksi
dengan efesiensi
semaksimal mungkin,
mengatur jumlah
persediaan pada
tingkattingkat yang telah
ditentukan agar dana yang
tertanam dalam keadaan
stabil.
(Sujarweni, 2017: 161)
Proses Produksi Proses produksi adalah 1. Tersedianya bahan baku Ordinal
(X2) sebuah konsep dalam dasar
mengatur proses produksi 2. Tersedianya kapasitas
guna menghasilkan mesin-mesin yang
desain produk yang dimiliki
maksimal, dengan 3. Tersedianya tenaga
kerja
memperhatikan desain
4. Batasan permintaan
proses. Proses produksi
5. Tersedianya faktor-
adalah cara, metode dan faktor produksi lain
teknik untuk menciptakan
atau menambah kegunaan
suatu barang atau jasa
dengan menggunakan
sumber-sumber (tenaga
kerja, mesin, bahanbahan,
dana) yang ada.

(Heizer dan Render,


2017: 396)
36

1 2 3 5
Keputusan Kualitas produk adalah 1. Performance (kinerja) Ordinal
Pembelian Kemampuan suatu 2. Durability (daya tahan)
(Y) produk atau jasa dalam 3. Conformance To
specifications
memenuhi kebutuhan (kesesuaian dengan
pelanggan. spesifikasi)
4. Features (fitur)
(Heizer dan Render, 5. Reliability (reliabilitas)
2017: 300) 6. Aesthetics (estetika)

3.2.3 Populasi dan Sampel

3.2.3.1 Populasi Sasaran

Menurut Sugiyono (2017: 80) bahwa “Populasi merupakan keseluruhan

generalisasi subjek penelitian”. Populasi dalam peneltian ini adalah Karyawan

Elvan Fashion Production yang berjumlah 38 orang.

Untuk lebih jelasnya dipaparkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2
Populasi Penelitian
Keterangan Jumlah
Pimpinan 1
Bagian produksi 37
Total 38

3.2.3.2 Teknik Penentuan dan Penarikan Sampel

Menurut Sugiyono (2017: 81), bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah non probability sampling menggunakan full sampling atau

sampel jenuh dimana semua populasi dijadikan sampel. Menurut Sugiyono (2017:

118) Teknik sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Maka dari itu, Penulis memilih sampel

menggunakan teknik sampling jenuh karena jumlah populasi yang relatif kecil.
37

Menurut Sugiyono (2017: 122) bahwa “Purposive sampling merupakan penentuan

sampel atas dasar kriteria tertentu”. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui ruang lingkup produksi

2. Merupakan pegawai tetap

3. Mengetahui permasalahan produksi

Maka dapat disimpulkan sampel penelitian yang diambil sesuai kriteria

sebanyak 38 orang Karyawan Elvan Fashion Production.

3.2.4 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.4.1 Jenis Data

Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka dibutuhkan

data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Untuk itu penulis

mengumpulkan data berupa:

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara langsung melalui

kuisioner mengenai Kualitas Bahan Baku, Proses Produksi dan Kualitas

Produk (Purhantara, 2018: 79).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data maupun hasil peneliti lain

yang telah di publikasikan. Pengumpulan data ini diperoleh dengan cara study

dokumentasi yaitu data sekunder mengenai Kualitas Bahan Baku, Proses

Produksi dan Kualitas Produk (Purhantara, 2018: 79).


38

3.2.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yan digunakan dalam penelitian ini, diantaranya

sebagai berikut:

1. Wawancara

Yaitu pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan cara

pembicaraan langsung dengan sumber data dalam hal ini dengan karyawan

mengenai Kualitas Bahan Baku, Proses Produksi dan Kualitas Produk.

2. Kuesioner

Yaitu pengumpulan data primer berhubungan mengenai Kualitas Bahan

Baku, Proses Produksi dan Kualitas Produk. Yaitu dengan cara memberikan

beberapa pertanyaan secara tertulis dan terstruktur kepada karyawan

Perusahaan Elvan Fashion Production .

3. Studi Dokumentasi

Yaitu data atau informasi yang didokumentasikan oleh Perusahaan Elvan

Fashion Production Data berupa dokumen tentang sejarah perusahaan, visi

dan misi.

3.2.5 Skala Pengukuran

1. Skala Pengukuran

Setiap pernyataan yang dimiliki pilihan jawaban responden, bentuk

jawaban bernotasi / huruf SS, S, KS, TS, dan STS dengan penilaian skor 5-4-3-2-1

untuk pernyataan positif dan 1-2-3-4-5 untuk pernyataan negatif. Skor tersebut

didasarkan skala Ordinal dengan pernyataan terstruktur sehingga akan mendekati

harapan jawaban akan semakin tinggi nilai skor (Masri 2018: 111).
39

Adapun lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3:

Tabel 3.2
Nilai, Notasi dan Predikat Pernyataan Positif
Nilai Notasi Predikat
5 SS Sangat Setuju
4 S Setuju
3 KS Kurang Setuju
2 TS Tidak Setuju
1 STS Sangat Tidak Setuju

Tabel 3.3
Nilai, Notasi dan Predikat Pernyataan Negatif
Nilai Notasi Predikat
1 SS Sangat Setuju
2 S Setuju
3 KS Kurang Setuju
4 TS Tidak Setuju
5 STS Sangat Tidak Setuju
Sumber: Sugiyono (2017: 87)

Selanjutnya dilakukan pengukuran dengan persentase dan skoring dengan

rumus sebagai berikut:

F
X= x 100 %
N

Keterangan:

X = Jumlah persentase jawaban

F = Jumlah jawaban frekuensi

N = Jumlah responden

(Sugiyono; 2017: 152).


40

2. Method Of Successive Interval (MSI)

Analisis Method Of Successive Interval (MSI) digunakan untuk mengubah

data yang berskala ordinal menjadi skala interval. Method Of Successive Interval

(MSI) menurut Sugiyono (2017: 25), langkah-langkah dilakukan dalam MSI

sebagai berikut :

1. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebar

2. Pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapatkan skor 1,2,3,4,5

dan dinyatakan dalam frekuensi

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

proporsi

4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi

secara berurutan perkolom skor

5. Gunakan tabel distribusi normal, dihitung nilai Z untuk setiap proporsi

kumulatif yang diperoleh

6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap Z yang diperoleh (dengan

menggunakan tabel densitas)

7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus : SV= Kepadatan batas

bawah-Kepadatan batas atasDaerah dibawah batas atas-Daerah dibawah batas

bawah.

3. NJI

Untuk kelengkapan analisis dalam penelitian ini maka dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut:


41

Keterangan:

NJI : Nilai jenjang interval adalah interval untuk menentukan tinggi sekali

tinggi, sedang, rendah, sangat rendah, suatu variabel.

3.2.6 Uji Kualitas Data

Penelitian ini menggunakan uji instrumen penelitian yang harus dilakukan

sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Suliyanto, 2018: 47).

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat – tingkat

kevalidan dan keahlian suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid jika

mampu mengukur apa yang dikehendaki (Arikunto, 2018: 146). Uji validitas

dilakukan dengan cara menghitung korelasi dari masing – masing pernyataan

melalui total skor dengan menggunakan pearson product moment. Prosedur uji

validitas yaitu membandingkan r hitung dengan r tabel yaitu angka kritik tabel

korelasi pada drajat keabsahan (dk = n-2) dengan taraf signifikan α = 5%.

Kriteria pengujian:

Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid.

Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut tidak valid


42

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipakai dan

dapat diandalkan, atau menunjukan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur

gejala yang sama. Dengan menggunakan teknik belah dua untuk menghitung

reabilitas tersebut maka variabel yang ada pada kuesioner tersebut dikelompokan

menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah total penjumlahan item

pertanyaan ganjil dan kelompok kedua adalah total penjumlahan item pertanyaan

genap. Adapun untuk mempermudah perhitungan menggunakan SPSS 26.

Reliabilitas menunjukan suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup

dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data (Arikunto,

2018: 154). Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur gejala – gejala yang sama

dan hasil pengukur itu reliable. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan

teknik cronbach Alpha.

Dari hasil perhitungan tersebut, maka kaidah keputusannya adalah:

Jika cronbach Alpha > 0,6, reliabel.

Jika cronbach Alpha < 0,6, tidak reliabel

3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.2.7.1 Alat Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengolahan data yang dilakukan untuk

menemukan informasi berguna sebagai bahan dasar dalam pengambilan

keputusan penelitian.
43

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dilakukan pada

analisi regresi linier berganda yang berbasis ordinary lest square.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,

variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak

mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas (Sugiyono, 2017: 75). Selain itu dapat digunakan uji asumsi

kolmogorov- Smirnov (K-S).

Bila nilai signifikan < 0,05 berarti distribusi data tidak normal

Bila nilai signifikan > 0,05 berarti distribusi data normal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2017: 105) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel independennya. Menurut Duwi Priyatno (2018: 83) kriteria

VIF sebagai berikut:

1) Jika nilai VIF > 10 multikolinearitas, tollerance > 0,10

2) Jika nilai VIF < 10 tidak multikolinearitas, tollerance < 0,10

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari

residual untuk semua pengamatan pada model regresi (Dwi Priyatno 2018:
44

83). Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu

uji spearmans rho, uji glejser, uji park dan melihat pola grafik regresi. Pada

pembahasan ini akan dilakukan uji heteroskedastisitas dengan menggunakan

uji spearman’s rho yaitu mengkorelasikan nilai residual (unstandardized

residual) dengan masing-masing variabel independen. Jika signifikansi

korelasi < 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas

dan jika lebih dari > 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Adapun kriteria yang digunakan dalam uji heteroskedastisitas dengan uji park

adalah sebagai berikut:

1) Jika variabel independen secara statistik signifikan terhadap variabel

dependen nilai absolut, maka terjadi heteroskedasitas.

2) Jika variabel independen secara statistik tidak signifikan terhadap

variabel dependen nilai absolut, maka terjadi homoskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi merupakan pengujian apakah variabel independen terdapat

hubungan ganda atau tidak melalui perbandingan nilai DW < 2 maka tidak

terjadi autokorelasi, jika DW > 2 maka terjadi autokorelasi (Dwi Priyatno

2018: 8).

2. Analisis Regresi Berganda

Menurut Sugiono (2017: 210), analisis regresi berganda digunakan untuk

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau

lebih variabel independen sebagai faktor prediktor. Jadi analisis regresi ganda

digunakan apabila jumlah variabel independennya minimal dua.


45

Manfaat dari hasil analisis regresi adalah membuat keputusan apakah naik

dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel

independen atau tidak. Menurut Sugiyono (2017: 275) model persamaan regresi

linier berganda sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Dimana :

Y = Kualitas Produk

a = Intercept

bi = Koefisien Regresi

X1 = Kualitas Bahan Baku

X2 = Proses Produksi
e = Faktor Lain

3. Koefisien Korelasi

Analisis korelasi ganda yaitu hubungan antara dua atau lebih variabel

independen dengan satu atau lebih variabel dependen. Dalam korelasi berganda

koefisien korelasinya dinyatakan dalam r. dilihat dari hasil output SPSS model

summary (r). (Ghozali, 2017: 86).

Tabel 3.4
Interprestasi Koefisien Korelasi

Intervan Koefisien Tingkat Hubungan


0,000 – 0,199 Sangat Lemah
0,200 – 0,399 Lemah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiono (2017: 231)
46

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi dari beberapa variabel dependen

(Ghozali, 2017: 87).

Koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas

dalam menerangkan variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi ini berkisar

antara 0 dan 1, (Sugiyono, 2017: 231):

Koefisien Determinasi : r2 x 100%

5. Uji Hipotesis

1. Penetapan Hipotesis Operasional

a. Secara Simultan

Ho : ρ1 = 0 Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi secara simultan

tidak berpengaruh siginifikan terhadap Kualitas Produk

Ha : ρ1 ≠ 0 Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi secara simultan

berpengaruh siginifikan terhadap Kualitas Produk

b. Secara Parsial

H01 : ρ1 = 0 Kualitas Bahan Baku secara parsial tidak berpengaruh

siginifikan terhadap Kualitas Produk

Ha1 : ρ1 ≠ 0 Kualitas Bahan Baku secara parsial berpengaruh

siginifikan terhadap Kualitas Produk

H02 : ρ2 = 0 Proses Produksi secara parsial tidak berpengaruh

siginifikan terhadap Kualitas Produk


47

Ha2 : ρ2 ≠ 0 Proses Produksi secara parsial berpengaruh siginifikan

terhadap Kualitas Produk

2. Penetapan Tingkat Signifikansi

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 95% (α = 0,05) yang

merupakan tingkat signifikansi yang sering digunakan dalam ilmu.

3. Kaidah Keputusan

a. Secara Simultan

Jika sig F > 0,05, maka Ha diterima dan Ho Ditolak

Jika sig F < 0,05, maka Ha Ditolak dan Ho Diterima

b. Secara Parsial

Jika sig t > 0,05, maka Ha diterima dan H0 Ditolak

Jika sig t < 0,05, maka Ha Ditolak dan Ho Diterima

4. Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan jika Ha diterima maka Kualitas Bahan Baku dan

Proses Produksi secara simultan dan parsial berpengaruh siginifikan terhadap

Kualitas Produk
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Karakteristik Responden

1 Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

45%
Laki-laki
Perempuan
55%

Gambar 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik diatas menunjukkan bahwa responden pada Karyawan Elvan

Fashion Production didominasi oleh laki-laki yaitu sebanyak 21 orang (55%) dan

perempuan sebanyak 17 orang (45%). Jadi laki laki merupakan responden

terbanyak melebihi perempuan.

48
49

2 Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

21% 18%

< 17 Tahun
17 - 30 Tahun
30 - 45 Tahun

61%

Gambar 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Gambar diatas menunjukkan bahwa karakteristik responden pada

Karyawan Elvan Fashion Production dengan usia < 17 tahun tahun sebanyak 7

orang atau 18,4%, 17 – 30 tahun sebanyak 23 orang atau 61% dan 30 - 40 tahun

sebanyak 8 orang atau 21%. Usia responden di dominasi sangat tinggi oleh usia

17 - 30 tahun.

4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi

(content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan

instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2017: 57)


50

Dari uji validitas mengenai Kualitas Bahan Baku (X 1) berdasarkan hasil

pengujian melalui SPSS versi 26 di peroleh hasil r tabel sebesar 0,3120 dengan

hasil r hitung > r tabel (Lampiran 4 Halaman 90). Sehingga uji validasi Kualitas

Bahan Baku terpenuhi (Valid).

Dari uji validitas mengenai Proses Produksi (X2) berdasarkan hasil

pengujian melalui SPSS versi 26 di peroleh hasil r tabel sebesar 0,3120 dengan

hasil r hitung > r tabel (Lampiran 4 Halaman 91). Sehingga uji validasi Proses

Produksi terpenuhi (Valid).

Dari hasil uji validasi mengenai Kualitas Produk (Y) berdasarkan hasil

pengujian melalui SPSS versi 26 di peroleh hasil r tabel sebesar 0,3120 dengan

hasil r hitung > r tabel (Lampiran 4 Halaman 92). Sehingga uji validasi Kualitas

Produk terpenuhi (Valid).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data (Arikunto,

2014: 154). Dari hasil uji reliabilitas angka yang diperoleh hasil cronbanch alpha

> 0,6 (Lampiran 4 Halaman 93). Sehingga uji realibilitas terpenuhi (Reliabel).

4.1.3 Kualitas Bahan Baku Pada Karyawan Elvan Fashion Production

Kualitas bahan baku merujuk pada karakteristik dan atribut fisik, kimia,

dan biologis dari bahan yang digunakan dalam proses produksi atau manufaktur.

Kualitas bahan baku memiliki dampak langsung terhadap kualitas produk akhir.
51

Bahan baku yang berkualitas buruk dapat menyebabkan produk akhir menjadi

cacat atau tidak memenuhi standar kualitas yang diharapkan.

Untuk mengetahui hasil dari tanggapan responden mengenai Kualitas

Bahan Baku pada Elvan Fashion Production dapat dilihat dari hasil jawaban

responden melalui penyebaran kuesioner, yang terdiri dari 8 pernyataan. Daftar

pernyataan tersebut disebarkan kepada 38 orang Karyawan Elvan Fashion

Production. Kuesioner tersebut telah di uji dengan menggunakan uji validitas dan

uji reliabilitas dengan hasil perhitungan valid dan reliabel (data uji validitas dan

uji reliabilitas terlampir).

Nilai tertinggi setiap indikator Kualitas Bahan Baku : 38 x 5 = 190

Nilai terendah setiap indikator Kualitas Bahan Baku : 38 x 1 = 38

Jumlah kriteria pernyataan :5

Nilai Tertinggi−Nilai Terendah


NJI =
Σ Kriteria Pernyataan

190−38
NJI = =30 , 4
5
Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.1
Klasifikasi Penilaian Untuk Setiap Indikator Variabel X1
No Nilai Klasifikasi Penilaian
1 38 – 68,3 Tidak Baik
2 68,4 – 98,7 Kurang Baik
3 98,8 – 129,1 Cukup Baik
4 129,2 – 159,5 Baik
5 159,6 – 190 Sangat Baik
Sumber: Olah data primer, 2023

Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator dalam penelitian ini dapat

dilihat pada Tabel 4.1 mengenai klasifikasi penilaian untuk setiap indikator
52

variabel X1. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang

disebarkan kepada 38 orang Karyawan Elvan Fashion Production.

Rekapitulasi dari seluruh item pertanyaan mengenai Kualitas Bahan Baku

Elvan Fashion Production disajikan dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2
Kualitas Bahan Baku Pada Karyawan Elvan Fashion Production
Skor Yang Skor
No Uraian Ditargetka Yang Kriteria
n Dicapai
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Tidak ada kerusakan bahan baku 190 164 Sangat Baik
2 Memiliki kekuatan bahan baku pokok 190 151 Baik
3 Jumlah bahan baku sesuai pesanan 190 158 Baik
4 Bahan baku sesuai ketentuan
190 165 Sangat Baik
standar produksi
5 Bahan baku mudah di produksi 190 164 Sangat Baik
6 Bahan baku pokok mampu di produksi
190 151 Baik
secara cepat
7 Bahan baku sesuai keunggulannya 190 158 Baik
8 Bahan baku memiliki spesifikasi
190 165 Sangat Baik
masing-masing
Total 1520 1276 Baik
Sumber: Data primer diolah, 2023

Di bawah ini merupakan deskripsi ukuran variabel penelitian mengenai

Kualitas Bahan Baku Produk Elvan Fashion Production, adalah sebagai berikut:

1. Tanggapan responden mengenai tidak ada kerusakan bahan baku memiliki

skor 164 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan

kontrol kerusakan bahan baku adalah suatu proses yang dilakukan oleh

perusahaan atau organisasi untuk memastikan bahwa bahan baku yang

digunakan dalam produksi atau proses lainnya tetap dalam kondisi yang

sangat baik dan tidak mengalami kerusakan yang signifikan. Hal ini penting
53

untuk menjaga kualitas produk akhir dan menghindari pemborosan sumber

daya.

2. Tanggapan responden mengenai memiliki kekuatan bahan baku pokok

memiliki skor 151 dengan kriteria penilaian baik. Hal ini dibuktikan dengan

Kekuatan bahan baku pokok merujuk pada karakteristik fisik, kimia, atau

mekanis dari bahan baku yang mendasarinya sudah baik. Kekuatan ini dapat

memiliki dampak signifikan pada kualitas produk akhir atau dalam konteks

tertentu, pada keberhasilan proses produksi sudah baik.

3. Tanggapan responden mengenai jumlah bahan baku sesuai pesanan memiliki

skor 158 dengan kriteria penilaian baik. Hal ini dibuktikan dengan bahwa

dalam bahan baku proses produksi sudah baik harus memiliki kekuatan

mekanis yang memadai untuk menahan beban yang dikenakan pada struktur.

Misalnya, dari tingkat kekuatan ketika produksi sudah baik dalam pemenuhan

kekuatannya.

4. Tanggapan responden mengenai bahan baku sesuai ketentuan standar

produksi memiliki skor 165 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini

dibuktikan dengan konsep mengelola pasokan bahan baku untuk memenuhi

pesanan pelanggan dengan cara yang sangat efisien dan efektif. Dalam

konteks bisnis, terutama dalam produksi atau manufaktur, mengatur pasokan

bahan baku agar sesuai dengan pesanan adalah suatu langkah penting untuk

menjaga efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan.

5. Tanggapan responden mengenai bahan baku mudah di produksi memiliki

skor 164 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan
54

Bahan baku sangat sesuai ketentuan standar produksi merujuk pada bahan

baku yang memenuhi kriteria kualitas, spesifikasi, dan persyaratan yang

ditetapkan dalam standar produksi. Dalam industri manufaktur atau produksi,

standar ini ditetapkan untuk memastikan bahwa produk akhir memiliki

kualitas yang sangat konsisten dan sesuai dengan harapan.

6. Tanggapan responden mengenai bahan baku pokok mampu di produksi secara

cepat memiliki skor 151 dengan kriteria penilaian baik. Hal ini dibuktikan

dengan Bahan baku pokok yang mampu dihasilkan secara cepat merujuk pada

bahan baku yang dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat.

Kemampuan untuk menghasilkan bahan baku sudah baik dengan kecepatan

dan manfaat yang signifikan dalam proses produksi dan keefisienan

operasional.

7. Tanggapan responden mengenai bahan baku sesuai keunggulannya memiliki

skor 158 dengan kriteria penilaian baik. Hal ini dibuktikan dengan bahan

baku sudah baik dengan keunggulannya merujuk pada bahan baku yang

digunakan karena memiliki karakteristik atau sifat khusus yang memberikan

keuntungan kompetitif atau nilai tambah dalam proses produksi atau produk

akhir. Penggunaan bahan baku dengan keunggulan ini dapat meningkatkan

kualitas produk, efisiensi produksi, atau inovasi, yang pada akhirnya dapat

membantu perusahaan lebih berhasil di pasar.

8. Tanggapan responden mengenai bahan baku memiliki spesifikasi masing-

masing memiliki skor 165 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini

dibuktikan dengan bahan baku memiliki spesifikasi masing-masing yang


55

merujuk pada karakteristik fisik, kimia, mekanis, atau kualitas lain yang harus

dipenuhi oleh bahan baku sudah sangat baik. Spesifikasi ini adalah standar

atau pedoman yang ditetapkan untuk memastikan bahwa bahan baku

memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk proses produksi atau produk

akhir. Spesifikasi bahan baku sangat penting untuk menjaga kualitas dan

konsistensi produk yang dihasilkan.

Berdasarkan hasil penelitian diatas dari keseluruhan jawaban responden

mengenai Kualitas Bahan Baku Elvan Fashion Production, kemudian direkap

untuk dilihat skor total jawaban karyawan sebagai berikut:

Nilai tertinggi secara keseluruhan : 38 x 8 x 5 = 1520

Nilai terendah secara keseluruhan : 38 x 8 x 1 = 304

Jumlah kriteria pernyataan :5

Nilai Tertinggi−Nilai Terendah


NJI =
Σ Kriteria Pernyataan

1520−304
NJI = =243 ,2
5
Klasifikasi penilaian untuk Kualitas Bahan Baku Elvan Fashion

Production secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3
Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel X1 Keseluruhan
No Nilai Klasifikasi Penilaian
1 304 – 547,1 Tidak Baik
2 547,2 – 790,3 Kurang Baik
3 790,4 – 1033,5 Cukup Baik
4 1033,6 – 1276,7 Baik
5 1276,8 – 1520 Sangat Baik
Sumber: Olah data primer, 2023

Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari Kualitas Bahan Baku Elvan

Fashion Production dengan skor 1276 memiliki kriteria penilaian baik. Artinya
56

kualitas produk akhir kualitas bahan baku sudah baik. Bahan baku yang baik

dapat membantu menghasilkan produk akhir yang konsisten, tahan lama, dan

memenuhi harapan pelanggan. Bahan baku berkualitas tinggi cenderung lebih

mudah diolah dan diolah. Ini dapat mengurangi waktu produksi, mengurangi

limbah, dan meningkatkan efisiensi operasional. Bahan baku yang berkualitas

buruk dapat menyebabkan cacat dalam produk akhir. Hal ini dapat mengakibatkan

biaya tambahan untuk memperbaiki atau mengganti produk yang rusak. Bahan

baku yang berkualitas tinggi cenderung memiliki konsistensi yang lebih besar. Ini

dapat membantu mengurangi masalah yang timbul selama proses produksi.

4.1.4 Proses Produksi Elvan Fashion Production

Proses produksi adalah serangkaian langkah atau tahapan yang dilakukan

untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Proses ini melibatkan berbagai

aktivitas, peralatan, dan teknik untuk menghasilkan barang atau jasa dengan

kualitas yang diinginkan. Proses produksi dapat sangat beragam tergantung pada

jenis industri, produk yang dihasilkan, dan teknologi yang digunakan.

Untuk mengetahui hasil dari tanggapan responden mengenai Proses

Produksi dapat dilihat dari hasil jawaban responden melalui penyebaran

kuesioner, yang terdiri dari 10 pernyataan. Daftar pernyataan tersebut disebarkan

kepada 38 orang Karyawan Elvan Fashion Production. Kuesioner tersebut telah di

uji dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan hasil perhitungan

valid dan reliabel (data uji validitas dan uji reliabilitas terlampir).

Untuk mengetahui nilai dari setiap indikator dari Proses Produksi, maka

dapat dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:


57

Nilai tertinggi setiap indikator Proses Produksi : 38 x 5 = 190

Nilai terendah setiap indikator Proses Produksi : 38 x 1 = 38

Jumlah kriteria pernyataan :5

Nilai Tertinggi−Nilai Terendah


NJI =
Σ Kriteria Pernyataan

190−38
NJI = =30 , 4
5
Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.4
Klasifikasi Penilaian Untuk Setiap Indikator Variabel X2
No Nilai Klasifikasi Penilaian
1 38 – 68,3 Tidak Baik
2 68,4 – 98,7 Kurang Baik
3 98,8 – 129,1 Cukup Baik
4 129,2 – 159,5 Baik
5 159,6 – 190 Sangat Baik
Sumber: Olah data primer, 2023

Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator dalam penelitian ini dapat

dilihat pada Tabel 4.4 mengenai klasifikasi penilaian untuk setiap indikator

variabel X2. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang

disebarkan kepada 38 orang Karyawan Elvan Fashion Production.

Rekapitulasi dari seluruh item pertanyaan mengenai Proses Produksi

disajikan dalam Tabel 4.5.

Tabel 4.5
Proses Produksi Pada Elvan Fashion Production
Skor Yang Skor
No Uraian Ditargetka Yang Kriteria
n Dicapai
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kemudahan proses awal pembuatan 190 174 Sangat Baik
2 Bahan baku dasar menunjang 190 165 Sangat Baik
58

proses produksi
3 Mesin mampu beroperasi sesuai
190 161 Sangat Baik
standar
4 Mesin memiliki manfaat dalam
190 170 Sangat Baik
proses produksi
5 SDM sangat mendukung proses
190 174 Sangat Baik
produksi
6 Keterampilan SDM sudah efektif
190 165 Sangat Baik
meningkatkan produktivitas kerja
7 Produksi disesuaikan dengan
190 161 Sangat Baik
permintaan pasar
8 Tidak ada hasil produksi yang tidak
190 170 Sangat Baik
efektif
9 Tersedia alat transportasi yang
190 167 Sangat Baik
menunjang
10 Tersediaan perlengkapan produksi
190 171 Sangat Baik
lainnya
Total Skor 1900 1678 Sangat Baik
Sumber: Data primer diolah, 2023

Di bawah ini merupakan deskripsi ukuran variabel penelitian mengenai

Proses Produksi Elvan Fashion Production, adalah sebagai berikut:

1. Tanggapan responden mengenai kemudahan proses awal pembuatan memiliki

skor 174 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan

kemudahan dalam proses awal pembuatan merujuk pada kesederhanaan dan

efisiensi tahapan-tahapan awal dalam produksi suatu produk sudah sangat

baik. Proses awal pembuatan melibatkan konversi bahan baku menjadi

produk setengah jadi atau produk akhir melalui serangkaian langkah tertentu.

Jika proses ini dapat dijalankan dengan sangat cepat, mudah, dan efisien,

maka perusahaan bisa mendapatkan beberapa keuntungan, seperti

mengurangi biaya produksi, mempercepat waktu produksi.

2. Tanggapan responden mengenai bahan baku dasar menunjang proses

produksi memiliki skor 165 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini
59

dibuktikan dengan bahan baku dasar adalah bahan-bahan mentah atau primer

yang digunakan sebagai komponen utama dalam proses produksi sudah

sangat baik. Bahan baku dasar sangat penting karena mereka menjadi dasar

untuk pembuatan produk akhir dan menunjang keseluruhan proses produksi.

Kualitas dan karakteristik bahan baku dasar akan sangat berpengaruh

langsung pada hasil akhir produk dan efisiensi operasional.

3. Tanggapan responden mengenai mesin mampu beroperasi sesuai standar

memiliki skor 161 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan

dengan mesin beroperasi sesuai standar sangat penting dalam menjaga

kualitas produksi, efisiensi operasional, dan keselamatan di lingkungan kerja.

Standar operasional yang ketat membantu memastikan bahwa mesin berjalan

dengan sangat aman, konsisten, dan efektif.

4. Tanggapan responden mengenai mesin memiliki manfaat dalam proses

produksi memiliki skor 170 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini

dibuktikan dengan mesin memiliki banyak manfaat yang signifikan dalam

proses produksi di berbagai industry sudah sangat baik. Penggunaan mesin

dapat meningkatkan efisiensi, kualitas produk, dan produktivitas operasional

secara keseluruhan.

5. Tanggapan responden mengenai SDM sangat mendukung proses produksi

memiliki skor 174 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan

dengan karyawan sangat baik dalam keterampilan dan pengetahuan yang

tepat dalam proses produksi dapat melaksanakan tugas dengan baik dan

efisien. Pengetahuan tentang teknik produksi, pemeliharaan mesin, dan


60

prosedur operasional dapat membantu mencegah masalah dan meningkatkan

kualitas produk.

6. Tanggapan responden mengenai keterampilan sumber daya manusia sudah

efektif meningkatkan produktivitas kerja memiliki skor 165 dengan kriteria

penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan keterampilan yang sangat

baik dapat membantu mengurangi kesalahan atau cacat dalam produksi atau

tugas lainnya. Hal ini menghasilkan penghematan waktu dan sumber daya

yang mungkin diperlukan untuk memperbaiki atau mengatasi kesalahan.

Karyawan sangat terampil akan kepercayaan dirinya dalam melakukan tugas-

tugas yang lebih besar atau lebih kompleks, menghasilkan peningkatan

tanggung jawab dan performa.

7. Tanggapan responden mengenai produksi disesuaikan dengan permintaan

pasar memiliki skor 161 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini

dibuktikan dengan menyesuaikan produksi dengan permintaan pasar adalah

pendekatan yang sangat penting dalam manajemen operasional untuk

memastikan bahwa perusahaan memproduksi jumlah produk yang sangat

sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Pendekatan ini berfokus pada

fleksibilitas produksi untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok

yang dapat mempengaruhi efisiensi, biaya, dan kepuasan pelanggan.

8. Tanggapan responden mengenai tidak ada hasil produksi yang tidak efektif

memiliki skor 170 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan

hasil produksi yang sangat efektif adalah tujuan yang penting dalam

manajemen operasional. Menghindari hasil produksi yang tidak efektif


61

membantu perusahaan mengurangi pemborosan, biaya yang tidak perlu, dan

menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Merencanakan produksi dengan

baik adalah langkah pertama untuk menghindari hasil yang tidak efektif. Hal

ini melibatkan perhitungan yang akurat tentang jumlah dan jenis produk yang

diperlukan

9. Tanggapan responden mengenai tersedia alat transportasi yang menunjang

memiliki skor 167 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan

dengan ketersediaan alat transportasi yang mendukung merupakan aspek

penting dalam manajemen logistik dan operasional suatu perusahaan. Alat

transportasi yang sangat efektif dan efisien dapat membantu memastikan

kelancaran distribusi bahan baku, produk jadi, dan barang antara berbagai

titik dalam rantai pasok.

10. Tanggapan responden mengenai tersediaan perlengkapan produksi lainnya

memiliki skor 171 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan

dengan selain alat transportasi, tersedianya perlengkapan produksi lainnya

juga memiliki peran penting sangat mendukung operasional perusahaan.

Perlengkapan produksi meliputi berbagai peralatan, mesin, dan fasilitas yang

diperlukan untuk memproses bahan baku menjadi produk jadi sudah sangat

baik. Memastikan tersedianya perlengkapan produksi yang efektif dan efisien

membantu perusahaan menjaga kelancaran proses produksi dan menghasilkan

produk sangat berkualitas.


62

Berdasarkan hasil penelitian diatas dari keseluruhan jawaban responden

mengenai Proses Produksi Elvan Fashion Production, kemudian direkap untuk

dilihat skor total jawaban karyawan sebagai berikut:

Nilai tertinggi secara keseluruhan : 38 x 10 x 5 = 1900

Nilai terendah secara keseluruhan : 38 x 10 x 1 = 380

Jumlah kriteria pernyataan :5

Nilai Tertinggi−Nilai Terendah


NJI =
Σ Kriteria Pernyataan

1900−380
NJI = =304
5
Klasifikasi penilaian untuk Proses Produksi Elvan Fashion Production

secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6
Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel X2 Keseluruhan
No Nilai Klasifikasi Penilaian
1 380 – 683 Tidak Baik
2 684 – 987 Kurang Baik
3 988 – 1291 Cukup Baik
4 1292 – 1595 Baik
5 1596 – 1900 Sangat Baik
Sumber: Olah data primer, 2023

Nilai kumulatif skor Proses Produksi yang dirasakan oleh Karyawan Elvan

Fashion Production sebesar 1678 memiliki kriteria sangat baik, artinya proses

produksi yang baik adalah kunci untuk mencapai hasil yang konsisten, efisien,

dan berkualitas sangat tinggi dalam operasional perusahaan. Proses produksi yang

baik memastikan bahwa bahan baku diubah menjadi produk jadi dengan cara yang

paling efektif dan efisien, menghindari pemborosan dan mengoptimalkan sumber

daya. desain proses produksi yang logis dan efisien. Identifikasi langkah-langkah
63

yang mungkin mengalami hambatan atau kebocoran waktu dan cari cara untuk

meminimalkannya. asang sistem pemantauan dan pengendalian untuk mengawasi

produksi. Ini membantu mendeteksi masalah sebelum mereka berkembang

menjadi masalah yang lebih besar.

4.1.5 Kualitas Produk di Elvan Fashion Production

Kualitas produk merujuk pada karakteristik dan atribut yang membuat

suatu produk cocok untuk digunakan atau dikonsumsi sesuai dengan ekspektasi

pelanggan atau standar yang ditetapkan. Kualitas produk mencakup berbagai

aspek, termasuk performa, fitur, keandalan, daya tahan, tampilan visual, dan

kepuasan pengguna. Tujuan utama dari memastikan kualitas produk adalah

memenuhi atau bahkan melebihi harapan pelanggan serta menjaga reputasi merek

dan loyalitas pelanggan.

Untuk mengetahui hasil dari tanggapan responden mengenai Kualitas

Produk Elvan Fashion Production dapat dilihat dari hasil jawaban responden

melalui penyebaran kuesioner, yang terdiri dari 12 pernyataan. Daftar pernyataan

tersebut disebarkan kepada 38 orang karyawan yang mengetahui akan kegiatan

operasional. Kuesioner tersebut telah di uji dengan menggunakan uji validitas dan

uji reliabilitas dengan hasil perhitungan valid dan reliabel (data uji validitas dan

uji reliabilitas terlampir).

Untuk mengetahui nilai dari setiap indikator dari Kualitas Produk, maka

dapat dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Nilai tertinggi setiap indikator Proses Produksi : 38 x 5 = 190

Nilai terendah setiap indikator Proses Produksi : 38 x 1 = 38


64

Jumlah kriteria pernyataan :5

Nilai Tertinggi−Nilai Terendah


NJI =
Σ Kriteria Pernyataan

190−38
NJI = =30 , 4
5
Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.7
Klasifikasi Penilaian Untuk Setiap Indikator Variabel Y
No Nilai Klasifikasi Penilaian
1 38 – 68,3 Tidak Baik
2 68,4 – 98,7 Kurang Baik
3 98,8 – 129,1 Cukup Baik
4 129,2 – 159,5 Baik
5 159,6 – 190 Sangat Baik
Sumber: Olah data primer, 2023

Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator dalam penelitian ini dapat

dilihat pada Tabel 4.4 mengenai klasifikasi penilaian untuk setiap indikator

variabel Y. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang

disebarkan kepada 38 orang Karyawan Elvan Fashion Production.

Rekapitulasi dari seluruh item pertanyaan mengenai Kualitas Produk

Elvan Fashion Production disajikan dalam Tabel 4.8.

Tabel 4.8
Kualitas Produk Elvan Fashion Production
Skor
Skor Yang
N Yang
Uraian Ditargetka Kriteria
o Dicapa
n
i
(1 (2) (3) (4) (5)
)
1 Produk di produksi sesuai harapan 190 176 Sangat Baik
2 Hasil produksi memiliki daya tarik
190 181 Sangat Baik
konsumen
3 Produk tidak mudah rusak 190 173 Sangat Baik
65

4 Produk memiliki kekuatan warna


190 179 Sangat Baik
yang baik
5 Produk sesuai dengan
190 177 Sangat Baik
perencanaan desain
6 Jenis dan varian produk sesuai
190 177 Sangat Baik
dengan rencana
7 Aksesoris yang digunakan sudah
190 177 Sangat Baik
sesuai
8 Kelengkapan produk telah teruji
190 183 Sangat Baik
kualitasnya
9 Jumlah produk konsisten setiap
190 177 Sangat Baik
permintaannya
10 Memiliki ketepatan pasar sasaran
190 180 Sangat Baik
yang maksimal
11 Produk disesuaikan estetika
190 188 Sangat Baik
kebudayaan wilayah
12 Produk dibuat tidak
190 178 Sangat Baik
melanggar estetika
Sangat
Total Skor 2280 2146
Baik
Sumber: Data primer diolah, 2023

Di bawah ini merupakan deskripsi ukuran variabel penelitian mengenai

Kualitas Produk pada Elvan Fashion Production, adalah sebagai berikut:

1. Tanggapan responden mengenai produk di produksi sesuai harapan memiliki

skor 176 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan bahwa

menghasilkan produk sesuai harapan adalah tujuan utama dari setiap proses

produksi. Produk yang sesuai harapan adalah produk yang memenuhi semua

standar kualitas, spesifikasi, dan kebutuhan pelanggan yang telah ditetapkan

sangat baik. Untuk mencapai tujuan ini, perlu ada perhatian ekstra terhadap

berbagai aspek dalam proses produksi. Desain produk telah dirancang dengan

cermat dan mempertimbangkan semua aspek fungsionalitas, keamanan, dan

keinginan pelanggan sudah sangat baik. Jaga komunikasi yang terbuka


66

dengan pemasok bahan baku dan pelanggan untuk memastikan bahwa semua

pihak memahami dan mematuhi persyaratan kualitas.

2. Tanggapan responden mengenai hasil produksi memiliki daya tarik konsumen

memiliki skor 181 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan

bahwa menciptakan hasil produksi yang memiliki daya tarik bagi konsumen

adalah kunci untuk berhasil dalam bisnis. Produk yang sangat menarik dapat

mempengaruhi persepsi konsumen, menghasilkan minat yang lebih besar, dan

mendorong pembelian. Desain produk yang sangat estetis dan menarik mata

dapat membuat produk lebih menonjol di pasaran. Pertimbangkan aspek

visual, warna, bentuk, dan tampilan keseluruhan produk. Produk yang benar-

benar memenuhi kebutuhan atau masalah spesifik konsumen akan lebih

menarik daripada produk yang tidak memiliki manfaat yang jelas.

3. Tanggapan responden mengenai produk tidak mudah rusak memiliki skor 173

dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan bahwa menciptakan

produk yang tahan lama dan tidak mudah rusak adalah tujuan yang sangat

penting untuk membangun kepercayaan konsumen, meningkatkan reputasi

merek, dan mengurangi biaya perawatan atau penggantian produk. Lakukan

pengujian yang ketat terhadap produk dalam berbagai kondisi yang mungkin

terjadi selama penggunaan. Ini membantu memastikan bahwa produk sangat

tahan terhadap tekanan dan lingkungan yang berbeda.

4. Tanggapan responden mengenai produk memiliki kekuatan warna yang baik

memiliki skor 179 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan

bahwa kekuatan warna yang baik pada produk membutuhkan perencanaan,


67

pengendalian, dan pemantauan yang hati-hati. Warna yang konsisten dan

menarik sangat meningkatkan daya tarik produk di pasar dan memberikan

kesan profesional dan berkualitas kepada konsumen. Pilih bahan baku dan

pigmen warna berkualitas sangat baik yang tahan terhadap perubahan warna

akibat paparan cahaya, panas, atau kelembaban.

5. Tanggapan responden mengenai produk sesuai dengan perencanaan desain

memiliki skor 177 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan

bahwa menghasilkan produk yang sesuai dengan perencanaan desain adalah

langkah kunci dalam menjaga kualitas dan konsistensi produk. Desain produk

mencakup berbagai aspek, mulai dari fungsi, tampilan, ergonomi, hingga

detail teknis sudah sangat baik. Pantau setiap tahap produksi secara cermat

untuk memastikan bahwa produk dihasilkan sesuai dengan desain yang telah

ditetapkan.

6. Tanggapan responden mengenai jenis dan varian produk sesuai dengan

rencana memiliki skor 177 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini

dibuktikan bahwa menghasilkan berbagai jenis dan varian produk sesuai

dengan rencana adalah penting untuk memenuhi beragam kebutuhan

konsumen dan pasar sudah sangat baik. Buat prototipe untuk masing-masing

jenis atau varian produk sebelum produksi massal. Ini membantu memastikan

bahwa produk sesuai dengan rencana.

7. Tanggapan responden mengenai aksesoris yang digunakan sudah sesuai

memiliki skor 177 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan

bahwa menggunakan aksesori yang sesuai dengan produk adalah penting


68

untuk menciptakan produk yang lengkap, fungsional, dan menarik bagi

konsumen. Aksesori dapat memberikan nilai tambah pada produk dan

memenuhi kebutuhan pengguna sudah sangat baik.

8. Tanggapan responden mengenai kelengkapan produk telah teruji kualitasnya

memiliki skor 183 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini dibuktikan

bahwa menguji kualitas kelengkapan produk adalah langkah sangat penting

dalam memastikan bahwa semua elemen yang disertakan dalam produk

sangat memenuhi standar kualitas dan konsistensi yang diinginkan.

9. Tanggapan responden mengenai jumlah produk konsisten setiap

permintaannya memiliki skor 177 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal

ini dibuktikan bahwa Tetapkan standar spesifikasi kualitas yang sangat jelas

untuk setiap elemen kelengkapan produk. Ini bisa meliputi material, tampilan,

fungsi, dan ukuran.

10. Tanggapan responden mengenai memiliki ketepatan pasar sasaran yang

maksimal memiliki skor 180 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini

dibuktikan bahwa mengoptimalkan ketepatan dalam menjangkau pasar

sasaran yang tepat adalah esensial dalam strategi pemasaran. Dengan

memahami dan memenuhi kebutuhan serta preferensi pasar sasaran sangat

meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran dan mencapai hasil.

11. Tanggapan responden mengenai produk disesuaikan estetika kebudayaan

wilayah memiliki skor 188 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini

dibuktikan bahwa adanya kehormatan dan penyesuaian estetika kebudayaan

wilayah dalam produk adalah langkah yang dapat memberikan nilai tambah
69

yang signifikan. Ini tidak hanya membangun hubungan lebih dalam dengan

konsumen lokal, tetapi juga memberikan penghormatan kepada identitas

budaya yang khas dan berharga sudah sangat baik.

12. Tanggapan responden mengenai produk dibuat tidak melanggar

estetika memiliki skor 178 dengan kriteria penilaian sangat baik. Hal ini

dibuktikan bahwa membuat produk sangat tidak melanggar estetika adalah

prinsip penting dalam mendesain dan menghasilkan produk yang sangat

dihargai oleh konsumen dan masyarakat secara umum.

Berdasarkan hasil penelitian diatas dari keseluruhan jawaban responden

mengenai Kualitas Produk Elvan Fashion Production, kemudian direkap untuk

dilihat skor total jawaban karyawan sebagai berikut:

Nilai tertinggi secara keseluruhan : 38 x 12 x 5 = 2280

Nilai terendah secara keseluruhan : 38 x 12 x 1 = 456

Jumlah kriteria pernyataan :5

Nilai Tertinggi−Nilai Terendah


NJI =
Σ Kriteria Pernyataan

2 2 80−456
NJI = =364 , 8
5
Klasifikasi penilaian untuk Kualitas Produk Elvan Fashion Production

secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9
Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel Y Keseluruhan
No Nilai Klasifikasi Penilaian
1 456 – 820,7 Tidak Baik
2 820,8 – 1185,5 Kurang Baik
3 1185,6 – 1550,3 Cukup Baik
4 1550,4 – 1915,1 Baik
5 1915,2 – 2280 Sangat Baik
70

Sumber: Olah data primer, 2023

Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari Kualitas Produk Elvan Fashion

Production dengan skor sebesar 2146 memiliki kriteria sangat baik. Artinya

bahwa Kualitas produk yang baik adalah kunci untuk membangun reputasi yang

kuat, memuaskan pelanggan, dan memenangkan persaingan di pasar. Kualitas

produk melibatkan berbagai aspek, termasuk desain, bahan, kinerja, ketahanan,

dan kepuasan pelanggan. Desain produk yang baik mempertimbangkan fungsi,

estetika, dan kegunaan produk. Desain yang ergonomis dan estetis dapat

meningkatkan nilai produk. Penggunaan bahan yang berkualitas baik sangat

penting. Bahan yang buruk dapat mengakibatkan masalah produk dan citra merek

yang buruk. Terapkan sistem pengendalian kualitas yang ketat untuk memantau

dan memastikan produk memenuhi standar yang ditetapkan

4.1.6 Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Hasil yang di dapat dari hasil pengolahan SPSS versi 26 memperlihatkan data

yang diperoleh berada menyebar disekitar diagram dan mengikuti model

regresi, maka data berdistribusi normal (Lampiran 5 Halaman 96).

2. Uji Multikolinearitas

Hasil pengujian SPSS versi 26 mendapatkan hasil pada kolom tolerance

menunjukan bahwa Kualitas Bahan Baku (0,810 > 0,10) dan Proses Produksi

(0,810 > 0,10) selain itu pada kolom VIF Kualitas Bahan Baku (1,237 < 10)

dan Proses Produksi (Sangat Baik < 10). Maka dapat disimpulkan bahwa

variabel Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi tidak terjadi


71

multikolinearitas sehingga uji multikolinearitas terpenuhi (Lampiran 6

Halaman 98).

3. Uji Heteroskedastisitas

Dari hasil data yang telah diolah, dapat diketahui pola yang serta titik

menyebar diatas dan dibawah anggota 0 pada sumbu Y. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga dapat

dikatakan uji heteroskedastisitas terpenuhi. (Lampiran 7 Halaman 99)

Maka berdasarkan pengujian model asumsi klasik dapat disimpulkan

sebagai berikut.

Pengujian Kriteria Keputusan


Uji Normalitas Pola menyebar sekitar Data beristribusi normal
diagram
Uji Multikolinearitas VIF < 10 Tidak terjadi
multikolinearitas
Ui Heteroskedastisitas Pola yang serta titik Tidak terjadi
menyebar diatas dan heteroskedastisitas
dibawah

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi Secara Simultan
Terhadap Kualitas Produk

Berdasarkan output SPSS 26 new version, diperoleh persamaan Regresi

Linier Berganda sebagai berikut (Lampiran 9 Halaman 101):

Y = 0,416 + 0,482 X1 + 0,527 X2 + e

Interprestasi:

1. Konstanta sebesar 0,416 menunjukan bahwa jika tidak terjadi peningkatan

dalam variabel Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi maka Kualitas

Produk sebesar 0,416.


72

2. Koefisien regresi Kualitas Bahan Baku (X1) sebesar 0,482 artinya setiap

kenaikan 1 satuan Kualitas Bahan Baku akan meningkatkan Kualitas Produk

sebesar 0,482 satuan. Sebaliknya setiap penurunan 1 satuan Kualitas Bahan

Baku akan menurunkan Kualitas Produk sebesar 0,482 satuan. Dengan

asumsi Proses Produksi tetap.

3. Koefisien regresi Proses Produksi (X2) sebesar 0,527 artinya setiap kenaikan

1 satuan Proses Produksi akan menaikan Kualitas Produk sebesar 0,527

satuan. Sebaliknya setiap penurunan 1 satuan Proses Produksi akan

menurunkan Kualitas Produk sebesar 0,527 satuan. Dengan asumsi Kualitas

Bahan Baku tetap.

Berdasarkan output SPSS diketahui bahwa nilai korelasi simultan Kualitas

Bahan Baku dan Proses Produksi dengan Kualitas Produk sebesar 0,850

(Lampiran 10 Halaman 102). Nilai korelasi tersebut termasuk dalam kategori

sangat kuat. Nilai korelasi Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi terhadap

Kualitas Produk memiliki nilai positif artinya meningkatkan Kualitas Bahan Baku

dan Proses Produksi dapat pula meningkatkan Kualitas Produk dan sebaliknya,

penurunan Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi secara bersamaan atau

simultan dapat pula menurunkan Kualitas Produk.

Berdasarkan output SPSS, nilai R-Square adalah sebesar 0,722 atau 72,2%

(Lampiran 10 Halaman 102). Artinya besarnya pengaruh Kualitas Bahan Baku

dan Proses Produksi secara simultan sebesar 72,2% terhadap Kualitas Produk,

sedangkan sisanya sebesar 27,8% adalah pengaruh faktor lain misalnya harga,

desain produk dan lokasi.


73

Berdasarkan output SPSS, nilai sig F sebesar 0,000 < 0,05 dan F hitung

sebesar 126,206 > 3,24, artinya Ha diterima H0 ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi secara simultan

mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kualitas Produk (Lampiran 11 Halaman

103). Secara nyata Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi mampu

meningkatkan Kualitas Produk. Melalui Kualitas Bahan Baku yang sudah baik

akan mampu meingkatkan Kualitas Produk. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian Herlin Herawati (2016) menyatakan bahwa Kualitas Bahan Baku dan

Proses Produksi secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap

Kualitas Produk.

Pemilihan bahan baku dan Proses Produksi ini harus dilakukan terencana

supaya dalam proses produksinya berjalan dengan efektif dan efisien sehingga

kualitas produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan yang di harapkan. Tingginya

permintaan terhadap produk yang ditawarkan, mengharuskan perusahaan untuk

menjaga stabilitas produksinya. Kualitas bahan baku dan proses produksi apabila

ditingkatkan secara bersama-sama akan mempengaruhi kualitas produk

(Sujarweni, 2017: 157).

4.2.2 Pengaruh Kualitas Bahan Baku Secara Parsial Terhadap Kualitas


Produk

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi antara

Kualitas Bahan Baku dengan Kualitas Produk sebesar 0,537 yang menunjukkan

terdapat hubungan sedang antara Kualitas Bahan Baku dengan Kualitas Produk.

Nilai koefisien korelasi tersebut bernilai positif yang mengandung arti bahwa
74

ketepatan Kualitas Bahan Baku akan meningkatkan Kualitas Produk. Maka besar

pengaruh Kualitas Bahan Baku terhadap Kualitas Produk secara parsial adalah

sebesar 28,83% [Kd= (0,537)2 x 100%] (Lampiran 12 Halaman 104).

Untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh Kualitas Bahan Baku

secara parsial terhadap Kualitas Produk dilihat dengan cara membandingkan nilai

t tabel dan t hitung. Hasil perhitungan Kualitas Bahan Baku mempunyai nilai

probabilitas sebesar 0,000 < sig α 0,05 dan 6,274 > 2,024 (Lampiran 12 Halaman

104). Dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak, maka dapat disimpulkan

bahwa secara parsial Kualitas Bahan Baku memiliki pengaruh signifikan terhadap

Kualitas Produk. Dilihat dari masalah pokok dari bahan baku adalah bahan kain

katun yang digunakan bukan merupakan kualitas terbaik sehingga kurang terlihat

premium ketika sudah jadi kain pakaian, tidak berani melakukan inovasi bahan

semisal menggunakan kain serat nanas atau kain sutera, bahan baku yang

digunakan sama dengan pesaing. Hasil ini sejalan dengan penelitian Herlin (2016)

menyatakkan bahwa Kualitas Bahan Baku memiliki pengaruh signifikan terhadap

Kualitas Produk.

Keberhasilan suatu perusahaan dalam pengolahan bahan baku tersebut

tergantung dari upaya perusahaan untuk mencari dan memilih dengan teliti bahan

baku yang akan digunakan dalam proses produksi. Dengan kualitas bahan baku

yang semakin baik maka akan mengurangi terjadinya kesalahan produksi maupun

proses produksi ulang. Untuk mendapatkan bahan baku yang bermutu baik maka

dilakukan pengujian atau pengetesan bahan baku, maka dapat diketahui bahan

baku yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan dan mana yang
75

tidak sesuai. Bila mutu bahan baku sesuai dengan standar yang ditetapkan maka

diharapkan adanya produk yang bermutu baik.

Perusahaan berupaya agar produknya tidak kalah dalam persaingan dan

mampu menunjukan keunggulannya dengan selalu berusaha untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan konsumen. Perusahaan perlu melakukan berbagai strategi dan

perencanaan yang matang dalam setiap produksinya. Salah satu perencanaan

mengenai produk yang berkaitan dengan kualitas. Kualitas produk merupakan isu

yang dominan pada banyak perusahaan, bersamaan dengan semakin

berkembangnya produk yang dibuat oleh berbagai perusahaan yang membuat

produk yang sejenis menjadi semakin pesat sehingga para produsen harus tetap

berusaha untuk membuat produk yang bermutu dan sesuai dengan keinginan serta

kebutuhan konsumen mulai dari pemasok sampai konsumen dan dari rancangan

produk sampai pemeliharaan peralatan. Kualitas adalah kebaikan atau

karakteristik terutama mutu suatu produk seperti antara lain warnanya, ukurannya,

kadar zat kimianya dan sebagainya (Kotler, 2017: 422).

4.2.3 Pengaruh Proses Produksi Secara Parsial Terhadap Kualitas Produk

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi antara

Proses Produksi dengan Kualitas Produk sebesar 0,726 yang menunjukkan nilai

koefisien korelasi tersebut bernilai positif sangat kuat yang mengandung arti

bahwa peningkatan Proses Produksi melekat akan meningkatkan Kualitas Produk.


76

Maka besar pengaruh Proses Produksi terhadap Kualitas Produk secara parsial

adalah sebesar 52,70% [Kd= (0,726)2 x 100%] (Lampiran 12 Halaman 104).

Untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh Proses Produksi secara

parsial terhadap Kualitas Produk dilihat dengan cara membandingkan nilai t

hitung dan t tabel. Hasil perhitungan Proses Produksi mempunyai nilai

probabilitas sebesar 0,000 < sig α 0,05 dan 10,405 > 2,024 (Lampiran 12 Halaman

104). Dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak, maka dapat disimpulkan

bahwa secara parsial Proses Produksi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas

Produk. Serta dilihat dari proses produksi, bahwa masalah pokoknya adalah dari

teknis produksi misalnya dalam hal mutu produk seringkali terjadi kesalahan dalam

pencetakan, yang memungkinkan sulit diperbaiki dan akan berakibat pada kerugian

bahan baku untuk mencetak ulang. Maka secara parsial proses produksi berpengaruh

terhadap kualitas produk. Hasil ini sejalan dengan penelitian Alfian Wahid O.P

(2017). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Virgo Simamora (2017)

menyatakan bahwa Proses Produksi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas

Produk.

Produk mereka sesuai dengan permintaan dan selera konsumen serta

memperhatikan standar kualitas produk adalah langkah yang sangat bijak.

Pemilihan bahan baku yang berkualitas dan sesuai dengan karakteristik yang

diinginkan oleh konsumen merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai

tujuan tersebut. Selain pemilihan bahan baku yang baik, perusahaan juga harus

memastikan bahwa proses produksinya memenuhi standar kualitas yang ketat. Ini

termasuk pengendalian kualitas selama setiap tahap produksi, pemantauan proses,

dan pengujian akhir produk sebelum dipasarkan ke konsumen.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis, maka penulis dapat menarik

simpulan sebagai berikut:

1. Kualitas Bahan Baku memiliki klasifikasi penilaian baik, Proses Produksi

memiliki klasifikasi penilaian sangat baik, sedangkan Kualitas Produk

memiliki klasifikasi penilaian sangat baik pada Karyawan Elvan Fashion

Production.

2. Secara simultan Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi memiliki

pengaruh signifikan terhadap Kualitas Produk pada Karyawan Elvan Fashion

Production.

3. Secara parsial Kualitas Bahan Baku memiliki pengaruh signifikan terhadap

Kualitas Produk pada Karyawan Elvan Fashion Production.

4. Secara parsial Proses Produksi memiliki pengaruh signifikan terhadap

Kualitas Produk pada Karyawan Elvan Fashion Production.

5.3 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk Elvan Fashion Production adalah

sebagai berikut:

1. Berdasarkan variabel kualitas bahan baku dengan ukuran terendah pada bahan

baku pokok mampu di produksi secara cepat, maka dari itu pelaku usaha agar

memilih pemasok yang memiliki reputasi baik dan konsisten dalam

menyediakan bahan baku berkualitas tinggi. Melakukan riset tentang

77
78

pemasok potensial sebelum bermitra dengan mereka. menetapkan proses

pengendalian kualitas yang ketat di dalam perusahaan. Lakukan inspeksi dan

pengujian bahan baku sebelum digunakan dalam produksi.

2. Berdasarkan variabel proses produksi dengan ukuran terendah ada pada

ukuran mesin mampu beroperasi sesuai standar, maka pelaku usaha harus

melakukan identifikasi potensi hambatan, penyebab penundaan, dan

pemborosan dalam proses saat ini. Berikan pelatihan reguler kepada

karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman mereka tentang

proses produksi.

3. Berdasarkan variabel kualitas produk dengan ukuran terendah ada pada

produk tidak mudah rusak, maka pelaku usaha harus terapkan sistem

pengendalian kualitas yang ketat selama semua tahap produksi dan lakukan

inspeksi dan pengujian berkala untuk memastikan produk memenuhi standar

kualitas yang ditetapkan

4. Saran untuk penelitian selanjutnya, dengan dilakukan penelitian ini semoga

penelitian ini bisa menjadi gambaran untuk peneliti selanjutnya atau tolak

ukur penelitian dan mendukung penelitian yang diharapkan supaya bisa

dikembangkan lagi.
79

DAFTAR PUSTAKA

A Hall, James. 2016. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat
Abubakar AN, Siregar. 2017. Kualitas Pelayanan Penyuluhan dan Kepuasan
Petani dalam Penanganan dan Pengolahan Hasil Ubi Jalar (Ipomoea
batatas L.). Jurnal Penyuluhan Pertanian 5(1).
Agus, Ahyari. 2017. Manajemen Produksi dan Perencanaan Sistem Produksi.
Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.
Alfian Wahid O.P. 2016. The Influence Of The Quality Of Raw Materials And
Production Processes On Product Quality Based On Financial Reports
With Repurchase Interest As An Intervening Variable. Jurnal Bisnis,
Universitas Pandanaran Semarang, Vol.1 No. 1 Tahun 2016.
Andriyanto, Richard D., Haryanto, Jony O. 2017. Analisis Pengaruh Internet
Marketing terhdap Pembentukan Word of Mouth dan Brand Awarness untuk
Memunculkan Intention to Buy. Jurnal Manajemen Teknologi Vol. 9, No. 1,
hal. 20-35.
Arikunto, Suharsimi. 2017. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Assauri, Sofjan. 2016. Strategic Management, Sustainable Competitive.
Advantage. Indonesia, Jakarta
Brutou dan Margaret. 2017. The Psychological of Women : Seventh Edition. USA:
Wadsworth
Buchari, Alma, 2016. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:
Alfabeta.
Bungin, Burhan. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2017. Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Carter. K William. 2017. Akuntansi Biaya. Buku 1. Edisi Keempat Belas, Jakarta:
Salemba Empat.
David, F. R. 2017. Manajemen Strategi : Konsep. Jakarta: Salemba Empat Edisi 7.
Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.
Eddy Herjanto. 2017. Manajemen Operasi, Edisi Revisi, Penerbit Gramedia,.
Jakarta
Endri Santosa. 2017. Pengaruh Kualitas Bahan Baku, Proses Produksi Dan
Kualitas Tenaga Kerja Terhadap Kualitas Produk Pada PT Delta Surya
Energy Di Bekasi. Jurnal Ilmu Manajemen, Universitas Persada Indonesia.
Y.A.I, Volume 13. No. 2, Juli 2017
80

Ghozali, Imam. 2017. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2017. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS.
Haming, M., & Nurnajamuddin, M. 2017. Manajemen Produksi Modern
Operasi. Manufaktur dan Jasa Buku 1. Jakarta: Bumi Aksara.
Handoko. 2017. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
B.P.F.E. UGM.
Hanggana. 2017. Prinsip Dasar Akuntansi Biaya Kualitas Bahan Baku. Surakarta:
Mediatama.
Harrison. 2016. Logistics Management and Strategy Competing Through the
Supply Chain 3rd Edition.New Jersey: Prentice Hall In
Heizer, Jay & Barry Render. 2017. Manajemen Operasi. Edisi Ketujuh Buku.
Jakarta : Selemba Empat.
Herlin Herawati. Pengaruh Pengendalian Kualitas Bahan Baku Dan Proses
Produksi Terhadap Kualitas Produk Pada Ud. Tahu Rosydi Puspan Maron
Probolinggo. Universitas Panca Marga Probolinggo, Prosiding Seminar
Nasional, ISBN 978-602-60569-24, 2016.
Herlin. 2016. Pengaruh Kualitas Bahan Baku Dan Proses Produksi Terhadap
Kualitas Produk Pada Ud. Tahu Rosydi Puspan Maron Probolinggo.
Universitas Panca Marga Probolinggo, ISBN 978-602-60569-24, 2016.
Ishak, Aulia. 2017. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kotler, dan Keller. 2017. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2017. Manajemen Pemasaran. Jilid 1,
Edisi. Ketiga belas. Jakarta : Erlangga.
Lawrence D. 2017. Basics of Supply Chain Management. Boca Raton Florida :
St. Lucie Press
Lupiyoadi. 2017. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 2. Jakarta : Salemba Empat
Manahan P. Tampubolon., 2018., Manajemen Operasi dan Rantai Pemasok,.
Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.
Midian. Pengaruh Pengendalian Kualitas Bahan Baku dan Pengendalian Kualitas
Proses Produksi terhadap Kuantitas Produk Cacat dan Dampaknya pada
Biaya Kualitas (Cost of Quality.). Universitas Pendidikan Indonesia, Jurnal
Ilmu Manajemen Dan Bisnis Vol 8, No 2, 2017.
Mulyadi. 2017. Akuntansi Biaya. Edisi ke-5. Cetakan Kesebelas. Yogyakarta:
STIM. YKPN
Priyatno, Duwi. 2017. Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta:
Media Com.
81

Ratna Bayu. 2017. Pengaruh Bahan Baku Terhadap Kualitas Produk Krupuk
Karak Di Industri Rumah Tangga Desa Denggungan Banyudono
Boyolali. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2017. Metode Penelitian
Survei. Jakarta: LP3ES.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta, CV.
Sujarweni, V. Wiratna. 2017. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Suliyanto. 2018. Metode Penelitian Bisnis untuk Skripsi, Tesis, &
Disertasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono dan Gregorius Chandra. 2016. Service Quality & satisfaction.
Yogyakarta. Andi.
Tjiptono. 2016. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Edisi. 2.
Yogyakarta: Andi
Tjiptono. 2017. Strategi Pemasaran, ed. 3, Yogyakarta: Andi.
Virgo Simamora. 2017. Pengaruh Proses produksi Dan Brand Image Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Teh Botol Sosro Dengan Kualitas Produk
Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Mahasiswa di Universitas 17
Agustus 1945 Jakarta Utara). Universitas 17 Agustus, Vol.20 No.1, Januari
– Juni 2017.
Wina Hidayati. 2017. Pengaruh Pengembangan Dan Proses produksi
Terhadap Kualitas Produk (Survey Pada Karyawan Bagian Produksi
Perusahaan Bastoh Collection Tasikmalaya). Universitas Padang, Jurnal
Bisnis, Vol.1 No.1, 2017.
Yamit. 2017. Manajemen Produksi & Operasi (Edisi Pertama).
Yogyakarta: Ekonisia Yogyakarta: Andi.
82

Lampiran 1
Waktu Penelitian

Bulan
No Keterangan Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan Judul
2. Pengumpulan Data
3. Survei Pendahuluan
Penyusunan Bab I, II,
4.
III
5. Seminar UP
6. Penelitian Lapang
Penyusunan
7.
Bab IV, V
Sidang Skripsi dan
8.
Komprehensif
83

Lampiran 2
Instrumen (Kuesioner) Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS BAHAN BAKU DAN PROSES PRODUKSI


TERHADAP KUALITAS PRODUK
(Studi Kasus Pada Elvan Fashion Production)

Kepada Yth,
Konsumen Elvan Fashion Production
Dengan Hormat,

Bersama ini saya :

Nama : Erik Nurjaman Sidik


Status : Mahasiswa Manajemen Konsentrasi Pemasaran
Universitas Perjuangan Tasikmalaya (UNPER)
NPM : 1702010017

Sedang mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Bahan


Baku Dan Proses Produksi Terhadap Kualitas Produk (Studi Kasus Pada Elvan
Fashion Production)”. Untuk keperluan tersebut, saya mohon bantuan Bpk/Ibu
atau Saudara/i dengan hormat untuk memberikan penilaian melalui kuesioner ini
dengan sebenar-benarnya berdasarkan atas apa yang Bpk/ Ibu/ Sdr/ i lakukan
berkaitan dengan apa yang Bapak/ Ibu/ Sdr/I rasakan terhadap Kualitas Bahan
Baku Dan Proses Produksi. Semoga partisipasi yang Bpk/ Ibu/ Sdr/ i berikan
dapat bermanfaat untuk kepentingan ilmu pengetahuan serta dapat membantu
upaya meningkatkan Kualitas Produk. Atas kerjasama dan partisipasi yang
diberikan, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,
Erik Nurjaman Sidik
84

Petunjuk Pengisian:

Berikan tanda checklist (√) untuk setiap pernyataan yang paling tepat atau sesuai

dengan pendapat anda, pada kolom yang telah disediakan.

Petunjuk Pengisian

Silahkan anda pilih jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan kondisi
yang ada dengan jalan memberikan tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang
tersedia. Keterangan:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
ST = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
KS = Kurang Setuju
Identitas Responden :
Jenis Kelamin :
o Pria

o Wanita

Tingkat Usia :
o < 17 Tahun

o 17 – 30 Tahun

o 30 – 45 Tahun

o > 45 Tahun
85

Kualitas Bahan Baku


Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
Tingkat Kecacatan Bahan
1 Tidak ada kerusakan bahan baku
2 Memiliki kekuatan bahan baku
pokok
Kesesuaian Pesanan
3 Jumlah bahan baku sesuai pesanan
4 Bahan baku sesuai ketentuan
standar produksi
Kesesuaian Fungsi
5 Bahan baku mudah di produksi
6 Bahan baku pokok mampu di
produksi secara cepat
Kesesuaian Spesifikasi
7 Bahan baku sesuai keunggulannya
8 Bahan baku memiliki spesifikasi
masing-masing

Proses Produksi
Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
Tersedianya Bahan Baku Dasar
1 Kemudahan proses awal pembuatan
2 Bahan baku dasar menunjang
proses produksi
Tersedianya Kapasitas Mesin-
Mesin Yang Dimiliki
3 Mesin mampu beroperasi sesuai
standar
4 Mesin memiliki manfaat dalam
proses produksi
Tersedianya Tenaga Kerja
5 SDM sangat mendukung proses
produksi
6 Keterampilan SDM sudah efektif
meningkatkan produktivitas kerja
Batasan Permintaan
7 Produksi disesuaikan dengan
permintaan pasar
8 Tidak ada hasil produksi yang tidak
efektif
86

Tersedianya faktor-faktor
produksi lain
9 Tersedia alat transportasi yang
menunjang
10 Tersediaan perlengkapan produksi
lainnya

Kualitas Produk

Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
Performance (kinerja)
1 Produk di produksi sesuai harapan
2 Hasil produksi memiliki daya tarik
konsumen
Durability (daya tahan)
3 Produk tidak mudah rusak
4 Produk memiliki kekuatan warna
yang baik
Conformance to specifications
5 Produk sesuai dengan perencanaan
desain
6 Jenis dan varian produk sesuai
dengan rencana
Features
7 Aksesoris yang digunakan sudah
sesuai
8 Kelengkapan produk telah teruji
kualitasnya
Reliability
9 Jumlah produk konsisten setiap
permintaannya
10 Memiliki ketepatan pasar sasaran
yang maksimal
Aesthetics
11 Produk disesuaikan estetika
kebudayaan wilayah
12 Produk dibuat tidak melanggar
estetika
87

Lampiran 3
REKAPITULASI DATA ORDINAL

Variabel X1
X1
No Total
1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 4 5 5 4 4 5 5 36
5 5 4 4 4 5 4 4 4 34
7 5 5 5 5 5 5 5 5 40
10 4 4 4 4 4 4 4 4 32
13 4 4 4 4 4 4 4 4 32
17 4 4 5 5 4 4 5 5 36
20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
23 4 4 3 4 4 4 3 4 30
25 4 4 4 4 4 4 4 4 32
28 4 4 3 4 4 4 3 4 30
31 5 4 5 5 5 4 5 5 38
32 5 2 4 4 5 2 4 4 30
37 4 4 5 5 4 4 5 5 36
36 5 4 4 4 5 4 4 4 34
3 5 5 5 5 5 5 5 5 40
9 4 4 4 4 4 4 4 4 32
12 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 4 4 5 5 4 4 5 5 36
19 4 4 4 4 4 4 4 4 32
22 4 4 3 4 4 4 3 4 30
27 4 4 4 4 4 4 4 4 32
30 4 4 3 4 4 4 3 4 30
34 5 4 5 5 5 4 5 5 38
2 4 4 5 5 4 4 5 5 36
4 4 4 5 5 4 4 5 5 36
6 5 4 4 4 5 4 4 4 34
8 5 5 5 5 5 5 5 5 40
11 4 4 4 4 4 4 4 4 32
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
16 4 4 5 5 4 4 5 5 36
18 4 4 4 4 4 4 4 4 32
21 4 4 3 4 4 4 3 4 30
24 4 4 4 4 4 4 4 4 32
26 4 4 3 4 4 4 3 4 30
29 5 4 5 5 5 4 5 5 38
33 5 2 4 4 5 2 4 4 30
35 5 4 3 4 5 4 3 4 32
38 4 4 4 4 4 4 4 4 32
88

Total 164 151 158 165 164 151 158 165 1276
Variabel X2
X2 Jumla
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 h
1 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 42
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
3 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 47
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 45
6 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 43
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
10 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 45
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
12 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38
15 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 47
16 5 2 4 4 5 2 4 4 5 4 39
17 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 41
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
19 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 45
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
21 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
22 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
23 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 45
24 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 42
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
28 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 46
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
31 5 4 3 4 5 4 3 4 4 4 40
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
33 4 5 3 5 4 5 3 5 5 4 43
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
36 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 42
37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
16
174 165 161 170 174 161 170 167 171 1678
5
89

Variabel Y
Item Pertanyaan
No Jumla
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
h
1 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 56
2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 58
3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 57
4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 56
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 59
6 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 54
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
8 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 58
9 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 53
10 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 59
11 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 56
12 4 4 5 4 5 4 5 5 5 3 5 5 54
13 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 59
14 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 58
15 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 54
16 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 57
17 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 58
18 4 5 5 3 5 4 4 5 4 5 5 4 53
19 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 58
20 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 56
21 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 56
22 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 59
23 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 57
24 4 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 55
25 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 59
26 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 57
27 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 56
28 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 58
29 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 57
30 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 56
31 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 57
32 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 55
33 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 55
34 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 57
35 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 55
36 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 57
37 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 56
38 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 51
17 18 17 17 17 17 17 18 17 18 18 17
2146
6 1 3 9 7 7 7 3 7 0 8 8
90

Lampiran 4

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas
(X1)

R hitung T tabel Keterangan


X1.1 Pearson Correlation ,460** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,004
N 38
X1.2 Pearson Correlation ,533** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,001
N 38
X1.3 Pearson Correlation ,874** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
X1.4 Pearson Correlation ,890** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
X1.5 Pearson Correlation ,460** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,004
N 38
X1.6 Pearson Correlation ,533** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,001
N 38
X1.7 Pearson Correlation ,874** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
X1.8 Pearson Correlation ,890** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
X1 Pearson Correlation 1 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed)
N 38

(X2)

R hitung T tabel Keterangan


X2.1 Pearson Correlation ,674** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
X2.2 Pearson Correlation ,773** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
X2.3 Pearson Correlation ,817** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
X2.4 Pearson Correlation ,836** 0,3120 Valid
91

Sig. (2-tailed) ,000


N 38
X2.5 Pearson Correlation ,674** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
X2.6 Pearson Correlation ,773** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
X2.7 Pearson Correlation ,817** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
X2.8 Pearson Correlation ,836** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
X2.9 Pearson Correlation ,568** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
X2.10 Pearson Correlation ,821** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
X2 Pearson Correlation 1 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed)
N 38

(Y)

R hitung T tabel Keterangan


Y1 Pearson Correlation ,799** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
Y2 Pearson Correlation ,451** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,005
N 38
Y3 Pearson Correlation ,378* 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,019
N 38
Y4 Pearson Correlation ,374* 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,021
N 38
Y5 Pearson Correlation ,325* 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,046
N 38
Y6 Pearson Correlation ,738** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
Y7 Pearson Correlation ,978** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
Y8 Pearson Correlation ,443** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
Y9 Pearson Correlation ,731** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
Y10 Pearson Correlation ,575** 0,3120 Valid
92

Sig. (2-tailed) ,000


N 38
Y11 Pearson Correlation ,482** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
Y12 Pearson Correlation ,612** 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
Y Pearson Correlation 1 0,3120 Valid
Sig. (2-tailed)
N 38

Uji Realibilitas
(X1)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 38 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 38 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,847 8

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X1.1 4,3158 ,47107 38
X1.2 3,9737 ,54460 38
X1.3 4,1579 ,71759 38
X1.4 4,3421 ,48078 38
X1.5 4,3158 ,47107 38
X1.6 3,9737 ,54460 38
X1.7 4,1579 ,71759 38
X1.8 4,3421 ,48078 38

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
X1.1 29,2632 8,632 ,329 ,855
X1.2 29,6053 8,245 ,391 ,851
X1.3 29,4211 6,358 ,799 ,797
X1.4 29,2368 7,321 ,850 ,800
X1.5 29,2632 8,632 ,329 ,855
93

X1.6 29,6053 8,245 ,391 ,851


X1.7 29,4211 6,358 ,799 ,797
X1.8 29,2368 7,321 ,850 ,800

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
33,5789 9,764 3,12472 8

(X2)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 38 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 38 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,917 10

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X2.1 4,5789 ,50036 38
X2.2 4,3421 ,62715 38
X2.3 4,2368 ,67521 38
X2.4 4,4737 ,50601 38
X2.5 4,5789 ,50036 38
X2.6 4,3421 ,62715 38
X2.7 4,2368 ,67521 38
X2.8 4,4737 ,50601 38
X2.9 4,3947 ,49536 38
X2.10 4,5000 ,50671 38

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
X2.1 39,5789 15,764 ,602 ,914
X2.2 39,8158 14,641 ,703 ,908
X2.3 39,9211 14,129 ,753 ,905
X2.4 39,6842 15,033 ,795 ,904
X2.5 39,5789 15,764 ,602 ,914
X2.6 39,8158 14,641 ,703 ,908
X2.7 39,9211 14,129 ,753 ,905
X2.8 39,6842 15,033 ,795 ,904
X2.9 39,7632 16,240 ,481 ,919
94

X2.10 39,6579 15,096 ,776 ,905

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
44,1579 18,407 4,29032 10

(Y)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 38 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 38 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,977 12

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Y1 4,6316 ,48885 38
Y2 4,7632 ,43085 38
Y3 4,5526 ,50390 38
Y4 4,7105 ,56511 38
Y5 4,6579 ,48078 38
Y6 4,6579 ,48078 38
Y7 4,6579 ,48078 38
Y8 4,8158 ,39286 38
Y9 4,6579 ,48078 38
Y10 4,7368 ,68514 38
Y11 4,9474 ,22629 38
Y12 4,6842 ,47107 38

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Y1 51,8421 2,731 ,617 ,607
Y2 51,7105 3,725 ,673 ,732
Y3 51,9211 3,588 ,863 ,631
Y4 51,7632 3,213 ,706 ,724
Y5 51,8158 3,722 ,640 ,634
Y6 51,8158 2,749 ,630 ,643
Y7 51,8158 3,181 ,712 ,721
Y8 51,6579 4,177 ,826 ,820
Y9 51,8158 3,452 ,809 ,752
Y10 51,7368 3,983 ,721 ,745
Y11 51,5263 3,607 ,755 ,826
95

Y12 51,7895 3,468 ,702 ,761

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
56,4737 3,878 1,96918 12
96

Lampiran 5
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 38
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 3,48101890
Most Extreme Differences Absolute ,117
Positive ,100
Negative -,117
Test Statistic ,117
Asymp. Sig. (2-tailed) ,147c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
97
98

Lampiran 6

Uji Multikolinearitas

Unstandardized Coefficients Collinearity Statistics


Model B Std. Error Tolerance VIF
1 (Constant) ,416 2,189
X1 ,482 ,061 ,810 1,237
X2 ,527 ,051 ,810 1,237
a. Dependent Variable: Y
99

Lampiran 7
Uji Heteroskedastisitas

Correlations
Unstandardized
X1 X2 Y Residual
Spearman's X1 Correlation 1,000 ,435** ,599** -,011
rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . ,000 ,000 ,914
N 38 38 38 38
X2 Correlation ,435** 1,000 ,760** ,026
Coefficient
Sig. (2-tailed) ,000 . ,000 ,796
N 38 38 38 38
Y Correlation ,599** ,760** 1,000 ,511**
Coefficient
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 . ,000
N 38 38 38 38
Unstandardized Correlation -,011 ,026 ,511** 1,000
Residual Coefficient
Sig. (2-tailed) ,914 ,796 ,000 .
N 38 38 38 38
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
100

Lampiran 8
Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Std. Change Statistics
Adjusted Error of R
R R the Square F Sig. F Durbin-
Model R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 ,850a ,722 ,717 3,51672 ,722 126,206 2 35 ,000 1,961
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
101

Lampiran 9
Regresi Berganda

Unstandardized Coefficients Collinearity Statistics


Model B Std. Error Tolerance VIF
1 (Constant) ,416 2,189
X1 ,482 ,061 ,810 1,237
X2 ,527 ,051 ,810 1,237
a. Dependent Variable: Y
102

Lampiran 10
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Std. Change Statistics
Adjusted Error of R
R R the Square F Sig. F Durbin-
Model R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 ,850a ,722 ,717 3,51672 ,722 126,206 2 35 ,000 1,961
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
103

Lampiran 11

Uji Simultan

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3121,662 2 1560,831 126,206 ,000b
Residual 1199,632 35 12,367
Total 4321,294 37
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
104

Lampiran 12
Uji Parsial

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations
Std. Zero-
Model B Error Beta t Sig. order Partial Part
1 (Constant) ,416 2,189 ,144 ,886
X1 ,482 ,061 ,373 6,274 ,000 ,642 ,537 ,336
X2 ,527 ,051 ,618 10,405 ,000 ,781 ,726 ,557
a. Dependent Variable: Y
105

Lampiran 13
Uji Deskriptif
X1

X1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 26 68,4 68,4 68,4
5,00 12 31,6 31,6 100,0
Total 38 100,0 100,0

X1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2,00 2 5,3 5,3 5,3
4,00 33 86,8 86,8 92,1
5,00 3 7,9 7,9 100,0
Total 38 100,0 100,0

X1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3,00 7 18,4 18,4 18,4
4,00 18 47,4 47,4 65,8
5,00 13 34,2 34,2 100,0
Total 38 100,0 100,0

X1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 25 65,8 65,8 65,8
5,00 13 34,2 34,2 100,0
Total 38 100,0 100,0

X1.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 26 68,4 68,4 68,4
5,00 12 31,6 31,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
106

X1.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2,00 2 5,3 5,3 5,3
4,00 33 86,8 86,8 92,1
5,00 3 7,9 7,9 100,0
Total 38 100,0 100,0

X1.7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3,00 7 18,4 18,4 18,4
4,00 18 47,4 47,4 65,8
5,00 13 34,2 34,2 100,0
Total 38 100,0 100,0

X1.8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 25 65,8 65,8 65,8
5,00 13 34,2 34,2 100,0
Total 38 100,0 100,0

X1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 30,00 8 21,1 21,1 21,1
32,00 14 36,8 36,8 57,9
34,00 3 7,9 7,9 65,8
36,00 7 18,4 18,4 84,2
38,00 3 7,9 7,9 92,1
40,00 3 7,9 7,9 100,0
Total 38 100,0 100,0

X2

X2.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 16 42,1 42,1 42,1
5,00 22 57,9 57,9 100,0
Total 38 100,0 100,0
107

X2.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2,00 1 2,6 2,6 2,6
4,00 22 57,9 57,9 60,5
5,00 15 39,5 39,5 100,0
Total 38 100,0 100,0

X2.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3,00 5 13,2 13,2 13,2
4,00 19 50,0 50,0 63,2
5,00 14 36,8 36,8 100,0
Total 38 100,0 100,0

X2.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 20 52,6 52,6 52,6
5,00 18 47,4 47,4 100,0
Total 38 100,0 100,0

X2.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 16 42,1 42,1 42,1
5,00 22 57,9 57,9 100,0
Total 38 100,0 100,0

X2.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2,00 1 2,6 2,6 2,6
4,00 22 57,9 57,9 60,5
5,00 15 39,5 39,5 100,0
Total 38 100,0 100,0

X2.7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3,00 5 13,2 13,2 13,2
4,00 19 50,0 50,0 63,2
5,00 14 36,8 36,8 100,0
Total 38 100,0 100,0
108

X2.8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 20 52,6 52,6 52,6
5,00 18 47,4 47,4 100,0
Total 38 100,0 100,0

X2.9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 23 60,5 60,5 60,5
5,00 15 39,5 39,5 100,0
Total 38 100,0 100,0

X2.10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 19 50,0 50,0 50,0
5,00 19 50,0 50,0 100,0
Total 38 100,0 100,0

X2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 38,00 2 5,3 5,3 5,3
39,00 1 2,6 2,6 7,9
40,00 9 23,7 23,7 31,6
41,00 3 7,9 7,9 39,5
42,00 3 7,9 7,9 47,4
43,00 2 5,3 5,3 52,6
45,00 4 10,5 10,5 63,2
46,00 1 2,6 2,6 65,8
47,00 2 5,3 5,3 71,1
49,00 2 5,3 5,3 76,3
50,00 9 23,7 23,7 100,0
Total 38 100,0 100,0

Y1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 14 36,8 36,8 36,8
5,00 24 63,2 63,2 100,0
Total 38 100,0 100,0
109

Y2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 9 23,7 23,7 23,7
5,00 29 76,3 76,3 100,0
Total 38 100,0 100,0

Y3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 17 44,7 44,7 44,7
5,00 21 55,3 55,3 100,0
Total 38 100,0 100,0

Y4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3,00 2 5,3 5,3 5,3
4,00 7 18,4 18,4 23,7
5,00 29 76,3 76,3 100,0
Total 38 100,0 100,0

Y5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 13 34,2 34,2 34,2
5,00 25 65,8 65,8 100,0
Total 38 100,0 100,0

Y6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 13 34,2 34,2 34,2
5,00 25 65,8 65,8 100,0
Total 38 100,0 100,0

Y7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 13 34,2 34,2 34,2
5,00 25 65,8 65,8 100,0
Total 38 100,0 100,0
110

Y8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 7 18,4 18,4 18,4
5,00 31 81,6 81,6 100,0
Total 38 100,0 100,0

Y9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 13 34,2 34,2 34,2
5,00 25 65,8 65,8 100,0
Total 38 100,0 100,0

Y10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3,00 5 13,2 13,2 13,2
5,00 33 86,8 86,8 100,0
Total 38 100,0 100,0

Y11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 2 5,3 5,3 5,3
5,00 36 94,7 94,7 100,0
Total 38 100,0 100,0

Y12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4,00 12 31,6 31,6 31,6
5,00 26 68,4 68,4 100,0
Total 38 100,0 100,0

Y
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 25,00 2 5,3 5,3 5,3
26,00 5 13,2 13,2 18,4
27,00 8 21,1 21,1 39,5
28,00 7 18,4 18,4 57,9
29,00 9 23,7 23,7 81,6
30,00 7 18,4 18,4 100,0
Total 38 100,0 100,0
111

Lampiran 13
MSI
X1
1 2 3 4 5 6 7 8 X1
1,000 2,995 3,519 2,632 1,000 2,995 3,519 2,632 20,292
2,646 2,995 2,232 1,000 2,646 2,995 2,232 1,000 17,746
2,646 4,906 3,519 2,632 2,646 4,906 3,519 2,632 27,404
1,000 2,995 2,232 1,000 1,000 2,995 2,232 1,000 14,455
1,000 2,995 2,232 1,000 1,000 2,995 2,232 1,000 14,455
1,000 2,995 3,519 2,632 1,000 2,995 3,519 2,632 20,292
1,000 2,995 2,232 1,000 1,000 2,995 2,232 1,000 14,455
1,000 2,995 1,000 1,000 1,000 2,995 1,000 1,000 11,991
1,000 2,995 2,232 1,000 1,000 2,995 2,232 1,000 14,455
1,000 2,995 1,000 1,000 1,000 2,995 1,000 1,000 11,991
2,646 2,995 3,519 2,632 2,646 2,995 3,519 2,632 23,584
2,646 1,000 2,232 1,000 2,646 1,000 2,232 1,000 13,755
1,000 2,995 3,519 2,632 1,000 2,995 3,519 2,632 20,292
2,646 2,995 2,232 1,000 2,646 2,995 2,232 1,000 17,746
2,646 4,906 3,519 2,632 2,646 4,906 3,519 2,632 27,404
1,000 2,995 2,232 1,000 1,000 2,995 2,232 1,000 14,455
1,000 2,995 2,232 1,000 1,000 2,995 2,232 1,000 14,455
1,000 2,995 3,519 2,632 1,000 2,995 3,519 2,632 20,292
1,000 2,995 2,232 1,000 1,000 2,995 2,232 1,000 14,455
1,000 2,995 1,000 1,000 1,000 2,995 1,000 1,000 11,991
1,000 2,995 2,232 1,000 1,000 2,995 2,232 1,000 14,455
1,000 2,995 1,000 1,000 1,000 2,995 1,000 1,000 11,991
2,646 2,995 3,519 2,632 2,646 2,995 3,519 2,632 23,584
1,000 2,995 3,519 2,632 1,000 2,995 3,519 2,632 20,292
1,000 2,995 3,519 2,632 1,000 2,995 3,519 2,632 20,292
2,646 2,995 2,232 1,000 2,646 2,995 2,232 1,000 17,746
2,646 4,906 3,519 2,632 2,646 4,906 3,519 2,632 27,404
1,000 2,995 2,232 1,000 1,000 2,995 2,232 1,000 14,455
1,000 2,995 2,232 1,000 1,000 2,995 2,232 1,000 14,455
1,000 2,995 3,519 2,632 1,000 2,995 3,519 2,632 20,292
1,000 2,995 2,232 1,000 1,000 2,995 2,232 1,000 14,455
1,000 2,995 1,000 1,000 1,000 2,995 1,000 1,000 11,991
1,000 2,995 2,232 1,000 1,000 2,995 2,232 1,000 14,455
1,000 2,995 1,000 1,000 1,000 2,995 1,000 1,000 11,991
2,646 2,995 3,519 2,632 2,646 2,995 3,519 2,632 23,584
2,646 1,000 2,232 1,000 2,646 1,000 2,232 1,000 13,755
2,646 2,995 1,000 1,000 2,646 2,995 1,000 1,000 15,283
1,000 2,995 2,232 1,000 1,000 2,995 2,232 1,000 14,455

X2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X2
2,60 2,75 2,29 1,00 2,60 2,75 2,29 1,00 1,00 1,00 19,31
4 9 4 0 4 9 4 0 0 0 4
2,60 4,29 3,64 2,59 2,60 4,29 3,64 2,59 2,61 2,59 31,48
4 4 5 7 4 4 5 7 1 6 6
2,60 4,29 2,29 2,59 2,60 4,29 2,29 2,59 1,00 2,59 27,17
4 4 4 7 4 4 4 7 0 6 3
2,60 4,29 3,64 2,59 2,60 4,29 3,64 2,59 2,61 2,59 31,48
4 4 5 7 4 4 5 7 1 6 6
1,00 2,75 3,64 2,59 1,00 2,75 3,64 2,59 1,00 2,59 23,59
0 9 5 7 0 9 5 7 0 6 6
2,60 2,75 2,29 1,00 2,60 2,75 2,29 1,00 2,61 1,00 20,92
4 9 4 0 4 9 4 0 1 0 5
2,60 4,29 3,64 2,59 2,60 4,29 3,64 2,59 2,61 2,59 31,48
4 4 5 7 4 4 5 7 1 6 6
1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 1,00 16,10
112

0 9 4 0 0 9 4 0 0 0 5
1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 1,00 16,10
0 9 4 0 0 9 4 0 0 0 5
1,00 2,75 3,64 2,59 1,00 2,75 3,64 2,59 1,00 2,59 23,59
0 9 5 7 0 9 5 7 0 6 6
1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 2,59 17,70
0 9 4 0 0 9 4 0 0 6 1
1,00 2,75 1,00 1,00 1,00 2,75 1,00 1,00 1,00 1,00 13,51
0 9 0 0 0 9 0 0 0 0 8
1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 1,00 16,10
0 9 4 0 0 9 4 0 0 0 5
1,00 2,75 1,00 1,00 1,00 2,75 1,00 1,00 1,00 1,00 13,51
0 9 0 0 0 9 0 0 0 0 8
2,60 2,75 3,64 2,59 2,60 2,75 3,64 2,59 1,00 2,59 26,80
4 9 5 7 4 9 5 7 0 6 5
2,60 1,00 2,29 1,00 2,60 1,00 2,29 1,00 2,61 1,00 17,40
4 0 4 0 4 0 4 0 1 0 8
2,60 2,75 1,00 1,00 2,60 2,75 1,00 1,00 2,61 1,00 18,33
4 9 0 0 4 9 0 0 1 0 8
1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 2,59 17,70
0 9 4 0 0 9 4 0 0 6 1
2,60 2,75 2,29 2,59 2,60 2,75 2,29 2,59 2,61 1,00 24,11
4 9 4 7 4 9 4 7 1 0 9
1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 1,00 16,10
0 9 4 0 0 9 4 0 0 0 5
2,60 4,29 3,64 2,59 2,60 4,29 3,64 2,59 1,00 2,59 29,87
4 4 5 7 4 4 5 7 0 6 5
2,60 4,29 3,64 2,59 2,60 4,29 3,64 2,59 1,00 2,59 29,87
4 4 5 7 4 4 5 7 0 6 5
2,60 4,29 2,29 1,00 2,60 4,29 2,29 1,00 1,00 2,59 23,97
4 4 4 0 4 4 4 0 0 6 9
2,60 2,75 2,29 1,00 2,60 2,75 2,29 1,00 1,00 1,00 19,31
4 9 4 0 4 9 4 0 0 0 4
1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 1,00 16,10
0 9 4 0 0 9 4 0 0 0 5
1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 1,00 16,10
0 9 4 0 0 9 4 0 0 0 5
2,60 4,29 3,64 2,59 2,60 4,29 3,64 2,59 2,61 2,59 31,48
4 4 5 7 4 4 5 7 1 6 6
2,60 4,29 2,29 1,00 2,60 4,29 2,29 1,00 2,61 2,59 25,59
4 4 4 0 4 4 4 0 1 6 1
2,60 4,29 3,64 2,59 2,60 4,29 3,64 2,59 2,61 2,59 31,48
4 4 5 7 4 4 5 7 1 6 6
2,60 4,29 3,64 2,59 2,60 4,29 3,64 2,59 2,61 2,59 31,48
4 4 5 7 4 4 5 7 1 6 6
2,60 2,75 1,00 1,00 2,60 2,75 1,00 1,00 1,00 1,00 16,72
4 9 0 0 4 9 0 0 0 0 6
1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 1,00 16,10
0 9 4 0 0 9 4 0 0 0 5
1,00 4,29 1,00 2,59 1,00 4,29 1,00 2,59 2,61 1,00 21,39
0 4 0 7 0 4 0 7 1 0 2
2,60 4,29 3,64 2,59 2,60 4,29 3,64 2,59 2,61 2,59 31,48
4 4 5 7 4 4 5 7 1 6 6
1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 2,75 2,29 1,00 1,00 1,00 16,10
0 9 4 0 0 9 4 0 0 0 5
1,00 2,75 2,29 2,59 1,00 2,75 2,29 2,59 1,00 1,00 19,29
0 9 4 7 0 9 4 7 0 0 9
2,60 4,29 3,64 2,59 2,60 4,29 3,64 2,59 2,61 2,59 31,48
4 4 5 7 4 4 5 7 1 6 6
2,60 4,29 3,64 2,59 2,60 4,29 3,64 2,59 2,61 2,59 31,48
4 4 5 7 4 4 5 7 1 6 6
113

Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Y
1,00 2,70 1,00 3,44 2,63 1,00 2,63 2,77 1,00 2,86 3,15 2,64 26,8
0 7 0 6 2 0 2 2 0 7 5 6 56
2,62 2,70 2,60 3,44 2,63 2,63 1,00 2,77 2,63 2,86 3,15 1,00 30,0
0 7 0 6 2 2 0 2 2 7 5 0 62
2,62 2,70 1,00 3,44 2,63 2,63 2,63 2,77 2,63 1,00 3,15 2,64 29,8
0 7 0 6 2 2 2 2 2 0 5 6 73
1,00 1,00 2,60 1,94 2,63 1,00 2,63 2,77 2,63 2,86 3,15 2,64 26,8
0 0 0 9 2 0 2 2 2 7 5 6 83
2,62 2,70 2,60 3,44 2,63 2,63 2,63 1,00 2,63 2,86 3,15 2,64 31,5
0 7 0 6 2 2 2 0 2 7 5 6 68
1,00 2,70 1,00 3,44 2,63 1,00 1,00 2,77 1,00 2,86 3,15 1,00 23,5
0 7 0 6 2 0 0 2 0 7 5 0 78
2,62 2,70 2,60 3,44 2,63 2,63 2,63 2,77 2,63 2,86 3,15 2,64 33,3
0 7 0 6 2 2 2 2 2 7 5 6 39
2,62 2,70 1,00 3,44 2,63 2,63 2,63 1,00 2,63 2,86 3,15 2,64 29,9
0 7 0 6 2 2 2 0 2 7 5 6 68
1,00 1,00 2,60 1,94 2,63 1,00 1,00 2,77 1,00 2,86 3,15 1,00 21,9
0 0 0 9 2 0 0 2 0 7 5 0 73
2,62 2,70 2,60 3,44 2,63 2,63 2,63 2,77 1,00 2,86 3,15 2,64 31,7
0 7 0 6 2 2 2 2 0 7 5 6 07
2,62 2,70 1,00 3,44 1,00 2,63 1,00 2,77 2,63 2,86 3,15 1,00 26,8
0 7 0 6 0 2 0 2 2 7 5 0 30
1,00 1,00 2,60 1,94 2,63 1,00 2,63 2,77 2,63 1,00 3,15 2,64 25,0
0 0 0 9 2 0 2 2 2 0 5 6 16
2,62 2,70 2,60 1,94 2,63 2,63 2,63 2,77 2,63 2,86 3,15 2,64 31,8
0 7 0 9 2 2 2 2 2 7 5 6 43
2,62 2,70 2,60 3,44 1,00 2,63 2,63 1,00 2,63 2,86 3,15 2,64 29,9
0 7 0 6 0 2 2 0 2 7 5 6 36
1,00 2,70 2,60 1,94 2,63 1,00 1,00 2,77 1,00 2,86 3,15 1,00 23,6
0 7 0 9 2 0 0 2 0 7 5 0 81
2,62 1,00 1,00 3,44 1,00 2,63 2,63 2,77 2,63 2,86 3,15 2,64 28,4
0 0 0 6 0 2 2 2 2 7 5 6 00
2,62 2,70 2,60 1,94 2,63 2,63 2,63 1,00 2,63 2,86 3,15 2,64 30,0
0 7 0 9 2 2 2 0 2 7 5 6 71
1,00 2,70 2,60 1,00 2,63 1,00 1,00 2,77 1,00 2,86 3,15 1,00 22,7
0 7 0 0 2 0 0 2 0 7 5 0 32
2,62 2,70 1,00 3,44 2,63 2,63 2,63 2,77 1,00 2,86 3,15 2,64 30,1
0 7 0 6 2 2 2 2 0 7 5 6 08
1,00 2,70 2,60 3,44 2,63 1,00 1,00 2,77 2,63 2,86 3,15 1,00 26,8
0 7 0 6 2 0 0 2 2 7 5 0 09
2,62 2,70 2,60 1,00 2,63 2,63 2,63 2,77 2,63 1,00 3,15 2,64 29,0
0 7 0 0 2 2 2 2 2 0 5 6 27
2,62 2,70 2,60 3,44 2,63 2,63 2,63 2,77 1,00 2,86 3,15 2,64 31,7
0 7 0 6 2 2 2 2 0 7 5 6 07
2,62 1,00 2,60 3,44 2,63 2,63 1,00 2,77 2,63 2,86 3,15 1,00 28,3
0 0 0 6 2 2 0 2 2 7 5 0 54
1,00 2,70 1,00 3,44 2,63 1,00 2,63 2,77 2,63 1,00 3,15 2,64 26,6
0 7 0 6 2 0 2 2 2 0 5 6 21
2,62 2,70 2,60 3,44 2,63 2,63 2,63 2,77 1,00 2,86 3,15 2,64 31,7
0 7 0 6 2 2 2 2 0 7 5 6 07
2,62 1,00 2,60 3,44 2,63 2,63 1,00 2,77 2,63 2,86 3,15 1,00 28,3
0 0 0 6 2 2 0 2 2 7 5 0 54
1,00 2,70 1,00 3,44 2,63 1,00 2,63 2,77 1,00 2,86 3,15 2,64 26,8
0 7 0 6 2 0 2 2 0 7 5 6 56
2,62 2,70 2,60 3,44 2,63 2,63 1,00 2,77 2,63 2,86 3,15 1,00 30,0
0 7 0 6 2 2 0 2 2 7 5 0 62
2,62 2,70 2,60 3,44 1,00 2,63 2,63 2,77 2,63 1,00 3,15 2,64 29,8
0 7 0 6 0 2 2 2 2 0 5 6 41
1,00 1,00 1,00 3,44 1,00 2,63 2,63 2,77 2,63 2,86 3,15 2,64 26,7
0 0 0 6 0 2 2 2 2 7 5 6 80
2,62 2,70 1,00 3,44 1,00 2,63 2,63 1,00 2,63 2,86 3,15 2,64 28,3
0 7 0 6 0 2 2 0 2 7 5 6 36
2,62 2,70 1,00 3,44 1,00 2,63 1,00 2,77 1,00 2,86 3,15 1,00 25,1
0 7 0 6 0 2 0 2 0 7 5 0 98
1,00 1,00 1,00 3,44 1,00 1,00 2,63 2,77 2,63 2,86 3,15 2,64 25,1
0 0 0 6 0 0 2 2 2 7 5 6 48
2,62 2,70 1,00 3,44 1,00 2,63 2,63 1,00 2,63 2,86 3,15 2,64 28,3
0 7 0 6 0 2 2 0 2 7 5 6 36
114

2,62 2,70 1,00 3,44 1,00 2,63 1,00 2,77 1,00 2,86 3,15 1,00 25,1
0 7 0 6 0 2 0 2 0 7 5 0 98
2,62 1,00 1,00 3,44 1,00 2,63 2,63 2,77 2,63 2,86 3,15 2,64 28,4
0 0 0 6 0 2 2 2 2 7 5 6 00
1,00 2,70 2,60 3,44 1,00 1,00 2,63 2,77 2,63 2,86 1,00 2,64 26,3
0 7 0 6 0 0 2 2 2 7 0 6 01
1,00 2,70 1,00 1,94 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 2,86 1,00 2,64 18,1
0 7 0 9 0 0 0 0 0 7 0 6 69

Lampiran 15 Tabel F dan t


Tabel F
115

Tabel t
116

Tabel r

Lampiran 16 Data Karyawan


No Nama Jabatan
1 Rizky Muzaky Pimpinan
2 Mita Karyawan
3 Natasya Permana Karyawan
4 Neli Fransisca Karyawan
5 Nita Noviyanti Karyawan
6 Novianti Karyawan
7 Pingka Karyawan
8 Riccko Karyawan
9 Richie Darmawan Karyawan
10 Sillvia Lianarda Karyawan
11 Stephamie Putri Karyawan
12 Stephen Sanjaya Karyawan
13 Thian Hanson Karyawan
14 Toni Karyawan
15 Velice Karyawan
16 Velix Willis Karyawan
17 Viensy Karyawan
18 Vina Karyawan
19 Vivie Susanti Karyawan
20 Wendi Karyawan
21 Wesley Darma Saputra Karyawan
22 William Gozal Karyawan
23 Angelin Lu prahsia Karyawan
24 Delya Karyawan
25 Dicky Antoni Karyawan
26 Gideon Anugrah Karyawan
27 Hendriks Gunawan Karyawan
28 Hengki Karyawan
29 Irene Calista Karyawan
30 John Jovial Karyawan
31 Joniarto Karyawan
32 Kania Marcia Devana Karyawan
33 Kevin Karyawan
34 Kim Liung Tagamas Karyawan
35 Lamia Sudari Karyawan
36 Lauren Theo Dimalta Karyawan
117

37 Lusiana Karyawan
38 Lyvianti Karyawan

Lampiran 17 Data Penelitian

Permasalahan Bahan Baku Baju Atasan Tahun 2020 - 2022


Jenis Bahan Total Bahan Jumlah Persentase
No
Baku Baku Kerusakan Kerusahan
1 Kain 185 Meter 106 Meter 57,30%
2 Benang 169 Meter 97 Meter 57,40%
3 Aksesoris 155 Meter 65 Meter 41,94%

Sumber: Elvan Fashion Production, 2023

Informasi Hasil Produksi Pakaian Atasan Periode 2017-2022


Tidak
Total Produk Produk Jumlah
Tahun Sesuai
Produksi Cacat Return Komplain
Desain
2017 985 pcs 75 pcs 12 pcs 55 pcs 142 pcs
2018 1055 pcs 55 pcs 10 pcs 47 pcs 112 pcs
2019 995 pcs 47 pcs 9 pcs 78 pcs 134 pcs
2020 1202 pcs 79 pcs 17 pcs 45 pcs 141 pcs
2021 953 pcs 107 pcs 24 pcs 33 pcs 164 pcs
2022 966 pcs 77 pcs 21 pcs 47 pcs 145 pcs
117

Lampiran 18 Dokumentasi
118
119

Anda mungkin juga menyukai