Anda di halaman 1dari 42

%sian

AID

at:

LAPORAN
KEUANGAN
Satker BLU
Lembaga Dana Kerja Sama
Pembangunan I nternasional
Tahun Ang aran

20 I
(Audited)
Gedung Frans Seda
Jalan Dr, Wahidin Raya No, I
Jakarta I O7l O, lndonesia

S ldkpi.kemenkeu.go.id
@ ldkpi6rkemenkeu.go.id
O ldkpi

@ indonesianaid
lndonesian AID
%sian AID

LAPORAN
KEUANGAN
Satker BLU
Lembaga Dana Keria Sama
Pem ba ngunan I nternasiona I

Tahun Ang aran

20
(Audited)
1 Gedung Frans Seda
Jalan Dr, Wahidin Raya No, I
Jakarta'l 071 0, I ndonesia

€i ldkpi,kemenkeu,go.id

@ ldkpigkemenkeu.go.id
O tdkpi

@ indonesianaid
lndonesian AID
DAFTAR ISI

Halaman
Surat Pernyataan Manajemen

Laporan Auditor Independen

Ringkasan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan

Laporan Realisasi Anggaran .......…...........……………………………………………………… 1

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih ……………............................…………………... 2

Neraca …………………………... …………………………………………………………………. 3

Laporan Operasional ………………………………………………………………………………. 4

Laporan Arus Kas ........................………………………………….,……………….….….….…. 5

Laporan Perubahan Ekuitas ………………………………………………………………………. 6

Catatan Atas Laporan Keuangan ........................….…………………………………………… 7


w,ffi
Re gistered Ptblic .A.cc 0untan Ls
Aminta Plaza, ?" Floor # 704 Jl. TB Simatupang l(au 10 Jakarta Selatan 12310 Irdonesia
T: (+62 2t) 766 1348-50 I t': (+62 21) i66 1351 l: info@heliantonorehar.con l: uv.r-.heliantonorekan.com
Branch: Bekasi" Bandung, Scmarang, Snrabaya. Sidoarjo

Nom or : 00245 I 2.0 45 9/A U . 5/ 1 1 I 0 469 -1 l'l I lll I 2022

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Direktur Utama
Badan Layanan Umum
Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional

Kami telah mengaudit laporan keuangan Badan Layanan Umum Lembaga Dana Kerja Sama
Pembangunan lnternasional, yang terdiri dari neraca per 31 Desember 2021, serta laporan
realisasi anggaran, laporan perubahan saldo anggaran lebih, laporan operasional, laporan arus
kas, laporan perubahan ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu
ikhtisar keb'tjakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Karni juga melakukan
pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan serta evaluasi
pengendalian internal.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan


Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan di lndonesia, dan atas pengendalian internalyang
dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas
dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditor


Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut
berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Profesional Akuntan
Publik yang diterbitkan oleh lnstitut Akuntan Publik lndonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan kami
untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh
keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian
material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang
angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada
pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan
keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian
risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internalyang relevan dalam penyusunan
dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur auCit yang tepat sesuai
dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian
internal entitas serta mempertimbangkan hasil pengujian atas kepatuhan terhadap pasal tertentu
peraturan perundang-undangan dan kontrak perjanjian^ Suatu audit juga mencakup
pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi
akuntansiyang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan.

lntefttationalreferstothenetworkofintlependentfiembersfinnsafParketRan.ialtlnternatnnalLimitecl eachofwhichisaseparatedlegalentiy.
w,ffi
ReeisLered Public Accountants

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan
suatu basis bagiopiniaudit kami. r

Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan Badan Layanan Umum Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan
lnternasional per 31 Desember 2021, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan di lndonesia.

Hal lain
Laporan pengujian kepatuhan terhadap perundang-undangan dan evaluasi pengendalian intern
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021, kami sampaikan $ecara terpisah kepada
manajemen dengan laporan kami No. 0004012.0459iRA11110469-1l1lll72922 tanggal
31 lvlaret 2022 dan No. 0004112.0459/RA/111M;69-111lllll2022 tanggal 31 Marel2022.

Heliantono & Rekan

:\

Nomor Akuntan Publik: AP. 0469

Jakarta, 1Marel2022
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Badan Layanan Umum Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan lnternasional
(BLU LDKPI) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 telah disusun dan disajikan sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
42/PMK.05/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 220/PMK.05/2016 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum dan berdasarkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintah.

Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN


Laporan Realisasi Anggaran (LRA) LDKPI menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, dan pembiayaan untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2021.

Realisasi Pendapatan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 adalah berupa Pendapatan
Negara Bukan Pajak sebesar Rp266.398.755.793 atau 133% (seratus tiga puluh tiga persen) dari
estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp199.833.247.000. Realisasi Belanja untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2021 adalah sebesar Rp11.678.085.990 atau 67% (enam puluh tujuh persen) dari
alokasi anggaran belanja sebesar Rp17.356.987.000.

2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH (LPSAL)


Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo
Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Saldo Anggaran Lebih
(SAL Awal) pada tanggal 1 Januari 2021 adalah sebesar Rp104.092.635.018 ditambah Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp254.720.669.803 dan dikurang penyetoran surplus BLU
ke Kas negara sebesar Rp15.214.800.818 sehingga Saldo Anggaran Lebih Akhir untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2021 adalah senilai Rp343.598.504.003.

3. NERACA
Neraca LDKPI menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas per
31 Desember 2021. Nilai Aset per 31 Desember 2021 dicatat dan disajikan sebesar
Rp5.368.783.301.158 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp5.364.566.816.157 dan Aset Tetap
sebesar Rp4.216.485.001. Nilai Kewajiban tersaji sebesar Rp5.000.226.394.450 terdiri dari Kewajiban
Jangka Pendek berupa Utang kepada Pihak Ketiga sebesar Rp226.394.450 dan Kewajiban Jangka
Panjang berupa Utang Jangka Panjang BLU kepada BUN sebesar Rp5.000.000.000.000 dan nilai
Ekuitas disajikan sebesar Rp368.556.906.708.

4. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional (LO) LDKPI menyajikan berbagai unsur pendapatan laporan operasional, beban,
surplus/defisit dari operasional, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum
pos luar biasa, pos luar biasa dan surplus/defisit laporan operasional yang diperlukan untuk penyajian
yang wajar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021, Pendapatan Laporan Operasional tercatat
sebesar Rp271.217.089.126 sedangkan Beban tercatat sebesar Rp7.702.582.868, Surplus dari
Kegiatan Operasional sebesar Rp263.514.506.258 ditambah Kegiatan Non Operasional sebesar Rp0
dan Pos Luar Biasa Rp0, sehingga terdapat Surplus-LO sebesar Rp263.514.506.258.
5. LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas pada LDKPI menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas
dan setara kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021. Arus masuk dan keluar kas
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris. Arus Masuk Kas
dari Aktivitas Operasi sebesar Rp266.398.755.793 dikurangi Arus Kas Keluar sebesar
Rp7.092.472.549 sehingga Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi adalah sebesar
Rp259.306.283.244.

Arus Kas Masuk dari Aktivitas lnvestasi adalah sebesar Rp0 dikurangi Arus Kas Keluar sebesar
Rp2.004.585.613.441 sehingga Arus Kas Bersih dari Aktivitas lnvestasi adalah sebesar minus
Rp2.004.585.613.441.

Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pendanaan adalah sebesar Rp2.000.000.000.000 dikurangi Arus Kas
Keluar sebesar Rp15.214.800.818 sehingga Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan adalah
sebesar Rp1.984.785.199.182.

Arus Kas Masuk dari Aktivitas Transitoris adalah sebesar Rp240.621.724 dikurangi Arus Kas Keluar
sebesar Rp26.727.274 sehingga Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris adalah sebesar
Rp213.894.450.

Berdasarkan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris tersebut, terdapat
Kenaikan Kas sebesar Rp239.719.763.435 ditambah dengan Saldo Awal Kas sebesar
Rp104.092.635.018 sehingga Saldo Akhir Kas pada LDKPI senilai Rp343.812.398.453.

6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


Laporan Perubahan Ekuitas LDKPI menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada 1 Januari 2021 adalah sebesar
Rp120.257.201.268, ditambah Surplus-LO sebesar Rp263.514.506.258, ditambah transaksi antar
entitas sebesar minus Rp15.214.800.818, sehingga Ekuitas akhir pada tanggal 31 Desember 2021
adalah senilai Rp368.556.906.708.

7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dengan maksud agar pengguna laporan keuangan dapat
memperoleh informasi yang memadai tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan
atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan
keuangan, uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan
Perubahan Ekuitas.
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

Catatan Anggaran 2021 Realisasi 2021 % Realisasi 2020


PENDAPATAN
Pendapatan Jasa Layanan Umum 4.b, 5.1) 191.100.000.000 256.200.000.000 134% 104.396.425.018
Pendapatan BLU Lainnya 4.b, 5.1) 8.733.247.000 10.198.755.793 117% -
Jumlah Pendapatan 199.833.247.000 266.398.755.793 133% 104.396.425.018

BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Barang dan Jasa BLU 4.b, 5.2) 12.469.129.000 7.092.472.549 57% 30.000.000
Jumlah Belanja Operasi 12.469.129.000 7.092.472.549 57% 30.000.000

BELANJA MODAL
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 4.b, 5.2) 4.887.858.000 4.585.613.441 94% 273.790.000
Jumlah Belanja Modal 4.887.858.000 4.585.613.441 94% 273.790.000
Jumlah Belanja 17.356.987.000 11.678.085.990 67% 303.790.000

SURPLUS/DEFISIT 182.476.260.000 254.720.669.803 66% 104.092.635.018

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan

1
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

Catatan Anggaran 2021 Realisasi 2021 % Realisasi 2020

SURPLUS/DEFISIT (DIPINDAHKAN) 182.476.260.000 254.720.669.803 66% 104.092.635.018


PEMBIAYAAN
PENERIMAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
DALAM NEGERI
Penerimaan Pinjaman - - - -
Penerimaan Kembali Pinjaman - - - -
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
Dalam Negeri - - - -
Jumlah Penerimaan Pembiayaan - - - -

PENGELUARAN
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DALAM
NEGERI
Pembayaran Pokok Pinjaman - - - -
Pembayaran Penyertaan Modal - - - -
Jumlah Pengeluaran
Pembiayaan Dalam Negeri - - - -
PEMBIAYAAN NETTO - - - -
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN 182.476.260.000 254.720.669.803 66% 104.092.635.018

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan

2
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

Catatan 2021 2020

Saldo Anggaran Lebih Awal 6.a 104.092.635.018 -


Penggunaan SAL - -
Subtotal 104.092.635.018 -
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) 6.b 254.720.669.803 104.092.635.018
Subtotal 358.813.304.821 104.092.635.018
Penyetoran surplus BLU ke Kas Negara 6.c (15.214.800.818) -
Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya - -
Lain-lain - -
Saldo Anggaran Lebih Akhir 6.d 343.598.504.003 104.092.635.018

Catatan atas Laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara menyeluruh

3
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
NERACA
Per 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

Catatan 2021 2020


ASET
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 4.b, 7.a.1) 343.812.398.453 104.092.635.018
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima 4.b, 7.a.2) 20.743.333.333 15.925.000.000
Persediaan 4.b, 7.a.3) 11.084.371 -
Investasi Jangka Panjang 4.b, 7.a.4) 5.000.000.000.000 3.000.000.000.000
Jumlah Aset Lancar 5.364.566.816.157 3.120.017.635.018

Aset Tetap
Peralatan dan Mesin 4.b, 7.b 4.842.325.341 273.790.000
Akumulasi Penyusutan 4.b, 7.b (625.840.340) (34.223.750)
Jumlah Aset Tetap 4.216.485.001 239.566.250
TOTAL ASET 5.368.783.301.158 3.120.257.201.268

KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Utang Kepada Pihak Ketiga 4.b, 7.c.1) 226.394.450 -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 226.394.450 -

Kewajiban Jangka Panjang


Utang Jangka Panjang BLU Kepada BUN 4.b, 7.c.2) 5.000.000.000.000 3.000.000.000.000
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 5.000.000.000.000 3.000.000.000.000
Jumlah Kewajiban 5.000.226.394.450 3.000.000.000.000

EKUITAS
Ekuitas
Ekuitas 4.b, 7.d 368.556.906.708 120.257.201.268
Jumlah Ekuitas 368.556.906.708 120.257.201.268
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 5.368.783.301.158 3.120.257.201.268

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan

4
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
LAPORAN OPERASIONAL
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

Catatan 2021 2020


KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN
Pendapatan Jasa Layanan Umum 4.b, 8.a 261.018.333.333 120.321.425.018
Pendapatan BLU Lainnya 4.b, 8.a 10.198.755.793 -
JUMLAH PENDAPATAN 271.217.089.126 120.321.425.018

BEBAN
Beban Gaji dan Tunjangan 4.b, 8.b 4.217.368.550 -
Beban Barang dan Jasa 4.b, 8.b 1.629.622.193 30.000.000
Beban Perjalanan 4.b, 8.b 1.144.901.753 -
Beban Penyusutan Peralatan
dan Mesin 4.b, 8.b 591.616.590 34.223.750
Beban Pemeliharaan 4.b, 8.b 111.076.783 -
Beban Persediaan 4.b, 8.b 7.996.999 -
Jumlah Beban 7.702.582.868 64.223.750
Surplus/Defisit Operasional 263.514.506.258 120.257.201.268

KEGIATAN NON OPERASIONAL


Surplus/Defisit Penjualan
Aset Nonlancar - -
(Kerugian) Penurunan Nilai Aset - -
Surplus/Defisit Penjualan Aset
Non Operasional Lainnya - -
JUMLAH SURPLUS/DEFISIT DARI
KEGIATAN NON OPERASIONAL - -
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS
LUAR BIASA 263.514.506.258 120.257.201.268

POS LUAR BIASA


Pendapatan Luar Biasa - -
Beban Luar Biasa - -
Jumlah Pos Luar Biasa - -
SURPLUS/DEFISIT- LO 263.514.506.258 120.257.201.268

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan

5
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

2021 2020
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Masuk Kas:
Pendapatan Jasa Layanan Umum 256.200.000.000 104.396.425.018
Pendapatan BLU Lainnya 10.198.755.793 -
Jumlah Arus Masuk Kas 266.398.755.793 104.396.425.018

Arus Kas Keluar


Pembayaran Pegawai 4.217.368.550 -
Pembayaran Jasa 1.618.632.938 30.000.000
Pembayaran Perjalanan Dinas 1.144.901.753 -
Pembayaran Pemeliharaan 111.076.783 -
Jumlah Arus Keluar Kas 7.091.980.024 30.000.000
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 259.306.775.769 104.366.425.018

Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Arus Masuk Kas:
Jumlah Arus Masuk Kas - -

Arus Kas Keluar


Perolehan Peralatan dan Mesin 4.585.613.441 273.790.000
Pengeluaran Investasi yang Berasal dari APBN
(BA BUN Investasi) 2.000.000.000.000 3.000.000.000.000
Jumlah Arus Keluar Kas 2.004.585.613.441 3.000.273.790.000
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (2.004.585.613.441) (3.000.273.790.000)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Arus Masuk Kas:

Penerimaan Pembiayaan Investasi yang Berasal


dari APBN (BA BUN Investasi) 2.000.000.000.000 3.000.000.000.000
Jumlah Arus Masuk Kas 2.000.000.000.000 3.000.000.000.000

Arus Kas Keluar


Penyetoran ke Kas Negara (15.214.800.818) -
Jumlah Arus Keluar Kas (15.214.800.818) -
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 1.984.785.199.182 3.000.000.000.000

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan

6
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

2021 2020

Arus Kas dari Aktivitas Transitoris


Arus Masuk Kas:
Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 240.621.724 -
Jumlah Arus Masuk Kas 240.621.724 -

Arus Kas Keluar


Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 26.727.274 -
Jumlah Arus Keluar Kas 26.727.274 -
Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Transitoris 213.894.450 -

Kenaikan/Penurunan Kas BLU 239.719.763.435 104.092.635.018


Saldo Awal Kas Setara Kas BLU 104.092.635.018 -
Saldo Akhir Kas Setara Kas BLU 343.812.398.453 104.092.635.018

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan secara keseluruhan

7
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

2021 2020

Ekuitas Awal 120.257.201.268 -


Surplus/Defisit L/O 263.514.506.258 120.257.201.268
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan
Mendasar:
Koreksi Nilai Persediaan - -
Selisih Revaluasi Aset tetap - -
Transaksi Antar Entitas (15.214.800.818) -
Lain-lain - -
Ekuitas Akhir 368.556.906.708 120.257.201.268

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan

8
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

Di Indonesia pemberian bantuan Internasional dalam rangka kerja sama pembangunan belum
diatur secara komprehensif. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan APBN yang mengatur pelaksanaan anggaran, hanya mengatur sebagian dari proses
pemberian hibah, sedangkan proses perencanaan, penganggaran, pemantauan, dan evaluasi
kegiatan pemberian hibah yang dilaksanakan belum dilandaskan pada ketentuan ataupun
kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi.

Dalam rangka memperbaiki tata Kelola pemberian hibah tersebut, Pemerintah menerbitkan PP
Nomor 48 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian Hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga
Asing yang telah diubah sebagian melalui Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian
Hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing, selanjutnya untuk mengimplementasikan
ketentuan dalam PP tersebut juga telah diterbitkan PMK No. 143/PMK.01/2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan lnternasional yang antara
lain mengatur pembentukan satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan
Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) yang mengacu pada pola tata kelola keuangan Badan Layanan
Umum (BLU).

Lembaga Pengelolaan Dana Kerja Sama Pembangunan lnternasional (selanjutnya disebut


LDKPI) adalah satuan kerja di lingkungan Kementerian Keuangan RI yang dibentuk sebagai suatu
unit pengelola pemberian hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing dengan pola
pengelolaan keuangan BLU yang mampu mengelola dana kerja sama pembangunan
internasional menuju kemandirian dimana kegiatan pemberian bantuan diharapkan tidak semata-
mata tergantung pada sumber pendanaan APBN. Secara kelembagaan, LDKPI adalah satuan
kerja yang berada di bawah DJPPR. LDKPI berdomisili di Gedung Frans Seda Lantai 1, Jalan Dr.
Wahidin Raya Nomor 1, Jakarta 10710. Berbadan hukum Badan Layanan Umum.

Visi LDKPI
Menjadi lembaga pengelola dana kerja sama pembangunan internasional yang profesional,
kredibel, dan mandiri.

Misi LDKPI
1) Mendukung pencapaian Sustainable Development Goals, menjalankan misi kemanusiaan,
mendukung kebijakan politik luar negeri, dan mendukung pemberdayaan ekonomi nasional;
2) Mendorong kemandirian dalam pengelolaan dana kerja sama pembangunan internasional
melalui investasi dan kemitraan yang menambah dana kelolaan KPI;
3) Menjamin pelaksanaan kerja sama pembangunan internasional yang lebih transparan,
efisien, efektif, akuntabel, dan berkelanjutan

9
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

b. Dasar Hukum

1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.05/2015 tentang Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Nomor 13 (PSAP 13) tentang Penyajian Laporan
Keuangan Badan Layanan Umum.
5) Peraturan Menteri keuangan Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 42/PMK.05/20107 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Badan Layanan Umum;
6) Peraturan Menteri keuangan Nomor 129/PMK.05/2020 tentang Pedoman Pengelolaan Badan
Layanan Umum; dan
7) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.01/2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan lnternasional

c. Tugas dan Fungsi

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 143/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan lnternasional. LDKPI bertugas untuk melaksanakan
pengelolaan dana kerja pembangunan internasional (endowment fund) dan dana dalam rangka
pemberian hibah kepada pemerintah asing/lembaga asing sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, LDKPI menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1) Pelaksanaan pengelolaan dana investasi pemerintah yang dialokasikan pada dana kerja
sama pembangunan internasional (endowment fund);
2) Pengelolaan keuangan, organisasi, sumber daya manusia, kinerja dan risiko, kepatuhan
internal, komunikasi, data, dan informasi LDKPI. Pengoordinasian dan pemberian fasilitas
penyusunan peraturan dan perjanjian dan kerja sama LDKPI, serta pelaksanaan hubungan
kelembagaan LDKPI;
3) Pelaksanaan pengelolaan investasi, perencanaan dan pelaksanaan penyaluran dana untuk
pemberian hibah, penyiapan bahan penyusunan perjanjian dan kerja sama, pelaksanaan
pengadaan untuk keperluan hibah, dan penyelesaian transaksi (settlement), serta
pemantauan dan evaluasi efektivitas pemberian hibah; dan
4) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Menteri Keuangan.

10
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 143/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan lnternasional. Adapun susunan organisasi LDKPI
adalah sebagai berikut:

2021 2020

Direktur Utama Tormarbulang L. Tobing, SE., Scenaider C.H Siahaan, Ak.,


M.B.A M.SF., CIA., FRM (PLT)
Direktur Keuangan dan Vigo Widjanarko, S.E., Tormarbulang L. Tobing, SE.,
Umum S.Sos., M.M. M.B.A (PLT)
Kepala Satuan Pemeriksa Aris Widodo -
Internal

2. INFORMASI TENTANG KEBIJAKAN FISKAL

Pada tahun 2021 dan 2020 terdapat perubahan kebijakan yang mempengaruhi target dan realisasi
pendapatan dan belanja LDKPI. Perubahan kebijakan tersebut diantaranya kebijakan penambahan
endowment fund, perbedaan asumsi makro, kebijakan pemerintah terkait efisiensi belanja, dan
proses rekrutmen pegawai LDKPI.

a. Kebijakan Penambahan Endownment Fund.

Pada tahun 2021 terdapat penambahan Endownment Fund sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua
triliun rupiah), sedangkan pada tahun 2020 tidak terdapat penambahan endownment fund
dikarenakan kebijakan pemerintah untuk memprioritaskan alokasi dana APBN untuk
Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional PC-PEN.

b. Perbedaaan Asumsi Makro

Terdapat perbedaan asumsi tingkat suku bunga investasi pada saat penyusunan anggaran
tahun 2021 yaitu sebesar 6%, sedangkan realisasi tingkat suku bunga pada saat penempatan
investasi pada SBSN tahun 2021 adalah sebesar 6,51%. Hal tersebut mempengaruhi imbal hasil
investasi yang diharapkan dari total Investasi Rp5.000.000.000.000 (lima triliun rupiah) dimana
ditargetkan sebesar Rp191.100.000.000 dan terealisasi sebesar Rp256.200.000.000. Realisasi
tersebut juga disebabkan percepatan waktu pencairan dari target awal, sehingga dana tersebut
dapat diinvestasikan kembali sehingga mencapai realiasi 134% dibanding target yang
ditetapkan.

Pada tahun 2020, terdapat perbedaan asumsi jadwal penempatan endowment fund dengan
realisasinya, hal tersebut mempengaruhi imbal hasil yang diharapkan dari total investasi sebesar
Rp3.000.000.000.000 (tiga triliun rupiah), dimana ditargetkan sebesar Rp119.450.098.000 dan
terealisasi sebesar Rp104.396.425.018.

11
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

c. Kebijakan Pemerintah terkait Efisiensi Belanja

DIPA kegiatan operasional LDKPI tahun 2021 ditetapkan dengan pagu belanja sebesar
Rp17.356.987.000. Sampai dengan akhir tahun 2021 capaian belanja operasional LDKPI adalah
sebesar Rp11.678.085.990 (67,27% dari total pagu belanja LDKPI). Hal ini disebabkan adanya
kebijakan pemerintah terkait efisiensi belanja. Selain itu, dalam kondisi pandemi Covid-19 di
Indonesia tahun 2021, Pemerintah menerbitkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM). Kebijakan ini memberikan pengaruh terhadap realisasi belanja di LDKPI
yaitu terdapat pemotongan gaji ke-13 dan Tunjangan Hari Raya bagi pegawai, dan pembatasan
kegiatan perjalanan dinas dalam dan luar kota. Pada tahun 2020 kebijakan ini tidak memberikan
pengaruh karena LDKPI belum melaksanakan kegiatan operasional secara penuh.

d. Proses Rekrutmen Pegawai LDKPI

Selain kebijakan pemerintah terkait efisiensi belanja, penyerapan anggaran belanja yang belum
optimal pada BLU LDKPI tahun 2021 juga disebabkan oleh proses rekrutmen/pengisian SDM
yang baru terlaksana di akhir tahun 2021 sehingga target belanja gaji pegawai belum dapat
terealisasi sepenuhnya. Pada tahun 2020 LDKPI belum melakukan proses rekrutmen pegawai
dikarenakan belum dilaksanakannya kegiatan operasional secara penuh.

3. IKHTISAR PENCAPAIAN TARGET KEUANGAN

Target Keuangan atau Imbal Hasil Dana Investasi yang ditargetkan dicapai pada tahun 2021 sebesar
Rp199.833.247.000, secara total dari investasi Endowment Fund maupun hasil kelolaan imbal hasil
investasi Endowment Fund.

Pada tahun 2021, LDKPI melakukan investasi jangka panjang dengan menempatkan dana pada
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan investasi jangka pendek pada instrumen
deposito/giro/Program Pengembangan Operasional (PPO). Realisasi imbal hasil dana investasi
LDKPI tahun 2021 mencapai Rp266.398.755.793 yang bersumber dari kupon SBSN serta bunga
deposito/giro/PPO.

Untuk mengukur ketercapaian target keuangan tersebut, disusun Indikator Kinerja Utama (IKU)
Persentase Imbal Hasil Dana Investasi, yang merupakan rasio antara Realisasi Imbal Hasil Investasi
dibandingkan dengan Target Imbal Hasil Investasi.

Dalam upaya mencapai target IKU tersebut, terdapat tantangan a.l.:


a. Penurunan BI-7 Days Reverse Repo Rate dari 3.75% menjadi 3.5% pada awal tahun 2021
membuat rate suku bunga giro dan deposito di market menjadi sangat rendah, dimana rata-rata
Bank BUMN memberikan tingkat imbal hasil deposito sebesar 2.87% sepanjang tahun 2021.

b. Berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku, LDKPI hanya diperbolehkan melakukan
transaksi dalam investasi jangka pendek, dimana pada tahun 2021 instrumen dimaksud kurang
dapat memberikan imbal hasil yang optimal.

12
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

Tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi adalah:
a. Pada tahun 2021 LDKPI melakukan penempatan deposito pada Bank Buku III untuk
memberikan imbal hasil yang lebih optimal dengan risiko yang terkendali. Selain itu, LDKPI
melakukan transaksi penempatan dana pada instrumen giro dengan fasilitas Program
Pengembangan Operasional (PPO) yang dapat memberikan imbal hasil lebih tinggi dari imbal
hasil deposito di market.

b. Untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih optimal, LDKPI melakukan penempatan dana atas
Endowment Fund senilai 2 Triliun melalui skema penugasan Menteri Keuangan pada instrumen
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Selain itu, dalam rangka untuk dapat ditetapkan
sebagai Operator Investasi Pemerintah (OIP) agar dapat melakukan transaksi investasi jangka
panjang, LDKPI telah menyiapkan persyaratan-persyaratan yang diperlukan, seperti tata kelola
investasi dan manajemen risiko, rekomendasi Pembina Teknis, sertifikasi keahlian pasar modal,
dan dokumen pendukung lainnya.

4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) dan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.05/2015
tentang Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual. Kebijakan telah diterapkan
secara konsisten terhadap seluruh tahun yang disajikan, kecuali jika dinyatakan lain.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Entitas menerapan akuntansi berbasis akrual sebagaimana diamanatkan UU Nomor 17 Tahun


2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan. LDKPI dapat menerapkan SAP Berbasis Akrual secara
bertahap dengan ketentuan penerapan sepenuhnya paling lambat pada tahun anggaran 2015.
Tahun 2015, Pelaporan keuangan pemerintah telah melaksanakan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual secara penuh.

Laporan Realisasi Anggaran disusun dengan menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi
yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima
atau dibayarkan oleh Pemerintah. Penyajian Neraca dan Laporan Operasional adalah
berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset. Hak tagih atas
pendapatan dan/atau timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayarkan oleh LDKPI. Kebijakan akuntansi dalam penyusunan Laporan
Keuangan LDKPI yaitu:

1) Pendapatan-LO
a) Pendapatan-LO adalah hak LDKPI yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

13
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

b) Pendapatan BLU dilakukan pengakuan dan pencatatan saat sudah dilakukan


pengesahan atas realisasi pendapatan oleh KPPN maupun yang belum dilakukan
pengesahan, dan setelah dlakukan penyesuaian transaksi akrual.
c) Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasi dengan pengeluaran.
d) Pendapatan-LO disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

2) Pendapatan-LRA
a) Pendapatan LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas pada BLU yang menambah
Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun laporan, yang menjadi hak LDKPI dan tidak
perlu dibayar kembali oleh LDKPI.
b) Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas pada BLU.
c) Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu pendapatan
dicatat tanpa dikurangkan/dikompensasikan dengan belanja yang dikeluarkan untuk
memperoleh pendapatan tersebut.
d) Pendapatan-LRA diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.

3) Beban dan Belanja


a) Beban adalah biaya yang timbul akibat transaksi tersebut dalam periode laporan yang
berdampak pada penurunan ekuitas, baik berupa pengeluaran, konsumsi aset, atau
timbulnya kewajiban.
b) Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan diakui pada saat
terjadinya penurunan manfaat ekonomi/potensi jasa, terjadi konsumsi aset dan/atau
timbulnya kewajiban.
c) Belanja adalah semua pengeluaran Kas pada BLU yang mengurangi ekuitas dalam
periode tahun anggaran berjalan dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
LDKPI.
d) Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari rekening operasional keluaran
atau pada saat terjadinya pengesahan atas belanja melalui dokumen pengesahan oleh
KPPN selaku Kuasa BUN.

4) Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh LDKPI sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa
depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh LDKPI maupun oleh masyarakat. Aset diukur
dalam satuan uang (rupiah). Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan
diperoleh oleh LDKPI dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset
diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, dan Aset Tetap.

Aset Lancar
Suatu aset diklasifikasikan sebagai Aset Lancar jika aset tersebut diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak
tanggal pelaporan atau berupa kas dan setara kas. Aset lancar terdiri dari kas dan setara
kas, investasi jangka pendek, dan persediaan.

14
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

a) Kas dan Setara Kas


Kas dan setara kas pada neraca LDKPI merupakan kas yang berasal dari pendapatan
LDKPI baik yang telah dan yang belum diakui oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan umum. Kas pada LDKPI merupakan saldo kas tunai dan/atau saldo
simpanan di Bank. Setara kas adalah investasi jangka pendek LDKPI yang siap
dicairkan menjadi kas, bebas, dan risiko perubahan nilai yang signifikan, serta
mempunyai masa jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang. Kas dan setara kas diakui oleh
LDKPI dan diukur sebesar nilai perolehan. Kas dan setara kas dinyatakan dalam nilai
Rupiah.

b) Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional LDKPI, barang atas perlengkapan
yang dibeli dan disimpan untuk digunakan. Persediaan diakui pada saat perolehan
dan/atau hak kepemilikannya berpindah dan disajikan sebesar biaya perolehan apabila
diperoleh dengan pembelian, harga pokok produksi apabila diperoleh dengan
memproduksi sendiri, dan nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya.
Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya
penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan
persediaan. Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods).

c) Investasi
Investasi LDKPI diklasifikasi menjadi dua yaitu investasi jangka pendek dan investasi
jangka panjang. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya,
yaitu permanen dan non permanen. Investasi Permanen adalah investasi jangka
panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan Investasi
non permanen adalah investasi jangka panjang yang kepemilikannya berjangka waktu
lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dimaksudkan untuk tidak dimiliki secara
berkelanjutan.

Investasi non permanen lainnya bersifat dimaksudkan untuk tidak dimiliki LDKPI secara
berkelanjutan, seperti penyerahan modal yang dimaksudkan untuk
penyehatan/penyelamatan perekonomian. Investasi jangka panjang non permanen
dinilai sebesar nilai perolehan.

Aset Tetap
Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan untuk digunakan dalam kegiatan LDKPI. Aset tetap terdiri dari Tanah, Gedung dan
Bangunan, Peralatan dan Mesin, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, dan Aset Tetap Lainnya. Aset
tetap juga mencakup biaya-biaya atas pembangunan aset tetap yang sampai dengan tanggal
pelaporan sedang dalam proses pengerjaan dan dilaporkan sebagai Konstruksi Dalam
Pengerjaan (KDP). KDP dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan pada saat proses
perolehan aset tersebut telah selesai dan siap digunakan.

15
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

Berdasarkan PMK Nomor 181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara,


mulai tahun anggaran 2018 nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap sebagai berikut:

- Sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), untuk peralatan dan
mesin dan/atau aset tetap renovasi peralatan dan mesin; dan
- Sama dengan atau lebih dari Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah), untuk gedung
dan bangunan dan/atau aset tetap renovasi gedung dan bangun.

Aset tetap yang memenuhi nilai satuan minimum aset tetap disajikan dalam neraca,
sedangkan yang tidak memenuhi nilai satuan minimum aset tetap dicatat dalam beban.
Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Lampiran I
PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, Aset Tetap disajikan berdasarkan biaya
perolehan Aset Tetap dikurangi akumulasi penyusutan (depresiasi). LDKPI menerapkan
penyusutan Aset Tetap sebagaimana PMK No.1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan BMN
Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat juncto PMK No.90/PMK.06/2014.
Penyusutan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai sisa dengan mengalokasikan nilai
yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama masa
manfaatnya. Masa manfaat penyusutan Aset Tetap ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Penyusutan Aset Tetap diakumulasikan setiap semester dan disajikan dalam akun Akumulasi
Penyusutan sebagai pengurang nilai Aset Tetap di Neraca. Aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang
diharapkan dari penggunaannya.

5) Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi LDKPI. Kewajiban LDKPI diklasifikasikan
ke dalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka Panjang.

Kewajiban Jangka Pendek


Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang diharapkan akan dibayar atau jatuh
tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal laporan. Kewajiban jangka pendek
meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga dan Utang Pajak Bendahara Pengeluaran yang Belum
Disetor.

Kewajiban Jangka Panjang


Kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang diharapkan akan dibayar atau jatuh
tempo dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal laporan. Kewajiban jangka
panjang LDKPI terdiri dari utang jangka panjang LDKPI kepada Bendahara Umum Negara
(BUN).

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban LDKPI pada saat
pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi
pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan
lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat
kewajiban tersebut.

16
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

6) Ekuitas

Ekuitas merupakan kekayaan bersih LDKPI, yaitu selisih antara aset dengan kewajiban.
Dalam Basis Akrual, LDKPI hanya menyajikan satu jenis pos ekuitas. Saldo akhir ekuitas
diperoleh dari perhitungan pada Laporan Perubahan Ekuitas. Ekuitas disajikan dalam
Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca serta diungkapkan secara memadai dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.

c. Perpajakan

Pajak Pertambahan Nilai


LDKPI berkewajiban untuk memungut dan menyetor Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
dikenakan pada setiap transaksi jual beli barang atau jasa.

Pajak Penghasilan PPh Pasal 21


Setiap penghasilan yang bersumber dari APBN terutama gaji Pegawai Negeri Sipil atas
kewajiban perpajakannya dipotong oleh Bendaharawan Pemerintah. Gaji Pegawai Negeri Sipil
yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan gaji Pegawai Non PNS
(PPNPM) telah dipotong dan dipungut ke kas negara oleh bagian keuangan.

Pajak Penghasilan PPh Pasal 22


LDKPI berkewajiban untuk memungut dan menyetor pajak penghasilan pasal 22 berkenaan
dengan transaksi yang dilakukan dengan mekanisme uang persediaan.

Pajak Penghasilan PPh Pasal 23


LDKPI berkewajiban untuk memotong dan menyetor pajak penghasilan pasal 23 yang terutang
oleh para yang menerima penghasilan tersebut.

17
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

5. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN


a. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran

Realisasi Pendapatan LDKPI pada tahun anggaran 31 Desember 2021 adalah sebesar
Rp266.398.755.793 atau mencapai 133% (seratus tiga puluh tiga persen) dari anggaran sebesar
Rp199.833.247.000. Realisasi pendapatan LDKPI berasal dari Pendapatan Negara Bukan Pajak
(PNBP) pendapatan investasi atas pengelolaan dana endowment fund dan pendapatan jasa
layanan perbankan. Pendapatan LDKPI tahun anggaran 2021 mengalami peningkatan sebesar
Rp162.002.330.775 atau lebih tinggi 155% (seratus lima puluh lima persen) jika dibandingkan
dengan tahun anggaran 2020 sebesar Rp 104.396.425.018.

Realisasi anggaran belanja pada tahun anggaran 31 Desember 2021 adalah sebesar
Rp11.678.085.990 atau 67% (enam puluh tujuh persen) dari anggaran sebesar
Rp17.356.987.000. Apabila dibandingkan dengan realisasi anggaran tahun 2020, realisasi
anggaran tahun 2021 meningkat sebesar Rp11.374.295.990 atau lebih tinggi 3.744% (tiga ribu
tujuh ratus empat puluh empat persen). Peningkatan belanja LDKPI tahun 2021 yang signifikan
terjadi karena pada tahun 2020 LDKPI masih dalam tahap persiapan operasional, sementara
pada tahun 2021 LDKPI secara bertahap akan beroperasi secara penuh.

1) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak LDKPI untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2021 sebesar Rp266.398.755.793 yang berarti mencapai 133% (seratus tiga puluh tiga
persen) dari anggaran yang ditetapkan dalam DIPA LDKPI sebesar Rp199.833.247.000.
Pendapatan PNBP LDKPI terdiri dari hasil investasi Endowment Fund maupun hasil kelolaan
imbal hasil investasi Endowment Fund.

Peningkatan realisasi PNBP untuk tahun anggaran 2021 dipengaruhi oleh perubahan suku
bunga perbankan dan besaran kupon SBSN yang diterima LDKPI, juga adanya penambahan
investasi jangka panjang sebesar Rp2.000.000.000.000 pada SBSN yang ditempatkan
melalui Privat Placement pada tanggal 24 September 2021, dan investasi jangka pendek
pada instrumen deposito/giro/Program Pengembangan Operasional (PPO).

Rincian realisasi PNBP LDKPI untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 dan 2020
adalah sebagai berikut:

2021 2020
Pendapatan Investasi
Pendapatan Bunga SBSN 256.200.000.000 104.396.425.018
Pendapatan BLU Lainnya
Pendapatan Bunga Deposito 1.937.671.262 -
Pendapatan Jasa Giro 8.261.084.531 -
Jumlah 266.398.755.793 104.396.425.018

18
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

2) Belanja

Realisasi Belanja untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 sebesar Rp11.678.085.990
yang berarti 67% (enam puluh tujuh persen) dari jumlah yang dianggarkan DIPA LDKPI
sebesar Rp17.356.987.000. Realisasi Belanja tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar
Rp11.374.295.990 atau 3.744% (tiga ribu tujuh ratus empat puluh empat persen)
dibandingkan dengan realisasi tahun 2020 sebesar Rp303.790.000.

Rincian belanja LDKPI untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 dan 2020 adalah
sebagai berikut:

1) Belanja Barang dan Jasa


2021 2020

Belanja Gaji dan Tunjangan 4.217.368.550 -


Belanja Perjalanan 1.144.901.753 -
Belanja Jasa 599.746.616 30.000.000
Belanja Barang 556.406.322 -
Belanja Penyediaan Barang
dan Jasa BLU Lainnya 372.984.000 -
Belanja Pemeliharaan 111.076.783 -
Belanja Barang BLU -
Penanganan Pandemi COVID-19 89.496.000 -
Belanja Barang Persediaan
Barang Konsumsi - BLU 492.525 -
Jumlah 7.092.472.549 30.000.000

a) Belanja Gaji dan Tunjangan

Belanja Gaji dan Tunjangan adalah belanja gaji dan tunjangan terhadap pejabat dan
pegawai definitive LDKPI. Realisasi belanja gaji dan tunjangan untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp4.217.368.550 yang berarti 66%
(enam puluh enam persen) dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA LDKPI
sebesar Rp6.413.888.000. Masih rendahnya realisasi belanja gaji dan tunjangan
tahun anggaran 2021 disebabkan adanya penetapan definitive pejabat dan pegawai
LDKPI pada akhir bulan Februari tahun 2021 dan masih terdapat alokasi untuk
Penunjukkan Pelaksana Tugas (PLT) Pejabat LDKPI yang belum dapat dibayarkan
karena menunggu regulasi terkait.

19
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

b) Belanja Perjalanan

Realisasi belanja perjalanan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 adalah
sebesar Rp1.144.901.753 yang berarti 48% (empat puluh delapan persen) dari
jumlah yang dianggarkan dalam DIPA LDKPI sebesar Rp2.392.166.000. Belanja
perjalanan sebagian besar digunakan untuk penyelenggaraan rapat di luar kantor
baik di dalam kota maupun di luar kota. Pada tahun 2020, LDKPI tidak mengusulkan
anggaran belanja perjalanan karena belum memiliki pegawai yang definitif untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya.

c) Belanja Jasa

Realisasi belanja jasa untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 adalah sebesar
Rp599.746.616 yang berarti 52% (lima puluh dua persen) dari jumlah yang
dianggarkan dalam DIPA LDKPI sebesar Rp1.157.285.000. Belanja jasa diantaranya
digunakan untuk pembayaran jasa kustodian, penyelenggaraan ceremony
pelepasan kendaraan dalam rangka pemberian hibah kepada Pemerintah Republik
Palau, dan penyelenggaraan Karnaval LDKPI dalam rangka peringatan ulang tahun
yang kedua. Realisasi tahun anggaran 2021 sebesar Rp599.746.616 atau lebih
besar 1.899% (seribu delapan ratus sembilan puluh sembilan persen) dari realisasi
tahun 2020 sebesar Rp30.000.000, hal tersebut dikarenakan realisasi anggaran
LDKPI tahun 2020 hanya digunakan untuk pembayaran jasa kustodian.

d) Belanja Barang

Realisasi belanja barang dan barang persediaan untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2021 adalah sebesar Rp556.898.847 yang berarti sebesar 53% (lima
puluh tiga persen) dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA LDKPI sebesar
Rp1.053.326.000. Belanja barang tersebut diantaranya digunakan untuk
pembayaran gaji tenaga kontraktual, honorarium pejabat perbendaharaan, dan
keperluan sehari-hari perkantoran. LDKPI tidak mengusulkan penganggaran belanja
barang karena pada tahun 2020 LDKPI belum melaksanakan kegiatan operasional
secara penuh.

e) Belanja Penyediaan Barang dan Jasa BLU Lainnya

Realisasi belanja penyediaan barang dan jasa BLU lainnya untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp372.984.000 yang berarti 44% (empat
puluh empat persen) dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA LDKPI sebesar
Rp848.750.000. Belanja penyedia barang dan jasa BLU lainnya digunakan untuk
pelatihan dan sertifikasi pegawai. LDKPI berupaya meningkatkan kompetensi para
pegawai khususnya di bidang proyek manajemen, investasi pasar modal, dan
pengadaan barang/jasa. Pada tahun 2020, LDKPI tidak mengusulkan anggaran
belanja penyediaan barang dan jasa BLU lainnya.

20
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

f) Belanja Barang BLU-Penanganan Pandemi Covid-19

Realisasi belanja barang BLU-penanganan pandemi Covid-19 untuk tahun yang


berakhir 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp89.496.000 yang berarti sebesar 22%
(dua puluh dua persen) dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA LDKPI sebesar
Rp407.500.000. Penggunaan belanja ini diantaranya untuk pengadaan PCR/swab
test, pembelian perlengkapan medis berupa masker, multivitamin, dan biaya
karantina mandiri bagi para pegawai LDKPI yang terkonfirmasi positif COVID-19.
LDKPI tidak mengusulkan anggaran belanja barang BLU - Penanganan Pandemi
COVID-19 pada tahun 2020 karena upaya penanganan COVID-19 masih menginduk
pada DIPA satker DJPPR.

g) Belanja Pemeliharaan

Realisasi belanja pemeliharaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 adalah
sebesar Rp111.076.783 yang berarti sebesar 57% (lima puluh tujuh persen) dari
jumlah yang dianggarkan dalam DIPA LDKPI sebesar Rp196.214.000. Porsi terbesar
dari realisasi belanja pemeliharaan ini adalah untuk biaya asuransi dan perawatan
kendaraan dinas. LDKPI tidak mengusulkan anggaran belanja pemeliharaan pada
tahun 2020 karena belum memiliki aset kendaraan dinas.

2) Belanja Modal

2021 2020

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 4.585.613.441 273.790.000


Jumlah 4.585.613.441 273.790.000

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - BLU tahun anggaran 2021 adalah
sebesar Rp4.585.613.441 yang berarti 94% (sembilan puluh empat persen) dari
anggaran belanja modal peralatan dan mesin yang dianggarkan dalam DIPA LDKPI
sebesar Rp4.887.858.000. Pada tahun 2021, LDKPI melakukan pembelian 11 (sebelas)
unit kendaraan dinas serta beberapa unit laptop, PC, notebook, server, dan printer.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2020, realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin
- BLU untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp273.790.000
yang digunakan untuk pembelian laptop.

21
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

6. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN SAL


a. Saldo Anggaran Lebih (SAL) – Awal

Saldo Anggaran Lebih merupakan saldo akhir Kas LDKPI tahun sebelumnya. Saldo Anggaran
Lebih Awal per 1 Januari 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp104.092.635.018 dan Rp0.

b. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA)

SiLPA/SiKPA merupakan selisih lebih antara realisasi pendapatan dan belanja pada Laporan
Realisasi Anggaran selama satu periode laporan. Rincian SiLPA untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebagai berikut:

2021 2020

Pendapatan LDKPI 266.398.755.793 104.396.425.018


Belanja LDKPI (11.678.085.990) (303.790.000)
SiLPA/(SiKPA) 254.720.669.803 104.092.635.018

SiLPA tahun anggaran 2021 mengalami kenaikan sebesar Rp150.628.034.785 atau sebesar
145% (seratus empat puluh lima persen) dari SiLPA tahun anggaran 2020 sebesar
Rp104.092.635.018.

c. Penyetoran Surplus BLU Ke Kas Negara

Penyetoran surplus BLU ke Kas Negara dimanfaatkan untuk membiayai pemberian hibah kepada
Pemerintah Asing/Lembaga Asing yang bersumber dari PNBP LDKPI untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2021, diantaranya pemberian hibah kepada India berupa pemberian 200 oxygen
concentrator untuk membantu menanggulangi pandemi COVID-19 di India serta pemberian hibah
kepada Pemerintah Palau berupa 10 (sepuluh) unit kendaraan patroli dan 4 (empat) unit
kendaraan protokoler serta pelatihan keprotokoleran dalam rangka mendukung Pemerintah
Palau yang akan menjadi tuan rumah Our Ocean Conference 7th pada tahun 2022.

Penyetoran surplus BLU ke Kas Negara untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar minus Rp15.214.800.818 dan Rp0.

d. Saldo Anggaran Lebih Akhir

Akun ini merupakan penambahan SAL-Awal dengan SiLPA dan ditambah Penyesuaian
Transaksi LDKPI dengan BUN. Saldo Anggaran Lebih Akhir per 31 Desember 2021 dan 2020
adalah sebesar Rp343.598.504.003 dan Rp104.092.635.018.

Dengan demikian, SAL Akhir untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 mengalami kenaikan
sebesar Rp239.505.868.985 atau sebesar 230% (dua ratus tiga puluh persen) dibandingkan
dengan SAL Akhir Tahun 2020 sebesar Rp104.092.635.018.

22
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

7. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

POSISI KEUANGAN SECARA UMUM


Ringkasan Neraca per 31 Desember 2021 dan 2020 sebagai berikut:

% Kenaikan/
Neraca 2021 2020
(Penurunan)
Kas dan Setara Kas 343.812.398.453 104.092.635.018 230%
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima 20.743.333.333 15.925.000.000 30%
Persediaan 11.084.371 - 100%
Investasi Jangka Panjang 5.000.000.000.000 3.000.000.000.000 67%
Aset Tetap 4.216.485.001 239.566.250 1660%
Jumlah Aset 5.368.783.301.158 3.120.257.201.268 72%
Kewajiban Jangka Pendek 226.394.450 - 100%
Kewajiban Jangka Panjang 5.000.000.000.000 3.000.000.000.000 67%
Jumlah Kewajiban 5.000.226.394.450 3.000.000.000.000 67%
Ekuitas 368.556.906.708 120.257.201.268 206%
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 5.368.783.301.158 3.120.257.201.268 72%

Nilai Aset Tetap per 31 Desember 2021 mengalami kenaikan tertinggi sebesar Rp3.976.918.751 atau
1.660% (seribu enam ratus enam puluh persen) dibandingkan nilai per 31 Desember 2020 sebesar
Rp239.566.250. Nilai Kewajiban per 31 Desember 2021 sebesar Rp.5.000.266.394.450 mengalami
kenaikan sebesar 67% (enam puluh tujuh persen) dibandingkan nilai per
31 Desember 2020 sebesar Rp3.000.000.000.000.

a. ASET LANCAR
Aset Lancar per 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp5.364.566.816.157 dan
Rp3.120.017.635.018.

Ringkasan Aset Lancar disajikan sebagai berikut:

% Kenaikan/
Neraca 2021 2020
(Penurunan)
Kas dan Setara Kas 343.812.398.453 104.092.635.018 230%
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima 20.743.333.333 15.925.000.000 30%
Persediaan 11.084.371 - 100%
Investasi Jangka Panjang 5.000.000.000.000 3.000.000.000.000 67%
Jumlah Aset Lancar 5.364.566.816.157 3.120.017.635.018 72%

Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2021 dibandingkan per 31 Desember 2020 mengalami
kenaikan sebesar 72% (tujuh puluh dua persen). Kenaikan Aset Lancar terutama berasal dari
Investasi Jangka Panjang yang mengalami kenaikan sebesar Rp2.000.000.000.000 karena
adanya kenaikan investasi pada SBSN. Investasi dalam SBSN mengalami kenaikan tertinggi
sebesar Rp2.000.000.000.000.

23
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

1) KAS DAN SETARA KAS

Akun ini merupakan kas dan setara kas yang terdiri dari Kas di Bank, uang persediaan, dan
investasi jangka pendek LDKPI per 31 Desember 2021 dan 2020 dengan rincian sebagai
berikut:

2021 2020
Kas dan Setara Kas
Bank
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 112.323.988.069 68.819.366.604
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.574.856.111 17.623.844.420
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 920.062.263 17.649.423.994
Jumlah Bank 121.818.906.443 104.092.635.018

Uang Persediaan
Kas pada Bendahara Pengeluaran 4.178.574 -
Jumlah Uang Persediaan 4.178.574 -

Investasi Jangka Pendek


PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 221.989.313.436 -
Jumlah Investasi Jangka Pendek 221.989.313.436 -
Jumlah Kas dan Setara Kas 343.812.398.453 104.092.635.018

Uang Persediaan (UP) merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan di bawah tanggung jawab
Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa uang persediaan sampai dengan akhir
periode pelaporan.

Investasi jangka pendek pada LDKPI adalah Penempatan Giro dengan Fasilitas PPO
(Program Pengembangan Operasional) dengan suku bunga sebesar giro sebesar 1,9% p.a
(fluktuatif) dan suku bunga PPO sebesar 1,6% p.a (tetap). Jangka waktu penempatan PPO
adalah enam bulan sejak 25 Oktober 2021.

2) PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

Akun ini merupakan pendapatan yang masih harus diterima dari imbal hasil Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) LDKPI per 31 Desember 2021 dan 2020 dengan rincian sebagai
berikut:

2021 2020

Bunga Obligasi
SBSN seri PBSNTQ01 17.850.000.000 15.925.000.000
SBSN seri PBSNTQ02 2.893.333.333 -
Jumlah Pendapatan Yang Masih Harus
Diterima 20.743.333.333 15.925.000.000

24
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

Pendapatan Yang Masih Harus Diterima merupakan pendapatan LDKPI yang berdasarkan
perhitungan secara akuntansi sudah menjadi hak LDKPI tetapi belum ada hak tagihnya
karena belum waktunya untuk dibayar/ditagih.

3) PERSEDIAAN

Akun ini merupakan persediaan LDKPI yang terdiri atas barang konsumsi berupa alat tulis
kantor. Saldo persediaan per 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp11.084.371
dan Rp0.

4) INVESTASI JANGKA PANJANG

Akun ini merupakan Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya LDKPI pada
penempatan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) per 31 Desember 2021 dan 2020
dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Investasi Jangka Panjang Non
Permanen Lainnya
SBSN seri PBSNTQ01 3.000.000.000.000 3.000.000.000.000
SBSN seri PBSNTQ02 2.000.000.000.000 -
Jumlah Investasi Jangka Panjang Non
Permanen Lainnya 5.000.000.000.000 3.000.000.000.000

Imbal hasil yang diperoleh dari penempatan investasi jangka panjang non permanen lainnya
pada SBSN seri PBSNTQ01 adalah sebesar 6,37% (enam koma tiga puluh tujuh persen)
dengan jadwal penerimaan pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November, dan imbal
hasil yang diterima pada penempatan SBSN seri PBSNTQ02 adalah sebesar 6,51% (enam
koma lima puluh satu persen) dengan jadwal penerimaan pada bulan Juni dan Desember.

b. ASET TETAP
Aset tetap per 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp4.216.485.001 dan
Rp239.566.250. Nilai neto aset tetap per 31 Desember 2021 Rp4.216.485.001 yaitu berasal dari
nilai bruto sebesar Rp4.842.325.341 dikurangi akumulasi penyusutan aset tetap sebesar
Rp625.840.340. Ringkasan aset tetap disajikan sebagai berikut:

% Kenaikan/
Aset Tetap 2021 2020
(Penurunan)
Peralatan dan Mesin 4.842.325.341 273.790.000 1669%
Jumlah Bruto 4.842.325.341 273.790.000 1669%
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (625.840.340) (34.223.750) 1729%
Jumlah Neto 4.216.485.001 239.566.250 1660%

25
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

c. KEWAJIBAN

1) KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

a) Utang Kepada Pihak Ketiga


Akun ini merupakan Utang Kepada Pihak Ketiga LDKPI per 31 Desember 2021 dan 2020
dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020
Utang Kepada Pihak Ketiga BLU
PT Karya Ikhlas Sejahtera 148.015.950 -
PT Citra Sukses Analis 26.460.000 -
PT Prodia Widyahusada, Tbk 37.888.500 -
Lain-lain 1.530.000 -
Subtotal 213.894.450 -

Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar


Bank Kustodian 12.500.000
Subtotal 12.500.000 -
Jumlah Utang Kepada Pihak Ketiga 226.394.450 -

Lain-lain pada utang kepada pihak ketiga sebesar Rp1.530.000 merupakan honorarium
konsinyering. Utang Kepada PT Karya Ikhlas Sejahtera dan PT Citra Sukses Analis
dibayarkan pada tanggal 3 Januari 2022, PT Prodia Widyahusada, Tbk dibayarkan pada
tanggal 24 Januari 2022, dan Honorarium Konsinyering dibayarkan pada tanggal
4 Januari 2022.

2) KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Akun ini merupakan kewajiban jangka panjang LDKPI kepada Bendahara Umum Negara
(BUN) atas dana Endowment Fund per 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar
Rp5.000.000.000.000 dan Rp3.000.000.000.000. Penambahan endowment fund tahun
anggaran 2021 berasal dari BA BUN Investasi pemerintah senilai Rp2.000.000.000.000.

d. EKUITAS

Akun ini merupakan kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban.
Ekuitas per 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp368.556.906.708 dan
Rp120.257.201.268.

26
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

8. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

PENJELASAN UMUM LAPORAN OPERASIONAL


Laporan Operasional (LO) menyajikan informasi mengenai Kegiatan Operasional dan Surplus/Defisit
LO. Surplus LO untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp263.514.506.258.
Nilai surplus LO mengalami kenaikan sebesar Rp143.257.304.990 atau 119% (seratus sembilan
belas persen) dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp120.257.201.268. Surplus LO tahun 2021 terdiri
dari Surplus Kegiatan Operasional sebesar Rp263.514.506.258.

KEGIATAN OPERASIONAL
Kegiatan operasional keuangan LDKPI tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan
surplus/defisit operasional. Transaksi keuangan yang dilaporkan sebagai kegiatan operasional LDKPI
adalah seluruh kegiatan yang dilaksanakan secara normal oleh seluruh entitas akuntansi lingkup
LDKPI dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

Pendapatan Operasional seluruhnya merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan
Beban Operasional terdiri dari Beban Barang.

a. PENDAPATAN OPERASIONAL

Pendapatan-LO adalah hak LDKPI yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Hak LDKPI tersebut dapat diakui
sebagai Pendapatan-LO apabila telah timbul hak LDKPI untuk menagih atas suatu pendapatan
atau telah terdapat suatu realisasi pendapatan yang ditandai dengan adanya aliran masuk
sumber daya ekonomi.

Pendapatan Operasional untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 adalah sebesar
Rp271.217.089.126 yang berarti meningkat Rp150.895.664.108 atau 125% (seratus dua puluh
lima persen) dari pendapatan tahun 2020 sebesar Rp120.321.425.018. Pendapatan operasional
LDKPI terdiri dari hasil investasi Endowment Fund maupun hasil kelolaan imbal hasil investasi
Endowment Fund.

Peningkatan pendapatan operasional untuk tahun 2021 dipengaruhi oleh perubahan suku bunga
perbankan dan besaran kupon SBSN yang diterima LDKPI, juga adanya penambahan investasi
jangka panjang sebesar Rp2.000.000.000.000 pada SBSN yang ditempatkan melalui Private
Placement pada tanggal 24 September 2021, dan investasi jangka pendek pada instrumen
deposito/giro/Program Pengembangan Operasional (PPO).

27
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

Rincian Pendapatan Operasional untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 dan 2020 adalah
sebagai berikut:

2021 2020

Pendapatan Jasa Layanan Umum


Pendapatan Bunga SBSN 261.018.333.333 120.321.425.018
Pendapatan BLU Lainnya
Pendapatan Bunga Deposito 1.937.671.262 -
Pendapatan Jasa Giro 8.261.084.531 -
Jumlah 271.217.089.126 120.321.425.018

b. BEBAN OPERASIONAL

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa termasuk potensi pendapatan yang
hilang atau biaya yang timbul akibat transaksi tersebut dalam periode pelaporan yang berdampak
pada penurunan ekuitas, baik berupa pengeluaran, konsumsi aset, atau timbulnya kewajiban.

Beban Operasional untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 adalah sebesar
Rp7.702.582.868. Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp7.638.359.118 atau 11.893%
(sebelas ribu delapan ratus sembilan puluh tiga persen) dibandingkan tahun 2020 sebesar
Rp64.223.750. Beban Operasional terdiri dari beban barang dan beban penyusutan peralatan
dan mesin. Rincian Beban Operasional untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 dan 2020
adalah sebagai berikut:

1) Beban Barang dan Jasa

2021 2020

Beban Gaji dan Tunjangan 4.217.368.550 -


Beban Perjalanan 1.144.901.753 -
Beban Jasa 612.246.616 30.000.000
Beban Barang 554.895.577 -
Beban Penyediaan Barang
dan Jasa BLU Lainnya 372.984.000 -
Beban Pemeliharaan 111.076.783 -
Beban Barang BLU -
Penanganan Pandemi COVID-19 89.496.000 -
Beban Persediaan 7.996.999 -
Jumlah 7.110.966.278 30.000.000

28
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

2) Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin

2021 2020

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 591.616.590 34.223.750


Jumlah 591.616.590 34.223.750

a) Beban Gaji dan Tunjangan

Beban gaji dan tunjangan adalah belanja gaji dan tunjangan terhadap pejabat dan
pegawai definitive LDKPI. Masih rendahnya beban gaji dan tunjangan Tahun Anggaran
(TA) 2021 disebabkan adanya penetapan definitive pejabat dan pegawai LDKPI pada
akhir bulan Februari tahun 2021 dan masih terdapat alokasi untuk Plt. Pejabat LDKPI
yang belum dapat dibayarkan karena menunggu regulasi terkait.

b) Beban Perjalanan

Beban perjalanan tahun 2021 digunakan untuk penyelenggaraan rapat di luar kantor
baik di dalam kota maupun di luar kota. Pada tahun 2020, LDKPI tidak mengusulkan
anggaran biaya perjalanan karena belum memiliki pegawai yang definitif untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya.

c) Beban Jasa

Beban jasa diantaranya digunakan untuk pembayaran jasa kustodian, penyelenggaraan


ceremony pelepasan kendaraan dalam rangka pemberian hibah kepada Pemerintah
Republik Palau, dan penyelenggaraan Karnaval LDKPI dalam rangka peringatan ulang
tahun yang kedua.

d) Beban Barang

Beban barang tersebut tahun 2021 diantaranya digunakan untuk pembayaran gaji
tenaga kontraktual, honorarium pejabat perbendaharaan, dan keperluan sehari-hari
perkantoran. Apabila dibandingkan dengan tahun 2020, LDKPI tidak mengusulkan
penganggaran beban barang karena pada tahun 2020 LDKPI belum melaksanakan
kegiatan operasional secara penuh.

e) Beban Penyedia Barang dan Jasa BLU Lainnya

Beban penyediaan barang dan jasa BLU lainnya ini diantaranya digunakan untuk
pelatihan dan sertifikasi pegawai. LDKPI berupaya meningkatkan kompetensi para
pegawai khususnya di bidang proyek manajemen, investasi pasar modal, dan
pengadaan barang/jasa.

29
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

f) Beban Barang BLU-Penanganan Pandemi Covid-19

Beban barang BLU-Penanganan Pandemi Covid-19 tahun 2021 digunakan untuk


pengadaan PCR/swab test, pembelian perlengkapan medis berupa masker,
multivitamin, dan biaya karantina mandiri bagi para pegawai LDKPI yang terkonfirmasi
positif COVID-19. LDKPI tidak mengusulkan anggaran belanja barang BLU -
Penanganan Pandemi COVID-19 pada tahun 2020 upaya penanganan COVID-19 masih
menginduk pada DIPA satker DJPPR.

g) Beban Pemeliharaan

Porsi terbesar dari beban pemeliharaan tahun 2021 adalah untuk biaya asuransi dan
perawatan kendaraan dinas. LDKPI tidak mengusulkan anggaran belanja pemeliharaan
pada tahun 2020 karena belum memiliki aset kendaraan dinas.

h) Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin LDKPI tahun 2021 adalah sebesar
Rp591.616.590 mengalami kenaikan sebesar 1.629% (seribu enam ratus dua puluh
sembilan persen) dari beban penyusutan tahun 2020 sebesar Rp34.223.750.

Surplus/Defisit Laporan Operasional untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 dan 2020
adalah sebesar Rp263.514.506.258 dan Rp120.257.201.268.

9. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS

a. IKHTISAR LAPORAN ARUS KAS

1) SALDO AWAL KAS

Saldo Awal Kas per 1 Januari 2021 adalah sebesar Rp104.092.635.018, yang merupakan
saldo akhir kas per 31 Desember 2020. LDKPI baru dibentuk pada tahun 2020 sehingga
Saldo Awal Kas pada tahun anggaran 2020 adalah Rp0.

2) KENAIKAN (PENURUNAN) KAS

Kenaikan (Penurunan) Kas merupakan penjumlahan Surplus/Defisit dari Arus kas bersih dari
aktivitas operasional, arus kas bersih dari aktivitas investasi, arus kas bersih dari aktivitas
pendanaan, dan arus kas bersih dari aktivitas transitoris. Saldo Kenaikan Kas per
31 Desember 2021 adalah sebesar Rp239.719.763.435.

3) SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS

Saldo Akhir Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2021 sebesar Rp343.812.398.453
merupakan kas LDKPI yang tersedia dan siap digunakan untuk membiayai aktivitas LDKPI
tahun berikutnya.

30
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

b. PENJELASAN PER POS LAPORAN ARUS KAS

Penjelasan atas Laporan Arus Kas LDKPI untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 dan 2020
adalah sebagai berikut:

1) Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus kas masuk dari aktivitas operasi merupakan pendapatan PNBP LDKPI yang telah
disahkan. Arus kas masuk dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp266.398.755.793 dan Rp104.396.425.018
dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020

Pendapatan Jasa Layanan Umum


Pendapatan Bunga SBSN 256.200.000.000 104.396.425.018
Pendapatan BLU Lainnya
Pendapatan Bunga Deposito 1.937.671.262 -
Pendapatan Jasa Giro 8.261.084.531 -
Jumlah 266.398.755.793 104.396.425.018

Arus kas keluar dari aktivitas operasi merupakan belanja barang untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2021 dan 2020 dengan rincian sebagai berikut:

2021 2020

Belanja Gaji dan Tunjangan 4.217.368.550 -


Belanja Perjalanan 1.144.901.753 -
Belanja Jasa 599.746.616 30.000.000
Belanja Barang 556.406.322 -
Belanja Penyediaan Barang
dan Jasa BLU Lainnya 372.984.000 -
Belanja Pemeliharaan 111.076.783 -
Belanja Barang BLU -
Penanganan Pandemi COVID-19 89.496.000 -
Belanja Barang Persediaan
Barang Konsumsi - BLU 492.525 -
Jumlah 7.092.472.549 30.000.000

Berdasarkan arus masuk dan keluar pada aktivitas operasi tersebut, arus kas bersih dari
aktivitas operasi LDKPI untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 dan 2020 dari aktivitas
operasi adalah sebesar Rp259.306.283.244 dan Rp104.366.425.018.

31
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

2) Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2021 dan 2020 LDKPI tidak memiliki arus kas
masuk dari aktivitas investasi. Namun, terdapat arus kas keluar dari aktivitas investasi yang
merupakan pembayaran atas perolehan peralatan dan mesin dari sumber dana PNBP-
LDKPI yang sudah disahkan dan penempatan pada instrumen investasi jangka panjang non
permanen pada SBSN yang berasal dari APBN (BA BUN Investasi).

Arus kas keluar dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 dan
2020 adalah sebagai berikut:

2021 2020

Perolehan atas Peralatan dan Mesin (4.585.613.441) (273.790.000)


Pengeluaran yang berasal dari APBN (2.000.000.000.000) (3.000.000.000.000)
Jumlah (2.004.585.613.441) (3.000.273.790.000)

Berdasarkan arus masuk dan keluar pada aktivitas investasi tersebut, arus kas bersih dari
aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar
minus Rp2.004.585.613.441 dan minus Rp3.000.273.790.000.

3) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 dan
2020 adalah sebesar Rp2.000.000.000.000 dan Rp3.000.000.000.000. Arus kas masuk dari
aktivitas pendanaan merupakan penerimaan pembiayaan investasi yang berasal dari APBN
(BA BUN lnvestasi).

Jumlah arus kas keluar dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp15.214.800.818 dan Rp0. Arus kas keluar
dari aktivitas pendanaan merupakan penyetoran ke kas negara untuk pemberian hibah
kepada pemerintah asing/lembaga asing yang bersumber dari PNBP LDKPI. Pemberian
hibah berupa pemberian oxygen concentrator sebanyak 200 (dua ratus) unit untuk
membantu penanganan pandemi covid-19 di India serta pemberian hibah kepada Palau
berupa 10 (sepuluh) unit kendaraan patroli dan 4 (empat) unit kendaraan protokoler serta
pelatihan keprotokoleran dalam rangka mendukung Pemerintah Palau yang akan menjadi
tuan rumah Our Ocean Conference 7" pada tahun 2022.

Berdasarkan arus masuk dan keluar pada aktivitas pendanaan tersebut, arus kas bersih dari
aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 dan 2021 adalah sebesar
Rp1.984.785.199.182 dan Rp3.000.000.000.000.

32
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

4) Arus Kas dari Aktivitas Transitoris

Aktivitas transitoris merupakan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak
termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas
transitoris mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi
pendapatan, beban, dan pendanaan.

Jumlah arus kas masuk dari aktivitas transitoris untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp240.621.724 dan Rp0. Arus kas masuk dari
aktivitas transitoris ini berasal dari pembayaran kepada pihak ketiga yang telah dilakukan
pengesahan belanja pada KPPN sampai dengan tanggal 31 Desember 2021, namun baru
terdebet pada rekening operasional LDKPI pada bulan Januari 2022.

Arus kas keluar dari aktivitas transitoris periode sampai dengan 31 Desember 2021 dan
2020 adalah sebesar Rp26.727.274 dan Rp0. Arus kas keluar ini digunakan untuk
pembayaran jasa kustodian tahun 2020 yang telah dilakukan pengesahan oleh KPPN pada
tahun 2020 namun baru terdebet pada rekening operasional LDKPI pada bulan Januari
2021. Hal tersebut menyebabkan saldo kas LDKPI yang understated pada Laporan
Keuangan LDKPI tahun 2020.

Berdasarkan arus masuk dan keluar pada aktivitas transitoris tersebut, arus kas bersih dari
aktivitas transitoris periode sampai dengan 31 Desember 2021 dan 2020 sebesar masing-
masing Rp213.894.450 dan Rp0.

10. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

a) EKUITAS AWAL

Nilai ekuitas awal per 1 Januari 2021 dan 2020 adalah masing sebesar Rp120.257.201.268 dan
Rp0. Nilai ekuitas awal tahun 2021 merupakan nilai Ekuitas Akhir Neraca per 31 Desember 2020.

b) SURPLUS (DEFISIT) LO

Surplus-LO untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar
Rp263.514.506.258 dan Rp120.257.201.268. Surplus LO merupakan penjumlahan dari
Surplus/Defisit kegiatan operasional, Surplus/Defisit kegiatan non operasional, dan
Surplus/Defisit pos luar biasa. Rincian Surplus/Defisit-LO untuk tahun yang berakhir sampai
dengan 31 Desember 2021 disajikan dalam Laporan Operasional.

c) TRANSAKSI ANTAR ENTITAS

Transaksi antar entitas per 31 Desember 2021 dan 2020 adalah masing-masing sebesar minus
Rp15.214.800.818 dan Rp0. Transaksi antar entitas pada tahun 2021 merupakan transaksi atas
setoran surplus BLU ke Kas Negara untuk pemberian hibah yang bersumber dari PNBP BLU.

33
BADAN LAYANAN UMUM
LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL (BLU LDKPI)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah)

d) KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS

Kenaikan Ekuitas per 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp263.514.506.258 dan
Rp120.257.201.268. Kenaikan/Penurunan ekuitas diperoleh dari penjumlahan Surplus/Defisit LO
ditambah dengan Transaksi Antar Entitas.

e) EKUITAS AKHIR

Nilai Ekuitas Akhir per 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp368.556.906.708 dan
Rp120.257.201.268. Nilai Ekuitas Akhir diperoleh dari saldo Ekuitas Awal sebesar
Rp120.257.201.268 ditambah kenaikan ekuitas sebesar Rp263.514.506.258 dan dikurangi
transaksi antar entitas sebesar Rp15.214.800.818.

11. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

Sampai dengan tanggal pelaporan tidak terdapat peristiwa yang signifikan.

12. TANGGAL PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen LDKPI bertanggung jawab atas penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang
telah disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 31 Maret 2022.

34

Anda mungkin juga menyukai