Anda di halaman 1dari 8

1.

Tuberkulosis

Penyakit infeksi pada saluran pernapasan ini disebabkan bakteri Mycobacterium


tuberculosis. Gejala atau ciri penyakit menular ini adalah batuk berdahak yang
berlangsung selama lebih dari dua minggu. Selain itu, penderita tuberkulosis juga
akan kehilangan napsu makan, mengalami penurunan berat badan, berkeringat
pada malam hari, dan kelelahan.

Penularan: Tuberkulosis menular melalui udara. Bila berdekatan dengan penderita


tuberkulosis, Anda berisiko tinggi tertular saat penderita bernapas atau batuk. Cara
penularan tuberkulosis yang lain adalah bila Anda menggunakan barang yang
sebelumnya dipakai penderita tuberkulosis.
Pencegahan:
a. Tidak berdekatan dengan penderita tuberkulosis. Bila terpaksa, kenakan
masker untuk melindungi saluran pernapasan Anda.
b. Hindari menyentuh atau menggunakan benda yang sebelumnya dipakai
oleh penderita tuberkulosis.
c. Mendapat vaksinasi BCG (saat balita).
d. Perkuat daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan
berolahraga secara teratur.

2. Cacar Air
Penyakit menular ini disebabkan infeksi virus Varicella zoster dan rentan
menyerang anak berusia di bawah 12 tahun. Gejala cacar air adalah demam,
timbul bintik kemerahan di kulit yang menggelembung maupun yang tidak, kulit
seperti melepuh, dan terasa gatal.

Penularan: Cacar air menular melalui kontak langsung dengan penderitanya, yaitu
bila terkena cairan yang keluar dari kulit yang menggelembung. Penyakit cacar air
juga dapat menular melalui udara, misalnya saat penderita bernapas, bersin, atau
batuk. Virus yang dikeluarkan kemudian terhirup orang lain. Cara penularan yang
lain adalah bila Anda menyentuh benda yang telah dipegang penderita.

Pencegahan:
Lakukan vaksinasi cacar air.
Jaga kebersihan diri dan lingkungan.
Konsumsi makanan bergizi.
Tidak berdekatan dengan penderita cacar air.

3. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit ini disebabkan virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes aegypti betina.
Gejala umum penyakit DBD adalah demam tinggi, sakit pada persendian, muncul
bintik merah di kulit, trombosit turun drastis, serta perdarahan.

Penularan: Virus dengue masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti. Jumlah nyamuk Aedes aegypti biasanya meningkat pada awal musim
hujan.

Pencegahan:
a. Tutup tempat-tempat yang menampung air.
b. Kuras bak mandi minimal satu kali dalam seminggu.
c. Bersihkan pekarangan rumah dari barang bekas yang berpotensi menjadi
tempat berkembang biaknya jentik nyamuk Aedes aegypti.
d. Bersihkan genangan air di sekitar rumah agar tidak dihinggapi
nyamuk Aedes aegypti.

4. Hepatitis

Hepatitis adalah penyakit peradangan pada hati atau lever. Ciri penyakit menular
hepatitis adalah demam, nyeri sendi, nyeri perut, dan penyakit kuning. Dalam situs
Alodoc disebutkan, hepatitis dapat bersifat akut maupun kronis. Jika tidak segera
ditangani dengan baik, hepatitis dapat menimbulkan komplikasi, seperti gagal hati,
sirosis, atau kanker hati (hepatocellular carcinoma).

Penularan: Melalui makanan atau minuman yang tidak bersih, misalnya es batu
yang proses pembuatannya terkontaminasi virus hepatitis. Penularan virus
hepatitis B dan hepatitis C melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi; seperti
transfusi darah, hubungan seks, pembuatan tato dan tindik, serta injeksi.

Pencegahan:
a) Jaga kebersihan pangan yang hendak diolah maupun makanan yang hendak
dikonsumsi.
b) Hindari pertukaran cairan tubuh yang berisiko, seperti hubungan seks yang
tidak aman.
c) Hindari berbagi menggunakan barang pribadi, seperti handuk, pakaian, alat
makan, dan sikat gigi dengan penderita hepatitis.
d) Pastikan Anda menggunakan jarum baru yang steril saat hendak melakukan
injeksi, seperti transfusi darah, akupuntur, serta membuat tato atau tindik.
5. Malaria

Penyakit menular yang disebabkan parasit plasmodium ini masih menjadi wabah
di beberapa wilayah di Indonesia. Nyamuk Anopheles yang membawa parasit
plasmodium berkembang biak di kubangan air alami; seperti sungai, sawah,
tegalan, dan bekas genangan banjir. Ciri penyakit menular ini adalah demam tinggi
berkepanjangan, tubuh menggigil, tubuh nyeri, mual, hingga muntah-muntah.

Penularan: Parasit plasmodium dibawa dan disebarkan oleh


nyamuk Anopheles yang kemudian menggigit manusia.

Pencegahan:
a. Lindungi diri dari gigitan nyamuk dengan mengenakan pakaian dan celana
panjang.
b. Memasang kelambu di tempat tidur.
c. Mengoleskan krim antinyamuk.
d. Minum obat antimalaria saat hendak bepergian ke wilayah yang diketahui
terdapat banyak kasus malaria.

6. Pneumonia
Dalam situs Halodoc dijelaskan, pneumonia adalah penyakit pernapasan akut yang
menyerang paru-paru. Penderita pneumonia akan merasa kesakitan saat bernapas
karena asupan oksigennya terganggu. Pneumonia disebabkan bakteri, virus, dan
jamur. Penyebab pneumonia paling umum adalah bakteri Streptococcus
pneumoniae dan virus Haemophilus influenzae tipe b (Hib).

Penularan: Melalui udara yang tercemar oleh bakteri, virus, atau parasit penyebab
pneumonia.

Pencegahan:
a) Rajin cuci tangan menggunakan sabun.
b) Praktikkan etika batuk dan bersin yang benar.
c) Tidak berbagi alat makan dan mandi dengan orang lain.

7. Campak

Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama
pada bayi dan anak. Penyebab campak adalah virus yang termasuk dalam
golongan paramyxovirus. Tanda utama penyakit campak adalah munculnya ruam
kemerahan di seluruh tubuh, disertai batuk, pilek, dan demam.

Penularan: Virus penyebab campak menular melalui percikan air liur penderita
saat batuk atau bersin. Selain itu, bisa karena Anda menyentuh benda yang telah
terpercik air liur penderita.

Pencegahan: Melakukan vaksinasi campak saat anak masih berusia balita,


kemudian dilanjutkan dengan vaksinasi measles, mumps, rubella (MMR).

8. Tifus
Penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Salmonella typhi dapat terjadi bila
sanitasi di lingkungan Anda tidak baik. Gejala umum tifus adalah demam, sakit
atau kram perut, diare atau sembelit, mual, dan muntah.

Penularan: Melalui konsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi


tinja yang mengandung bakteri Salmonella typhi. Selain itu bisa juga akibat
menggunakan air yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi untuk mencuci
bahan makanan, peralatan masak, serta perlengkapan makan.

Pencegahan:
a. Cuci tangan secara teratur, terutama sebelum dan sesudah makan.
b. Gunakan air bersih untuk mencuci bahan makanan, peralatan makan, dan
peralatan masak.
c. Hindari membeli makanan yang tidak terjamin kebersihannya.
d. Jaga daya tahan tubuh tetap kuat.

9. Cacingan
Penyakit ini sering menyerang anak usia sekolah karena banyak anak yang senang
bermain di tempat kotor atau lupa mencuci tangan saat akan makan. Dalam situs
Halodoc disebutkan, ada tiga jenis cacing yang menjadi penyebab cacingan, yaitu
cacing pita, cacing tambang, dan cacing kremi. Gejala cacingan adalah gatal di
sekitar anus atau vagina, gangguan organ pencernaan (diare, mual, muntah),
hingga penurunan berat badan.

Penularan: Telur cacing dapat masuk melalui kuku dan tangan yang tidak bersih
yang kemudian menyentuh mulut atau makanan. Selain itu, cacing juga bisa
masuk lewat makanan yang tidak dibersihkan dengan baik sebelum dimasak serta
penggunaan barang yang sudah terkontaminasi cacing (handuk, pakaian, atau
sprei).

Pencegahan:
a. Cuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas di luar ruangan, dan setiap
sebelum dan sesudah makan.
b. Pastikan bahan pangan yang akan diolah sudah bersih sebelum dimasak.
c. Potong kuku secara rutin. Hindari memanjangkan kuku karena berisiko
menjadi tempat penularan cacing.
d. Jaga kebersihan diri dan lingkungan.
e. Bersihkan kamar mandi dan WC secara rutin.
10. Influenza

Flu adalah penyakit yang disebabkan virus yang terus bermutasi sehingga sulit
dideteksi sistem kekebalan tubuh. Gejala umum penyakit flu adalah nyeri otot,
batuk, bersin-bersin, hidung tersumbat, sakit kepala, kelelahan, dan demam.

Meski tergolong penyakit menular, saat ini flu dianggap tidak berbahaya. Namun,
yang perlu diwaspadai adalah mutasi virus penyebab flu yang kemudian
menyebabkan penyakit yang jauh lebih berbahaya, seperti flu burung.

Penularan: Secara langsung apabila cipratan air dari mulut (droplet) mengenai
orang lain—saat bersin, batuk, atau berbicara. Penularan secara tidak langsung
terjadi apabila Anda menyentuh permukaan atau benda yang telah terkontaminasi
virus flu, lalu tangan Anda menyentuh mulut dan hidung sehingga virus masuk ke
dalam tubuh.

Pencegahan:
a. Menjaga jarak dengan orang yang menderita penyakit flu.
b. Rajin membersihkan tangan dengan sabun ataupun hand sanitizer.
c. Orang yang sedang menderita flu sebaiknya mengenakan masker agar tidak
menyebarkan virus ke orang lain.
d. Praktikkan etika batuk dan bersin yang benar, yaitu menutup mulut dan
hidung dengan siku saat sedang batuk atau bersin.
e. Jaga daya tahan tubuh agar tidak mudah tertular virus flu.

Anda mungkin juga menyukai