Tugas Artikel Landasan Pendidikan
Tugas Artikel Landasan Pendidikan
UNIVERSITAS RIAU
ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang kecenderungan pendidikan di Indonesia yang masih terfokus pada
peningkatan kognitif. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data sekunder. Pendekatan
yang digunakan adalah analisis konten. Hasil dari artikel ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan di
Indonesia masih memberi prioritas pada aspek kognitif seperti pengetahuan dan keterampilan
intelektual, sementara aspek sosial-emosional dan keterampilan tidak mendapatkan perhatian yang
cukup.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan faktor penting dalam pembangunan suatu negara. Di Indonesia, sistem
pendidikan telah mengalami banyak perubahan seiring dengan zaman. Namun, masih ada isu
yang perlu diperhatikan, yaitu penekanan terhadap peningkatan kognitif. Pendidikan di
Indonesia masih terlalu fokus pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan intelektual,
sedangkan aspek sosial-emosional dan keterampilan abad ke-21 sering diabaikan.Pendidikan di
Indonesia adalah salah satu aspek penting dalam pembangunan negara. Salah satu fokus utama
dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah peningkatan kognitif siswa. Peningkatan kognitif
melibatkan pengembangan danpeningkatan kemampuan berpikir, pemahaman, dan penerapan
konsep-konsep dalam berbagai bidang studi. Artikel ini akan membahas fenomena tersebut
serta dampaknya terhadap perkembangan generasi muda.
PEMBAHASAN
Masalah utama yang timbul ketika pendidikan di Indonesia terfokus pada peningkatan kognitif
adalah kecenderungan untuk mengabaikan aspek-aspek lain yang penting dalam
perkembangan siswa. Terlalu banyak tekanan dan penekanan pada prestasi akademik, ujian
standar, dan nilai tes mengakibatkan kurangnya penekanan pada pengembangan keterampilan
sosial, emosional, dan fisik siswa. Pendidikan yanghanya fokus pada peningkatan kognitif dapat
menghasilkan siswa yang cerdas secara akademik, tetapi kurang mampumenghadapi tantangan
kehidupan sehari-hari.
Implikasi utama dari fokus yang terlalu pada peningkatan kognitif adalah ketidakseimbangan
dalam proses pendidikan siswa hanya diajarkan untuk menguasai buku teks dan mendapatkan
nilai yang tinggi dalam ujian, tanpa adanya pengembangan kemampuan kreatif, kritis, dan
inovatif mereka. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya kemampuan siswa untuk berpikir
kritis, bekerja sama, dan menghadapi tantangan nyata dalam kehidupan.
Peningkatan kognitif saja tidak cukup untuk menghasilkan individu yang komprehensif. Aspek
sosial-emosional dan keterampilan abad ke-21 seperti kemampuan berkomunikasi,
keterampilan kolaborasi, kreativitas, dan pemecahan masalah, juga penting untuk
dipertimbangkan dalam pendidikan. Sayangnya, kurangnya perhatian terhadap hal ini
berdampak negatif pada perkembangan siswa secara menyeluruh. Mereka cenderung kurang
mampu beradaptasi, bekerja sama, dan berinovasi dalam lingkungan yang kompleks.
Fokus yang terlalu kuat pada peningkatan kognitif dapat menghambat perkembangan holistik
siswa. Ketidakseimbangan antara aspek kognitif dan sosial-emosional dapat menyebabkan
gangguan psikologis seperti tingkat stres yang tinggi, rendahnya self-esteem, dan kesulitan
berinteraksi sosial. Selain itu, para lulusan juga mungkin menghadapi tantangan dalam
memasuki dunia kerja yang menuntut keterampilan.
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Arifianto, A. (2020). Disaturation of Education Orientation in Holistic and Character Education:
Solution of Learning Evaluation. Intellectual Discourse: Journal of Education and Humanities,
6(1), 86-98.
Suparno, P. (2018). Sikap Kritis Guru Dalam Regulasi Kurikulum, Pengembangan Karakter Dan
Kelincahan Esktras (Tinjauan Sejumlah Dokumen Regulasi Kebijakan Pendidikan). EPIS Journal
(Journal of Education, Psychology, Islamic, and Social Studies), 2(1), 53-68.