BAB 2
LANDASAN TEORI
Metode ini memiliki keunggulan dalam hal presisi dimana salah satu
contohnya adalah Coordinate Measuring Machine (CMM), metode ini banyak
digunakan dalam perusahaan manufacturing. Proses dari CMM adalah dengan
melakukan kontak langsung antara probe dengan objek yang akan dipindai hal
ini menjadikan kerugian dimana objek yang disentuh dapat mengalami
perubahan bentuk karena kikisan dari probe yang digunakan. Contoh lain dari
metode ini adalah CGI (Computer Generated Imagery).
2.1.2.3. Time-of-flight
2.4. Parsley
Sebagian dari sinar laser akan jatuh pada benda saat laser ditembakkan dan
sebagian akan jatuh pada reference body. Sinar laser yang jatuh pada objek akan
ditangkap oleh kamera, dimana bagian yang ditangkap oleh kamera merupakan
bagian dari objek yang terkena laser. Parsley akan dapat mengetahui posisi dari point
cloud dengan mengetahui plane dan nilai dari kalibrasi ekstrinsik, sehingga data
dapat diambil dengan konsep triangulasi. Laser yang bergerak akan berpindah tempat
secara horizontal dimana jika tidak ada parameter untuk menentukan tinggi data yang
didapat akan tertimpa sehingga dengan telah melakukan kalibrasi ekstrinsik laser
yang jatuh pada reference body akan digunakan sebagai referensi. Hal ini dapat
dilihat dengan pergerakan laser keatas atau kebawah data yang didapat makin
banyak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan data yaitu.
Jika bidang yang melewati image plane maka akan tampak seperti
gambar berikut.
Gambar 2.14 Proyeksi Bidang Geometri 3D
(Davis & Chen, 2001) mencoba membuat sebuah desain scanner 3D dengan
algoritma triangulasi yang memerlukan kalibrasi minimum. Penelitian tersebut
mencoba membuat suatu scanner 3D yang menggunakan dua sudut pandang berbeda
untuk menangkap pantulan laser. Motor dipasangkan pada sumber laser sehingga
laser bergerak menyusuri objek, tetapi motor tidak membutuhkan proses kalibrasi
yang sulit. Hal ini dikarenakan akurasi pemindaian lebih dititikberatkan pada dua
sudut pandang kamera daripada akurasi gerakan motor. Penelitian tersebut
dibuktikan dengan menggunakan sumber laser handheld.
Gambar 2.15 Desain Pemindai 3D dengan Dua Sudut Pandang Kamera
(Sumber: (Davis & Chen, 2001))
(Malhotra, Gupta, & Kant, 2011) membuat sebuah sistem scanner 3D dengan
algoritma triangulasi. Sistem scanner yang dibuat menggunakan satu sumber laser
dan sebuah web camera (webcam), serta mengeliminasi kebutuhan kalibrasi aktuator
yang rumit. Laser ditembakkan ke cermin yang dihubungkan ke motor. Pantulan
laser dari cermin akan menyusuri objek dan ditangkap kamera.
Gambar 2.16 Contoh Pemindaian 3D secara Horizontal dan Vertikal
(Sumber: (Malhotra, Gupta, & Kant, 2011))
(Aydar, Akyol, & Duran, 2011) membuat sebuah sistem scanner 3D dengan
menggunakan algoritma triangulasi dan software DAVID.
Gambar 2.17 Desain Pemindai 3D dengan Software DAVID
(Sumber: (Aydar, Akyol, & Duran, 2011))
Gambar 2.17 menunjukkan sistem scanner yang terdiri dari sebuah komputer,
sumber laser, kamera, dan sebuah latar belakang sebagai titik kontrol. Sumber laser
digerakkan oleh motor stepper. Hasil penelitian ini menyebutkan beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan untuk memperoleh hasil pemindaian yang lebih baik
menggunakan sistem scanner 3D dengan software DAVID. Beberapa hal tersebut di
antaranya adalah letak kamera dan sumber laser, dimana sudut antara keduanya tidak
boleh terlalu lancip. Hal lain untuk dipertimbangkan adalah ketebalan garis laser,
dimana garis laser yang lebih tipis akan memberikan hasil yang lebih baik.