Anda di halaman 1dari 12

Teknik Geodesi

Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro

Fotogrammetri 1
Metode Triangulasi Udara (1)
Oleh: Dr. Yudo Prasetyo, ST., MT.
yudo.prasetyo@ft.undip.ac.id

Pengertian Triangulasi Udara


vTriangulasi Udara merupakan metode penentuan titik kontrol
dengan cara melakukan pengukuran koordinat foto atau
koordinat model yang selanjutnya diproses dengan
perhitungan perataan, sehingga dapat diperoleh koordinat
maupun elevasi tanah dengan ketelitian yang memenuhi
persyaratan teknik untuk keperluan pemetaan fotogrammetri.
vTriangulasi udara adalah merupakan bagian kegiatan dalam
pemetaan fotogrametri dengan cara mengukur titik-titik
minor foto, kemudian ditranformasi ke titik referensi (titik
kontrol tanah).
yudo.prasetyo@ft.undip.ac.id

Metode Triangulasi Udara


Berdasarkan mekanisme kerja, triangulasi udara dibagi
menjadi 2 bagian yaitu:
1. Triangulasi Udara Radial
2. Triangulasi Udara Spasial
Untuk triangulasi udara spasial dapat dilakukan dengan tiga
cara, yaitu :
1. Aeropoligon dengan data input berupa koordinat strip
2. Independent Model Triangulation, data input berupa
koordinat model.
3. Bundle Adjustment , data input berupa koordinat foto.
yudo.prasetyo@ft.undip.ac.id

Triangulasi Radial (1)

Triangulasi radial keluaranya adalah koordinat


planimetris (x,y) titik kontrol minor.
Cara yang dipakai masih menggunakan mekanis grafis
dimana template mewakili foto. Templet disusun secara
teratur untuk mewakili satu blok foto.
Metode triangulasi radial relatif lebih mudah, cepat dan
murah.
Ketelitian triangulasi slotted template dipengaruhi banyak
kesalahan acak yang sulit ditentukan.

Triangulasi Radial (1)


Nilai ketelitian triangulasi radial berdasarkan rumus:

! = ! !!

!
+ !! !
!

Keterangan:
m = kesalahan posisi titik prik.
t = jumlah semua target.
c = jumlah titik kontrol tanah.
K1 dan K2 = Konstanta, tergantung penyebaran titik kontrol,
bahan dan sebagainya.
K1=0,12 mm dan K2=0,30 mm

Persebaran titik kontrol tanah vertikal dan horisontal

yudo.prasetyo@ft.undip.ac.id

Triangulasi Udara (Titik-Titik Van Gubber)

yudo.prasetyo@ft.undip.ac.id

Persebaran Titik Triangulasi Udara Dengan 2 Jalur

yudo.prasetyo@ft.undip.ac.id

Metode Pengambilan Data Koordinat


Pengambilan data koordinat untuk keperluan triangulasi
udara dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
Pengadaan data koordinat strip
Pengadaan data koordinat model
Pengadaan data koordinat foto

yudo.prasetyo@ft.undip.ac.id

Pengadaan Data Koordinat Strip


Pengadaan data koordinat strip antara lain dapat dilakukan
dengan menggunakan alat multiplex.
Data hasil pengamatan berupa data koordinat strip.
Strip adalah gabungan dari beberapa foto udara yang saling
overlap antara satu foto dengan foto berikutnya.
Untuk menggabungkan foto udara tersebut dilakukan dengan
mengidentifikasi obyek yang sama antara dua foto udara yang
berurutan, selanjutnya kedua foto udara tersebut disambungkan
pada obyek yang sama, sehingga antara satu foto dengan foto
berikutnya menjadi mosaik foto udara. Dengan cara yang sama
dilakukan penyambungan foto berikutnya, sehingga akan
membentuk satu strip memanjang dari foto udara dalam satu
jalur penerbangan.
yudo.prasetyo@ft.undip.ac.id

Pengadaan Data Koordinat Model


Pengadaan data koordinat model dapat dilakukan dengan dua
cara sebagai berikut :
1. Menggunakan alat stereo plotter
Hasil pengukuran dengan stereo plotter adalah koordinat model
dengan sisitem koordinat yang independen (bebas).
2. Menggunakan Komparator
Hasil ukuran dengan alat komparator adalah data koordinat. Data
koordinat komparator ini terlebih dahulu diubah ke sistem
koordinat foto dengan perangkat lunak tertentu. Selanjutnya
data koordinat foto ini ditransformasikan ke sistem koordinat
model dengan suatu program yang disebut Digital Relative
Orientation ( DRO ).
yudo.prasetyo@ft.undip.ac.id

Tahapan Persiapan Triangulasi Udara


Pada triangulasi udara terdapat 3 tahapan utama untuk persiapan,
sebagai berikut:
1. Persiapan
Tahapan ini dilakukan pemilihan dan pemindahan titik antar foto
bersebelahan, pembuatan foto indeks dan kalibrasi alat.
2. Pelaksanaan
Tahapan ini meliputi pekerjaan instrumental dan pengukuran
koordinat, deteksi kesalahan dan transformasi koordinat
sementara.
3. Perataan
Tahapan ini meliputi peraataan bundel (persamaan syarat
kolineritas), perataan model bebas dan perataan strip.

yudo.prasetyo@ft.undip.ac.id

Anda mungkin juga menyukai