02 REGULASI
Kualitas Lulusan
1
Perguruan Tinggi berkomitmen untuk mencetak lulusan
yang mampu mendapatkan pekerjaan yang layak,
memberikan pengalaman di luar kampus bagi
mahasiswa, serta bekerjasama dengan mitra kelas dunia.
2 3
Kualitas Kurikulum
Kualitas Dosen
Apakah KKNI
masih relevan??? KKNI Relevan IES
Cek LO di IES
IES 3: Initial Professional Development—
Professional Skills
IES 4: Initial Professional
Development— Professional
Values, Ethics, and Attitudes
IES 5: Initial Professional Development (IPD)—Practical
Experience
Standar Proses
Pembelajaran (Psl.
10)
Regulasi
PENILAIAN PROSES
Rubrik Penilaian
DAN HASIL BELAJAR
N I
S
I
KAJIAN VISI DAN MISI
Misi
1. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan tinggi berbasis
Visi penelitian dan pengabdian secara kreatif dan inovatif
Visi Sekolah Tinggi Ilmu dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan
Ekonomi Indonesia teknologi menuju taraf internasional.
(STIESIA) Surabaya adalah 2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian secara kreatif
menjadi Perguruan Tinggi dan inovatif untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
penyelenggara dan teknologi menuju taraf internasional.
pendidikan tinggi secara
kreatif dan inovatif dalam 3. Menyelenggarakan kegiatan pemenuhan
pengembangan ilmu tanggungjawab sosial secara optimal melalui tindakan
pengetahuan dan nyata berupa pelayanan atau pengabdian kepada
teknologi bertaraf nasional masyarakat menuju taraf internasional..
dan internasional yang 4. Mengelola lembaga dengan tata kelola yang baik
berkualitas dan melalui pengembangan kelembagaan yang
bermartabat. berorientasi pada kualitas dan mampu bersaing tingkat
nasional dan internasional.
KAJIAN VISI
A
III N
KAJIAN “CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN”
No. Dimensi/Indikator STIESIA
1 a. PS memiliki kurikulum yang memperhatikan
perkembangan nasional di bidang EMBA untuk
menunjang visi nasional (bisa ada tambahan
sertifikasi yang diakui secara nasional atau
penambahan/penggantian mata kuliah karena
mengikuti perkembangan keilmuan bidang EMBA
secara nasional)
b. PS memiliki kurikulum yang memperhatikan
perkembangan nasional di bidang EMBA untuk
menunjang visi nasional (bisa ada tambahan
sertifikasi yang diakui secara internasional atau
penambahan / penggantian mata kuliah karena
mengikuti perkembangan keilmuan bidang EMBA
secara internasional)
T P
E
A N 9 Tahap ini dibagi dalam dua kegiatan.
H G Pertama, memilih beberapa butir CPL yang
sesuai sebagai dasar pembentukan mata
A E
Pembentukan MK, dan kuliah, diupayakan bahwa setiap mata kuliah
M
P menetapkan bobot SKS mengandung unsur pengetahuan,
B nya, serta menyusun keterampilan, dan sikap. Secara simultan
A A matrik kurikulum
dilakukan pemilahan bahan kajian yang
terdapat dalam beberapa butir CPL tersebut,
N N yang kemudian dijabarkan dalam materi
G pembelajaran pada mata kuliah
A
III N
T P
E
A N 10 Perancangan pembelajaran secara
H G sistematis perlu dilakukan agar
menghasilkan Rencana Pembelajaran
A E Semester (RPS) beserta perangkat
M Merancang pembelajaran yang lainnya, di antaranya
P Pembelajaran dan instrumen penilaian, rencana tugas, bahan
B
A A Menyusun RPS ajar, dan lain-lain yang dapat dijalankan
dalam proses pembelajaran secara efisien
N N dan efektif.
G
A
III N
T P Menetapkan kriteria penilaian dan
mengembangkan instrumen penilaian
E
A N 11
pembelajaran berdasarkan indikator pencapaian
Sub-CPMK.
H G 1. Rubrik: panduan/pedoman penilaian yang
menggambarkan kriteria dalam menilai atau
A E
Menyusun instrumen
memberi tingkatan dari hasil kinerja belajar
M mahasiswa.
P penilaian & evaluasi
B (formatif & sumatif)
2. Penilaian portofolio: penilaian berkelanjutan
A A
didasarkan pada kumpulan informasi yang
menunjukkan perkembangan capaian belajar
N N mahasiswa dalam 1 periode. Informasi dapat
berupa karya mahasiswa dari proses
G pembelajaran yang terbaik/ karya mahasiswa
A yang menunjukkan perkembangan
III N
kemampuan untuk mencapai capaian
pembelajaran.
T P
E
A N 12
H G
A E Mengembangkan Mengembangkan materi pembelajaran
M bahan ajar dan
P perangkat
dalam bentuk bahan ajar dan sumber-
B sumber belajar yang sesuai
A A pembelajaran lainnya
N N
G
A
III N
TAHAP 5: PENETAPAN INSTRUMEN REKOGNISI