Anda di halaman 1dari 3

ABSES FOLIKEL RAMBUT ATAU KELENJAR

SEBASEA
No. Dokumen :

SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS DATARAN M. JUNAID HUSAINI
BULAN NIP. 19831002 200902 1 001

A. Pengertian Abses adalah akumulasi pus yang terdapat di kavitas yang baru terbuat dan dikelilingi
oleh dinding abses.
Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea adalah abses yang terjadi akibat infeksi
dari kelenjar sebasea atau folikel rambut yang melibatkan jaringan subkutan.
Biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Penyakit ini memiliki insidensi
yang rendah.
Abses dapat keluar dari kulit secara spontan, maka sebelum itu terjadi sebaiknya
dilakukan insisi atau drainase abses
Saat sudah terbentuk abses lakukan insisi, pemberian antibiotik hanya
diberikan setelah keluar hasil kultur dan resistensi karena hanya akan menghambat
respon imun yang menyebabkan abses bertambah besar.
B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan pasien dengan
abses folikel rambut atau kelenjar sebasea
C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Dataran Bulan Nomor ... tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
Puskesmas Dataran Bulan
D. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07 / MENKES /
1186 / 2022 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
E. Prosedur Anamnesis
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan adanya bisul di dalam hidung.
Gejala adanya bisul di dalam hidung kadang disertai rasa nyeri dan perasaan tidak
nyaman. Kadang dapat disertai gejala rhinitis.
Faktor Risiko
a. Sosio ekonomi rendah
b. Higiene personal yang jelek
c. Rhinitis kronis, akibat iritasi dari sekret rongga hidung.
d. Kebiasaan mengorek-ngorek bagian dalam hidung.
Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana
Pemeriksaan Fisik
Pada lubang hidung tampak abses.
Pemeriksaan Penunjang: Tidak diperlukan

Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis Banding: -

Komplikasi
a. Abses pada hidung potensial berbahaya karena infeksi dapat menyebar ke
vena fasialis, vena oftalmika, lalu ke sinus kavernosus sehingga
menyebabkan tromboflebitis sinus kavernosus.
b. Vestibulitis.

Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
a. Dilakukan insisi abses
b. Antibiotik diberikan dalam 7-10 hari, dengan pemberian Amoxicilin 500 mg,
3x/hari, Cephalexin 250 – 500 mg, 4x/hari, atau Eritromisin 250 – 500 mg,
4x/hari.

Konseling dan Edukasi


Memberitahukan individu dan keluarga untuk:
a. Menghindari kebiasaan mengorek-ngorek bagian dalam hidung.
b. Tidak memencet abses.
c. selalu menjaga kebersihan diri.
F. Diagram Alir
melakukan vital sign menegakan diagnose
Melakukan dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan
anamnesis pada
pasien

G. Hal-hal yang Kaji Ulang Untuk Ketepatan Diagnosia


perlu
diperhatikan
H. Unit terkait Ruang Pemeriksaan Umum.
I. Dokumen Rekam Medis
terkait Catatan tindakan
J. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai