Anda di halaman 1dari 2

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA

FURUNKEL PADA HIDUNG


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :

Puskesmas Abeli dr. Rahmiyanti


NIP.19760916 200604 2 008

1. Pengertian Furunkel adalah infeksi dari kelenjar sebasea atau folikel rambut yang
melibatkan jaringan subkutan. Biasanya disebabkan oleh
Staphylococcusaureus. Penyakit ini memiliki insidensi yang rendah.
No. ICPC II : R73 Boil/abscess nose
No. ICD X : J34.0 Abscess, furuncle and carbuncle of nose
2. Tujuan Memberikan panduan tatalaksana pada pasien dengan Furunkel pada hidung.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Abeli Nomor : Tentang Jenis Pelayanan Yang
Ada di Puskesmas
4. Referensi PERMENKES No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di
Fasilitas Pelayanan Primer.
5. AlatdanBahan Lampu kepala
Spekulum hidung
Obat-obatan : Amoksisilin, Cephalexin, Eritromisin
6. Langkah-langkah Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien dating dengan keluhan adanya bisul di dalam hidung.
Gejala adanya bisul di dalam hidung kadang disertai rasa nyeri dan perasaan
tidak nyaman. Kadang dapatdisertai gejala rhinitis.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana


(Objective)
Pemeriksaan Fisik
Pada lubang hidung tampak furunkel. Paling sering terdapat pada lateral
vestibulum nasi yang mempunyai vibrissae (rambut hidung).
Pemeriksaan Penunjang: Tidak diperlukan.

Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
a. Kompres hangat dapat meredakan perasaan tidak nyaman.
b. Jangan memencet atau melakukan insisi pada furunkel.
c. Pemberian antibiotic topikal, seperti pemberian salep antibiotic
bacitrasin dan polmiksin B serta antibiotik oral karena lokasi
furunkel yang berpotensial menjadi bahaya. Antibiotik diberikan
dalam 7-10 hari, dengan pemberian Amoxicilin 500 mg, 3x/hari,
Cephalexin 250 500 mg, 4x/ hari, atau Eritromisin 250 500 mg,
4x/hari.
d. Insisi dilakukan jikasudah timbul abses.
Konseling dan Edukasi
Memberitahukan individu dan keluargauntuk:
a. Menghindari kebiasaan mengorek-ngorek bagian dalam hidung.
b. Tidak memencet atau melakukan insisi pada furunkel.
c. Selalu menjaga kebersihan diri.
KriteriaRujukan: -
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA
FURUNKEL PADA HIDUNG
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :

Puskesmas Abeli dr. Rahmiyanti


NIP.19760916 200604 2 008

7. BaganAlir

Perawatmelaku Doktermelakukanana menegakan


kankajianawal mnesa,pem.fisikdanpe diagnose
m. berdasarkanana
Penunjangbiladibutuh mnesadanhasilp
kan emeriksaanfisik

menulishasilanamnesa
, pemeriksaandan
MelakukanKomunika
diagnose menulisresepuntu
si, Informasi, Edukasi
kerekammedis kpengobatan
(KIE) kepadapasien

menyerahkanresepkep menulis diagnose


asien pasienkebuku
register.

8. Hal-hal yang perlu Keadaaan umum pasien


di perhatikan Proses kajian awal pasien
Ketapatan dalam menegakkan diagnose
Pemeriksaan penunjang
9. Unit Terkait Poli Umum
Laboratorium
10. Dokumen terkait Rekam Medis
Buku Register
11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai