Anda di halaman 1dari 7

PENATALAKSANAAN KASUS

HIPERTENSI ESENSIAL
No. Dokumen SOP/002/Pusk Tbk
II/2023
No. Revisi 01
SOP
Tanggal 21 Januari 2023
Terbit
Halaman 1/5

UPT Puskesmas dr. M Tamibudirejeki


Tembuku II NIP: 198805182015032001

1. Pengertian Hipertensi esensial merupakan hipertensi yang tidak diketahui


penyebabnya.
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥140
mmHg dan/atau diastolic ≥90 mmH

2. Tujuan Sebagai acuan penangan kasus hipertensi esensial

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 440/010/2023 Tentang Pelayanan Klinis Di


UPT Puskesmas Tembuku II

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/MENKES/1936/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HL.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.

5.Prosedure/ 1. Persiapan Alat & Bahan :


Langkah-langkah a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Gluko test
d. Kolesterol test
e. EKG
2. Petugas yang melaksanakan:
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
3. Langkah-langkah:
a. Petugas melakukan anamnesa
1) Ditanyakan adakah keluhan sakit/yeri kepala
2) Ditanyakan adakah keluhan gelisah, jantung berdebar-debar
3) Ditanyakan adakah keluhan pusing, leher kaku, pengelihatan
kabur
4) Ditanyakan adakah keluhan nyeri dada
5) Ditanyakan adakah riwayat hipertensi atau penyakit
kardiovaskuler dalam keluarga
6) Ditanyakan adakah riwayat DM dalam keluarga
7) Ditanyakan riwayat pola makan (konsumsi garam berlebih)
8) Ditanyakan riwayat konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok
9) Ditanyakan apakah aktifitas fisik kurang

b. Petugas melakukan pemeriksaan fisik


1) Observasi vital sign pasien
2) Pemeriksaan fisik jantung:
a) Inspeksi: Iktus cordis tampak
b) Auskultasi: terdengar bunyi gallop
c) Perkusi: batas pekak jantung melebar (normalnya batas
atau tepi kiri pekak jantung yang normal terletak pada
ruang interkostal III/IV)
d) Palpasi:iktus cordis teraba lebih lebar (lebih dari 2 cm)
c. Petugas melakukan penegakan diagnosis,
Klasifikasi tekanan darah pada dewasa

TD TD
Klasifikasi Sistolik Diastolik

Optimal <120 Dan <80


mmHg mmHg

Normal 120-129 Dan/atau 80-84


mmHg mmHg

Normal tinggi 130-139 Dan/atau 85-89


mmHg mmHg

Hipertensi 140-159 Dan/atau 90-99


derajat 1

Hipertensi 160-179 Dan/atau 100-109


derajat 2

Hipertensi ≥180 Dan/atau ≥110


derajat 3

Hipertensi ≥140 Dan/atau <90


sitolik
terisolasi

d. Petugas melakukan penatalaksanaan


1) Farmakologi
Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka
Panjang, Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1
bulan untuk mengoptimalkan hasil pengobatan.
a) Tekanan Darah Normal Tinggi tidak diberikan terapi
farmakologi, lakukan intervensi gaya hidup.
b) Hipertensi derajat 1 lakukan intervensi gaya hidup dengan
terapi farmakologi yaitu terapi tunggal yatiu dapat
diberikan diuretik (furosemid 2x20 sampai 80 mg/hari),
atau pemberian penghambat ACE (captopril 2x25 mg/hari
sampai 100 mg/hari), penghambat kalsium (amlodipin 1x
2,5-10 mg/hari, atau nifedipin long acting 30-60 mg/hari).
c) Hipertensi derajat 2, dapat diberikan kombinasi 2 obat ,
biasanya golongan diuretik, dan penghambat ACE atau
penghambat kalsium dan intervensi gaya hidup.
d) Hipertensi derajat 3, dapat diberikan kombinasi 3 obat
yaitu diuretic, ACE dan penghambat kalsium. Jika
hipertensi resisten pertimbangkan merujuk untuk evaluasi
lebih lanjut.
e. Petugas memberikan konseling dan edukasi :
1) Modifikasi gaya hidup:
a) Jaga berat badan ideal (BMI: 18,5 – 24,9 kg/m2
b) Diet kaya buah, sayuran, produk rendah lemah dengan
jumlah lemak total dan lemak jenuh yang rendah.
c) Batasi intake natrium hingga <100 mmol /hari (2,0 gr
natrium atau 1 sendok teh garam per hari).
d) Lakukan aktivitas fisik aerobic yang teratur misalnya jalan
cepat 30 menit sehari dan lakukan setiap hari.
e) Batasi konsumsi alkohol
f. Petugas melakukan tindakan rujukan apabila terjadi perburukan
kondisi segera rujuk ke pelayanan sekunder
g. Petugas menulisakan hasil pemeriksaan, diagnosis dan
penatalaksanaan secara lengkap pada rekam medis

6. Diagram Alir
Pasien datang

Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Penegakan diagnosis

Tatalaksana kasus

Petugas memberikan
KIE

Petugas menulis
Tidak
hasil pemeriksaan
Indikasi pada rekam medis
rujukan

Ya
Petugas membuatkan
rujukan Pasien pulang

Pasien menuju rumah


sakit rujukan

7. Hal-hal yang 1. Keadaan umum pasien


perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait 1. Polikkilnik Umum


2. IGD/Rawat Inap
3. KIA/KB/Imunisasi
4. Poli Gigi
5. VK/Nifas
6. Pusling
7. Puskesdes
8. Pustu

9.Dokumen 1. Rekam medis pasien


Terkait
10.Rekaman
Historis
Perubahan No. Yang Diubah Isi Perubahan Tgl mulai
diberlakukan

1 Kebijakan SK Kepala 21 Januari 2022


Puskesmas Nomor
440/021/2022
tentang Pelayanan
Klinis di UPT
Puskesmas
Tembuku II

2 Refrensi Keputusan Menteri 21 Januari 2023


Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES
/1936/2022
Tentang Perubahan
Atas Keputusan
Menteri Kesehatan
Nomor
HL.01.07/MENKES/
1186/2022 Tentang
Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat
Pertama.

3 Klasifikasi HT 21 Januari 2023


menurut JNC VII Klasifikasi HT Pada
Dewasa
berdasarkan PPK
terbaru yaitu
Optimal, Normal,
Normal Tinggi,
Hipertensi derajat 1,
Hipertensi derajat 2,
Hipertensi derajat 3,
dan hipertensi
sitolik terisolasi.

Pengobatan
4 21 Januari 2023
Farmakologi Terapi farmakologi
yang diberikan yaitu
terapi tunggal pada
HT derajat 1 dan
terapi kombinasi 2-3
obat pada HT
derajat 2 dan 3,
serta jika terjadi HT
Resisten
dipertimbangkan
untuk dilakukan
rujukan
PENGELOLAAN PASIEN
HIPERTENSI DAN DIABETES
MELITUS
No. Dokumen SOP/ /Pusk Tbk
II/2023
SOP No. Revisi 00
Tanggal 21 Januari 2023
Terbit
Halaman 1/2

UPT Puskesmas dr. M Tamibudirejeki


Tembuku II NIP: 198805182015032001
1. Pengertian Pengelolaan pasien HT dan DM adalah tatalaksana pasien yang
terdiagnosa HT esensial dan diabetes melitus yang ditemukan pada saat
pemeriksaan di Puskesmas Tembuku II

2. Tujuan Sebagai acuan pengelolaan pasien HT dan DM

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 440/021/2022 tentang Pelayanan Klinis di


UPT Puskesmas Tembuku II

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/MENKES/1936/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HL.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.

5.Prosedure/ 1. Persiapan Alat & Bahan :


Langkah-langkah a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Gluko test,
d. Kolesterol test
e. EKG
2. Petugas yang melaksanakan:
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
3. Langkah-langkah:
a. Petugas melakukan anamnesa
b. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
c. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang berupa gula
darah, kolesterol dan EKG
d. Petugas menegakkan diagnosis pasien Hipertensi atau Diabetes
Melitus
e. Petugas melakukan tatalaksana kasus
f. Jika ditemukan diagnosis HT dan DM maka petugas
memasukkan pasien ke dalam grup prolanis
6. Diagram Alir

Petugas melakukan
anamnesa

Petugas melakukan
pemeriksaan fisik

Petugas melakukan
pemeriksaan penunjang

Petugas menegakkan
diagnosa

Tatalaksana kasus

Petugas memasukkan
pasien HT dan DM kedalam
grup Prolanis

7. Hal-hal yang 1. Keadaan umum pasien


perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait 1. Polikkilnik Umum


2. IGD/Rawat Inap
3. Pusling
4. Poskesdes
5. Pustu

9.Dokumen 1. Rekam medis pasien


Terkait

10.Rekaman
Historis
Perubahan No. Yang Diubah Isi Perubahan Tgl mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai