Anda di halaman 1dari 3

CONTOH EVALUASI DAMPAK dan PROSES DALAM

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

TUGAS SOSIOLOGI

1. Evaluasi Proses (evaluasi saat kegiatan berlangsung)


Contoh: Evaluasi Pemberdayaan Komunitas Bandeng Presto Semarang

Pemberdayaan Komunitas Bandeng Presto telah dilakukan pemerintah guna


meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh UMKM .Setelah
pemberdayaan dilakukan maka adanya evaluasi pemberdayaan yang dilakukan
selama proses kegiatan. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan hasil data dari Forum
Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya atau Forum for Economic
Development and Employment Promotion (FEDEP) Kota Semarang, Jawa Tengah.

Menurut FEDP Keberadaan komunitas bandeng dari tahun 2009 – 2012 dapat
dikatakan belum berjalan dengan baik bahkan sempat tersendat dan vakum.
Walaupun tujuan dari adanya komunitas itu untuk mensejahterakan anggota
komunitas dan mensingkronasikan program dari provinsi.Namun,kenyataanya
keadaan sumber daya manusia didalam komunitas secara umum memang masih
kurang sehingga bantuan alat yang berupa alat presto dengan kapasitas 60kg belum
dapat digunakan secara maksimal.

Kemudian,untuk dari proses produksi adanya kesenjangan jumlah keuntungan


yang didapat karena Peningkatan produksi justru terjadi untuk UKM yang sudah
besar saja sedangkan UKM yang kecil belum ada peningkatan yang signifikan.Hal
tersebut terjadi disebabkan UKM yang kecil sendiri masih mencari bahan baku
ikan bandeng itu kepada pengepul yang bisa memainkan harga.Tak hanya itu juga

Ketidak aktifan dari pengurus menjadi penyebab utama penerapan AD /ART tidak
berjalan dan ditambah dengan belum adanya payung hukum yang mengikat
sehingga dalam pelaksanaannya juga mengalami hambatan seperti ketidak
mandirian organisasi komunitas, koordinasi antar pengurus yang kurang, berbelit-
belitnya urusan birokrasi dan event yang hanya mendapatkan keuntungan yang
sedikit karena didalam kota.

2. Evaluasi Dampak
Contoh: Pemberdayaan komunitas Kopi Pagar Alam

Setelah dua tahun pemberdayaan banyak terjadi peningkatan dikalangan komunitas


petani Kopi Pagar Alam.Hal itu dibuktikan dengan adanya peningkatan kualitas
dalam memproduksi hasil pertanian kopi.Tak hanya itu juga dalam pemberdayaan
ini terjadi peningkatan kualitas sumber daya manuasia dalam menguasai alat-alat
produksi sehingga produk yang dihasilkan mengalami peningkatan yang
signifikan.Kopi Pagar Alam mengalami peningkatan menjadi 900kg dalam sekali
panen bahkan mencapai 1,5 ton dengan kopi Pagaralam yang sudah banyak yang
bermerek dengan kemasan bagus.Keberhasilan Kopi pemberdayaan Kopi Pagar
Alam dibuktikan dengan adanya pengakuan internasional atas citarasa uniknya
dalam ajang kontes kopi dunia AVPA (Agency for the Valorization of the
Agricultural Products) Gourmet Product tahun 2020 di Paris, Prancis.

Ketua Dewan Kopi Sumsel M Zain Ismed di Palembang, Kamis (19/11),


mengatakan, keberhasilan ini sangat membanggakan karena Kopi Pagaralam ini
berhasil bersaing diantara 130 produk yang dikirimkan 15 negara produsen kopi di
dunia.

Anda mungkin juga menyukai