Anda di halaman 1dari 23

KARYA TULIS ILMIAH

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis adalah sebuah hasil pemikiran seseorang yang diekspresikan

dalam bentuk tulisan agar dapat dibaca dan bermanfaat bagi pembacanya. Sebuah

pemikiran atau gagasan seseorang yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Sebuah

karya tulis pada umumnya disajikan dalam bidang tertentu dan disusun

berdasarkan sistematika dan aturan tertentu yang digunakan sebagai bahan

informasi atau laporan kegiatan atau temuan- temuan tertentu dalam sebuah

penelitian.

Karya tulis adalah sebagai curahan pemikiran atau gagasan seseorang

yang berdasarkan pada pengalaman yang berupa data primer ataupun data

sekunder yang ditulis untuk memenuhi tujuan dan sasaran tertentu.

Kamus Besar Bahasa Indonesia : ... menjelaskan bahwa ”Karya tulis

merupakan hasil karangan dalam bentuk kutipan atau karangan yang

mengetengahkan hasil penelitian, hasil pengamatan, tinjauan dalam bidang

tertentu yang disusun secara sistematis” (KBBI, 2012).

Sebagai salah satu media komunikasi, karya tulis ini akan melibatkan

beberapa unsur yang meliputi :

1) Penulis sebagai penyampai informasi

2) Isi informasi atau berupa isi tulisan

3) Saluran atau media, berupa tulisan

4) Pembaca sebagai penerima informasi

Dilihat dari jenisnya, secara umum karya tulis ini dapat dibedakan menjadi

dua, yakni karya tulis ilmiah dan karya tulis non ilmiah. Kedua jenis karya tulis
ini memiliki ciri dan syarat yang berbeda. Karya ilmiah atau karya tulis ilmiah

merupakan hasil pemikiran seseorang yang diekspresikan dalam bentuk tulisan

yang disusun berlandaskan kepada sifat-sifat ilmiah, yaitu logis, sistematis dan

obyektif, serta dihasilkan dari kegiatan observasi, evaluasi, dan atau pun

penelitian dalam bidang- bidang kajian tertentu. Sebuah penulisan karya ilmiah

harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya berdasarkan kaidah-kaidah

ilmiah yang berlaku. Tujuan dalam penulisan karya ilmiah adalah untuk

mempublikasikan suatu informasi kepada masyarakat atau kelompok tertentu.

Dilihat dari manfaatnya, sebuah penulisan ilmiah akan bermanfaat dalam

pengembangan sains dan teknologi.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah adalah

sebagai berikut:

1. Menentukan topik yang menarik. Topik yang menarik dalam suatu karya

tulis akan memberikan manfaat baik bagi penulis maupun bagi

pembacanya. Dengan topik yang menarik penulis akan tertantang untuk

segera menyelesaikan karyanya, di samping akan menumbuhkan minat

baca bagi kelompok sasaran.

2. Disajikan dengan sistematika yang baik. Penulisan yang baik harus

disajikan dengan sistematika yang baku, logis, serta menampilkan

pemikiran yang runtun untuk memudahkan para pembacanya atau penikmat

karya tulis tersebut.

3. Mengikuti tata aturan yang baik. Karya ilmiah yang baik adalah yang

sesuai dengan aturan-aturan penulisan yang baku, antara lain berkaitan

dengan format penulisan, gaya penulisan, sistem penomoran.

4. Menggunakan dasar rujukan literatur. Sebuah penulisan ilmiah perlu

didukung dengan literatur agar penulisan dapat lebih


dipertangungjawabkan.

B. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah

Secara lebih spesifik, ciri-ciri karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Obyektif

Tulisan yang disajikan harus diungkapkan dengan berdasarkan kenyataan

yang sebenarnya yang didukung oleh bukti-bukti yang dapat

dipertanggungjawabkan, artinya isi karya tulis tersebut tidak boleh

dimanipulasi atau direkayasa. Obyektif juga dimaksudkan bahwa penulis

bersikap jujur dalam menyajikan informasi yang akurat.

2. Sistematis

Penulisan ilmiah harus bersifat sistematis yaitu mengikuti urutan atau

tahapan penulisan yang baku. Sistematis juga berarti seorang penulis harus

berfikir secara runtun dalam menuangkan ide atau gagasannya, karena ciri

ini akan memudahkan pembaca dalam memahami apa yang diuraikan

penulis tersebut.

3. Logis

Berfikir logis adalah berfikir dengan menggunakan logika, rasional dan

masuk akal. Berfikir logis juga diartikan sebagai sesuatu yang dapat

diterima oleh akal sehat berdasarkan penalarannya. Dalam penulisan

ilmiah, hal ini berkaitan dengan logika berfikir induktif dan deduktif.

4. Menyajikan fakta

Informasi yang disajikan dalam karya ilmiah harus bersifat fakta (faktual).

Tidak dibenarkan menyajikan informasi yang berupa luapan perasaaan

atau yang bersifat emosional.

5. Menggunakan bahasa formal

Di kalangan masyarakat Indonesia sering menggunakan bahas sehari-hari


dalam berkomunikasi. Untuk penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa

Indonesia yang bersifat formal yang dikenal dengan istilah bahasa yang

baik dan benar.

6. Tidak Pleonastis

Istilah pleonatis menurut KBBI yaitu pemakaian kata-kata yang lebih dari

apa yang diperlukan. Karya ilmiah hendaknya tidak berlebihan dalam

menggunakan kata-kata, artinya harus hemat, tidak berulang-ulang dan

tidak berbelit- belit.

C. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah

1. Makalah

Makalah adalah karya tulis ilmiah yang membahas satu pokok

masalah, baik hasil penelitian lapangan maupun penelitian pustaka, yang

disampaikan dalam satu pertemuan ilmiah atau berkenaan dengan tugas-tugas

perkuliahan yang diberikan oleh dosen dan harus diselesaikan secara tertulis

oleh mahasiswa.

Secara umum, ciri-ciri makalah terletak pada sifat keilmiahannya yaitu

objektif, tidak memihak, faktual, sistematis, dan logis. Berdasarkan kriteria

ini, baik tidaknya satu makalah dapat diamati dari signifikansi masalah atau

topik yang dibahas, kejelasan tujuan pembahasan, kelogisan pembahasan, dan

kejelasan pengorganisasian pembahasannya.

Di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum Islam IAIN Bone, jumlah

halaman makalah minimal 10 (sepuluh) halaman dan maksimal 25 (dua puluh

lima) halaman. Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan,

makalah dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni (1) makalah deduktif,

yaitu makalah yang disusun berdasarkan kajian pustaka yang relevan dengan

masalah yang dibahas, (2) makalah induktif, yaitu makalah yang disusun
berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan

pokok masalah; dan (3) makalah komparatif, yaitu makalah yang disusun

berdasarkan paduan kajian teoretis dan data empiris yang relevan dengan

pokok bahasan.

2. Paper

Paper adalah suatu karya ilmiah yang berisi pembahasan terhadap suatu

topik tertentu dengan dukungan data yang valid. Djuroto dan Supriadi (2002:24 )

dalam Dalman (2011) menjelaskan paper adalah karya ilmiah berisi ringkasan

atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah

yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya. Berdasarkan pengertian di atas

menunjukkan bahwa paper dibuat dalam bentuk yang lebih sederhana dari pada

makalah, dengan tujuan untuk meningkatkan daya serap atau pemahaman

terhadap materi kuliah atau ceramah yang berkaitan dengan mata kuliah tertentu.

Sistematika penulisan paper relatif sama dengan penulisan makalah atau

disesuaikan dengan panduan yang berlaku pada masing-masing institusi.

3. Laporan Studi Lapangan

Laporan studi lapangan merupakan bentuk karya ilmiah yang disusun

berdasarkan data yang diperoleh setelah seorang atau sekelompok mahasiswa

melakukan peninjauan, pengamatan atau latihan-latihan tertentu. Pembuatan

laporan ini bertujuan untuk meyampaikan informasi, pengetahuan, serta hasil

yang diperoleh dari studi lapangan tersebut. Laporan ilmiah ini pada umumnya

dibuat untuk memenuhi tugas-tugas pembelajaran yang digunakan sebagai syarat

yang diberlakukan kepada mahasiswa baik secara individu maupun kelompok di

perguruan tinggi.

Menurut Azahari (2005:3) laporan pada umumnya berkaitan dengan uraian

tertulis dari hasil pengalaman langsung atau sumber data primer. Laporan ini
dibuat sebagai kesimpulan dari hasil pengalaman penulis yang akan bermanfaat

bagi pembaca secara umum atau kelompok pembaca tertentu. Jenis-jenis laporan

dapat berupa: laporan kuliah kerja nyata, laporan praktik lapangan, dan laporan

observasi.

4. Book Report

Laporan buku (book report) merupakan karya ilmiah yang dibuat untuk

melukiskan tentang isi dari sebuah buku. Pada laporan buku ini penulis akan

menguraikan isi pokok dari buku yang dipilihnya dan dilengkapi tanggapan

penulis. Apabila literatur yang dipilih tersebut memiliki jumlah halaman yang

banyak maka dosen dapat membagi tugas ini berdasarkan bab sehingga disebut

sebagai laporan bab (chapter report).

Bentuk lain yang masih tergolong sebagai book report disebut anotasi

bibliografi, yaitu merupakan bentuk laporan dari beberapa buku literatur atau

artikel pada bidang bahasan yang sama. Dalam hal ini artinya seorang penulis atau

mahasiswa meringkas isi dari beberapa literatur atau artikel yang dipilihnya pada

bidang bahasan tertentu. Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memberikan

wawasan yang luas melalui pemahaman terhadap isi dari sebuah literatur atau

lebih, atau isi artikel.

5. Artikel

Artikel yang dimaksudkan disini adalah sebuah karya ilmiah yang

memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Penulisan artikel terikat secara

ketat dengan aturan penulisan karya ilmiah yang berlaku yang dirancang untuk

dimuat atau dipublikasikan dalam jurnal atau buku kumpulan artikel (prosiding).

Bahan pada penulisan artikel dapat bersumber dari pemikiran, penelitian

lapangan, kajian pustaka, maupun hasil pengembangan produk. Sistematika

penulisan mengacu kepada sebuah aturan yang ditentukan oleh pengelola jurnal
ataupun prosiding yang dikenal dengan istilah tamplate.

6. Tugas Akhir (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa Program

strata satu (Sarjana) untuk memenuhi sebagian syarat dalam rangka memperoleh

gelar sarjana dalam bidang ilmu tertentu. Skripsi disusun berdasarkan hasil

penelitian, baik lapangan maupun pustaka yang ditulis sesuai dengan format dan

pedoman tertentu. Di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum Islam IAIN Bone,

pedoman yang dimaksud adalah pedoman yang telah ditetapkan Fakultas Syariah

dan Hukum Islam IAIN Bone melalui Surat Keputusan Dekan. Ketentuan umum

skripsi di Fakultas Syariah dan Hukum Islam IAIN Bone di antaranya jumlah

halaman skripsi sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) halaman.

Thesis sebagai salah satu jenis karya ilmiah yang ditulis oleh seseorang

pada akhir masa studinya pada jenjang pendidikan strata 2 (S2). Thesis

merupakan karya tulis ilmiah yang menjadi persyaratan dalam menyelesaikan

studinya. Penulisan thesis pada umumnya bersumber kepada hasil penelitian yang

dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan program studinya.

Sebagaimana karya ilmiah yang dituliskan oleh mahasiswa strata 1 dan

strata 2, maka karya ilmiah untuk jenjang studi strata 3 (S3) mempersaratkan

mahasiswa menyelesaikan disertasi berdasarkan kepada hasil penelitian. Jadi

desertasi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh seorang mahasiswa S3 untuk

memenuhi persaratan memperoleh gelar doktor.

D. Bahasa Karya Tulis Ilmiah

Bahasa dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah bahasa yang ilmiah.

Indikator bahasa ilmiah di antaranya; objektif, jelas, cermat dan konsisten. Bentuk

pernyataan yang spekulatif, ambigu, bahasa dakwah, bahasa gaul harus dihindari.

Selain itu, bahasa ilmiah adalah bahasa standar (baku) dalam penggunaan bahasa
Indonesia. Standar bahasa yang ilmiah adalah sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD) yang diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Bahasa

Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Penggunaan kalimat dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah kalimat

yang efisien, tepat, singkat, padat dan lengkap. Penggunaan kalimat dengan

memedomani struktur kalimat yakni subjek, predikat dan objek. Penggunaan

huruf besar, huruf kecil, koma, titik, tanda hubung dan tanda baca lainnya, harus

dipergunakan secara cermat dan tepat. Penggunaan transliterasi dalam penulisan

karya tulis ilmiah Fakultas Syariah dan Hukum Islam IAIN Bone untuk

memudahkan istilah-istilah bahasa Arab ke dalam huruf Latin yang tetap

berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI.

E. Komponen Karya Tulis Ilmiah

1. Makalah

Sistematika dan Isi Makalah

Secara garis besar makalah terdiri atas tiga bagian, yakni (1) bagian

awal, (2) bagian inti, dan (3) bagian akhir. Isi masing-masing bagian dapat

dilihat pada sistematika berikut:

a. Bagian Awal

1) Halaman Sampul

2) Daftar Isi

3) Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)

b. Bagian Isi Makalah

1) Bab I Pendahuluan

a) Latar Belakang Masalah

b) Rumusan Masalah
c) Tujuan dan Kegunaan

2) Bab II Pembahasan

a) Sub bab

b) Sub bab (disesuaikan dengan rumusan masalah)

3) Bab III Penutup

a) Simpulan

b) Saran (jika diperlukan)

c. BagianAkhir

1) Daftar Pustaka

2) Lampiran (jika ada).

Teknik Penulisan Makalah

Teknik penulisan makalah dalam hal, misalnya catatan kaki, daftar pustaka,

pengutipan, dan lainnya sama dengan penulisan skripsi. Hal-hal tersebut akan

dibahas pada bagian teknik penulisan skripsi.

2. Proposal/Skripsi

Prosedur Pengajuan Judul

Prosedur pengajuan judul proposal skripsi sesuai dengan Program Studi

mahasiswa, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Mahasiswa mengajukan judul dan permasalahan yang relevan dengan

disiplin ilmu yang dikaji dan ditekuni oleh mahasiswa pada Program

Studi masing- masing;

b. Mahasiswa mengajukan tiga judul skripsi yang masing-masing disertai

pokok masalah yang dipaparkan secara logis dan objektif ke dalam

beberapa sub masalah;

c. Ketua Program Studi memeriksa relevansi dan orisinalitas judul dan

pokok masalah yang diajukan serta tingkat kompetensi mahasiswa


dalam meneliti judul tersebut. Orisinalitas yang dimaksud adalah bahwa

judul dan pokok masalah yang diajukan bukan duplikasi dan

pengulangan;

d. Ketua Program Studi memilih dan menyetujui salah satu dari tiga judul

yang dianggap relevan dan orisinil;

e. Ketua Program Studi memberi rekomendasi kepada mahasiswa untuk

menyusun proposal skripsi.

Komponen Proposal/Skripsi

Proposal penelitian skripsi, sekurang-kurangnya memuat 12 (dua belas)

komponen, yakni (1) Judul Penelitian, (2) Latar Belakang Masalah; (3) Rumusan

Masalah; (4) Hipotesis (jika ada); (5) Definisi Operasional; (6) Tujuan dan

Kegunaan; (7) Orisinalitas Penelitian; (8) Kajian Pustaka; (9) Kerangka Pikir; (10)

Metode Penelitian; (11) Daftar Pustaka dan (12) Sistematika Pembahasan. Uraian

singkat masing-masing komponen dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Judul

Secara umum, judul proposal/skripsi harus memenuhi beberapa kriteria,

yakni; (1) harus jelas, mudah dipahami dan bermakna, (2) kalimat yang

digunakan tidak puitis, (3) singkat dan padat, (4) menggunakan kalimat berita,

bukan kalimat tanya atau kalimat negatif, (5) menggunakan bahasa Indonesia

yang baik dan benar (baku), dan (6) tidak menggunakan singkatan, kecuali

singkatan yang sudah umum dikenal, dan (7) disusun dalam bentuk piramida

terbalik.

b. Latar Belakang Masalah

Pada uraian latar belakang harus digambarkan dengan jelas tentang (1)

gambaran pemikiran yang disusun menurut penalaran dari umum ke khusus

(bersifat deduktif), (2) alasan sehingga masalah yang diangkat dianggap penting,
menarik dan perlu diteliti, baik secara teoretis untuk tujuan akademik maupun

secara praktis untuk tujuan pemecahan masalah sosial keagamaan, (3) paparan

teori awal yang dijadikan dasar penelitian, dan (4) gambaran sekilas mengenai

capaian hasil yang diharapkan.

c. Rumusan Masalah

Pada bagian rumusan masalah, harus ditegaskan lebih dahulu pokok

masalah atau masalah utama penelitian. Setelah itu, pokok masalah dipecah ke

dalam beberapa sub masalah. Rumusan masalah sebaiknya dinyatakan dalam

bentuk kalimat tanya.

Untuk penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dan penelitian

pustaka, harus diidentifikasi dan ditegaskan hal yang menjadi fokus masalah

dengan berdasar pada rumusan masalah yang telah diajukan.

Sedangkan untuk penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif

harus diidentifikasi dan ditegaskan hal yang menjadi variabel judul kemudian

menentukan kedudukan variabel tersebut; variabel dependen,

independen, maupun variabel kontrol (jika memang ada).

Dengan adanya penegasan fokus masalah dan variabel judul, maka akan

tampak jelas ruang lingkup atau batasan masalah dalam penelitian.

d. Hipotesis

Penting ditegaskan bahwa penggunaan hipotesis dalam penelitian

umumnya dikenal dalam penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif.

Untuk penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif keberadaannya bersifat

relatif (bisa ada, bisa juga tidak ada). Sedangkan untuk penelitian pustaka, tidak

lazim (tidak perlu) menggunakan hipotesis.

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara penulis terhadap

masalah yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis


merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap

paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis merupakan

rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoretis yang diperoleh dari kajian

teoretis.

Kriteria umum hipotesis yang baik adalah (a) menyatakan pertautan

antara dua variabel atau lebih dinyatakan dalam kalimat pernyataan, (b)

dirumuskan secara jelas dan padat, dan (c) dapat diuji secara empiris, dalam arti

peneliti memungkinkan untuk mengumpulkan data guna menguji kebenaran

hipotesis.

e. Definisi Operasional

Secara umum, judul skripsi terdiri atas rangkaian konsep yang saling

berhubungan sehingga membentuk satu makna.Untuk penelitian lapangan

dengan pendekatan kualitatif dan penelitian pustaka, konsep tersebut dinamakan

dengan fokus masalah. Sedangkan untuk penelitian lapangan dengan pendekatan

kuantitatif dinamakan variabel judul.

Konsep-konsep yang ada dalam fokus penelitian dan variabel

judul tersebut harus diberikan definisi operasional sehingga jelas makna dan

penggunaannya dalam penulisan skripsi. Hal ini dimaksudkan untuk

menghindari kesulitan dan kesalahan pembaca dalam memahami istilah-istilah

tersebut.

f. Tujuan dan Kegunaan

Untuk penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dan penelitian

pustaka, tujuan penelitiannya adalah mendeskripsikan temuan dan hasil

analisisnya sesuai dengan rumusan masalah yang telah diajukan. Sedangkan

untuk penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif tujuannya adalah

membuktikan benar tidaknya atau diterima atau tidaknya hipotesis yang


diajukan.

Kegunaan penelitian adalah penjelasan tentang sumbangsi hasil

penelitian.

Kegunaan penelitian sebaiknya mengikuti rumusan berikut:

1) Kegunaan teoretis, yaikni hasil penelitian diharapkan dapat memberi

sumbangsi dan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan

pada umumnya dan ilmu keislaman pada khususnya.

2) Kegunaan praktis, yakni hasil penelitian diharapkan dapat memberi

sumbangsi pemikiran dan masukan terhadap individu dan instansi

yang terkait dalam merumuskan kebijakan pembangunan masyarakat,

bangsa, negara, dan agama.

g. Orisinalitas Penelitian

Pada bagian ini melakukan literature review atau lebih popular dikenal

dengan kajian terdahulu merupakan uraian yang berisikan tentang hasil kajian

dan penelitian sebelumnya, yang berkaitan dengan topik penelitian yang akan

dilakukan. Bagian ini, perlu diuraikan hasil penelitian terdahulu, yang lengkap

dengan penjelasan tentang perbedaan variabel yang digunakan antara penelitian

terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, pada bagian ini

juga perlu dimunculkan gap analysis berkenaan dengan kajian terdahulu yang

dimasukkan di dalam proposal. Kajian terdahulu yang relevan ini akan menjadi

guide bagi peneliti terkait dengan distingsi masalah dan penggunaan

metodologi yang pernah digunakan sebelumnya dan kedalaman kajian dan

menghindari pengulangan penelitian. Maka pada bagian ini menegaskan akan

orisinalitas penelitian, dan membuktikan bahwa kajian yang akan dilakukan

merupakan hal yang baru dan layak untuk dikaji.

h. Kajian Pustaka
Untuk penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dan penelitian

pustaka, kajian teoretis berisi uraian teoretis terhadap konsep-konsep yang ada

dalam fokus masalah. Sedangkan untuk penelitian lapangan dengan pendekatan

kuantitatif berisi uraian konprehensif terhadap konsep-konsep yang ada dalam

variabel judul. Pada bagian ini, memaparkan berbagai teori yang digunakan

berdasarkan bacaan terhadap ragam bahan pustaka yang digunakan.

i. Kerangka Pikir

Setelah tinjauan teoretis ditampilkan, langkah berikutnya adalah

membuat diagram (skema) yang menggambarkan alur berpikir dalam

menguraikan fokus masalah atau variabel judul. Pernyataan-pernyataan

konseptual yang ada dalam diagram tersebut harus diuraikan hubungan antara

satu dengan lainnya sehingga tampak jelas alur berpikir peneliti.

j. Metode Penelitian

Pada bagian ini diuraikan tentang:

1) Jenis Penelitian

Jenis penelitian dapat dilihat dari beberapa aspek, yakni (1) jika

dilihat dari tempat penelitian, maka jenis penelitian umumnya terbagi dua,

yaitu: (a) penelitian lapangan, dan (b) penelitian pustaka, (2) jika dilihat

dari analisis datanya, maka jenis penelitian terbagi dua, yakni (a) penelitian

kualitatif, dan (b) penelitian kuantitatif; (3) penelitian hukum berdasarkan

tipenya, yakni (a) penelitian hukum normatif, (b) penelitian hukum empirik,

dan (c) penelitian socio legal dan lainnya.

2) Lokasi Penelitian

Pada bagian ini diuraikan tempat atau lokasi pelaksanaan penelitian.

Lokasi penelitian diperlukan bagi penelitian lapangan, baik pendekatan

kualitatif maupun pendekatan kuantitatif. Sedangkan untuk penelitian


pustaka tidak diperlukan lokasi penelitian.

3) Pendekatan Penelitian

Pendekatan merupakan cara pandang atau hasil pemikiran ilmuan

yang digunakan dalam mengkaji, menganalisis serta memahami objek

kajian secara mendalam dengan menggunakan ilmu-ilmu atau teori-teori

tertentu. Pendekatan penelitian dengan basis keilmuan melahirkan ragam

pendekatan sesuai dengan cabang-cabang ilmu yang ada. Misalnya: (a)

pendekatan ilmu syariah atau hukum Islam, (b) pendekatan historis, (c)

pendekatan ilmu sosial/sosiologis, dan lain-lain. Kemudian dari sisi

teknik analisis datanya, pendekatan penelitian umumnya terbagi atas

dua, yakni (1) pendekatan kualitatif, dan (2) pendekatan kuantitatif. Oleh

karena itu, dalam penyusunan karya tulis ilmiah (skripsi) istilah kualitatif

dan kuantitatif dapat dilihat pada tiga fungsi, yakni (a) bisa berfungsi

sebagai jenis penelitian, (b) bisa berfungsi sebagai jenis pendekatan, dan

(c) bisa berfungsi sebagai teknik analisis data.

4) Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Jika populasi

dipandang cukup banyak sehingga diperkirakan peneliti tidak akan mampu

menjangkau seluruhnya, maka diperlukan sampel. Tetapi jika populasinya

tidak terlalu banyak, maka disarankan untuk tidak menggunakan sampel,

tetapi mengambil seluruh populasi (sampel jenuh).

Sampel penelitian adalah perwakilan dari populasi. Untuk

menentukan sampel harus dilakukan dengan teknik yang tepat, sehingga

sampel benar-benar mampu mewakili populasi. Dalam penelitian lapangan

dengan pendekatan kuantitatif, sampel berfungsi sebagai sumber data. Oleh

karena itu, penting ditegaskan bahwa istilah populasi dan sampel hanya
digunakan dalam penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif, sebab

dalam penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dan penelitian

pustaka tidak digunakan populasi dan sampel, yang digunakan adalah

sumber data.

5) Data dan Sumber Data

Pada bagian ini dijelaskan tentang sumber data, yakni asal perolehan

data yang digunakan dalam penelitian. Sumber data umumnya terbagi atas

dua, yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Untuk

menentukan status primer atau sekunder suatu sumber data sangat

tergantung pada jenis penelitiannya; penelitian lapangan dengan pendekatan

kualitatif dan penelitian pustaka.

Pada penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif yang menjadi

sumber data primer adalah masyarakat tertentu yang diperoleh lewat

informan dan dokumen. Sedangkan sumber data sekundernya adalah bahan-

bahan pustaka yang relevan dengan masalah penelitian.

Untuk penelitian pustaka sumber data primernya adalah bahan-bahan

pustaka yang berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti (dalam kajian

hukum dikenal dengan bahan hukum). Sedangkan sumber data sekundernya

adalah bahan-bahan pustaka yang tidak terkait langsung, namun tetap

relevan dengan masalah penelitian.

6) Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti ketika

melakukan proses pengumpulan data. Pemilihan jenis instrumen penelitian

sangat tergantung kepada jenis metode pengumpulan data yang digunakan.

Misalnya;

a) Jika metode pengumpulan datanya adalah observasi atau


pengamatan, maka instrumen yang digunakan umumnya berupa

cek list, kamera dan lain-lain;

b) Jika metode pengumpulan datanya berupa wawancara atau

interview, maka instrumennya adalah daftar/lembar

pertanyaan/pedoman wawancara, tape recorder, dan lain-lain;

c) Jika metode pengumpulan datanya menggunakan angket, maka

instrumen yang umumnya digunakan adalah daftar/lembar angket.

Penting ditegaskan bahwa instrumen penelitian diperlukan bagi

penelitian lapangan, baik pendekatan kualitatif maupun kuantitatif.

Adapun untuk penelitian pustaka, tidak lazim menggunakan instrumen

penelitian.

7) Teknik Pengumpulan Data

Bagian ini dijelaskan tentang metode yang digunakan dalam

pengumpulan data. Dalam penelitian dikenal beberapa metode pengumpulan

data, diantaranya: observasi, wawancara/interview, angket, dokumentasi,

dan pengutipan. Pemilihan teknik-teknik tersebut sangat tergantung pada

jenis penelitiannya, yakni:

a) Jika penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, maka

teknik pengumpulan datanya sebaiknya menggunakan observasi,

wawancara, dan dokumentasi;

b) Jika penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif, maka

teknik pengumpulan datanya sebaiknya menggunakan observasi,

angket, dan dokumentasi;

c) Jika penelitian pustaka, maka pengumpulan datanya adalah

digunakan teknik dokumentasi dan pengutipan, baik kutipan

langsung maupun tidak langsung.


8) Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Uji validitas yang dimaksudkan adalah menggambarkan instrumen

yang digunakan mampu mengukur. Hasil yang diperoleh dari uji validitas

adalah suatu instrumen yang valid atau sah. Uji validitas ada dua yaitu

validitas eksternal (validitas kriteria) dan validitas internal (teori).

Kemudian reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana mengukur data

memberikan hasil relatif konsisten bila dilakukan pengukuran ulang pada

subjek. Fungsi dari uji reliabilitas adalah mengetahui sejauh mana keadaan

alat ukur atau kuesioner (angket). Pada bagian ini dikhususkan untuk

penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

9) Teknik Analisis Data

Dalam bagian ini, ditampilkan teknik analisis data yang digunakan

oleh penulis. Pemilihan teknik analisis data sangat tergantung pada jenis

dan pendekatan penelitian. Berikut diuraikan secara singkat:

a) Penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, teknik

analisis yang digunakan dapat berupa deskriptif kualitatif atau

teknik verbatim analisis atau triangulasi;

b) Penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif, teknik

analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan

menggunakan rumus-rumus statistik yang relevan atau

menggunakan analisa korelasi atau regresi;

c) Penelitian pustaka, maka teknik analisis yang digunakan adalah

deskriptif kualitatif dan analisis isi (content analysis).

k. Daftar Pustaka

Daftar pustaka atau bibliografi yang dimasukan pada bagian ini adalah

sumber rujukan awal yang menjadi referensi dalam penulisan proposal


penelitian. Pada bagian Daftar Pustaka ini, diharuskan memasukan atau

menuliskan referensi utama dan mutakhir yang sesuai dengan tema penelitian,

sekurang-kurangnya 15 (lima belas) buku edisi/terbitan 5 tahun terakhir dan 5

(lima) artikel yang dipublikasikan di jurnal. Bahan-bahan pustaka yang tidak

dikutip, tidak perlu dimasukkan dalam daftar pustaka.

l. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan adalah pembagian atau pemetaan isi skripsi ke

dalam urutan bab dan sub-sub bab, sesuai dengan topik dan permasalahannya.

Dalam pembuatan proposal skripsi, mahasiswa membuat dalam bentuk

bab, yakni: Bab Pendahuluan, Bab Kajian Pustaka, Bab Metode Penelitian dan

Daftar Pustaka. Strukturnya dapat dilihat pada lampiran Pedoman Penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini dengan menyesuaikan jenis penelitian.

F. Komposisi Penyusunan Skripsi

Komposisi skripsi terdiri atas 3 bagian, yakni (1) bagian awal, (2)

bagian pokok atau isi, dan (3) bagian akhir. Komposisi tersebut berlaku baik

skripsi jenis penelitian lapangan maupun pustaka. Isi masing-masing bagian

tersebut adalah:

Bagian Awal

Isi bagian awal skripsi adalah:

 Halaman Sampul;

 Halaman Judul;

 Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi;

 Halaman Persetujuan Pembimbing;

 Halaman Pengesahan;

 Halaman Kata Pengantar;

 Daftar Isi;
 Daftar Tabel (jika ada);

 Daftar Transliterasi;

 Abstrak.

Bagian Pokok atau Isi Skripsi

Pada bagian ini dibagi menjadi lima bab, yakni:

 Bab I Pendahuluan;

 Bab II Kajian Pustaka;

 Bab III Metode Penelitian;

 Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan;

 Bab V Penutup.

Untuk penelitian pustaka atau kajian konseptual menyesuaikan pada Bab II, Bab

III dan Bab IV.

Bagian Akhir

Isi bagian akhir skripsi adalah:

 Daftar Pustaka;

 Lampiran atau Apendiks (kalau ada);

 Daftar Riwayat Hidup;

 Daftar gambar/foto (jika ada);

 Peta (jika ada).

G. Cara Penulisan KTI

1. Pengaturan Margin

Pengaturan margin sangat penting dalam penulisan makalah

maupun skripsi agar terjaga kerapian dalam penulisan. Berikut beberapa

petunjuk teknik penulisan margin:

a. Margin kiri dan atas kertas berjarak 4 (empat) cm dari ujung kertas;

b. Margin kanan dan bawah kertas berjarak 3 (tiga) cm dari ujung


kertas;

c. Pengukuran margin seperti yang disebutkan dalam poin (1) dan (2)

di atas sesuai dengan hasil cetakan (print out), bukan pengukuran

berdasarkan page layout sistem operasi Ms Word;

d. Baris pertama setiap alinea dimulai setelah 1,25 cm (First Line

1,25 cm) dari margin kiri;

e. Setiap kembali ke margin, kecuali enumerasi (penomoran) dan

alinea baru;

f. Setiap lembar kertas hanya digunakan untuk pengetikan satu

halaman (tidak timbal balik).

2. Pengaturan Posisi Halaman Judul

Pengaturan posisi judul dalam halaman judul dalam penulisan skripsi:

a. Judul dari halaman judul, halaman pernyataan keaslian skripsi,

halaman pengesahan, daftar isi, dan abstrak, ditempatkan secara

simetris di tengah halaman bagian atas. Diketik dengan jarak 4

(empat) cm dari ujung atas kertas (sama dengan alinea pertama

teks pada setiap halaman). Demikian pula untuk pengetikan judul,

seperti kata pengantar, daftar tabel, daftar ilustrasi, bab, dan daftar

pustaka.

b. Semua judul pada “halaman berjudul” diketik dengan huruf kapital

(all caps) dan ditebalkan (bold).

3. Pengaturan Jarak Spasi

Ketika menulis atau mengetik materi skripsi, perlu diatur jarak

spasi antar baris, sehingga tampilan tulisan tampak rapi. Berikut beberapa

petunjuk teknisnya:

4. Teks Skripsi
Jarak spasi teks skripsi adalah:

a. Secara umum teks makalah dan skripsi diketik dengan jarak

exactly 24 pt. Disarankan menggunakan campuran font Latin dan

font Arab serta menggunakan transliterasi;

b. Jarak antara nomor bab dengan judul bab dan antara baris pertama

judul bab dengan baris berikutnya (jika lebih dari satu baris)

menggunakan spasi exactly 24 pt;

c. Jarak judul bab dengan subbab (jika langsung diikuti subbab)

adalah spasi exactly 48 pt (caranya, mengeset kolom spacing sub

bab menjadi before 12), dan jarak antara judul sub bab dengan baris

pertama teks adalah spasi exactly 24 pt (caranya, mengeset kolom

spacing sub bab menjadi after 6);

d. Kutipan langsung sepanjang empat baris atau lebih diketik dengan

jarak exactly 12 pt dan dalam format terpisah dari teks biasa.

Untuk kutipan teks Arab, tetap memperhatikan ketentuan ini, tetapi

dapat menyesuaikan dengan keadaan huruf atau fontnya;

e. Terjemahan ayat al-Qur’an, Hadis atau terjemahan dari sumber

bahasa asing, diketik dengan jarak exactly 12 pt dalam satu alinea

tersendiri.

5. Catatan Kaki

Jarak baris catatan kaki adalah:

a. Jika dalam catatan kaki terdapat keterangan mencapai 2 (dua) baris

atau lebih, maka jarak antar baris adalah exactly 12 pt dengan

ukuran font (font size) 10 pt;

b. Jarak antara baris terakhir suatu catatan kaki dengan baris pertama

catatan kaki berikutnya dalam halaman yang sama adalah exactly


12 pt;

c. Baris pertama setiap nomor catatan kaki dimulai setelah 1,25 cm

dari margin kiri untuk penulisan huruf Latin, dan margin kanan

untuk penulisan huruf Arab. Baris kedua dan seterusnya tetap

kembali ke margin kiri/kanan;

d. Nomor untuk catatan kaki ditulis setengah spasi di atas baris

pertama setiap catatan kaki atau superscript dalam bahasa word

processor;

e. Nomor catatan kaki tanpa spasi dengan karakter pertama;

f. Nomor catatan kaki diawali dengan nomor 1 (satu) pada setiap bab.

6. Abstrak, Riwayat Hidup, dan Keterangan Lain

Jarak spasi abstrak, riwayat hidup dan keterangan-keterangan

lainnya yang dilampirkan adalah exactly 12 pt.

7. Daftar Pustaka

Jarak spasi daftar pustaka adalah exactly 12 pt dan diakhiri dengan

titik. Jarak antara satu item pustaka dengan item berikutnya juga adalah

spacing exactly 12 pt; antara setiap kata dengan kata berikutnya berjarak 1

(satu) ketukan, kecuali karena proses outomatic justification dalam Ms

Word.

Anda mungkin juga menyukai