NIM: 11211120000081
Dalam penulisan karya tulis ilmiah harus diperhatikan tata bahasa dan kaidahnya
dalam suatu ilmu yang diteliti harus sesuai dengan kaidah karya ilmiah tersebut.
Misal jika menulis mengenai ilmu politik, maka bisa menggunakan kaidah-kaidah
seperti halnya legisllatif, eksekutif, dan yudikatif.
• Logis
Dalam pembuatan karya tulis ilmiah harus dapat dicirikan dengan sesuatu hal yang
harus bersifat logis yaitu dapat disampaikan dengan melalui ide dan dapat diterima
oleh akal kita. Sehingga penalaran yang diasumsikan oleh pembuat akan tercapai
dan diterima oleh para pembaca karya ilmiah kita.
• Teratur (sistematis)
Dalam penulisan suatu karya tulis ilmiah tidak boleh dilakukan secara sembarang
dan tidak sesuai dengan sistematika kepenulisannya. Dengan demikian penulisan
suatu karya tulis ilmiah tersebut harus mengikuti kaidah-kaidah yang ada dan tidak
boleh menulis suatu karya tulis ilmiah tersebut dengan sembarang atau tidak
sistematis.
• Objektif
Dalam penulisan karya tulis ilmiah harus memiliki fakta dan data yang benar dalam
mendeskripsikan suatu informasi yang ada dalam karya tulis ilmiah. Dengan
demikian landasan data dan fakta tersebut, maka suatu karya ilmiah itu bersifat
objektif. Menurut R. Poppy maksud dari objektif ialah “Karya tulis ilmiah yang ditulis
dengan keadaan sebenar-benarnya atau tidak dicampuri dengan pendapat dan
asumsi pribadi.” (2018: 3).
• Berdasarkan Etika
Dalam bidang kepenulisan karya tulis ilmiah harus memiliki etika kepenulisan yang
dijadikan sebagai supremasi penulis. Begitupun dengan karya tulis ilmiah yang
memiliki etika karya ilmiah dan dilarang untuk melanggarnya. Jika penulis
melanggarnya maka ada sanksi yang diberikan.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah dapat dicirikan dengan keterhubungan antar
kalimat pada setiap paragraf dalam setiap bab. Sedangkan straight forward yang
didefisinikan oleh Agus ialah “Tulisan yang tidak bertele-tele atau langsung menuju
kepada poin yang ingin disampaikan penulis kepada sasaran.” (2018: 8).
Hal yang pertama dalam menulis karya tulis ilmiah yang menjadi ciri khusus dari
karya tulis ilmiah merupakan dalam masing-masing bab saling berkesinambungan.
Meskipun dalam penulisan terpisah menjadi beberapa bab. Namun karena itu secara
ekstensi isi dari tiap bab selalu berhubungan dengan bab lainnya. Tentu hal ini jarang
ditemui pada jenis karya tulis lainnya.
Dalam pembahasan yang mau disajikan dalam tiap karya tulis ilmiah senantiasa hal
tersebut harus bersifat objektif. Hal ini dapt didasarkan kepada metode yang
pengambilan datanya yang sesuai dengan fakta. Sehingga hampir tidak ditemukan
karya tulis ilmiah yang merujuk pada subjektivitas.
• Banyak Menggunakan Istilah Ilmiah
Seperti penamaannya, karya tulis ilmiah ini akan menghadirkan kosa kata dalam
bentuk bahasa ilmiah di setiap pembahasannya sesuai dengan bidang akademik
penulis. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan kapabilitas atau keahlian penulis
dalam bidang kajian tersebut.
Sifat keilmiahan dalam karya tersebut mengharuskannya bebas dari makna ganda
atau ambigu pada setiap pembahasan. Untuk itu, penggunaan kata atau kalimat yang
sesuai tentu dapat memudahkan pembaca agar memahami topik tersebut sesuai
dengan makna yang ingin disampaikan penulis.
Tak hanya merujuk pada teori yang digunakan saja, akan tetapi semua komponen
yang ada pada karya tulis ilmiah harus menggunakan bahasa yang baku. Anda bisa
mengecek tata bahasa tersebut melalui PUEBI.
1) Laporan
Laporan yang dimaksud dalam menyampaikan sesuatu ini ialah laporan hasil
penelitian. Hal ini dapat dilakukan untuk membuktikan sesuatu bahwa seseorang
telah melakukan penelitian. Laporan penelitian ini tekah tercantum dalam
langkah-langkah penelitian yang dapat memuat permulaan dalam penelitian
seperti halnya proposal penelitian yang dapat disusun untuk dijadikan laporan
oleh peneliti.
2) Makalah Ilmiah
Makalah ilmiah ini dapat digunakan sebagai suatu referensi bagi para pembaca.
Karena hal ini dilatar belakangi dengan disusunnya makalah ilmiah berdasarkan
informasi, data atau hasil dari penelitian yang dapat digunakan untuk golongan
pembaca serta pada acara tertentu. Seperti makalah seminar dan makalah ilmiah.
3) Resensi
karya tulis yang berisi tentang suatu hasil penimbangan, gulasan, atau penilaian
dari sebuah buku. Resensi sering disampaikan kepada para pembacanya melalui
surat kabar atau majalah untuk memberi suatu pertimbangan dan penilaian
objektif, sehingga masyarakat dapat menentukan apakah buku yang diulas
tersebut layak dibaca atau tidak
4) Skripsi
Skripsi banyak didefinisikan sebagai syarat kelulusan dalam bidang akademik
didalam kampus. Hal ini dapat digolongkan sebagai karya tulis ilmiah. Oleh karena
itu skripsi merupakan karya ilmiah yang dapat disajikan dengan etika penulisan
ilmiah, kaidah-kaidah penulisan yang benar, serta dengan sistematika penulisan
yang tepat. Tim Penyusun Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Mulawarman (2016) menjelaskan “Skripsi adalah sebuah karya
ilmiah yang dalam penulisannya harus mengacu pada ketentuan-ketentuan
penulisan ilmiah.” (h. 5)
5) Tesis
Tesis merupakan suatu hasil studi yang dapat dilakukan dengan secara mandiri
yang dapat disajikan secara sitematis dengan dasar metode ilmiah dan dapat
digolongkan kedalam karya tulis ilmiah di bidang akademik.
6) Disertasi
Disertasi merupakan karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam
penyelesaian program S3. Disertasi hampir mirip dengan skripsi dan tesis hanya
saja disertasi dilakukan untuk program doctor pada tingkat tertinggi (S3). Oleh
karena itu disertasi mengemukakan suatu alasan yang dibuktikan dalam penulisan
dengan dasar fakta dan data yang akuntabel dengan melakukan analisis terperinci.
7) Kertas kerja
Kertas kerja ini lebih mirip dengan makalah, hanya saja kertas kerja ini disusun
oleh atas dasar analisa yang mendalam serta tajam. Pada umumnya kertas kerja
ini disusun untuk acara lokakarya ataupun seminar. Karya tulis ilmiah jenis ini
menjadi sebuah acuan tujuan tertentu serta bisa diterima oleh forum ilmiah.
8) Kritik
Kritik merupakan karya tulis yang berisi penilaian baik dan buruk suatu karya
secara objektif. Hal yang dapat ditampilkan tidak hanya sebatas kesalahan atau
adanya cacat dalam sebuah karya, melainkan juga aspek kelebihan yang terdapat
dalam karya tersebut.
9) Esai
Esai merupakan tulisan yang relatif pendek dan tidak terperinci seperti karya
ilmiah setingkat skripsi, tesis, atau disertasi. Dalam esai, masalah yang dibahas
disajikan berdasarkan sudut pandang atau opini penulis.
10)Artikel ilmiah
karya tulis yang dapat disusun untuk mengikutin suatu kaidah penulisan ilmiah
dan pedoman yang telah disepakati untuk dimuat dalam sebuah jurnal ataupun
karya tulis ilmiah lainnya. Oleh karena itu dapat ditinjau dari segi sistematika
penulisan dan isinya, artikel dapat dibagi menjadi artikel penelitian dan artikel
non-penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Admin Sevima. “Panduan Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah Lengkap.” 2020.
https://sevima.com/%E2%88%9A-panduan-cara-membuat-karya-tulis-ilmiah-lengkap/,
Dibuka pada tanggal 16 November 2021.
Agus Pratomo Andi Widodo, M.Pd. Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Sidoarjo: Nizamia Learning
Center, 2018.
Brotowidjoyo, M.D., 2002. Penulisan Karangan Ilmiah. Akademika Pressindo. Direktorat
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2008
Tim Penyusun. 2016. Pedoman Penulisan Skripsi. Samarinda: Universitas Mulawarman.
Badan Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka. Diunduh pada 15 November 2021 (https://kbbi.web.id/karya).
Azahari Azril. Teknik Penulisan Ilmiah. Padang: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Bung Hatta. Diunduh pada 15 November 2021
http://fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/POLTEK%20KPPARIAMAN/Teknik%20Penulisan
%20Ilmiah/modul_1_pengertian_penulisan_karya_tulis_ilmiah.pdf.
UPT PERCETAKAN & PENERBITAN UNIVERSITAS JEMBER, PANDUAN PENULISAN ILMIAH.
http://penerbitan.unej.ac.id/wp-content/uploads/2021/07/PENULISAN-KARYA-ILMIAH-
edit.pdf. Akses pada tanggal 15 November 2021.