Anda di halaman 1dari 1

Citra Diri Anak-anak Allah

Kejadian 1:26-31

Introduction:

Dalam beberapa kesempatan, saya seringkali menekankan “Jangan kita memandang diri kita
dari perspektif diri kita sendiri. Mari kita belajar memandang diri kita dari perspektif Tuhan”

 Pertanyaannya : Bagaimana kita bisa belajar memandang diri kita dari perspektif-Nya
Tuhan?
1. Kejadian 1:26-31
Kejadian 1:26a Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan
rupa Kita,
Kejadian 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Kita diciptakan seturut gambar Allah sendiri dan kita diciptakan sangat sempurna.
Kejadian 1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah
petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

 Masalahnya dalam Kejadian 3, manusia telah jatuh dalam dosa dan manusia memilih
untuk tidak taat pada Allah. Mereka memilih untuk mengatur diri mereka sendiri dan
menjadi “tuhan” bagi diri mereka sendiri.
 Dari sinilah manusia kehilangan citra diri / gambaran Allah dalam diri mereka. Dan dari
sini juga kecenderungan kita adalah berbuat dosa.

Pertanyaannya: Dosa apa yang telah kita lakukan? Dosa apa yang telah menjerat kita? Dosa
apa yang telah membuat takut, ragu, malu untuk mengikut Tuhan? (Sakit hati, kesombongan,
pemberontak, kecemaran, kekuatiran, dusta atau apapun itu)

Apa yang harus kita lakukan untuk memulihkan gambaran / citra diri kita yang rusak karena
dosa?

2. 2 Korintus 5:15-21
Untuk memulihkan citra diri kita atau untuk mengembalikan gambaran kita sebagai anak-
anak Allah hanya ada satu jalan yaitu : Bertobat, Mengakui semua dosa dan kelemahan kita
dan menyerahkan seluruh hidup kita pada Tuhan.
3. Penutup 2 Korintus 5:15-17
Yesus mati untuk kita dan Dia mati bukan hanya untuk menebus dosa kita tetapi Dia juga
telah mengembalikan “posisi” kita sebagai anak-anak Allah yang hidup.
2 Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah
berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

So, jangan pernah ragu, jangan pernah takut untuk mengikut Tuhan dan jangan pernah ragu
untuk melayani Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus Memberkati!

Anda mungkin juga menyukai