Anda di halaman 1dari 7

ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 4129-4135

ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023

Pelatihan Perumusan Tujuan Pembelajaran (TP) dari Capaian


Pembelajaran (CP) pada Kurikulum Merdeka untuk Para Guru
Madrasah Aliyah

Anita Fatimatul Laeli1, Dzarna2, Mochammad Hatip3


1 ProgramStudi Pendidikan Profesi Guru, Universitas Muhammadiyah Jember
2 ProgramStudi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas
Muhammadiyah Jember
3 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Jember

e-mail: dzarna@unmuhjember.ac.id

Abstrak

Konsekuensi dari sebuah perubahan Kurikulum salah satunya adalah kesiapan guru untuk
mengimplementasikan kurikulum tersebut dalam bentuk fasilotasi kegiatan proses
pembelajaran didalam kelas. Sehubungan dengan perubahan kurikulum yang ada di
Indonesia yaitu Implementasi Kurikulum Merdeka untuk satuang Pendidikan mulai tingkat
Pendidikan taman kanak-kanak hingga jenjang dasar menengah pertama dan menengah atas.
Salah satu perubahan kebijakan dalam implementasi kurikulum Merdeka adalah guru harus
mampu menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) yang sudah disediakan menjadi Tujuan
Pembelajaran (TP) sebagai dasar untuk merancang kegiatan didalam kelas. Oleh karena itu,
penting untuk melakukan pembekalan atau penguatan pemahaman kepada guru tentang
Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Tujuan
penulisan artikel ini untuk memberikan gambaran pelatihan yang telah diberikan kepada guru
Madrasah Aliyah tentang Kurikulum Merdeka. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan pemahaman dari guru tentang capaian pembelajaran dan Tujuan
Pembelajaran di Kurikulum Merdeka.

Kata kunci: Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Kurikulum Merdeka

Abstract

One of the consequences of a curriculum change is the teacher's readiness to implement the
curriculum in the form of facilitating learning process activities in the classroom. In connection
with changes to the existing curriculum in Indonesia, namely the Implementation of the
Independent Curriculum for Education units starting from the level of early childhood education
to elementary and secondary levels. One of the policy changes in the implementation of the
Merdeka curriculum is that teachers must be able to analyze the Learning Outcomes (CP) that
have been provided into Learning Objectives (TP) as a basis for designing activities in the
classroom. Therefore, it is important to conduct debriefing or strengthening teachers'
understanding of Learning Outcomes and Learning Objectives in the Independent Curriculum.
The purpose of writing this article is to provide an overview of the training that has been given
to Madrasah Aliyah teachers on the Independent Curriculum. The results of this training
indicate that there is an increase in teachers' understanding of learning outcomes and learning
objectives in the Independent Curriculum.

Keywords : Learning Outcomes, Learning Objectives, Independent Curriculum

PENDAHULUAN
Indonesia mengalami krisis pembelajaran selama beberapa tahun ini. Berdasarkan studi

Jurnal Pendidikan Tambusai 4129


ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 4129-4135
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023

yang telah dilakukan baik pada skala intersional maupun nasional, salah satunya hasil PISA,
menunjukkan bahwa siswa di Indonesia masih tidak menunjukan kemampuan dalam
memahami teks-teks bacaan yang sederhana, terutama yang berhubungan dengan
kemampuan mendapatkan informasi yang tersirat dari sebuah teks (OECD, 2018). Selain
masih rendah dalam kemampuan membaca, siswa di Indonesia juga masih menunjukkan
kemampuan yang rendah dalam penerapan konsep numerasi dasar (Kemendikbud, 2017).
Kondisi krisis pembelajaran ini makin parah dengan adanya pandemic Covid-19, yaitu
terjadinya peningkatan ketertinggalan pembelajaran (learning loss) (Kemendikbudristek,
2022). Maka dari itu perlu upaya untuk mengatasi kritis serta berbagai tantangan sehingga
terjadi perubahan yang sistematis, misalnya mengenai kurikulum. Kurikulum dapat
menentukan materi yang akan diajarkan diajarkan guru di dalam kelas. Selain itu, kurikulum
juga dapat mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk
memenuhi kebutuhan siswa (Keputusan Mendikbudristek Nomor 262/M/2022 Tentang
Perubahan Atas Keputusan Mendikbudristek Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, 2022). Maka, Kemendikbudristek
melalukan upaya dengan cara mengembangkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian yang
penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama dialami
(Anggraena et al., 2022).
Pada implementasi (KM) Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa perubahan yang terjadi
terutama pada aspek perencanaan pembelajaran. Pada perencanaan pembelajaran, terdapat
alur perancangan pembelajaran yang berbeda dari kurikulum sebelumnya (Gambar.1)

Gambar 1. Alur Perancangan Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka (diambil dari


BSKAP (2022)

Perancangan pembelajaran dimulai dengan guru melakukan pemetaan dan analisis


kompetensi serta kebutuhan peserta didik. Kemudian dilanjutkan dengan perencanaan dan
pelaksanaan asesmen diagnostic. Selanjutnya guru harus menganalisis Capaian
Pembelajaran (CP) untuk menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP). Setelah Menyusun TP dan ATP, guru mulai Menyusun Modul Ajar (RPP) dan
melakukan penyesuaian sesuai karakteristik peserta didiknya (Iskandar et al., 2023). Dari alur
perancangan pembelajaran, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru antara lain;
1. Guru atau pendidik tidak diperkenan membuat perubahan pada redaksi Capaian
Pembelajaran (CP), karena Capaian Pembelajaran ditetapkan oleh pemerintah (BSKAP,
2022). Capaian Pembelajaran adalah kompetensi pembelajaran yang harus di capai oleh
siswa. Pada setiap tahap perkembangan untuk masing-masing mata pelajaran pada
satuan pendidikan dini, perndidikan dasar serta pendidikan menengah. Isi dari capaian
pembelajaran mengenai lingkup materi dan beberapa kompetensi yang disusun secara
komprehensif dalam penjelasan yang rinci dan jelas. Selain itu, Capaian Pembelajaran
juga di susun menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik, pemetaan capaian
pembelajaran dibagi dalam fase usia. Fase usia dalam Kurikulum Merdeka dimulai dari
Fase Fondasi (uisa PAUD), Fase A (Kelas 1-2) Fase B (kelas 3-4), Fase C (kelas 5-6),

Jurnal Pendidikan Tambusai 4130


ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 4129-4135
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023

Fase D (kelas 7 – 9), Fase E (kelas X), Fase F (XI – XII) (Puskur Dikbud Ristek, 2021).
2. Pada Kurikulum Merdeka, guru berkewajiban untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran dan
Alur Tujuan Pembelajaran. Serta guru diberikan kewenangan untuk menentukan sendiri
alur tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik .
Perubahan -perubahan tersebut tentu berbeda dengan kurikulum sebelumnya, yang
mana Capaian pembelajaran (CP) dan rumusan tujuan pembelajaran (TP) sudah
ditetapkan langsung oleh Pemerintah, sehingga guru hanya menentukan indikator
keberhasilannya saja (Anggraena et al., 2022).
Dari alur perencanaan diatas, sangatlah penting bagi untuk mempunyai pemahaman
dan keterampilan dalam menterjemahkan CP ke TP sehingga guru dapat merencanakan
kegiatan pembelajaran tepat. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan yang memberikan
pemahaman konsep tentang perumusan TP sebagai bentuk Implementasi Kurikulum Merdeka
perlu untuk diadakan (Wibawa et al., 2022). Pelatihan mengenai perumusan tujuan
pembelajaran (TP) dari capaian pembelajaran (CP) pada kurikulum merdeka ini merupakan
sebuah upaya yang bertujuan untuk terus meningkatkan mutu kompetensi peserta didik
sebagai fasilitator di dalam kelas agar mampu menciptakan proses pembelajaran yang
berkualitas sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa di kelas. Selain itu, pelatihan ini
juga bertujuan sebagai upaya agar kualitas kompetensi peserta didik semakin berkembang
sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi tolak ukur kemajuan pendidikan pada
lingkup lokal. Kualitas dari proses Pendidikan di sekolah tentu akan menentukan kualitas
generasi SDM di wilayah tersebut. Sehingga, sangat penting untuk melakukan peningkatkan
kualitas kompetensi guru sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada lingkup
lokal dengan melakukan program kemitraan masyarakat stimulus dengan Instansi Pendidikan
dalam pelatihan berjudul “Pelatihan Perumusan Tujuan Pembelajaran (TP) dari CP pada
Kurikulum Merdeka untuk Para Guru Madrasah Aliyah di Dusun Kedungkaji Desa Ambulu”.
Berdasakan hasil diskusi bersama mitra dalam menentukan persoalan di sekolah
Madrasah Aliyah Nahdhatul Arifin didapatkan informasi bahwa para guru masih memiliki
pemahaman yang rendah pada konsep perumusan tujuan pembelajaran (TP) yang kemudian
diturunkan dari capaian pembelajaran (CP) yang sudah disediakan pemerintah. Hal ini juga
disebabkan karena para guru belum mendapatkan pemahanam serta pelatihan khusus
mengenai perumusan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip implementasi
Kurikulum Merdeka, terlebih lagi Kurikulum Merdeka merupakan Kurikulum baru yang juga
masih menajdi PR bagi sekolah untuk bisa mengimplementasikannya dengan tepat. Maka dari
itu, adanya kegiatan Pelatihan Perumusan Tujuan Pembelajaran (TP) dari CP pada Kurikulum
Merdeka merupakan bentuk penyelesaian masalah yang dihadapi oleh Madrasah Aliyah
Nahdhatul Arifin. Pelatihan ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya guru
untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka dalam pembelajarannya di kelas. Selain itu, pelatihan ini juga merupakan bentuk
konkrit dari keikutsertaan Universitas Muhammadiyah Jember dalam upaya peningkatan
kualitas pendidikan pada lingkup lokal yang juga merupakan salah satu upaya untuk
membangun smart village dan juga merupakan bentuk sinergitas antara Universitas
Muhammadiyah Jember dan Lembaga Pendidikan di Lingkungan Kabupaten Jember.

METODE
Pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat ini dilaksanakan dengan beberapa
tahapan yaitu (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) pemantauan atau evaluasi. Berikut adalah
rincian dari tahapan pelaksanaan program Kemitraan:
1. Tahapan persiapan: Persiapan yang dilakukan adalah Ketian dan anggota tim melakukan
komunikasi intens dengan sekolah Mitra. Tujaun kini yaitu menyampaikan rencana
kegiatan serta tujuan program kemitraan kepada Kepala Sekolah. Kemudian, tim
pengusul juga menggali informasi tentang permasalahan yang dihadapi oleh para guru di
sekolah yang berkaitan dengan implementasi Kurikulum Merdeka. Tujuan dari penggalian
informasi ini agar ketua dan anggota pengusul dapat merumuskan permasalahan mitra
secara tepat sehingga ditemukan solusi yang ditawarkan juga tepat sasaran.

Jurnal Pendidikan Tambusai 4131


ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 4129-4135
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023

2. Tahapan pelaksanaan: Pada tahapan ini tim pengusul menyiapkan dan membuat
instrument serta materi pelatihan. Kemudian, kegiatan pelatihan akan dilaksanakan
sesuai dengan waktu yang telah disepakati antara tim pengusul dan kepala sekolah. Pada
tahap pelaksanaannya, tim pengusul berbagi tugas, antara lain: (a) ketua dan anggota
pengusul akan bertugas sebagai pemateri dalam pelatihan, (b) anggota dari pihak
mahasiswa akan bertugas menyiapkan kelengkapan acara, mencatat kegiatan acaran,
serta melakukan dokumentasi selama kegiatan pelatihan berlangsung.
3. Tahapan Akhir: Tahapan ini, ketua dan anggota pengusul menyusun laporan kegiatan dari
pelaksanaan pelatihan sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan oleh LPPM
Universitas Muhammadiyah Jember. Selain itu tim pengusul juga menyusun artikel hasil
pelaksanaan pengabdian untuk dipublikasikan dalam jurnal pengabdian nasional
terakreditasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Program Kemitraan Masyarakat ini dilaksankan berdasarkan permasalahan prioritas
Mitra yaitu rendahnya pemahaman para guru untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dari
capaian pembelajaran yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan permasalahan
tersebut, tujuan dari pelaksanaan program ini antara lain:
1. Memberikan materi tentang pemahaman Prinsip dari Kurikulum Merdeka. Wawasan
materi ini diberikan agar para guru mempunyai pemahaman yang tepat tentang arah
perubahan pada implementasi Kurikulum Merdeka.
2. Membarikan pemahahaman tentang Karakterisktik dari Capaian Pembelajaran dan
Prinsip-prinsip penyusunan Tujuan pembelajaran. Pemahaman ini akan akan membantu
guru dalam menetukan kompetensi dan konten yang akan diajarkan kepada siswa
sehingga guru dapat memfasilitasi peserta didik dengan baik pada proses pembelajaran.
Pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat ini telah dilaksanakan melalui tahapan
sebagai berikut:
1. Tahapan Awal
Pada tahap awal kegiatan, tim pemateri melakukan koordinasi dengan sekolah
Mitra. Kemudian, tim pemateri membahas tentang masalah yang dihadapi oleh para guru
terhadap prinsip implementasi Kurikulum Merdeka dan kemampuan menyusun tujuan
pembelajaran dari capaian pembelajaran yang sudah disediakan oleh pemerintah. Tim
pemateri meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk melakukan wawancara kepada
beberapa perwakilan guru yang pada saat itu hadir di sekolah tentang Kurikulum Merdeka
terutama tentang Menyusun tujuan pembelajaran (TP). Dalam kesempatan ini pemateri 1
dan 2 membagi tugas untuk melakukan wawancara kepada perwakilan guru. Dari hasil
analisa wawancara dengan guru ditemukan permasalahan bahwa para guru belum
mempunyai wawasan yang komprehensif terhadap prinsip implementasi Kurikulum
Merdeka. Selain itu yang paling penting juga adalah guru belum mempunyai wawasan
pengetahuan yang cukup untuk menterjemahkan Capaian Pembelajara (CP) menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP), padahal hal ini merupakan tahapan yang paling penting bagi
guru sebelum guru membuat rancangan pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil
tersebut, tim pelaksana menentukan tujuan kegiatan untuk menyelesaikan masalah yaitu
dengan memberikan informasi tentang pemahaman tentang konsep implementasi
Kurikulum Merdekan dan prinsip-prinsip menterjemahkan Capaian Pembelajaran pada
tujuan pembelajaran.
Setelah menentukan tujuan kegiatan untuk menyelesaikan permasalah para guru
di MA Nahdhatul Arifin, tim pemateri selanjutnya berkoordinasi kembali dengan Kepala
Sekolah untuk menentukan jadwal dan teknis pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut.
Dari hasil koordinasi, ditentukan pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat dalam
bentuk pelatihan ini diadakan pada Sabtu, 9 - 12 Februari 2023, bertempat di salah satu
ruang kelas yang ada di sekolah.
2. Tahapan Pelaksanaan
Penyelenggaraan kegiatan PKMS dimulai pada hari Kamis, 9 Februari 2023. Pada

Jurnal Pendidikan Tambusai 4132


ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 4129-4135
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023

hari pertama ini pemateri dan tim melakukan persiapan ruangan dan beberapa bahan
yang dibutuhkan untuk pelaksnaan pelatihan. Pada hari ke dua yaitu hari Jumat, 10
Februari 2023, kegiatan pelatihan dimulai. Kegiatan pada hari kedua ini dimulai pada jam
08.00 WIB, dengan diawali pembukaan acara selama 30 menit, kemudian dilanjutkan
dengan kegiatan inti yaitu pelatihan. Kegiatan pembukaan dilakukan oleh kepala sekolah
yang juga dihadiri oleh seluruh dewan guru yang ada dilingkungan MA Nahdhatul Arifin
serta sekolah Madrasah Tsanawiyah juga berada dilingkungan pesantren Nahdatul Arifin.
Pada kegiatan pembukaan, Kepala sekolah sekaligus menginformasikan latar belakang
dan tujuan diadakannya pelatihan tersebut oleh tim pematri dari Universitas
Muhammadiyah jember.
Setelah kegiatan pembukaan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu penyampaian
materi pelatihan. Pada sesi penyampaian materi pelatihan, terbagi menjadi 2 sesi. Sesi
yang pertama adalah penjelasan dari tim pemateri, sesi yang kedua adalah praktik dalam
kelompok dan presentasi kelompok. Penyampaian materi diberikan oleh dosen baik ketua
maupun anggota pelakasana PKMS, sedangkan kebutuhan secara teknis peserta dibantu
oleh anggota mahasiswa. Dalam penyampaian materi, pemateri memulai dengan
menggali pemahaman awal peserta melalui aplikasi survey Mentimeter.com. Dari hasil
survey, didapatkan data bahwa rata-rata peserta belum memahami konsep dasar dari
implementasi Kurikulum Merdeka, para peserta baru pada tahapan mengenal istilah
Kurikulum Merdeka. Lebih lanjut lagi, berkenaan dengan Capaian Pembelajaran dan
Tujuan Pembelajaran, para peserta belum mengetahui bagaimana cara menterjemahkan
atau membreakdownnya sehingga bisa menjadi landasan dalam membuat skenario
pembelajaran.
Berdasarkan data dari mentimeter.com pemateri membagi materi menjadi 2 sesi
utama, yang pertama berknaan dengan Kurikulum merdeka secara umum dan sesi kedua
berkenaan dengan pemahaman Capaian Pembelajaran serta panduan teknis
membreakdown Capaian pembelajaran menjadi Tujuan Pembelajaran. Untuk materi
Kurikulum merdeka, pemateri memberikan penjelasan mengenai regulasi dari
impelementasi Kurikulum Merdeka, struktur Kurikulum Merdeka khususnya di SMA
sederajat, dan penciri dari Kurikulum Merdeka dibandingkan kurikulum sebelumnya.
Setelah memberikan penjelasan umum tentang kurikulum merdeka, pemateri
memberikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan tanya jawab. Dari sesi tanya
jawab, dapat disimpulkan bahwa peserta mulai memahami konsep dasar dari Kurikulum
Merdeka, dan mulai bisa membedakan apa yang berubaha dari kurikulum sebelumnya.
Setelah sesi pemaparan dan diskusi tentang konsep dasar Kurikulum Merdeka,
agenda dilanjutkan dengan pemaparan tentang Capaian Pembelajaran (CP) dan Tujuan
Pembelajaran (TP). Pada sesi ke 2 ini, pemateri membagi materi tentang Capaian
pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran menjadi 2; yaitu pemahaman tentang Capaian
Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka dan cara bagaimana merumuskan Tujuan
Pembelajaran dari CP. Pada materi pemahaman Capaian Pembelajaran (CP), pemateri
memberikan gambaran dimana posisi Capaian Pembelajaran jika di gambarkan pada
kurikulum sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan definisi Capaian Pembelajaran
(CP), konsep dasar Capaian Pembelajaran, serta bagaimana cara membaca dan
memahami Capaian Pembelajaran pada tiap mata pelajaran. Kemudian setelah
menyelesaikan materi Capaian Pembelajaran dan memastikan semua peserta punya
pemahaman yang sama, pemateri melanjutkan dengan penjelasan Tujuan Pembelajaran
(TP). Pemateri memberikan penjelasan bahwa Tujuan Pembelajaran pada Kurikulum
Merdeka terdiri dari 2 komponen, yaitu Kompetensi dan Konten. Dalam merumuskan
tujuan Pembelajaran dalam Mata pelajaran masing-masing, para guru harus menganalisis
dan menetukan apa saja kompetensi dan konten yang tertulis pada tiap Elemen dalam
Capaian Pembelajaran mata pelajaran yang diampu. Dalam melakukan analisis, para
guru dianjurkan melakukan secara bersama-sama dengan sesama pengampu mata
pelajaran pada setiap jenjang kelas. Hal ini dikarenakan, dalam menganalisis dibutuhkan
kedalaman dan keluaran kajian materi, sehingga akan mempermudah para guru untuk

Jurnal Pendidikan Tambusai 4133


ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 4129-4135
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023

merusmuskan kompetensi apa saja dan konten apa saja yang akan menjadi tujuan akhir
dari sebuah proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya dalam
setiap jenjang fase (Nordlund, 2004).
Setelah seluruh proes pemberian materi diberikan, pemateri melanjutkan dengan
kegiatan kerja kelompok. Pada kegiatan berkelompok ini, pemateri meminta peserta untuk
membuat kelompok sesuai bidang studi (mata pelajaran) yang diampu, kemudian
pemateri meminta para peserta untuk merumuskan tujuan pembelajaran dari salah satu
elemen Capaian Pembelajaran mata Pelajarannya. Kemudian, seluruh kelompok diminta
untuk mempresentasikan hasil kerjanya, untuk bisa mendapatkan masukan atau feedback
baik dari pemateri maupun dari peserta kelompok yang lain. Kegiatan ini sangat penting
untuk dilakukan untuk memastikan bahwa para peserta sudah mempunyai pemahaman
yang sesuai dengan tujuan akhir kegiatan.
3. Tahapan Akhir
Tahapan akhir pada kegiatan PKMS ini yiatu penyusunan laporan kegiatan,
pengajuan surat keterangan telah melaksanakan pengabdian baik dari Sekolah Mitra
maupun dari Universitas. Selain itu tim pelaksana juga melakukan komunikasi aktif
dengan sekolah untuk mengetahui dampak dari pelatihan yang telah dilaksanakan serta
dampak keberlanjutan dari pelatihan yang sudah diberikan kepada guru. Selain itu, tim
pelaksana juga memberikan kesempatan dilain waktu untuk melakukan kerjasama pada
kegiatan pelatihan dengan topik lain sesuai kebutuhan sekolah.

SIMPULAN
Program Kemitraan Masyarakat yang diselenggarakan dalam bentuk pelatihan dengan
mengangkat topik Capaian Pembelajaran dan rumusan Tujuan Pembelajaran dalam
Kurikulum Merdeka dapat mengakomodir kebutuhan para guru untuk terus meningkatkan
wawasan dan keterampilan mereka dalam mempersiapkan skenario pembelajaran pada mata
pelajaran. Hal ini disebabkan, kemampuan guru dalam merumuskan Tujuan Pembelajaran
(TP) akan mempengaruhi kompetensi dan konten apa saja yang akan dikuasai oleh peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan untuk
proses pembelajaran dan alur kompetensi yang akan diberikan kepada peserta didik,
bergantung pada pemahman dan kemampuan guru dalam memahami Capaian Pembelajaran
dan merumuskan Tujuan Pembelajaran.
Selain itu, dari pelaksanaan kegiatan ini, kami mendapatkan gambaran bahwa pada
awal pelatihan, guru masih mempunyai pemahaman yang minim tentang Kurikulum merdeka
dan bagaimana Implementasinya. Namun, setelah kegiatan pelatihan ini para guru memiliki
pemahaman yang komprehensif tentang konsep dasar Kurikulum Merdeka dan secara teknis
diberikan informasi tentang cara merumuskan Tujuan Pembelajaran dengan menterjemahkan
dari Capaian Pembelajaran.
Dari hasil kegiatan ini, penulis merekomendasikan kepada Kepala Sekolah diperlukan
untuk lebih banyak memberikan fasilitas kepada para guru untuk memberikan pelatihan
lanjutan tentang Kurikulum Merdeka. Terutama bagaimana mengimplementasikan Tujuan
Pembelajaran dalam Modul Ajara yang harus para guru buat untuk proses pembelajaran. Hal
ini juga sangat penting bagi sekolah terutama dalam Menyusun Kurikulum Operasional
Sekolajhnya (KOSP).

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah yang
telah mendukung secara finansial dalam pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat
Stimulus ini. Dan terima kasih khusus kepada Kepala Sekolah dan Dewan Guru di MA
Nahdhatul Arifin Ambulu yang telah memberikan kesempatan menjadi sekolah mitra dalam
pelaksanaan Program Kemitraan ini.

Jurnal Pendidikan Tambusai 4134


ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 4129-4135
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023

DAFTAR PUSTAKA
Anggraena, Y., Ginanto, D., Felicia, N., & Hartini, Y. (2022). Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan. In Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Issue April).
BSKAP. (2022). Panduan Pembelajaran dan Asesmen: Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Menengah. In Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan teknologi Republik
Indonesia.
Iskandar, S., Rosmana, P. S., & Fazrin, D. N. (2023). Implementasi Kurikulum Merdeka Guna
Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2),
4169–4176.
Keputusan Mendikbudristek Nomor 262/M/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan
Mendikbudristek Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran, 1 (2022).
Kemendikbud. (2017). Materi Pendukung Literasi Numerasi. In Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (Vol. 8, Issue 9). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbudristek. (2022). Buku Saku: Tanya Jawab Kurikulum Merdeka. In Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi. http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/25344
Nordlund, M. (2004). Differentiated instruction: meeting the educational needs of all students
in your classroom. In Choice Reviews Online (Vol. 41, Issue 06). The Scarecrow Press,
Inc. https://doi.org/10.5860/choice.41-3569
OECD. (2018). What 15-year-old students in Indonesia know and can do. Programme for
International Student Assessment (PISA) Result from PISA 2018, I–III, 1–10.
http://www.oecd.org/pisa/ Data
Puskur Dikbud Ristek. (2021). Kurikulum Untuk Pemulihan Pembelajaran. In Kajian Akademik.
Wibawa, K. A., Legawa, I. M., Wena, I. M., Seloka, I. B., & Laksmi, A. A. R. (2022).
MENINGKATKAN PEMAHAMAN GURU TENTANG KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
MELALUI DIRECT INTERACTIVE WORKSHOP. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 2(2), 489–
496.

Jurnal Pendidikan Tambusai 4135

Anda mungkin juga menyukai