Anda di halaman 1dari 12

AUDIT HARIAN

A. Audit Uang Tunai dan Teller


1. Periksa laporan nihil awal hari, yakinkan bahwa jumlah hasil pencetakan laporan yang
diterima telah sesuai/sama dengan yang tercantum dalam Laporan nihil tersebut.
2. Yakinkan bahwa terdapt paraf dari head teller pada laporan transaksi harian teller,
laporan posisi kas dan laporan PUT, sebagai bukti bahwa head teller telah meyakinkan
bahwa phisik uang telah sama dengan catatan yang ada.
3. Bandingkan saldo kas akhir yang terdapat pada laporan posisi kas dengan laporan.
4. Lakukan pemeriksaan atas vaucher-voucher teller, paastikan bahwa hasil validasi teller
telah sesuai/benar, termasuk kelengkapan pengisiannya.
5. Pastikan bahwa semua voucher pembukuan telah diberikan oleh bagian-bagian ke ICD
dengan cara membandingkan dengan laporan transaksi harian per pemakai.
6. Inquiry :
a. Secara berkala lihat menu informasi posisi kas, pastikan bahwa saldo masing-
masing teller dan cadangan head teller telah sesuai dengan limitnya, termasuk limit
asuransi cash in counter.
b. Sore hari sebelum end of day, lihat menu informasi transaksi yang belum diverifikasi
dan transaksi yang belum disetujui supervisor, jika terdapat transaksi yang belum
diverifikasi / disetujui lakukan tindak lanjut dengan cara menghubungi bagian yang
terdekat.
c. Sore hari sebelum end of day pastikan bahwa RPBK, RPNK dan RPLL telah berssaldo
nihil, apabila belum pastikan penyebabnya dan minta bagian untuk melakukan
tindak lanjut.
d. Sari hari sebelum meninggalkan kantor, pastikan bahwa sudah tidak terdapat
transaksi yang belum selesai.
B. Audit Payment Point
1. Yakinkan bahwa saldo masing-masing petugas payment point ditambah mutasi hari itu
telah disetorkan ke bank melalui counter, yaitu dengan cara mencocokkan slip
setoran/daftar permintaan uang tunai dengan saldo menurut laporan transaksi harian
teller dan rekapitulasinya.
2. Pastikan bahwa setoran yang dilakukan petugas payment point melalui teller telah
diperiksa oleh pejabat yang berwenang.
3. Pastikan bahwa kwitansi rekening listrik dan stub kwitansinya pada akhir hari disimpan
di khasanah utama.
C. Audit Deposito Berjangka
1. Periksa laporan nihil deposito, yakinkan bahwa jumlah hasil pencetakan laporan yang
diterima telah sesuai/sama dengan yang tercantum dalam laporan nihil tersebut.
2. Lakukan pengontrolan bahwa penerbitan deposito berjangka harus berdasarkan nomor
urut sesuai denga lembar kontrol dan lakukan tindak lanjut apabila ada nomor yang
terlompat atau hilang.
3. Bandingkan antara lembar kontrol FRDB yang dibuka dengan aplikasi deposito
berjangka (ADB) yang bersangkutan, kemudian cocokan dengan laporan.
4. Periksa terhadap deposito :
a. Dicairkan, bandingkan bilyet deposito yang telah distempel ”Dibayar” paraf dan
tanggal, dengan voucher likuidasi yang telah divalidasi dan di Rey-Key-In.
b. Diperpanjang (baik secara ARO maupun tunggu instruksi), lakukan monitor laporan
yang di ARI dengan GLR.
5. Atas deposito berjangka yang di break, periksa :
a. Terdapat peresetujuan dari direksi atau pejabat yang ditunjuk
b. Telah dikenakan penalty sesuai ketentuan.
c. Atau biaya-biaya lainnya (bila ada).
6. Periksa apakah terdapat persetujuan tertulis untuk pemeberian rate sebagai berikut :
a. Spesial rate, berupa paraf pejabat yang berwenang.
b. Diatas special rate, berupa telex dari treasury-Kantor pusat.
7. Hitung secara harian saldo/sisa persediaan yang ada di bagian atas formulir rangkap
deposito berjangka dan apakah sudah sesuai dengan persediaan awal.
8. Pastikan bahwa setiap pembayaran bunga telah dipungit pajaknya.
9. Terhadap pencairan deposit on call, pastikan bahwa surat dari deposan dan bilyetnya
telah diterima.
10. Pastikan bahwa data pada aplikasi pembukaan deposito sudah sama dengan data yang
tercantum pada bilyet deposito, yaitu dengan membandingkan kedua media tersebut.
11. Pastikan bahwa penggunaan FRDB tidak ada yang terlompat, yaitu cocokan phisik
dengan barsheetnya.
12. Pastikan bahwa pengisian FRDB sudah lengkap, antara lain :
a. Nama deposan
b. Sumber dana atau nominal
c. Jatuh tempo & Jangka Waktu
d. Tanda tangan pejabat
e. Suku bunga (harus sesuai dengan suku bunga yang disetujui kantor pusat/treasury)
13. Pada bilyet deposito yang dicairkan dan voucher pembukuannya, apakah terdapat
stempel ”Dibayar” paraf dan tanggalnya.
D. Audit Tabungan
1. Khusus transaksi kantor kas, lakukan call back antara print out mutasi harian tabungan
(rekapitulasi harian) dengan voucher, slip penarikan/slip penyetoran dan lain-lain,
untuk meyakinkan bahwa pembukuannya telah dilakukan dengan benar.
2. Lakukan pencocokan saldo tabungan antara laporan saldo rekening berdasarkan jenis
produk dengan laporan saldo harian termasuk kantor kas apabila ada.
3. Lakukan pencocokkan saldo cadangan bunga antara laporan saldo rekening
berdasarkan jenis produk dengan laporan saldo harian.
E. Audit Pinjaman
1. Print Out Daftar Pinjaman
Periksa : - Jumlah fasilitas pinjaman debitur yang telah jatuh tempo.
- Lamanya fasilitas pinjaman tersebut jatuh tempo.
a. Pastikan bahwa terhadap fasilitas pinjaman yang jatuh tempo telah dilakukan
follow up perpanjangan/pelunasannya, apabila belum ada penyelesaiannya
tanyakan kepada A/O yang menangani debitur-debitur tersebut, apa kendalanya.
b. Catat permasalahan yang ada dan jika diperlukan turunkan hasil pengamatan ke
bagian terkait.
c. Lakukan pengecekan terhadap data-data yang ada, apakah terdapat perubahan
total pinjaman yang diberikan (turun / naik) setiap harinya, apabila ada pastikan
apakah telah mendapatkan persetujuan dari kredit komite.
2. Perincian Saldo Nasabah yang Perlu Diperhatikan
Periksa : - Lamanya overdraft
- Besarnya overdraft
a. Pastikan apakah terhadap overdraft tersebut telah mendapat-kan persetujuan dari
pejabat yang berwenang.
b. Pastikan besarnya overdraft tidak melebihi dari 10 % atau 50 % dari BWK Cabang.
c. Apabila overdraft tersebut belum ada penyelesaian, tanyakan kepada masing-
masing a/O yang menangani debitur tersebut, apa alassan pemberian overdraft
tersebut dan bagaimana follow up penyelesaiannya.
d. Catat permsalahannya yang ada dan jika perlu turunkan hasil pengamatan ke
bagian terkait.
e. Bandingkan besarnya overdraft yang ada dengan data overdraft sebelumnya.
F. Audit Voucher
1. Lakukan pemeriksaan secara terinci/detail atas voucher-voucher pembukuan seperti
yang telah ditentukan dalam program meminimalkan kesalahan khusus voucher.
2. Lakukan pemeriksaan (call-back) atas voucher, credit nota, slip,penarikan/penyetoran
dll, pastikan bahwa hasil validasi teller (nama, no.rekening, kode transaksi, mata uang,
no.slip, dll) telah sesuai/benar. Untuk transaksi yang tidak menggunakan validasi,
pemeriksaan dilakukan dengan membandingkan voucher terhadap laporan.
3. Periksa dan pastikan apakah setiap ada koreksi telah mendapat persetujuan dari branch
manager operation atau pejabat yang berwenang.
4. Pastikan bahwa setiap voucher biaya telah dilakukan pemeriksaan uang oleh pejabat
yang ditunjuk (petugas review biaya).
5. Periksa apakah voucher biaya telah dilampiri dengan dokumen pendukungnya, dan
dokumen pendukung tersebut telah distempel ”Dibayar” dan tanggal.
6. Pastikan bahwa setiapmpengeluaran biaya atau biaya dibayar dimuka telah
mendapatkan peresetujuan dari pejabat yang berwenang, dan atas pengeluaran biaya
dibayar dimuka atau biaya yang melebihi limit cabang, apakah telah mendapat
persetujuan kantor wilayah/kantor pusat sesuai dengan limitnya, dan penyelesaiannya
dalam waktu yang wajar.
7. Pastikan apakah transaksi-transaksi biaya tersebut masih dalam tingkat yang wajar.
8. Periksa apakah pada halaman belekang voucher biaya dibayar dimuka atau biaya yang
diambil tunai telah terdapat tanda tangan dan identitas yang jelas dari si penerima
uang.
9. Pastikan atas biaya dan pendapatan dibukukan ke rekening yang sesuai dengan uraian
penggunaannya.
10. Periksa batas waktu kewajaran penyelesaian biaya dibayar dimuka.
11. Pastikan bahwa semua peng-likuidir-an KSD selalu menggunakan voucher debet
likuidasi yang dicetak, kecuali pengkreditan KSD menggunakan voucher dengan prefix
LD.
12. Pastikan bahwa semua voucher/media pembukuan telah diserahkan ke ICD, dengan
cara membandingkan voucher yang diterima dengan laporan, transaksi laporan,
transaksi harian, atau dengan info data transaksi – info transaksi harian.
G. Audit Formulir Bernomor Urut
Lakukan pencocokkan atas sisa persediaan formulir rangkap bernomor urut yang ada di
bagian, antara lain :
 Dokumen Agunan Kredit
 FRDB (Formulir Rangkap Deposito Berjangka)
Kemudian bandingkan dengan barsheetnya (lembar kontrol)
Catatan :
Untuk formulir bernomor urut yang berupa continuous form dan tidak terputur-putus
dengan melihat nomor awal dan akhirnya saja. Tapi jika terputus, lakukan perhitungan
secara rinci.
H. Audit Laporan
1. Berdasarkan laporan-laporan yang diterima berikan perhatian khusus terhadap laporan-
laporan yang sifatrnya belum, seperti : belum disetujui, belum diverifikasi, termasuk
laporan transaksi dengan override unverified. Pastikan penyebab terjadinya transaksi
transaksi yang ada dilaporkan dan mintakan agar bagian/pejabat melakukan tindak
lanjut seperlunya.
2. Pastikan bahwa semua laporan yang ada datanya telah diterima, dengan cara
bandingkan laporan nihil dengan laporan yang diterima, untuk setiap aplikasi.
I. Audit Antar Transaksi Antar Cabang
1. Periksa laporan transaksi harian antar kantor cabang, pastikan cabang tidak melakukan
pengirimantelex/facsimile antar kantor terhadap transaksi yang dilaksanakan dengan
fasilitas IBT.
2. Lakukan pemeriksaan atas voucher-voucher transaksi IBT, pastikan hasil validasi telah
benar dan dibubuhi stempel ”IBT” serta kelengkapan pengisiannya.
3. Pastikan semua voucher pembukuan transaksi IBT telah diserahkan oleh bagian-bagian
ke ICD, dengan cara membandingkan dengan laporan transaksi harian antar kantor.
4. Pastikan terhadap transaksi melalui IBT, cabang sudah tidak mengirim reimburse secara
manual ke kantor pusat, dengan cara bandingkan antara laporan transaksi harian antar
kantor dengan lembar telex/facsimile/advis reimburse.
5. Inquiry :
a. Secara berkala lihat menu informasi transaksi antar kantor yang belum
disetujui/diverifikasi/diteruskan dan pastikan dilakukan tindak lanjut dengan cara
meghubungi bagian yang terkait.
b. Sore hari sebelum end of day, pastikan KSD-antar kantor telah bersaldo bihil atau
paling lambat diselesaikan keesokan harinya bagi setoran untuk transfer yang
terlambat dari kantor lain atau titipan PDC house cheque.

AUDIT MINGGUAN

A. Audit Pembayaran Pajak


1. Pastikan bahwa lembar ke 2 SSP, Surat Pengantar Pengiriman dan Laporan Harian Bank
Persepsi telah diserahkan ke Kantor Perbendaharaan Kas Negara (KPKN) dengan cara
memeriksa bukti file yang ada di bagian.
2. Pastikan bahwa pada tanggal penyetoran tersebut telah dilakukan pembukuannya
untuk keuntungan pihak kantor pajak.
B. Audit Deposito
1. Pastikan bahwa untuk nominal diatas Rp 500 juta, satu minggu sebelum jatuh tempo
telah dilakukan pemberitahuan/laporan ke treasury
2. Periksa apakah terdapat pembatalan jual beli valas ke kantor pusat atau koreksi dan
telah mendapatkan persetujuan dari kantor pusat.
3. Periksa penerbitan, pencairan dan pembatalan sertifikat deposito, kemudian cocokkan
dengan penerbitan CD, laporan pencairan CD, laporan pembatalan CD.
C. Audit Voucher
Lakukanlah pencocokkan atas voucher likuidasi (KSD, tagihan lainnya, biaya dibayar
dimukaa yang masih outstanding). Dan pastikan atas kelayakan/kewajaran dan keabsahan
transaksinya untuk masing-masing bagian yang memelihara rekening tersebut.
D. Audit Kewajiban Segera Dibayar
1. Periksa print out dan pastikan bahwa outstanding yang tercantum tersebut telah sama
(sesuai dan benar) dengan voucher likuidasi yang ada di bagian maupun likuidasi yang
tidak dicetak.
2. Periksa kewajaran transaksi tersebut dan pastikan bahwa tidak terdapat outstanding
yang terbuka lama dan telah diselesaikan dengan benar kepada penerima atau orang
yang berhak.

AUDIT DUA MINGGUAN

A. Audit Uang Tunai dan Teller


1. Dua kali dalam sebulan, setiap uang teller (termasuk teller kantor kas) dan cadangan
uang tunai head teller (diluar kas besar) harus dihitung secara terinci (detail) oleh
petugas ICD dibawah tanggung jawab Kontrol Officer, kemudian cocokkan dengan
laporan transaksi harian, laporan posisi kas dan daftar rincian kas akhir hari.
Perhitungan/pemeriksaan ini akan meliputi verifikasi uang asing, traveller cheque,
setoran titipan, materai dan semua barang berharga lainnya yang berada dibawah
tanggung jawab teller.
2. Tanggal pelaksanaan verifikasi dan pencocokkan harus ditetapkan oleh kantor officer
secara mendadak dan hari-harinya harus bervariasi.
3. Setelah petugas ICD selesai menghitung uang kas, cocokkan antara “Surprise Audit
Form” dengan laporan posisi kas, laporan transaksi harian dan daftar rincian kas akhir
hari dan surprise audit form diparaf oleh petugas ICD dan teller yang bersangkutan.
Demikian pula petugas ICD harus membubuhkan parafnya pada laporan posisi kas dan
daftar rincian kas akhir hari, traveller cheque register.
4. Perbedaan/selisih yang terjadi atas pelaksanaan No.1 diatas, harus dibuatkan memo
pemberitahuan ke Branch Manager untuk dilakukan tindak lanjut sesuai prosedur.
5. Bersamaan dengan dilakukannya cash count, periksa dan pastikan peralatan teller :
lampu ultra violet, passbook printer, alarm, stempel dll masih berfungsi dengan baik,
dengan cara lakukan tes beberapa kali terhadap alat-alat tersebut.
B. Audit Pembayaran Pajak
6. Lakukan verifikasi secara surprise terhadap lembar SSP yang ada di bagian, kemudian
bandingkan/cocokkan antara lembar SSP dan Voucher KSD-nya.
7. Lakukan pemeriksaan secara surprise terhadap pengisian Surat Pengantar Pengiriman
dan Laporan harian bank persepsi, apakah pengisiannya telah benar yaitu dengan cara
membandingkan dengan lembar SSP.
8. Pastikan apakah penyetoran pajak oleh nasabah untuk periode satu minggu yaitu dari
hari selasa s/d kamis telah disetor pada hari Jum’at dan periode satu minggu yaitu dari
hari Jum’at s/d Senin telah disetor pada hari Selasa ke KPKN, dengan cara memeriksa
tanggal pada lembar SSP.
C. Aduit Deposito
9. Lakukan pencocokkan atas persediaan umum yang dipelihara oleh bagian ASD dengan
catatan penerimaan dari Kantor pusat dan catatan penyerahan ke bagian.
10. Bila terjadi perbedaan / selisih harus dibuatkan memo pemberitahuan ke branch
manager dengan tembusan divisi yang terkait di kantor pusat.
D. Audit Rekonsiliasi
11. Pastikan bahwa saldo atau carry forward telah benar dipindahkan ke lembar rekonsiliasi
yang baru.
12. Yakinkan bahwa semua item-item transaksi anta cabang dengan RAK telah dilakukan
matching dalam waktu yang layak.
13. Pastikan bahwa item-item yang belum ada pos lawannya telah di up-date di
reconciliation statement.
14. Pastikan bahwa statement di kantor pusat, kantor cabang telah diterima dengan
lengkap.
15. Pastikan bahwa total sebelah debet dan kredit telah sama.
16. Pastikan bahwa rekonsiliasi telah dikirim ke cabang sesuai dengan jadwal yang
ditentukan (mingguan, dua mingguan).
17. Pastikan bahwa tidak terjadi ”Forced Balance” atas rekonsiliasi.
18. Pastikan bahwa semua open item yang tidak wajar (misalnya lewat dari 2 minggu atau 1
bulan), dimana kita telah bukukan tetapi mereka belum mebukukan, atau mereka telah
bukukan tetapi kita belum membukukan, sudah dikirim/diterima tracer dan supporting
documennya.
AUDIT INSIDENTIL
A. Audit Uang Tunai dan Teller
1. Apabila diketemukan uang yang diduga palsu pastikan apakah penanganannya telah sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
2. Setiap terjadi selisih, maka iCD wajib menghitung ulang untuk memastikan besarnya selisih
yang terjadi dan untuk selisih yang melebihi Rp 10.000,- buatkan laporannya ke kantor
pusat u.p. reconsilement departement dengan tembusan kepada inspecctorate division dan
branch development. Periksa dan pastikan bahwa terhadap bahwa terhadap selisih tersebut
telah dibukukan dengan benar.
3. Setiap teller yang tidak masuk kerja (absen) atau meninggalkan kantor untuk keperluan lain
diluar keperluan kantor, maka ICD wajib melakukan penghitungan (cash-count) terhadap
cash box teeller tersebut.
4. Pastikan bahwa setiap terjadi transaksi pembelian/penjualan uang asing dengan spesial rate
telah disetujui oleh branch manager dan diatas maksimal spesial rate disetujui oleh kantor
pusat.
B. Audit Khasanah dan Lemari Besi
Pastikan bahwa setiap ada perubahan status penanggung jawab khasanah utama (karena
cuti, berhenti dari bank, pindah ke cabang lain, promosi, mutasi, dll), apakah kunci
kombinasinya diubah.

C. Audit Deposito
1. Periksa deposito yang dijaminkan, apakah telahdistempel “Dijaminkan” terhadap bilyet
deposito (lembar 1/3) lembar register (lembar 2/3) dan lembar kontrol (lembar 3/3).
2. Pastikan bahwa bilyet deposito yang dijaminkan telah disimpan dalam amplop dokumen
agunan kredit, dan bilyet lembar 2/3 dengan formulir pemeliharaan rekening diblokir
lembar 2/2 dimasukkan di file khusus deposito yang dijaminkan yang ada di OSD- petugas
deposito bedasarkan tanggal jatuh tempo.
D. Audit Tabungan
1. Pembukaan rekening
Bandingkan antara laporan rembukaan rekening tabungan yang sudah disetujui dan laporan
pembukaan rekening tabungan yang belum disetujui dengan file pembukaan rekening
tabungan.
a. Lakukan monitoring terhadap rekening-rekening baru yang dibuka tanpa setoran
awal, dengan cara lihat laporan rekening tanpa setoran awal apakah telah dilakukan
follow up dalam jangka waktu yang wajar.
2. Penutupan Rekening
a. Periksa dan teliti setiap ada penutupan rekening, apakah didukung dengan
dokumen yang syah yaitu instruksi penutupan rekening yang dibuat oleh nasabah
ataupun yang dibuat oleh pejabat bank (apabila ditutup oleh bank), dan yakinkan
apakah semua kewajiban dan fasilitas yang berhubungan dengan rekening tersebut
sudah diproses lebih lanjut dan atau diselesaikan.
b. Pastikan bahwa semua dokumen yang terdapat dalam file pembukaan rekening dari
rekening yang ditutup telah dibubuhi stempel “Ditutup” kecuali KCTT (apabila
nasabah mempunyai lebih dari satu rekening).
c. Pastikan bahwa buku tabungan dari rekening tutup sudah dikembalikan ke bank
dan telah distempel “Ditutup” dengan cara melihat file yang ada di ASD
penyimpanan.
E. Audit Dokumentasi dan Pencocokkan TTD
1. Periksa semua laporan rekening yang belum memiliki KCTT, pastikan bahwa bagian yang
terkait telah melakukan tindak lanjut.
2. Pastikan bahwa semua kartu contoh tanda tangan telah diverifikasi dengan bukti paraaf
petugas CSO dan CSS pada kolom yang tersedia.
3. Pastikan bahwa semua KCTT dan surat kuasa (bila ada) telah di scanning dengan benar,
dengan bukti berupa stempel TD dan paraf petugas scanning pada kolom yang tersedia.
Periksa apakah ruangan contoh tanda tangan yang tidak diisi telah diberi garis menyilang.
4. Pastikan bahwa semua aplikasi pembukaan rekening, surat perjanjian, surat pernyataan,
surat perintah dair nasabah dan lain-lain telah dialkukan verifikasi.
5. Pastikan bahwa KCTT yang dibatalkan atau terdapat perubahan telah distempel
”Dibatalkan” dan diparaf oleh pejabat bank yang berwenang.
6. Pastikan bahwa setiap terjadi penambahan/pengurangan / penggantian atas contoh tanda
tangan, telah mendapat persetujuan dengan bukti berupa paraf CSS atau pejabat yang
berwenang pada formulir contoh tanda tangan yang baru dan telah dilakukan
pemeliharaan/scanning.

F. Audit Pinjaman Diberikan


I. Pinjaman Baru
FILE KREDIT
Lakukan Pemriksaan terhadap :
1. Nota Persetujuan Pembukuan Half Sheet / NPP :
a. Apakah data pada half sheet telah sesuai dengan data-data yang terdapat pada
NUK/Memo Usulan Kredit/Telex/Fax/Aplikasi permohonan kredit perorangan
yang telah disetujui ataupun dengan laporan, seperti :
 Nama debitur
 Alamat
 Jenis pinjaman
 Plafond pinjaman
 Jangka waktu pinjaman
 Suku bunga pinjaman
 Provisi pinjaman yang diberikan
b. Apakah half sheet tersebut telah ditandatangani oelh credit supervisor/petugas
yang berwenang yang ditunjuk.
c. Pastikan bahwa tanggal penerbitan half sheet sama tau setelah tanggal
dilakukannya pengikatan kredit dan agunan, baik secara notariil maupun di
bawah tangan.
d. Apakah data half sheet tersebut sudah dibukukan secara benar (plafond, suku
bunga, provisi, dll) di computer.
2. Persetujuan : NUK/memo usulan kredit :
a. Apakah pembuatan dan pengisian NUK telah lengkap dan benar.
b. Apakah persetujuan pemberian fasilitas pinjaman tersebut telah disetujui oleh
kuorum kredit komite cabang sesuai dengan batas wewenang kredit.
c. Apakah terdapat persetujuan dari Kepala Wilayah atau pejabat yang lebih
tinggi, apabila kondisi pemberian fasilitas pinjaman tersebut telah melampaui
batas wewenang kredit Branch Manager dan atau terdapat penyimpangan
syarat-syarat pemberian kredit.
d. Apabila usulan kredit tersebut melamapaui batas wewenang kredit branch
manager atau terdapat suatu penyimpangan, maka periksa apakah
permohonan persetujuan pinjaman kepada kepala wilayah atau pejabat yang
lebih tinggi tersebut telah didukung dengan data tertulis yang lengkap dan
benar.
e. Apakah agunan yang diterima atas pemberian fasilitas pinjaman tersebut telah
sesuai dengan ketentuan yang ada.
f. Pastikan bahwa nilai agunan yang tercantum pada NUK merupakan nilai
likuidasi agunan berdasarkan hasil apraisal terakhir.
g. Perhatikan apakah pada NUK dan atau pada notifikasi dari kanwil atau kantor
pusat terdapat :
 Syarat-syarat khusus
 Perhatikan semua rekomendasi yang diberikan oleh kredit komite cabang,
pejabat yang lebih tinggi.
 Apaabila ada, pastikan bahwa syarat-syarat khusus/rekomendasi tersebut
telah dilaksanakan dengan benar.
h. Periksa dan pastikan bahwa tujuan penggunaan dana fasilitas pinjaman tersebut
tidak terjadi side streaming / penyimpangan dari tujuan penggunaan pinjaman
yang disetujui.
i. Periksa apakah pada NUK tersebut telah dicantumkan dengan jelas dan benar
mengenai :
 Sumber pembayarn kembali yang wajar dan relevan dengan fasilitas
pinjaman (bandingkan dengan hasil analisa laporan/data keuangan apabila
ada).
 NUK distempel dengan ” jaminan telah diperiksa .....” dan apakah atas
stempel tersebut telah diparaf dan diberi tanggal oleh petugas dari masing-
masing bagian.
3. Persetujuan Transaksi Khusus
Pastikan apakah terdapat persetujuan faasilitas pinjaman dengan jangka waktu
tidak lebih dari 3 bulan telah disetujui oleh credit comitte atau pejabat yang
berwenang.
4. Laporan/Data Keuangan
a. Pastikan bahwa telah dilakukan analisa laporan data keuangan debitur dengan
benar sebagai salah satu pertimbangana layak tidaknya pinjaman tersebut
diberikan.
b. Pastikan apakah angka-angka yang tercantum dalam analisa laporan/data
keuangan debitur sesuai dengan informasi aktifitas debitur tersebut, adalah
wajar, yaitu meliputi :
 Angka penjualan.
 Angka mengenai keuntungan bersih
 Angka modal kerja
 Angka curent ratio
 Angka leverage
 Angka persentase keuntungan
 Angka mutasi rekening koran
5. Penyelidikan
Pastikan apakah ada bukti-bukti tertulis bahwa penyelidikan berikut ini telah
dilakukan :
a. BI checking
b. Bank checking, prestice checking, trade checking
6. Pemeriksaan Jaminan
a. Pastikan bahwa atas agunan BPKB telah dilakukan pengecekan/pemblokiran di
Polda setempat
b. Pastikan bahwa agunan berupa sertifikat telah dilakukan pengecekan
keasliannya di BPN setempat.
c. Pastikan bahwa atas agunan berupa inventory dan mesin-mesin sudah
dilengkapi dengan daftar yang diagunkan
7. Penilaian
a. Pastikan bahwa atas agunan yang diterima telah dilakukan appraisal oleh
petugas independent dan laporan hasil appraisal telah ditandatangani oleh
petugas appraisal dan credit supervisor serta diketahui oleh pimpinan cabang
sebelum fasilitas pinjaman diberikan.
b. Pastikan apakah nilai agunan yang diberikan oleh petugas appraisal adalah
wajar dan berasal dari beberapa sumber, seperti masyarakat setempat, BPN,
Developer dan lain-lain.
c. Pastikan bahwa dalam hasil laporan appraisal juga mencantumkan nilai pasar
serta persentase (%) nilai likuidasi agunan sesuai ketentuan yang ada.
d. Pastikan apakah hal-hal yang dapat mengurangi nilai agunan dan telah
dilengkapi dengan foro objek agunan.
e. Pastikan bahwa nilai likuidasi agunan menurut laporan appraiser dengan nilai
likuidasi yang tercantum pada NUK adalah sama.
f. Pastikan apakah dalam file kredit ini juga telah dilengkapi dengan copy
dokumen-dokumen agunan, seperti potocopy BPKB, atau sertifikat dan lain-
lain.
Dokumen-Dokumen Yang Berkaitan Dengan Pengikatan Kredit dan Agunan
1. Pastikan bahwa data-data yang terdapat didalam shecklist (pada kolom disimpan)
semuanya telah ada dan lengkap tersimpan didalam dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan pengikatan kredit dan agunan.
2. Pastikan bahwa seluruh dokumen pengikatan kredit dan agunan yang tersimpan telah
direview kembali oleh petugas legal.
3. Pastikan bahwa slueuh dokumen pengikatan kredit maupun agunan telah dilakukan
secara benar dan sempurna.
4. Pastikan bahwa dokumen pengikatan kredit dan agunan yang sedang dalam proses di
notaris telah didukung dengan surat keterangan dari notaris :
a. Pastikan bahwa setiap penyerahan dokumen agunan kepada notaris didukung
dengan surat keterangan pengurusan dari notaris.
b. Atas agunan yang telah dicover asuransi, pastikan bahwa dokumen asuransi telah
ada dan periksa polis asuransinya :
 Jangka waktu pertanggungan masih berlaku
 Jenis pertanggungan yang ditutup (all risk atau total loss)
 Besarnya jumlah pertanggungan.
 Terdapat banker’s clause
 Premi asuransi telah dibayar/dibebankan pada rekening debitur.
 Data agunan yang tercantum dalam polis telah benar.
c. Pastikan atas pemberian fasilitas PKP telah dilakukan penutupan asuransi jiwa.
d. Pastikan untuk penarikan dana fasilitas diluar PRK menggunakan TTUN.
Dokumen Agunan Kredit
Perhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pastikan bahwa data-data agunan yang ada telah sesuai dengan NUK maupun hasil
laporan appraisal.
2. Pastikan bahwa atas agunan BPKB telah dilengkapi faktur dan kwitansi yang diperlukan.
3. Pastikan bahwa atas agunan sertifikat telah dilengkapi dengan IMB, PBB, Peta Situasi,
Akte jual beli.

II. Pinjaman Yang Sedang Berjalan


Pastikan bahwa atas :
 Perubahan kenaikan/penuruna plafond
 Perubahan suku bunga pinjaman
 Perubahan/penarikan sebagai agunan
 Perubahan/perpanjangan jangka waktu pinjaman
 Realokasi pinjaman
Telah disetujui oleh pejabat yang berwenang dan didukung dengan data-data yang
diperlukan.
 Tunggakan angssuran pinjaman (pokok+bunga), tunggakan pokok dan atau bunga
yang telah memenuhi kriteria kolektibilitas BI telah diajukan perubahan
kolektibilitas pinjamannya ke kantor pusat.
Khusus Untuk Fasilitas PKP
 Terhadap fasilitas pinjaman yang dilunasi sebelum jatuh tempo, pastikan apakah
telah dibebankan denda/penalti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Pastikan bahwa atas keterlambatan pembayaran angsuran pinjaman telah
dibebankan dendanya.

III. Kredit Bermasalah


1. Pastikan bahwa putusan dan petunjuk dari Divisi Inspektorat pada formulir
”Permohonan Perubahan Dan Status Terakhir Klarifikasi Kredit) telah dilaksanakan.
2. Apabila fasilitas pinjaman tersebut telah disetujui dengan klasifikasi II, III dan IV,
maka :
 Pastikan terhadap fasilitas pinjaman tersebut telah dibukukan dalam leporan
saldo pinjaman berdasarkan kolektibilitas.
 Apabila dipersyaratkan perhitungan bunga secara extra comptable, pastikan
kebagian OSD-Loan dan OSD-Pembukuan telah dilaksanakan dengan benar.
 Apabila dipersyaratkan pemasangan hak tanggungan, apakah telah difollow up
oleh bagian.
 Khusus untuk kredit dengan sekali tarik dan pembayarannya secara angsuran,
pastikan bahwa tidak muncul lagi unused facility.
3. Pastikan bahwa putusan tingkat kolektibilitas debitur yang tercantum dalam form
CR-10 telah dilaporkan dengan benar dalam laporan bulanan BI pada bulan itu juga.
G. Audit Voucher
Apabila karena sesuatu hal printer validasi tidak dapat digunakan pastikan bahwa voucher
yang telah diinput :
1. Untuk transaksi yang melalui back office pastikan bahwa telah dibubuhi stempel ”TD”
(Telah Diinput) sebagai pengganti voucher.
2. Untuk transaksi yang melalui front office, periksa apakah terdapat validating machine
pada media input.
H. Audit Inventaris dan Alat Tulis Kantor
1. Periksa apakah pembelian inventaris kantor telah dilakukan pengelompokkan.
2. Pastikan bahwa inventaris yang dikapitalisasikan telah dilakukan penyusutan.
3. Pastikan bahwa asuransi telah ditutup oleh perusahaan asuransi yang ditunjuk, dengan
cara lihat polisnya.
4. Pastikan bahwa semua inventaris kantor telah dibuatkan Kartu Induk dan Kartu
Riwayat.
5. Pastikan bahwa untuk inventaris yang dikapitalisasikan (nilainya Rp 150.000,-) telah
dibuatkan Kartu induknya.
6. Pastikan bahwa biaya pemeliharaan telah di up-date di Kartu Riwayat.
7. Periksa apakah uang muka jaminan leasing atau pembebanan biaya leasing telah sesuai
dengan bukti pendukungnya.
8. Pastikan apakah telah dilakukan pembebanan biaya penyusutan terhadap inventaris
yang dileasingkan.

I. Audit Gedung dan Pengamanan Kantor


Pastikan kepemilikan dari pada gedung dan perumahan kantor, jika :
1. Milik Sendiri
a. Pastikan bentuk kepemilikannya (sertifikat) atas nama siapa
b. Harga perolehannya
c. Sertifikat disimpan oleh siapa
2. S e w a
a. Pastikan perjanjian sewa menyewa telah dibuat dan telah ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang dan disimpan oleh siapa.
b. Harga sewanya
c. Lama sewanya
d. Syarat-syarat perjanjian sewa menyewanya.
J. Audit Komputerisasi
Error Log
Laporan Error Log (bila ada)
Amati masalah yang terjadi dan tindakan yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Yakinkan laporan error log tersebut telah dibubuhi tanda tangan oleh pejabat yang
berwenang.

AUDIT BULANAN

A. Audit Uang Tunai dan Teller


Payment Point :
1. Yakinkan bahwa pembukuan atas penyetoran ke rekening distribusi/wilayah telah
benar.
2. Pastikan bahwa penyerahan stub/resi pelunasan ke PLN telah diterima dengan baik
oleh PLN (lihat tanda terimanya)
3. Pastikan bahwa premi jasa PLN telah diperoleh dan dibukukan dengan benar.
4. Lakukan cash count secara surprise terhadap masing-masing teller payment point
sebelum tanggal 20 (sebagai batas terakhir pembayaran rekening PLN), apakaj total
lembar stub + kuitansi rekening listrik yang belum tertagih sudah sama dengan jumlah
lembar awal yang diterima dari PLN dan cocokkan dengan phisik uang yang ada.
B. Audit Pembayaran Pajak
1. Pastikan bahwa bagian telah mengirimkan foto copy LLG kepada KPKN, dengan cara
memeriksa bukti tanda terimanya.
2. Pastikan bahwa pada akhir bulan bagian telah mengirim surat pernyataan mengenai
setoran pajak kepada KPKN, dengan cara memeriksa copy file dan bukti tanda
terimanya.
C. Audit Khasanah dan Lemari Besi
1. Pastikan bahwa petugas senior dan junior penanggung jawab pintu khasanah utama
sesuai dengan jadwal Late Duty yang telah ditentukan.
2. Pastikan bahwa buku catatan khasanah utama telah direview oleh branch manager atau
pejabat yang ditunjuk oleh Divisi Operasi Kantor Pussat, dengan cara lihat paraf branch
manager/petugas yang ditunjuk.
3. Lakukan review terhadap buku catatan khasanah utama.
4. Pastikan bahwa setiap pembukaan/penutupan khasabah utama dihadiri oleh 3 orang
petugas (senior, yunior dan satpam).
D. Aduit Deposito Berjangka
1. Pastikan bahwa bunga deposito atas nama perusahaan telah dikreditkan untuk
keuntungan perusahaan (bukan perorangan).
2. Pastikan bahwa pembayaran atas nominal dan bnunga telah dilakukan sesuai dengan
instruksi.
3. Pastikan bahwa setiap deposito berjangka yang telah jatuh tempo, perjanjian deposito
berjangkanya telah dikembalikan oleh nasabah.
E. Audit Tabungan
1. Lakukan pemeriksaan secara sampling terhadap laporan dengan cara bandingkan
antara saldo buku dan saldo akhir untuk meyakinkan bahwa setiap penarikan tunai
telah disertai dengan buku tabungan.
2. Secara sampling lakukan perhitungan bunga secara manual, dan bandingkan dengan
perhitungan bunga yang telah dilakukan oleh sistem.
F. Audit Pinjaman Diberikan
1. Pastikan apakah terhadap pinjaman yang akan jatuh tempo telah dilakukan review
sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Pastikan apakah laporan bulanan ke BI tepat waktu dan laporan tersebut harus direview
kembali.
3. Pastikan apakah dokumen pendukung pelepasan pinjaman yang belum dilengkapi telah
di follow up.
4. Pastikan bahwa terhaddap pembayaran angsuran untuk fasilitas pinjaman non PRK
telah di update dengan benar sehingga tidak muncul lagi unused facility dalam laporan
CAR.
G. Audit Biaya dan Pendapatan
Pastikan bahwa setiap biaya dan pendapatan yang diamortisasi setiap bulan harus selesai
pada akhir tahun yang bersangkutan, kecuali untuk biaya renovasi inventaris kantor.
H. Aduit Persediaan Materai dan Perangko
Lakukan pemeriksaan terhadap persediaan materai yang ada di bagian-bagian (diluar
persediaan yang ada di bagian umum/ASD) dan cocokkan dengan buku catatan yang
dipelihara, serta periksa kelayakan atas penggunaannya, sebagai bukti telah dilakukan
pemeriksaan harus dibubuhi paraf dan tanggal oleh petugas pemeriksa.
Untuk persediaan materai yang ada di bagian cash department, pemeriksaannya dilakukan
bersamaan waktunya dengan pemeriksaan uang tunai.
I. Audit Gedung dan Pengamanan Kantor
1. Pasarkan apakah sistem alarm yang terdapat pada pintu masuk gedung, pintu darurat,
pintu khasanah utama, ruangan kas, dan ruangan branch manager/BMM/BOM
berfungsi dengan baik, dengan cara mengadakan tes, yaitu :
a. Kick bar di bagian kas, apakah alarmnya berbunyi.
b. Sewaktu sistem alarm dalam keadaan ”On” apakah alarm berbunyi/lampu menyala
bila pintu masuk gedung, pintu darurat atau pintu khasanah utama dibuka.
2. Lihat voucher pembayaran rekening listrik, telpon, air atau PDAM, cleaning service,
apakah telah sesuai dengan data pendukung.
3. Pastikan dan periksa bahwa pengetesan generator/genset telah dilakukan setiap hari
oleh petugas yang ditunjuk, dengan cara melihat/memeriksa buku catatan hasil
pengetesannya.
4. Pastikan bahwa gedung dan perumahan kantor telah dilakukan penyusutannya, yaitu
dengan cara membandingkan catatan pada kartu induk di ASD dengan statement biaya.
J. Audit Sweeping
1. Lakukan sweeping terhadap semua bagian/lantai dengan disaksikan oleh pejabat
cabang.
2. Bila pejabat cabang berhalangan, sweeping dapat dilakukan oleh 2 (dua) orang petugas
kontrol.
3. Pastikan bahwa :
a. Laci dan meja karyawan telah dikunci.
b. Catatan-catatan dan dokumen bank pada akhir hari telah dimasukkan ke dalam
lemari yang terkunci.
c. Tidak ada catatan/file/dokumen yang tertinggal di atas meja.
d. Kabel-kabel dari komputer, mesin tik elektrik, kalkulator dll telah dicabut dari stop
kontak.
e. Alarm/tanda bahaya telah dinyalakan pad akhir hari.
f. Lampu-lampu ruangan yang tidak digunakan telah dimatikan.

Anda mungkin juga menyukai