Anda di halaman 1dari 3

Andang Purnama, Ir, Sri Hartati, SP.,M.

Si, Rika Meliansyah, SP Fakultas:


PERTANIAN Sumberdana: LITMUD Tahun: 2008 Abstrak: Daun tanaman pandan
adalah salah satu sumber bahan alam yang digunakan untuk menghasilkan kerajinan
tangan anyaman di Kabupaten Tasikmalaya. Inventarisasi penyakit penting pada
tanaman pandan dilakukan di sentra produksi kerajinan tangan anyaman daun pandan
di 11 desa yang berada di lima kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang
digunakan adalah survei dan inventarisasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
sembilan jenis penyakit penting yang menginfeksi tanaman pandan yaitu, penyakit
bercak cercospora yang disebabkan oleh Cercospora sp, penyakit busuk pucuk yang
disebabkan oleh Phytophtora sp, penyakit jamur akar yang disebabkan oleh
Ganoderma sp, penyakit daun keriting yang diduga disebabkan virus, penyakit bercak
alternaria (target spot) yang disebabkan oleh Alternaria sp, penyakit bercak kelabu
yang disebabkan oleh Pestalotia sp, penyakit cacar daun yang diduga disebabkan oleh
bakteri, dan penyakit hawar daun bakteri

lahan diantara tanaman kelapa dapat dimanfaatkan untuk tanaman sela. Pemanfaatan
lahan diantara kelapa dengan tanaman pandan akan memberikan dampak positif
terhadap produktivitas lahan sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani kelapa.
Namun demikian diperlukan pengetahuan tentang teknik budidaya yang tepat dalam
budidaya campuran tersebut.
1. Seleksi dan Penyediaan Bahan Tanaman.
Tanaman pandan diperbanyak melalui tunas dan anakan yang tumbuh dari pangkal
batang induk. Anakan yang diambil sebagai bibit harus memiliki akar dengan tinggi
bibit maksimal 100 cm dengan jumlah daun minimal 5 helai. Potong tunas pada
pangkal batangya persis pada permukaan batang induknya. Daun-daun anakan yang
telah tua dipotong setengahnya dan 2-3 daun muda dibiarkan utuh. Bibit pandan
disimpan ditenpat yang teduh sebelum dibawa ke lapangan.
2. Penanaman
Persiapan Lahan: Lahan dibersihkan dari segala gulma secara mekanis menggunakan
parang atau slesher tangan maupun traktor, atau secara kimiawi menggunakan
herbisida.
Pengajiran dan pembuatan lubang tanam: Pengajiran dilakukan pada titik-titik dimana
akan dilakukan penanaman pandan dan selanjutnya dilakukan penggalian lubang
tanam dengan titik tancapan ajir sebagai poros. Ukuran lubang minimal 40x40x40 cm,
dan pada tanah yang padat atau berbatu 60x60x60 cm. Pada saat menggali lubang,
tanah bagian atas dipisahkan dengan tanah bagian bawah, dan lubang dibiarkan
terbuka satu minggu untuk memberi kesempatan tanah mengalami perbaikan fisik,
kimia dan biologi. Pada saat menimbun tanah lapisan atas digunakan untuk menimbun
bibit di lapisan bawah dan tanah lapisan bawah diletakkan diatasnya.
Pupuk dasar: Lubang tanam yang telah dikelantang diberikan pupuk dasar berupa
pupuk organik 2-3 kg per lubang tanam yang dicampur dengan tanah galian lapisan
atas dengan perbandingan 1:1.
Penanaman: Penanaman pandan dilakukan sebagai berikut: 1) Letakkan bibit di dalam
lubang tanam yang telah diberi pupuk dasar; 2) Akar dan sebagian pangkal batang
bibit ditimbun dengan sisa campuran pupuk kandang dan tanah lapisan atas sampai
rata dengan permukaan anah asal. Tanah galian lapisan bawah digunakan untuk
menambah timbunan lubang tanam sehingga permukaan tanah di sekitar batang
pandan lebih tinggi dibanding permukaan tanah asal. Padatkan timbunan tanah dan
dibuat piringan radius 75 cm dari pangkal batang. Daun yang tua dipotong
setengahnya, sedang daun muda 2-3 lembar dibiarkan utuh.
Pemeliharaan: Pemeliharaan tanaman terdiri dari sanitasi lingkungan tumbuh,
pemeliharaan tanaman dan pengendalian hama dan penyakit.
Pembersihan gulma dilakukan pada semua areal tanaman sekeliling tanaman pada
radius 75 cm dari pangkal batang. Pembersihan gulma diluar piringan tanaman cukup
dengan memotong gulma yang tumbuh dan dipertahankan gulma yang tumbuh tidak
melebihi 10 cm dari permukaan tanah. Pembersihan gulma dilakukan 4 kali setahun.
Pemupukan dilakukan dua kali setahun yaitu pada awal musim penghujan dan akhir
musim penghujan, masing-masing etengah takaran. Pada umur 0-2 tahun diberi pupuk
NPK (!:1:1) sebanyak 100 g/ph/th dan setelah umur 2 tahun sebanyak 200 g/ph/th.
Sedangkan untuk tanaman kelapa diberi pupuk sesuai rekomendasi. Pemberian pupuk
dilakukan pada daerah pinggiran dengan cara ditebar dan ditimbun dengan tanah.
Sebelum berumur satu tahun, tunas muda yang keluar dari batang atau diantara daun
dibuang agar tanaman pandan tdakmemiliki cabang, dan tanaman pandan akan
memiliki batang yang lurus , tidak bercabang, tidak ada anakan yang tumbuh di
batang maupun dari pangkal batang atau dari antara daun-daun tuanya. Setelah
berumur satu tahun, tunas muda dapat dipertahankan maksimum dua tunas sehingga
dalam satu pokok tanaman terdapat tiga batang yang menghasilkan daun untuk
dipanen. Tanaman yang tumbuh membengkonperlu diluruskan secaa perlahan dan
diberi penunjang dari kayu atau bamboo sampai tanaman mampu mempertahankan
kondisi batang dalam keadaan tegak lurus.
Pengendalian penyakit pada umumnya dilakukan pada penyakit bercak daun yang
disebabkan oleh berbagai cendawan. Bercak umumnya berwarna kekuningan, dan
pada bagian bawah daun terdapat spora cendawan yang menempel. Cara
pengendaliannya dengan cara mengurangi naungan sehingga sinar matahari dapat
masuk lebih banyak atau menyemprot tanaman dengan larutan fungisida 2%.
Hama penting yang menyerang tanaman pandan adalah pengerek pucuk, yang
mengakbatkan pucuk tanaman layu dan bila dicabut terlihat bekas gerekan larva.
Tanaman yang terserang tidak dapat tumbuh tinggi lagi dan produksi daun berhenti,
namun daun yang tersisa masih dapat dipanen dan menua dengan sendirinya.
Tanaman yang terserang sebaiknya dibongkar dan dibakar di suatu temat untuk
menghindari penularan ke tanaman lainnya dan mencegah serangan sekundair yang
umumnya penyakit yang disebabkan oleh jamur. Cara lain untuk mencegah serangan
hama ini adalah dengan membuat perangkap berupa kotak yang sisi-sisinya terbuat
dari kawat kasa dan diberi pintu. Di dalam kotak digantungkan lampu lentera dan
persis di bawah lentera disediakan cawan berisi air. Perangkap dipasang malam hari
dan setiap pagi diperiksa. Bila terdapat kupu-puku /ngengat yang terperangkap segera
dimusnahkan.
3. Pemungutan Hasil
Panen pertama dapat dilakukan pada umur 2 tahun dengan memetik satu atau dua
daun. Untuk bahan anyaman petik daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.
Pada enam bulan pertama pemungutan hasil dilakukan sebulan sekali sebanyak enam
lembar per pokok. Pada bulan ketujuh dan seterusnya, setiap 20 hari sekali sebanyak
enam lemar masing-masing du lembar pada setiap sisi.
4. Pengolahan hasil: (a) Daun pandan dibuang kedua ujungnya sesuai dengan
gradenya yaitu 180 cm, 140 cm, dan 100 cm dan selanjunya disayat durinya; (b) Daun
pandan selanjutnya dibagi dengan ukuran 0,5 cm menggunakan suakan. Satu lembar
daun dapat menghasilkan 4-6 lembar daun hasil suakan yang disebut cellos; (c) Celos
dilayukan dibawah sinar matahari sambil dipaut satu per satu pada sisi daun bagian
bawah, sehingga lentur, selanjutnya direbus selama satu jam hingga kecoklatan; (d)
Celos ditiriska, dan direndam dalam air bersih dan dingin selama 12 jam; (e)
Selanjutnya diangkat , ditiriskan dan dijemur hingga kering dan berubah enjadi putih
mengkipap siap dianyam ; (f) Sebelum dianyam cellos di paut lagi agar lebih lentur
dan terbuka.
Penganyaman dilakukan hingga menghasilkan bahan tikar dengan ukuran sesuai
panjang cellos (

Anda mungkin juga menyukai