Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS KELANGSUNGAN HIDUP POPULASI

a. Pengertian PVA
Analisis viabilitas populasi ( PVA ) adalah metode penilaian
risiko spesifik spesies yang sering digunakan dalam biologi konservasi . secara
tradisional didefinisikan sebagai proses yang menentukan kemungkinan bahwa suatu
populasi akan punah dalam beberapa tahun tertentu. Baru-baru ini, PVA digambarkan
sebagai perpaduan antara ilmu ekologi dan statistik yang menyatukan karakteristik
spesies dan variabilitas lingkungan untuk memperkirakan kesehatan populasi dan risiko
kepunahan. Setiap PVA dikembangkan secara individual untuk populasi atau spesies
target, dan akibatnya, setiap PVA adalah unik. PVA juga merupakan usaha untuk
memastikan bahwa populasi suatu spesies dapat bertahan sendiri dalam jangka panjang
(Sanderson, 2006)

b. Kegunaan
Analisis kelangsungan hidup populasi (PVA) digunakan untuk memperkirakan
kemungkinan kepunahan suatu populasi dan menunjukkan urgensi upaya pemulihan, dan
mengidentifikasi tahapan atau proses kehidupan yang harus menjadi fokus upaya
pemulihan (Manlik et al, 2018). PVA juga digunakan untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang mendorong dinamika populasi, membandingkan opsi pengelolaan yang
diusulkan, dan menilai upaya pemulihan yang ada. PVA sering digunakan dalam
pengelolaan spesies yang terancam punah untuk mengembangkan rencana aksi dan
menilai dampak potensial dari hilangnya habitat.

c. Contoh Aplikasi
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia bekerjasama Forum Orangutan
Indonesia (FORINA) beserta forum orangutan regional dan para pihak yang bekerja
untuk kepentingan keberlangsungan konservasi orangutan melakukan analisis
kelangsungan hidup populasi dan habitat (Population and Habitat Viability
Analysis/PHVA) Orangutan Sumatra (Pongo abelii) dan Orangutan Kalimantan (Pongo
pygmaeus) pada 23-27 Mei 2016 yang lalu di Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Kegiatan
terlaksana atas kerjasama Forum Orangutan Indonesia (FORINA), Orangutan
Foundation-United Kingdom, IUCN SSC Primate Specialist Group, IUCN SSC
Conservation Breeding Specialist Group dan didukung oleh lembaga-lembaga dan para
praktisi-pemerhati konservasi orangutan. Berdasarkan hasil PHVA Orangutan 2016, saat
ini diperkirakan terdapat 71.820 individu orangutan yang tersisa di Pulau Sumatera dan
Borneo (Kalimatan, Sabah dan Serawak) di habitat seluas 18.169.200 hektar. Populasi
tersebut tersebar ke dalam 52 meta populasi dan hanya 38% di antaranya diprediksi akan
lestari (viable) dalam 100-500 tahun ke depan (KSDAE, 2017).

Referensi :
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2017). Kondisi Terkini Populasi dan
Habitat Orang Utan. http://ksdae.menlhk.go.id/berita/1326/kondisi-terkini-populasi-dan-
habitat-orangutan-

Manlik O.; Lacy R.C.; Sherwin W.B. (2018). "Applicability and limitations of sensitivity analyses for
wildlife management". Journal of Applied Ecology. 55 (3): 1430–1440. doi:10.1111/1365-2664.13044

Sanderson, E.W. (2006) How many animals do we want to save? The many ways of setting population
target levels for conservation. BioScience 56: 911-922

Anda mungkin juga menyukai