Anda di halaman 1dari 8

ISSN: 2338-5421 1

Konservasi biodiversitas raja 4 Lindungi Ragam, Lestarikan Indonesia

Juni 2013 Informasi Status, Kondisi dan Berita Biodiversitas Indonesia Vol.2 No.6 Tahun 2013

Buletin KBR4 adalah bagian proyek Marine Biodiversity of Raja Ampat Islands yang didanai oleh program USAID PEER dan dikerjakan oleh Universitas Negeri
Papua, Universitas Brawijaya, Conservation International, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Indonesian Biodiversity Research Center dengan US Partners Paul
H. Barber (University of California Los Angeles) dan Kent Carpenter (Old Dominion University)

Salam jumpa lagi.


Para Pembaca, Buletin edisi kali ini banyak menampilkan kegiatan yang disponsori oleh MB-RAI di Raja Ampat. Beberapa rubrik menampilkan tulisan terkait ekowisata, riset
lapangan dan laboratorium serta koleksi sampel invertebrata Raja Ampat. Metode genetik dan morfologi juga tetap ditampilkan.

Genetika Konservasi: Menyalamatkan Biodiversitas berdasarkan


pendekatan Genetik
Konservasi diperlukan untuk manajemen biologis dan juga variasi genetik organisme. Melalui
mempertahankan dan menjaga teknologi untuk memungkinkan pendekatan genetika, para ahli dapat
kelangsungan hidup biodiversitas informasi yang diperlukan untuk memperkirakan variasi di dalam
yang memiliki fungsi penting bagi dikumpulkan. Secara umum Genetika populasi- penting untuk managemen,
manusia. Sudah lebih dari satu Konservasi memiliki dua fungsi yaitu kesehatan populasi, menggunakan
dekade ini, studi genetik digunakan 1) sebagai alat untuk memantau dan genetika untuk identifikasi populasi
untuk mendapatkan informasi yang menganalisis populasi serta 2) berbeda-penting untuk managemen
lebih mendalam dalam pengambilan sebagai pedoman untuk analisis, populasi, menggunakan genetika
keputusan konservasi. Genetika mempertahankan dan menentukan untuk menguji sejaran evolusi-penting
Konservasi adalah ilmu yang relatif prioritas variasi genetik. untuk identifikasi, prioritas, dan
baru dan penting dipelajari untuk Sebagai alat, Genetika pengelolaan populasi dan spesies.
menjaga kelestarian sumberdaya Konservasi berperan ketika Konservasi genetika sangat
alam yang ada. Tujuan utama dari menggunakan penanda genetik untuk fokus pada spesies langka dan
Genetika Konservasi adalah identifikasi individu –pendugaan terancam punah: yaitu, spesies dengan
pelestarian keanekaragaman genetik parameter penting untuk konservasi distribusi terbatas dan jumlah rendah
dalam komunitas ekologi, serta (misalnya ukuran populasi, ukuran atau spesies dengan jumlah yang lebih
dalam spesies dan populasi. Ilmu dan wilayah) dan menggunakan urutan tinggi tetapi dipisahkan pada lokasi
teknologinya dapat memberikan genetik dalam forensik, identifikasi terbatas, populasi terisolasi. Perhatian
pemahaman tentang genetik dan panenan dan perdagangan ilegal ini muncul dari cepat hilangnya
perlindungannya. (seperti kuda laut, gajah, paus dan variasi genetik, dan dengan demikian
Genetika Konservasi dapat lain-lain). meningkatkan kemungkinan
menjadi pilihan dalam menyediakan Sebagai pedoman, Genetika kepunahan, dalam populasi kecil dan
teori penting bagi setiap program Konservasi penting untuk mengetahui terisolasi.
Daftar Isi:
Genetika Konservasi…..1, WWC bersama MB-RAI …..2, Kunjungan dan Pelatihan ….2, Identifikasi Kima ….3, Staf
Perikanan ….3, Ekosistem Mangrove …..3, Mahasiswa Doktor ….4, UB dan UNIPA ….4, Sekilas Ekowisata …..5, MB-RAI
ikuti ICMS ….5, Elektroforesis DNA ….6, DNA Ladder ….6, Metode Penandaan ….7.

e-ISSN: 2338-5561
ISSN: 2338-5421 2

Konservasi Biodiversitas Raja 4 Vol.2 No.6 Tahun 2013 ibcraja4.org

WWC bersama MB-RAI


MB-RAI dan Warren Wilson College dari WWC juga mendukung MB-RAI MB-RAI. Beberapa jenis
North Carolina-US menjajaki kerjasama mengoleksi invertebrata di diantaranya adalah sea cucumber,
jangka panjang dalam bidang Kepulauan Raja Ampat. Kegiatan ini bintang laut, siput, dan lain-lain.
pendidikan dan penelitian. Sebagai mengoleksi invertebrata laut dari Seluruh sampel telah disimpan di
langkah awal, pihak WWC mengikuti beberapa lokasi di Wayag dan Laboratorium Genetika UNIPA
dan meninjau beberapa kegiatan MB- Waigeo, Raja Ampat pada dan dalam waktu tidak terlalu
RAI di Raja Ampat, seperti Focus Group kedalaman bervariasi dari 20-80 ft. lama akan dilakukan analisis
Disscussion dan lainnya. MoU juga Sebanyak 183 individu dalam 63 genetik seluruh sampel (AHAT &
sudah dipersiapkan oleh kedua pihak. kelompok telah berhasil dikoleksi MD).

Kunjungan dan Pelatihan di IBRC-Bali


Masriana, mahasiswa kuadran, memakai kompas di spesimen dalam tabung-(untuk
kelautan UNIPA, mengikuti pelatihan dalam air serta cara persen cover, analisis genetik), pengamatan
di IBRC (Indonesian Biodiversity rescue, CPR, dan lain-lainnya. dan pemotretan organisme
Research Center) bulan ini. Turut Materi terdiri atas teori dan
dengan mikroskop dan lainnya.
serta dalam kegiatan diantaranya praktek langsung.
adalah peserta dari Conservation Kelas Marine Ecology Pertemuan dan diskusi
International-Indonesia, Institut tentang rencana pengembangan
berlangsung pada 11-22 Juni
Pertanian Bogor, Universitas Gadjah IBRC juga dilakukan oleh para
Mada, Universitas Syiah Kuala, 2013. Kursus mempelajari
ecol og y i nt er act i o ns and pengelola. Beberapa konsep
Universitas Hasanuddin, Universitas
Udayana dan UNIPA. Hadir juga processes , mari ne al gae , ditawarkan yang masih
pe se rt a da ri Le m ba ga Il mu arthropods, echinoderms, memerlukan kajian mendalam.
Pengetahuan Indonesia dan institusi molluscs, worms, ecology of coral Jadwal pemasangan ARMS
luar negeri diantaranya University of reef fishes, fish surveys and fish Raja Ampat juga didiskusikan
California-Los Angles, Smithsonian dalam pertemuan ini.
data.
Institute, dan Cornel University.
Pelatihan diantaranya Kelas Biodiversity
dipusatkan di Tulamben dan mempelajari organisme asal
Pemuteran dan akan berlangsung ARMS yang diambil dari dasar
hingga lebih dari 2 bulan dengan laut setelah ditanam setahun.
kegiatan AAUS, Marine Ecology, Beberapa hal yang dipelajari
dan Biodiversity. AAUS berlangsung
adalah pembukaan pelat ARMS,
selama 2 minggu dari 30 Mei sampai
8 Juni 2013. Materi pelatihan berupa pelabelan, pemotretan organisme
cara koleksi data dengan transek, pada setiap pelat, preparasi
e-ISSN: 2338-5561
ISSN: 2338-5421 3

Juni 2013 Informasi Status, Kondisi dan Berita Biodiversitas Indonesia www.ibcraja4.org

Identifikasi Kima (Tridacna sp) dengan DNA Barcoding


Identifikasi kima (Tridacna sp.) dikoleksi dari Perairan Raja Ampat dan PCR belum memperolah hasil yang
Perairan Raja Ampat dan Teluk Doreri Teluk Doreri ini dianalisis secara genetik di diinginkan. Bulan depan, proses PCR akan
menggunakan Metode DNA Barcoding Laboratorium Genetika UNIPA. Isolasi gen dilakukan lagi dengan mengatur/
dilakukan oleh staf dosen Kelautan UNIPA. COI menggunakan metode ekstraksi Chelex. menyesuaikan suhu annealing yang dapat
Riset yang dimotori oleh Tresia S. Tururaja Proses amplifikasi dilakukan dengan PCR mengamplifikasi frgamen gen CO1 kima
ini bertujuan menentukan identitas dan untuk amplifikasi gen mtCOI menggunakan (TST).
melihat hubungan kekerabatan kima program Hot-start yang dimodifikasi. Hasil
(Tridacna sp.) secara genetik. PCR divisualisasi dengan elektroforesis gel
Pengambilan sampel telah agarosa 1 % (b/v).
dilakukan dan saat ini sedang melakukan Hasil ekstraksi telah dikumpulkan
riset laboratorium. Sampel kima yang untuk seluruh sampel. Sementara proses

Staf Perikanan Riset Laboratorium


Riset berjudul “Ekologi Molekuler Ketam Kenari (Birgus latro)” yang dilakukan oleh Ida Lapadi dan Juliana Leiwakabessy
telah memasuki tahap pekerjaan laboratorium. Setelah mengumpulkan sampel ketam kenari dari Pulau Pam dan Napsih di Distrik
Waigeo Barat, Raja Ampat dan Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari, seluruh sampel dianalisis secara genetik di Laboratorium
Genetika UNIPA .
Data morfometrik dan aspek ekologi ketam kenari sudah dikumpulkan. Riset laboratorium sedang dilaksanakan di Lab Genetika
UNIPA. Ekstraksi DNA dan amplifikasi gen target melalui PCR telah dilakukan. Proses elektroforesis dan sekuensing akan
dilakukan pada tahap selanjutnya (IL).

EKOSISTEM MANGROVE RAJA AMPAT


Hutan mangrove merupakan Kondisi ekosistem mangrove di menangkap ikan, udang, mecari
komunitas vegetasi pantai, Kabupaten Raja Ampat masih kepiting, kebutuhan kayu bakar,
mangrove atau masyarakat lokal cukup baik, di Kepulauan Raja bahan bangunan, dan sumber obat
menyebutnya mange-mange dapat Ampat ditemukan 25 jenis -obatan tradisional. Masyarakat
di temukan di sebagian daerah mangrove dan 27 jenis tumbuhan raja ampat juga telah
pasang surut Pulau-pulau Raja asosiasi mangrove. Pada ekosistem memanfaatkan mangrove dari jenis
Ampat. berdasarkan survey dan mangrove juga ada beberapa jenis Bruguiera gynorrhiza sebagai
analisis citra digital pada tahun biota asosiasi yang dikelompokan bahan membuat makanan
2006 luas ekosistem mangrove di kedalam krustacea dan moluska, di tradisional (AK).
Kepulauan Raja Ampat adalah ± antaranya udang (panaeid),
27.180 ha. Penyebaran yang kepiting bakau (Scylla serata) dan No Pulau Luas (ha)
cukup luas terdapat di pesisir rajungan (portunidae). Biota yang
Waigeo Barat, Waigeo Selatan, umum di temukan adalah ikan 1 Waigeo 6.843
Teluk Mayalibit, pantai Batanta, blodok (Periopthalamus sp),
pantai timur Pulau Salawati, pantai belanak (Mugil dusumieri),
2 Batanta 785
utara dan timur Pulau Misool. Pada bandeng (Chanos chanos), dan 3 Kofiau 279
umumnya ekosistem mangrove ini kerang. Hutan mangrove itu sendiri 4 Misool 8.093
didominasi oleh famili dimanfaatkan oleh masyarakat
Rhizophoraceae dan famil secara tradisional sebagai lokasi 5 Salawati 4.258
Sonneratiaceae. mata pencaharian yaitu
e-ISSN: 2338-5561
ISSN: 2338-5421 4

Konservasi Biodiversitas Raja 4 Vol.2 No.6 Tahun 2013 ibcraja4.org

Mahasiswa Doktor lakukan Riset di Raja Ampat


Riset tentang Eksistensi Nilai- sebagian lainnya kurang mendukung. interaksi aspek sosial dan lingkungan
nilai Lokal Pengelolaan Lingkungan Persepsi positif maupun negatif serta pembangunan pariwisata
Masyarakat dalam Pengembangan terhadap Kampung Wisata lebih Kampung Wisata Arborek. Selain itu
Kampung Wisata dilakukan di Raja didasarkan kepada alasan ekonomi akan dilakukan kajian tentang sejarah
Ampat. Peneliti utama adalah dibandingkan berbagai alasan lainnya kampung Arborek dan sekitarnya,
Djumiati Mustiah,SP,MSi., (dosen Masyarakat Arborek memahami nilai-nilai lokal konservasi lingkungan,
UNIPA) dari Program Doktor bahwa kampungnya adalah tujuan dampak sosial-budaya perkembangan
Kajian Lingkungan dan utama wisatawan di Raja Ampat. Hal pariwisata bagi masyarakat Arborek
Pembangunan Universitas ini ditunjukkan dengan tingginya dan sekitarnya (DM).
Brawijaya angkatan Tahun 2012. pemahaman masyarakat kampung
Riset yang dilaksanakan pada 23 Arborek tentang wisatawan, tujuan
sampai 30 Juni 2013 ini merupakan kunjungan, interksi warga-wisatawan,
riset pendahuluan untuk mengetahui fluktuasi kehadiran wisatawan dalam
persepsi masyarakat Arborek setahun, serta hal-hal harus dilakukan
tentang Kampung Wisata-nya. guna menjaga popularitas Kampung
Hasil sementara menunjukkan Arborek sebagai daerah tujuan wisata
bahwa sebagian besar masyarakat tingkat dunia.
memiliki persepsi yang positif Riset selanjutnya akan mengkaji
terhadap Kampung Wisata, tetapi permasalahan sosial dalam dinamika

UB dan UNIPA Riset dan Dokumentasi di Raja Ampat


Universitas Brawiajaya dan Koleksi sampel invertebrata laut memanfaatkan DNA barcoding .
UNIPA melakukan riset di Raja Raja Ampat juga dilakukan warga Riset ini dirangkaikan dengan
Ampat pada 10-14 Juni 2013. Staf masyarakat lokal, pak Hamzah. kegiatan dokumenasi biota dan
MB-RAI UNIPA yang mengikuti riset Sekitar 30 sampel jaringan dari Kepulauan Raja Ampat untuk
tersebut adalah M. Dailami invertebarata yang berhasil dikoleksi memperkaya website ibcraja4.org.
sedangkan dari UB adalah Prof. terdiri dari beberapa jenis: teripang, Hasil dokumentasi ini akan disajikan
Sutiman B. Sumitro, Dr. Setijono, kerang, siput, bulu babi dan bintang dalam galeri foto di website (MD).
Yudistira M.Si dan Purnomo, S.Si. laut. Beberapa jenis Gastrophoda,
Dalam riset ini telah dilakukan Sipuncula, Polymesoda, Tridacna,
koleksi sampel plankton dan Hipopus, Opheodosoma, Bohadsia,
invertebrata laut. Sekitar 23 Actinopyga juga berhasil dikoleksi.
individu invertebrata dikoleksi Sampel ini belum diidentifikasi dan
dalam riset ini seperti T. gratilla, akan dilakukan identifikasi dengan
jerang, dan siput. menggunakan teknik molekuler yakni
e-ISSN: 2338-5561
ISSN: 2338-5421 5

Juni 2013 Informasi Status, Kondisi dan Berita Biodiversitas Indonesia www.ibcraja4.org

Sekilas Ekowisata di Kampung Arborek


Arborek adalah salah satu Sayangnya upaya ini belum untuk menjaga citra kampung
kampung di Raja Ampat yang mampu meningkatkan mereka sebagai kampung wisata.
dideklarasikan sebagai kampung kesejahteraan mereka. Hal ini terlihat dari tingginya
wisata. Penetapan ini mendorong Sebuah topi umumnya partisipasi masyarakat dalam
sejumlah perubahan pada dihargai seharga Rp 200.000,00 menjaga kebersihan lingkungan,
kehidupan masyarakat sehari- hingga Rp 250.000,00. Cukup demikian pula kesadaran mereka
hari. Dahulu nelayan merupakan murah bagi wisatawan yang dalam menjaga kelestarian
mata pencaharian utama memahami nilai sebuah kerajinan ekosistem pesisir (NW).
masyarakat Arborek selain tangan. Sayangnya proporsi
pekerjaan lainnya seperti wisatawan yang bersedia membeli
pekebun, pedagang, tukang kayu kerajinan tersebut tidak banyak,
dan PNS. Kini, sejumlah mata sebagian besar hanya menyatakan
pencaharian alternatif telah kekagumannya tanpa bersedia
berkembang di kampung ini. merogoh dompet. Demikian pula
Menganyam pandan (Pandanus dengan nasib jasa penginapan
sp) menjadi kerajinan topi berupa homestay yang sangat
banyak dilakukan ibu-ibu dalam sederhana. Umumnya wisatawan
keseharian mereka. Demikian yang datang lebih memilih untuk
pula, sejumlah keluarga telah menginap di resort dengan fasilitas
membangun dan mengelola lengkap. Untunglah kondisi ini
homestay yang sangat sederhana. tidak menyurutkan niat penduduk

MB-RAI Ikuti ICMS di IPB


AHAT menghadiri “Genetic Diversity dan Connectivity luar negeri berasal dari Asia dan
International Conference on of Sea Urchin Tripneustes gratilla in Eropa diantaranya adalah peserta dari
Marine Sciences “Marine Papua-Indonesia”. India, Jepang, Thailand, Philipina,
Biodiversity and Connectivity for Hasil penelitian ditulis bersama Yaman, dan Jerman. Sedangkan
Sustainable Fisheries” di IPB Prof. Sutiman B. Sumitro, Dr. peserta dari dalam negeri diantaranya
Convention Hotel pada 4-6 Juni Luchman Hakim, dan Dr. Widodo berasal dari UGM, UNHAS, UNPAD,
2013. Dalam konferensi yang dari Universitas Brawijaya. Materi LIPI, UNPATTI, UNTAD, UNSOED,
diselenggarakan oleh FPIK IPB disampaikan pada hari pertama UNDIP, UNIPA dan IPB sebagai tuan
dengan dukungan DAAD (German konferensi atau tepatnya pada 4 Juni rumah.
Academic Exchange Service) dan 2013 pukul 14.30-16.00.
BMZ (German Federal Ministry for Peserta konferensi berasal dari
Economic Cooperation and dalam dan luar negeri mewakili
Development) ini, AHAT institusi penelitian dan lembaga
menyampaikan makalah berjudul penelitian masing-masing. Peserta
e-ISSN: 2338-5561
ISSN: 2338-5421 6

Konservasi Biodiversitas Raja 4 Vol.2 No.6 Tahun 2013 ibcraja4.org

Elektroforesis DNA
Elektroforesis DNA adalah cara analisis Pada awal tahun 1970-an orang dipisahkan dengan elektroforesis gel agarosa,
kimiawi berdasarkan pergerakan molekul DNA menemukan bahwa panjang dan tingkat sedangkan DNA berukuran kecil (sekitar 6-2000
di dalam medan listrik. Elektroforesis kemurnian molekul-molekul DNA dapat pasang basa) dapat terpisah dengan elektroforesis
merupakan suatu prosedur dimana voltase ditentukan dengan tepat menggunakan metode gel poliakrilamida. Kedua metode pemisahan DNA
digunakan pada molekul DNA bermuatan total elektroforesis seperti yang diterapkan untuk ini diterapkan secara luas baik untuk keperluan
negatif, dan menginduksi molekul tersebut protein. Prosedur elektroforesis untuk DNA lebih analisis maupun penyiapan.
untuk bermigrasi ke arah positif. sederhana dibanding prosedur untuk protein;
Elektroforesis telah digunakan dan karena setiap nukleotida dalam sebuah molekul
dikembangkan untuk penelitian-penelitian di asam nukleat (DNA dan RNA) sudah membawa
bidang genetika, biokimia, biologi molekuler, sebuah muatan negatif. Sehingga elektroforesis
dan bidang lainnya. Teknik ini seringkali untuk DNA tidak memerlukan deterjen SDS yang
digunakan untuk memisahkan campuran ion bermuatan negatif. Metode elektroforesis selalu
dengan menggunakan larutan buffer dan arus digunakan untuk analisis hasil dalam teknik-
listrik. Elektroforesis dapat juga digunakan teknik isolasi DNA, teknik memotong dan Peralatan Elektroforesis
untuk mengkaji campuran protein, menyambung DNA, teknik PCR, teknik sekuensing,
karbohidrat, asam nukleat, enzim dan lain-lain. dan teknik lain yang digunakan dalam teknologi
Di samping untuk keperluan penetapan DNA rekombinan.
kemurnian preparat, elektroforesis juga baik Elektroforesis DNA menggunakan dua
sekali untuk penentuan bobot molekul suatu macam gel, yaitu gel poliakrilamida dan gel
makromolekul yang bermuatan. Dalam agarosa. Keduanya berbeda dalam kemampuan
kedokteran klinis, cara ini digunakan untuk memisahkan berbagai ukuran DNA. DNA yang
menentukan kadar protein dalam cairan tubuh. berukuran besar (sekitar 0,1-20 kb) dapat

DNA Ladder
DNA ladder atau tangga DNA Ladder 1 kilobasa (kb) dengan diproduksi oleh invitrogen (low DNA
adalah bahan laboratorium berupa fragmen berkisar dari 0.5 hingga 10 massa ladder) seperti pada gambar.
larutan molekul DNA dengan kb atau 12 kb dan ladder 100 Ukuran fragmen DNA ladder ini
ukuran nukleotida berbeda, tampak pasangbasa (pb) dengan fragmen berturut-turut adalah 2000, 1200, 800,
sebagai jenjang atau tanjakan antara 100 pb hingga di atas 1000 pb 400, 200, 100 pb.
tangga, dalam elektroforesis gel sangat banyak.
agarosa. DNA ladder digunakan DNA ladder umumnya dibuat
sebagai rujukan untuk dari plasmid yang dipotong oleh
memperkirakan ukuran molekul enzim restriksi tertentu untuk
DNA yang tidak diketahui. DNA mendapatkan ukuran fragmen yang
ladder juga digunakan untuk sesuai. Salah satu contoh DNA ladder
memperkirakan massa pita DNA yang digunakan adalah DNA λ yang
melalui perbandingan dengan ladder dipotong dengan HindIII (λ DNA-
massa khusus. HindIII). Ukuran fragmen (dalam pb)
Saat ini, tersedia berbagai DNA adalah 23.130; 9.416; 6.557; 4.361;
ladder secara komersial tergantung 2.322; 2.027; 564; dan 125 pb.
panjang DNA yang diinginkan. Contoh lain adalah DNA ladder yang DNA ladder

e-ISSN: 2338-5561
ISSN: 2338-5421 7

Juni 2013 Informasi Status, Kondisi dan Berita Biodiversitas Indonesia www.ibcraja4.org

Metode Penandaan dan Pengukuran


Metode penandaan (tagging) diantaranya dapat
dilakukan dalam beberapa tahap seperti disampaikan
berikut. Pertamakali yang dilakukan adalah
mengambil sampel dari laut, kemudian dikering-
anginkan selama 10 menit, kemudian diukur panjang,
lebar dan berat sepsis untuk menentukan berapa berat
mikrocipe yang pas untuk spesies tersebut.
Kemudian mikrocipe disuntikkan pada bagian dorsal
spesies atau bagian yang diperkirakan dapat ditanam
mikrocipe. Untuk contoh pemasangan mikrocipe pada
timun laut bisa dilihat pada gambar disamping. Untuk
mengoreksi ketepatan pemasangan dan sensitifitas
mikrocipe dilakukan pendeteksian dengan detektor
genggam sebelum dilepaskan kembali ke habitat
semula.
Jumlah masing-masing individu yang sudah ditanam
mikrocipe akan didata dalam tabel untuk memudahkan
Contoh mikrocipe dan pemasangan pada timun laut
pengontrolan sebelum dan setelah proses pelepasan.
10 hari setelah pelepasan maka akan dilakukan
pengontrolan kembali untuk mengverifikasi posisi dan
keadaan spesies yang sudah tertanam mikrocipe Spesies yang ditemukan pada setiap pengamatan dapat
tersebut. dilakukan pengukuran berat, panjang, dan lebar.
Pengukuran tersebut bertujuan untuk mengetahui
Mikrocipe akan membantu dalam mendeteksi keterangan-keterangan spesies yang berhasil ditemukan.
keadaan laut dan kondisi spesies yang sudah Sehingga diharapkan akan mempermudah proses
dilepaskan. Jumlah komunitas suatu organisme juga pendataan dan controlling secara berkelanjutan.
diharapkan akan terdeteksi dengan adanya mikrocipe Proses pengukuran dapat dilakukan dengan cara spesies
tersebut. atau individu yang berhasil ditemukan dikering anginkan
terlebih dahulu, sehingga kadar air pada spesies tersebut
akan berkurang. Setelah itu dilakukan pengukuran berat,
panjang, dan lebar dari spesies yang ditemukan. Setiap
spesies yang sidah diukur kemudian akan ditempatkan
pada wadah tersendiri untuk proses selanjutnya, misalnya
dokumentasi dan penandaan.
Manfaat pengukuran ini akan berguna untuk
mengkarakterisasi suatu kelompok spesies yang
ditemukan, selain itu juga dapat membantu proses
pendeteksian berat hewan yang ditemukan berdasarkan
besaran abdomen atau bagian khusus dari suatu hewan
yang ditemukan (JH & QM).

e-ISSN: 2338-5561
ISSN: 2338-5421 8

Konservasi Biodiversitas Raja 4 Juni 2013 Vol.2 No. 6 Tahun 2013

Marine Biodiversity of Raja Ampat Islands (MB-RAI) Buletin Konservasi Biodiversitas Raja 4 (Buletin KBR4)
adalah proyek pendidikan, penelitian dan publikasi konservasi dan adalah salah satu kegiatan MB-RAI bidang publikasi dan
biodiversitas laut Kepulauan Raja Ampat yang didanai oleh program menginformasikan pengetahuan serta praktek cerdas terkait
PEER-USAID tahun 2012-2014. Proyek dikerjakan bersama konservasi dan biodiversitas untuk mendukung pembangunan
perguruan tinggi dan lembaga penelitian Indonesia seperti Universitas perkelanjutan di Indonesia umumnya dan di Raja Ampat
Negeri Papua (UNIPA, Manokwari), Universitas Brawijaya (UB,
khususnya. Buletin berisi kolom-kolom: Konservasi (aktivitas
Malang), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI, Jakarta),
Indonesian Biodiversity Research Center (IBRC-Bali), Conservation konservasi, lembaga konservasi, praktek konservasi, teori
International-Indonesia (CI-I), dan didukung oleh Paul H. Barber, konservasi, penelitian dan pendidikan konservasi), Raja
University of California Los Angeles (UCLA) sebagai partner Ampat, Biodiversitas (Satwa, Fauna, Penelitian
proyek dari US. Proyek MB-RAI dipimpin oleh Abdul Hamid A. Biodiversitas), Info Alat dan Metode, serta Berita Proyek
Toha dari UNIPA. Raja Ampat. Buletin terbit secara berkala pada setiap akhir
bulan.

Singkatan:
AAUS= American Academy of Underwater Sciences, ARMS=Autonomous Reef Monitoring Structures), COI= cythcrome
oxidase I gene, DNA= DeoxyriboNucleic Acid, IPB= Institut Pertanian Bogor, LIPI= Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,
PCR= Polymerase Chain Reaction, SDS= Sodium Dodecyl Sulfate, UGM= Universitas Gadjah Mada, UNDIP= Universitas
Diponegoro, UNHAS= Universitas Hasanuddin, UNPAD= Universitas Padjajaran, UNPATTI= Universitas Pattimura,
UNTAD= Universitas Tadulako, UNSOED= Universitas Jenderal Soedirman, UNIPA= Universitas Negeri Papua, WWC=
Warren Wilson College

Bahan Bacaan
Johns, K. 2010. Long Term Monitoring of the Great Barrier Reef, Status Report No. 8. (AIMS LTMP). Australian Institute of
Marine Science, http://e-atlas.org.au/content/long-term-monitoring-great-barrier-reef-status-report-no-8-aims-ltmp .
Purcell, SW, H. Gossuin, N. S. Agudo. 2009. Status and management of the sea cucumber fishery of La Grande Terre, New
Caledonia. The WorldFish Center, Penang, Malaysia.

Redaksi menerima tulisan menurut kolom info dari penulis dan pemerhati biodiversitas dan atau konservasi serta bisa disampaikan
ke alamat Buletin KBR4 d/a Laboratorium Perikanan. Jurusan Perikanan. Fakultas Peternakan Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Universitas Negeri Papua. Jl Gunung Salju Amban Manokwari. Papua Barat 98314. Atau Jurusan Biologi FMIPA Universitas
Brawijaya Jl. Veteran 16 Malang 65145. Telepon (0341) 554403, Fax (0431) 554403. Email: buletinkbr4@gmail.com, Online:
www.ibcraja4.org atau http://ibc.ub.ac.id

Konsultan: Prof. Sutiman B. Sumitro, SU, D.Sc. Koordinator: Abdul Hamid A. Toha (AHAT). Dewan
Redaksi: Widodo, S.Si, M.Si., PhD. Med.Sc, Luchman Hakim, S.Si, M.AgrSc, Ph.D, M. Takdir (MT), Irma
Arlyza. Staf Redaksi: Muhammad Dailami (MD), Jehan Haryati (JH), Qomaruddin Mohammed (QM), Jeni
(J). Kontributor: Robi Binur (RB), Yuliana Leuwkabessy (YL), Nurhani W. (NW), Hemawaty Abubakar
(HA), Lutfi (L), Ida Lapadi (IL), Tresia S. Tururaja (TST), Djumiati Mustiah (DM). Distributor: Andre
Kuncoro, (AK) Andika Arywibowo (AA).

ISSN: 2338-5421 e-ISSN: 2338-5561

e-ISSN: 2338-5561

Anda mungkin juga menyukai