Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

STRUKTUR KOMUNITAS TUMBUHAN PAKAN DI SEKITAR


KUBANGAN BADAK JAWA (RHINOCEROS SONDAICA) DI TAMAN
NASIONAL UJUNG KULON

BIDANG KEGIATAN :
PKM-ARTIKEL ILMIAH

Diusulkan oleh

Nur Wicaksana Putra


Heisi Nurvidea P.P.
Nalia Yustika Indani
Arini Dwi Fikri Hanim
Grace Natalie Christina

B04140091
B04140075
B04130170
H24140001
I14130088

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


BOGOR
2016

2014
2014
2013
2014
2013

STRUKTUR KOMUNITAS TUMBUHAN PAKAN DI SEKITAR


KUBANGAN BADAK JAWA (Rhinoceros sondaica) DI TAMAN
NASIONAL UJUNG KULON
Arini Dwi Fikri Hanim1, Heisi Nurvidea2, Grace Natalie Christina3, Nalia
Yustika Indani4, Nur Wicaksana Putra5
Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
Gedung Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga,
Jawa Barat, Indonesia
Email: putrapetewantra@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis struktur dan komposisi vegetasi
tumbuhan pakan badak jawa di sekitar kubangan. Penelitian dilakukan pada JuliAgustus 2015 di resor Karang Ranjang, Cibunar, dan Cidaon, Taman Nasional
Ujung Kulon. Diperoleh sebanyak 103 jenis dari 47 famili teridentifikasi sebagai
tumbuhan pakan badak jawa yang tersebar merata di delapan kubangan, 13 jenis
di antaranya termasuk jenis pakan yang disukai oleh badak jawa. Berdasarkan
analisis kesamaan struktur komunitas, struktur dan komposisi vegetasi di sekitar
kubangan bersifat heterogen. Hal ini berarti bahwa badak jawa tidak bergantung
pada tipe vegetasi tertentu untuk pemilihan tempat berkubang. Hasil penelitian
ini dapat dijadikan acuan untuk manajemen dan pengelolaan konservasi badak
jawa dengan menggunakan kubangan badak jawa sebagai titik awal pelaksanaan
konservasi badak jawa.
Kata kunci : Badak jawa, kubangan, pakan, vegetasi
ABSTRACT
This study aims to analyze structure and composition of vegetation Javan
rhino in rhino wallow rhino. The study was conducted in July-August 2015 in
Karang Ranjang, Cibunar, and Cidaon resort, Ujung Kulon National Park. The
total a 103 species of 47 families identified as javan rhino feed plants which
spread evenly across eight wallow, a 13 species of them, included species of feed
plant preferred by javan rhino. Based on community similarity analysis, structure
and composition vegetation feed plants in wallow is heterogeneous. This means
that javan rhino is independent on a particular type of vegetation for wallow
selection. This resulted can be used as a reference for management and
conservation Javan Rhino using wallow as a start point to conservation javan
rhino.
Keyword : Javan Rhino,Wallow, Feed, Vegetation

PENDAHULUAN

Badak jawa (Rhinoceros sondaica) merupakan satu-satunya satwa mamalia


terbesar di pulau jawa setelah punahnya harimau jawa (Panthera tigris sundaicus)
tahun 1990 dan harimau bali (Panthera tigris balica) pada tahun 1970 (Purnomo
dan Koswara 2009; Hutajulu 2007). Penyebaran badak jawa kini hanya tinggal di
semenanjung kulon dengan statusnya dilindungi oleh PP No 7 tahun 1990 dan
kritis (Critically endangered) menurut IUCN Redlist (IUCN 2016; PP No 7 1999;
Rahmat et al. 2012). Keberadaan badak jawa kini semakin terancam karena
perburuan bagian tubuhnya untuk tujuan komersial dan kerusakan habitat.
Dinamika ekosistem alam di habitat badak jawa diduga akan memberikan
pengaruh negatif terhadap eksistensi populasinya. Secara alami, badak jawa tidak
akan mampu mempertahankan eksistensinya dalam jangka panjang dan dinilai
sangat rawan terhadap terjadinya bencana alam, penyakit, atau perburuan. Tanpa
tindakan pengelolaan yang tepat dan direncanakan secara matang untuk jangka
panjang, populasi badak jawa akan mengalami kepunahan (Santosa et al. 2015).
Suatu habitat yang baik bagi badak jawa, yaitu habitat yang menyediakan
seluruh kebutuhannya untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Kebutuhankebutuhan tersebut adalah pakan, air, tempat berlindung dari teriknya panas
matahari, dan tempat untuk bersarang sehingga menjamin kelestariannya dalam
jangka panjang (Rahmat et al. 2012).
Salah satu masalah utama yang berkaitan erat antara kehidupan badak jawa
dan habitatnya adalah penyebaran yang tidak merata dari jenis-jenis tumbuhan
yang menjadi sumber pakannya. Tumbuhan pakan sangat penting bagi badak
jawa. Tumbuhan pakan ini digunakan badak jawa sebagai sumber energi untuk
bertahan hidup dan melakukan aktivitas sehari-hari (Burhanuddin dan Prayitno
1997; Rahmat et al. 2012). Badak jawa di TNUK sangat menyukai beberapa jenis
tumbuhan pakan, yaitu: kedondong hutan (Spondias pinnata), segel (Dillenia
excelsa), sulangkar (Leea sambucina), dan tepus (Ammomum coccineum)
(Burhanuddin dan Prayitno 1997; Rahmat et al. 2008; Putro 1997). Namun pada
saat-saat tertentu badak Jawa juga mengkonsumsi bangban (Donax cannaeformis)
yang sebelumnya tidak pernah tercatat sebagai pakan badak Jawa (Putro 1997).
Namun sampai saat ini, informasi mengenai jenis-jenis tumbuhan pakan
khususnya di tempat berkubang badak, belum banyak diketahui dan jarang
dilakukan penelitian bahkan studi ke arah tersebut.
TUJUAN
Tujuan penelitian ini memberikan informasi lebih rinci mengenai komposisi
tumbuhan yang dijadikan pakan dan mengetahui jenis tumbuhan pakan yang
disukai oleh badak jawa di sekitar kubangan.

METODE
Lokasi
Pengambilan data dilakukan di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) resor
Karang Ranjang, Cibunar, dan Cidaon pada bulan Juli-Agustus 2015. Resor

Karang Ranjang memiliki tiga tipe ekosistem yaitu ekosistem hutan dataran
rendah, hutan mangrove, dan hutan pantai. Sedangkan resor Cibunar dan Cidaon
memiliki ekosistem hutan dataran rendah, hutan pantai, hutan mangrove, dan
padang rumput. Ketiga resor mempunyai topografi datar hingga berbukit dan
vegetasi hutannya didominasi oleh kelompok suku Arecaceae khususnya pohon
langkap (Arenga obtusifolia) dan rotan (Daemonorops spp dan Calamus Spp).
Peralatan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Global Positioning System
(GPS) merk Garmin eTrex, kompas, pita tagging, tali rafia, alat pengukur waktu,
kamera digital, tallly sheet, buku panduan lapang pakan badak jawa, program
QGis 21.2, dan program SPSS 20.
Metode Pengambilan Data
Analisis Vegetasi Tumbuhan Pakan Di Sekitar Kubangan
Penentuan lokasi kubangan dilakukan secara acak (Random sampling) di
tiga resor, baik kubangan yang bersifat permanen maupun temporal. Kubangankubangan yang telah ditemukan, ditandai dengan GPS untuk melihat sebarannya
kemudian dilakukan analisis vegetasi. Vegetasi yang dianalisis adalah vegetasi
tumbuhan bawah, semai dan pancang yang menjadi tumbuhan pakan badak jawa.
Metode yang digunakan adalah jalur berpetak dengan pembagian petak
pengamatan sebanyak 10 plot (Gambar 1). Jarak antar plot 50 m pada masingmasing kubangan. Plot pengamatan ukuran 5 m x 5 m untuk vegetasi tingkat
tumbuhan bawah, semai dan pancang.

Gambar 1. Metode jalur berpetak


Analisis Data
Jenis-jenis yang ditemukan diidentifikasi sampai tingkat spesies dan
Gambar 1 Sketsa pembuatan plot contoh.
dihitung kerapatan relatifnya menggunakan rumus:
KR (%) = (Kindividu/Ktotal) x 100%
Selanjutnya, tumbuhan pakan dibagi dalam tiga kategori menurut
Burhanuddin dan Prayitno (1997), yaitu 1) sangat disukai, 2) disukai, 3) cukup
disukai. Data kerapatan relatif (KR) digunakan sebagai variabel dalam analisis
tingkat kesamaan (S) struktur komunitas tumbuhan pakan badak jawa di sekitar
kubangan. Penentuan tingkat kesamaan ini berdasarkan metode kluster
(pengelompokan) menggunakan program SPSS.

HASIL
Ditemukan delapan kubangan badak jawa pada penelitian ini, yaitu tiga
kubangan di Karang Ranjang, dua kubangan di Cibunar dan tiga kubangan di
Cidaon. Kubangan-kubangan tersebut bersifat permanen atau selalu dipakai oleh
badak jawa selama hidupnya dan tersebar di lokasi penelitian (Gambar 3. Peta
sebaran kubangan badak jawa di TNUK). Kubangan-kubangan tersebut dibagi
menjadi kubangan 1 (K1) sampai kubangan 8 (K8). Sebanyak 97 jenis dari 46
famili tumbuhan pakan badak jawa ditemukan di seluruh kubangan yang terdiri
atas 16 tumbuhan bawah dan 66 tumbuhan semai maupun pancang. Namun,
sebanyak 18 jenis belum teridentifikasi sampai tingkat spesies. Famili yang paling
banyak ditemukan adalah Moraceae (9 spesies), Euphorbiaceae (5 spesies),
Rubiaceae (4 spesies), Myrtaceae (4 spesies), Arecaceae (3 spesies), Lauraceae (3
spesies), Rutaceae (3 spesies), dan Ebenaceae (3 spesies).

Gambar 2. Frekuensi famili tumbuhan pakan badak jawa


Dalam analisis vegetasi, ditemukan 15 jenis yang termasuk tumbuhan
dominan (untuk tingkat pancang, semai dan tumbuhan bawah). Akan tetapi hanya
ditemukan dua spesies yang dikategorikan sebagai tumbuhan pakan sangat disukai
yaitu tepus (Ammomum caciaecum) dan sulangkar (Leea sambicina); tiga spesies
disukai, yaitu ki segeul (Dillenia excelsa), ki endog (Xanthophyllum flavescens)
dan bangban (Donax cannaeformi); delapan spesies cukup disukai oleh badak
jawa, yaitu lame (Alstonia scholaris), lampeni (Ardisia humilis), bungur
(Lagerstroemia ovalifolia), cerlang (Pterospermum diversifolium), lampeni II
(Ardisia zollingeri), songgom (Barringtonia macrocxarpa), kicalung (Diospiros
macrophylla), dan bayur (Pterospermum javanicum) (Tabel2). Tepus (Ammomum
caciaecum) hanya ditemukan di K1, K3, K4, dan K8 sedangkan sulangkar (Leea
sambicina) terdapat di seluruh kubangan kecuali kubangan tiga (K3). Bangban
(Donax cannaeformi) termasuk tumbuhan pakan yang disukai terdapat di seluruh
kubangan kecuali kubangan lima (K5) sedangkan ki segeul (Dillenia exelsa)
hanya ditemukan di kubangan tiga (K3) dan kubangan tujuh (K7). Untuk
tumbuhan pakan yang cukup disukai, hanya songgom (Barringtonia

macrocxarpa) yang sebarannya paling tinggi. Daftar jenis tumbuhan pakan badak
jawa yang ditemukan di sekitar kubangan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. List jenis tumbuhan pakan badak jawa di kubangan berdasarkan yang
paling dominan dan yang paling banyak tersebar)
Tumbuhan

Nama Ilmiah

Sebaran Kubangan

Ki lalayu

Lepisanthes tetraphylla

K1, K2, K4, K6, K7, K8

Ki geunteul

Diosspyros frutescens

K1, K3, K4, K5, K6, K8

Teureup

Arctocarpus elastic

K1, K3, K5, K6, K7, K8

Heucit

Bacauria javanica

K1, K4, K5, K6, K7, K8

Sulangkar

Leea sambucina***

K1, K2, K4, K5, K6, K7, K8

Ki calung

Diospyros macrophylla*

K1, K2, K3, K5, K6, K7, K8

Bangban

Donax cannaeformis**

K1, K2, K3, K4, K6, K7, K8

Kililin

tidak teridentifikasi

K2, K3, K4, K5, K6, K7, K8

Ki laja pohon

Pseudovaria raticulata

K1-K8

Sayar

Coryota mitis

K1-K8

Gambar 3.Peta sebaran Kubangan badak jawa di TNUK.


Analisis vegetasi di setiap kubangan menunjukkan bahwa K8 dan K7
(Gambar 4) memiliki kekayaan jenis paling tinggi dibandingkan dengan kubangan
lain, yaitu masing-masing sebanyak 50 dan 44 jenis. Kubangan tiga (K3) memiliki
kekayaan jenis yang paling rendah, yaitu sebanyak 30 jenis. Berdasarkan analisis
kerapatan relatif (Tabel 2), vegetasi tumbuhan pakan didominasi oleh tumbuhan
bawah, yaitu 62.20% dan 20.33% untuk tumbuhan tingkat pancang. Bangban
(Donax cannaeformis) memiliki tingkat kerapatan relatif paling tinggi

dibandingkan dengan tumbuhan pakan lain, yaitu sebesar 23.82% dan kerapatan
relatif terendah 1.25% untuk ipis kulit (Decasperus fruticosum).

Gambar 4. Jumlah kekayaan jenis tumbuhan pakan di K1-K8


Tabel 2. Kerapatan relatif tumbuhan pakan badak jawa (Rhinoceros sondaicus)
No

Nama Lokal

Nama Ilmiah

Kerapatan
Relatif (%)
23.82804

Keterangan
Tumbuhan bawah

Bangban

Donax cannaeformis

Cacabean

Ophiorrhiza canescens

16.41823

Tumbuhan bawah

Amis mata

Ficus Montana

11.69799

Tumbuhan awah

Kigeunteul

Diosspyros frutescens

8.198315

Pancang

Lampeni II

Ardisia zollingeri

8.0903

Pancang

Sayar

Coryota mitis

5.767984

Tumbuhan bawah

Kilaja

Pseudovaria raticulata

2.79758

Pancang

Sulangkar

Leea sambucina

2.635558

Tumbuhan bawah

10

Tepus

Ammomum coccineum

1.857853

Tumbuhan bawah

12

Ipis kulit

Decasperus fruticosum

1.25297

Pancang

Tingkat kesamaan (S) struktur komunitas tumbuhan pakan badak jawa antar
kubangan dianalisis berdasarkan variabel kerapatan relatif masing-masing
tumbuhan pakan di setiap kubangan. Matriks tingkat kesamaan pada tabel 3 dan
dendrogram pada gambar 5 menunjukkan bahwa K1 dan K2 memiliki tingkat
kesamaan komunitas tumbuhan pakan yang dekat (E = 0.000 dan -136.897, CI =
95%). Sedangkan tingkat kesamaan struktur komunitas tumbuhan pakan yang
paling jauh adalah antar K1 dan K7 dengan nilai 0.000 sampai -313.752, (CI =
95%). Sebaliknya, K7 menunjukkan hubungan komunitas tumbuhan yang lebih
dekat dengan K5. Tumbuhan pakan yang ditemukan di K5 dan K7 cukup
bervariasi namun menunjukkan tingkat kedekatan yang relatif dekat jika
dibandingkan dengan K1.

Gambar 5. Dendogram hasil pengolahan data tumbuhan pakan badak jawa


PEMBAHASAN
Lokasi penelitian ini ketiganya berekosistem dataran rendah dan memiliki
vegetasi yang cukup rapat dengan ketinggian rata-rata 0-150 mdpl (Santosa et al.
2010). Menurut Hommel (1982); Schenkel dan Schenkel-Hulliger (1972);
Hoogerwerf (1970) dan Sadjudin (1991), kawasan yang digunakan badak jawa
sebagai habitat adalah kawasan hutan hujan dataran rendah dengan vegetasi yang
rapat seperti semak dan perdu dan rawa-rawa serta beberapa daerah dengan
ketinggian lebih dari 100 mdpl. Wilayah-wilayah di TNUK yang diduga paling
sesuai untuk habitat badak jawa adalah dataran yang terbentang di sekitar Gunung
Payung, ke tanah genting dan ke arah pantai barat Ujung Kulon (Blower dan van
der Zon 1978). Oleh karena itu, resor Karang Ranjang, Cibunar dan Cidaon yang
letaknya paling barat TNUK menjadi salah satu lokasi yang paling sesuai untuk
badak jawa. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya berbagai perjumpaan tak
langsung seperti kotoran, tapak kaki, bekas gesekan badan dan cula serta
kubangan yang tersebar di seluruh lokasi (Gambar 3).
Kubangan merupakan komponen habitat badak jawa yang sangat penting,
karena sebagian besar aktivitas hidup badak jawa dilakukan di kubangan, seperti
mencari makan, mandi, mengasuh anak, tempat istirahat, dan berkembang biak
(Rinaldi et al. 1997) . Kubangan badak jawa biasanya berasal dari aliran sungai
kecil atau genangan air yang banyak pada musim hujan. Kubangan badak ini
biasanya ditutupi oleh vegetasi yang rapat dengan panjang kubangan mencapai 67 m, lebar mencapai 3-5 m, dan kedalaman lumpurnya mencapai 50-75
(Hoogerwerf 1970; Sadjudin 1991). Kondisi vegetasi kubangan di tiga resor
cukup rapat di dominasi oleh semak dan perdu. Sesuai dengan penelitian
Hoogerwerf (1970); Sadjudin (1991); Santosa (2010); Rinaldi et al (1997) yang
menyatakan bahwa badak jawa dalam penentuan lokasi berkubang, badak jawa
biasanya didasarkan atas ketersediaan air dan vegetasi yang rapat agar terlindung
dari terik matahari.
Salah satu komponen biotik dari habitat badak jawa yang sangat penting
bagi kehidupan badak jawa adalah tumbuhan pakan. Tumbuhan pakan ini berguna

bagi badak jawa untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Hal ini
menyebabkan tumbuhan pakan merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan
populasi badak jawa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hoogerwerf
(1970) serta Schenkel dan Schenkel-Hulliger (1972) di TNUK terdapat 150 jenis
tumbuhan pakan badak jawa. Penelitian lain yang dilakukan Amman (1985),
menemukan bahwa terdapat 190 jenis tumbuhan pakan dan 252 jenis dari 73
famili (Muntasib 2002). Tumbuhan pakan di sekitar kubangan, ditemukan 174
jenis (Santosa et al 2010) dan dalam penelitian ini ditemukan 103 jenis tumbuhan
pakan yang setiap jenisnya bervariasi dan didominasi oleh jenis tertentu. Famili
yang paling banyak ditemukan adalah famili Moraceae. Putro (1997)
menyebutkan tumbuhan pakan yang paling banyak dijumpai di TNUK adalah
famili Moraceae dan Rubiaceae. Variasi tiap jenis tumbuhan pakan ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: kesuburan tanah, ketidakstabilan
iklim (climatic instability), serta adanya kecendrungan dominasi satu atau
beberapa spesies tumbuhan tertentu seperti langkap yang mendominasi hampir
seluruh habitat badak jawa di TNUK (Putro 1997).
Dari 15 jenis yang dikategorikan sebagai tumbuhan pakan sangat disukai,
disukai dan cukup disukai, hanya enam jenis yang tersebar cukup merata, yaitu
sulangkar (Leea sambicina), tepus (Ammomum caciaecum), ki endog
(Xanthophyllum flavescens), ki calung (Diospiros macrophylla), songgom
(Barringtonia macrocxarpa), dan bangban (Donax cannaeformi). Sulangkar (Leea
sambicina) dan tepus (Ammomum caciaecum). Tumbuhan bawah jenis Bangban
(Donax cannaeformi) yang baru-baru ini diketahui sebagai tumbuhan pakan yang
disukai badak jawa tersebar di seluruh kubangan kecuali kubangan lima dan
memiliki kerapatan relatif lebih tinggi (23.82%) daripada tumbuhan pakan
lainnya. Tingginya kerapatan relatif tumbuhan bawah di sekitar kubangan
terutama jenis bangban, menurut Putro (1997), disebabkan daya tahannya
terhadap kerapatan tajuk yang menutupi intensitas cahaya matahari yang masuk
ke lantai hutan mengingat vegetasi kubangan badak jawa cenderung rapat dan
ditutupi pohon-pohon yang memiliki tajuk yang rapat (Schenkel dan SchenkelHulliger 1972; Hommel 1982; Putro 1997; Hoogerwerf 1970; Sadjudin 1991;
Rahmat et al. 2008).
Analisis kesamaan struktur komunitas tumbuhan pakan badak jawa
berfungsi untuk mengevaluasi kondisi habitat badak Jawa ; Hommel 1987).
Analisis menunjukkan bahwa vegetasi di sekitar kubangan bersifat heterogen.
Menurut Hommel (1987), vegetasi yang heterogen menunjukkan habitat badak
jawa tidak memiliki hubungan yang erat dengan tipe vegetasi tertentu. Keadaan
ini juga memberikan indikasi bahwa badak Jawa tidak tergantung pada tipe
vegetasi tertentu untuk pemilihan tempat berkubang.
Jenis tumbuhan pakan yang ditemukan dalam penelitian ini menunjukan
bahwa jenisjenis tersebut merupakan jenis yang lebih adaptif terhadap
lingkungan. Soerianegara dan Indrawan (1988) menegaskan bahwa tumbuhan
mempunyai korelasi yang sangat nyata dengan tempat tumbuh (habitat) dalam hal
penyebaran jenis, kerapatan dan dominansinya. Suatu jenis dikatakan adaptif
dalam komunitas, apabila jenis tersebut berhasil memanfaatkan sebagian besar

sumber daya yang ada untuk pertumbuhan hidupnya dibanding dengan jenis yang
lain. Oleh karena itu, tumbuhan bawah, semai dan pancang yang memiliki
kerapatan relatif tinggi dapat dikatakan sebagai tumbuhan yang mampu
beradaptasi lebih baik daripada tumbuhan lainnya.
SIMPULAN
Sebanyak 103 jenis dari 47 famili tumbuhan pakan badak jawa ditemukan
di seluruh kubangan yang terdiri atas 13 tumbuhan bawah dan 80 tumbuhan semai
maupun pancang. Struktur dan komposisi vegetasi tumbuhan pakan di sekitar
kubangan bersifat heterogen.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
segala rahmat sehingga penelitian ini dapat terlaksana. Terima kasih kepada drh.
Agus Setiyono, MS, PhD, APVet selaku Wakil Dekan Fakultas Kedokteran
Hewan, Bapak Jarwadi B. Hernowo selaku Pembina UKM Uni Konservasi Fauna
IPB, serta Drh. Aulia Andi Mustika, M.Si selaku pembimbing PKM-AI ini.
Terima kasih pula kepada pihak Taman Nasional Ujung Kulon yang telah
memberi kesempatan penulis untuk melakukan penelitian di Taman Nasional
Ujung Kulon serta Uni Konservasi Fauna atas kesempatan dan dukungannya

DAFTAR PUSTAKA
[IUCN]. 2016. Redlist : Rhinoceros sondaica, Desmarest 1822. Di akses pada
bulan Maret 2016.
[Peraturan Pemerintan No 7]. 1999. Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan
Satwa.
Amman, H. 1985. Contributions to The Ecology and Sociology of The Javan
Rhinoceros (Rhinoceros sondaicus Desm.). Inaugural dissertation.
Philosophisch-Naturwissenschaftlichen Fakultat der Universitat Basel.
Econom-Druck AG, Basel.
Burhanuddin, M. dan Prayitno, W., 1997. Analisis potensi dan manajemen
tumbuhan pakan badak jawa (Rhinoceros sondaicus, Desm.) Di Taman
Nasional Ujung Kulon. Media Konservasi, pp.4966.
Hoogerwerf, A. 1970. Udjung Kulon The Land of The Last Javan Rhinoceros.
E.J. Brill, Leiden.
Hommel, W.F.M.P. 1987. Landscape Ecology of Ujung Kulon (West Java,
Indonesia). Privately Published.
Hutajulu, M.B., 2007. Studi karakteristik ekologi harimau sumatera (Panthera
tigris sumatrae (Pocock 1929) berdasarkan camera trap di lansekap tesso
nilo-bukit tigapuluh, Riau.
Purnomo, H. dan Koswara, D.A., 2009. Taman nasional ujung kulon harapan

terakhir kelestarian habitat dan populasi badak jawa (Rhinoceros sondaica,


Desmarest 1822).
Putro, R., 1997. Heterogenitas Habitat Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus Desm.
1822) Di Taman Nasional Ujung Kulon). Media Konservasi, pp.1740.
Rahmat, U.M. et al., 2012. Pemodelan kesesuaian habitat badak jawa (Rhinoceros
sondaica Desmarest 1822) di taman nasional ujung kulon. Jurnal Manajemen
Hutan Tropika, 18(2), pp.129137.
Rahmat, U.M., Santosa, Y. dan Kartono, A.P., 2008. Analisis Preferensi Habitat
Badak Jawa ( Rhinoceros sondaicus , Desmarest 1822 ) di Taman Nasional
Ujung Kulon Habitat Preference Analysis of Javan Rhino ( Rhinoceros
sondaicus , Desmarest 1822 ) in Ujung Kulon National Park. JMHT, XIV(3),
pp.115124.
Rinaldi D, Yeni AM, H. Arief. 1997. Status Populasi dan Perilaku Badak Jawa.
Makalah dalam Workshop Panduan Pengelolaan Habitat Badak Jawa
(Rhinoceros sondaicus, Desm.). Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Sadjudin, H.R 1990. Status and Distribution of The Javan Rhino (Rhinoceros
sondaicus Desmarest 1822) in Ujung Kulon National Park. Paper Presented
in Large Mammals Workshop in Chitawan National Park, Nepal. January 29
to February 8, 1990.
Soerianegara, I. dan Indrawan, A., 1988. Ekologi Hutan Indonesia. Jurusan
Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB, Bogor. 123hlm.
Santosa, Y., Budi, L. dan Haris, A., 2015. Journal of Asia-Pacific Biodiversity
Home range and habitat use of reintroduced Javan Deer in Panaitan Island ,
Ujung Kulon National Park. Journal of Asia-Pacific Biodiversity, 8(3),
pp.203209.
Santosa, Y., Wulan, C. dan Hikmat, A., 2010. Studi Karakteristik Kubangan
Badak Jawa (Rhinoceros sondaica, Desmarest 1822) di Taman Nasional
Ujung Kulon. Media Konservasi, 15(1), pp.3135.
Schenkel, R. dan Schenkel-Hulliger, 1972. Census of the Javan Rhino Population
in Udjung Kulon Number of Rhinos estimated ( footprint analysis )
Minimum Maximum Average. Biological Conservation, pp.308309.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing.
1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap
Nur Wicaksana Putra
2. Jenis Kelamin
Laki-Laki
3. Program Studi
Kedokteran Hewan
4. NIM
B04140091
5. Tempat dan Tanggal Lahir
Banyuwangi, 28 Oktober 1995
6. Email
putrapetewantra@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP
081290899050
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama Institusi
SDN 2 Bubuk SMPN
2 SMAN
1
Rogojampi Rogojampi
Jurusan
IPA
Tahun Masuk-Lulus
2002-2008
2008-2011
2011-2014
C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1.
2.
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan usulan Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM).
Bogor, 25 April 2016
Ketua Pelaksana,

(Nur Wicaksana Putra)

2. Anggota Pelaksana 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap
Arini Dwi Fikri Hanim
2. Jenis Kelamin
Perempuan
3. Program Studi
Manajemen
4. NIM
H24140001
5. Tempat dan Tanggal Lahir
Jember, 27 Mei 1996
6. Email
Arinidwi9@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP
085774914022
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama Institusi
SD
SMP 1
SMA 1 Darul
Ngampelrejo 1
Kencong
Ulum Jombang
Jurusan
IPA
Tahun Masuk- 2002-2008
2008-2011
2011-2014
Lulus
C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1.
2.
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan usulan Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM).
Bogor, 25 April 2016
Anggota,

(Arini Dwi Fikri Hanim)

3. Anggota Pelaksana 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap
Heisi Nurvidea PP
2. Jenis Kelamin
Perempuan
3. Program Studi
Kedokteran Hewan
4. NIM
B04140070
5. Tempat dan Tanggal Lahir
Garut, 24 November 1996
6. Email
heisinurvidea@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP
089618708025
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama Institusi SDN
SMPN
1 SMAN
7
MEKARBAKTI BUNGBULANG GARUT
III
Jurusan
IPA
Tahun Masuk- 2002-2008
2008-2011
2011-2014
Lulus
C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1.
2.
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan usulan Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM).
Bogor, 25 April 2016
Anggota,

5.

Anggota Pelaksana 4
A. Identitas Diri
Grace Natalie Christina
1.
Nama Lengkap
Perempuan
2.
Jenis Kelamin
Gizi Masyarakat
3.
Program Studi
I14130088
4.
NIM
Jakarta, 24 Desember 1994
5.
Tempat dan Tanggal Lahir
Grace.ncm94@gmail.com
6.
Email
081806411994
7.
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
SD
Santa SMP Santa SMA Santa
Nama Institusi
Ursula Jakarta Ursula
Ursula
Jakarta
Jakarta
IPA
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
2001-2007
2007-2010
2010-2013
C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama
Pertemuan Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Ilmiah/Seminar
Tempat
1.
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1.
Oral
presenter International
Conference
on 2015
Habitat
Biosciences (ICoBio) IPB
Characteristic and
Spatial Distribution
of Javan Leopard at
Ujung
Kulon
National
Park
Indonesia
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan usulan Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM).
Bogor, 25 April 2016
Anggota,

(Grace Natalia)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.
Bogor, 25 April 2016

Anda mungkin juga menyukai