Anda di halaman 1dari 26

MODUL AJAR

MATA PELAJARAN BAHASA JAWA

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian


Program Keahlian : Semua Program
KeahlianMata Pelajaran : Bahasa Jawa

Fase :E
Nama Penyusun : Nur Fitri, S.Pd
Instansi : SMK Muhammadiyah 2 Boja
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (2x2JP)
Tahun Ajaran : 2022 / 2023

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK MUHAMMADIYAH 2 BOJA

Alamat : Jl. Semarang KM 1 Boja, Kendal Telp. (0294) 572863, Fax. (0294) 572863 e-mail :
smkmuha_boja@yahoo.co.id. Web site : www.smkmuhaboja.sch.id

1
MODUL AJAR

NAMA MAPEL :

BAHASA JAWA
ELEMEN DAN CP :

MEMBACA DAN MENULIS: Murid mampu menelaah teks eksposisi tentang seni
pertunjukan Jawa, menulis dan menyajikan teks eksposisi seni pertunjukan Jawa
dengan bahasa sendiri.

INFORMASI UMUM

A. Identitas Modul
Sekolah : SMK Muhammadiyah 2 Boja
Penyusun : NUR FITRI, S.Pd
Tahun : 2022/2023
Kelas/ Fase : XI/ E
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (2 JP)

B. Capaian Pembelajaran Fese E


Peserta didik mampu mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan dari berbagai jenis teks nonsastra (misalnya: deskripsi/narasi/eksposisi/argumentasi atau
lainnya) untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat .

C. Kompetensi Awal
Murid mampu menyebutkan jenis-jenis seni pertunjukan Jawa dan mampu menyebutkan jenis-jenis
teks atau wacana.

D. Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila dengan sifat beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, gotong
royong, mandiri dan kreatif

E. Sarana dan Prasarana


1. LCD Proyektor
2. Whiteboard
3. Akses Internet dan Hp
4. Buku Pegangan Siswa
 Widaryatmo Gandung, dkk. 2014. Prigel Basa Jawa 2.Jakarta:Erlangga

2
F. Target Peserta Didik
1. Murid kelas XI Fase E dapat menyebutkan jenis-jenis seni pertunjukan Jawa
2. Murid kelas XI Fase E dapat menyebutkan jenis-jenis teks/ wacana
3. Murid kelas XI Fase E dapat menjelaskan pokok-pokok isi teks seni pertunjukan Jawa
4. Murid kelas XI Fase E dapat menemukan pitutur luhur dan relevansinya di zaman sekarang, dari
teks eksposisi seni pertunjukan Jawa

G. Model dan Mode Pembelajaran


Model pembelajaran Discovery Learning dan secara Tatap muka atau Luring
Dalam proses pembelajaran menggunakan pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran mandiri

KOMPONEN INTI

A. Tujuan Pembelajaran
1. Murid dapat memahami isi teks eksposisi tentang seni pertunjukan Jawa dengan tepat.
2. Murid dapat menemukan pitutur luhur dan mencari relevansinya di zaman sekarang dengan tepat.

B. Pemahaman Bermakna
Akan banyak ditemukan nilai atau pesan moral yang bermakna jika kita mau mempelajari, membaca
atau menyimak teks eksposisi seni pertunjukan Jawa yang ada.

C. Pertanyaan Pemantik
1. Amati gambar ing ngisor iki!

a. Apa sing kok ngerteni ngenani gambar ing dhuwur?


b. Sinten sing sampun nate ningali wayang?
c. Crita wayang napa ingkang sampun nate dipuntingali?
Kunci Jawaban:
a.gambar dalang main wayang kulit
b.kula sampun
c. ramayana, pandhawa 5

D. Persiapan Pembelajaran
1. Menyiapkan media pembelajaran (PPT materi teks eksposisi)
2. Menyiapkan Lembar kerja peserta didik
3. Menyiapkan musik instrumental dan speaker
4. Menyiapkan sticky note
3
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Alokasi
Kegiatan Diskripsi
Waktu

Pendahuluan  Guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam 20 menit


dan menanyakan kabar dengan hangat
 Guru mengajak murid berdoa bersama-sama (Budaya
Positif)
 Guru mengkondisikan kelas berkaitan dengan kerapian,
kebersihan dan kesiapan kelas sebelum pembelajaran
(Budaya Positif)
 Guru mengecek kehadiran murid dan mengajak murid
bermain “Paswordnya apa?” yaitu dengan mengapreisiasi
salah satu teman (KSE: Kesadaran Sosial)
“Bu Fitri absen riyin nggih, ananing mangkih nalika
diabsen utawa bu Fitri sebut jenenge, kalih maringi
apresiasi utawa ngalem salah siji kancane nggih”
 Guru mengajak murid berdoa bersama untuk mendoakan
murid yang sedang sakit (jika ada yang sakit)
“Mari anak-anak kita berdoa sejenak, mendoakan teman
kalian yang hari ini sedang sakit, semoga lekas sehat dan
bisa belajar bersama lagi di sekolah” (KSE: Kesadaran
Sosial, agar murid tumbuh rasa empatinya terhadap
teman yang sedang terkena musibah/ sakit)
 Guru membagikan sticky note dan mengajak murid untuk
menunjukan apa yang mereka rasakan dengan
menggunakan emoticon. Guru menempel beberapa
emoticon di papan tulis, kemudian meminta murid
menempelkan nama mereka pada emoticon sesuai dengan
yang mereka rasakan.
“Sekarang silahkan tempel nama kalian pada emoticon
yang sesuai dengan apa yang kalian rasakan saat ini,
sesuai dengan perasaan kalian saat ini” (KSE: Kesadaran
Diri, agar murid dapat mengenali emosi, dan
perasaannya)
 Guru meminta beberapa murid untuk menyebutkan hal-
hal yang patut disyukuri pada hari ini.
“Coba sebutkan apa yang membuat kalian bersyukur pada
hari ini?” (KSE: Kesadaran diri,agar murid selalu
tumbuh rasa syukurnya kepada Tuhan YME)
 Guru meminta beberapa murid untuk menyebutkan hal
baik/ positif apa yang sudah dilakukan hari ini.
“Coba sebutkan hal baik apa yang sudah kalian lakukan
pada hari ini?” (KSE: Manajemen Diri, agar murid
dapat mengatur/ memotivasi dirinya untuk berbuat
hal yang positif)
 Guru mengingatkan mengenai kesepakatan kelas yang
telah dibuat sebelumnya
 Guru membahas hasil analisis kebutuhan belajar murid,
yang tekah di isi murid sehari sebelumnya melalui link:
https://forms.office.com/r/d1Td2e7nR6
Pertanyaan-pertanyaan diagnostik:

4
Alokasi
Kegiatan Diskripsi
Waktu

Kegiatan apa yang kamu minati (minat)?


Kegiatan apa yang kamu tekuni (bakat)?
Kamu kalau belajar senang dengan cara visual,
auditori atau kinestetik?
Kamu lebih senang penugasan berupa gambar,
tulisan, membuat video atau praktik langsung/
bermain peran?

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan


dipelajari pada pertemuan ini, menjelaskan tujuan
mempelajari teks eksposisi tentang seni pertunjukan Jawa
dan memberikan gambaran manfaat mempelajarinya
dalam kehidupan sehari-hari.

Inti Mengapresiasi dan memahami informasi berupa arahan atau 60 menit


pesan yang akurat dari meyimak teks eksposisis seni
pertunjukan Jawa

 Pembelajaran akan diawali dengan permainan (ice


breaking) atau kuis singkat. Murid diminta untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan
singkat yang terkait dengan seni pertunjukan Jawa
(analisis kesiapan belajar murid).
sinten ingkang sampun nate ningali wayang kulit? Ningali
jaran kepang? Ningali wayang wong? Wayang kulit,
wayang wong lan jaran kepang menika kalebu menapa?.
Atau dengan menampilkan beberapa gambar yang
berkaitan dengan seni pertunjukan Jawa, kemudian
mengajukan beberapa pertanyaan: gambar menika
nuduhake pertunjukan kesenian napa?

Kegiatan 1 – Penjelasan teks eskposisi tentang seni pertunjukan


Jawa
 Guru menayangkan slide power point mengenai materi
teks eksposisi seni pertunjukan Jawa
 Guru memberikan penjelasan mengenai teks eksposisi
(pengertian,struktur, kaidah dan jenis, serta contoh teks
eksposisi seni pertunjukan Jawa)
 Guru meminta murid untuk mempelajari lebih lanjut
mengenai teks eksposisi seni pertunjukan Jawa dengan
belajar mandiri, mencari sumber belajar lain secara
mandiri yang disesuaikan dengan gaya belajar mereka
masing-masing (boleh lewat youtube, video, teks dll).
DIFERENSIASI KONTEN
 Guru mengajak murid untuk latihan bernafas dengan
kesadaran penuh. Guru memutar musik instrumental yang
menenangkan.
“Mari anak-anak sejenak kita rilekskan pikiran kita,
silahkan duduk dengan santai dengan nyaman. Lalu tarik
nafas dalam-dalam, kemudian hembuskan pelan-pelan.
Kita lakukan kurang lebih 5 kali ya.” (KSE: Kesadaran

5
Alokasi
Kegiatan Diskripsi
Waktu

Diri, agar murid dapat mengelola emosi, rileks dan


kembali bisa fokus)
“Apa yang sekarang kalian rasakan?”

Kegiatan 2 – menelaah teks eksposisi tentang seni pertunjukan


Jawa (pengetahuan)
 Guru membagi murid menjadi beberapa kelompok, (satu
kelompok beranggotakan 5-6 murid), dengan dasar minat
terhadap teks eksposisi. Guru menempel gambar-gambar
kesenian jawa, peserta didik berkelompok menurut
kesenian yang disukai.
(KSE: Keterampilan berelasi, agar murid dapat
bekerja sama dengan teman yang berbeda-beda,
mengenali kelebihan teman, saling menghormati dan
menghargai bila berbeda pendapat, belajar
berkomunikasi dengan positif dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama yang mereka harapkan)
“Sakmenika ayo mbentuk kelompok, kanthi cara milih
teks sing disenengi nggih, sing seneng kethoprak maju,
ngelompok dados setunggal, sing seneng jathilan maju
ngelompok dados setunggal.
(DIFERENSIASI KONTEN)
 Murid secara kelompok berdiskusi dan menelaah isi teks
seni pertunjukan Jawa yang telah mereka sepakati (telaah
pokok-pokok isi, struktur dan pitutur luhur yang
terkandung di dalamnya). (KSE: Pengambilan
Keputusan yang bertanggung jawab)
“Coba teks eksposisi ngenani seni pertunjukan Jawa kui
diwaca dipahami, banjur goleki apa pokok-pokok
isine,strukture lan apa pitutur luhur sing kaandut ing
njero teks kui lan apa relevansine karo kauripan jaman
saiki?”
 Hasil diskusi boleh dikerjakan melalui canva dengan
wujud yang dikumpulkan berupa slide presentasi, video,
ataupun Infografis. Boleh juga ditulis pada kertas seperti
membuat mading. (DIFERENSIASI PRODUK).
 Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk
bertanya jika ada yang belum memahami.
 Guru memberikan bantuan lebih yaitu dengan
memberikan penjelasan tambahan kepada murid yang
masih belum memahami (DIFERENSIASI PROSES)

Kegiatan 3 – Presentasi hasil diskusi (Keterampilan)


 Murid masih berkelompok (KSE: Keterampilan
Berelasi)
 Guru meminta murid secara berkelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
“Cobi sakmenika, hasil diskusi wau dipunpresentasiaken
wonten ngajeng nggih, kanthi kelompok, mangkih
kelompok sanes saged maringi apresiasi (pujian) lan
nanggepi isi presentasi nggih, kanthi basa ingkang
santun.”
 Murid dari kelompok lain memberikan apresiasi dan

6
Alokasi
Kegiatan Diskripsi
Waktu

tanggapan dengan santun.

Penutup  Sebagai penutup pembelajaran, guru meminta murid 10 menit


melakukan refleksi.

Pertanyaan pemandu berikut dapat digunakan untuk memandu


proses refleksi murid.
 Bagian mana yang paling menarik dari pembelajaran
mengenai materi teks eksposisi tentang seni pertunjukan
Jawa ini? Mengapa?
 Menurutmu, apakah penting mempelajari seni pertunjukan
Jawa ? mengapa?
 Tantangan apa yang masih kamu temui dalam
mempelajari materi ini? Bagaimana kamu akan berlatih
untuk mengatasi tantangan tersebut?
 Apa yang akan kamu lakukan agar hasil belajarmu lebih
memuaskan di masa mendatang?
 Menurut kalian bagaimana bu Fitri dalam menyampaikan
meteri pembelajaran hari ini?
 Guru memberikan apresiasi atas semua usaha murid
sepanjang mempelajari materi ini.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan
selanjutnya
 Guru menutup pembelajaran dengan mengajar murid-
murid mengucap hamdalah bersama-sama
 Guru mengucap salam

Penilaian dilakukan secara berkelanjutan dengan menggunakan


strategi observasi (proses diskusi) dan penilaian kinerja (hasil
diskusi dan hasil penugasan bermain sandiwara). Alat penilaian
untuk observasi adalah checklist, sedangkan untuk penilaian
kinerja menggunakan rubrik. Selanjutnya ada pada lampiran
penilaian.

7
F. Asesmen
Asesmen menggunakan asesmen diagnostik, formatif dan sumatif (terlampir pada tugas kelompok)

N Jenis Asesmen Ranah Metode Instrumen


o Asesmen
a. Asesmen Diagnostik Gaya dan Mengisi Kuisioner Link Microsoft
Non Kognitif Minat Belajar Form
b. Asesmen Diagnostik Kesiapan Tanya Jawab Observasi
Kognitif Belajar Lisan/Quiz
c. Asesmen Formatif, Sikap Observasi (Proses Checklist
Sumatif Diskusi) Observasi
Pengetahuan Observasi (Pada Checklist
Konten Observasi
Presentasi)
Ketrampilan Observasi (Pada Checklist
Proses Observasi
Ketrampilan
Diskusi
G. Pengayaan dan Remidial
Pengayaan :
Diberikan kepada peserta didik dengan capaian tinggi agar mereka dapat mengembangkan
potensinya secara optimal. Peserta didik diberi materi bacaan yang berbeda yang berhubungan
dengan materi pelajaran selanjutnya.

Remidial:
Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang. Peserta didik diberikan materi yang lebih sederhana untuk dapat
dipelajari

H. Lampiran:
1. Assesment diagnostik non-kognitif awal
2. Assesment diagnostik kognitif
3. Assesment formatif
4. Assesmen sumatif
5. Rubrik penilaian
6. Materi
7. Bahan Bacaan
8. Grosarium
9. Daftar Pustaka

Boja, Maret 2023


Mengetahui:
Kepala SMKS Muhammadiyah 2 Boja Guru Bahsa Jaawa

NUR KHIRIN, S.Pd., M.Pd NUR FITRI, S.Pd


NBM: 990 089 NBM: 1130 063
8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Asesmen diagnostik Non Kognitif Awal

1. Kegiatan apa yang diminati (MINAT)?


2. Kegiatan yang ditekuni (BAKAT)?
3. Kamu kalau belajar lebih senang dengan (Visual, Auditori, Kinenstetik)?
4. Kamu lebih senang penugasan berupa (gambar, tulisan,membuat video, bermain peran)?

Asesmen diagnostik Kognitif

Identifikasi materi
Kemung-kinan Skor Rencana Tindak
yang akan Pertanyaan
Jawaban (Kategori) Lanjut
diujikan

Jenis teks 1. Cobi punapa 1. Teks narasi, Paham Pembelajaran dapat


mawon jenis-jenis deskripsi, utuh dilanjutkan ke unit
Seni Pertunjukan teks/ wacana? eksposisi, berikutnya
Jawa 2. Punapa niku teks
argumentasi,
narasi?
3. Punapa niku teks lan persuasi
deskripsi? 2. Narasi menika
Paham Memberikan
4. Punapa niku teks cerita sebagian pembelajaran
eksposisi? 3. Deskripsi remedial
5. Punapa niku teks menika
argumentasi? nggambar
6. Punapa niku teks Tidak Memberikan
4. Eksposisi paham pembelajaran
persuasi?
7. Sinten sing sampun menika remedial
nate nonton njelasake
wayang, jaran 5. Argumentasi
kepang, kethoprak? menika
8. Kalebu menapa pendapat
wayang, jaran 6. Persuasi
kepang, kethoprak
menika ngejak
menika?
9. Cobi, punapa 7. Kula sampun
ingkang diarani 8. Seni
wayang kulit pertunjukan
menika? Jawa
10. Punapa 9. Wayang
ingkang diarani
menika
jaran kepang
menika? didamel
11. Punapa saking kulit
ingkang diarani lan dimainke
kethoprak menika? dalang
10. Jaran
kepang
menika
pertunjukan
nari ngangge
jaranan lan

9
Identifikasi materi
Kemung-kinan Skor Rencana Tindak
yang akan Pertanyaan
Jawaban (Kategori) Lanjut
diujikan

mangkih
kesurupan
11. Kethopra
k menika
kados drama,
dimainke ting
panggung.

Asesmen Formatif

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (1)


Mengapresiasi dan memahami informasi berupa arahan atau pesan yang akurat dari meyimak
teks eksposisi seni pertunjukan Jawa

Nama Anggota :
Kelas :

Topik : Teks eksposisi seni pertunjukan Jawa

Petunjuk : Sawise maos teks eksposisi seni pertunjukan Jawa, coba padosi strukture,
pokok-pokok isine lan punapa relevansine kalih zaman samenika!
No Soal Wangsulan
1 Judul teks eksposisi ................................................................................................................

2 Pokok-pokok isi ..............................................................................................................


.............................................................................................................
.............................................................................................................
............................................................................................................
3 Struktur teks eksposisi ..............................................................................................................
..............................................................................................................
.............................................................................................................
............................................................................................................
4 Pitutur luhur ...............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
............................................................................................................
5 Relevansi kaliyan ...............................................................................................................
zaman samenika .............................................................................................................
............................................................................................................
...........................................................................................................

10
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (2)
Mengapresiasi dan memahami informasi berupa arahan atau pesan yang akurat dari meyimak
teks eksposisi seni pertunjukan Jawa

Nama Anggota :
Kelas :

Topik : Teks eksposisi seni pertunjukan Jawa

Petunjuk : Sawise maos teks eksposisi seni pertunjukan Jawa, critakna maneh isi
teks mau nganggo basamu dhewe!

Teks Eksposisi Seni Pertunjukan Jawa (nganggo basane dhewe)

.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................

11
LAMPIRAN PENILAIAN:

Sikap Pengetahuan Keterampilan


Guru menilai sikap keaktifan Guru menilai pemahaman Guru menilai pemahaman
murid dalam diskusi murid melalui jawaban murid melalui produk murid
tulis/lisan murid terhadap terhadap tugas yang diberikan.
pertanyaan yang diberikan
dan isi atau hasil diskusi

1. Penilaian Sikap (Observasi)


No Aspek yang dinilai Muncul Belum
muncul

1 Keaktifan dalam diskusi

2 Keaktifan dalam presentasi

3 Keaktifan dalam bertanya saat pembelajaran

2. Penilaian Pengetahuan (Kinerja)


Penilaian berdasarkan pemahaman murid melalui jawaban dalam menelaah isi teks eksposisi
tentang seni pertunjukan Jawa
No Aspek yang dinilai Skor

1. Kejelasan pokok-pokok isi teks

2. Kelengkapan struktur

3. Kemampuan menemukan pitutur luhur

4. Kemampuan mengkaitkan relevansi dengan kehidupan nyata

5. Kemampuan menulis kembali teks eksposisi pertunjukan Jawa


dengan bahasa sendiri

Rubrik Penilaian pengetahuan:


Aspek Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1

Kejelasan Isi analisis Isi analisis Isi analisis Isi analisis


pokok-pokok sangat jelas dan cukup jelas dan kurang jelas kurang jelas
isi teks disertai bukti disertai bukti namun disertai dan tidak
kutipan kutipan bukti kutipan disertai bukti
kutipan

Kelengkapan Menganalisis Menganalisis 2 Menganalisis 1 Tidak


struktur semua Struktur struktur struktur menganlisis
struktur

Kemampuan Sangat mampu Mampu Cukup mampu Belum mampu


menemukan menemukan menemukan menemukan menemukan
pitutur luhur pitutur luhur pitutur luhur pitutur luhur pitutur luhur
dan mampu namun kurang dan kurang

12
menjelaskannya dalam dalam
menjelaskannya menjelaskannya
Kemampuan Sangat mampu Mampu Cukup mampu Belum mampu
mengkaitkan mengkaitkan mengkaitkan mengkaitkan mengkaitkan
relevansi dengan dengan dengan dengan
dengan kehidupan nyata kehidupan kehidupan nyata kehidupan
kehidupan dan mampu nyata, namun tapi belum nyata
nyata memberikan kurang dalam dalam
contohnya memberikan memberikan
contohnya contohnya
Kemampuan Sangat mampu Mampu Cukup mampu Belum mampu
menulis dalam menuliskan menuliskan menuliskan
kembali teks menuliskan kembali teks kembali teks kembali teks
eksposisi seni kembali teks eksposisi seni eksposisi seni eksposisi seni
pertunjukan eksposisi seni pertunjukan pertunjukan pertunjukan
Jawa dengan pertunjukan Jawa namun Jawa tapi belum Jawa dengan
bahasa sendiri Jawa dengan belum sepenuhnya bahasa sendiri,
bahasa sendiri sepenuhnya dengan bahasa tidak sesuai
sesuai dengan dengan bahasa sendiri, kurang ejaan bahasa
ejaan bahasa sendiri, sesuai sesuai dengan Jawa
Jawa, Bahasa dengan ejaan ejaan bahasa
yang digunakan bahasa Jawa, Jawa, bahasa
mudah namun bahasa yang digunakan
dipahami yang digunakan kurang bisa
mudah dipahami
dipahami

Nilai akhir: Skor yang didapat/skor maksimal x 100

3. Penilaian Ketrampilan (Kinerja)


Penilaian berdasarkan produk penugasan
No Aspek yang dinilai Skor

1. Kebahasaaan

2. Kreativitas tampilan produk

3. Penguasaan saat presentasi

Rubrik Penilaian Ketrampilan:


Aspek Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1

Kebahasaan Bahasa yang Bahasa yang Bahasa yang Bahasa yang


digunakana digunakana digunakan digunakan tidak
mudah mudah kurang dapat dapat dipahami,
dipahami, sesuai dipahami, ada dipahami, ada dan ada banyak
dengan ejaan beberapa yang beberapa yang kesalahan atau
bahasa Jawa belum sesuai belum sesuai tidak sesuai
dengan ejaan dengan ejaan dengan ejaan
bahasa Jawa bahasa Jawa bahasa Jawa

Kreativitas Sangat Menunjukan Cukup Kurang


tampilan produk menunjukan kreatifitas dari menunjukan menunjukan
13
kreatifitas dari produk kreatifitas dari kreatifitas dari
produk penugasan yang produk produk
penugasan yang dihasilkan penugasan yang penugasan yang
dihasilkan, dan namun kurang dihasilkan dihasilkan
memperlihatkan menunjukan
estetika estetika
Presentasi Sangat Menguasai isi Kurang Tidak
menguasai isi presentasi, menguasai menguasai isi
presentasi, disajikan jelas presentasi, presentasi,
disampaikan tapi kurang disampaikan disampaikan
jelas dengan menarik dalam kurang jelas dan tidak jelas dan
pembawaan pembawaan. kurang menarik, tidak menarik,
yang menarik, Percaya diri saat kurang percaya tidak percaya
sangat percaya presentasi diri saat diri saat
diri saat presentasi presentasi
presentasi

Nilai akhir: Skor yang didapat/skor maksimal x 100

14
Asesmen Sumatif
Instrumen/ butir Soal

No Soal Kunci Jawaban Skor


1 E. Kethoprak 10

Gambar ing dhuwur nuduhake kesenian tradisional


Jawa sing jenenge....
a. Wayang kulit
b. Jaran eblek
c. Reog Ponorogo
d. Tari Serimpi
e. Kethoprak

2 Kesenian tradisional Jawa sing dimainke kanthi B. Jaran Eblek 10


kelompok, mbutuhake pitanti jaran-jaranan, lan ana
pemain sing kesurupan diarani....
a. Wayang kulit
b. Jaran eblek
c. Reog Ponorogo
d. Tari Serimpi
e. Kethoprak

3 Kesenian tradisional Jawa sing dimainke kanthi A. Wayang Kulit 10


kelompok, lan mbutuhake piranti sing digawe saka
kulit kewan lan dimainke dalang diarani....
a. Wayang kulit
b. Jaran eblek
c. Reog Ponorogo
d. Tari Serimpi
e. Kethoprak

4 Kesenian tradisional Jawa sing dimainke kanthi E.Kethoprak 10


kelompok ing panggung, lan isine nyritakake
lelakon urip padinan nanging ngandut piweling
diarani....
a. Wayang kulit
b. Jaran eblek
c. Reog Ponorogo
d. Tari Serimpi
e. Kethoprak

5 Seni Pertunjukan Srandul ditemokake ing dusun E.Gathak 10


Gathak nalika taun 1980 an. Tukidjo salah
sawijining piyayi kang ngedhegake kesenian ing
desa kasebut. Dheweke uga minangka kepala dukuh
ing Gathak wiwit taun 1974-1997.
Saka wacan ing dhuwur, kesenian Srandul,
ditemokake lan ngrembaka ing dusun....
a. Wonogiri
b. Tingkir
c. Pengging
d. Sruwen
e. Gathak

15
6 Seni Pertunjukan Srandul ditemokake ing dusun B. 1980 an 10
Gathak nalika taun 1980 an. Tukidjo salah
sawijining piyayi kang ngedhegake kesenian ing
desa kasebut. Dheweke uga minangka kepala dukuh
ing Gathak wiwit taun 1974-1997.
Saka wacan ing dhuwur, kesenian Srandul
ditemokake ing taun....
a. 1970 an
b. 1980 an
c. 1990 an
d. 1900 an
e. 2000 an

7 Wayang suket digawe saka suket. Biasane suket C. Slamet 10


kang digunakake suket khusus. Sadurunge suket Gundono
kang arep digunakake dikum ing banyu banjur
digepengake, nembe disum dadi wayang. Wayang
Slamet Gundono minangka dalang wayang suket
kang kawentar.
Miturut pethilan wacan ing dhuwur, dalang kang
kawentar nalika nglakokake wayang suket yaiku....
a. Ki Anom Suroto
b. Ki Jaka Edan
c. Slamet Gundono
d. Ki Ledjar Subroto
e. Ki Guntur

8 Pahargyan Sekaten kang dianakake ing Kraton D. Eksposisi 10


Ngayogyakarta kawiwitan tanggal 5 nganti 11
Mulud (Rabiul Awal). Acara iki kawiwitan
kanthi ngunekake rong prangkat gamelan kang
sinebut Kyai Guntur Madu saka Demak lan Kyai
Nagawilaga (riptan Sri Sultan
Hamengkubuwana I) ing bangsal Poncowati,
dikantheni sedhekahan saka Sulthan awujud
udhik-udhik, dening utusan Sulthan. (Djaka
Lodhang)
Pethilan wacan ing dhuwur, kalebu wacana....
a. Narasi
b. Deskripsi
c. Eksposisi
d. Argumentasi
e. Persuasi

9 Pahargyan Sekaten kang dianakake ing Kraton A. Kesenian Jawa 10


Ngayogyakarta kawiwitan tanggal 5 nganti 11
Mulud (Rabiul Awal). Acara iki kawiwitan
kanthi ngunekake rong prangkat gamelan kang
sinebut Kyai Guntur Madu saka Demak lan Kyai
Nagawilaga (riptan Sri Sultan
Hamengkubuwana I) ing bangsal Poncowati,
dikantheni sedhekahan saka Sulthan awujud
udhik-udhik, dening utusan Sulthan. (Djaka
Lodhang)
Gagasan pokok wacana ing dhuwur yaiku....
a. Kesenian Jawa
b. Kasugihan Jawa
c. Kanuragan Jawa
d. Kapitayan Jawa
e. Kasusastraan Jawa

10 Gatekna gambar ing ngisor iki! E. Tari Serimpi 10

16
Gambar ing dhuwur nuduhake kesenian tradisional
Jawa sing jenenge....
a. Wayang kulit
b. Jaran eblek
c. Reog Ponorogo
d. Tari Serimpi
e. Kethoprak

Nilai 100

LAMPIRAN MATERI
Wacana bisa uga diarani karangan yaiku awujud tulisan kang isine njelntrehake pikiran lan perasaane
pengarang.

Eksposisi: isine njlentrehake informasi/ pengetahuan supaya wong kang maca entuk informasi kang
cetha/gamblang.

Ciri-ciri eksposisi:
 Njlentrehake definisi (pengertian).
 Njlentrehake langkah-langkah, metode, utawa cara nglaksanakake sawijining kegiatan utawa nggawe
sawijining benda.
Struktur teks eksposisi:
1. Tesis (gagasan utama, pernyataan pendapat penulis)
2. Argumentasi (penjelasan mendalam pernyataan pendapat/ tesis)
3. Penegasan ulang pendapat (penguatan kembali atas pernyataan pendapat)
Kaidah teks eksposisi:
1. Ana tema/ topik sing dijelaske
2. Arupa fakta
3. Bahasane baku
Jenis teks eksposisi:
1. Definisi
2. Proses
3. Analisis
4. Ilustrasi
5. Klasifikasi
6. Identifikasi
Supaya pamaos oleh informasi kang genep babagan sawijining objek, sabanjure pangerten pamaos isa
mundhak. Mula saka iku, karangan eksposisi asipat menehi ngerti, ngonceki, aweh pamrayoga (saran), utawa
ngandharake sawijining bab. Panulisane iki bisa ditindakake lumantar sadhengah cara njlentrehake, ing
antarane proses lan ilustrasi.

17
Bab kang dijlentrehake ing wacana eksposisi bisa awujud:
1. Data faktual, yaiku sawijining kahanan kang nyata, kedadeyan ana, lan bisa asipat historis (bisa
dicritakake kanthi cetha).
2. Sawijining analisis utawa panapsiran objektif marang saperangan pakta.
3. Pakta ngenani pawongan kang gondhelan kenceng marang sawijining keyakinan.

Eksposisi kudu ngemot perangan-perangan kaya andharan iki:


1. Jlentrehake panemu, gagasan, lan keyakinan
2. Mrelokake pakta kang dikuwatake utawa dicethakake kanthi angka, peta statistik, grafik, organigram,
gambar, lan sapiturute.
3. Mrelokake analisis lan sintesis nalika ngonceki bahan lan pakta.
4. Nggoleki sumber ide saka pangalaman, pengamatan, tumindak, lan keyakinan.

Pathokan panulise eksposisi:


1. Eksposisi mung ngupaya kanggo nyethakake utawa njlentrehake sawijining pokok prastawa/persoalan.
2. Isi eksposisi ora duwe karep ngundang reaksi, ndayani tumindak lan panemune pamaos.
3. Gaya eksposisi kudu informatif lan ngyakinake.
4. Basa eksposisi minangka basa pawarta tanpa rasa subjektif lan emosional
5. Ing eksposisi, pakta-pakta mung digunakake dadi piranti konkritisasi, maksude gawe rumusan lan kaidah
kang dijlentrehake supaya tambah cetha (ora dadi pambuktine).
6. Eksposisi ngupaya kanggo njembarake pamawas lan pangretene pawongan marang objek kang dirembug.

MATERI REGULER
Ngurip–urip Kesenian Kethoprak
Kethoprak salah satungiling jinis pagelaran ingkang asalipun saking Jawa. Ing salebetipun pagelaran
kethoprak, sandiwara kayata sarana tembang wirama gangsa. Cariyos ingkang dipunbabar ing salebetipun
pagelaran kethoprak menika manekawarna. Wonten ingkang saking sejarah Jawa, lagenda, kepara saking
manca nagri umpamiya pesisiran utawi (Mesir/Bagdad). Cariyos boten saking wiracarita Ramayana lan
Mahabharata amargi kethoprak benten kaliyan ringgit tiyang.
Sawetara warsa kapungkur kethoprak asring kababar ing TV. Wonten ingkang klasik inggih punika
arupi pagelaran kethoprak ing panggung/tobong saha ginakaken tonil/ geberingkang winates. Wonten ugi
kethoprak sayembara, arupi kethoprak ingkang dipunlampahi ing alam kanyatan kados ing wana lan ing lepen
lajeng dipun rekam kagiyaraken ing TV, bakunipun ing njaban gedung. Becike malih saben episode mesthi
dipunpungkasi kanthi sayembara hadiah. Wonten ugi kethoprak humor ingkang cariyosipun dipunbumboni
kaliyan guyon repat (dhagelan).
Sawetara sumber nyebataken bilih kesenian kethoprak antuk panggenan ingkang mirunggan ing
masyarakat Jawa, mliginipun para among tani lan masyarakat limrah. Amargi ing salebetipun kethoprak
kababar seni sandiwara, musik saha sastra kanthi sesarengan. Kesenian kethoprak ngrembaka ing Jogja lan
Jawa Tengah, sarta saperangan daerah Jawa Timur. Saperangan lakon kethoprak ingkang kondhang inggih
punika Arya Penangsang, Warok Suramenggala, Damar Wulan, Andhe-Andhe Lumut, Angkling Darma, Rara
Mendut Prana Citra, lan sapiturute. Nanging kalamangsa ngangkat saking jawining tlatah Jawi kados Sampek
Impey.

18
Sanajan ngemot budaya jawa jumbuh kalawan majenging jaman kethoprak sampun dipunkiwakaken
dening masyarakat, mliginipun para mudha sampun boten dunung marang kesenian kethoprak punika menapa
malih nglakoni…

Jathilan
Pagelaran jathilan minangka tontonan uga ana nilai-nilai kang bisa aweh pawulangan. Nganti saiki
jathilan isih disenengi wong akeh. Pagelaran jathilan asring dianakake ana ing acara hajatan, pengetan-pengetan
hari nasional lan uga keagamaan. Jathilan sawijining kabudayan kang nyawijikaken antarane tari lan mistis.
Kabudayan iki diparagakake kanthi piranti arupa jaranan saka pring.
Pagelaran jathilan kawiwitan kanthi tari-tarian dening para paragane kanthi alon-alon, namung gerakane
saya suwe saya banter, ngenut suarane gamelan. Gamelane arupa kendhang, kenong, gong, lan slompret. Uga
diiringi kanthi tembang-tembang kang isine supaya manungsa tumindak becik.
Sawise sawetara nari, paraga jathilan biasane mulai kerasukan bangsa alus, sinambi terus nari ngiringi
suarane gamelan. Narine akeh kang tumindak kaya lakune kewan, kaya dene kethek, macan, ula, lan liya-liyane.
Ana ing pagelaran jathilan biasane uga ana pawang bangsa alus kanggo ngendhalikake bangsa alus mau, uga
kanggo ngetokake bangsa alus saka paraga jathilan. Biasane nalika kerasukan, para paraga jejaluk sesajen arupa
maneka warna kaya ta, gedhang, cengkir klapa ijo, maneka kembang, menyan, lan sapanunggalane.
Kang ndadekake narik kawigaten masyarakat maneh tumrap kabudayan jathilan yaiku anane atraksi
kang nggegirisi kaya ta mangan beling, silet, lan ngonceki klapa nganggo untu. Sakliyane kuwi, bab kang narik
kawigaten yaiku panganggone para paraga jathilan kang arupa gelang sikil, gelang tangan, lan topeng. Pagelaran
jathilan kebak ngemot unsur-unsur hiburan uga babagan agama, sebab sakdurunge pagelaran kawiwitan si pawang
tansah nyuwun keslametan.

Sandiwara

Sandiwara asale saka tembung sandi, kamh tegese sisningit utawa tersembunyi lan tembung wara kang
tegese wewarah utawa ajaran. Miturut tegese sandiwara yaiku, wewarah kang sinandhi piwulang kang kaajarake
kanthi perlambang. Sajroning sandiwara kamot dialog, gerakan, ekspresi paraga, lan sapiturute.
Ngrungokake sandiwara iku kudu nggatekake unsure kang mangun. Ing antarane kayata alur, tokoh,
penokohan, latar, lan pesen utawa amanat. Mula adhedhasar unsur kasebut pamireng bisa ngerteni wos surasane
sandhiwara.
Sandhiwara yaiku nyetakake utawa maragakake paraga ana sandhiwara, kuwi dhasare numindakake
utawa maragakake watak lan tindak tanduk pawongan liya,. Unsur-unsur kang kasusun ana sajroning sandhiwara
yaiku (1) tema yaiku undhering prakara kang arupa ide dhasar crita, tema sing dinggo ana sandhiwara dumadi saka
bab-bab kerep diprangguli ana bebrayan. (2) paraga utawa tokoh lan watakke: purusa utama yaiku paraga kang
paling akeh gegayutane karo paraga liya, purusa pambiyantu yaiku paraga kang mbiyantu paraga utama. (3) watak
watuning yaiku ciri ciri utawa karakter paraga. (4) Alur utawa dalan cerita yaiku urut urutan lakune crita. (5)
amanat yaiku pesen moral kang ana ing njeroning crita. (6) Gaya bahasa yaiku tata cara pengangone basa kang bisa
awujud dialek, tata ukara lan majas.
Unsur ekstrinsik sandiwara jawa yaiku unsur sing ana ing sakjabane karya sastra, ananing unsur samenika
gadahi pengaru ing sistem organisme karya sastra, yaiku (1) dramatikal yaiku sandiwara kang diparagakake karo
saperangan wong utawa paraga kang dibarengi solah bawa; (2) pantomim yaiku sandiwara kang diperagakake kaliyan
gerak-gerik ananging boten wonten dialog namung wonten musik lan ekspresi saking rupane lakon; (3) komedi yaiku
sandiwara kang diperagakake karo geguyonan kang sifate nyindir lan pungkasane seneng-seneng; (4) parodi yaiku
salah satunggaling wujud dialog antarane naskah lan oposisi (kontras).

Kapethik saka: Ensiklopedia Budaya Jawa


19
Wayang Kulit
Wayang kulit yaiku tontonan sing dimainke karo Ki Dalang, diiringi gendhing gamelan sing mainke
karo sekelompok nayaga lan lagune dinyanyiake karo Sinden. Wayang yaiku seni pertunjukan sing asale saka
Jawa. Wayang mulai tumbuh pesat ana ing Jawa lan Bali. Ora ana bukti sing nunjukake asal usul wayang kuwi,
nanging nganti tekan saiki catatan sing paling awal sing dingerteni saka pertunjukan Wayang asale saka
Prasasti Balitung sekitar abad 4 sing maca mawayang Galigi. Sing dipentaske biasane cerita Mahabarata lan
Ramayana.
Pawongan sing mainke Wayang disebut Dalang. Dalang yaiku peran sing paling wigati ana ing
pertunjukan wayang. Ana ing terminology bahasa Jawa, dalang asale seko singkatan ngudhal piwulang.
Ngudhal sing artine mbongkar utawa nyebarake lan piwulang sing artine pengajaran, pendidikan, ilmu
pengetahuan, informasi. Dadi Dalang ing wayang ora gur nunjukake aspek tontonan wae, nanging uga ana
bimbingane. Amarga saka kuwi, sakliyane nguwasai teknik pedalangan kanggo aspek hiburan, dalang kudu
duweni pengetahuan sing luas lan bisa menehi efek.
Karakter ing wayang iku ana atusan. Wayang sing ora dimainke didelehake ana ing wit gedhang cerak
karo dalang. Nek wayang dimainke, wayang muncul dadi bayangan ana ing layar putih ing ngarep dalang.
Ragam mainke wayang dibagi dadi 4 kategori: grip crita, bermain carangan, bermain gubahan lan bermain
karangan. Bermain grip nduweni crita sing berakar saka perpustakaan Wayang, nanging yen bermain carangan
gur baris besare wae sing dijupuk saka perpustakaan Wayang. Bermain gubahan ora berakar saka crita nanging
nganggo panggonan sing tepat saka perpustakaan wayang.
Kekuatan sing utama ana ing wayang, iya uga nuduhake identitas, yaiku isi saka nilai filsafat. Boneka
urip lan berkembangwaktu sing suwe iku kasil nyerap nilai-nilai lan kebajikan hidup lan terus dilestarekake ana
ing berbagai pertunjukan wayang. Mulai saka pemujaan leluhur, wayang wes religius, entuk masukan saka
Hindhu, saengga wayang dadi media sing kuat kanggo ritual lan pesan etika. Proses akulturasi isi negesake isi-
isi posisi wayang kanggo sumber etika lan filsafat lan terus disampekake ana ing masyarakat umum. Amarga
kuwi ana pendapat, ora beda menawa wayang kanggo buku filsafat, yaiku filsafat sing bisa digunakake kanggo
sumber etika ing kauripan pribadi lan umum. Tontonan wayang dudu maneh mung bayangan utawa “wayang,
nanging kanggo ngaurip wewayangane” sing nuduhake bayangan kauripane manungsa. Ing pertunjukan
wayang iso ngerasakake kauripane manungsa saka lair nganti tekane pati. Lakune uripe manungs kanggo usaha
negakake hak lan kanggo ngalahake kang ora bener.

A. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku Siswa Bahasa Jawa kelas XI, PPT materi teks eksposisi

B. Glosarium
 Eksposisi: memberi informasi atau pengetahuan
 Faktual: sesuai kenyataan
 Historis: bisa diceritakan

C. Daftar Pustaka
Widaryatmo Gandung, dkk. 2014. Prigel Basa Jawa 2.Jakarta:Erlangga

20
21
REFLEKSI SISWA

Anda mungkin juga menyukai