Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Dalam pasal 10 UU No. 5 Tahun 2014 menyebutkan bahwa pegawai ASN
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Untuk dapat mewujudkan dan menjalankan fungsi ASN sesuai
dengan bidang keahlian, maka pegawai ASN diharuskan mengikuti kegiatan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) yang diadakan oleh
instansi pemerintah sesuai peraturan UU No.5 tahun 2014 Pasal 64 ayat 2.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara (PERLAN) Nomor 1
tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)
menyebutkan bahwa pendidikan dan pelatihan dasar CPNS dilakukan secara
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan dasar ini dilaksanakan dalam rangka mengenalkan dan
menginternalisasi nilai-nilai dasar PNS. Dengan pemberlakuan pola pelatihan
yang terintegrasi, diharapkan terbentuk kompetensi PNS yang nantinya dapat
menjadi tonggak baru dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat
melalui pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Tidak hanya menerapkan nilai
ANEKA, namun dalam menjalankan profesinya seorang ASN harus menerapkan
tiga prinsip ASN yaitu penerapan Manajemen ASN, WoG, dan Pelayanan Publik.
Penulis adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas sebagai guru di
SD Inpres 1 Margapura Kecamatan Bolano Lambunu dibawah naungan instansi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong. Sebagai guru
dengan status Calon Pegawai Negeri Sipil, penulis saat ini sedang mengikuti
pelatihan dasar bagi calon pegawai negeri sipil yang sejalan dengan UU No. 5
Tahun 2014 (UU ASN) merujuk pada pasal 63 ayat (3) dan ayat (4). Dalam
pelatihan dasar ini CPNS dibekali dengan ilmu pembentukan karakter seperti
sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI, dan agenda habituasi guna menghasilkan pegawai ASN yang
profesional , memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme sesuai dengan harapan dari pemerintah
dan selanjutnya nilai-nilai dasar ini diaktualisasikan dalam kegiatan- kegiatan
yang mengacu pada isu actual yang terjadi dimasing-masing unit kerja.
Nilai-nilai dasar PNS diterapkan oleh penulis sesuai tugas pokok
fungsinya sebagai guru kelas VI di SD Inpres 1 Margapura. Salah satu tugas
pokok dan fungsi utama seorang guru adalah merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi kegiatan pembelajaran hal tersebut sejalan dengan fungsi dan peran
ASN. Dalam melakukan kegiatan pembelajaran ada beberapa factor yang
mempengaruhi tingkat keberhasilan pembelajaran tersebut antara lain : Factor
pendidik, factor peserta didik, factor kegiatan pembelajaran, faktor kurikulum,
factor model dan metode pembelajaran dan factor bahan ajar. Berdasarkan
pengamatan penulis, semenjak merebaknya wabah virus covid-19 di Indonesia
dan diberlakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah pada
tanggal 16 Maret 2020 oleh pemerintah, ada beberapa masalah yang ditemukan
oleh penulis di SD Inpres 1 Margapura khususnya kelas VI terkait kegiatan
pembelajaran pada masa pandemik.
Pada masa pandemik ini, guru dan peserta didik kelas VI di SD Inpres 1
Margapura dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada, dimana
perubahan kebiasaan pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka
disekolah beralih ke metode belajar dari rumah. Perubahan pola kegiatan
pembelajaran tersebut memberikan dampak yang signifikan, karena penulis
menemukan ada beberapa issue yang terkait dengan kegiatan pembelajaran pada
masa pandemik. Issue yang pertama adalah rendahnya minat belajar peserta didik
kelas VI, hal tersebut terlihat dari kurang antusianya peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga masih ada peserta didik yang absen,
peserta didik lebih cenderung memilih untuk bermain bersama temannya dan lalai
dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Kedua rendahnya hasil
belajar peserta didik kelas VI hal itu terlihat dari nilai ulangan harian maupun mid
semester peserta didik dibawah nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah
yaitu 70. Ketiga kurangnya kerjasama antara orang tua peserta didik dan guru
dalam proses pembelajaran selama masa pandemic Covid-19, hal itu ditandai
dengan kurangnya pengawasan orang tua selama peserta didik belajar dirumah,
dimana peserta didik lebih banyak bermain sosmed (Facebook dan Instagram) dan
game online ketimbang belajar.
Sebagai pendidik yang profesional guru harus mampu menemukan solusi
dan menyelesaikan masalah yang terjadi dikelasnya, guru dituntut untuk dapat
merancang model pembelajaran yang kreatif dan inovatif guna mengoptimalkan
seluruh potensi peserta didik agar kegiatan pembelajaran selama pandemik dapat
berlangsung secara efektif dan efesian sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Guru dalam melaksanakan pembelajaran harus senantiasa mampu menciptakan
suasana yang menyenangkan sehingga aktifitas belajar dapat mendorong peserta
didik untuk belajar lebih aktif, sehingga dapat menumbuhkan keterampilan
berpikir kritis, kreatif, dan solutif dalam menghadapi masalah. Penerapan kegiatan
pembelajaran juga harus disesuaikan dengan situasi, kondisi, tujuan, fasilitas dan
kemampuan guru serta kemampuan peserta didik.

1.1.1 Penetapan Isu


Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, penulis melakukan
proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas dan
dapat dicarikan solusi oleh penulis. Dalam proses analisis isu tersebut, penulis
menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan) dan USG USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth) kemudian penulis juga melakukan brainstorming
dengan atasan langsung yaitu bapak coordinator wilayah kecamatan Bolano
Lambunu selaku mentor dalam kegiatan aktualisasi ini.
Dari hasil analisis yang dilakukan penulis dengan menggunakan teknik
APKL dan USG dengan rentang skor nilai antara 1 sampai 5 dengan ketentuan
nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4
berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat besar, didapatkan core issue dengan total
skor tertinggi yaitu ”Rendahnya minat belajar peserta didik kelas VI pada masa
pandemic Covid-19 di SD Inpres 1 Margapura”.
Untuk menerapkan prinsip ASN yaitu Manajemen ASN, WoG, dan
Pelayanan Publik yang telah dipelajari pada agenda III, dalam menentukan core
issue penulis juga melakukan konsultasi dan koordinasi dengan metor yang dalam
hal ini adalah Bapak Muslim, S.Pd.I.,MM selaku Koordinator Pendidikan wilayah
kecamatan Bolano Lambunu. Brainstorming dengan atasan langsung dilakukan
penulis sebanyak dua kali, secara tatap muka dan daring (WA). Berdasarkan data
dan fakta yang dikemukan oleh penulis serta melihat kondisi yang ada saat ini di
SD Inpres 1 Margapura maka mentor memberikan masukan, saran serta
persetujuan terkait issue yang tepat untuk dijadikan prioritas agar segera
diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan dan rencana aksi yang diusulkan oleh
penulis. Issue yang diusulkan dan disetujui oleh mentor adalah ”Rendahnya minat
belajar peserta didik kelas VI pada masa pandemic Covid-19 di SD Inpres 1
Margapura”.
Dari hasil analisis issue dengan menggunakan APKL dan USG serta
brainstorming dengan atasan langsung maka telah ditetapkan core issue yang
terpilih untuk segera diatasi, yaitu ”Rendahnya minat belajar peserta didik kelas
VI pada masa pandemic Covid-19 di SD Inpres 1 Margapura”. Issue tersebut jika
tidak cepat diatasi dan dibiarkan maka akan berdampak pada hasil belajar dan
prestasi akademik peserta didik sehingga akan menghasilkan Sumber Daya
Manusia yang memiliki pengetahuan yang rendah dan tidak dapat bersaing dalam
kompetensi di tingkat pendidikan yang lebih tinggi maupun dalam kehidupan
bermasyarakat.
1.1.2 Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang diharapkan
 Kondisi saat ini : Selama pandemik minat belajar peserta didik kelas VI di
SD Inpres 1 Margapura sangat rendah, hal tersebut terlihat dari hasil
belajar dan presentase kehadiran peserta didik yang mengalami penurunan.
 Kondisi yang diharapkan : Walaupun dalam masa pandemik peserta didik
diharapkan dapat tetap menerima pembelajaran tetap bersemangat dalam
belajar, melalui pendampingan belajar di rumah dan memanfaatkan media
pembelajaran serta BUPENG peserta didik memperoleh pembelajaran
sebagaimana mestinya meskipun dengan konsisi yang kuarang kondusif
karena pandemik.

1.1.3 Analisa Dampak Isu


Dampak isu rendahnya minat belajar peserta didik kelas VI pada masa
pandemic covid-19 di SD Inpres 1 Margapura jika tidak diberi perhatian khusus
dan dibiarkan terus menerus maka dapat menimbulkan dampak-dampak seperti:
1. Peserta didik tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran selama
pandemik.
2. Peserta didik tidak mengerjakan tugas dan mengirimkan tugas yang
diberikan guru dengan tepat waktu.
3. Penurunan hasil belajar dan prestasi akademik peserta didik.
4. Peserta didik akan sulit mengembangkan potensi dalam diri karena
sempitnya pengetahuan.
5. Tidak terbentuknya karakter/sikap disiplin dalam diri peserta didik yang
merupakan salah satu tujuan dari kurikulum k 13.

1.2 VISI, MISI DAN GAMBARAN ORGANISASI


Visi adalah suatu pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik
yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada masa yang akan datang. Misi adalah
pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya
mewujudkan visi. Gambaran Singkat merupakan sebuah bentuk tulisan atau cerita
yang disampaikan untuk menyampaikan informasi secara padat dan jelas.
1.2.1 Visi Misi Kabupaten Parigi Moutong
Kabupaten Parigi Moutong adalah salah satu Daerah tingkat II di
Provinisi Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu Kota kabupaten Parigi
Moutong ini terletak di Parigi. Kabupaten Parigi Moutong melingkupi
sebagian besar dari daerah pantai timur Sulawesi Tengah dan Teluk
Tomini. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 6.231,85 km² dan
berpenduduk sebanyak 490.915 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 251.381 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 239.534 jiwa.
Mengacu pada permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu
strategis yang perlu diselesiakan dalam jangka menengah dan berpijak
pada prioritas pembangunan dalam RPJPD Kabupaten Parigi Moutong,
RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2016-2021, RPJMNas tahun
2015-2019 serta prioritas pembangunan nasional, maka visi Pembangunan
Kabupaten Parigi Moutong adalah “Memantapkan Kabupaten Parigi
Moutong Terdepan, Maju, Adil, Merata, Berkelanjutan dan Berdaya
Saing”.
Untuk mewujudkan visi Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong
ditempuh melalui 8 (misi) yaitu sebagai berikut:
1. Memantapkan reformasi birokrasi dan tata kelola keungan daerah
akuntabel;
2. Memantapkan pembangunan infrastruktur yang maju dan merata
diseluruh wilayah;
3. Memajukan kualitas dan cakupan layanan pendidikan dan
menggalakan kesehatan berdaya saing;
4. Meningkatkan kesejahteraan social yang berkeadilan dan
mengentaskan kemiskinan;
5. Mewujudkan pembangunan ekonomi yang adil dan meningkatkan
investasi berbasis pertanian dan pariwisata yang berdaya saing;
6. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan
desa/kelurahan-kecamatan terdepan;
7. Meningkatkan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan dan mitigasi
kebencanaan;
8. Meningkatkan keamanan dan ketertiban diseluruh wilayah.

1.2.2 Gambaran Singkat Organisasi


1.2.3 Tugas dan Fungsi Peserta
Guru merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan,
dimana guru memegang peranan yang sangat vital dalam penyelenggaraan
pendidikan formal pada khususnya. Demi terciptanya pendidikan yang
baik, guru harus memenuhi standar kualifikasi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, serta menguasai kompetensi pedagogik, profesionalisme,
kepribadian, dan sosial seperti yang diatur dalam Permendiknas Nomor 16
Tahun 2017 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Selain tuntutan tersebut, lebih jauh guru berkewajiban untuk menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai pelaksana pendidikan tersebut.
Tugas dan fungsi guru dijelaskan dalam BAB XI Pasal 39 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 20 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru yaitu:
1. Merencanakan pembelajaran
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
4. Membimbing dan melatih peserta didik
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok
yang sesuai
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
Lebih lanjut tugas guru dijelaskan dalam Permendiknas Nomor 35
Tahun 2010 tentang petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya, diantaranya:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
2. Menyusun silabus pembelajaran
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
5. Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran
di kelasnya
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
8. Melaksanakan pembelajaran, perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya (khusus guru kelas)
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran
13. Melaksanakan pengembangan diri
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif
15. Melakukan presentasi ilmiah
Selain tugas guru yang sudah dijabarkan di atas, terdapat beberapa
fungsi lain yang terkandung dalam Pasal 20 UndangUndang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 40 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
yakni:
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode
etik guru serta nilai-nilai agama dan etika.
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik, lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

1.3 TUJUAN
Tujuan merupakan sasaran yang hendak di capai oleh pribadi atau
organisasi dalam menjalankan kegiatannya sebagai indikator dalam
mencapai keberhasilan. Adapun tujuan dari kegiatan aktualisasi adalah
sebagai berikut:
1. Menerapkan dan membiasakan penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu
ANEKA di lingkungan unit kerja SD Inpres 1 Margapura, serta
membentuk kepribadian dan karakter ASN yang profesional dalam
memahami kedudukan dan perannya sebagai ASN dalam NKRI
dengan menerapkan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayan
publik serta perekat dan pemersatu.
2. Menyelesaikan isu rendahnya minat belajar peserta didik kelas VI pada
masa pandemic covid-19 di SD Inpres 1 Margapura berdasarkan
analisis penyebab yang dapat dilihat pada lampiran.
3. Menemukan pemecahan masalah dari isu-isu tersebut dalam bentuk
kegiatan yang berkontribusi dalam pemecahan isu. Berikut adalah
beberapa tindakan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan
minat belajar peserta didik :
a. Membuat bahan ajar yang kreatif dan inovatif berupa modul
pembelajaran yang sesuai dengan materi.
b. Untuk memanfaatkan kuota yang telah diberikan oleh
Kemendikbud, penulis akan memberikan materi pembelajaran
yang bisa di akses peserta didik melalui youtube.
c. Membuat jadwal 1 minggu sekali untuk melakukan pembelajaran
secara daring bersama peserta didik melalui Google class dan zoom
guna memperkenalkan anak-anak dengan teknologi pembelajaran.
d. Membuat BUPENG (Buku Penghubung) atau buku control agar
guru dapat mengontrol kehadiran peserta didik, selain itu guru dan
orang tua peserta didik bisa saling memberikan informasi dan
melakukan pengawasan terkait proses pembelajaran dan
perkembangan belajar peserta didik selama pandemik.
e. Selalu memberikan semangat kepada peserta didik untuk tetap
semangat dalam belajar meskipun dalam kondisi yang tidak
kondusif.
4. Memperoleh keterkaitan antara visi, misi dan tujuan organisasi dengan
hasil kegiatan dari isu yang diangkat.

1.4 MANFAAT
Manfaat merupakan kegunaan, hasil kerja atau hasil positif yang
diperoleh dari melakukan suatu kegiatan. Adapaun manfaat dari kegiatan
aktualisasi adalah sebagai berikut:
 Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
 Menyelesaikan tugas pelatihan dasar CPNS
 Menjadi pengalaman belajar bagi ASN untuk mengemban
tanggung jawab sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat
 Menjadi ASN yang lebih profesional,berkomitmen,beretika dan
berintegritas tinggi.
 Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
 Bagi siswa
 Menambah minat belajar peserta didik pada kondisi pandemik
 Meningkatkan hasil belajar siswa
 Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran di sekolah
 Bagi Instansi
 Terwujudnya visi dan misi Kabupaten Parigi Moutong
 Peningkatan mutu pelayanan pendidikan
 Mampu memberikan kualias layanan prima dalam melaksanakan
proses belajar mengajar
 Bagi masyarakat yaitu meningkatkan mutu pelayanan pendidikan
yang berkwalitas.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA
Penyelenggaran Kegiatan aktualisasi diharapkan mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN melalui penguatan dan pembiasaan
secara langsung pada unit kerja masing-masing peserta. Nilai-nilai dasar ASN
meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi yang lebih dikenal dengan singkatan ANEKA. Nilai-nilai dasar tersebut
merupakan seperangkat prinsip dalam menjalankan tugas individu ASN yang
bekerja secara profesional.

2.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok,
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Tabel. 2.1 Nilai dan Indikator Akuntabilitas

Nilai Indikator
1) Tanggung Menyelesaikan pekerjaan dan tugas secara
Jawab tuntas dan dengan hasil terbaik serta mampu
mempertanggung jawabkan.
2) Jujur Memberikan laporan kinerja dengan
memberikan bukti nyata dari hasil dan proses
yang dilakukan
3) Kejelasan target Melakukan perencanaan atas apa yang perlu
dilakukan untuk mencapai tujuan dengan
melaui identifikasi program atas kebijakan
yang perlu dilakukan, siapa yang bertangung
jawab, kapan akan dilaksanakan, dan biaya
yang dibutuhkan

4) Netral Menunjukkan sikap netralisasi PNS dan


kepentingan tertentu
5) Orientasi Publik Mengutamakan kepentingan Masyarakat
diatas kepentingan pribadi dan golongan
6) Adil Melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan
ketidakjujuran
7) Transparan Keterbukaan dalam melakukan kegiatan
organisasi
8) Konsisten Melakukan Tindakan yang telah disepakati
dan sesuai peraturan perundangan yang
berlaku dari waktu ke waktu
9) Partisipatif Terlibat secara mental dan kepada
pencapaian tujuan dan ikut bertanggung
jawab.

2.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi ASN mengenai pemahaman nilai-
nilai kebangsaan untuk mengaktualisasikan pokok kebenaran dalam
penilaian kecintaan individu terhadap bangsanya. Indikator nilai dasar
nasionalisme adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Nilai dan Indikator Nasionalisme


Nilai Indikator
1. Ketuhanan 1. Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas
2. Menghormati kemerdekaan beragama
3. Membina kerukunan hidup antar umat beragama
2. Kemanusiaa 1. Mencintai sesama manusia
n 2. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
harkat martabat
4. Membela kebenaran dan keadilan
3. Persatuan 1. Mengutamakan keutuhan bangsa
2. Rela Berkorban
3. Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan
bernegara tanah air Indonesia baik dalam
pikiran, ucapan dan perbuatan
4. Memajukan pergaulan antar esame manusia
5. Menjaga persatuan dalam keberagaman
4. Kerakyatan 1. Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama
2. Mendahulukan kepentingan bersama
3. Tidak memaksakan kehendak
4. Melaksanakan hasil musyawarah mufakat
5. Bertanggungjawab atas keputusan bersama
6. Membangun rasa persaudaraan dengan
berbagai suku dan budaya
5. Keadilan 1. Membangun semangat kekeluargaan dan
Sosial kegotong-royongan
2. Mendahulukan kewajiban daripada hak
3. Gemar menolong orang lain
4. Menghormati hak orang lain dalam pelayanan
public
5. Mengembangkan pola hidup sederhana
6. Mengakui dan menghargai kesempatan berkarya

2.1.3 Etika Publik


Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam
pelayanan publik yakni :
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan pulik dan alat evaluasi.
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual
Prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik :
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2) Dimensi Modalitas
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik Indikator Nilai-nilai dasar
Indikator Nilai-nilai dasar Etika Publik meliputi :

Tabel 2.3 Nilai dan Indikator Etika Publik


Nilai Indikator
1. Jujur 1. Tidak berbohong, dapat dipercaya dalam
memberikan pelayanan.
2. Tidak membebani masyarakat.
3. Menjalankan tugas sesuai hati nurani yang
bersih
2. Terbuka 1. Menyampaikan sesuatu sesuai peraturan yang
berlaku.
2. Siap menerima masukan dari pihak lain.
3. Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam
menjalankan tugas dan sungsinya
3. Tulus 1. Ikhlas dalam memberikan pelayanan.
2. Memberikan pelayanan
4. Sopan 1. Membiasakan atau membudayakan
senyum,sapa,santun dan ramah dalam
memberikan pelayanan.
2. Saling menghargai dan berkomunikasi baik.
3. Menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat.
5. Transparansi 1. Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan.
2. Tidak menyalahgunakan informasi untuk
mencari keuntungan pribadi atau golongan.
6. Bersikap 1. Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang
hormat lain.
2. Mengindahkan nasehat orang lain.
3. Membantu meringankan setiap urusan orang
lain.
4. Menjunjung tinggi harga diri dan martabat
sesama manusia.
7. Bertanggung 1. Menggunakan barang milik negara sesuai
jawab peruntukanya.
terhadap 2. Tidak menjual barang milik negara.
barang milik 3. Memelihara dan tidak merusak barang milik
negara negara
8. Tidak 1. Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan.
diskriminatif 2. Tidak membeda-bedakan ras,suku dan agama
dan adil dalam memberikan pelayanan.
3. Berperilaku adil proporsional dalam
menjalankan tugas.

2.1.4 Komitmen Mutu


Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu
terhadap produk /jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang
menjadi tanggung jawab pegawai negri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optial agar dapat memberi kepuasa kepada stakeholder. Indikator
Nilai-nilai dasar komitmen mutu antara lain :
Tabel 2.4 Nilai dan Indikator Komitmen Mutu
Nilai Indikator
1. Efektif 1. Memenuhi kebutuhan masyarakat
2. Mencapai Target
3. Berhasil guna
2. Efisien 1. Menjalankan tugas dengan tepat dan cermat
2. Bekerja berdaya guna dan bertepat guna
3. Bekerja tanpa kesalahan dan tanpa
pemborosan
3.Inovatif Pewujudan ide kreatif dan menghasilkan sesuatu
yang baru dan bermanfaat
4.Orientasi Mutu 1. Bekerja dengan komitmen bagi kepuasan
masyarakat
2. Bekerja cepat,tepat ramah
3. Melayani dengan hati
4. Melindungi dengan mengayomi
5. Melakukan perbaikan kelanjutan

2.1.5 Anti Korupsi


Anti korupsi adalah tindakan atau perilaku yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok, merugikan
negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Indikator nilai dasar anti korupsi adalah sebagai berikut:

Tabel 2.5 Nilai dan Indikator Anti Korupsi

Nilai Indikator
1. Jujur 1. Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
melakukan pengadaan
2. Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
pengawasan proyek
3. Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
melakukan investasi aset
2. Peduli 1. Tidak membiarkan orang lain merusak atau
menghilangkan barang investasi dan kekayaan
instansi
2. Bersedia memberi keterangan atas kasus
penyalahgunaan wewenang dan kerugian
negara yang sedang dilakukan penanganan
berwajib
3.Mandiri 1. Tidak melakukan penyuapan untuk
melancarkan urusanya
2. Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa
apapun pada petugas /pejabat yang telah
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
3. Tidak tergantung dengan orang lain dalam
melaksanakan tugas pokoknya
4.Disiplin 1. Tidak melakukan tindakan melawan hukum
2. Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku
5.Tanggung 1. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk
jawab menguntungkan diri sendiri/orang lain dan
korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara
2. Tidak menerima imbalan apapun atas
pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya
6.Kerja keras 1. Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta
imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan
yang menjadi tugas dan tanggung jawabya
2. Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja
keras untuk mendapatkan hasil terbaik
3. Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk
mendapatkan hasil terbaik
7.Sederhana 1. Efesien dalam menggunakan sumber daya
untuk medapatkan hasil terbaik
2. Mensyukuri apapun hasil yang tercapainya
setelah melakukan upaya maksimal
3. Memiliki gaya hidup sederhana yang akan
mempengaruhi pelaksanaan tugas pokoknya
4. Mengunakan dan memelihara aset Negara
8.Berani 1. Berani menolak perintah yang berlawanan
dengan hukum dan dapat merugikan negara
2. Berani memberikan informasi sesuai fakta
9.Adil 1. Memberikan layanan sesuai dengan aturan
yang berlaku secara konsisten pada semua
orang
2. Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi
haknya

2.1 PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA DALAM


NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Peran ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
perekat dan pemersatu bangsa, selain itu ASN juga berperan dalam perencanaan,
pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Sedangkan kedudukan ASN yaitu sebagai unsur aparatur negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yaitu dapat dilihat dari aspek pelayanan
publik, whole of government, serta manajemen ASN.

2.2.1 Manajemen ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN yang bertujuan untuk
menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi
dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga di harapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil negara yang unggul, selaras dengan perkembangan jaman.
Semua itu tidak terlepas dari Kode etik dan perilaku ASN yang menjadi
landasan dalam memberikan pelayanan publik yang prima. Asas-asas
manajemen ASN yaitu :
- Kepastian Hukum - Kesejahteraan
- Profesional - Akuntabilitas
- Keterpaduan - Efektifitas dan Efesien
- Delegasi - Non Diskriminatif
- Netralisasi - Persatuan dan kesatuan
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan sistem merit yang
merupakan kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar, serta tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul,
jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Pada
pengelolaan ASN, sistem merit pada dasarnya merupakan konsepsi
manajemen SDM yang menggambarkan penerapan objektivitas dalam
keseluruhan proses yakni pertimbangan kemampuan dan prestasi ASN.
Objektivitasan ini diperlukan dalam hal perekrutan, pengangkatan,
penempatan, dan promosi

2.2.2 Pelayanan Publik


Pelayana publik adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa atau pelayanan administratif yang disediakan oeleh penyelenggara
pelayanan publik. Pelayanan Publik juga berarti Segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat dan
di daerah dalam bentuk barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Unsur-unsur pelayanan publik adalah penyelengaraan
pelayanan publik, penerima pelayanan dan Kepuasan yang diberikan atau
diterima oleh penerima layanan. Prinsip pelayanan publik adalah sebagai
berikut:

Tabel 2.6 Prinsip Pelayanan Publik

Prinsip Keterangan
1) Partisipatif Melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi hasilnya
2) Transparan Menyediakan akses bagi warga negara
untuk mengetahui segala hal terkait
pelayanan publik yang di selenggarakan
3) Responsif Wajib mendengar dan memenuhi tuntutan
kebutuhan warga negaranya
4) Tidak Diskriminatif Sikap atau prilaku tidak membedakan antara
satu individu dan individu yang lain pada
pemberian layanan atas dasar perbedaan
latar berlakang individu itu sendiri seperti
status sosial, agama, profesi, jenis kelamin
dll;
5) Mudah dan Murah Berbagai persyaratan yang di butuhkan
masyarakat harus masuk akal dan mudah
untuk di panuhi, serta biaya yang di
butuhkan untuk mendapatkan layanan
terjangkau oleh seluruh warga negara;
6) Efektif dan Efisien Mampu mewujudkan tujuan – tujuan
yang hendak dicapainya dan cara
mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
dengan prosedur yang sederhana
7) Aksesibilitas Dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik (dekat,
terjangkau dengan kendaran publik,
mudah dilihat, gampang ditemukan) dan
dapat dijangkau dalam arti non fisik yang
terkait dengan biaya yang harus dipenuhi
masyarakat.
8) Akuntabel Harus dapat dipertanggung jawabkan
secara terbuka kepada masyarakat
9) Berkeadilan Dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan
rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
2.2.3 Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari seluruh sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
managemen program dan pelayanan publik. Penyelengaraan pemberian
pelayanan dapat dilakukan melalui pembelajaran konsep WoG, penerapan
WoG, dan Best practice penerapan WoG. Indikator pendekatan dari nilai
WoG yang dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara
kelembagaan terdiri dari koordinasi, komunikasi, serta kolaborasi dan
sinkronisasi.
Penerapan WoG menjadi begitu penting dan patut ditumbuh
kembangkan dalam penyelengaraan pelayanan publik karena dapat
mengatasi kemungkinan disintegrasi yang disebabkan karena latar
belakang keberagaman nilai, budaya, adat isti-adat dan sebagainya. Selain
itu dapat juga menimalisir kompetisi antar sektor. Kompetensi antar sektor
bisa menyebabkan masing-masing sektor tumbuh namun tidak berjalan
beriringan atau bisa saling membunuh, serta dapat menciptakan
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik kepada masyarakat. Salah
satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-Government
yang merupakan tata kelola pemerintahan yang diselenggarakan secara
terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi informasi agar hubungan-
hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat
berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif.

2.2 RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI


Rencana kegiatan aktualisasi “Rendahnya minat belajar peserta didik kelas
VI pada masa pandemic Covid-19 di SD Inpres 1 Margapura dapat dilihat dari
tabel 1.
Tabel Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : SD Inpres 1 Margapura Kecamatan Bolano Lambunu


Isu yang Diangkat : Rendahnya minat belajar peserta didik kelas VI pada masa pandemic Covid-19 di SD Inpres 1 Margapura
Gagasan Pemecahan : Pemanfaatan modul pembelajaran dan BUPENG (Buku penghubung) sebagai alat kontrol kegiatan pembelajaran siswa
Isu selama pandemik
1 2 3 4 5 6 7 8
Keterkaitan Keterkaitan Penguatan
Kontribusi
Substansi Mata Substansi Mata Nilai-nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Pelatihan Agenda Pelatihan organisasi
Misi Organisasi
II (ANEKA) Agenda III
1. Konsultasi dan Akuntabilitas Manajemen Kontirbusi
koordinasi dengan Tanggung jawab ASN kegiatan ini
Bahan dan rencana
mentor dan rekan Kejelasan target Akuntabilitas mendukung misi
rancangan
lain yang terkait 1. Menyiapkan Komitmen Mutu daerah
kegiatan yang
bahan konsultasi Inovatif Pelayanan “Memajukan
akan
Anti Korupsi Publik kualitas dan
dikonsultasikan
Mandiri Partsipatif cakupan
Kerja Keras Responsif layanan
2. Berkonsultasi Masukan, saran, Akuntabilitas pendidikan dan
dengan mentor serta persetujuan Tanggung jawab WoG menggalakan
terkait dari mentor Kejelasan target Koordinasi kesehatan
persetujuan dan Jujur Komunikasi berdaya saing”
pelaksanaan Nasionalisme
aktualisasi Kerakyatan
Keadilan Sosial
Etika Publik
Terbuka
Sopan
Bersikap Hormat
Anti Korupsi
Mandiri
Sederhana
Berani
Kerja keras
Akuntabilitas
Tanggung jawab
Kejelasan target
Jujur
Nasionalisme
Masukan, serta Kerakyatan
Keadilan Sosial
3. Berkoordinasi dukungan dari
Etika Publik
dengan rekan rekan lainnya
Terbuka
lain yang terkait terkait pelaksanaan Sopan
aktualisasi Bersikap Hormat
Anti Korupsi
Mandiri
Sederhana
Berani
Kerja keras

2. Membuat modul 1. Mencari Hasil identifikasi Akuntabilitas Manajemen Kontirbusi


pembelajaran referensi yang materi/draft isi Tanggung jawab ASN kegiatan ini
berdasarkan sesuai untuk materi modul Kejelasan target Akuntabilitas mendukung misi
kurikulum darurat pembuatan pembelajaran Jujur Profesional daerah
Anti Korupsi
Mandiri Pelayanan “Memajukan
modul Sederhana Publik kualitas dan
pembelajaran Kerja keras Partsipatif cakupan
yang akan dibuat Efektif & efesien layanan
dimasa pandemik berdasarkan Aksesbilitas pendidikan dan
kurikulum menggalakan
darurat dimasa WoG kesehatan
pandemik Koordinasi berdaya saing”
Komunikasi

Akuntabilitas
Tanggung jawab
Kejelasan target
Konsisten
Etika Publik
Bertanggung jawab
Draft Konsep
2. Merancang dan terhadap barang
rancangan dan
menyusun modul milik Negara
bentuk modul
pembelajaran Komitmen Mutu
pembelajaran
Efektif dan efesien
Inovatif
Orentasi Mutu
Anti Korupsi
Mandiri
Kerja keras
3. Berkordinasi Masukan, saran, Akuntabilitas
dengan kepala serta persetujuan Tanggung jawab
sekolah dan Kejelasan target
coordinator Jujur
wilayah selaku Nasionalisme
mentor terkait Kerakyatan
keterpaduan Keadilan Sosial
dari mentor terkait Etika Publik
antara modul
keterpaduan materi Terbuka
pembelajaran
pembelajaran. Sopan
dengan
Bersikap Hormat
kurikulum
Anti Korupsi
darurat yang Mandiri
berlaku Berani
disekolah Kerja keras

Akuntabilitas
Tanggung jawab
Etika Publik
Bertanggung jawab
4. Mencetak modul terhadap barang
pembelajaran Hard file modul milik Negara
yang telah pembelajaran Anti Korupsi
disusun Efesien
Anti Korupsi
Jujur
Mandiri
Kerja keras
5. Memberikan Tersampaikannya Akuntabilitas
hasil rancangan hasil rancangan ke Tanggung jawab
Jujur
Etika Publik
Transparansi
Terbuka
modul kepada Sopan
mentor
mentor Bersikap Hormat
Anti Korupsi
Mandiri
Berani
Kerja keras

3. Membuat Akuntabilitas Manajemen Kontirbusi


administrasi kelas Tanggung jawab ASN kegiatan ini
Kejelasan target Akuntabilitas mendukung misi
Konsisten Profesional daerah
Etika Publik “Memajukan
Bertanggung jawab Pelayanan kualitas dan
terhadap barang Publik cakupan
1. Merancang dan
Hard file RPP milik Negara Efektif & efesien layanan
membuat RPP
Komitmen Mutu Akuntable pendidikan dan
Efektif dan efesien Responsif menggalakan
Inovatif kesehatan
Orentasi Mutu berdaya saing”
Anti Korupsi
Jujur ,Mandiri
Kerja keras
2. Merancang dan Hard file LKPD A Akuntabilitas
membuat LKPD Tanggung jawab
Kejelasan target
Konsisten
Etika Publik
Bertanggung jawab
terhadap barang
milik Negara
Komitmen Mutu
Efektif dan efesien
Inovatif
Orentasi Mutu
Anti Korupsi
Mandiri , Kerja keras
Akuntabilitas
Tanggung jawab
Kejelasan target
Konsisten
Etika Publik
Bertanggung jawab
3. Membuat form Hard file Evaluasi terhadap barang
evaluasi Pembelajaran milik Negara
pembelajaran Komitmen Mutu
Efektif dan efesien
Inovatif
Orentasi Mutu
Anti Korupsi
Mandiri
Kerja keras
Akuntabilitas
Tanggung jawab
Kejelasan target
Konsisten
Etika Publik
Bertanggung jawab
1. Membuat draft terhadap barang Manajemen
Draft rancangan
rancangan Buku milik Negara ASN
Buku Penghubung Kontirbusi
Penghubung Komitmen Mutu Akuntabilitas
kegiatan ini
Efektif dan efesien Profesional
mendukung misi
Inovatif
daerah
Orentasi Mutu Pelayanan
“Memajukan
Membuat Anti Korupsi Publik
kualitas dan
BUPENG (buku Mandiri Efektif & efesien
4. cakupan
penghubung) Kerja keras Mudah murah
layanan
Akuntabilitas Aksesbilitas
pendidikan dan
Tanggung jawab Transparansi
menggalakan
Kejelasan target
kesehatan
Jujur WoG
berdaya saing”
2. Melakukan Nasionalisme Koordinasi
diskusi bersama Masukan, saran, Kerakyatan Komunikasi
mentor tentang serta persetujuan Keadilan Sosial
draft Buku dari mentor Etika Publik
Penghubung Terbuka, Sopan
Bersikap Hormat
Anti Korupsi
Mandiri , Berani
Kerja keras
Akuntabilitas
Tanggung jawab
Etika Publik
Bertanggung jawab
3. Mencetak modul
terhadap barang
pembelajaran Hard file Buku
milik Negara
yang telah Penghubung
Anti Korupsi
disusun
Efesien
Anti Korupsi
Jujur, Mandiri
Kerja keras

5. Sosialisasi Akuntabilitas Manajemen Kontirbusi


1. Melakukan
mengenai minat Tanggung jawab ASN kegiatan ini
konsultasi
belajar dan Kejelasan target Akuntabilitas mendukung misi
dengan kepala
pembagian modul Jujur Profesional daerah
sekolah dan
pembelajaran dan Nasionalisme “Memajukan
coordinator
BUPENG kepada Masukan, saran, Kerakyatan Pelayanan kualitas dan
wilayah selaku
orang tua/wali serta persetujuan Keadilan Sosial Publik cakupan
mentor tentang
peserta didik dari mentor Etika Publik Transparansi layanan
sosialisasi
Terbuka, Sopan Tidak pendidikan dan
pentingnya minat
Bersikap Hormat disktiminatif menggalakan
belajar bagi
Anti Korupsi kesehatan
keberhasilan
Mandiri ,Sederhana WoG berdaya saing”
peserta didik
Berani. Kerja keras Koordinasi
2. Menyiapkan Draft materi Akuntabilitas Komunikasi
materi untuk sosialisasi Tanggung jawab
sosialisasi Kejelasan target
Komitmen Mutu
Inovatif
dengan tema
Anti Korupsi
minat belajar
Mandiri
Kerja Keras
Akuntabilitas
Tanggung jawab
3. Menentukan Kejelasan target
Hard file
jadwal dan lokasi Komitmen Mutu
undangan
pembagian Efektif dan efesien
sosialisasi
modul Anti Korupsi
Mandiri
Kerja Keras
Akuntabilitas
Tanggung jawab
Nasionalisme
Kerakyatan
4. Melaksanakan
Keadilan Sosial
kegiatan Terlaksananya
Etika Publik
sosialisasi kegiatan sosialisasi
Terbuka, Sopan
tentang tentang pentingnya
Bersikap Hormat,
pentingnya motivasi belajar
trasparansi,tulus
motivasi belajar
Anti Korupsi
Adil, Mandiri ,
Berani
Kerja keras
5. Membagikan Peserta didik Akuntabilitas
modul menerima hardfile Tanggung jawab
Kejelasan target
Nasionalisme
pembelajaran Keadilan Sosial
dan BUPENG modul Etika Publik
kepada masing- pembelajaran dan Terbuka, Sopan
masing peserta Bupeng Bersikap Hormat
didik Anti Korupsi
Mandiri
Kerja keras

Anda mungkin juga menyukai