Di Susun Oleh :
M. Ridho’i Efendi
Moh. Maulidan Abi Abdillah
Ahmad Fadorosid Pamungkas
Roni Sugianto
Kavel Kafabi Fahrozi
Aisyah Ramadhani
Nafisah
2023
LEMBAR PENGESAHAN
4. Dosen Pembimbing
Nama Lengkap & Gelar : AHMAD HAFAS RASYIDI, S.Ag., MM
NIDN : 0706107401
Dosen Pembimbing,
NIDN : 0706107401
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkah,rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan PKBI ini dapat terselesaikan. Laporan ini
dimaksudkan untuk memenuhi sebagian salah satu syarat setelah kegiatan peningkatan
kompetensi berbasi industri (PKBI) berlangsung.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pembimbing dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan
selama penyusunan laporan ini. Penulis menyadari bahwa Laporan ini belum sepenuhnya
sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak. Semoga Laporan PKBI ini memberikan manfaat dan berguna untuk dipahami
bagi para pembaca pada umumnya dan bagi mahasiswa pada khususnya serta dapat
dikembangkan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................................2
KATA PENGANTAR.................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................9
PROFIL PERUSAHAAN........................................................................................................9
BAB III......................................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................20
3.2 Saran..............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................2
BAB I
Pada era globalisasi ini perguruan tinggi di tuntut untuk dapat menghasilkan lulusan
yang berkompeten, sehingga lulusan dapat siap menghadapi tingginya persaingan di era
globalisasi. Persaingan di era globablisasi ini mencakup segala bidang mulai dari ilmu
pengetahuan, teknologi informasi, pendidikan hingga dunia kerja, Sebagai contoh Persaingan
di dunia kerja yang semakin ketat dan sulit juga menuntut perguruan tinggi untuk
mempersiapkan lulusan yang berkualitas dan kompeten yang memiliki daya jual tinggi
dibidangnya sehingga mampu bersaing didunia kerja.
peningkatan kompetensi berbasi industri (PKBI) adalah suatu bentuk kegiatan yang
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk terjun langsung dalam sebuah
industri dan dunia kerja yang mungkin tidak ditemukan dikampus, sekaligus sebagai proses
pembelajaran mahasiswa yang sedang membangun dan mengetahui keberhasilan dan
permasalahan yang di hadapi. PKBI dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya
meningkatkan Misi dan Bobot pendidikan bagi mahasiswa dan untuk mendapat nilai tambah
yang lebih besar pada pendidikan tinggi.
Mendapatkan pekerjaan adalah sesuatu yang sangat sulit. Persaingan yang ketat,
lapangan pekerjaan yang sempit, dan masih banyak hal lainnya yang jadi penyebab sulitnya
mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya kuliah kerja lapangan, mahasiswa diharapkan
mendapat pengalaman dalam mengenal dunia kerja, dan memahami lingkungan kerja yang
baik. Hal ini tentunya membantu mahasiwa untuk mendapatkan gambaran mengenai cara
kerja yang baik dan disiplin, sehingga kelak mahasiswa dapat menjadi pekerja yang handal
dalam bidangnya, dan mampu untuk menembus ketatnya persaingan di dunia kerja.
Bagi mahasiswa, kegiatan PKBI harus dirasakan sebagai pengalaman belajar yang
baru yang tidak di peroleh di dalam kampus, sehingga selesainya Laporan PKBI, mahasiswa
akan memiliki wawasan guna bekal hidup dan bersosialisasi di tengah masyarakat pada saat
melaksanakan pengabdian kepada bangsa dan Negara di kemudian hari. Pada konsetrasi
manjemen pemasaran, penting untuk mengetahui seputar dunia perusahaan dalam
menjalankan operasional untuk menghasilkan laba dan bagaimana produksinya serta keuangan
perusahaan..
Dalam mengetahui bagaimana sebuah standar dalam suatu perusahaan maka kami
megunjungi sebuah perusahaan besar di Kota Yogyakarta, yaitu PT Madubaru PG-PS
Madukismo. PT Madubaru PG-PS Madukismo adalah perusahaan industri gula dan
alkohol/spritus.. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana sebuah perusahaan
menerapkan sebuah standari akuntansi. Selain itu, apa saja tantangan dan hambatan yang
dihadapi oleh PT Madubaru PG-PS Madukismo. Dalam kunjungan ke PT Madubaru PG-PS
Madukismo kami melihat bagaimana keadaan suatu pabrik dan proses dari pembuatan gula
dan spritus.
1. Bagi para Mahasiswa, penulisan ini bertujuan untuk menambah pemahaman tentang
konsep industri PT Madubaru PG-PS Madukismo
2. Bagi para Mahasiswa, penulisan ini bertujuan untuk menginformasikan tentang langkah-
langkah kerja yang sistematis pada pembuatan gula dan alkohol
4. Bagi para Dosen, penulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menilai tingkat
ketercapaian Mahasiswa dalam partisipasi kegiatan PKBI (Peningkatan Kompetensi
Berbasis Industri) di Yogyakarta.
5. Bagi para Dosen, penulisan ini bertujuan sebagai dasar acuan untuk meningkatkan
kualitas program PKBI (Peningkatan Kompetensi Berbasis Industri) di Yogyakarta.yang
lebih baik lagi di masa mendatang.
A. Bagi Mahasiswa
2. Kegiatan belajar dalam mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja.
B. Bagi Fakultas
1. Bahan pertimbangan / masukan dalam memajukan fakultas baik baik itu peningkatan
mutu dalam bidang akademis maupun non-akademis.
c. Bagi Universitas
Dari kegiatan Peningkatan Kompetensi Berbasis Industri (PKBI) dapat meningkatkan
kerjasama yang baik antara pihak STKIP PGRI Situbondo dengan PT Madubaru PG-PS
Madukismo yang dijadikan obyek PKBI.
Sesuai dengan hasil kunjungan dalam kuliah kerja lapangan yang telah dilaksanakan
pada tanggal 21 s/d 22 Oktober 2023 di Yogyakarta. Penyusun membatasi masalah yang akan
di bahas untuk memudahkan penyusunan laporan ini, dengan demikian rumusan masalah pada
laporan ini adalah sebagai berikut:
2. Bagaimana proses pembuatan gula di PG-PS Madukismo dan apa saja alat yang di
gunakan?
3. Produk apa saja yang di hasilkan dari limbah pembuatan gula di PG-PS Madukismo?
PT. Madubaru yang berlokasi didaerah kabupaten Bantul Provinsi DIY mempunyai
usaha pokok pabrik gula dan pabrik alkohol spritus madukismo dengan potensi dan peluang
pengembangan usaha yang potensial masih memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang
menjadi suatu perusahaan agro industri yang berbasis tebu dan dikelola secara profesional dan
inovatif mengahadapi persaingan bebas di era globalisasi dengan petani sebagai mitra sejati.
Dengan menggunakan strategi bisnis overall cost leadership pada usaha pokok dan
strategi bisnis differensiasi pada diversifikasi usaha maka PT. Madubaru siap menghadapi
persaingan di era globalisasi. PT. Madubaru dengan kepemilikan saham 65% Sri sultan
hamengkubuwono IX (keraton ngayogyakarta hadiningrat ) dan 35% pt rajawali nusantara
indonesia (pt rni),serta pelaksanaan konsep good corporate governance (gcg) secara konsisten
akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat petanii tebu dan insvestor yang
menanamkan modalnya.
Krontaktor utama yang digunakan untuk proses pembuatan gula adalah Machine
Fabriek Sangerhausen yang berasal dari Jerman Timur. Saat ini perusahaan ini berstatus
Perseroan Terbatas atau PT yang diberi nama Pabrik-pabrik Gula Madubaru PT. PG
Madubaru PT ini memiliki dua pabrik yaitu Pabrik Gula Madukismo dan Pabrik Alkohol atau
Spiritus Madukismo.
Hari : Sabtu
Tempat : Yogyakarta
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan
PG-PS Madukismo adalah satu – satunya pabrik gula dan pabrik alkohol/spirtus di
propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengemban tugas untuk mensukseskan program
pengadaan pangan Nasional, khususnya Gula Pasir. Sebagai Perusahaan padat karya banyak
menampung tenaga kerja dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Perusahaan ini dibangun tahun 1955 atas prakarsa Sri Sultan Hamengkubuwono IX
yang diresmikan oleh presiden RI Pertama Ir. Soekarno. Pabrik Gula mulai memproduksi
tahun 1958 dan Pabrik Spritus mulai memproduksi tahun 1959.
PT Madu Baru dibangun di atas lokasi Bangunan Pabrik Gila Padokan ( satu diantara
dari 17 Pabrik Gula di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dibangun Pemerintah belanda, tetapi
di bumi hanguskan pada masa Pemerintah Jepang ), yang terletak di Desa Padokan, Kelurahan
Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta.
Status dari perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas, didirikan tanggal 14 Juni 1955
diberi nama: “Pabrik-Pabrik Gula Madu Baru PT”( P2G Madu Baru PT ), memiliki dua
pabrik, yaitu ;
Produk yang dihasilkan : Gula Bulk, Gula Retail, Alkohol Murni , Spiritus,Suplemen,
Makanan Ternak, Pupuk Madros, Kompor Spiritus Madubaru
Telepon : 0274-377049
Website : www.madubaru.comyr.com
Visi :
PT Madu Baru menjadi perusahaan agro industri yang unggul di Indonesia dengan
petani sebagai mitra sejati.
Misi :
Mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis inti dan
Menempatkan karyawan dan stackholder lainnya sebagai bagian terpenting dalam proses
penciptaan keunggulan produksi dan pencapaian shareholder value
Perusahaan ini memiliki usaha di bidang produksi utama dan sampingan. Produksi
utamanya berupa gula pasir dengan kualitas SHS IA ( Superior Head Sugar ) atau GKP ( Gula
Kristal Putih ). Mutu produksi dipantau oleh P3GI Pasuruan ( Pusat Penelitian Perkebunan
Gula Indonesia ). Sedangkan produk sampingannya berupa:
Mutu dipantau oleh Balai Penelitian kimia Departemen Perindustrian dan PT Sucofindo
Indonesia.
PG-PS Madukismo adalah satu-satunya pabrik gula dan pabrik alkohol atau spritus di Provinsi
DIY.
Dibangun : 1955
Pemilik saham : Awal berdiri 75% milik Sri Sultan Hamengkubuwana IX, 25%
milik pemerintah RI. Saat ini dirubah menjadi 65% milik Sri Sultan Hamengkubuwono X,
35% milik pemerintah RI.
4 maret 1984-24 Februari 2004 : Diadakan kontrak management dengan PT. Rajawali
Nusantara Indonesia (RNI).
Kepala-kepala bagian membawahi kepala sub bagian dan atau kepala seksi. Masing
masing kepala seksi membawahi sub seksi, setiap subbagian dan seksi mempunyai tugas dan
wewenang yang telah ditetapkan oleh direksi.Adapun tugas-tugas administrator dan masing
masing kepala bagian adalah sebagai berikut:
Memelihara hubungan baik dengan organisasi karyawan, misal yayasan pensiunan dan
koperasi karyawan
Kepala bagian sumber daya manusia membawahi kepala seksi pekerjaan, kepala seksi
pelatihan dan pengembangan, kepala seksi poliklinik serta beberapa kepala subseksi.
Kepala bagian umum membawahi kepala seksi rumah tangga dan sekretariat, kepala
seksi kendaraan dan kepala seksi keamanan
6. Kepala Bagian Tanaman, Tugas-tugasnya adalah sebaga berikut :
Memeriksa bahan pmbantu, menentukan redemen tebu dan menentukan jadwal tebang
9. Kepala Bagian Instalasi, Dalam melaksanakan tugasnya bagian instalasi dibantu oleh
beberapa masinis yang bekerja sesuai dengan bagian-bagianny. Adapun tugas-tugas kepala
bagian instalasi adalah sebagai berikut:
A. Jumlah Tenaga Kerja (Karyawan), Sistem Rekruitment, dan Penggajian Tenaga kerja yang
ada di PG/PS Madukismo sekitar 4.500 karyawan, terdiri dari :
1. Karyawan Tetap
Karyawan tetap sebanyak 400 orang. Karyawan tetap pada umumnya menempati
posisi managerial ada pula yang terjun langsung kelapangan, misal masinis dan mandor.
Karyawan tetap ada yang bekerja sepanjang tahun, mereka digaji setiap bulan ada pula yang
bekerja musim giling saja dan mendapati gaji setiap bulan pada musim giling tersebut.
Penggolongan karyawan seperti pada penggolongan Pegawai Negeri Sipil, karyawan pada
golongan yang lebih rendah dapat naik ke golongan yang lebih tinggi setiap masa kerja
tertentu atau jika dinilai berprestasi dan mempunya kinerja yang baik.
Karyawan tidak tetap (kontrak) bekerja 6 bulan sekali pada saat produksi. Karyawan
borongan sekitar 3.000 – 3.500 orang, bekerja di kebun menanam tebu. Karyawan tidak tetap
terdiri dari karyawan musiman, karyawan harian dan karyawan borongan yang bekerja hanya
pada musim gilingan saja. Kebanyakan karyawan tidak tetap bekerja pada bagian produksi,
mengenai pengupahan berdasarkan pada jumlah hari kerjanya. Mereka biasanya bekerja tidak
membutuhkan keahlian khusus untuk keryawan borongan mempunyai ikatan berupa kontrak
yang telah disepakati bersama pihak perusahaan.
a) Untuk karyawan yang tidak terkait dengan proses produksi berlaku ketentuan jam
kerja seperti pada jm kerja diluar giling
b) Bagi karyawan yang terkait dengan proses produksi berlaku ketentuan jam kerja sistim
beregu dengan pembagian sebagai berikut :
1) Rumah dinas dengan dilengkapi fasilitas listrik dan air, fasilitas ini belum semua
karyawan dapat terpenuhi dan bagi yang belum mendapatkan diberikan bantuan berupa
biaya penggantian sewa rumah dan biaya listrik dan air yang besarnya sesuai dengan
golongan karyawan.
5) Program Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) yang sekarang diganti JAMSOSTEK sejak
tahun 1978
10) Bantuan kepada anak karyawan yang berprestasi Selain program tersebut perusahaan
juga memberikan satunan jaminan hari tua bagi karyawan tetap, yang pelaksanaannya
sesuai dengan SKB Menteri Pertanian dan Menteri Tenaga Kerja No.
804/Kpts/HK.030/II/90
A. Kapasitas Produksi Jumlah atau kapasitas produksi yang dihasilkan, yaitu meliputi :
1) Gula Pasir, dalam 1 hari gula pasir yang dihasilkan mencapai 250 ton atau dalam 1
tahun dapat mencapai 40.000 ton (40.000.000 kg) gula pasir.
2) Spiritus, dalam 1 hari spiritus yang dihasilkan mencapai 25.000 liter atau dalam 1
tahun mencapai 7.000.000 liter spiritus.
B. Masa Berproduksi Produksi yang dilakukan di PT. Madukismo hanya 6 bulan sekali, yakni
setiap bulan Mei – Oktober 1 kali Produksi :
Pabrik Gula Sekitar 5 sampai 6 blan per tahun (24jam /hari). Terus menerus, antara bulan Mei
s/d Oktober. Selain bulan tersebut digunakan untuk memelihara mesin pabrik
(servis,revisi,perbaikan,penggantian dll).
Pabrik Spiritus Sekitar 9-11 bulan pertahun (24 jam/hari) 2. Potensi produksi di ekolokasi
unggulan Hasil tebu 1.100 – 1.800 ku/ha Rendemen 8 – 11 % Hasil hablur 80 – 150 ku/ha
Peralatan/ Mesin Produksi Peralatan/ mesin produksi yang digunakan dalam proses
pengolahan/pembuatan gula pasir, yaitu meliputi :
1) Mesin penggilingan
2) Mesin penyulingan
3) Mesin penguapan
4) Mesin pemurnian
Peralatan/ mesin produksi yang digunakan dalam proses pengolahan /pembuatan spiritus,
yaitu meliputi :
1) Tengki pencampur
2) Tengki peragian
3) Tengki penggilingan
Wilayah Pemasaran dan Sistem Distribusi Produk yang dihasilkan dari PG/PS Madukismo
dipasarkan ke Jogjakarta, Semarang, dan Solo. Untuk sistem distribusinya umumnya
dilakukan kepada masyarakat secara langsung dan lelang tertutup (gula pasir). Untuk lelang
tertutup disini berarti siapapun yang menawar dengan harga tertinggi, maka dialah yang akan
mendapatkan gula pasir tersebut, misalnya pabrik akan melelang gula pasir sebanyak 230 ton
dimulai dengan harga Rp 8.000,00/kg dan ternyata dalam lelang tersebut ada yang menawar,
misalnya dari pihak Carrefour menawar dengan harga Rp 10.000,00/kg dan harga tersebut
merupakan harga yang tertinggi dalam lelang tersebut, maka pihak Carrefour-lah yang berhak
mendapatkan gula pasir tersebut.
b) Biaya Penolong
e) Pajak :
1) Produk Gula Pasir Harga jual yang dikeluarkan oleh pabrik gula ini disesuaikan
dengan harga pokoknya. Selain itu, karena di perusahaan ini dilakukan penjualan
dengan sistem lelang, maka biasanya diawali dengan harga dasar yang sudah
ditentukan. Misalnya, apabila harga pokok Rp 8.000,00 / liter maka dalam lelang
diawali dengan harga dasar Rp 9.000,00 / liter dengan HET Rp 10.000,00 / liter.
2) Produk Spiritus Untuk produk ini harga jual yang dikeluarkan oleh pabrik ini, yaitu
seharga Rp 20.000,00 / liter.
3.1 Obyek agrowisata PT Madubaru PG-PS Madukismo
Mengunjungi obyek wisata ini kita juga semakin disadarkan betapa proses membuat
gula merupakan proses yang panjang, dan apabila ingin melihat proses tersebut, harus pada
saat masa produksi, yaitu pada bulan Mei - Oktober. Untuk menghasilkan gula manis dan
higienis seperti yang selama ini kita konsumsi banyak melibatkan orang. Sebelum tebu masuk
pabrik, bahan pembuat gula ini harus melewati masa pertumbuhannya di lahan petani selama
satu tahun untuk mencapai kemasakannya yang optimal dan siap digiling. Di kebun, tebu
memerlukan pemeliharaan dari tangan-tangan telaten dan sabar para petani. Selain itu wisata
singkat ke agrowisata PG Madukismo menambahkan suatu kesadaran bahwa pabrik gula
mempunyai peluang untuk tempat rekreasi warga sekaligus tempat edukasi generasi muda
yang baik. Bagi penggemar wisata terutama wisata yang ditujukan untuk mendidik anak-anak,
pelajar dan mahasiswa dan tempat ini baik untuk dikunjungi. Selain bisa menikmati banyak
suasana industri yang mempekerjakan ribuan orang, pengunjung bisa melepas segala
kepenatan dan kekesalan fisik dan psikis. Memasuki komplek agrowisata pada musim giling
pengunjung akan disapa dengan riuh rendahnya mesin pabrik yang menderu-deru. Mesin-
mesin pabrik yang besar terus berputar dengan anteng dan anteb menggiling tebu,
memerahnya menjadi nira dan kemudian mengubahnya menjadi kristal-kristal putih jernih
yang kita sebut sebagai gula. Pohon-pohon besar rindang dan tua seolah tak mengenal waktu
membawa keramahan dan kenyamanan. Terletak di Pedukuhan Padokan, Desa Tirtonirmolo,
Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, obyek wisata PG
Madukismo yang terletak di tengah-tengah dan di lingkungan pabrik gula dapat dicapai dari
Yogyakarta dengan mengambil arah menuju Bantul. PG Madukismo yang pada waktu
pendiriannya masih di kawasan pedesaan, kini seiring dengan kemajuan telah menjadi wilayah
pinggiran kota dan terletak persis di pinggiran ring road selatan. Jalan yang menuju ke obyek
agrowisata sangat mulus dan mudah sekali dicapai. Dari kota Yogyakarta hanya memerlukan
waktu kurang dari 10 menit. Keunikan obyek wisata PG Madukismo adalah obyek wisata
pendidikan. Pengunjung bisa memilih sendiri acara yang diinginkannya. Kenikmatan
mengendarai lokomotif tebu tua mungkin hanya bisa dinikmati di obyek wisata ini.
Pengunjung bisa memutari obyek wisata PG Madukismo dengan duduk di atas gerbong yang
ditarik lokomotif tua buatan Jerman. Sepanjang perjalanan yang kira-kira berdurasi pendek itu
pengujung akan melihat berbagai kegiatan atau bangunan yang ada di komplek PG
Madukismo sebagai wisata edukasi pengunjung mahasiswa atau pelajar akan dijelaskan
tentang proses pembuatan gula mulai dari pembukaan lahan, pemeliharaan, panen, serta proses
pembuatan gula oleh pemandu wisata. Pada musim giling pengunjung juga bisa melihat proses
pembuatan gula secara langsung di pabrik. Sehingga mereka bisa menyaksikan langsung
proses di gilingan, stasiun puteran dan pemurnian, bahkan sampai proses pengemasan gula di
gudang. 15. Kontribusi/manfaat bagi perusahaan
1. Strength (Kekuatan)
b) Merupakan satu – satunya Pabrik gula dan spiritus di Yogyakarta. -Memiliki mesin
yang cukup lengkap.
2. Weakness (Kelemahan)
a) Mesin dan ruangan pabrik yang terdapat di dalam pabrik kurang terawat.
c. Opportunity (Peluang)
a) Menyerap tenaga kerja, khususnya untuk masyarakat Yogyakarta dan masyarakat luas
pada umumnya untuk semua kalangan mulai dari jenjang pendidikan lulusan Sekolah
Dasar (SD) sampai dengan lulusan perguruan tinggi (S1).
d. Threat (Ancaman)
a) Dengan kurang disiplinnya tenaga kerja yang terus menerus, maka akan berpengaruh
pada produktivitas perusahaan.
b) Apabila bau yang menyengat tidak cepat ditanggulangi, ini bisa berdampak pada
menurunnya pengunjung untuk menikmati agro wisata yang ada, selain itu dengan
adanya penurunan pengunjung, maka akan menimbulkan penurunan pendapatan
perusahaan dan penurunan pendapatan daerah.
c) Dengan kurang terawatnya mesin dan kebersihannya kurang terjaga dapat berpengaruh
buruk pada kualitas dan kehigienis-an produk yang dihasilkan.
3.3 Kendala PKBI Pada PT Madubaru PG-PS Madukismo
1. Materi kunjungan yang diberikan oleh penyaji dari perusahaan hanya materi yang
bersifat umum, sehingga kurang adanya kecocokkan dengan jurusan yang kami tekuni,
yaitu Akuntansi. Untuk mengatasi masalah tersebut, kami sempat menanyakan
mengenai pemasaran , dll, guna mendapatkan informasi mengenai kepemilikkan
peusahaan.
3. Saat kunjungan pabrik, belum dimulainya proses produksi sehingga membuat kami
cukup terhambat dalam mengetahui proses produksi yang terjadi pada pebuatan produk
PT Madubaru PG-PS Madukismo.
BAB III
PENUTUP
PT. Madubaru PG-PS Madukismo merupakan perusahaan industry yang memproduksi gula
dan alcohol. Dan merupakan perusahaan gula satu-satunya di Yogyakarta.
3.2 Saran
Meskipun dinilai cukup baik dalam pelaksanaan PKBI masih terdapat beberapa kekurangan
yang ada untuk disempurnakan yang perlu diperhatikan antara lain:
Dalam pelaksanaan PKBI yang ditekankan bukanlah pada tournya, akan tetapi kegiatan
tersebut harus lebih banyak menekankan pada pelaksanaan PKBI itu sendiri dan waktu yang
diberikan juga lebih lama sehingga PKBI tersebut dapat tercapai sepenuhnya, yaitu menambah
wawasan mahasiswa konsentrasi pendidikan akuntansi dalam menerapkan akuntasi atau
proses keuangan di perusahaan yang dituju saat PKBI
Pemilihan tempat kunjungan PKBI seharusnya direkomendasikan dan dikonfirmasikan oleh
dosen, sehingga meminimalisir tingkat ketidaksesuaian antara jurusan dan informasi yang
didapatkan dari tempat PKBI yang dikunjungi.
Adanya konfirmasi antara pihak STKIP PGRI Situbondo dengan pihak PT Madubaru PG-PS
Madukismo mengenai informasi yang disampaikan seputar perusahaan dan sebaiknya
pemaparan lebih memperbanyak info mengenai keuangan dan yang berhubungan dengan
perekonomian.
DAFTAR PUSTAKA
Raharjo EB, Tyasmoro SY, Sebayang HT. 2017. Pengaruh pengendalian gulma
vegetatif dua jenis bibit tanaman tebu (Saccharum officinarum L.,). J Prod
Tan. 5(4): 641-646
Santoso B. 2015. Rawat ratoon tebu di lahan kering. Malang (ID): Balai
Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat
Soekarwati. 2006. Analisis Usaha Tani. Jakarta (ID): UI Press
Susilowati SH, Tinaprilla N. 2012. Analisis efisisensi usaha tanitebu di Jawa Timur.
J Littri. 18(4): 162-172
Syakir m, Deciyanto S, Damanik S. 2013 analisis usaha tani budi daya tebu
intensif: studi kasus di Kabupaten Purbalingga. Bul tanaman tembakau,
Serat & Minyak Industri. 5(2): 51-57