Salin2-Tugas Kokur PKM Kelompok 5
Salin2-Tugas Kokur PKM Kelompok 5
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS HUKUM
DAFTAR ISI
SAMPUL………………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...2
BAB 1
PENDAHULUAN………………………………………………………...3
1.1. Latar
Belakang………………………………………………………………..3
1.2. Rumusan
Masalah…………………………………………………………….3
1.3. Tujuan
Penelitian……………………………………………………………...4
1.4. Urgensi
Penelitian…………………………………………………………….4
1.5. Luaran Yang
Diharapkan……………………………………………………...4
1.6. Manfaat
Penelitian…………………………………………………………….4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………..
………………………………………....5
2.1. Kasus Sengketa Tanah Bara Barayya…………………………………………5
2.2. Pengadilan Sebagai Jalur Hukum……………………………………………..5
2.3. Dampak Kasus Terhadap Masyarakat
Lokal…………………………………..6
2.4. Solusi Atau Upaya Atas Penyelesaian Persengketaan
Tanah………………….6
PAGE 1
BAB 1
PENDAHULUAN
Didalam Undang Undang No.39 Tahun 1999 diatur tentang: (1) Setiap
orang diakui sebagai manusia pribadi yang berhak menuntut dan memperoleh
perlakuan serta perlindungan yang sama, sesuai dengan martabat manusianya di
depan hukum. (2) setiap orang berhak mendapatkan bantuan dan perlindungan
yang adil dari pengadilan yang objektif dan tidak berpihak dan didalam Undang
Undang Nomor 51 tahun 1960 “Hak atas tempat tinggal”. Peraturan perundang
undangan ini menekankan pentingnya pelaksanaan hukum yang adil dan setara
bagi seluruh warga negara dengan menjamin bahwa tidak ada satu individu pun di
atas hukum dan bahwa setiap orang, termasuk pemerintah Lembaga
pemasyarakatan, tunduk pada hukum yang sama.
Kasus sengketa lahan antara warga Bara-Baraya dan Nurdin Dg. Nombong
beserta Kodam XIV Hasanuddin yang mengklaim tanah warga bara baraya
sebagai tanah Asrama TNI-AD,kasus ini telah berjalan sejak tahun 2016. Kasus
ini diadili di Pengadilan Negeri Makassar dengan Nomor perkara
255/Pdt.G/2017/PN MKS. Kasus Sengketa tanah menimbulkan banyak konflik di
tahun 2016,2019 dan 2020.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami lakukan adalah jenis penelitian kualitatif
dengan menggunakan pendekatan deskriptif, dengan meneliti fenomena yang
terjadi pada kasus sengketa tanah yang terjadi di daerah Bara Barayya, kecamatan
Makassar, kota Makassar, provinsi Sulawesi Selatan sejak tahun 2016 yang belum
terselesaikan sampai sekarang. Yang menjadi fokus penelitiannya mengenai
proses terjadinya kegiatan-kegiatan sosial yang melalui tahapan pra penelitian,
tahap penelitian, dan tahap akhir. Teknik pengumpulan data yang di lakukan
dengan mengobservasi sebuah data kemudian menyajikan data dan menarik
kesimpulan dari data yang di teliti yang selanjutnya hadir sebuah solusi terhadap
kasus yang terjadi.
berbeda-beda maka kami akan mengumpulkan data yang ada lalu menarik
kesimpulan yang dimana sesuai dengan konsep keadilan yang ada didalam
hukum.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan penunjang 4.500.000
2. Biaya Habis Pakai 1.329.000
3. Biaya perjalanan 1.150.000
4. Biaya lain-lain 750.000
Jumlah 7.729.000
Keterangan :
PAGE 1