Anda di halaman 1dari 10

Optimalisasi Melalui Tata Kelola Kolaboratif Dalam Platform

PATRAKOMALA
Studi Kasus: Keterlibatan Dan Kemitraan Masyarakat Yang Efektif
Vina Alvionita1) Putri Mustika Kencana2) Alia Fahrina3) Anafah Muhammad Faiq4) Riri
Fadlurohman5) Farhan Apriadi Rohim6) Marchanda Alifia7)

1
Vina Alvionita_212020011

alvionitavina1001@gmail.com
2
Putri Mustika Kencana_212010016

mustikaputri011003@gmail.com
3
Alia Fahrina_212010013

aliafahrina@gmail.com
4
Anafah Muhammad Faiq_212010026

anafahmuhammadfaiq@gmail.com
5
Riri Fadlurohman_212010010

ririfadlurohman0@gmail.com
6
Farhan Apriadi Rohim_212010015

farhaanapriadi@gmail.com
7
Marchanda Alifia_212010035

Marchandaalifia27@gmail.com

ABSTRAK
Optimalisasi melalui tata kelola kolaboratif dalam platform Patrakomala dapat meningkatkan
keterlibatan dan kemitraan masyarakat dengan menyediakan ruang untuk partisipasi aktif,
transparansi informasi, dan pengambilan keputusan bersama. Ini dapat menciptakan
lingkungan di mana masyarakat merasa didengar dan bernilai, memfasilitasi pertukaran ide,
dan memperkuat hubungan antara pihak yang terlibat. Implementasi proses kolaboratif yang
terstruktur dapat menciptakan dasar yang kuat untuk keterlibatan yang berkelanjutan dan
kemitraan yang efektif dalam proyek seperti Patrakomala. Studi ini bertujuan untuk
menganalisis penerapan tata kelola kolaboratif dalam platform Patrakomala dan bagaimana hal
ini dapat menghasilkan keterlibatan dan kemitraan masyarakat yang efektif. Platform
Patrakomala adalah sebuah platform yang memfasilitasi kerja sama dan kolaborasi antara
pemerintah, organisasi masyarakat, dan masyarakat umum dalam mengoptimalkan berbagai
kegiatan pembangunan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, dengan
mengumpulkan dan menganalisis berbagai sumber literatur terkait platform Patrakomala. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tata kelola kolaboratif yang diterapkan dalam platform
Patrakomala memungkinkan para pemangku kepentingan untuk saling berinteraksi, berbagi
informasi, dan bekerja sama dalam merencanakan, melaksanakan, dan memantau kegiatan

1
pembangunan. Keterlibatan masyarakat dalam platform Patrakomala terlihat meningkat,
terutama melalui partisipasi dalam diskusi dan pengambilan keputusan. Selain itu, platform ini
juga berhasil membangun kemitraan yang kuat antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan
masyarakat umum. Dalam hal ini, tata kelola yang terorganisir dengan baik dan kesepakatan
bersama tentang tujuan dan prinsip kerja sama menjadi faktor penting dalam mencapai hasil
yang efektif. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana tata kelola kolaboratif
dalam platform Patrakomala dapat berkontribusi pada optimalisasi melalui keterlibatan dan
kemitraan masyarakat yang efektif. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan
bagi pengembangan platform Patrakomala di masa depan dan juga aplikasi tata kelola
kolaboratif dalam konteks pembangunan yang lebih luas.
Kata kunci: tata kelola kolaboratif, platform Patrakomala, keterlibatan masyarakat,
kemitraan masyarakat, optimalisasi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Optimalisasi melalui tata kelola berbagai pemangku kepentingan seperti
kolaboratif adalah pendekatan yang penting organisasi masyarakat, lembaga pemerintah,
dalam memajukan berbagai aspek kehidupan perusahaan, dan akademisi dapat bekerja sama
sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dalam untuk mencapai tujuan bersama. Keterlibatan
konteks ini, platform Patrakomala menjadi masyarakat merupakan elemen penting dari tata
studi kasus yang menarik, terutama dalam hal kelola kolaboratif. Melalui partisipasi aktif
keterlibatan dan kemitraan masyarakat yang masyarakat dalam pengambilan keputusan,
efektif. Keterlibatan dan kemitraan yang efektif perencanaan, dan pelaksanaan program, solusi
sangat penting dalam membangun kesepakatan yang inklusif dan representatif dapat
bersama dan mencapai hasil yang ditemukan. Masyarakat menjadi bagian dari
berkelanjutan. Dalam era globalisasi dan proses pengambilan keputusan yang
perkembangan teknologi yang pesat, tata kelola mempengaruhi kehidupan mereka sendiri, dan
kolaboratif menjadi semakin relevan dalam memiliki kekuatan untuk merumuskan solusi
memperkuat partisipasi dan kerjasama antara yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi
berbagai pemangku kepentingan. Baik di mereka.
tingkat lokal, regional, maupun global,
Keterlibatan masyarakat juga dapat
keterlibatan masyarakat dan kemitraan yang
membantu membangun rasa memiliki dan
efektif memainkan peran kunci dalam
tanggung jawab bersama terhadap
menghadapi berbagai tantangan sosial,
keberlanjutan pembangunan. Melalui
ekonomi, dan lingkungan yang kompleks.
partisipasi aktif masyarakat, mereka dapat
Platform Patrakomala adalah sebuah mengembangkan rasa kebersamaan,
inisiatif yang dikembangkan untuk memperkuat ikatan sosial, dan mengatasi
meningkatkan keterlibatan dan kemitraan masalah dengan cara yang lebih efektif. Selain
masyarakat secara efektif. Dalam platform ini, keterlibatan masyarakat, pembentukan

2
kemitraan yang efektif juga sangat penting meningkatkan program yang ada. Dalam
dalam tata kelola kolaboratif. Kemitraan antara pandangan yang holistik, keterlibatan
berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan kemitraan yang efektif tidak
pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, hanya bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri,
dan akademisi, memungkinkan pertukaran tetapi juga bagi pemerintah, sektor swasta, dan
pengetahuan, sumber daya, dan pengalaman kelompok lainnya. Keterlibatan dan kemitraan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang efektif membangun kepercayaan,
bersama. meminimalkan konflik, meningkatkan
akuntabilitas, dan menciptakan dampak positif
Melalui kemitraan yang efektif,
yang berkelanjutan.
berbagai pemangku kepentingan dapat saling
melengkapi dan mengoptimalkan sumber daya Dalam penelitian dan pengembangan
yang dimiliki. Selain itu, kemitraan yang kuat platform Patrakomala, beberapa aspek penting
juga dapat meningkatkan kapasitas organisasi yang perlu diperhatikan adalah inklusivitas,
dan individu dalam menghadapi tantangan yang transparansi, dan keberlanjutan. Inklusivitas
kompleks dan bervariasi. Studi kasus dalam memastikan bahwa semua pemangku
platform Patrakomala menunjukkan betapa kepentingan terlibat dan diakui sebagai mitra
pentingnya keterlibatan masyarakat dan yang setara. Transparansi membangun
kemitraan yang efektif dalam mencapai tujuan kepercayaan dan akuntabilitas di antara
bersama. Platform ini memberikan kesempatan pemangku kepentingan. Keberlanjutan
bagi berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa upaya ini tidak hanya
saling berinteraksi, berbagi pengetahuan, dan menjadi proyek sementara, tetapi berkelanjutan
berkolaborasi dalam mengembangkan solusi dengan melibatkan semua pihak yang relevan.
yang inovatif dan berkelanjutan. Melalui
Dengan melihat dari studi kasus
penggunaan teknologi informasi dan
Patrakomala ini, dapat disimpulkan bahwa
komunikasi, platform Patrakomala
optimalisasi melalui tata kelola kolaboratif
memungkinkan proses komunikasi yang efisien
dengan keterlibatan dan kemitraan masyarakat
dan koordinasi yang lebih baik antara berbagai
yang efektif adalah cara yang efektif menuju
pemangku kepentingan. Informasi dapat
pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
dengan mudah dibagikan, data dapat diakses
Melalui partisipasi aktif masyarakat dan
secara real-time, dan proses pengambilan
kemitraan yang kuat, solusi yang inovatif dan
keputusan dapat dilakukan secara partisipatif.
berkelanjutan dapat ditemukan untuk
Selain itu, dalam platform Patrakomala mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi
juga terdapat mekanisme pemantauan dan oleh masyarakat saat ini. Platform Patrakomala
evaluasi yang dapat membantu pemangku dapat menjadi contoh nyata tentang bagaimana
kepentingan dalam melacak kemajuan, keterlibatan dan kemitraan yang efektif dapat
mengukur dampak, serta memperbaiki dan

3
memberikan dampak positif dalam menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga
pembangunan komunitas. hubungan Kerjasama antara pemerintah
sebagai regulator dan pihak swasta sebagai
Tinjauan Pusataka
pelaksana dapat dianggap sebagai suatu bentuk
Tata kelola kolaboratif dalam proses kolaboratif (Vandayani, 2022).
keterlibatan masyarakat adalah suatu proses di Banyaknya permasalahan dalam pelaksanaan
mana berbagai kelompok pemangku kolaborasi tata kelola menjadikan pelaksanaan
kepentingan, termasuk pemerintah, beberapa hal dalam keterlibatan masyarakat
masyarakat, dan swasta, bekerja sama untuk tidak optimal.
mencapai tujuan bersama dalam suatu tatanan
Tujuan Penelitian
kelola yang optimal Kolaborasi antara
pemangku kepentingan yang terlibat dapat Tujuan penelitian optimalisasi melalui
membantu dalam mencapai tujuan bersama dan tata kelola kolaboratif dalam platform
membangun kepercayaan antara pemangku Patrakomala adalah untuk mendalami dan
kepentingan. mengidentifikasi cara-cara efektif dalam
meningkatkan keterlibatan dan kemitraan
Dalam memahami tata kelola
masyarakat, dengan harapan dapat memberikan
kolaboratif, peneliti berangkat dari pemahaman
kontribusi positif terhadap pengembangan
yang utuh tentang definisi collaborative
komunitas melalui penerapan tata kelola yang
governance yang dikembangkan Emerson dan
kolaboratif.
Nabatchi (2015). Secara umum, studi dan
praktik tentang tata kelola kolaboratif telah Tujuan dari penelitian tersebut adalah
dibahas oleh berbagai akademisi dan praktisi untuk mengidentifikasi dan mengukur sejauh
dari berbagai disiplin ilmu dan bidang mana optimalisasi melalui tata kelola
profesional. Dalam perkembangannya, kajian kolaboratif dalam platform Patrakomala dapat
tata kelola kolaboratif tidak hanya menjadi secara efektif meningkatkan keterlibatan dan
tujuan penelitian dalam konteks administrasi kemitraan masyarakat, dengan fokus pada hasil
publik, tetapi mencakup semua cabang dan dan dampak yang dapat dicapai. mungkin
disiplin ilmu. Oleh karenanya, perlu membahas mencakup analisis mendalam terhadap
beberapa perspektif dan pendekatan kunci bagaimana implementasi optimalisasi melalui
untuk pemahaman yang lebih komprehensif tata kelola kolaboratif dalam platform
pada kajian tata kelola kolaboratif. Patrakomala dapat secara efektif meningkatkan
keterlibatan dan kemitraan masyarakat.
Collaborative governance ada untuk
Hasilnya diharapkan dapat memberikan
merespons permasalahan publik melalui
pandangan yang lebih jelas dan solusi yang
Kerjasama antar berbagai pemangku
dapat diterapkan untuk mencapai tujuan
kepentingan, dan diharapkan keterlibatannya
tersebut. optimalisasi melalui tata kelola
dapat membuat penanganan permasalahan

4
kolaboratif dalam platform Patrakomala adalah penyelenggaraan pelayanan publik melalui
untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan platform Patrakomala, beberapa strategi dapat
merinci cara implementasi tersebut dapat diimplementasikan, yakni:
efektif meningkatkan keterlibatan serta
1. Peningkatan Transparansi dan
kemitraan masyarakat, dengan harapan
Akuntabilitas
menghasilkan rekomendasi perbaikan atau
Platform Patrakomala
inovasi yang dapat diterapkan secara
menyediakan informasi yang jelas,
berkelanjutan.
komprehensif, dan mudah diakses
METODE PENELITIAN tentang standar, prosedur, biaya,
waktu, pengaduan, dan hasil evaluasi
Penelitian ini menggunakan metode
untuk meningkatkan transparansi dan
berupa studi kepustakaan (library research).
akuntabilitas dalam penyelenggaraan
Menurut (Sugiyono, 2010) library research
pelayanan publik.
adalah mengumpulkan data pustaka yang
2. Mendorong Partisipasi Masyarakat
diperoleh dari berbagai sumber informasi
Aktif mendorong masyarakat
kepustakaan yang berkaitan dengan objek
untuk berpartisipasi dalam tahap
penelitian seperti melalui abstrak hasil
perencanaan, pelaksanaan, dan
penelitian, indeks, review, jurnal, dan buku
pengawasan pelayanan publik. Ini
referensi. Menurut (Danandjaja, 2014)
dilakukan dengan memberi mereka
penelitian kepustakaan adalah model penelitian
kesempatan untuk menyampaikan
yang dilakukan secara sistematis ilmiah,
aspirasi, saran, masukan, dan kritik
berkaitan dengan penghimpunan materi- materi
mereka melalui platform Patrakomala.
bibliografi yang sejalan dengan tujuan
Selain itu, libatkan mereka dalam
penelitian, meliputi teknik pengumpulan,
diskusi, konsultasi, dan musyawarah
mengatur, dan menyajikan data. Penulis
yang diadakan oleh penyelenggara
menggunakan metode penelitian ini dan dengan
pelayanan publik.
analisis SWOT dikarenakan bahan pustaka
3. Membangun Kemitraan
yang tersedia dapat menjawab permasalahan
Dengan memanfaatkan
penelitian khususnya terkait Optimalisasi
Patrakomala sebagai alat untuk
Melalui Tata Kelola Kolaboratif Dalam
komunikasi, koordinasi, dan
Platform PATRAKOMAL Studi Kasus:
kolaborasi, penyelenggara pelayanan
Keterlibatan Dan Kemitraan Masyarakat Yang
publik dapat membangun kerja sama
Efektif.
dengan berbagai pihak yang terkait,
HASIL DAN PEMBAHASAN termasuk organisasi swasta, sektor
publik, institusi akademik, dan media.
Dalam rangka meningkatkan keterlibatan
Berbagai pihak dapat bekerja sama
dan kemitraan masyarakat secara efektif dalam

5
untuk mengembangkan solusi yang Kolaborasi melalui platform ini
inovatif dan berkelanjutan dengan menghasilkan sinergi yang lebih baik,
berbagi pengetahuan, sumber daya, dan meningkatkan efektivitas dalam
pengalaman. mencapai tujuan proyek.
4. Peningkatan Kapasitas Penyelenggara  Meningkatkan Daya Saing
Pelayanan Publik Kolaborasi memberikan kelompok
Memberikan pelatihan, kolaboratif akses ke sumber daya yang
bimbingan, dan supervisi yang mungkin tidak dapat dicapai secara
berkualitas tinggi dan berkelanjutan individu, meningkatkan posisi daya
kepada penyelenggara pelayanan saing mereka.
publik; memberikan insentif dan sanksi  Mengembangkan Sumber Daya
yang adil dan transparan untuk Manusia
meningkatkan profesionalisme, Melalui kolaborasi, terbuka peluang
integritas, dan kinerja penyelenggara untuk pengembangan keterampilan dan
pelayanan publik; dan mendorong pengetahuan baru bagi anggota
budaya pelayanan publik yang berpusat kelompok.
pada kepuasan masyarakat  Mengurangi Biaya
5. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Kolaborasi memungkinkan pembagian
Komunikasi (TIK) sumber daya antara kelompok,
Dengan menggunakan mengurangi beban biaya yang mungkin
Patrakomala sebagai alat bantu, Anda timbul dalam proyek tersebut.
dapat meningkatkan penggunaan  Meningkatkan Kualitas Produk dan
teknologi informasi dan komunikasi Layanan
dalam penyelenggaraan pelayanan Kolaborasi memungkinkan pertukaran
publik. Ini memiliki potensi untuk bantuan antar pembuat, menghasilkan
meningkatkan efisiensi, efektivitas, produk dan layanan yang lebih
dan kenyamanan pelayanan publik, berkualitas melalui kolaborasi yang
memungkinkan masyarakat mengakses saling mendukung.
layanan secara online, dan
Dalam konteks tata kelola kolaboratif
memungkinkan untuk memantau dan
melalui platform Patrakomala, pemangku
mengevaluasi proses dan hasil
kepentingan dihadapkan pada sejumlah
pelayanan secara real-time.
tantangan yang memerlukan perhatian serius.
Manfaat dari kolaborasi melalui platform
Pertama, perluasan transparansi,
Patrakomala dapat disajikan sebagai berikut:
kontrol, dan akuntabilitas dalam mekanisme
 Meningkatkan Kesejahteraan dan pembangunan dan pengelolaan menjadi
Produktivitas keharusan. Pemerintah dan pemangku

6
kepentingan lainnya harus aktif mencari solusi Terakhir, peningkatan daya saing
untuk memastikan adanya keterbukaan yang global menjadi tujuan strategis. Pemangku
lebih besar, penguatan kontrol, dan peningkatan kepentingan diharapkan untuk
tingkat akuntabilitas. mengembangkan strategi yang melibatkan
pelatihan dalam bidang komunikasi, teknologi,
Selanjutnya, pengelolaan sumber daya
dan pengelolaan sumber daya manusia guna
menjadi aspek kritis. Pemangku kepentingan
memperkuat posisi global mereka.
harus memastikan bahwa sumber daya
manusia, daya tahanan, dan daya alami dikelola Konsep ESG (Lingkungan, Sosial, dan
dengan efisien dan efektif. Hal ini melibatkan Tata Kelola) dapat digunakan untuk menilai
pengembangan strategi pengembangan sumber tata kelola kolaboratif. Mereka digunakan
daya yang mampu mendukung keberlanjutan. sebagai alat pengukuran untuk menilai dampak
sosial dan keberlanjutan investasi yang
Tingkat kolaborasi dan kerjasama juga
dilakukan oleh perusahaan. Kriteria lingkungan
menjadi fokus penting. Pemangku kepentingan
membahas bagaimana perusahaan berdampak
diharapkan untuk menciptakan cara-cara baru
pada lingkungan selama operasionalnya, seperti
yang dapat meningkatkan kerjasama di antara
penggunaan energi yang bersih, pengelolaan
pihak-pihak yang terlibat, dengan tujuan
limbah, upaya untuk mengurangi polusi, dan
mencapai hasil pembangunan dan pengelolaan
praktik konservasi sumber daya alam. Kriteria
yang lebih adil dan inklusif.
sosial mencakup penilaian risiko lingkungan
Model pembelajaran berbasis produk dan sosial, serta memastikan bahwa keputusan
menjadi pendekatan yang ditekankan, di mana bisnis tidak merugikan hak asasi manusia dan
kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil keberlanjutan. Kriteria tata kelola
untuk merancang dan mengembangkan produk mempertimbangkan aspek kepemimpiman.
atau layanan yang diperlukan. Strategi ini
Analisis Dampak Lingkungan
diharapkan dapat memberikan dampak positif
(AMDAL), langkah awal penting dalam
terhadap pengembangan keterampilan dan
pembangunan berkelanjutan, dapat digunakan
pengetahuan.
untuk mengukur seberapa efektif tata kelola
Manajemen risiko dan keberlanjutan kolaboratif karena membantu dalam
proyek memerlukan perhatian khusus dari menentukan, mengukur, dan mengelola
pemangku kepentingan. Mereka harus secara dampak lingkungan dari proyek atau kegiatan
proaktif mengelola risiko yang mungkin yang direncanakan. Dengan mengidentifikasi
muncul selama proses pembangunan dan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh suatu
pengelolaan, sambil mengembangkan strategi proyek atau kegiatan, AMDAL membantu
yang mampu mengatasi keterbatasan dan perusahaan merancang proyek dengan
keluhan yang timbul. mempertimbangkan cara mengurangi atau
menghindari dampak tersebut. Hasil AMDAL

7
juga dapat membantu dalam desain rencana ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola)
keberlanjutan yang memandu pelaksanaan dapat digunakan. Dalam hal ini, standar
proyek dan mencakup langkah-langkah yang lingkungan, sosial, dan tata kelola harus
harus diambil untuk menjaga dampak dipertimbangkan. Karena membantu dalam
lingkungan tetap pada tingkat yang telah menentukan, mengukur, dan mengelola
ditetapkan. AMDAL juga mencakup dampak lingkungan dari proyek atau kegiatan
pengawasan dan evaluasi efek selama dan yang direncanakan, Analisis Dampak
setelah proyek dilaksanakan. Lingkungan (AMDAL) adalah alat lain yang
dapat digunakan untuk mengukur seberapa
KESIMPULAN DAN SARAN
efektif tata kelola kolaboratif.
Kesimpulan
Pemangku kepentingan harus
Dapat disimpulkan bahwa kolaborasi mempertimbangkan kesulitan yang dihadapi
dan kemitraan yang efektif antara pihak-pihak dan mengembangkan solusi yang tepat untuk
yang terlibat sangat penting untuk mengatasi masalah tersebut untuk mencapai
pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. tata kelola kolaboratif yang efektif.
Transparentitas, kontrol, dan akuntabilitas Patrakomala dapat berfungsi sebagai alat bantu
harus ditingkatkan untuk mencapai tata kelola yang berguna untuk meningkatkan penggunaan
kolaboratif yang berhasil. Pengelolaan sumber teknologi informasi dan komunikasi dalam
daya juga penting dan harus dikelola dengan penyelenggaraan pelayanan publik. Melalui
baik. Tingkat kerja sama dan kolaborasi juga kerja sama yang saling mendukung melalui
menjadi fokus penting. Dalam model platform ini, kolaborasi yang lebih baik dapat
pembelajaran berbasis produk, kelas dibagi menghasilkan sinergi yang lebih baik,
menjadi kelompok kecil untuk merancang dan meningkatkan efektivitas dalam mencapai
mengembangkan barang atau jasa yang tujuan proyek, meningkatkan posisi daya saing,
dibutuhkan. Pemangku kepentingan harus dan menghasilkan barang dan layanan yang
sangat memperhatikan manajemen risiko dan lebih baik.
keberlanjutan proyek. Terakhir, menjadi tujuan
Saran
strategis untuk meningkatkan daya saing
global. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat
beberapa saran yang dapat diberikan untuk
Pemangku kepentingan harus
meningkatkan tata kelola kolaboratif pada
mengembangkan rencana yang melibatkan
platform Patrakomala. Beberapa saran tersebut
pelatihan dalam komunikasi, teknologi, dan
antara lain:
pengelolaan sumber daya manusia untuk
meningkatkan tata kelola kolaboratif dan  Meningkatkan transparansi, kontrol,
memperkuat posisi mereka di pasar global. dan akuntabilitas untuk memastikan
Untuk menilai manajemen kolaboratif, konsep adanya keterbukaan yang lebih besar.

8
 Mengelola sumber daya manusia, daya Collaborative Governance Model in the
tahanan, dan daya alami dengan efisien Development Center of Economic
dan efektif untuk mendukung Empowerment and Community Creativity
keberlanjutan. in Bandung City. 1(5), 1189–1208.
 Meningkatkan kolaborasi dan
Heryanto Monoarfa. (n.d.). Efektivitas dan
kerjasama di antara pihak-pihak yang
Efisiensi Penyelenggaraan Pelayanan
terlibat untuk mencapai hasil
Publik : Suatu Tinjauan Kinerja
pembangunan dan pengelolaan yang
Lembaga Pemerintah. 1–9.
lebih adil dan inklusif.
 Mengembangkan model pembelajaran Kurnia, M. P., Hukum, F., Mulawarman, U.,

berbasis produk untuk meningkatkan Pada, D., Berkala, P., Republik, O.,

pengembangan keterampilan dan Perwakilan, I., Kalimantan, P., Dengan,

pengetahuan. T., & Profesional, D. A. N. (2017).


Partisipasi masyarakat sebagai bagian
 Mengelola risiko dan keberlanjutan
penting dalam penyelenggaraan
proyek dengan proaktif dan
pelayanan publik. November.
mengembangkan strategi yang mampu
mengatasi keterbatasan dan keluhan Mikka, E. E. (2022). Evaluasi Efektivitas.
yang timbul.
Mungkasa, O. M. (2020). Tata Kelola
 Mengembangkan strategi yang
Kolaboratif dalam Desain Kebijakan
melibatkan pelatihan dalam bidang
Publik.
komunikasi, teknologi, dan
pengelolaan sumber daya manusia Oswar Mungkasa. (n.d.). Tata Kelola
guna memperkuat posisi global. Kolaboratif (Collaborative Governance)
 Menggunakan konsep ESG menata kolaborasi pemangku
(Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) kepentinagn.
untuk menilai tata kelola kolaboratif Palls, A. (2023). Konsep Collaborative
dan dampak sosial serta keberlanjutan Governance Dalam Bingkai Budaya
investasi yang dilakukan oleh Gotong Royong di Indonesia. 3(1), 11–
perusahaan. 20.

DAFTAR PUSTAKA https://doi.org/10.52496/identitas.v3i1.32


2
Ariesmansyah, A. (n.d.). COLLABORATIVE
GOVERNANCE PADA PROGRAM Pramesona, B. (n.d.). Tata Kelola.

BANDUNG CREATIVE BELT DI KOTA Rahmi, F. N., & Jaya, U. P. (2022).


BANDUNG Abstrak. 1–17. Komunikasi budaya dan dokumentasi

Ariesmansyah, A., & Indrianie, M. (2022). kontemporer (Issue May 2020).

9
Rofifah. (2022). Pengertian Pelayanan
Masyarakat. 12–26.

Sita, R., & Agusta, I. (2011). Evaluasi


Efektivitas Relevansi, dan keberlanjutan
dampak proyek second water sanitation
for low income comunities (wslic-2).

W, A. (2020). Collaborative Govenance


Dalam Perspefkit Publik.

Azman. (2021). Cara meningkatkan Kualitas


Pelayanan publik. Retrieved from
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/batu
raja/id/data-publikasi/artikel/2925-
inilah-beberapa-cara-peningkatan-
kualitas-pelayanan-publik.html
Dani. (2023). Mengenal ESG (Environmental,
Social, and Governance). Retrieved
from https://environment-
indonesia.com/mengenal-esg-
environmental-social-and-governance/
Dani, S. (2018). Hackathon Bandung Lautan
API by Disbudpar Kota Bandung.
Retrieved from
https://bdgtoday.com/hackathon-
bandung-lautan-api-by-disbudpar-
kota-bandung/
Maulana. (2023). AMDAL Sebagai Langkah
Awal Bangunan Berkelanjutan.
Retrieved from
https://www.sucofindo.co.id/artikel-
1/amdal-sebagai-langkah-awal-
bangunan-berkelanjutan/
Riswanda, D. (2020, 01 06). Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Publik Melalui
Pemenuhan Standar Pelayanan.
Retrieved from
https://ombudsman.go.id/artikel/r/artik
el--meningkatkan-kualitas-pelayanan-
publik--melalui-pemenuhan-standar-
pelayanan

10

Anda mungkin juga menyukai