Anda di halaman 1dari 29

Kode Informan : A/KB/NO

Nama Informan : M. Eka Hidayatullah

A. TEMUAN AWAL
NO. ASPEK YANG TEMUAN KETERANGAN
DITELITI
1. Pengetahuan nilai 1. Belum pernah mendengar 4 pilar Kebangsaan B1: 2, 3, 4, 5
nasionalisme di
2. Pancasila adalah dasar negara yang mengatur hubungan antar warga negara, pancasila
Lingkungan
Perguruan Tinggi adalah ideologi pemersatu, Pencasila sesuai dengan spirit Islam, hablum minallah wa Keterangan:
B1: Bentuk
hablum minan naas, seperti halnya dalam Islam Yang mengatur hubungan manusia
pemaknaan
dengan manusia lain, Pancasila juga menetralisir isu-isu yang dapat memecah belah pertama
Kulturnation dan
Indonesia
Staatnation;
3. UUD 1945 berfungsi membentuk karakter nasionalisme, lewat pasal-pasalnya mengatur B2: Bentuk
pemaknaan
cara mendidik generasi bangsa, cara memanfaatkan potensi alam, dan cara membangun
Kedua Loyalitas
Indonesia. (Etnis dan
Nasional)
4. Bhineka Tunggal Ika berfungsi meredam perbedaan yang ada di Indonesia. Bhineka
B3 : Bentuk
tunggal Ika mengandung paham persatuan dalam Nasionalisme pemaknaan
Ketiga Identitas
5. NKRI itu bentuk negara
Budaya dan
Bahasa
2. Pemahaman nilai 1. Nasionalisme dibutuhkan setiap saat sebenarnya, namun yang paling urgent adalah saat
nasionalisme di a) Faktor
kita mengalami masalah-masalah krisis kepemimpinan dan saat membangun sebuah
Lingkungan
pendidikan: 6
Perguruan Tinggi negara.
b) Faktor
2. Penanaman rasa nasionalisme itu harus menyeluruh bukan saja di pendidikan formal tapi
Organisasi:
juga informal.
c) Faktor
3. Nasionalisme perlu ditanamkan di Usia-usia sekolah, seperti di SD, SMP, SMA. Di Usia
kuliah sebenarnya hanya untuk mengembangkan saja rasa nasionalisme tersebut. Lingkungan:
4. Nasionalisme penting untuk membangun kepedulian generasi-generasi penerus bangsa d) Faktor
ini, jika generasi penerus ini tidak punya nasionalisme maka generasi ini akan apatis Agama: 8, 9
terhadap pembangunan di negara ini.
5. Menurut Informan orang yang mau belajar hingga jenjang pendidikan yang lebih tinggi
adalah orang yang memiliki jiwa nasionalisme. termasuk juga orang yang berusaha
mengembangkan ilmu pengetahuan mereka untuk membangun negara, juga orang-orang
yang mengajarkan ilmu pengetahuannya pada generasi penerusnya.
6. Informan terinspirasi oleh temannya, yang sama sama belajar di perguruan tinggi, yang
mempunyai cita-cita mengembangkan ilmu pengetahuannya, mendedikasikan ilmunya
untuk membangun bangsa, dan memupuk jiwa nasionalismenya kepada generasi
penerus.
7. Menurut Informan membangun daerah merupakan bagian dari Nasionalisme, karena
daerah adalah bagian dari sebuah negara.
8. Di kampus tidak dapat tentang nasionalisme, hanya dapat mengenai ilmu
pengetahuannya secara spesifik. Bahkan di tingkat SMA pun tidak dapat karena yang
bersangkut menempuh pendidikan kejuruan.
9. Berbagai gerakan radikal di Bima yang diidentikkan dengan Islam, merupakan reaksi
dari ketidak puasan terhadap sistem pemerintahan yang tidak sanggup mensejah terakan
masyarakat. Sehingga Islam sebagai agama yang punya pengaruh besar di Bima
dianggap sebagai sistem pemerintahan yang bisa alternatif pilihan.
3. Aplikasi nilai 1. nilai nilai nasionalisme yang di Kampus sifatnya lebih aplikatif. Ditempat kuliah
nasionalisme di
Informan, ajarkan untuk mengembangkan spesifikasi ilmunya mengenai biologi, untuk
Lingkungan
Perguruan Tinggi mengembangkan pangan di Indonesia ini, pengembangan pangan di Indonesia tersebut
a) Faktor
dilakukan agar pangan lebih banyak variasi, sehingga kalau berbicara makanan pokok
pendidikan:
seharusnya tidak tertuju pada beras saja.
b) Faktor
2. Penanaman nilai nasionalisme di kampus dirasa sudah efektif.
Organisasi: 4,
3. makna nasionalisme itu bisa mengembangkan atau, membuat (membentuk) cara berpikir
6
kita, atau pola pikir kita, sehingga bisa ber inovasi, bisa kerkreasi, sehingga bisa
c) Faktor
membangun generasi, membangun daerah, membangun peradaban, membangun negara,
Lingkungan:
lebih kokoh dan maju,
3
4. Informan mengaplikasikan Nasionalisme pada diri sendiri, dan keluarganya dengan
d) Faktor
mengajak anggota keluarganya berorganisasi, sehingga anggota keluarga tersebut bisa
Agama:
mengembangkan potensi dan pola pikirnya, karena informan juga .
5. Informan berencana untuk bekerja di daerahnya, harapanya , dengan kehadirannya bisa
membuat pendidikan disana lebih bagus
6. Informan berencana membangun komunitas kecil yang melakukan penelitian, di Bima
tujuannya untuk memperkenalkan tentang berbagai potensi daerah yang bisa
dimanfaatkan di sana.
Kode Informan :
Nama Informan : Sumiati

A. TEMUAN AWAL
NO. ASPEK YANG TEMUAN KETERANGAN
DITELITI
1. Pengetahuan nilai 1. Nasionalisme adalah rasa bangga terhadap bangsanya, rasa memiliki, dan cara memahami B1:
nasionalisme di B2: 1, 2, 3, 4, 5,
bangsa dan negaranya.
Lingkungan
Perguruan Tinggi 2. Dengan belajar sejarah dapat memupuk jiwa nasionalisme, dari tokoh-tokoh sejarah dapat B3: 6
menginspirasi dan memberikan spirit kebangsaan,
3. Empat pilar kebangsaan itu salah satu cara bagaimana menumbuhkan kecintaan, penanaman
kecintaan kebangsaan itu terhadap siswa didik, sehingga dapat memahami dan
Keterangan:
menunjukkan sikap yang nasionalis, salah satu cara memperkenalkan empat pilar B1: Bentuk
pemaknaan
kebangsaan itu, dengan melalui diskusi, debat, dan sebagainya.
pertama
4. Kaitan pancasila dengan nasionalisme adalah pancasila sebagai dasar negara, digunakan Kulturnation dan
Staatnation;
sebagai paham yang bisa menumbuhkan nasionalisme.
B2: Bentuk
5. Hubungan UUD 1945 dengan nasionalisme adalah Undang-undang Dasar 1945 sebagai pemaknaan
Kedua Loyalitas
landasan bangsa Indonesia untuk menjadi warga negara yang baik dan benar sesuai aturan
(Etnis dan
hukum di Indonesia. Berusaha memahami UUD 1945 secara tidak langsung mereka Nasional)
B3 : Bentuk
menunjukkan jiwa nasionalisme
pemaknaan
6. bhineka tunggal ika menunjukan bahwa di indonesia itu memiliki berbagai macam suku Ketiga Identitas
Budaya dan
bangsa, adat budaya dan sebagainya. Bhineka Tunggal Ika adalah asas pemersatu dalam
Bahasa
Kesatuan negara republik Indonesia. Sehingga kita tidak lagi menganggap bahwa salah satu
bangsa itu lebih hebat dari suku bangsa yang lain. Kalau nasionalisme itu paham persatuan
bhineka tunggal ika sebagai cara menghargai keragaman
7. negara kita secara georafis wilayahnya kita kan terdiri dari pulau-pulau, sehingga
sedikit saja ada crash bisa terjadi perpecah maka sejauh ini negara kesatuan (Negara
Bangsa), seperti NKRI itu cocok dengan kondisi Indonesia.
2. Pemahaman nilai 1. upacara bendera di sekolah merupakan bentuk penanaman jiwa nasionalisme sejak dini a) Faktor
nasionalisme di
terhadap anak-anak ataupun generasi masa depan. Karena dalam upacara bendera ada pendidikan:
Lingkungan
Perguruan Tinggi pembacaan teks pancasila, UUD 1945, artinya secara tidak langsung kita diajarkan tentang b) Faktor
nasionalisme itu sendiri, Organisasi:
2. nasionalisme menurut Informan adalah menghargai perbedaan, pandangan, terus cinta c) Faktor
damai, menghargai sejarah. Lingkungan:
3. Orang yang tidak memilki jiwa nasionalisme contohnya adalah pejabat-pejabat yang korupsi d) Faktor
dan merugikan negara. Agama:
4. seharusnya nasionalis itu yang menjaga perdamaian, menjaga harmonisasi, membawa
perubahan kearah yang lebih baik, bukan yang bertindak anarkis seperti yang ditunjukan
pada demonstrasi-demonstrasi di Bima akhir-akhir ini. nasionalisme seharusnya melahirkan
ide-ide yang bisa membawa perubahan yang baik bagi masyarakat bima ataupun daerah
bima.
5. teman-teman Informan, secara umum sangat antusias dalam merespon nasionalisme.
6. klo kita bicara kedaerahan, yang lain juga ndak mau kalah, seharusnya itu kita
kesampingkan hal-hal yang bersifat rasis. mereka ya.., nasionalis katanya..., tapi tetap
mereka kembali lagi mereka tersekat ke dalam lokalitas itu.
7. Tempat memberikan pendidikan nasionalime yang paling tepat harusnya dibangku sekolah
dasar dan harus didukung oleh tenaga pendidik baik dan berkualitas.
8. seseorang memahami nasionalisme sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing

3. Aplikasi nilai 1. Informan belum pernah membahas secara spesifik bagaiman memupuk jiwa nasionalisme
nasionalisme di
2. Di Bangku kuliah informan kurang tertarik untuk mengikuti matakuliah kewarganegaraan
Lingkungan
Perguruan Tinggi karena merasa tidak penting, karena kita sudah pelajari sewaktu di SMP, SMA,
3. Informan pernah membuat tulisan bertema Nasionalisme, hal itu diaggap bagian dari rasa
nasionalismenya.
4. Selama berada diluar daerah Bima, Informan merasa bisa lebih menghargai kebhinekaan
(perbedaan)
5. Informan merasa lebih banyak mengetahui nasionalisme dari organisasi dari pada di Bangku
kuliah.
6. Informan sering crash dengan teman-teman kosannya karena teman-temannya “menganggap
bahwa Indonesia ini, dari awal itu sudah salah, tentang landasan negara, ideologi negara,
dan sebagainya itu tidak berdasarkan atas asas-asas Islam.
7. Informan mengaplikasikan nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan dengan cara
menghargai perbedaan, menghargai pendapat orang lain, tidak terlalu fanatik, atau tidak
rasis.
8. Informan berniat menjadi pengajar setelah lulus kuliah, dan mengaplikasikan nasionalisme
dengan cara menjadi tenaga pengajar yang baik, dan berusaha menjadi tenaga pengajar yang
bisa menyampaikan materi hingga mereka faham, bukan sekedar menghafal, tapi faham
dengan apa yang diajarkan.
Kode Informan :
Nama Informan : Nurwahyuni

A. TEMUAN AWAL
NO. ASPEK YANG TEMUAN KETERANGAN
DITELITI
1. Pengetahuan nilai 1. Nasionalisme didefinisikan sebagai rasa kecintaan kepada negara, yang dibuktikan atau B1:
nasionalisme di
direalisasikan misalnya, dengan memakai produk-produk Indonesia
Lingkungan B2: 1, 7, 8, 9, 10
Perguruan Tinggi 2. Informan tahu tentang empat pilar kebangsaan, tapi tidak mendalami.
B2:
3. Informan tahu empat pilar kebangsaan itu kan terdiri dari, pancasila, UUD, NKRI dan
Bhinneka tungggal ika,menurut informan ada kaitannya dengan nasionalisme,
4. Informan tahu pancasila itu dasar negara kita, selebihnya informan tidak bisa
menjelaskan
5. Hubungan nasionalisme dengan pancasila, menurut Informan Nasionalisme ada dalam
Keterangan:
pancasila, B1: Bentuk
pemaknaan
6. Menurut Informan UUD 1945 adalah aplikasi dari pancasila, selebihnya informan
pertama
kurang memahami undang undang dasar 1945 itu seperti apa. Kulturnation dan
Staatnation;
7. Menurut Informan bhinneka tunggal ika adalah asas pemersatu, sehingga sangat dekat
B2: Bentuk
dengan makna nasionalisme, karena nasionalisme didefinisiskan sebagai kebanggaan kita pemaknaan
Kedua Loyalitas
kepada negara
(Etnis dan
8. Informan mengakui kalau dirinya bukan orang yang sepenuhnya nasionalis, karena Nasional)
B3 : Bentuk
masih sering menggunakan barang Impor.
pemaknaan
9. Menurut Informan, dirinya kurang sepaham dengan petinggi-petinggi di indonesia, yang Ketiga Identitas
Budaya dan
katanya mereka itu nasionalismenya tinggi, tapi pada kenyataannya, mereka tidak suka
Bahasa
memakai produk-produk Indonesia,
10. Menurut Informan pejabat di Indonesia tidak mensuport orang-orang yang kreatif di
Indonesia. Ini menyebabkan orang lebih senang mengimport dari negara-negara luar,
kurangnya dukungan dari pemerintah juga menyebabkan kurang berkualitasnya produk-
produk dalam negeri.

2. Pemahaman nilai 1. Informan pertama mengenal nasionalisme dari baca buku dan pelajaran di sekolahan, tapi
nasionalisme di
tahu lebih banyak apa itu nasionalisme justru dari televisi, media cetak dan Internet.
Lingkungan
Perguruan Tinggi 2. Informan kurang tertarik dengan nasionalisme saat di Bangku sekolah karena mata
pelajarannya terkesan monoton dan tidak menarik karena hanya disuruh mencatat dan
membaca sendiri.
3. Di tempat kuliah Informan mendapatkan pengetahuan tentang nasionalisme saat
mengikuti seminar yang berkaitan dengan masalah-masalah kenegaraan, diruang
perkuliahan sendiri hanya terbatas pada yang berkaitan dengan bidang keilmuannya dan
sangat sedikit.
4. orang yang memiliki jiwa nasionalisme menurut informan adalah orang yang kalau
kemana-mana itu memakai produk indonesia itu, selanjutnya orang yang memahami
pancasila, dan mengaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari.
5. Informan sendiri belum pernah menemukan orang-orang yang memiliki jiwa
nasionalisme seperti yang dia maksud, malah kadang kalau ada orang yang berusaha
mengaplikasikan dalam hidupnya minimal dengan menggunakan produk dalam negeri
malah di cemooh dengan kata “ih sok nasionalis banget”
6. Nasionalisme dibutuhkan disaat negara mendapat ancaman dari luar, misalnya terkait
pengklaiman budaya reog ponorogo oleh Malaysia, nasionalisme Indonesia sangat
diperlukan untuk mendesak pihak malaysia mengembalikan budaya tersebut ke
Indonesia
7. Nasionalime itu penting-tidak penting, nasionalisme itu penting saat proses bela negara
dan proses merebut kemerdekaan, namun berubah menjadi tidak penting ketika
nasionalisme dimanfaatkan untuk pencitraan para politisi untuk mendapatkan kekuasaan
8. Memupuk jiwa nasionalisme, sebaiknya dibiasakan mulai dari SD, misalnya jumat, sabtu
menggunakan mengenakan batik yang menunjukkan kebudayaan kita dan jadwal-jadwal
kegiatan sekolah yang mendukung untuk menunjang rasa nasionalisme harus ditambah.
9. Tumbuh dan berkembangnya paham radikalisme agama di bima akibat rasa kebhinneka
tunggal ika-an dan rasa nasionalisme yang kurang, sehingga mata pelajaran-mata
pelajaran dari mulai SD, SMP, SMA, hasus lebih banyak mengulas tentang persatuan
dan kesatuan, rasa nasionalisme, budi pekerti, materi-materi pelajaran yang seperti itu
sudah makin jarangkan di sekolah-sekolah, hal-hal semacam itu tidak hanya
menimbulkan gerakan radikal dalam agama tapi juga aksi-aksi anarkis semacam, tawuran
tindak kekerasan dikalagan pelajar, dan lain-lain.
10. Informan merasa miris melihat perkembangan terosisme dibima apalagi diidentikkan
dengan agama Islam, menurut Informan pelaku tidak memiliki jiwa nasionalisme selain
itu juga tidak ditunjang dengan pemahaman agama yang baik, mereka melenceng dari
syariat-syariat Islam.
11. Menurut Informan, Islam sama sekali tidak mengajarkan hal-hal yang bertentangan
dengan Nasionalisme, tidak mengajarkan kekerasan dan terorisme, mereka hanya oknum
yang mengatas namakan agama Islam. Perbuatan oknum itulah yang menyebabkan
terorisme diidentikkan dengan umat muslim.

3. Aplikasi nilai 1. Penanaman nilai-nilai nasionalisme yang di tanamkan di kampus sangat efektif,
nasionalisme di
2. Bentuk penanaman nasioalisme di kampus, informan kurang paham
Lingkungan
Perguruan Tinggi 3. Informan belum mengaplikasikan nilai-nilai nasionalisme, dalam kehidupan sehari-hari,
Informan masih ingin mencoba menerapkannya
4. Informan ingin menjadi dosen, ingin pulang ke kampung halaman, ingin
mengaplikasikan/ mengajarkan ilmu pengetahuan yang didapatkan di tempat
perkuliahan,
5. contohnya seperti mengajarkan mata pelajaran drama yang didalamnya disisipkan rasa
nasionalisme. seperti di acara-acara drama, pentas drama, Informan bisa membuat
skenario dalam bentuk cerita sejarah, dengan begitu lama kelamaan mereka akan cinta
pada Indonesia, dan akan memunculkan rasa nasionalisme, karena, mata pelajaran yang
secara visual mereka lihat sendiri dan alami sendiri mereka akan tertanam lebih kuat
dalam memori peserta didik
Kode Informan :
Nama Informan : Arif Munandar

A. TEMUAN AWAL
NO. ASPEK YANG TEMUAN KETERANGAN
DITELITI
1. Pengetahuan nilai 1. Menurut Informan Nasionalisme adalah paham atau ideologi B1: 1, 2, 3,
nasionalisme di
2. Hubungan Pancasila dengan nasionalisme menurut Informan, pancasila sebagai dasar
Lingkungan B2: 4, 5,
Perguruan Tinggi negara, negara dibangun itu disesuaikan dengan pancasila, pancasila ideologi negara
B3: 2, 5,
membuat masyarakat indonesia memiliki rasa bersatu atau kebersamaan meski ada
berbagaimacam perbedaan baik ras, etnis dan agama.
3. Informan memaknai UUD 1945 sebagai sebuah pengakuan dalam nilai-nilainya dan
pembuktian dalam teksnya, Keterangan:
B1: Bentuk
4. Hubungan UUD 1945 dengan nasionalisme adalah peran nasionalisme sebagai kerangka
pemaknaan
ideologi, dalam Undang-undang dasar 1945, dimana nasionalisme itu adalah ideologi pertama
Kulturnation dan
tidak mengedepankan perbedaan, tapi mempersatukan bangsa Indonesia.
Staatnation;
5. Informan memaknai nasionalisme mirip dengan Bhineka Tunggal ika, namun sedikit B2: Bentuk
pemaknaan
berbeda, Bhineka tunggal ika dimaknai berawal dari keinginan menyatukan perbedaan
Kedua Loyalitas
sedangkan nasionalisme bertujuan untuk kemerdekaan Indonesia secara bersama. (Etnis dan
Nasional)
6. Informan melihat NKRI secara keseluruhan sebagai permasalahan yang masih
B3 : Bentuk
ditemukan di Indonesia. Belum ada kesepahaman tentang bentuk NKRI sendiri. pemaknaan
Ketiga Identitas
Informan tidak bisa memberikan jawaban yang jelas.
Budaya dan
Bahasa
2. Pemahaman nilai 1. Informan menggambarkan nasionalisme ideologi pemersatu untuk bersama dalam
nasionalisme di
mewujudkan kemerdekaan K.obj
Lingkungan
Perguruan Tinggi 2. Informan mengetahui nasionalisme dari tempat kuliah di Bima, saat ikut organisasi Liga
Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) merupakan sayap Partai Rakyat Demokrat
(PRD) K.obj
3. Informan bergabung menjadi kader LMND diajak oleh temannya K.obj
4. Setelah pengukuhan, langsung melakukan aksi besar-besaran depan gedung DPR terkait
kasus korupsi di daerah aksi tersebut dilakukan di dpn gedung DPR Kota Bima, K.eks
5. Meski belum terlalu yakin, tapi informan menganggap aksinya itu sebagai bentuk
nasionalisme, karena memiliki nilai kebersamaan, K.eks
6. sampe sekarang informan masih merupakan anggota LMND, informan kerap kali keluar
masuk organisasi kemahasiswaan, informan pernah di Lembaga Dakwah Kampus
(LDK),Pernah di Babuju (lembaga organisasi kedaerahan), pernah di Mahasiswa pecinta
Alam (Mapala) STKIP Bima “londa”, pernah di Hinpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan
saat ini juga tercatat di Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM), K.eks
7. pemahaman tentang nasionalisme Informan banyak terinspirasi oleh teman
organisasinya, yaitu ketua komisariat LMND di Bima, dan banyak mendengar dan
membaca buku tentang biografi Soekarno K.obj
8. Informan tidak banyak mendapatkan wawasan tentang nasionalisme di sekolah dasar dan
menengah, informan justru banyak mendapatkannya di lingkungan perkuliahan. K.obj
9. Menurut Informan mata pelajaran di Sekolah tidak terlalu menarik. Cara menyampaikan
pelajaran tidak bagus, hanya memberikan diktat saja untuk dibeli. setelah diktat PKN
diberikan, tidak manjelaskan, hanya disuruh pelajari dari diktat, K.obj
10. Selama kuliah informan banyak membaca buku-buku seperti “Masa Aksi” yang ditulis
oleh Tan Malaka (Tokoh Komunis Asia Tenggara) K.obj
11. Menurut Informan orang yang memiliki jiwa nasionalisme adalah orang yang berani,
tegas dalam segala hal, jujur, kemudian memiliki jiwa kepemimpinan, siap bertempur di
setiap medan. K.int
F.Int: 2, 3, 6, 7,
12. nasionalisme itu dibutuhkan ketika negara akan hancur sehingga harus segera dibangun
8, 9, 10, 15, 18
kembali, termasuk saat ini karena nagara sedang mengalami krisis kepercayaan terhadap F.Eks: 16,
ideologi negara. K.int
13. Menurut Informan nasionalisme sangat penting. K.int
14. Menurut Informan cara paling tepat memupuk jiwa nasionalisme mempertahankan
ideologi negara dan tidak harus menjadikan Indonesia negara Islam. K.int
15. Menurut informan program-program sosialisasi atau penanaman kembali nasionalisme
adalah hal yang penting, tapi yang lebih penting adalah kesadaran semua pihak
dikalangan mahasiswa sebagai generasi penerus dan dosen sebagai generasi pendidik
berperan penting untuk mengembangkan nasionalisme. K.int
16. Informan menganggap Rasullulah pun itu memilliki jiwa nasionalism, yang
mempersatukan umat sehingga paham radikal yang sampai melakukan pengeboman,
pembunuhan, adalalah pemahaman yang salah, K.int
17. Menurut Informan teman-teman LMND melakukan demo atau aksi, sampai bakar ban
dan perkelahian, dan seterusnya, itu adalah langkah terakhir yang dilakukan oleh teman-
teman setelah melakukan dialog, dengan pihak terkait, jadi mereka tidak sembarangan,
justru mereka aksi dengan hal seperti itu, karena tidak puas dengan apa yang menjadi
kebijakan teman-teman yang ada di dalam pemerintahan itu, dan menurut saya layak dan
pantas, sampai-sampai merusak fasilitas negara mungkinkan...., tidak apa-apa bahkan...,
karena itu adalah milik rakyat, dan mereka tidak mendengarkan kata-kata rakyat, ya tidak
soal, K.obj
18. Dari sudut pandang informan LMND menggunakan sosialisme Karl Marx sebagai
doktrin ideologinya K.obj
19. Pemberian “uang saku” saat demo oleh pihak yang memiliki kepentingan terhadap aksi
demonstrasi adalah hal yang lumrah, dan hampir semua orang di LMND pernah
menerima pemberian semacam itu. K.obj

3. Aplikasi nilai 1. Ditempat perkuliahan informan justru menemukan banyak hal yang menurutnya
nasionalisme di
bertentangan dengan nilai-nilai nasionalisme, Seperti menemukan orang yang
Lingkungan
Perguruan Tinggi bersikap rasis, kadang dicemooh karena berbeda logat. K.obj
2. Informan mengaplikasikan nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari dengan
mendirikan komunitas yang membudayakan baca dan diskusi di kota Bima. Komunitas
tersebut diberi nama Komunitas Aktif. Anggota komunitas berumur sekitar 18 sampai 20
keatas, atau 23 keatas, K.int
3. Kegiatan pertama yang dilakukan komunitas Aktif adalah “buka puasa bersama”
anggotanya berasal dari tiga kelurahan, rontu, nditu, dan panggi, kegiatan kedua,
melakukan deklarasi pemilu damai calon legislatif sekecamatan raba dan rasa nae timur
kota Bima, terus kegiatan ke tiga, rekrutmen anggota-anggota baru yang digabung
dengan acara musik jalanan. K.int
4. Setelah menyelesaikan studi informan berencana untuk mengembangkan komunitas
AKTIF yang dia dirikan tersebut.
Kode Informan :
Nama Informan : Imanuddin

A. TEMUAN AWAL
NO. ASPEK YANG TEMUAN KETERANGAN
DITELITI
1. Pengetahuan nilai 1. Menurut Informan negara Indonesia seharusnya berdasarkan Islam, bukan berarti orang
nasionalisme di
yang beragam agamannya tidak bisa terakomodir, baik itu kepentingannya,
Lingkungan
Perguruan Tinggi kebutuhannya, atau jaminan tentang keamanan, kedamaian, bahkan pelaksanaan
ibadahnya sesuai dengan agamanya masing masing.
2. Dalam ideologi Islam semua agama tetap dijamin oleh Islam (dalam melaksanakan Keterangan:
B1: Bentuk
Ibadahnya), karena Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin,
pemaknaan
3. Dalam pandangan Informan pancasila bisa diganti dengan Islam, asas tunggal pancasila pertama
Kulturnation dan
bisa diganti dengan Islam atau syariat islam sebagai ideologi negara.
Staatnation;
4. Menurut Informan isu radikalisme harus dilihat secara bijak karena radikalisme berasal B2: Bentuk
pemaknaan
dari kata radikal yang berarti sampei ke akar-akarnya, dan fundamental berarti mendasar,
Kedua Loyalitas
artinya ketika kita memahami agama atau ajaran itu harus sampai keakar-akarnya dan (Etnis dan
Nasional)
harus mendasar, karena untuk memahami ajaran agama mana pun harus secara utuh.
B3 : Bentuk
5. Menurut informan radikalisme itu telah dipelintir makanya sehingga Islam menjadi pemaknaan
Ketiga Identitas
identik dengan kekerasan, kekejaman, pemboman dan setrusnya.
Budaya dan
6. Menurut informan semua agama menyebarkan doktirin agamanya termasuk agama Bahasa
kristen, di bima kaum kristiani menyebarkan agamanya dengan gencar, tetapi kaum
muslim sedikit saja fanatik sudah dianggap teroris.
2. Pemahaman nilai 1. Informan menyadari kesenjangan (ketidakadilan) dalam menyebarkan agama tersebut
nasionalisme di
sejak sekitar tahun 2009 – 2010.
Lingkungan
Perguruan Tinggi 2. Informan mengakui sejak mendalami Islam, dia memahami kalau dunia ini diciptakan
oleh Allah, maka untuk dapat menciptakan perdamaian dunia, pada konteks negara,
maka harus diatur dengan aturan yang dibuat oleh yang membuat bumi ini.
3. Sejak tahun 2008, informan mempelajari tentang peyimpangan sistem demokrasi, dari
berbagai diskusi, kajian, dan juga membaca buku yang berkaitan dengan demokrasi,
mengikuti perkembangan sistem demokrasi di Indonesia lewat media masa termasuk
internet.
4. Informan mengakui tidak semua produk demokrasi, pancasila, termasuk nasionalisme itu
buruk, misalnya kerjasama, persaudaraan, perdamaian,
5. Informan memandang pelabelan teroris terhadap Islam adalah hal yang berlebihan karena
isue yang dibawa oleh media, kalau pelaku pemboman adalah muslim maka mereka
disebut terorisme, namun kalau pelaku pemboman adalah non muslim mereka tidak
disebut teroris.
3. Aplikasi nilai 1. Cara Informan menyikapi kondisi hukum di Indonesia/ terkait bagaimana
nasionalisme di
informan memposisikan diri di negara yang sistem pemerintahanya bukan Islam:
Lingkungan
Perguruan Tinggi ya...saya sikapi ya...mana yang saya anggap baik ya saya ambil, mana yang tidak
bertentangan dengan agama dan keyakinan saya ambil, saya ikuti saya taati, saya patuhi,
mana yang bertentangan dengan keyakinan saya, saya tinggalkan, tanpa saya harus
mengganggu orang lain, artinya saya juga tetap diakui sebagai warga negara, karena
yang saya pahami kan negara juga menjamin kebebasan berkeyakinan dan beragama,
tidak ada salah saya kalau mengikuti ajaran agama dan keyakinan saya sendiri. Orang
agama menjaminnya kok, kan kebebasan berkeyakinan,
2. Informan memandang terdapat banyak halangan dalam mengaplikasikan nilai-nilai
keislamannya di negara yang heterogen dalam beragama, seringkali banyak aturan
negara yang tidak mendukung nilai-nilai Islam dan bahkan bertentangan.
3. Informan berharap kedepannya mudah mudahan saja indonesia ini menjadi negeri yang
berdasarkan Islam, karena dalam keyakinan informan, dengan berdasarkan Islam, negara
akan makmur, akan damai, tentram, sejahtera. Sebagaimana keadaan yang dialami dan
dirasakan oleh umat-umat terdahulu, kalau mau Indonesia ini baik, dan penuh berkah, ya
dia harus diatur dengan Islam, diatur dengan aturan yang dibuat oleh sang pembuat bumi
ini, pembuat Indonesia ini, nah..., kira-kira begitulah logika sederhana tentang Indonesia
ini, tidak boleh kemudian Indonesia ini diatur dengan aturan yang dibuat oleh mahluk,
bahkan Allah mau menerapkan syariat agamanya harus ijin pada mahluk..., nah itu kan
bermasalah..., inilah yang menjadi alasan kenapa kita ini tidak pernah menemukan
kedamaian abadi, kedamaian sejati di Indonesia ini, ya karena kita jauh dari ridho Allah,
karena memberikan kedamaian, kesejah teraan, kemakmuran itu adalah Allah.., apa yang
tidak bisa oleh Allah, adapun pertentangan dengan semua orang tidak masalah, mau
bertentangan dengan malaikat apa segala itu tidak bermasalah, yang penting tidak
bertentangan dengan Allah, tapi insyaallah bahwa, malaikat, Allah dan rasulnya itu,
pihak yang mengajak kita pada kebaikan, jadi Itulah kira-kira..., saya tidak takut
bertentangan dengan siapa saja, terkait dengan masalah Islam, bahkan saya dipenjara
sekali pun, tidak masalah,
Kode Informan :
Nama Informan : Ferdiansyah

B. TEMUAN AWAL
NO. ASPEK YANG TEMUAN KETERANGAN
DITELITI
1. Pengetahuan nilai 1. Menurut informan Nasionalisme adalah ideologi persatuan dan kesatuan yang B1: 1, 3, 4, 6
nasionalisme di
berdampingan dan sesuai dengan ideologi pancasila sebagai ideologi negara.
Lingkungan B2: 2, 5,
Perguruan Tinggi 2. Menurut informan 4 pilar kebangsaan adalah warisan dari tokoh-tokoh perjuangan, yang
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
3. Hubungan pancasila dengan nasionalisme, menurut informan, nasionalisme adalah
Keterangan:
substansi dari pancasila, contohnya sila dalam pancasila, tentang keadilan sosial bagi
B1: Bentuk
seluruh rakyat indonesia, pemaknaan
pertama
4. Dalam memaknai UUD 1945 itu, dalam kehidupan sehari-hari informan memandang
Kulturnation dan
UUD 1945 telah diinterpretasi secara salah oleh orang yang berkuasa untuk Staatnation;
B2: Bentuk
kepentingan individu
pemaknaan
5. Informan mengartikan asas bhineka tunggal ika dengan “berbeda-beda tetapi tetap satu Kedua Loyalitas
(Etnis dan
jua” kemudian didefinisikan sebagai bangsa indonesia yang terdiri dari berbagai macam
Nasional)
suku dan budaya yang beragam. saling memperjuangkan, saling mendukung, saling B3 : Bentuk
pemaknaan
membantu.
Ketiga Identitas
6. Dalam pandangan informan bentuk NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) itu Budaya dan
Bahasa
sudah mencerminkan negara dengan ideologi nasionalisme.
2. Pemahaman nilai 1. Informan mengetahui dan mengenal tentang nasionalisme dari sekolah, mulai dari
nasionalisme di
pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.
Lingkungan
Perguruan Tinggi 2. Menurut Informan para pemimpin bangsa ini tidak lagi konsisten dengan nasionalisme,
karena masing-masing mementingkan kelompok dan golongan masing masing.
3. Menurut informan pendidikan nasionalisme di sekolah kurang maksimal.
4. Menurut informan nasionalisme sangatlah penting, tidak hanya saat memperjuangkan
kemerdekaan, tapi dalam hal pendidikan juga perlu nasionalisme, belajar dengan baik
untuk membangun dan memperbaiki bangsa juga merupakan nasionalisme.
5. Cara memupuk nasionalisme itu menurut informan, adalah dengan terus konsisten
memperjuangkan, memperjuangkan aspirasi masyarakat, memperjuangkan negara kita,
dengan konsistensi tersebut kita akan terbiasa bahkan ketika negara kita dalam keadaan
kacau balau.
6. Menurut informan tempat yang paling tepat untuk menanamkan nasionalisme adalah di
dunia pendidikan. Disemua jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar sampai di Perguruan
tinggi
7. Informan menemukan nilai-nilai nasionalisme di lingkungan kampus dari teman-teman
kuliah dan pada di organisasi kemahasiswaan.
8. Menurut informan tumbuh suburnya radikalisme agama di Bima bukan karena faktor
kurangnya nasionalisme, tapi karena faktor personal tiap individu saja yang terlalu kaku
dalam beragama.
3. Aplikasi nilai 1. nilai-nilai nasionalisme yang diperoleh informan selama ini di lingkungan kampus
nasionalisme di
berupa nilai solidaritas dan kebersamaan.
Lingkungan
Perguruan Tinggi 2. Menurut pendapat Informan, penanaman nasionalisme di kampus tidak terlalu efektif
karena yayasan dikampus memiliki program pengenalan salah satu ideologi juga,
3. Bentuk aplikatif dari jiwa nasionalisme ditunjukkan oleh informan dengan belajar
dengan baik, supaya bisa memberikan kontribusi positif bagi bangsa di kemudian hari.
4. Informan berniat mengajarkan semangat nasionalisme ditempatnya mengabdi, antara
lain, mendorong peserta didiknya untuk inovatif, kreatif, dan berjiwa independent dalam
hal berkarya.
Kode Informan : A/LB/O
Nama Informan : Muziburahman

A. TEMUAN AWAL
NO. ASPEK YANG TEMUAN KETERANGAN
DITELITI
1. Pengetahuan nilai 1. Nasionalisme secara kharfiah terdiri dari dua kata yaitu “nation” yang berarti bangsa B1: 1, 2, 3, 4,
nasionalisme di B2: 6
dan “isme” berarti paham atau ideologi sehingga nasionalisme adalah Ideologi
Lingkungan B3: 5
Perguruan Tinggi kebangsaan, ideologi yang berdasarkan asas kebangsaan.
2. Empat pilar kebangsaan adalah doktin kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD
1945, asas Bhineka tunggal ika dan NKRI
Keterangan:
3. Nasionalisme adalah ideologi kebangsaan, sedangkan pancasila adalah ideologi
B1: Bentuk
negara, jadi hubungan antara pancasila dan nasionalisme adalah hubungan yang saling pemaknaan
pertama
melangkapi sebagai ideologi negara bangsa seperti Indonesia.
Kulturnation dan
4. UUD 1945 adalah dasar hukum yang ada di indonesia yang mengatur kehidupan Staatnation;
B2: Bentuk
seluruh warga negara, karena negara kita berideologi nasionalisme seharusnya UUD
pemaknaan
1945 sesuai dengan nasionalisme, baik sebelum diamandemen maupun sesudah Kedua Loyalitas
(Etnis dan
diamandemen.
Nasional)
5. Bhineka tunggal ika adalah asas persatuan yang dirumuskan karena B3 : Bentuk
pemaknaan
mempertimbangkan keberagaman yang ada di Indonesia jadi bhineka tunggal ika
Ketiga Identitas
adalah salah satu bentuk dari doktin nasionalisme yang menjadi ciri khas bangsa Budaya dan
Bahasa
Indonesia.
6. Negara kesatuan republik Indonesia sebenarnya bentuk negara kita yang disesuaikan
dengan semangat nasionalisme.

2. Pemahaman nilai 1. Di lingkungan tempat tinggal, dengar obrolan orang-orang sekitar rumah waktu masih
nasionalisme di
SD,
Lingkungan
Perguruan Tinggi 2. Wah saya kurang tau.., tapi mungkin orang yang rela dan mau meluangkan waktunya
untuk berbuat sesuatu yang bermaanfaat bagi negara, misalnya ikut berpartisipasi
dalam pemilu, atau berkarya untuk kemajuan bangsa,
3. Nasionalisme dibutuhkan Disaat saat tertentu, seperti saat merebut kemerdekaan.
4. Tidak terlalu penting. Karena tanpa memahami nasionalisme, tanpa semangat
nasionalisme pun kita bisa tetap berkarya untuk negara.
5. (Cara memupuk jiwa nasionalisme yang paling tepat) memberikan pendidikan, di
sekolah...
6. Sebaiknya seseorang mendapat pendidikan nasionalisme sebaiknya Di organisasi,
dilingkungan kampus.
7. Menurut saya itu hanya sekedar isu yang dibuat untuk memojokkan umat Islam saja,
ada banyak pihak yang ingin mengambil keuntungan dengan kekacauaan di daerah,
termasuk penangkapan teroris di Bima, perakit bom itu kan belajar membuat bom dari
ambon dan poso, sedangkan orang-orang ambon dan poso saat masa kerusuhan itu kan
dilatih oleh pihak militer juga, dan densus 88 itukan dapat bantuan dana yang besar
untuk pemberantasan terorisme di Bima.

3. Aplikasi nilai 1. Nilai nasionalisme yang saya peroleh dikampus ini, Tidak banyak ya, karena saya kuliah
nasionalisme di
disini (UNAIR) hanya 1 setengah tahun, saya sebelumnya di UMM Malang jadi tidak
Lingkungan
Perguruan Tinggi banyak dapat tentang nasionalisme, di kampus lama juga lebih banyak belajar tentang
KeIslaman, khususnya kemuhammadiyahan,
2. Efektifitas penanaman nilai nasionalisme dikampus ini, Saya tidak tahu..,
3. Nasionalisme adalah ideologi kebangsaan,
4. Saya tidak berminat mengaplikasikannya dalam kehidupan pribadi, mungkin untuk
kehidupan bermasyarakat akan saya aplikasikan, seperti menghargai saudara kita yang
berbeda bahasa daerah atau berbeda budaya. Tapi bukan karena saya nasionalis, tapi
karena saya seorang muslim jadi saya harus menghargai seorang manusia meskipun dia
berbeda keyakinan (agama) dengan saya.
5. Saya memandang seseorang yang memiliki jiwa nasionalisme, biasa saja..., hehhe
6. Saya berkeinginan mengajar di kampus asal saya kalau bisa, sebelumnya saya harus
melanjutkan kuliah dulu jenjang S2 keperawatan, klo tidak bisa, ya saya bekerja di rumah
sakit. Seperti kata saya tadi saya tidak berminat mengaplikasikan nasionalisme di dunia
kerja, tapi kalau ada nilai-nilai nasionalisme yang kebetulan sama dengan nilai ke Islaman
ya saya kerjakan, seperti tolong menolong dan toleransi,
Kode Informan :
Nama Informan : Syahru Ramadan

B. TEMUAN AWAL
NO. ASPEK YANG TEMUAN KETERANGAN
DITELITI
1. Pengetahuan nilai 1. Memiliki jiwa berani berkorban untuk memajukan masyarakat, bangsa dan negara
nasionalisme di
2. - Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Lingkungan
Perguruan Tinggi - UUD 1945 sebagai konstitusi negara
- NKRI sebagai Bentuk Negara
- Bhineka tunggal ika sebagai semboyan negara
B1: 2, 3, 4, 6
B2: 1, 5
3. Karena lima sila dalam pancasila mengandung makna dan inti yang cukup penting B3: 5
dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa. Sebaiknya tanpa kelima
Keterangan:
sila tersebut tentunya dasar negara mungkin tidak terlalu kuat, dan juga halnya dengan B1: Bentuk
pemaknaan
rasa nasionalisme mungkin tidak akan ada.
pertama
4. UUD 1945 Sangat penting hubungannya dengan nasionalisme karena akan Kulturnation dan
Staatnation;
menciptakan kehidupan yang aman dan damai. Namun sebaliknya ketika rasa
B2: Bentuk
nasionalisme itu tidak ada, maka UUD 1945 sebagai dasar hukum tidak lagi dianggap pemaknaan
Kedua Loyalitas
dan akan banyak serta pelanggaran yang terjadi.
(Etnis dan
5. Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau, banyak suku, agama, bahasa, Nasional)
B3 : Bentuk
budaya, tradisi, adat istiadat, dan lain lain. namun semua itu dibalut oleh 4 pilar
pemaknaan
kebangsaan dan dipersatukan oleh sumpah pemuda. Ketiga Identitas
Budaya dan
6. Tentunya sangat baik bentuk negara dalam NKRI dari pada dulu yang masih belum
Bahasa
dalam bentuk NKRI. Karena tiap wilayah masih sendiri tanpa ada kontrol dari
pusat/nasional. Namun sangat disayangkan ketika negara dalam bentuk NKRI tidak
mampu menyamaratakan pembangunan untuk setiap wilayah/daerah. Terutama
infrastruktur pendidikan, dan kesehatan. Sehigga tidak heran ketika ada daerah
/wilayah yang ingin melepaskan diri dari NKRI karena mereka punya potensi alam
yang melimpah dari pada mereka yang bergantug pada negara namun mendapatkan
apa-apa.

2. Pemahaman nilai 1. Dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan organisasi.


nasionalisme di
2. - Saling menghormati satu sama lain
Lingkungan
Perguruan Tinggi - Saling tolong menolong
- Disiplin dalam segala hal
3. Setiap saat dalam kehidupan sehari-hari
4. Sangat penting
5. Dengan pendidikan, terutama pendidikan karakter
6. Dilingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, oraganisasi (lembaga pendidikan formal,
non formal, informal)
7. Isue tentang gerakan radikal dan fanatisme organisasi di bima tidak bisa dipungkiri
memang, itu merupakan persoalan kompleksitas yang tidak berdiri sendiri, dan hampir
keduanya memiliki pendasaran yang sangat politis dan ideologis.

3. Aplikasi nilai 1. Kedisiplinan .


nasionalisme di
Lingkungan
2. Kurang efektif seperti penggunaan bahasa daerah yang masih dominan dalam interaksi
Perguruan Tinggi
perkuliahan dan ada unsur rasis.
3. - Saling menghormati satu sama lain
- Menjunjung tinggi 4 pilar kebangsaan
- Menjunjung tinggi sumpah pemuda
- Dan lain-lain
4. Salah satunya menggunakan bahasa indonesia
5. Sangat bagus dan baik
6. Belum ditentukan, tergantung dari kebutuhan pasar. Aplikasi nilai nasionalisme tentu rasa
tanggung jawab, disiplin, saling menghormati, dan lain-lain.
9AA
Kode Informan : TRIANGGULASI DATA
Nama Informan : Agus Saputro

C. TEMUAN AWAL
NO. ASPEK YANG TEMUAN KETERANGAN
DITELITI
1. Pengetahuan nilai 1. Nasionalisme adalah rasa cinta dan bangga terhadap negara. B1:
nasionalisme di B2: 1, 2, 3, 4, 5, 6
2. Empat pilar kebangsaan terdiri dari UUD 1945, Pancasila, Bhineka dan NKRI.
Lingkungan B3:
Perguruan Tinggi Merupakan adalah sendi pokok negara Indonesia yang harus dijaga keberadaannya dan
Keterangan:
nilai-nilai yangterkandung didalamnya. Karena mengandung ciri pokok dan khas
B1: Bentuk
bangsa Indonesia. pemaknaan
pertama
3. Pancasila sebagai ideology bangsa yang membentuk dasar-dasar tujuan bangsa tentu
Kulturnation dan
sangat berkaitan erat dengan nasionalisme. Ini berkaitan dengan wujud tindakan Staatnation;
B2: Bentuk
nasionalisme, yang harus diperlihatkan sesuai sila-sila yang ada dalam pancasila.
pemaknaan
Misalkan sila pertama ketuhanan yang maha Esa, maka mengamalkan ajaran agama Kedua Loyalitas
(Etnis dan
bisa disebut juga sebagai rasa nasionalisme bangsa.
Nasional)
4. Undang-undang sebagai sumber dari semua aturan tentu sangat berkaitan dengan B3 : Bentuk
pemaknaan
nasionalisme, karena lewat aturan cita-cita bangsa dapat tercapai.
Ketiga Identitas
5. Berarti Indonesia negara yang harus menjunjung tinggi perbedaan dan keberagaman, Budaya dan
Bahasa
negara yang memiliki rasa toleransi tinggi dan negara yang menjunjung tinggi nilai-
nilai kebudayaanya.
6. Negara yang berusaha dengan cara apapun untuk mempertahankan teritotial
kekuasaannya.
2. Pemahaman nilai 1. Dari bangku sekolah.
nasionalisme di
2. Memakai atribut atau simbol negara. Misalkan memakai pakaian dengan simbol
Lingkungan
Perguruan Tinggi bendera merah putih atau garuda pancasila.
3. Setiap saat.
4. Sangat penting, untuk menumbuhkan sifat optimisme bangsa.
5. Membaca buku-buku sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai
kemerdekaan. Dan memahami esensi nilai perjuangan yang melatar belakangi, bukan
kehebohan peperangannya.
6. Di bangku sekolah sejak dini.
7. Mungkin seperti tindakan radikalisme didaerah-daerah luar jawa lainnya, dikarenakan
oleh faktor kecemburuan dalam pembangunan.

3. Aplikasi nilai 1. Nilai yang menuntut saya untuk berpikir kritis, paling tidak ikut membangun wacana
nasionalisme di
tentang masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
Lingkungan
Perguruan Tinggi 2. Penanaman nilai nasionalisme dikampus dikonstruksikan bukan dari institusi kampus
secara langsung dan melalui perencanaan yang terstruktur. Tetapi nasionalisme
berkembang sebatas dilingkup UKM yang mereka membawa nilai-nilai nasionalismenya
sendiri-sendiri. Sehingga sikap nasionalisme jika dibutuhkan serentak perlu waktu untuk
membuat gerakan yang besar dilingkup kampus sebagai kaum akademisi bangsa.
3. Nasionallisme sebagai sikap cinta dan rela berkorban demi bangsa dan negara.
4. Berjalan begitu saja, dengan asumsi dengan membantu seseorang seberapa besarnya
merupakan wujud dari nasionalisme.
5. Senang jika sikap seperti itu dapat diarahkan ke hal positif, bela negara misalnya.
6. Ingin menjadi seorang mengajar, mengaplikasikan nilai-nilai nasionalisme dengan
membuka jendela pengetahuan kepada anak-anak didik.

Anda mungkin juga menyukai