Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2.

TUTORIAL ONLINE
HUKUM TELEMATIKA (HKUM4301)

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Tutorial Online mata kuliah Hukum Telematika

Disusun oleh:

RIZKY SAEFUL HAYAT


NIM. 045289918

PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UPBJJ-BANDUNG
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
1. Berdasarkan Surat Edaran Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor
SE/6/X/2015 Tahun 2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech) (“SE
KAPOLRI 6/2015”). tentang Bentuk-Bentuk Ujaran Kebencian Dalam surat edaran
tersebut, dijelaskan bahwa ujaran kebencian dapat berupa tindak pidana yang diatur
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”) dan ketentuan pidana lainnya di
luar KUHP, yang berbentuk: (a) penghinaan; (b) pencemaran nama baik; (c) penistaan;
(d) perbuatan tidak menyenangkan; (e) memprovokasi; (f) menghasut; (g) penyebaran
berita bohong; dan semua tindakan di atas memiliki tujuan atau bisa berdampak pada
tindak diskriminasi, kekerasan, penghilangan nyawa, dan/atau konflik sosial.

2. Jika komentar negatif seseorang terbukti masuk dalam salah satu kriteria ujaran di atas,
maka berdasarkan Surat Edaran Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor
SE/6/X/2015 Tahun 2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech),
komentar negative dalam medsos tersebut dinyatakan sebagai suatu ujaran kebencian.

3. Jika dikaitkan dengan pasal-pasal dalam hukum pidana. Dalam hukum pidana, tidak ada
satu pun pasal yang mengatur delik bernama ujaran kebencian. Jika merujuk kepada
pengertian penghasutan dalam Pasal 160 KUHP, maka Pasal 160 pun berdasarkan
Putusan MK Nomor 7/PUUVII/2009 dinyatakan konstitusional bersyarat yaitu sepanjang
perbuatan yang dihasutkan telah dilaksanakan. Putusan MK ini seharusnya juga menjadi
pedoman bagi beberapa pasal lain yang bersifat “delik semi materil” 1. Pencemaran nama
baik diartikan sebagai perbuatan menyerang kehormatan atau nama baik seseorang
dengan menuduhkan sesuatu hal yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum.
Sedangkan, Ujaran kebencian (hate speech) bisa berarti tindakan komunikasi yang
dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun
hinaan kepada individu atau kelompok yang lain.

1
Effendi, E. (2020). Penafsiran Ujaran Kebencian dalam Hukum Pidana Indonesia Berdasarkan Beberapa
Putusan Pengadilan. Riau Law Journal, 4(1), 23-38.

Anda mungkin juga menyukai