1. Apa yang dimaksud dengan tradisi uang pelangkah kampung?
Uang pelangkah kampung adalah tradisi orang Betawi sebagai bentuk penghormatan atau persembahan kepada mempelai Wanita atas kesediaanya menerima mempelai pria. 2. Sejak kapan tradisi uang pelangkah kampung ini berlangsung? Saya tidak tahu secara persisnya tradisi uang pelangkah kampung ini sejak kapan terjadi, Ketika saya menikah pada tahun 1970 tradisi uang pelangkah kampung sudah ada. 3. Bagaimana tata cara pelaksanaan uang pelangkah kampung? Uang pelangkah kampung diberikan ketika proses lamaran. 4. Siapa penerima uang pelangkah kampung dan diperuntukan untuk apa? Penerima uang pelangka kampung adalah keluarga mempelai wanita, dan oleh keluarga mempelai wanita diberikan kepada pejabat RT atau RW. 5. Berapa nominal uang pelangkah kampung? Tidak ada nominal pasti, jumlah uang pelangkah kampung tergantung kesanggupan dari mempelai pria. 6. Apa sanksinya jika tidak melaksanakan tradisi uang pelangkah kampung? Tidak ada sanksi bagi yang tidak memberi uang pelangkah kampung. 7. Baik atau tidak uang pelangkah kampung menurut bapak/ibu? Baik, karena bagian dari bentuk penghormatan ketika melewati atau masuk wilayah seseorang 8. Bagaimana pandangan masyarakat kelurahan Jagakarsa memandang uang pelangkah kampung? Masyarakat menganggap itu baik, karena didasari atas kesepakatan kedua belah pihak keluarga pengantin. 9. Bagaimana kedudukan uang pelangkah kampung menurut hukum Islam? Memang tidak ada yang mengatur tentang uang pelangkah kampung maupun hadits yang menjelaskan tentang uang pelangkah kampung, karena ada di keluarahan ini memakai uang pelangkah kampung maka harus diberikannya uang pelangkah kampung tersebut dan uang pelangkah kampung tersebut terdapat manfaat. Salah satu manfaat tersebut adalah pengormatan terhadap masyarakat setempat. Kaidah fiqih yang diapakai untuk memandang tentang uang pelangkah kampung ini, maka kita akan memakai kaidah al adatu muhakamah dan al adatul idaroh yang mana di dalam kaidahnya adat itu bisa dijadikan suatu hukum asalkan tidak bertentangan dengan al Qur’an dan hadits dan di dalamnya terdapat manfaat dibanding mudharat. 10. Apakah masih berlaku tradisi uang pelangkah kampung hingga saat ini? Masih, untuk penduduk asli keluarahan Jagakarsa.