Anda di halaman 1dari 13

MODUL

PEMBELAJARAN
MANAJEMEN KUANGAN,
ADMINISTRASI, DAN

2023 AKUNTANSI BUMDESA

Disusun oleh:
ARI WIBOWO

STRATEGI PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN


KAPABILITAS BADAN USAHA MILIK DESA DI
KABUPATEN BOJONEGORO MELALUI RUMAH
CERDAS
MODUL PEMBELAJARAN

A. RUANG LINGKUP
Penyusunan laporan keuangan BUMDes tidak bisa dilepaskan dari
peraturan pemerintah No 11 Tahun 2021 dan juga PSAK (Pedoman
Standar Akuntansi Keuangan) yang disusun untuk kaidah-kaidah
organisasi BUM Desa. Laporan keuangan BUMDes secara detail diatur
dalam Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2021. Peraturan ini
menjelaskan jenis-jenis apa saja laporan keuangan yang wajib disusun
BUM Desa seperti laporan realisasi anggaran, proyeksi usaha hingga
laporan pendapatan dari unit usaha. Laporan-laporan ini jika disusun
dengan baik akan memudahkan pengurus BUMDes melakukan
pertanggungjawaban, serta memudahkan pihak ketiga melakukan
pengawasan. Jika laporan keuangan bersih dan transparan, maka tidak
akan ada saling curiga diantara para pengurus dan masyarakat desa.

Pencatatan laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting


bagi suatu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dengan dibuatnya
laporan keuangan yang baik maka sebuah usaha maka dapat membuat
keputusan bisnis yang baik, mempertahankan dan mengembangkan
kelangsungan hidupnya. Keputusan tersebut dapat diambil dengan
melihat laporan keuangan dan pengelolaan keuangan yang telah
dilakukan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mencapai
tujuan usaha. BUMDes harus dapat melakukan pencatatan atau
pembukuan yang ditulis secara sistematis dari setiap transaksi yang
terjadi agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat
menunjukkan posisi keuangan BUMDes dengan jelas dan digunakan
untuk mempertanggungjawabkan kepada stakeholder.

Laporan keuangan milik desa adalah proses pencatatan dari


transaksi yang terjadi di desa, dibuktikan dengan nota-nota kemudian
dilakukan pencatatan dan pelaporan keuangan sehingga akan
menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang
digunkan pihak-piihak yang berhubungan dengan desa. Tujuan dari
pembuatan laporan keuangan milik desa adalah untuk mengetahui
tingkat efektivitas, efisiensi dan kebermanfaatan pengelolaan
sumberdaya ekonomi oleh pemerintah desa. Salahsatu pendapatan
yang diperoleh oleh desa adalah dengan terbentuknya badan usaha
milik desa ( BUMDes ). Badan usaha milik desa (atau diakronimkan
menjadi Bumdes) merupakan usaha desa yang dikelola oleh

1
MODUL PEMBELAJARAN

Pemerintah Desa, dan berbadan hukum. Pendapatan yang diperoleh


oleh BUMDes adalah dari penjualan bahan pokok, makanan dan
minuman, peralatan tulis dan pemberian pinjaman kepada
masyarakat. Aplikasi yang digunakan adalah aplikasi dalam bentuk
Miscrosft Exel yang didalamnya terdiri dari daftar kode akun, kode
pembantu, jurnal umum, buku besar, buku besar pembantu, neraca,
neraca lajur dan laba rugi.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang tentang
Badan Usaha Milik Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6623);
4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pendaftaran, Pendataan
Dan Pemeringkatan, Pembinaan Dan Pengembangan, Dan
Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Badan Usaha Milik Desa/Badan
Usaha Milik Desa Bersama (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 252).

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pelatihan administrasi dan akuntansi BUMDESA bertujuan untuk:

1. Membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi Badan Usaha


Milik Desa (BUMDesa),
2. Melaksanakan pendampingan dalam praktik pembuatan laporan
keuangan BUMDes,
3. Memberikan pemahaman tentang tiga laporan keuangan dasar
yaitu laporan laba/rugi, neraca dan arus kas yang merupakan
standar pelaporan keuangan untuk akuntansi Bum Desa.

2
MODUL PEMBELAJARAN

D. LAPORAN KEUANGAN BUMDESA


1. Laporan Realisasi Anggaran: laporan keuangan yang berisi
informasi terkait anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan
yang nanti akan dibandingkan dengan realisasinya selama satu
periode.
2. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) : laporan keuangan yang akan
menunjukkan aset, hutang, dan modal yang dimiliki oleh BUM
Desa dalam satu periode atau tahun secara lengkap dan rinci.
3. Laporan Laba Rugi : laporan keuangan yang berisi informasi terkait
pendapatan dan beban yang yang dihasilkan dan dikeluarkan
dalam satu periode atau tahun yang berfungsi dalam menilai
kinerja keuangan perusahaan apakah BUM Desa mengalami
keuntungan atau justru kerugian.
4. Laporan Perubahan Ekuitas : laporan keuangan yang dapat menilai
dan melihat peningkatan atau penurunan modal yang berisi aktiva
bersih selama satu periode dan mengetahui nominal yang sudah
diterima BUM Desa modal dari Desa di laporan perubahan ekuitas.
5. Laporan Arus Kas : laporan keuangan yang berisi informasi terkait
penggunaan kas yang masuk dan keluar selama satu tahun atau
periode sehingga dapat memprediksi arus kas pada periode yang
akan datang.
6. Akun-akun (elemen) di laporan keuangan berisi: Catatan Atas
Laporan Keuangan (CALK) : Bagian dari laporan keuangan yang
tidak wajib dibuat oleh BUM Desa tetapi CALK ini bertujuan dalam
memberikan penjelasan secara lengkap dan rinci serta jika ada
catatan khusus di laporan keuangan akan bisa dilihat di CALK.

E. PENCATATAN KEGIATAN ORGANISASI BUMDESA


Administrasi Bumdesa adalah suatu proses kegiatan untuk
mencatat, mengklarifikasikan dan meringkas seluruh kegiatan
BUMDESA secara sistematis yang disajikan dalam bentuk Dokumen
Administrasi BUMDESA.
Fungsi administrasi yaitu:

1. Alat untuk mengetahui keadaan aset perusahaan (SDM, keuangan,


sosial, sarana dan prasarana, dll) setiap saat.

3
MODUL PEMBELAJARAN

2. Alat kontrol bagi komponen kelembagaan (anggota, pengelola, dan


pengawas) dalam menjalankan kegiatan dan pengendalian
organisasi.
3. Alat monitoring dan evaluasi bagi lembaga untuk menyusun
rencana kerja.
4. Bahan pengambilan keputusan dan pengembangan organisasi.
5. Alat pemersatu antar komponen kelembagaan.

F. PENCATATAN KEGIATAN ORGANISASI YANG TERKAIT


DENGAN KEUANGAN
1. Pencatatan dan pendokumentasian segala bentuk kegiatan: proses
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan
program.
2. Pencatatan aktivitas fungsionaris BUMDESA (pengelola).
3. Pencatatan segala bentuk Input dan Output kegiatan BUMDESA.

G. JENIS-JENIS BUKU ADMINISTRASI


Mencatat semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh pengelola
BUMDESA yaitu:
1. Transaksi yang mengakibatkan berkurangnya aset BUMDESA
2. Transaksi yang mengakibatkan bertambahnya aset BUMDESA

H. BUKU NOULEN RAPAT


1. Buku Tamu.
2. Buku Daftar Pengelola/anggota.
3. Buku Notulen Rapat.
4. Buku Agenda Surat (Masuk/Keluar).
5. Buku Rencana Kegiatan bumdesa.
6. Buku Laporan Kegiatan BUMDESA.
7. Buku Administrasi Keuangan.
8. Buku Inventaris.

4
MODUL PEMBELAJARAN

I. BUKU DAFTAR PENGELOLAAN BUMDESA

J. BUKU DAFTAR PENGELOLAAN BUMDESA

5
MODUL PEMBELAJARAN

K. BUKU ANGENDA SURAT MASUK

L. BUKU ANGENDA SURAT KELUAR

6
MODUL PEMBELAJARAN

M. BUKU RENCANA KEGIATAN BUMDESA

N. BUKU KEGIATAN BUMDESA TAHUN

O. LAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI DAN KESEHATAN


USAHA

1. Pengertian Akutansi
Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan,
pengikhtisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam
nilai mata uang, semua transaksi serta kejadian yang sedikit-
dikitnya bersifat finansial dan dari catatan itu dapat ditafsirkan

7
MODUL PEMBELAJARAN

hasilnya. (AICPA=American Institut of Certified Public) Akuntansi


adalah proses identifikasi, pencatatan dan komunikasi terhadap
transaksi ekonomi dari suatu entitas/perusahaan (Abubakar. A &
Wibowo (2004).
2. Proses Akuntasi
Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan
penganalisisan data keuangan suatu organisasi.

3. Pentingnya Laporan Akuntansi


a. Sumber informasi usaha bagi manajemen perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan.
b. Alat untuk menilai keberhasilan usaha yaitu sebagai bukti layak
tidaknya usaha. dapat dijadikan untuk meminjam modal ke
bank.
c. Alat bantu untuk mengamankan dan mengawasi aset
perusahaan sehingga mampu mencegah penyimpangan dan
pemborosan.
d. Alat bantu untuk menetapkan hak-hak bagi pihak yang
berkepentingan (Pemilik, Kreditur, Pemerintah).
e. Penilaian efisiensi atau tidaknya usaha yang dilakukan.
f. Alat untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang
pada akhirnya sebagai tindak lanjut dalam tercapainya tujuan
yaitu meningkatkan pendapatan .
g. Dasar penyusunan kebijakan perusahaan.
4. Tujuan Laporan Akuntansi
a. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai posisi
keuangan
b. Informasi bagi pemakai untuk menaksir potensi perusahaan
dalam menghasilkan laba
c. Memberikan informasi penting lainnya, seperti:
1) Laba-rugi

8
MODUL PEMBELAJARAN

2) Perubahan posisi keuangan


3) Cash flow dan
4) Investasi
5. Dasar Hukum Akuntansi Bagi Perusahaan
Pasal 6 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD)
1) Setiap orang yang menyelenggarakan suatu perusahaan
diwajibkan membuat catatan-catatan dengan cara demikian,
sehingga sewaktu waktu dari catatan itu dapat diketahui
segala hak dan kewajibannya.
2) Dari tahun ketahun, dlm waktu enam bulan yg pertama dari
tiap-tiap tahunnya ia diwajibkan menandatangani sendiri
sebuah neraca yg tersusun sesuai dg kebutuhan peusahaan
itu.
3) Ia diwajibkan menyimpan selama tiga puluh tahun untuk
buku buku dan dokumen sumber ybs. Dan iapun
diharuskan menyimpan surat surat kawat dan surat surat
lain selama sepuluh tahun
6. Prisip Pembukuan
a. Sistematis : Tersusun Rapi dan Berurutan
b. Kronologis : Tersusun Berdasarkan Urutan Waktu
c. Informatif : Mudah Dipahami
d. Auditable : Mudah Diperiksa
7. Jenis Lapora Keuangan
a. Laporan Neraca, menggambarkan posisi keuangan (Aktiva,
Kewajiban, Equitas) suatu perusahaan pada periode tertentu.
b. Laporan Laba Rugi, menggambarkan jml penghasilan dan
beban suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.
c. Laporan Perubahan Equitas, menggambarkan peningkatan atau
penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode tertentu.
d. Laporan Arus Kas, melaporkan arus kas selama periode trtentu
dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan.

Catatan Atas Laporan Keuangan, CALK haru disajikan secara sistematis.


Setiap pos dalam neraca, laporan L/R, dan arus kas harus berkaitan dg
informasi yg terdapat dalam CALK.

9
MODUL PEMBELAJARAN

CONTOH

LAPORAN NERACA

10
MODUL PEMBELAJARAN

CONTOH

LAPORAN LABA/RUGI

CONTOH

LAPORAN PERUBAHAN MODAL

11
MODUL PEMBELAJARAN

CONTOH

LAPORAN PERUBAHAN MODAL

12

Anda mungkin juga menyukai