Anda di halaman 1dari 2

1.

Sumber hukum dalam pengertiannya adalah asalnya hukum , yaitu keputusan penguasa yang
berwenang untuk memberikan keputusan tersebut. Artinya, keputusan itu haruslah dari penguasa yang
berwenang untuk hal tersebut. Sumber hukum dalam arti sebagai asalnya hukum, yaitu membawa pada
suatu Penyelidikan tentang wewenang untuk menyelidiki apakah suatu keputusan berasal dari penguasa
yang berwenang atau tidak. Keputusan penguasa yang berwenang dapat berupa peraturan dan dapat
pula berupa ketetapan titik sumber hukum dalam pengertiannya sebagai tempat dikemukakan pada
peraturan-peraturan hukum yang berlaku. Sumber hukum dalam pengertian ini membawa hukum pada
Penyelidikan tentang macam-macam, jenis-jenis, dan bentuk-bentuk dari peraturan dan ketetapan.
Untuk Mengetahui sumber hukum,secara praktis di artikan sebagi faktor-faktor yang menyebabkan
terbentuknya kaidah hukumyang mengikat. Faktor yang merupakan sumber kekuatan berlakunya secara
hukum formal, yaitu sumber dari mana hukum di temukan atau dari mana asal usul sehingga kaidah
atau materi hukum yang di bentuk.
2. Sumber hukum formil adalah tempat atau sumber dari mana suatu peraturan memperoleh kekuatan
hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan hukum berlaku secara
formal.

Adapun sumber-sumber hukum formil tersebut dijelaskan secara sederhana sebagai berikut:
1. Undang-Undang
adalah suatu peraturan negara yangmempunyaikekuatan hukum yang mengikat, diadakan dan
dipelihara oleh negara. Contohnya : Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen.
2. Kebiasaan (Konvensi)
adalah semua tindakan atau peraturan yang ditaati karena adanya keyakinan bahwa tindakan atau
peraturan itu berlaku sebagai hukum dan dilaksanakan berulang-ulang.
Terdapat kata kunci disini yaitu "Keyakinan" dan dilaksanakan "berulang-ulang", jadi tidak sembarang
kebiasaan dapat menjadi sumber hukum formil.
Keyakinan disini memiliki dua arti, yaitu:
Keyakinan dalam arti materil : adalah tindakan atau peraturan tersebut memuat hukum yang baik.
Keyakinan dalam arti formil : adalah tindakan atau peraturan tersebut harus diikuti dengan taat dan baik
tanjpa peduli apapun isinya.
Berulang-ulang : kebiasaan ini harus dilakukan berulang-ulang sehingga diikuti oleh orang lain dan
akhirnya menjadi suatu sumber hukum.
3. Yurisprudensi
adalah keputusan hakim atau putusan pengadilan terdahulu yang dapat dipakai sebagai pedoman oleh
hakim berikutnya dalam memutuskan suatu perkara.
Hal ini adalah karena hakim juga berperan sebagai :
1) Pembentuk Undang-Undang
2) Pengundang-undang
Berdasarkan Pasal 21 A.B. hakim memiliki tugas :
1) Menerima Perkara;
2) Memeriksa Perkara, dan;
3) Memutuskan Perkara
yaitu semua perkara yang diberikan kepadanya dan tidak boleh menolak setiap perkara yang diberikan
atau diembankan kepadanya.
Jadi hakim harus bersifat "Recht Finding".
4. Traktat
adalah perjanjian antar negara. perjanjian antar negara ini kemudian menjadi sumber hukum dalam
negara dengan syarat:
- Penetapan isi perjanjian oleh negara-negara peserta,
- Persetujuan perjanjian tersebut oleh negara-negara peserta,
- Ratifikasi atau dimasukkan kedalam peraturan perundang-undangan negara peserta dengan disahkan
sebagai undang-undang di masing-masing negara peserta,
- Pengumuman oleh negara peserta kepada rakyatnya, misalnya jika di Indonesia dengan meletakkannya
di Lembaran Negara dan diumumkan melalui Berita Negara.
5. Doktrin
adalah Pendapat Ahli Hukum yang ternama yang mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusan
oleh hakim.
Doktrin ini bisa saja berasal dari buku-buku atau karya para ahli hukum tersebut.

Sedangkan Sumber hukum material bagi hukum internasional adalah prinsip-prinsip yang menentukan
isi ketentuan hukum internasional yang berlaku. Prinsip-prinsip itu misalnya bahwa setiap pelanggaran
perjanjian menimbulkan kewajiban untuk memberikan ganti rugi, bahwa korban perang harus
diperlakukan secara manusiawi. Diantara prinsip-prinsip itu terdapat prinsip-prinsip yang berlaku
memaksa. Prinsip itu disebut “ius cogens”. Prinsip itu misalnya bahwa perjanjian harus ditaati (Pacta sun
servanda). Prinsip itu tidak dapat disimpangi berlakunya oleh ketentuan hukum internasional yang
berlaku atau yang ditetapkan kemudian dan juga tidak dapat dirubah oleh prinsip hukum internasional
yang tidak sama sifatnya

Anda mungkin juga menyukai