Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ETIKA PROFESI

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DALAM PRAKTEK PROFESI GIZI

Mata Kuliah : Etika Profesi

Dosen Pembimbing : Arnisam

Disusun Oleh :

Melda Yuliska
(P07131121015)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH
TAHUN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Profesi Gizi adalah suatu pekerjaan di bidang gizi yang dilaksanakan berdasarkan
suatu keilmuan (body of knowledge), memiliki kompetensi yang diperoleh melalui
pendidikan yang berjenjang, memiliki kode etik dan bersifat melayani masyarakat.
Pendidikan gizi dapat ditempuh melalui jalur akademik strata I dan diploma. Setelah itu
dilanjutkan dengan jalur profesi. Jalur akademik diawali dengan pendidikan Strata I,
Strata II, dan terakhir Strata III, sedangkan jalur diploma diawali dengan pendidikan
Diploma III, dan dilanjutkan pada program pendidikan Diploma IV.
Profesi Gizi mengabdikan diri dalam upaya kesejahteraan dan kecerdasan bangsa,
upaya perbaikan gizi, memajukan dan mengembangkan ilmu dan teknologi gizi serta
ilmu – ilmu yang berkaitan dan meningkatkan pengetahuan gizi masyarakat. Sebagai
tenaga gizi profesional, seorang ahli gizi dan ahli madya gizi harus melakukan tugas-
tugasnya
Standar kompetensi ahli gizi disusun berdasarkan jenis ahli gizi yang ada saat ini
yaitu ahli gizi dan ahli madya gizi. Keduanya mempunyai wewenang dan tanggung jawab
yang berbeda. Standar kompetensi disusun sebagai landasan pengembangan profesi Ahli
Gizi di Indonesia sehingga dapat mencegah tumpang tindih kewenangan berbagai profesi
yang terkait dengan gizi, dan sebagai acuan bagi kurikulum pendidikan gizi di Indonesia
dalam rangka menjaga mutu Ahli Gizi, menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan gizi
yang profesional baik untuk individu maupun kelompok dan mencegah timbulnya mal-
praktek gizi.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian pengembangan kepribadian?
b. Apa saja hal hal yang terkait dengan gizi?
c. Apa yang dimaksud degan kode etik gizi?
d. Bagaimana peran sebagai ahli gizi?
e. Apakah faktor faktor yang menghambat kepribadian?
f. Bagaimana teknik pengendalian diri?
C. Tujuan
a. Dapat menjelaskan pengertian pegembangan kepribadian
b. Dapat menjelaskan hal yang terkait profesi Gizi
c. Menjelaskan tentang kode etik gizi
d. Dapat menjelaskan peran sebagai Ahli gizi
e. Dapat menjelaskan faktor yang dapat menghambat kepribadian
f. Dapat menjelaskan Teknik pengendalian diri
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian pengembangan kepribadian


a. Pengertian pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebituhan
pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan latihan. Andrew F. Sikula
mendefinisikan pengembangan sebagai berikut: "Pengembangan mengacu pada
masalah staf dan personel adalah suatu proses pendidikan jangka panjang
menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi dengan mana
manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum".
Sedangkan definisi latihan diungkapkan oleh Andrew F. Sikula yaitu "latihan
adalah proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang
sistematis dan terorganisir, sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan
teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu".
b. Pengertian kepribadian
Menurut Horton (1982) Kepribadian adalah keseluruhan sikap. perasaan,
ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu
akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu.
Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau pola dan
konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya. Menurut M.A. W Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan.
dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
c. Penegembangan kepribadian
Pengembangan kepribadian berarti kemauan diri sendiri untuk menata
aspek internal diri atau sikap batin, dan aspek perilaku eksternal diri, yaitu cara
seseorang menampilkan diri atau tampak sisi luar diri di persepsi orang lain.
(Djajendra, 2011:312). Perkembangan kepribadian merupakan hasil atau produk
lingkungan sosial budaya, yang meliputi
a. Peran orang tua
b. Anggota keluarga
c. Sosial budaya
d. Dan pengaruh kemampuan motoric
d. Fase-Fase Pengembangan Kepribadian
Yaitu sebagai berikut:
a. Masa bayi
b. Masa kanak-kanak
c. Masa dewasa
e. Faktor Penghambat Kepribadian
 Faktor dari dalam diri
a. Tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas
b. Kurangnya motivası dalam hidup
c. Faktor usia
d. Mempunyai problema
e. Tidak percaya diri
f. Kurang kreatif
g. Tidak pemah bersyukur
h. Mudah menyerah
 Faktor dari luar
a. Faktor tradisi budaya
b. Pengaruh pertambahan usia
c. Pengaruh perkembangan zaman
d. Pengaruh perubahan situasi yang tiba-tiba
B. Definisi Pengembangan Profesi Gizi
1. Definisi Profesi Gizi
Profesi Gizi adalah suatu pekerjaan di bidang gizi yang dilaksanakan berdasarkan
keilmuan (body of knowledge), memiliki kompetensi yang diperoleh melalui
pendidikan yang berjenjang, memiliki kode etik dan bersifat melayani
masyarakat. Masalah gizi di Indonesia saat ini sangat kompleks, dimana masih
ditemukan masalah gizi kurang seperti Kurang Energi protein, gangguan Akibat
kekurangan Iodium, dan Kurang Vitamin A dan secara bersamaan juga masalah
gizi lebih seperti kegemukan mulai meningkat Keadaan gizi masyarakat umum
dan individu ini berdampak terhadap pembangunan Negara secara umum dan
khusus berdampak pada pertumbuhan fisik, mental dan kecerdasan serta
produktivitas manusia. Oleh karena itu, pemecahan masalah gizi ditempatkan
sebagai ujung tombak paradigma sehat untuk mencapai Indonesia sehat pada
masa mendatang mengingat hal tersebut di atas, keberadaan ahli gizi dan ahli
madya gizi di Indonesia sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Ada beberapa pengertian bahwa ahli gizi yang kemudian disimpulkan
adalah profesi khusus, orang yang mengabdikan diri dalam bidang gizi serta
memiliki pengetahuan dan ketrampilan melalui suatu Pendidikan khususnya
bidang gizi.
2. Karakteristik Profesi Gizi
Sebagai profesi, gizi telah memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Memiliki serangkaian pengetahuan (body of knowledge) yang melandasi
praktik atau suatu pekerjaan di bidang gizi
b. Pendidikan gizi sebagai pendidikan profesi dikembangkan dalam sistem
pendidikan tinggi melalui jalur akademik strata 1 dan diploma sebagai
bagian integral dari sistem pendidikan tinggi gizi nasional Profesi Teknisi
Register Dietisien (TRD) merupakan integrasi antara pendidikan diploma
III Gizi dengan lama pendidikan 3 tahun dan internship training sebagai
Teknisi dietisien Sedangkan profesi Register Dietisien (RD) dengan lama
pendidikan 1 tahun internship training, setelah menempuh pendidikan
Strata 1 Gizi
c. Mengembangkan pelayanan yang unik kepada masyarakat
d. Otonomi dalam melakukan Tindakan
e. Bekerja sesuai standar dan kode etik profesi yaitu standar profesi gizi (saat
ini telah ditetapkan melalui SK Menteri Kesehatan No
374/MENKES/SK/III/2007)
f. Memiliki suatu organisasi profesi yaitu Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(PERSAGI) yang senantiasa meningkatkan kualitas layanan yang
diberikan kepada masyarakat
g. Bebas mengambil keputusan dalam menjalankan profesinya dan menerima
unbalan jasa atas layanan yang diberikan
Gizi sebagai profesi mempersyaratkan pembekalan pengetahuan dan
keterampilan kepada tenaga gizi melalui pendidikan khusus dan uji kompetensi
yang merupakan dasar untuk membentuk kemampuan yang harus dimiliki tenaga
gizi sesuai standar kompetensi berdasarkan jenis dan jenjang pendidikan.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), tujuan dari organisasi ini yaitu
meningkatkan kesejahteraan rakyat melalu perbaikan gizi dalam mewujudkan
cita-cita bangsa Indonesia Berpikir kreatif dan penuh ide. Selain kewajiban yang
harus dilakukan seorang ahli gizi juga dituntut untuk memahami penerapan
pelanggaran dari kode etik tersebut serta kekuatan kode etik.

C. Kewajiban Umum
Sebagai seorang profesional dan sesuai dengan amanah undang-undang dasar 1945,
bahwa seorang ahli gizi mempunyai kewajiban berperan aktif dalam meningkatkan
kesejahteraan, kecerdasan masyarakat melalui peningkatan keadaan gizi masyarakat Ahli
gizi diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
terus menerus untuk dapat menyumbangkan keahliannya bagi masyarakat. Sebagai
contoh yang kongkrit adalah untuk menanggulangi masalah gondok endemic, para ahli
gizi mengupayakan kepada pemerintah untuk pelaksanaan fortifikasi garam beriodium,
agar masalah gondok diIndonesia teratasi.
Tentunya selain ilmu pengetahuan yang harus ditingkatkan juga perilaku yang baik, jujur,
tulus dan adil sesuai etika dan standar profesi yang telah ditetapkan Selain itu juga harus
menjunjung tinggi nama baik profesi. Bahwa seorang profesional, bila melakukan suatu
kesalahan maka akan memberikan dampak yang kurang baik bagi korps atau
perkumpulan profesinya. Namun sebaliknya bila seorang ahli gizi dapat melaksanakan
kewajiban dengan baik, jujur, adil nama perkumpulan profesinya akan ikut mendapatkan
dampak positif. Seorang profesional akan menjunjung tinggi dan mengutamakan
kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadinya. Adapun jabaran kewajiban yang
termasuk kewajiban kepada umum sebagai berikut:
a. Ahli gizi berperan meningkatkan keadaan gizi dan kesehatan serta berperan dalam
meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat.
b. Ahli gizi berkewajiban menjunjung tinggi nama baik profesi dengan
menunjukkan sikap. perilaku, dan budi luhur serta tidak mementingkan diri
sendiri,
c. Ahli gizi berkewajiban senantiasa menjalankan profesinya menurut standar
profesi yang telah ditetapkan.
d. Ahli gizi berkewajiban senantiasa menjalankan profesinya bersikap jujur, tulus
dan adil.
e. Ahli gizi berkewajiban menjalankan profesinya berdasarkan prinsip keilmuan,
informasi terkini. dan dalam menginterpretasikan informasi hendaknya obyektif
tanpa membedakan individu dan dapat menunjukkan sumber rujukan yang benar.
f. Ahli gizi berkewajiban senantiasa mengenal dan memahami keterbatasannya
sehingga dapat bekerja sama dengan pihak lain atau membuat rujukan bila
diperlukan.
g. Ahli gizi dalam melakukan profesinya mengutamakan kepentingan masyarakat
dan berkewajiban senantiasa berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat
yang sebenarnya.
h. Ahli gizi dalam bekerja sama dengan para profesional lain di bidang kesehatan
maupun lainnya berkewajiban senantiasa memelihara pengertian yang sebaik-
baiknya.
D. Kewajiban Terhadap Klien
Saat itu masyarakat menuntut pelayanan yang terbaik kepada seluruh tenaga kesehatan,
termasuk kepada ahli gizi. Kualitas pelayanan kesehatan saat ini difokuskan kepada klien
(client centre care), jadi kepentingan dan kepuasan klien yang utama. Seorang ahli gizi
berkewajiban untuk menilai, memperbaiki, meningkatkan keadaan gizi klien melalui
suatu proses asesmen, diagnosis, intervensi serta monitoring evaluasi menggunakan
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT). Hal penting yang harus dijaga dengan teguh
adalah kerahasiaan klien, memberi pelayanan prima, menghormati dan menghargai
kebutuhan klien, memberi informasi secara baik dan benar, memberikan pelayanan
dengan adil tidak memberdakan status social klien. Butir kewajiban yang tergolong
dalam kewajiban kepada klien adalah sebagai berikut:
a. Ahli gizi berkewajiban sepanjang waktu senantiasa berusaha memelihara dan
meningkatkan status gizi klien baik dalam lingkup institusi pelayanan gizi atau
dimasyarakat umum.
b. Ahli gizi berkewajiban senantiasa menjaga kerahasiaan klien atau masyarakat
yang dilayani baik pada saat klien masih atau sudah tidak dalam pelayanannya,
bahkan juga setelah klien meninggal dunia kecuali bila diperlukan untuk
keperluan kesaksia hokum.
c. Ahli gizi dalam menjalankan profesinya senantisa menghormati dan menghargai
kebutuhan untuk setiap klien yang dilayani dan peka terhadap perbedaan budaya,
dan tidak melakukan diskriminalisasi dalam hal suku, agama, ras, status social,
jenis kelamin, usia dan tidak menunjukan pelecehan social.
d. Ahli gizi berkewajiban senantiasa memberikan pelayanan prima, cepat, dan
akurat.
e. Ahli gizi berkewajiban memberikan informasi kepada klien dengan tepat dan jelas
sehingga memungkinkan klien mengerti dan mau memutuskan sendiri
berdasarkan informasi tersebut.
f. Ahli gizi dalam melakukan tugasnya, apabila mengalami keraguan dalam
memberikan pelayanan berkewajiban senantiasa berkonsultasi dan merujuk
kepada ahli gizi lain yang mempunyaiPengembangan kepribadian berarti
kemauan diri sendiri untuk menata aspek internal diri atau sikap batin, dan aspek
perilaku eksternal diri, yaitu cara seseorang menampilkan diri atau tampak sisi
luar diri di persepsi orang lain. (Djajendra, 2011:312)
E. Pengembangan Kepribadian Dalam Praktik Profesi Gizi
Mendekatkan hubungan kepada sesama dan masyarakat dengan baik dan benar dalam
menjalankan tugas sebagai ahli gizi karena merupakan suatu kewajiban dari seseorang
yang bekerja serprofesional.
Cara yang dapat dilakukan adalah:
a. Cara berinteraksi yang menyenangkan
1. Memperkenalkan bila ada teman saat memberi penyuluhan terkait gizi
pengucapkan salam pertemuan
2. Kurangi menceritakan masalah pribadi
3. Selalu mengingat nama orang lain,
4. Penampilan selalu menarik,
5. Menjaga kebersihan diri
6. Tampil dengan sikap yg wajar dan apa adanya, tanpa dibuat-buat
b. Cara mengembangkan penampilan dan kemampuan berpikir
1. Selalu berpenampilan menarik (Pakaian sopan, sesuai situasi dan kondisi).
2. Menjaga kebersihan diri agar tampak rapi (Kuku, rambut, badan dll).
3. Mengembangkan kepribadian dengan cara banyak bergaul, ikut organisasi
dll.
4. Berfikir positif dan sehat.keahlian. Kewajiban Terhadap Masyarakat

Di bawah ini adalah butir kewajiban yang tergolong dalam kewajiban ahli gizi kepada
masyarakat:
 Ahli gizi berkewajiban melindungi masyarakat umum khususnya tentang
penyalahgunaan pelayanan, informasi yang salah dan praktik yang tidak ctis
berkaitan dengan gizi, pangan termasuk makanan dan terapi gizi diet. Ahli gizi
hendaknya senantiasa memberikan pelayanannya sesuai dengan informasi faktual,
akurat dandapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
 Ahli gizi senantiasa melakukan kegiatan pengawasan pangan dan gizi sehingga
dapat mencegah masalah gizi di masyarakat.
 Ahli gizi berkewajiban senantiasa peka terhadap status gizi masyarakat untuk
mencegah terjadinya masala gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat. d) Ahli
gizi berkewajiban memberi contoh hidup sehat dengan pola makan dan aktivitas
yang seimbang sesuai dengan nilai praktik gizi individu yang baik.
 Dalam bekerja sama dengan profesional lain di masyarakat, Ahli gizi
berkewajiban hendaknya senantiasa berusaha memberikan dorongan, dukungan,
inisiatif, dan bantuan lain dengan sungguh-sungguh demi tercapainya status gizi
dan kesehatan optimal di masyarakat.
 Ahli gizi dalam mempromosikan atau mengesahkan produk makanan tertentu
berkewajiban senantiasa tidak dengan cara yang sallah atau, menyebabkan salah
interpretasi atau menyesatkan masyarakat
E. Kewajiban Terhadap Teman Seprofesi Dan Mitra Kerja
Kekuatan profesi juga terletak pada kesatuan anggota profesinya, oleh karena itu
sesama ahli gizi harus saling bekerja sama dalam melakukan tugas pengabdian kepada
klien ataupun kepada masyarakat agar terwujud status gizi yang baik. Bekerja bersama,
saling mendukung, saling berbagi ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang baru kepada
teman yang lain akan berdampak sangat besar kepada kemajuan profesi dan pada
akhimya kepada keadaan gizi masyarakat. Kewajiban yang terkait dengan teman
seprofesi dan mitra kerja adalah sebagai berikut:
1. Ahli gizi bekerja melakukan promosi gizi, memelihara dan meningkatkan status
gizi masyarakat secara optimal, berkewajiban senantiasa bekerja sama dan
menghargai berbagai disiplin ilmusebagai mitra kerja di masyarakat.
2. Ahli gizi berkewajiban senantiasa memelihara hubungan persahabatan yang
harmonis dengan semua organisasi atau disiplin ilmu profesional yang terkait
dalam upaya meningkatkan status gizi, kesehatan, kecerdasan dan kesejahteraan
rakyat. c) Ahli gizi berkewajiban selalu menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan terbaru kepada sesama profesi dan mitra kerja.
F. Kewajiban Terhadap Profesi Dan Diri Sendiri
1. Ahli gizi berkewajiban mentaati, melindungi dan menjunjung tinggi ketentuan
yang dicanangkan oleh profesi
2. Ahli gizi berkewajiban senantiasa memajukan dan memperkaya pengetahuan dan
keahlian yang diperlukan dalam menjalankan profesinya sesuai perkembangan
ilmu dan teknologi terkini serta peka terhadap perubahan lingkungan.
3. Ahli gizi harus menunjukkan sikap percaya din, berpengetahuan luas, dan berani
mengemukakan pendapat serta senantiasa menunjukkan kerendahan hari dan mau
menerima pendapat orang lain yang benar.
4. Ahli gizi dalam menjalankan profesinya berkewajiban untuk tidak boleh
dipengaruhi oleh kepentingan pribadi temasuk menerima uang selain imbalan
yang layak sesuai jasanya, meskipun dengan pengetahuan klien masyarakat
(tempat dimana ahli gizi diperkerjakan). Ahli gizi berkewajiban tidak melakukan
perbuatan yang melawan hukum, dan memaksa orang lain untuk melawan hukum.
5. Ahli gizi berkewajiban memelihara kesehatan dan keadaan gizinya agar dapat
bekerja dengan baik.
6. Ahli gizi berkewajiban melayani masyarakat umum tanpa memandang
keuntungan perorangan atau kebesaran seseorang
7. Ahli gizi berkewajiban selalu menjaga nama baik profesi dan mengharumkan
organisasi profesi.
G. Faktor-Faktor Pembentukan Kepribadian
Sebagai makhluk sosial, manusia senatiasa hidup dalam kelompok-kelompok,
seperti keluarga, RT, dan sekolah. Dengan demikian, kehidupannya akan dipengaruhi
oleh kelompok tersebut. Hal ini mengingat setiap kelompok pasti memiliki norma, nilai,
dan aturan sendiri yang berbeda dengan kelompok lain. Kelompok yang menjadi acuan
pertama seorang anak adalah keluarga. Pengalaman hidup dalam keluarga sangat
menentukan perkembangan kepribadian seorang anak. Seorang anak yang hidup dalam
keluarga yang demokratis, akan tumbuh menjadi orang dengan kepribadian baik dan
percaya diri.
H. Penghambat Pengembangan Kepribadian
 Faktor yang berasal dari diri sendiri:
a. Tidak punya tujuan hidup yang jelas
b. Individu kurang termotivasi
c. Ada keengganan untuk menelaah diri sendiri (takut menerima kenyataan karena
memiliki kekurangan/kelemahan). Orang yang usianya sudah tua tidak melihat
bahwa kearifan dan kebijaksanaan bisa dicapai.
d. Merasa tidak ada tantangan.
e. Merasa tidak mampu.
f. Sudah merasa puas.
g. Merasa tidak berharga

 Faktor penghambat yang berasal dari lingkungan :


1. Sistem yang dianut (di lingkungan: pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal).
2. Tanggapan, sikap atau kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan (kebiasaan atau
tradisi, misalnya : isteri sebagai pengurus rumah tangga sulit berkembang dalam
bidang profesi yang diminati ).
 Faktor-Faktor penghambat pengembangan kepribadian pada mahasiswa
Faktor Input
 Tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas. Tujuan hidup sering disebut juga
rencana ataupun target. Mahasiswa yang tidak mempunyai tujuan hidup, mereka
tidak memiliki keyakinan, moral. atau standar yang akan mengendalikan hidup
untuk mencapai puncak kesuksesan.
 Kurangnya motivasi dalam hidup. Hal ini membuat mahasiswa seringkali loyo,
tak bergairah. tidak ada dinamika, dan tidak akan menghasilkan perubahan seperti
yang diinginkan
 Mempunyai problema. Problem atau masalah yang dihadapi mahasiswa
berpengaruh besar pada tingkat keberhasilannya dalam menyelesaikan suatu
tugas.
 Tidak percaya diri. Rasa tidak percaya diri yang dimiliki mahasiswa seringkali
membuat kegagalan yang berujung dengan penyesalan
 Kurang kreatif Kurangnya kekreatifitasan membuat mahasiswa tidak memiliki
nilai lebih atau keistimewaan dari mahasiswa lainnya, mahasiswa seperti ini sulit
untuk berkembang dan menciptakan inovasi baru.
 Sudah merasa puas. Perasaan cepat puas yang dimiliki mahasiswa mengakibatkan
mahasiswa tidak bisa mengukur kemampuannya tentang suatu hal dan sangat
membatasi bagi perkembangan pola pikir dan sikapnyaMudah menyerah. Sikap
mudah menyerah menjadikan mahasiswa memiliki kemampuan yang terbatas.
 Faktor Output
 Faktor tradisi budaya
Setiap mahasiswa memiliki perbedaan tradisi, adat, atau kebudayaan yang khas.
Tradisi atau kebudayaan setiap mahasiswa memberikan pengaruh terhadap
kepribadian setiap anggotanya, baik menyangkut cara berpikir, bersikap atau cara
berperilaku. Faktor ini mengakibatkan kesenjangan antar sesama mahasiswa.
 Perkembangan zaman
Perkembangan zaman atau sering disebut dengan istilah globalisasi merupakan
sebuah fakta yang tidak dapat dihindan Globalisasi ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu mengubah dunia
secara mendasar bagi mahasiswa.

I. Teknik Pengenalan Diri


Kita sering mempunyai penilaian yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya. Kita
menyangka diri kita telah sempurna ternyata banyak sekali kekurangan kita atau
sebaliknya, kita merasa diri kita selalu kurang atau bahkan kurang sekali, temyata diri
kita tidaklah sejelek yang disangka. Namun untukmelakukan suatu intropeksi benar-benar
diperlukan suatu kejujuran pada diri sendiri. Dengan pengenalan diri yang tepat Anda
bisa memperoleh "Konsep Diri" yang lebih tepat. Dengan demikian Anda dapat berupaya
untuk mengembangkan segi positif dan mengatasi segi negatif yang Anda miliki sehingga
mampu memupuk sikap-sikap positif sesuai peran yang Anda jalankan. Pengembangan
pribadi yang dilakukan hendaknya sejalan pula denganpenyesuaian terhadap lingkungan
sosial. Hal ini bisa membangkitkan rasa puas karena selain Anda mampu
mengembangkan diri.lingkunganpun bisa menerima diri Anda dengan baik. Dalam hal ini
berkomunikasi dengan tepat harus pula diperhatikan. Keserasian antata perkembangan
diri dan penyesuaian diri akan menimbulkan perasaan puas. Kepuasan yang Anda rasakan
secara bertahap akan bisa memupuk rasa percaya diri yang nantinya akan berkembang
menjadi pribadi matang. Pengenalan diri tidak datang begitu saja, untuk bisa mengenal
diri secara lebih perlu diperhatikan cara-cara untuk mengenal diri.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-putra-indonesia-yptk-padang/implementasi-
program-promosi-kesehatan/pengembangan-kepribadian-dalam-praktik-profesi-gizi/48666718

https://www.scribd.com/document/527273833/ETIKA-PROFESI

https://www.academia.edu/23978226/
TUGAS_ETIKA_PROFESI_KELOMPOK_III_Ruang_Lingkup

Anda mungkin juga menyukai