Makalah Etika Profesi
Makalah Etika Profesi
Disusun Oleh :
Melda Yuliska
(P07131121015)
A. Latar Belakang
Profesi Gizi adalah suatu pekerjaan di bidang gizi yang dilaksanakan berdasarkan
suatu keilmuan (body of knowledge), memiliki kompetensi yang diperoleh melalui
pendidikan yang berjenjang, memiliki kode etik dan bersifat melayani masyarakat.
Pendidikan gizi dapat ditempuh melalui jalur akademik strata I dan diploma. Setelah itu
dilanjutkan dengan jalur profesi. Jalur akademik diawali dengan pendidikan Strata I,
Strata II, dan terakhir Strata III, sedangkan jalur diploma diawali dengan pendidikan
Diploma III, dan dilanjutkan pada program pendidikan Diploma IV.
Profesi Gizi mengabdikan diri dalam upaya kesejahteraan dan kecerdasan bangsa,
upaya perbaikan gizi, memajukan dan mengembangkan ilmu dan teknologi gizi serta
ilmu – ilmu yang berkaitan dan meningkatkan pengetahuan gizi masyarakat. Sebagai
tenaga gizi profesional, seorang ahli gizi dan ahli madya gizi harus melakukan tugas-
tugasnya
Standar kompetensi ahli gizi disusun berdasarkan jenis ahli gizi yang ada saat ini
yaitu ahli gizi dan ahli madya gizi. Keduanya mempunyai wewenang dan tanggung jawab
yang berbeda. Standar kompetensi disusun sebagai landasan pengembangan profesi Ahli
Gizi di Indonesia sehingga dapat mencegah tumpang tindih kewenangan berbagai profesi
yang terkait dengan gizi, dan sebagai acuan bagi kurikulum pendidikan gizi di Indonesia
dalam rangka menjaga mutu Ahli Gizi, menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan gizi
yang profesional baik untuk individu maupun kelompok dan mencegah timbulnya mal-
praktek gizi.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian pengembangan kepribadian?
b. Apa saja hal hal yang terkait dengan gizi?
c. Apa yang dimaksud degan kode etik gizi?
d. Bagaimana peran sebagai ahli gizi?
e. Apakah faktor faktor yang menghambat kepribadian?
f. Bagaimana teknik pengendalian diri?
C. Tujuan
a. Dapat menjelaskan pengertian pegembangan kepribadian
b. Dapat menjelaskan hal yang terkait profesi Gizi
c. Menjelaskan tentang kode etik gizi
d. Dapat menjelaskan peran sebagai Ahli gizi
e. Dapat menjelaskan faktor yang dapat menghambat kepribadian
f. Dapat menjelaskan Teknik pengendalian diri
BAB II
LANDASAN TEORI
C. Kewajiban Umum
Sebagai seorang profesional dan sesuai dengan amanah undang-undang dasar 1945,
bahwa seorang ahli gizi mempunyai kewajiban berperan aktif dalam meningkatkan
kesejahteraan, kecerdasan masyarakat melalui peningkatan keadaan gizi masyarakat Ahli
gizi diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
terus menerus untuk dapat menyumbangkan keahliannya bagi masyarakat. Sebagai
contoh yang kongkrit adalah untuk menanggulangi masalah gondok endemic, para ahli
gizi mengupayakan kepada pemerintah untuk pelaksanaan fortifikasi garam beriodium,
agar masalah gondok diIndonesia teratasi.
Tentunya selain ilmu pengetahuan yang harus ditingkatkan juga perilaku yang baik, jujur,
tulus dan adil sesuai etika dan standar profesi yang telah ditetapkan Selain itu juga harus
menjunjung tinggi nama baik profesi. Bahwa seorang profesional, bila melakukan suatu
kesalahan maka akan memberikan dampak yang kurang baik bagi korps atau
perkumpulan profesinya. Namun sebaliknya bila seorang ahli gizi dapat melaksanakan
kewajiban dengan baik, jujur, adil nama perkumpulan profesinya akan ikut mendapatkan
dampak positif. Seorang profesional akan menjunjung tinggi dan mengutamakan
kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadinya. Adapun jabaran kewajiban yang
termasuk kewajiban kepada umum sebagai berikut:
a. Ahli gizi berperan meningkatkan keadaan gizi dan kesehatan serta berperan dalam
meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat.
b. Ahli gizi berkewajiban menjunjung tinggi nama baik profesi dengan
menunjukkan sikap. perilaku, dan budi luhur serta tidak mementingkan diri
sendiri,
c. Ahli gizi berkewajiban senantiasa menjalankan profesinya menurut standar
profesi yang telah ditetapkan.
d. Ahli gizi berkewajiban senantiasa menjalankan profesinya bersikap jujur, tulus
dan adil.
e. Ahli gizi berkewajiban menjalankan profesinya berdasarkan prinsip keilmuan,
informasi terkini. dan dalam menginterpretasikan informasi hendaknya obyektif
tanpa membedakan individu dan dapat menunjukkan sumber rujukan yang benar.
f. Ahli gizi berkewajiban senantiasa mengenal dan memahami keterbatasannya
sehingga dapat bekerja sama dengan pihak lain atau membuat rujukan bila
diperlukan.
g. Ahli gizi dalam melakukan profesinya mengutamakan kepentingan masyarakat
dan berkewajiban senantiasa berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat
yang sebenarnya.
h. Ahli gizi dalam bekerja sama dengan para profesional lain di bidang kesehatan
maupun lainnya berkewajiban senantiasa memelihara pengertian yang sebaik-
baiknya.
D. Kewajiban Terhadap Klien
Saat itu masyarakat menuntut pelayanan yang terbaik kepada seluruh tenaga kesehatan,
termasuk kepada ahli gizi. Kualitas pelayanan kesehatan saat ini difokuskan kepada klien
(client centre care), jadi kepentingan dan kepuasan klien yang utama. Seorang ahli gizi
berkewajiban untuk menilai, memperbaiki, meningkatkan keadaan gizi klien melalui
suatu proses asesmen, diagnosis, intervensi serta monitoring evaluasi menggunakan
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT). Hal penting yang harus dijaga dengan teguh
adalah kerahasiaan klien, memberi pelayanan prima, menghormati dan menghargai
kebutuhan klien, memberi informasi secara baik dan benar, memberikan pelayanan
dengan adil tidak memberdakan status social klien. Butir kewajiban yang tergolong
dalam kewajiban kepada klien adalah sebagai berikut:
a. Ahli gizi berkewajiban sepanjang waktu senantiasa berusaha memelihara dan
meningkatkan status gizi klien baik dalam lingkup institusi pelayanan gizi atau
dimasyarakat umum.
b. Ahli gizi berkewajiban senantiasa menjaga kerahasiaan klien atau masyarakat
yang dilayani baik pada saat klien masih atau sudah tidak dalam pelayanannya,
bahkan juga setelah klien meninggal dunia kecuali bila diperlukan untuk
keperluan kesaksia hokum.
c. Ahli gizi dalam menjalankan profesinya senantisa menghormati dan menghargai
kebutuhan untuk setiap klien yang dilayani dan peka terhadap perbedaan budaya,
dan tidak melakukan diskriminalisasi dalam hal suku, agama, ras, status social,
jenis kelamin, usia dan tidak menunjukan pelecehan social.
d. Ahli gizi berkewajiban senantiasa memberikan pelayanan prima, cepat, dan
akurat.
e. Ahli gizi berkewajiban memberikan informasi kepada klien dengan tepat dan jelas
sehingga memungkinkan klien mengerti dan mau memutuskan sendiri
berdasarkan informasi tersebut.
f. Ahli gizi dalam melakukan tugasnya, apabila mengalami keraguan dalam
memberikan pelayanan berkewajiban senantiasa berkonsultasi dan merujuk
kepada ahli gizi lain yang mempunyaiPengembangan kepribadian berarti
kemauan diri sendiri untuk menata aspek internal diri atau sikap batin, dan aspek
perilaku eksternal diri, yaitu cara seseorang menampilkan diri atau tampak sisi
luar diri di persepsi orang lain. (Djajendra, 2011:312)
E. Pengembangan Kepribadian Dalam Praktik Profesi Gizi
Mendekatkan hubungan kepada sesama dan masyarakat dengan baik dan benar dalam
menjalankan tugas sebagai ahli gizi karena merupakan suatu kewajiban dari seseorang
yang bekerja serprofesional.
Cara yang dapat dilakukan adalah:
a. Cara berinteraksi yang menyenangkan
1. Memperkenalkan bila ada teman saat memberi penyuluhan terkait gizi
pengucapkan salam pertemuan
2. Kurangi menceritakan masalah pribadi
3. Selalu mengingat nama orang lain,
4. Penampilan selalu menarik,
5. Menjaga kebersihan diri
6. Tampil dengan sikap yg wajar dan apa adanya, tanpa dibuat-buat
b. Cara mengembangkan penampilan dan kemampuan berpikir
1. Selalu berpenampilan menarik (Pakaian sopan, sesuai situasi dan kondisi).
2. Menjaga kebersihan diri agar tampak rapi (Kuku, rambut, badan dll).
3. Mengembangkan kepribadian dengan cara banyak bergaul, ikut organisasi
dll.
4. Berfikir positif dan sehat.keahlian. Kewajiban Terhadap Masyarakat
Di bawah ini adalah butir kewajiban yang tergolong dalam kewajiban ahli gizi kepada
masyarakat:
Ahli gizi berkewajiban melindungi masyarakat umum khususnya tentang
penyalahgunaan pelayanan, informasi yang salah dan praktik yang tidak ctis
berkaitan dengan gizi, pangan termasuk makanan dan terapi gizi diet. Ahli gizi
hendaknya senantiasa memberikan pelayanannya sesuai dengan informasi faktual,
akurat dandapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ahli gizi senantiasa melakukan kegiatan pengawasan pangan dan gizi sehingga
dapat mencegah masalah gizi di masyarakat.
Ahli gizi berkewajiban senantiasa peka terhadap status gizi masyarakat untuk
mencegah terjadinya masala gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat. d) Ahli
gizi berkewajiban memberi contoh hidup sehat dengan pola makan dan aktivitas
yang seimbang sesuai dengan nilai praktik gizi individu yang baik.
Dalam bekerja sama dengan profesional lain di masyarakat, Ahli gizi
berkewajiban hendaknya senantiasa berusaha memberikan dorongan, dukungan,
inisiatif, dan bantuan lain dengan sungguh-sungguh demi tercapainya status gizi
dan kesehatan optimal di masyarakat.
Ahli gizi dalam mempromosikan atau mengesahkan produk makanan tertentu
berkewajiban senantiasa tidak dengan cara yang sallah atau, menyebabkan salah
interpretasi atau menyesatkan masyarakat
E. Kewajiban Terhadap Teman Seprofesi Dan Mitra Kerja
Kekuatan profesi juga terletak pada kesatuan anggota profesinya, oleh karena itu
sesama ahli gizi harus saling bekerja sama dalam melakukan tugas pengabdian kepada
klien ataupun kepada masyarakat agar terwujud status gizi yang baik. Bekerja bersama,
saling mendukung, saling berbagi ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang baru kepada
teman yang lain akan berdampak sangat besar kepada kemajuan profesi dan pada
akhimya kepada keadaan gizi masyarakat. Kewajiban yang terkait dengan teman
seprofesi dan mitra kerja adalah sebagai berikut:
1. Ahli gizi bekerja melakukan promosi gizi, memelihara dan meningkatkan status
gizi masyarakat secara optimal, berkewajiban senantiasa bekerja sama dan
menghargai berbagai disiplin ilmusebagai mitra kerja di masyarakat.
2. Ahli gizi berkewajiban senantiasa memelihara hubungan persahabatan yang
harmonis dengan semua organisasi atau disiplin ilmu profesional yang terkait
dalam upaya meningkatkan status gizi, kesehatan, kecerdasan dan kesejahteraan
rakyat. c) Ahli gizi berkewajiban selalu menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan terbaru kepada sesama profesi dan mitra kerja.
F. Kewajiban Terhadap Profesi Dan Diri Sendiri
1. Ahli gizi berkewajiban mentaati, melindungi dan menjunjung tinggi ketentuan
yang dicanangkan oleh profesi
2. Ahli gizi berkewajiban senantiasa memajukan dan memperkaya pengetahuan dan
keahlian yang diperlukan dalam menjalankan profesinya sesuai perkembangan
ilmu dan teknologi terkini serta peka terhadap perubahan lingkungan.
3. Ahli gizi harus menunjukkan sikap percaya din, berpengetahuan luas, dan berani
mengemukakan pendapat serta senantiasa menunjukkan kerendahan hari dan mau
menerima pendapat orang lain yang benar.
4. Ahli gizi dalam menjalankan profesinya berkewajiban untuk tidak boleh
dipengaruhi oleh kepentingan pribadi temasuk menerima uang selain imbalan
yang layak sesuai jasanya, meskipun dengan pengetahuan klien masyarakat
(tempat dimana ahli gizi diperkerjakan). Ahli gizi berkewajiban tidak melakukan
perbuatan yang melawan hukum, dan memaksa orang lain untuk melawan hukum.
5. Ahli gizi berkewajiban memelihara kesehatan dan keadaan gizinya agar dapat
bekerja dengan baik.
6. Ahli gizi berkewajiban melayani masyarakat umum tanpa memandang
keuntungan perorangan atau kebesaran seseorang
7. Ahli gizi berkewajiban selalu menjaga nama baik profesi dan mengharumkan
organisasi profesi.
G. Faktor-Faktor Pembentukan Kepribadian
Sebagai makhluk sosial, manusia senatiasa hidup dalam kelompok-kelompok,
seperti keluarga, RT, dan sekolah. Dengan demikian, kehidupannya akan dipengaruhi
oleh kelompok tersebut. Hal ini mengingat setiap kelompok pasti memiliki norma, nilai,
dan aturan sendiri yang berbeda dengan kelompok lain. Kelompok yang menjadi acuan
pertama seorang anak adalah keluarga. Pengalaman hidup dalam keluarga sangat
menentukan perkembangan kepribadian seorang anak. Seorang anak yang hidup dalam
keluarga yang demokratis, akan tumbuh menjadi orang dengan kepribadian baik dan
percaya diri.
H. Penghambat Pengembangan Kepribadian
Faktor yang berasal dari diri sendiri:
a. Tidak punya tujuan hidup yang jelas
b. Individu kurang termotivasi
c. Ada keengganan untuk menelaah diri sendiri (takut menerima kenyataan karena
memiliki kekurangan/kelemahan). Orang yang usianya sudah tua tidak melihat
bahwa kearifan dan kebijaksanaan bisa dicapai.
d. Merasa tidak ada tantangan.
e. Merasa tidak mampu.
f. Sudah merasa puas.
g. Merasa tidak berharga
https://www.studocu.com/id/document/universitas-putra-indonesia-yptk-padang/implementasi-
program-promosi-kesehatan/pengembangan-kepribadian-dalam-praktik-profesi-gizi/48666718
https://www.scribd.com/document/527273833/ETIKA-PROFESI
https://www.academia.edu/23978226/
TUGAS_ETIKA_PROFESI_KELOMPOK_III_Ruang_Lingkup