Anda di halaman 1dari 128

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PEMANTAUAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI


MELALUI HOMECARE DI DESA DARIWALI I WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS WATUMANU KABUPATEN NGADA

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

NAMA : MARIA YOSEFA LODHA WASO, S.ST.Keb

NIP/GOLONGAN : 199303192022032011 / III/a

ANGKATAN : 224

NO. PRESESNSI : 29

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

OKTOBER 2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Kami yang bertanda tangan dibawah ini,

1. Nama : Ir. Mariance Pellokila, S.Pt. M.si


NIP : 196503171999032001
Pangkat/ Gol. : Pembina Utama Muda/ IV-C

Jabatan :Widyaiswara Ahli Madya (Sebagai


Coach/Pembimbing)

2. Nama : Maximus Bertolomeus Due,S.Kep.Ns


NIP : 197805282006041023
Pangkat/ Gol. : Penata III/c
Jabatan : Kepala Puskesmas (Sebagai Mentor)

Sebagai Coach/Pembimbing dan Mentor, Peserta Pelatihan Dasar CPNS :

Nama : Maria Yosefa Lodha Waso, S.ST. Keb

NIP : 199303192022032011

Pangkat/ Gol. : Penata Muda/ III/a

Jabatan : Bidan- Ahli Pertama

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Watumanu Kabupaten Ngada

Telah menyetujui laporan aktualisasi, dengan judul dan kegiatan aktualisasi sebagai
berikut:

Judul Rancangan Aktualisasi Kegiatan Aktualisasi

Optimalisasi Pemantauan Ibu Hamil 1. Mengumpulkan data ibu hamil


Resiko Tinggi melalui HOMECARE di dengan risiko tinggi.
Desa Dariwali 1 Wilayah kerja UPTD
Puskesmas Watumanu

i
2. Membuat Satuan Acara Penyuluhan
(SAP)

3. Membuat Leaflet yang memuat


materi resiko tinggi pada ibu hamil

4. Memberikan penyuluhan kepada


keluarga dan masyarakat sekitar
tentang resiko tinggi pada ibu hamil

5. Melakukan kunjungan rumah untuk


memberikan Asuhan Antenatal Care
pada ibu hamil dengan risiko tinggi
(Home Care).

6. Memberikan konseling kepada ibu


hamil, keluarga sekitar tentang
kehamilan dengan resiko tinggi

7. Melakukan evaluasi tindakan

8. Membuat Laporan Aktualisasi

Kupang, Oktober 2023

Mentor Pembimbing/ Coach

Maximus Bertolomeus Due,S.Kep.Ns Ir. Mariance Pellokila, S.Pt., M.si

197805282006041023 196612011989031021

ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Aktualisasi dengan judul : Optimalisasi Pemantauan Ibu Hamil
Resiko Tinggi melalui HOMECARE di Desa Dariwali 1 Wilayah kerja UPTD
Puskesmas Watumanu- Kecamatan Jerebuu- Kabupaten Ngada.
Nama : Maria Yosefa LWasoS.ST
NIP : 19930319 202203 2 011
Jabatan : Ahli Pertama-Bidan
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Watumanu
Telah berhasil diseminarkan dan diterima salah satu persyaratan yang
diwajibkan untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil.
Kupang, 17 Oktober 2023
Mengesahkan,
1. Pembimbing
Nama : Ir. Mariance Pellokila, S.Pt., M.si
NIP :196612011989031021
2. Mentor
Nama :Maximus Bertolomeus Due, S.Kep.Ns
NIP : 19780528 200604 1 023
3. Penguji
Nama : Flafianus Du’a .S.Fil.MM
NIP : 19731120 200012 1 002.

Mengetahui
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur

Noldy Hosea Pellokila, S.Sos., MM., CRMO

Pembina Tingkat I

NIP. 19711127 199803 1 005

iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas cinta dan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan Aktualisasi
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Banyak pihak yang telah
membantu kesuksesan pelaksanaan aktualisasi ini, atas dukungan moral dan
materi yang diberikan dalam menyusun laporan ini maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam hal ini Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untukmengikuti Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2023.
2. Badan Pelatihan Sumber Daya Manusia Provinsi Nusa Tenggara
Timur sebagai pihakpenyelengara Pelatihan Dasar Calon Pengawai
Negeri Sipil.
3. Bapak Ir. Mariance Pellokila, S.Pt., M.si selaku Coach yang
memberikan dorongan, masukandan saran kepada penulis.
4. Bapak Flafianus Du’a .S.Fil.MM penguji yang telah memberikan
kritik dan saranyangsangat bermanfaat.
5. Bapak Maximus Bertolomeus Due, S.Kep.Ns, selaku Mentor
sekaligus atasan langsung yang memberikan bimbingan, masukan
dan saran kepada penulis selama masa aktualisasi ini.
6. Teman-teman sejawat di Puskesmas Watumanu yang telah banyak
membantu memberikan saran, dukungan dan membantu penulis
dalam menyelesaian kegiatan aktualisasi.
7. Teman-teman petugas desa Dariwali I yang telah meluangkan waktu
untuk mengikuti penyuluhan terkait Kehamilan Resiko Tinggi
8. Teman-teman angkatan 224 yang memberikan banyak motivasi,
dorongan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan
laporan ini.
9. Kedua orang tua, Suami tercinta, anak-anak tersayang serta keluarga
yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis
dalam menyelesaikan laporan.

iv
Harapan penulis semoga laporan aktualisasi ini dapat menambah
pengetahuan dan dapat menjadi referensi bagi orang lain yang
membutuhkan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan
aktualisasi ini jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan penulis. Untuk itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga
Tuhan memberkati kita semua.

Watumanu, Oktober 2023

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

1.3. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi ......................................................... 5

1.4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ................................................. 6

1.5. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ............................................................ 6

1.6. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ....................................... 11

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI ....................................................... 19

2.1. Visi dan Misi Pemerintah Daerah ..................................................... 19

2.2. Struktur Organisasi ............................................................................ 22

2.3. Gambaran Umum Unit Kerja ............................................................ 24

BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI .............................................. 32

3.1. Deskripsi Umum Rancangan Aktualisasi ......................................... 32

vi
3.2. Rencana Kegiatan Aktualisasi ........................................................... 35

BAB IV HASIL AKTUALISASI ........................................................... 45

4.1. Deskripsi Kegiatan Aktualisasi ........................................................ 45

4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ....................................................... 66

4.3. Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor dan Coach ............................ 71

4.4. Hambatan dan Solusi ........................................................................ 77

BAB V PENUTUP ................................................................................... 78

5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 78

5.2. Saran ................................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 80

LAMPIRAN .............................................................................................. 82

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tabel Penjelasan Visi .......................................................... 19

Tabel 2.2. Tabel Nilai Organisasi ................................................. 22

Tabel 2.3. Tabel Jumlah Penduduk ........................................... 25

Tabel 2.4 Tabel Data pegawai ........................................... 26

Tabel 3.1 Tabel Analisis Isu Prioritas ........................................... 33

Tabel 3.2. Tabel Rancangan Kegiatan Aktualisasi .................................. 35

Tabel 4.1. Tabel Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi .................................... 66

Tabel 4.2 Tabel Pengendalian oleh Mentor ........................................... 71

Tabel 4.3 Tabel Pengendalian oleh Coach ........................................... 74

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur organisasi UPTD Puskesmas Watumanu .............. 23

Gambar 2.2. Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Watumanu ............. 24

Gambar 4.1. Dokumentasi Kesediaan Waktu Mentor ............................. 45

Gambar 4.2. Catatan konsultasi Mentor ................................................... 46

Gambar 4.3. Surat Persetujuan Pimpinan .............................................. 47

Gambar 4.4. Dokumentasi Koodinasi Dengan rekan Sejawat .................. 48

Gambar 4.5. Dokumentasi Koodinasi Dengan Kader ............................. 49

Gambar 4.6. Catatan Ibu Hamil Resiko Tinggi ........................................ 49

Gambar 4.7. Satuan Acara Penyuluhan ................................................... 50

Gambar 4.8. Draf Materi ........................................................................... 51

Gambar 4.9. Lembar Konsultasi Mentor .................................................. 52

Gambar 4.10. Hardcopy Materi ................................................................ 52

Gambar 4.11. Lembar Kuisioner .............................................................. 53

Gambar 4.12. Draf Banner, Baliho ........................................................... 54

Gambar 4.13. Lembar Konsultasi Mentor................................................ 55

Gambar 4.14. Kegiatan Pemasangan Baliho dan Banner ....................... 56

Gambar 4.15. Informasi kegiatan Penyuluhan ke atasan .......................... 58

Gambar 4.16. Dokumentasi Saat Penyuluhan ......................................... 58

Gambar 4.17. Lembar Daftar Hadir ......................................................... 59

Gambar 4.18. Perlengkapan Kunjungan Rumah ...................................... 60

Gambar 4.19. Kegiatan Kunjungan Rumah .............................................. 60

ix
Gambar 4.20. Kegiatan Pemeriksaan Ibu Hamil ....................................... 61

Gambar 4.21. Kegiatan Konseling Pada Ibu Hamil Resti ......................... 62

Gambar 4.22. Hasil Analisi ....................................................................... 63

Gambar 4.23. Lembar Konsultasi Mentor................................................. 64

Gambar 4.24. Bukti Kegiatan ................................................................... 65

Gambar 4.25. Kegiatan Penyusunan Laporan ........................................... 65

Gambar 4.26. Kegiatan Konsultasi Laporan ............................................. 66

Gambar 4.27 Laporan Aktualisasi ........................................................... 67

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Catatan konsultasi atasan langsung pelaksanaan aktualisasi 82

Lampiran 2. Surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi .......................... 83

Lampiran 3. Catatan Ibu Hamil Resiko Tinggi ......................................... 85

Lampiran 4. Lembar Konsultasi Draf Materi ........................................... 86

Lampiran 5. Satuan Acara Penyuluhan ................................................... 87

Lampiran 6. Draf Banner dan Baliho ...................................................... 88

Lampiran 7. Lembar Konsultasi draf Banner dan Baliho ......................... 89

Lampiran 8. Perbaikan Banner dan Baliho ............................................... 90

Lampiran 9. Berita Acara Pemasangan Baliho ......................................... 91

Lampiran 10. Berita Acara Penyuluhan ................................................... 92

Lampiran 11. Notulen Penyuluhan ........................................................... 93

Lampiran 12. Lembar Monitoring Ibu Hamil .......................................... 94

Lampiran 13. Lembar Konsultasi laporan aktualisasi ............................... 95

xi
BAB I
PENDAHUAN

1.1. Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
bagipegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahitugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan.Sebagai perwujudan reformasi kepegawaian Aparatur Sipil Negara
yang berorientasi pada pelayanan publik secara profesional dengan selalu
mengedepankan kepentingan Negara, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktikkorupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menjalankan kebijakan publik
dan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran
sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan
UUD RI 1945, dibentuklah peraturantentang ASN dalam UU No. 5 tahun
2014 sebagai landasan operasional tentangAparatur Sipil Negara.
Dalam Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) dan merujuk pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) mengenai Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan. Masa
percobaan dilaksanakan melalui prosespendidikan dan pelatihan terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat professional serta kompetensi bidang.
Selama masa percobaan ini, CPNS wajib mengikuti Pelatihan Dasar yang
terintegrasi. Merujuk pada Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor
1 tahun 2021 Tentang Penyelengaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil (Latsar CPNS), bahwa kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan
Dasar CPNS merupakan kompetensi pembentukan karakter PNS yang

1
profesional sesuai bidang tugas. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan
menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya, mengaktualisasikan
kedudukan dan peran PNS dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan
sesuai bidang tugas.Selain itu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2000 tentang Pendidikandan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS),
ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang strategis untuk mewujudkan
PNS sebagai bagian dari ASN yang profesionalseperti tersebut di atas adalah
Diklat Prajabatan. Diklat ini mengedepankan penguatan nilai-nilai dasar
profesi PNS dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Kompetensi
inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat,
yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakatserta berdaya saing.
Pegawai ASN berfungsi sebagai :Pelaksana kebijakan publik, Pelayan
publik, dan Perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi-fungsi ASN ini harus
dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggung jawabkan
kepada publik. Dalam menjalankan fungsinya, seorang ASN harus selalu
memegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai dasar ASN Ber-AKHLAK.
Nilai-nilai dasar Core Values ASN. “BerAKHLAK” merupakan akronim
dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif. Adanya Core Value ASN yang baru ini diharapkan
setiap ASN baik di pusat maupun di daerah memiliki semboyan dan semangat
yang sama dalam memberikan pelayanan kepadamasyarakat. ASN jangan
lagi minta untuk dilayani melainkan memberikan pelayanan yang prima
dalam membantu masyarakat. Harapan ini juga didukung dengan
diresmikannya employer branding ASN “Bangga melayani bangsa”.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Tujuan

2
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan
Indonesia Sehat. Puskesmas didirikan untuk memberikan pelayanan
kesehatan dasar, menyeluruh, paripurna, dan terpadu bagi
seluruh penduduk yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas. Program dan
upayakesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas merupakan program
pokok yang wajib dilaksanakan oleh pemerintahuntuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknik
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan suatu atau sebagian wilayah
kecamatan. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Puskesmas Watumanu
merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kecamatan Jerebuu-
Kabupaten Ngada, yang mana dalam melakukan pelayanan kesehatan terlibat
beberapa petugas kesehatan salah satunya yaitu Bidan. Dalam Permenkes RI
Nomor 551 tahun 2009 menyatakan bahwa bidan merupakan salah satu
profesi dalam dunia kesehatan yang merupakan seorang perempuan yang
lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai dengan peraturan
perundangundangan. Adapun tugas pokok bidan terampil tertuang dalam
Permenpan RB Nomor 36 Tahun 2019 Pasal 8 dimana terdapat 30 uraian
tugas pokok dan ada satu yang menjadi permasalahan penulis di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Watumanu yaitu belum optimalnya pemantauan ibu
hamil dengan risiko tinggi.
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkna
terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik pada ibu maupun
pada janin dalam kandungan dan dapat menyebabkan kematian, kesakitan,
kecacatan, ketidaknyaman dan ketidakpuasan. Komplikasi pada saat
kehamilan dapat dikategorikan dalam risiko kehamilan, sebanyak 90%
penyebab utama terjadi karena komplikasi obstetric yang tidak terduga saat

3
kehamilan, persalinan atau pasca persalinan dan 15% kehamilan diperkirakan
berisiko tinggi dan dapat membahayakan ibu dan janin. Dengan demikian
untuk menghadapi kehamilan atau janin risiko tinggi harus diambil sikap
proaktif dengan upaya promotif dan preventif. Untuk wilayah kerja UPTD
Puskesmas Watumanu terdapat beberapa desa yang diketahui masih ada ibu
hamil dengan risko tinggi yang pemeriksaan kehamilannya belum optimal,
tetapi jumlah yang paling banyak ada di Desa Dariwali I. Dimana
berdasarkan data ibu hamil yaitu 6 dari 10 ibu hamil di Desa Dariwali I,
merupakan ibu hamil dengan risiko tinggi dan kunjungan pemeriksaan
kehamilannya hanya 2 atau 3 kali dari yang seharusnya yakni minimal 6 kali
selama hamil. Hal ini karena kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan
risiko tinggi, adanya faktor pekerjaan ibu serta kebiasaan/pengalaman hamil
sebelumnya yang baik-baik saja. Permasalahan ini bisa diatasi dengan
dilakukannya pelayanan langsung di rumah yang disebut dengan metode
Home Care. Metode ini diberikan bagi pasien/klien yang memiliki hambatan
untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan sehingga penulis akan melakukan
kunjungan langsung ke rumah ibu hamil dengan risiko tinggi untuk
melakukan pemeriksaan dan memantau kehamilannya.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka penulis sangat tertarik untuk
membahas lebih lanjut kedalam sebuah aktualisasi dengan judul
“Optimalisasi Pemantauan Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi Melalui Home
Care di Desa Dariwali I Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Watumanu-
Kecamatan Jerebuu- Kabupaten Ngada”.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan analisis penentuan isu menggunakan analisis
APKL, maka isu priotitas dalam laporan aktualisasi ini adalah “
BELUM OPTIMALNYA PEMANTAUAN IBU HAMIL RESIKO
TINGGI MELALUI HOMECARE DI DESA DARIWALI I
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS WATUMANU-
KECAMATAN JEREBUU-KABUPATEN NGADA “

4
1.3. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
A. Tujuan Aktualisasi
Tujuan Umum
Tujuan dari laporan Aktualisasi ini adalah sebagai bentuk
pertanggungjawaban dari pelaksanaan Aktualisasi sebagai
persyaratan dari Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
B. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya Home Care
b. Terwujudnya optimalisasi pemantauan ibu hamil dengan
risiko tinggi melalui Home Care di Desa Dariwali I wilayah
kerja UPTD Puskesmas Watumanu
C. Manfaat

Manfaat Bagi Diri Sendiri

1. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam menganalisis permasalahan


yang ada di lingkungan kerja.
2. Mengasah diri untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam
menyelesaikan suatu permasalahan yang ada di lingkungan kerja.
3. Menjadi langkah awal untuk mengaktualisasikan atau
mengaplikasikan nilai- nilai BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) dan Kedudukan Serta Peran Langsung Calon Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan Tugas dan Kewajibannya.

Bagi Organisasi
Menciptakan suasana lingkungan kerja yang mendorong
perkembangan instansi khususnya dalam mewujudkan visi misi dan
nilai-nilai organisasi sehingga dapat meningkatkan kinerja yang
lebih baik.
Bagi Masyarakat
Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap
mutu pelayanan di UPTD Puskesmas Watumanu khususnya untuk
pelayanan kebidanan ibu hamil dengan risiko tinnggi.

5
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan

Aktualisasi yang dilaksanakan adalah Optimalisasi Pemantauan ibu


hamil resiko tinggi melalui HOMECARE dengan menerapkan nilai-nilai
dasar ASN BerAKHLAK. Kegiatan Aktualisasi dilaksanakan di Desa
Dariwali I pada wilayahkerja UPTD Puskesmas Watumanu dan Puskesmas
Watumanu, mulai dari tanggal September sampai dengan Oktober 2023.
Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan dalam Aktualisasi ini, yaitu
sebagai berikut:
1) Mengkonsultasikan kepada atasan terkait pelaksanaan
aktualisasi hasil seminar
2) Mengumpulkan data ibu hamil dengan risiko tinggi.

3) Membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

4) Membuat Baliho, Banner dan Poster yang memuat materi resiko


tinggi pada ibu hamil

5) Memberikan penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat sekitar


tentang resiko tinggi pada ibu hamil

6) Melakukan kunjungan rumah untuk memberikan Asuhan Antenatal


Care pada ibu hamil dengan risiko tinggi (Home Care).

7) Memberikan konseling kepada ibu hamil, keluarga sekitar tentang


kehamilan dengan resiko tinggi

8) Melakukan evaluasi tindakan

9) Membuat Laporan Aktualisasi

1.5.Nilai-Nilai Dasar PNS BerAKHLAK

Dalam menyikapi perubahan lingkungan strategis yang serba cepat,


perlu adanya tata kelola pemerintahan yang dinamis, responsif, efektif, dan
efisien demi mewujudkanpelayanan publik yang prima. Tentunya pada era
ini, Aparatur Sipil Negara turut mengambil peran sebagai agen perubahan,
yang akan membawa birokrasi di Indonesia menjadi lebih baik. Sebagai

6
Lembaga pemerintahan yang menjalankan fungsi Manajemen ASN, Badan
Kepegawaian Negara memiliki peranan yang sangat penting dalam
mendukung terciptanya ASN yang BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,Adaptif, dan Kolaboratif).

Menjadi Aparatur Sipil Negara harus selalu memiliki komitmen yang


tinggi untuk memberikan pelayanan secara jujur, berintegritas,
bertanggungjawab, dan tidak menyimpang dari Kode Etik ASN. Diharapkan
bahwa nilai-nilai BerAKHLAK yang selalu kita kumandangkan ini tidak
hanya menjadi sebuah catatan di atas kertas, tetapi juga dapat selalu tertanam
dalam diri setiap Aparatur Sipil Negara selaku perpanjangan tangan negara
dalam memenuhi tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa guna mewujudkan tujuan dan
cita-cita Bangsa Indonesia. Adapun penjelasandari Core Value ASN adalah
sebagai berikut.
a) Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan yaitu Komitmen memberikan pelayanan
prima demi kepuasan masyarakat. Hal ini merujuk pada kewajiban ASN
untuk bekerja denganresponsivitas, Kualitas dan memberikan Kepuasan
kepada masyarakat.Dengan panduan perilakunya :
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2. Ramah,cekatan,solutif dan dapat diandalkan

3. Melakukan perbaikan tanpa henti


b) Akuntabel

Akuntabel yaitu Bertanggungjawab atas kepercayaan yang


diberikan. Hal ini merujuk pada ASN untuk bekerja sesuai integritas,
konsisten, dapat dipercaya dan transparan.
Dengan panduan perilakunya :

1. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,


cermat, disiplin danberintegritas tinggi.
2. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif dan efisien.

7
3. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

c) Kompeten

Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan


(knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang
terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan
pekerjaan. Dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi
pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun
2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan
pegawai profesional dankompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi
memiliki kewajibanmengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya,
termasuk mewujudkannya dalam kinerja.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
1. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilakuyang dapat diamati, diukur dan dikembangkan
yang spesifik berkaitan denganbidang teknis jabatan;
2. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,
dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelolaunit
organisasi; dan
3. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,
dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan
budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai,
moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap
pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasilkerja sesuai
denganperan, fungsi dan Jabatan.

8
d) Harmonis

Harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Hal ini


merujuk pada kewajiban ASN untuk bekerja dengan Peduli (Caring),
Menghargai perbedaan dan selaras.
Dengan panduan perilakunya :

1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya

2. Suka menolong orang lain

3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

e) Loyal

Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN adalah sifat
loyal atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap
bangsa dan negara dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN
kepada pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai
dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku, karena ASN
merupakan bagian atau komponen dari pemerintahan itu sendiri. Loyal
merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia
kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan
negara; serta
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk
mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan)
untuk melakukansesuatu atau hubungan keterikatan dan

9
rasa tanggung jawab akan sesuatu.
b. Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran,
dan waktu demi keberhasilan suatu usaha yang
mempunyai tujuan yang mulia, dedikasi ini bisa juga
berarti pengabdian untuk melaksanakan cita-cita yang
luhur dan diperlukan adanya sebuah keyakinan yang
teguh.
c. Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan,
sumbangsih yang diberikan dalam berbagai bentuk, baik
berupa pemikiran, kepemimpinan, kinerja,
profesionalisme, finansial atau, tenaga yang diberikan
kepada pihak lain untuk mencapai sesuatu yang lebih
baik dan efisien.
d. Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran
yang mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan
terbesar mesti diberikan untuk negara atau suatu sikap
cinta tanah air atau bangsa dan negara sebagai wujuddari
cita-cita dan tujuan yang diikat sikap-sikap politik,
ekonomi, sosial, dan budaya sebagai wujud persatuan
atau kemerdekaan nasional dengan prinsip kebebasan
dan kesamarataan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
e. Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa
pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta, kasihsayang, hormat, atau satu ikatan
dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
f) Adaptif
Adaptif yaitu Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan serta
menghadapi perubahan. Hal ini merujuk pada kewajiban ASN untuk bekerja
dengan Inovasi, antusias terhadap perubahan dan proaktif.
Dengan panduan perilakunya :

1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan

10
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas

3. Bertindak proaktif

g) Kolaboratif

Kolaboratif yaitu membangun kerjasama yang sinergis . Hal ini


merujuk pada kewajiban ASN untuk bekerja dengan kesediaan bekerja sama,
sinergi untukhasil yang lebih baik.
Dengan panduan perilakunya :

1. Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk


berkontribusi

2. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah


3. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk
tujuan bersama.
1.6. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI Menuju Smart Governance

a. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)

Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting


dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,
berperadaban modern, demokrasi, makmur, adil dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata,
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Manajemen ASN adalah
pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
politik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumberdaya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman agar dapat selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang
unggul selaras denganperkembangan jaman.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas daripengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk

11
menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik

Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina


Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundan-undangan.
2. Pelayanan publik

Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.

3. Perekat dan pemersatu bangsa

Selanjutnya Pegawai ASN bertugas: Mempererat persatuan dan


kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pegawai Aparatur
Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalahpegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. Pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dandiserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintah atau
diserahi tugas negara lainnya dandigaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan sedangkan Pegawai Negri Sipil yang
selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesiayang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintah.

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan ASN


yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Dalam Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai
ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semuagolongan dan partai politik.

12
b. Smart Aparatur Sipil Negara (ASN)

ASN merupakan salah satu aset penting dalam penyelenggaraan


negara, terlebih saat ini dunia sedang menghadapi era disrupsi teknologi
hingga munculnyarevolusi industri 4.0. Agar dapat bersaing dengan negara
negara lainnya di era revolusi industri 4.0, pemerintah telah merancang road
map program SMART ASNyang ditargetkan dapat diwujudkan pada tahun
2024. Manajemen ASN yang profesional dalam bidang pengembangan ASN
menjadi kunci pokok bagi keberhasilan ASN untuk menghadapi revolusi
industri 4,0. Dalam program pengembangan kompetensi dan kesejahteraan
ASN, punya tujuan dan cita-cita untuk menyiapkan Smart ASN di tahun
2019. Adapun kriteria ASN yang perlu dibangun oleh ASN berintegrasi,
memiliki rasa nasionalisme tinggi, profesional, berwawasan global,
memahami IT dan bahasa asing, hospitality, networking, serta jiwa
interpreneurship. Disinilah pentingnya menganalisis kebijakan tentang
SMART ASN. Menjadikan ASN yang ideal dan kompetitif di era globalisasi
merupakan tuntutan publik dan target yang harus dicapai. Tiga sasaran utama
untukmewujudkanSMART ASN di Tahun 2019 yaitu; Pertama Perencanaan
ASN, dengan membuka formasi/kualifikasi ASN yang sesuai dengan arah
pembangunan nasional serta potensi daerah. Kedua, Pengadaan ASN yang
transparan, objectif dan fairness untuk mengembalikan kepercayaan
masyarakat sekaligus menjaring putra- putri terbaik bangsa. Ketiga,
Meningkatkan profesionalisme, yakni meningkatkan kompetensi, kualifikasi
dan kinerja sebagaimana yang diamanatkan UU ASN. Tahapan RPJMNke-3
(2015-2019) yang berakhir pada tahun ini 2019 merupakan pembangunan
ASN pada tahap SMART ASN. Pola ini untuk mewujudkan ASN
berwawasan global, penguasaan teknologi informasi, bahasa asing dan
jejaringkerja (networking), sertaberintegrasi. Ada 8 (delapan) Profil SMART
ASN yaitu sebagai berikut:

13
1. Integritas

Integritas adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai,


norma dan/atau etika organisasi dan jujur dalam hubungan dengan atasan,
rekan kerja, bawahan langsung dan pemangku kepentingan serta mampu
mendorong terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas tindakan
atau keputusanbeserta risiko yang menyertainya. (Permenpan RB Nomor 60
tahun2020).
2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya


persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama karena
adanyapersamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama
sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan maju
dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama guna
mencapai, memelihara dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan
kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan dalam
implementasinya, seorang ASN harus bekerja dengan semangat cinta tanah
air Indonesia.
3. Profesionalisme

Pengertian profesionalisme adalah merupakan komitmen para


anggota satu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus
menerus. Oleh karena Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu profesi
maka konsekuensinya harus selalu meningkatkan kemampuannya secara
terus menerus agar dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan sapat
dilaksanakan secara profesional. Berpedoman pada pengertian dimuka,
menunjukkan bahwapegawai Negri Sipil yang merupakan bagian dari profesi
agar dapatmelaksanakan pekerjaan secara profesional harus diperhatikan
dan memperhatikan mengenai profesionalisme.

4. Berwawasan Global

ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ


birokrasi yang mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding kaku

14
tempat ia bekerja melalui pandangan yang bulat, menyeluruh serta mampu
menemukan dan menggunakan perkembangan atau inovasi lain yang ada
baik dalam skala nasional maupun internasional.
5. Menguasai IT dan Bahasa Asing

ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni


dapat mengoperasikan dan memanfaat aplikasi-aplikasi produk IT termasuk
dapat dengan bijak mamanfaatkan internet yang digunakan dalam
meningkatkan efektifitas dan efisien untuk meningkatkan kinerja dalam
rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan
pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, seorang ASN selain menguasai
Bahasa Indonesia denganbaik dan benar juga memiliki kemampuan
menguasai bahasa asing seperti bahasa inggris, bahasa Mandarin dan lain
sebagainya.
6. Hospitality

Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan


tamu, pengunjung atau bahkan orang asing yang datang sehingga mereka
akanmemiliki kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan.
7. Entrepreneurship

ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurhip yakni berjiwa


kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas,
inovatif, patang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan
peluang serta bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat diartikan
berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak,
kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang
membutuhkan. dan dengan dimilikinya kemampuan Enterpreneurship ini
maka seorang ASN akan mampu meningkatkan kinerja dalam setiap
waktunya.
8. Networking

Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang


lain atau organisasi yang berpengaruh posetif pada kesuksesan professional
maupun personal. Literasi digital merupakan hal paling utama dalam

15
mewujudkan ASN yang berdaya saing dalam perkembangan teknologi dan
informasi.
Ada 4 pilar literasi digital, yaitu:

a. Etika Bermedia Digital

Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam


menyadari,mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital(netiquette)
dalam kehidupan sehari-hari meliputi:
a) Pengetahuan dasar akan peraturan resolusi yang berlaku,
tatakarma dan etika berinternet (netiquette).
b) Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang
mengandung hoax dan tidak sejalan seperti: pornografi,
perundangan, dll.
c) Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi
diruang digital yang sesuai dalam kaidah etika digital dan
peraturan yang berlaku.
d) Pengetahuan dasar berinteraksi secara elektronik dan
berdagang diruang digital yang sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut pertimbangan
perilaku yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawab, integrasi(kejujuran) dan
nilai kebajikan. Baik itu dalam hal tata kelola, berinteraksi, berpartisipasi,
berkolaborasi dan bertransaksi elektronik.
b. Budaya Bermedia Digital

Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan,


memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan
Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar- dasarnya
adalah sebagai berikut:
a) Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka
Tunggal Ika sebagai landasan kehidupan berbudaya,
berbangsa dan berbahasa Indonesia.

16
b) Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja
yang tidak sejalan dengan nilai Pancasila di mesin
telusur seperti perpecahan, radikalisme dll.
c) Pengetahuan dasar mengunakan Bahasa Indonesia baik
dan benar dalam berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila
dan Bhineka Tunggal Ika.
d) Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku
konsumsi sehat, menabung, mencintai produk dalam
negeri dan kegiatan produktif lainnya.
c. Aman Bermedia Digital

Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan,


menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:
a) Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras
(kata sandi, finger print) pengetahuan dasar
memproteksi identitas digital (kata sandi)
b) Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data
valid dari sumber yang terverifikasi dan terpercaya,
memahami spam, phishing.
c) Pengetahuan dasar dalam memahami fitur
keamananplatform digital dan menyadari adanya
rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed.
d) Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan
(scam) dalam transaksi digital serta protokol
keamanan seperti PIN dan kode otentikasi.
d. Cakap Bermedia Digital

Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan


menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi
digital dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai
berikut:
a) Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras
digital (Handphone/HP, Personal Computer/PC).

17
b) Pengetahuan dasar tentang mesin telusur
(searchenginer) dalam mencari informasi dan data,
memasukkan kata kunci dan memilah berita benar.
c) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan
media sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi,
mengunduh danmengganti setting.
d) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet
digital dan e-commerce untuk memantau keuangan dan
bertransaksi secara digital.

18
BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

2.1. Visi dan Misi Kabupaten Ngada

1) Visi Kabupaten Ngada

“Terwujudnya Masyarakat Ngada yang Unggul, Mandiri dan


Berbudaya BerbasisPertaniandan Pariwisata Berwawasan Lingkungan”.
Tabel 2.1. Penjelasan Visi

Masyarakat Setiap orang yang lahir dan mendiami bumi Ngada. Masyarakat
Ngada Ngada yang diharapkan berpartisipasi aktif membangun daerah
melalui berbagai aktivitas dan saling berkolaborasi melalui
ikatan sosial dan budaya yang
erat.
Unggul Unggul sebagai representasi daya saing dibandingkan dengan
daerah lain. Unggul ekonomi masyarakatnya ditandai dengan
pertumbuhan ekonomi meningkat, tersedianya lapangan kerja
dan bertambahnya penghasilan masyarakat. Unggul sumber daya
manusia berupa masyarakat Ngada yang sehat, kuat, cerdas,
terampil dan kreatif. Unggul birokrasi yang ditandai tata kelola
profesional, cepat, melayani, cepat tanggap dan
memberdayakan. Unggul sarana dan prasarana yang dapat
digunakan sebagai penunjang masyarakat dalam bekerja,
menghasilkan, mengolah, menabung, dan
menjual berbagai komoditi.
Masyarakat Ngada yang memiliki tanggung jawab untuk
membangun dirinya, keluarga, daerah dan bangsanya. Mandiri
Mandiri juga diartikan sebagai kemampuan daerah untuk memenuhi
berbagai kebutuhannya

19
dengan mengoptimalkan berbagai potensi.

Berbudaya Pembangunan yang dilaksanakan akan membangun manusia


Ngadayang berkarakter dan memiliki kepribadian bangsa sesuai
dengan Pancasila, berakhlak mulia, dan memegang teguh
Bhineka Tunggal Ika. Karakter masyarakat Ngada sebagai
pekerja keras, kuat dalam kebersamaan ulu-eko, egaliter,
demokratis, dan saling menghargai perbedaan. Membangun
Ngada
yang berbudaya bagian dari gerakan kebangsaan Revolusi
Mental yang
terus dilembagakan dan dinternalisasi dalam berbagai
ruang dan
kolaborasi antara pemerintah dengan tokoh agama, adat,
pendidikan,maupun masyarakat secara umum.
Pertanian Mengangkat pertanian sebagai basis pembangunan tidak hanya
berpijak kepada keberadaan pertanian sebagai sumber daya atau
aset utama bagi masyarakat Ngada, sekaligus memiliki filosofi
mendalam di tengah masyarakat. Pertanian disimbolkan dengan
Ubi (Uwi) sebagai makanan utama dan awal mula yang
menghidupi masyarakat, dan Su’a (Tofa)yang dipakai pertama
kali oleh nenek moyang untuk bekerja di lahan pertanian. Filosofi
lain yang menggambarkan pertanian sebagai sumber
penghidupan dan memberi nilai tambah ekonomi bagi
masyarakat, yaitu Tuka, Tuku, Teka yang berarti masyarakat
Ngada harus bisa menanam, mengolah, dan
menjual komoditas pertanian dan perikanan.

20
Pariwisata Kabupaten Ngada yang kaya sumber daya alam, kebudayaan, dan
hasil kreasi manusia menjadi daya tarik besar bagi pembangunan
pariwisata. Pembangunan pariwisata diarahkan dengan berbasis
kepada masyarakatdanmengedepankan dampak multiganda yang
melibatkan berbagai sektor dan membawa kesejahteraan
masyarakat. Pertanian, pariwisata, bersama sumber daya utama
Ngada lainnya, seperti peternakan dan perikanan menjadi basis
utama dalam menggerakkan perekonomian daerah dalam
pembangunan yang tertuang dalam tagline TANTE NELA
PARIS (Tani, Ternak, Nelayan, dan Pelaku Pariwisata).
Berwawasan Pelaksanaan pembangunan harus memperhatikan batas-batas
Lingkungan kemampuan lingkungan hidup dalam mendukung dan
menampung aktivitas manusia, serta memperhatikan kebutuhan
generasi yang akan datang. Pembangunan berwawasan
lingkungan merupakan pembangunan yang mampu menyediakan
ruang, sumber daya alam, dan mampu melakukan perbaikan
kualitas lingkungan apabila terdapat dampak yang mengganggu
keseimbangan ekosistem.

2). Misi Kabupaten Ngada

Mengembangkan Perekonomian Daerah Berbasis Pertanian, Peternakan,


Perikanan, dan Pariwisata dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan hidup:
Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia

1. Mengembangkan Infrastruktur Wilayah untuk Mengurangi


Kesenjangan dan Meningkatkan Pelayanan Dasar.
2. Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan yang
Bersih,Efektif, dan Melayani.
3. Memperkuat Ketahanan Sosial Masyarakat melalui
Transformasi Institusi Budaya.

21
1) Visi, Misi dan Tata Nilai UPTD Puskesmas Watumanu
Visi

“Terwujudnya Puskesmas Bersih dan Berselera yang dikelola


dengan Managemen Profesional”.
Misi

Visi Puskesms Watumanu dicapai melalui beberapa misi, yaitu :

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada


seluruh wargamasyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Watumanu
2. Membina peran serta masyarakat untuk mandiri
3. Berperan aktif dalam pembangunan berwawasan Kesehatan
4. Mengelola managemen dan sistem informasi kesehatan yang
profesional

Nilai Organisasi
Nilai organisasi yang ada pada UPTD Puskesmas Watumanu adalah
MUTIARA, mempunyai arti yang terkandung dimuat dalam Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Nilai organisasi

MU Mutu Tetap Menjaga Mutu Pelayanan


TI Tidak Pilih Kasih Melakukan Pelayanan Kesehatan Dengan

Tidak Pilih Kasih Diantara Masyarakat


A Akrab Menciptakan Keakraban Diantara Petugas

Kesehatan Maupun Masyarakat


RA Ramah Memiliki Sikap Ramah Dalam Pelayanan
Dengan Pedoman 5S (Senyum, Sapa, Salam,
Sopan, Santun)

22
2.2 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43


Tahun 2019 perubahan Peraturan Kementerian Kesehatan RI no. 75 Tahun 2014
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya. tugas dan fungsi Puskesmas adalah
sebagai berikut:

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk


mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1),Puskesmas
memiliki fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan

b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya

23
Struktur Organisasi UPTD Puskesmas
Watumanu adalah:

UPTD Puskesmas Watumanu merupakan instansi yang bertanggung


jawab atas pembangunan kesehatan di Kecamatan Jerebuu Kabupaten Ngada.
UPTD PuskesmasWatumanu banyak melakukan upaya-upaya kesehatan untuk
mengatasipermasalahankesehatan di Kecamatan Jerebuu.

Deskripsi Wilayah/Gambaran Umum Unit Kerja

Puskesmas Watumanu merupakan salah satu Puskesmas yang


berada di Kabupaten Ngada. Kabupaten Ngada terletak di Pulau Flores Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Secara geogrfais UPTD Puskesmas Watumanu terletak
di Desa Watumanu Kecamatan Jerebuu Kabupaten Ngada Provinsi Nusa
Tenggara Timurdengan luas wilayah kerja 24,89 Km², dengan cakupan wilayah

24
kerja terdiri dari7 (tujuh) desa yaitu: Desa Tiworiwu, Tiworiwu 1, Tiworiwu 2,
Watumanu, Dariwali I, Dariwali dan Manubhara. Batas-batas wilayah kerja
UPTD Puskesmas Watumanu adalah sebagai berikut:
➢ Bagian Barat berbatasan dengan Puskesmas Inerie

➢ Bagian Timur berbatasan dengan Puskesmas Radabata

➢ Bagian Selatan berbatasan dengan Puskesmas Boba dan Inerie

➢ Bagian Utara berbatasan dengan Puskesmas Langa dan Rakalaba

Gambar 2.2. Peta Wilayah Kerja UPTD


Puskesmas Watumanu

Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk wilayah kerja puskesmas Watumanu sebanyak
4349 pendudukdengan jumlah jenis kelamin laki-laki sebanyak 2.090 dan
perempuan sebanyak 2.259 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

25
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk

NO Desa Jumlah Penduduk Jumlah Jumlah


Laki-laki Perempuan
KK
1. Tiworiwu 364 381 167 745
2. Tiworiwu 1 215 218 112 433
3. Tiworiwu 2 185 191 76 376
4. Watumanu 409 436 112 845
5. Dariwali 249 310 187 559
6. Dariwali I 378 392 133 770

7.
Manubhara 290 331 125 621

Sarana Kesehatan

Dalam kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja UPTD


Puskesmas Watumanu, Puskesmas Watumanu dibantu oleh 1 Pustu, 3
polindes, 1 Poskesdes dan 1 posyankes yang terdiri dari: Pustu Tude,
Polindes Tiworiwu, Polindes Tiworiwu , Polindes Dariwali, Poskesdes
Tiworiwu II dan Posyankes Dariwali I.
Sumber Daya
Dalam menjalankan fungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan
tingkat pertama puskesmas Watumanu telah dilengkapi dengan sarana dan
prasarana yang memadai oleh tenaga dokter umum, Bidan, Perawat,
Farmasi, Analis, Kesehatan Lingkungan dan Gizi. Sumber daya manusia
merupakan salah satu unsur terpenting dalam organisasi. Sember daya
manusia menjadi penentu untuk berjalannya suatu organisasi. SDM
kesehatan yang memiliki kompetensi akan menunjang keberhasilan
pelaksanaan kegiatan, progran dan pelayanan kesehatan. Jenis danjumlah
tenaga kesehatan di puskesmas Watumanu pada tahun 2023 sebanyak 47
tenaga kesehatan.

26
Tabel 2.4 Data Pegawai Berdasarkan Jumlah dan
Kualifikasi Pendidikan

No Jenis Tenaga Jumlah Status


Kesehatan Pegawai
PNS PTT Kontrak Sukarela
1. Dokter Umum 1 1
2. Dokter Gigi -
3. Perawat 11 6 6
4. Bidan 18 9 1 7 1
5. Farmasi 3 2 1

6. Apoteker 1 1
7. Kesling 4 4
2 Analis 2 1 1
9. Perawat Gigi 1 1
10. Administrasi 1 1
11. Loket 1 1
12. Cleaning service 1 1
13. Gizi 2 2
14. Sopir 1 1
Jumlah 47 24 1 21 1

Prinsip penyelenggaraan Puskesmas

Berdasarkan Permenkes Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:

1. Paradigma Sehat

Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan


berpartisipasi dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan
yang dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui
Gerakan Masyarakat HidupSehat.

27
2. Pertanggungjawaban wilayah

Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap


pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
3. Kemandirian masyarakat
Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
4. Ketersediaan akses pelayanan kesehatan
Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat
diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara
adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya, dan
kepercayaan.
5. Teknologi tepat guna
Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan
memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah
dimanfaatkan, dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
6. Keterpaduan dan kesinambungan.
Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan
UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem
Rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas.
➢ Fungsi Puskesmas
Penyelengaraan UKM Tingkat Pertama di Wilayah Kerjanya
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama di
wilayah Puskesmas berwenang untuk:
1. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis
masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan
yang diperlukan;
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan;
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan Masyarakat dalam bidang kesehatan;
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat

28
perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan
pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan
pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat;
6. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan;
8. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
mempertimbangkan faktor biologis, psikologis, sosial,
budaya, dan spiritual; melaksanakan pencatatan, pelaporan,
dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan
Kesehatan;
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota,
melaksanakan sistem kewaspadaan dini, dan respon
penanggulangan penyakit;
10. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
11. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan tingkat pertama dan rumah sakit di wilayah
kerjanya, melalui pengoordinasian sumber daya kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas
Penyelengaraan UKP Tingkat Pertama di Wilayah Kerjanya
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, Puskesmas
berwenang untuk:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan, bermutu, dan holistik
yang mengintegrasikan faktor biologis, psikologi, sosial,
dan budaya dengan membina hubungan dokter - pasien yang

29
erat dan setara;
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif;
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat
pada individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi
pada kelompok dan masyarakat;
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan kesehatan, keamanan, keselamatan pasien,
petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja;
5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi;
6. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
mutu dan akses Pelayanan Kesehatan;
8. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
9. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan Sistem Rujukan; dan
10. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan diwilayah kerjanya, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Uraian Tugas Bidan


Berikut 30 uraian tugas jabatan bidan terampil, meliputi :
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada
pelayanan
kebidanan;
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai
kesimpulan;
4. Memfasilitasi informed choice dan / atau informed consent;
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi;

30
6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/ oksigenisasi/ personal
hygiene;
7. Memberikan vitamin/ suplemen pada klien/ pasien asuhan
kebiidanan kasus fisiologis;
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil;
9. Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/
keluarga sesuai dengan kebutuhan
10. Melakukan asuhan kala I persalinan fisiologis;
11. Melakukan asuhan kala II persalinan fisiologis;
12. Melakukan asuhan kala III persalinan fisiologis;
13. Melakukan asuhan kala IV persalinan fisiologis;
14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai
dengan hari ke tiga pasca persalinan (KF 1);
16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 4 – 28 hari pasca
persalinan (KF 2);
17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 29 – 42 hari pasca
persalinan (KF 3);
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psokologis
ringan dengan pendampingan;
19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada
persalinan normal;
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR);
22. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
tentang kesehatan anak pada individu/ keluarga sesuai
kebutuhan;
23. Melakukan pelayanan Keluarga Berencan (KB) oral dan
kondom;
24. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
tentang kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga

31
Berencana (KB) pada individu/ keluarga sesuai kebutuhan;
25. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup
sehat untuk remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/ PUS/
Keluarga Berencana/ Ibu hamil/Ibu nifas/ Ibu menyusui/ bayi
dan balita);
27. Melakukan tabulasi (WUS/ PUS/ Keluarga Berencana/ Ibu
hamil/Ibu nifas/ Ibu menyusui/ bayi dan balita);
28. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD)
atau Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
29. Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/ Posbindu/
Kampung Keluarga Berencana/ atau tempat lain sesuai
penugasan;
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program
pemerintah pada anak sekolah

32
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu


➢ Daftar Isu
Dari uraian tugas diatas dan berdasarkan pengamatan dengan metode
Observasi Partisipasi (Participant Observer) dimana kegiatan keseharian
manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu
utamanya. Proses identifikasi isu dilakukan dengan observasi partisipasi serta
analisa tugas dan fungsi pokok di unit kerja UPTD Puskesmas Watumanu.
Proses identifikasi isu dapat dijabarkan sebagai berikut :
a) Belum optimalnya pemantauan ibu hamil resiko tinggi di
Desa Dariwali I wilayah kerja Puskesmas Watumanu-
Kecamatan Jerebuu- Kabupaten Ngada
b) Masih banyaknya kasus iktherik neonaturum pada bayi baru lahir
di wilayah kerja Puskesmas Watumanu- Kecamatan Jerebuu-
Kabupaten Ngada
c) Banyaknya Lansia yang tidak mengikuti kegitan Prolanis di
wilayah kerja Puskesmas Watumanu- Kecamatan Jerebuu-
Kabupaten Ngada
➢ Analisis Isu

Dari berbagai identifikasi isu diatas, penulis kemudian menggunakan


metode APKL untuk menentukan isu yang di angkat. Analisis APKL merupakan
alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan Kualitas isu dengan memperhatikan
tingkat Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan dari isu yang
ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Watumanu. Dengan cara menentukan
tingkat Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layaknya Aktual artinya isu
atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang menjadi
pembicaraan orang banyak. Problematik artinya isu yang menyimpang dari
kondisi yang seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang
perlu dicari penyebab dan pemecahannya. Kekhalayakan artinya isu yang secara

33
langsung menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu bersifat
logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.

Table 1. Tabel Analisis APKL


No Isu A P K L Jumlah Rangking
1 Belum optimalnya pemantauan 5 4 4 4 17 1
ibu hamil yang beresiko tinggi di
wilayah kerja Puskesmas
Watumanu
2 Masih banyaknya kasus iktherik 4 3 3 3 13 2
neonaturum pada bayi baru lahir di
wilayah kerja Puskesmas
Watumanu-

3 Banyaknya Lansia yang tidak 3 3 3 3 12 3


mengikuti kegitan Prolanis di
wilayah kerja Puskesmas
Watumanu
Keterangan :
A: Aktual 5: Sangat APKL
P: Problematika 4 : APKL
K: Kekhalayakan 3: Cukup APKL
L: Layak 2 : Kurang APKL
1: Tidak APKL
➢ Isu Prioritas
Isu prioritas yang diangkat : Belum optimalnya pemantauan ibu hamil
yang beresiko tinggi di Desa Dariwali I wilayah kerja UPTD Puskesmas
Watumanu- Kecamatan Jerebuu- Kabupaten Ngada.
➢ Penyebab adanya Isu dan Dampak
1. Kategori Man/Manusia
• Sikap/Sifat/Perilaku/Pengetahuan/Tindakan )

34
• Tingkat pengetahuan ibu yang rendah tentang kehamilan dengan
resiko tinggi
• Ibu tidak jujur dengan riwayat penyakit yang lalu
• Kebiasaan / pengalaman hamil sebelumnya yang biasa-biasa saja
2. Kategori Method/Metode kerja/cara kerja
• Kurangnya pemberian edukasi dari tenaga kesehatan
➢ Dampak :
i. Bayi lahir belum cukup bulan dan atau bayi larih dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR)
ii. Keguguran
iii. Persalinan tidak lancer atau macet
iv. Perdarahan sesudah dan sebelum persalinan
v. Kejadian janin mati dalam kandungan
vi. Ibu hamil/bersalin meninggal
vii. Keracunan kehamilan/kejang-kejang

➢ Gagasan Pemecahan Isu


Guna menyelesaikan isu prioritas yang diangkat, maka diajukan
gagasan pemecahan isu yakni “Optimalisasi pemantauan ibu hamil resiko
tinggi melalui Homecare di Desa Dariwali I di wilayah kerja UPTD
PuskesmasWatumanu–Kecamatan Jerebuu- Kabupaten Ngada.

35
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL PERILAKU YANG KONTRIBUSI
SESUAI SUBSTANSI TERHADAP VISI DAN
MATA PELATIHAN MISI
1 Melapor diri dan 1. Meminta waktu dan 1. Adanya Kolaboratif Visi : Terwujudnya
Melakukan konsultasi kesediaan mentor untuk kesediaan waktu 1. Memberi kesempatan Masyarakat Ngada yang
dengan Mentor berkonsultasi dari mentor berbagai pihak untuk unggul,mandiri,
berkontribusi berbudaya berbasis
Harmonis Pertanian, dan Pariwisata
2. Bertemu dan 2. Adanya
1. Membangun lingkungan berwawasan lingkungan
Menyampaikan rencana pertemuan dan
kerja yang kondusif
kegiatan aktualisasi serta arahan dari Misi : yang ke 2
Loyal
meminta arahan dari Mentor Meningkatkan Kualitas
3. Memberi kontribusi :
mentor dan daya saing sumber
rela berkorban untuk
daya manusia
mencapai tujuan yang
lebih besar
3. Meminta perstujuan 3. Adanya
dari mentor persetujuan dari
mentor untuk

36
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL PERILAKU YANG KONTRIBUSI
SESUAI SUBSTANSI TERHADAP VISI DAN
MATA PELATIHAN MISI
melakukan
aktualisasi

2 Mengumpulkan data 1.Berkoordinasi dengan 1.Terlaksananya 1. Integritas dan tanggung Visi : Terwujudnya
ibu hamil dengan Bidan Koordinator dan koordinasi dengan jawab, cermat,disiplin, Masyarakat Ngada yang
resiko tinggi rekan bidan penanggung Bidan Koordinator dan berintegritas tinggi unggul,mandiri,
jawab desa yang menjadi dan rekan bidan (Akuntabel) berbudaya berbasis
lokasi aktualisasi penanggung jawab 2. Memberikan Pertanian, dan Pariwisata
desa yang menjadi kesempatan berbagai berwawasan lingkungan
lokasi aktualisasi pihak untuk
Misi : yang ke 2
berkontribusi
Meningkatkan Kualitas
(Kolaboratif)
2.Berkoordinasi dengan 2. Terlaksananya dan daya saing sumber
3. Ramah, cekatan, solutif
kader desa terkait dengan koordinasi dengan ibu daya manusia
dan dapat diandalkan
kader desa yang

37
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL PERILAKU YANG KONTRIBUSI
SESUAI SUBSTANSI TERHADAP VISI DAN
MATA PELATIHAN MISI
pengumpulan data ibu menjadi lokasi (Berorentasi
hamil dengan risiko tinggi aktualisasi Pelayanan)
4. Menghargai setiap
Membuat catatan ibu Adanya buku catatan
orang apapun latar
hamil dengan risiko tinggi. ibu hamil dengan
belakangnya
risiko tinggi
(Harmoni)
3 Membuat Satuan 1.Mencari refrensi yang 1. Tersedianya Integritas dan tanggung Visi : Terwujudnya
Acara Penyuluhan berkaitan dengan resiko referensi tersebut jawab, cermat,disiplin, Masyarakat Ngada yang
(SAP) dan Leaflet tinggi pada ibu hamil dan berintegritas tinggi unggul,mandiri,
(Akuntabel) berbudaya berbasis
2. Menyusun draf materi 2. Tersedianya draf
Memberikan Pertanian, dan Pariwisata
yang berkaitan dengan materi resiko tinggi
kesempatan berbagai berwawasan lingkungan
resiko tinggi kehamilan pada ibu hamil dalam
pihak untuk
bentuk hard copy dan Misi : yang ke 2
soft copy Meningkatkan Kualitas

38
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL PERILAKU YANG KONTRIBUSI
SESUAI SUBSTANSI TERHADAP VISI DAN
MATA PELATIHAN MISI
3. Melakukan konsultasi 3. Adanya catatan berkontribusi dan daya saing sumber
dan menyesuaikan setiap koreksi materi (Kolaboratif) daya manusia
masukan serta koreksi dari tentang resiko tinggi Memahami dan
atasan sebagai pimpinan pada ibu hamil memenuhi kebutuhan
masyarakat
4. Melakukan perbaikan 4. Adanya perbaikan
(Berorentasi
draf sesuai koreksi dari draf materi resiko
Pelayanan)
atasan sebagai pimpinan tinggi pada ibu hamil
Menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
(Harmoni)

5. Mencetak materi sesuai 5. Tersedianya materi


koreksi atasan tentang resiko tinggi
pada ibu hamil

39
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL PERILAKU YANG KONTRIBUSI
SESUAI SUBSTANSI TERHADAP VISI DAN
MATA PELATIHAN MISI
6. Membuat kuisioner 6. Tersedianya
untuk pretest dan post test kuisioner pretest dan
post test

4 Membuat Leaflet yang 1. mencari refrensi tentang 1. Tersedianya materi 1. Integritas dan tanggung Visi : Terwujudnya
memuat materi resiko materi resiko tinggi pada resiko tinggi pada ibu jawab, cermat,disiplin, Masyarakat Ngada yang
tinggi pada ibu hamil ibu hamil hamil dan berintegritas tinggi unggul,mandiri,
(Akuntabel) berbudaya berbasis
2. mendesain materi dalam 2. Tersedianya desain
2.Meningkatkan Pertanian, dan Pariwisata
bentuk leaflet leaflet resiko tinggi
kompetensi diri untuk berwawasan lingkungan
pada ibu hamil
menjawab tantangan yang
Misi : yang ke 2
3. Melakukan konsultasin 3. Terlaksananya selalu berubah (
Meningkatkan Kualitas
hasil desain leaflet konsultasi hasil Kompeten)
dan daya saing sumber
desain leaflet dengan 3. Memberikan
daya manusia
atasan kesempatan berbagai

40
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL PERILAKU YANG KONTRIBUSI
SESUAI SUBSTANSI TERHADAP VISI DAN
MATA PELATIHAN MISI
4. Mencetak dan 4. Tersedianya leaflet pihak untuk berkontribusi
menggandakan leaflet (Kolaboratif)

5 Memberikan 1. Menginformasikan 1. Adanya 1. Integritas dan tanggung Visi : Terwujudnya


Penyuluhan kepada kepada atasan tentang persetujuan dari jawab, cermat,disiplin, dan Masyarakat Ngada yang
keluarga dan pelaksanakan penyuluhan atasan berintegritas tinggi unggul,mandiri,
masyarakat sekitar (Akuntabel) berbudaya berbasis
tentang kehamilan 2. Memberikan Pertanian, dan Pariwisata
dengan resiko tinggi 2. Menyiapkan tempat 2. Adanya tempat kesempatan berbagai berwawasan lingkungan
penyuluhan penyuluhan pihak untuk berkontribusi
(Kolaboratif)
3. Melaksanakan 3. Terlaksananya 3. Memahami dan
Misi : yang ke 2
penyuluhan tentang resiko penyuluhan dengan
memenuhi kebutuhan
Meningkatkan Kualitas
tinggi dengan menggunakan leaflet masyarakat (Berorentasi
menggunakan leaflet
Pelayanan)

41
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL PERILAKU YANG KONTRIBUSI
SESUAI SUBSTANSI TERHADAP VISI DAN
MATA PELATIHAN MISI
4. Meminta ibu,keluarga 4. Adanya daftar 4. Menghargai setiap dan daya saing sumber
dan masyarakat hadir yang telah orang apapun latar daya manusia
menandatangani daftar ditanda tangani belakangnya (Harmoni)
hadir

6 Melakukan kunjungan 1. Mempersiapkan Visi : Terwujudnya


1. Melaksanakan tugas
rumah untuk segala keperluan yang Masyarakat Ngada yang
1. Tersedianya segala dengan jujur,
memberikan Asuhan dibutuhkan untuk unggul,mandiri,
keperluan yang bertanggung
Antenatal Care pada kunjungan rumah berbudaya berbasis
dibutuhkan untuk jawab,cermat,disiplin
ibu hamil dengan risiko kunjungan rumah Pertanian, dan Pariwisata
dan berintegritas
tinggi (Home Care). berwawasan lingkungan
tinggi (Akuntabel)
2. Melakukan 2. Terjalinnya
2. Memahami kebutuhan
komunikasi dengan ibu komunikasi dengan Misi : yang ke 2
dan mengutamakan
ibu hamil risiko Meningkatkan Kualitas

42
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL PERILAKU YANG KONTRIBUSI
SESUAI SUBSTANSI TERHADAP VISI DAN
MATA PELATIHAN MISI
hamil risiko tinggi yang tinggi yang kepuasan masyarakat dan daya saing sumber
dikunjungi dikunjungi (Berorentasi daya manusia
pelayanan)
3. Suka menolong orang
3. Melakukan TTV dan 3. Adanya hasil lain (Harmonis)
Leopold pada ibu hamil pemeriksaan pada
ibu hamil resiko 4. Membantu orang lain
tinggi belajar ( Kompeten )

43
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL PERILAKU YANG KONTRIBUSI
SESUAI SUBSTANSI TERHADAP VISI DAN
MATA PELATIHAN MISI
4. Melakukan konseling
3. 4.Terlaksananya
pada ibu hamil resti konseling pada ibu
hamil resiko tinggi

7 Melakukan evaluasi 1. Membuat analisis 1. Tersedianya hasil 1. Melaksanakan tugas Visi : Terwujudnya
tindakan terhadap hasil kegiatan analisis dengan jujur, Masyarakat Ngada yang
bertanggungjawab, unggul,mandiri,
cermat,disiplin dan berbudaya berbasis
2. Menyampaikan hasil 2. Tersampaikan
beintegritas tinggi Pertanian, dan Pariwisata
analisis kepada atasan hasil analisis kepada
(Akuntabel) berwawasan lingkungan
langsung atasan

44
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL PERILAKU YANG KONTRIBUSI
SESUAI SUBSTANSI TERHADAP VISI DAN
MATA PELATIHAN MISI
2. Terbuka dalam bekerja
sama untuk
Misi : yang ke 2
menghasilkan nilai
Meningkatkan Kualitas
tambah (Kolaboratif)
dan daya saing sumber
3. Meningkatkan
daya manusia
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang
selalu berubah
(Kompeten)
8 Membuat Laporan 1. Mengumpulkan semua 1. Tersedianya bukti 1. Melaksanakan tugas Visi : Terwujudnya
Aktualisasi bukti pelaksanaan pelaksanaan kegiatan dengan jujur, Masyarakat Ngada yang
kegiatan bertanggungjawab, unggul,mandiri,
cermat,disiplin dan berbudaya berbasis

45
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL PERILAKU YANG KONTRIBUSI
SESUAI SUBSTANSI TERHADAP VISI DAN
MATA PELATIHAN MISI
2. Menyiapkan format 2. Adanya format beintegritas tinggi Pertanian, dan Pariwisata
penyusunan laporan penyusunan laporan (Akuntabel) berwawasan lingkungan
aktualisasi aktualisasi 2. Terbuka dalam bekerja
Misi : yang ke 2
sama untuk
3. Mengkonsultasikan 3. Terlaksananya Meningkatkan Kualitas
menghasilkan nilai
laporan kepada mentor dan konsultasi dengan dan daya saing sumber
tambah (Kolaboratif)
coach tentang format pimpinan yang daya manusia
3. Meningkatkan
penyusunan aktualisasi dibuktikan dengan
kompetensi diri untuk
kartu konsultasi
menjawab tantangan
yang selalu berubah
(Kompeten)
4. Memperbaiki dan Adanya laporan
mencetak laporan aktualisasi
aktualisasi

46
47
BAB IV
HASIL AKTUALISASI
4.1. Deskripsi Kegiatan Aktualisasi
Pada bab ini akan diuraikan secara lengkap hasil aktualisasi “
OPTIMALISASI PEMANTAUAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI
DENGAN HOMECARE DI DESA DARIWALI I WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS WATUMANU” yang dilaksanakan kurang lebih tiga
puluh ( 30 )hari kerja dengan delapan (8) kegiatan dan masing-masing
tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Melapor diri dan berkonsultasi dengan Mentor terkait rancangan
aktualisasi
Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 8 September 2023
merupakannkegiatan yang seharusnya paling pertama dilakukan setelah
mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar di Kupang. Dalam kegaiatan yang
pertama ini, terdapat tiga tahapan kegiatan yang terjadi, yakni:
a) Melapor diri ,membuat janji untuk meminta kesediaan waktu dari
atasan langsung/mentor untuk melakukan konsultasi
Setelah melewati seminar rancangan aktualisasi yang dilaksanakan pada
tangga 01 September 2023, saya kembali ke Puskesmas untuk melapor diri dan
melaksanakan kegiatan habituasi Pada tanggal 08 September 2023 di Ruangan
Kepala Puskesmas selaku mentor. Saya bersikap ramah dan Bertanggung jawab
dalam pelaksanaan kegiatan ini. Output dari kegiatan ini adalah adanya waktu
dari mentor

Gambar 4.1 Dokumentasi kesedian waktu mentor

48
b) Melaksanakan Konsultasi dengan atasan langsung/Mentor terkait
rancangan aktualisasi dan tahapan kegiatan aktualisasi yang hendak
dilakukan
Pada tanggal 08 September 2023 saya menemui atasan langsung untuk
Melaksanakan konsultasi terkait rancangan aktualisasi dan menjelaskan tahapan
kegiatan yang akan dilakukan selama masa habituasi, serta menunjukan jadwal
pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan selama masa. Bapak Kepala Puskesmas
merespon baik dan memberi masukan agar dapat menyelesaikan kegiatan habituasi
dengan baik. Adapun output dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu adanya catatan
hasil konsultasi dan jadwal kegiatan selama habituasi.

Gambar 4.2. lembar konsultasi rancangan aktualisasi


c) Meminta Persetujuan untuk pelaksanaan aktualisasi
Pada tahapan kegiatan ini penulis meminta persetujuan dari atasan
langsung terkait kegiatan yang dilaksanakan. Kemudian Kepala UPTD
Puskesmas Watumanu yaitu bapak Maximus Bertolomeus Due,S.Kep.Ns
selaku atasan langsung memberikan persetujuan dan dukungan penuh
terhadap rencana aktualisasi yang akan dilaksanakan oleh saya dan saya
menerimanya dengan penuh tanggung jawab serta akan melaksanakan
aktualisasi saya dengan jujur, integritas, transparan dan partisipatif demi
kepentingan bersama. Adapun output dari tahapan kegiatan ini adalah
mendapatkan persetujuan dari kepala puskesmas untuk melaksanakan
aktualisasi dalam bentuk surat persetujuan aktualisasi.

49
Gambar 4.3 Surat persetujuan melakukan aktualisasi
Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,
yaitu Akuntable, Adaptif, Kolaboratif, dan Harmonis. Akuntabel
(Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab, cermat, displin
dan berintegritas), Adaptif (Cepat menyesuaikan diri dan melakukan
perbaikan), Kolaboratif (Memberi kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi), Harmonis (Membangun lingkungan kerja yang kondusif).

2. Mengumpulkan Data Ibu Hamil Resiko Tinggi


Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 11 September 2023. Dalam
kegaiatan yang kedua ini, terdapat tiga tahapan kegiatan yang terjadi, yakni:
a) Berkoordinasi dengan Bidan Koordinator dan Bidan
Penanggungjawab Desa Dariwali I
Dalam kegiatan mengumpulkan data ibu hamil dengan risiko tinggi,
terlebih dahulu saya berkoordinasi dengan Bidan Koordinator dan Bidan
penanggungjawab Desa Dariwali I mengenai informasi ibu hamil dengan
risiko tinggi seperti nama ibu, umur, riwayat obstetrik, tafsiran persalinan,
usia kehamilan, serta keterangan risiko tinggi kehamilannya.

Gambar 4.5 Dokumentasi Koordinasi dengan BIKOR dan BIDES


Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,
yaitu Akuntable, Adaptif, Kolaboratif, dan Harmonis. Akuntabel
(Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab, cermat, displin

50
dan berintegritas), Adaptif (Cepat menyesuaikan diri dan melakukan
perbaikan), Kolaboratif (Memberi kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi), Harmonis (Membangun lingkungan kerja yang kondusif).
b) Berkoordinasi dengan Kader desa terkait dengan pengumpulan
data ibu hamil resiko tinggi
Setelah mendapatkan informasi, selanjutnya saya berkoordinasi
dengan Kader Desa Dariwali I guna mencari informasi terkait rumah ibu
hamil risiko tinggi dan informasi yang dibutuhkan lainnya.

Gambar 4.5 Dokumentasi Koordinasi dengan kader desa


Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,
yaitu Akuntable, Adaptif, Kolaboratif, dan Harmonis. Akuntabel
(Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab, cermat, displin
dan berintegritas), Adaptif (Cepat menyesuaikan diri dan melakukan
perbaikan), Kolaboratif (Memberi kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi), Harmonis (Membangun lingkungan kerja yang kondusif).
c). Membuat Catatan Ibu Hamil dengan Resiko Tinggi
Setelah semua informasi yang diperoleh sudah lengkap, saya
membuat rangkuman catatan informasi ibu hamil dengan risiko tinggi untuk
memudahkan dalam pelaksanaan aktualisasi.

Gambar 4.6 Dokumen Data Ibu Hami Resiko Tinggi

51
Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,
yaitu Akuntable, Adaptif, Kolaboratif, dan Harmonis. Akuntabel
(Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab, cermat, displin
dan berintegritas), Adaptif (Cepat menyesuaikan diri dan melakukan
perbaikan), Kolaboratif (Memberi kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi), Harmonis (Membangun lingkungan kerja yang kondusif).

3. Membuat Satuan Acara Penyuluhan Materi Kehamilan Resiko Tinggi


Kegiatan ketiga yang dilakukan adalah membuat satuan acara
penyuluhan . Kegiatan ini terlaksana tanggal 12-15 September 2023. Tujuan
dari kegiatan ini adalah menyiapkan materi yang nantinya materi tersebut
akan dituangkan kedalam media edukasi yakni Baliho, Banner dan Poster
a) Mencari referensi yang berkaitan dengan resiko tinggi pada ibu hamil
Setelah mendapatkan persetujuan dari atasan langsung, saya mulai
melaksanakan kegiatan. Pada kegiatan ini saya mulai mencari referens
materi ibu hamil resiko tinggi guna membantu saya dalam melakukan
penyuluhan. Adapun output dari kegiatan ini yaitu adanya referensi dan foto
kegiatan.

Gambar 4.7 Dokumen SAP


igilib.unisayogya.ac.id/4444/1/NASPUB_IKHWAH%20MU%27MINAH_201520102022%2
0%282%29.pdf

file:///C:/Users/TECLAST/Downloads/files45265Layout_Peningkatan_Kesehatan_Ibu_da
n_Anak_untuk_Bidan_dan_Perawat%20(1).pdf

https://www.nutriclub.co.id/artikel/kehamilan-menyusui/trimester-1/kehamilan-resiko-
tinggi

https://mediakom.kemkes.go.id/2019/07/mengenal-komplikasi-kehamilan/

52
Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,
yaitu Akuntable, Adaptif, Kolaboratif, dan Harmonis. Akuntabel
(Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab, cermat, displin
dan berintegritas), Adaptif (Cepat menyesuaikan diri dan melakukan
perbaikan), Kolaboratif (Memberi kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi), Harmonis (Membangun lingkungan kerja yang kondusif).
b). Menyusun draf materi yang berkaitan dengan resiko tinggi kehamilan
Selanjutnya saya mulai membuat materi tentang kehamilan resiko
tinggi yang akan digunakan berdasarkan referensi yang ada. Adapun sub
materi yaitu pengertian kehamilan resiko tinggi, tanda bahaya resiko tinggi,
klasifikasi ibu hamil resiko tinggi, penyebab ibu hamil dengan resiko tinggi,
cara mengatasi kehamilan dengan resiko tinggi.

Gambar . 4.8 Draf Materi Penyuluhan


Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS, yaitu
Akuntable, Adaptif, Kolaboratif, dan Harmonis. Akuntabel
(Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab, cermat, displin dan
berintegritas), Adaptif (Cepat menyesuaikan diri dan melakukan perbaikan),
Kolaboratif (Memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi),
Harmonis (Membangun lingkungan kerja yang kondusif).
c). Melakukan konsultasi dan menyesuaikan setiap masukan serta
koreksi dari atasan sebagai pimpinan
Setelah draft materi kehamilan resiko tinggi tersusun selanjutnya saya
melakukan konsultasi dengan mentor. Hasil konsultasi dengan mentor
terdapat tambahan materi yang harus saya tambahkan lagi diantaranya
ditambahkan materi tentang peran kader, masyarakat dan keluarga dalam
mencegah kehamilan dengan resiko tinggi.

53
Gambar : 4.9 Lembar Konsultasi materi penyuluhan
Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar rofesi PNS,
yaitu Akuntable, Adaptif, Kolaboratif, dan Harmonis. Akuntabel
(Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab, cermat, displin
dan berintegritas), Adaptif (Cepat menyesuaikan diri dan melakukan
perbaikan), Kolaboratif (Memberi kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi), Harmonis (Membangun lingkungan kerja yang kondusif).
d). Mencetak Materi yang telah dikoreksi
Setelah berkosultasi dengan mentor selanjutnya penulis memperbaiki
darft materi kehamilan resiko tinggi sesuai masukan dan arahan dari mentor.
Dimana materinya memuat tentang pengertian kehamilan resiko tinggi, tanda
bahaya resiko tinggi, klasifikasi ibu hamil resiko tinggi, penyebab ibu hamil
dengan resiko tinggi, cara mengatasi kehamilan dengan resiko tinggi, peran
kader,masyarakat dan keluarga dalam mencegah kehamilan resiko tinggi.

Gambar 4.10. Materi dalam bentuk Hardcopy

Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,


yaitu Akuntable, Adaptif, Kolaboratif, dan Harmonis. Akuntabel
(Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab, cermat, displin
dan berintegritas), Adaptif (Cepat menyesuaikan diri dan melakukan
perbaikan), Kolaboratif (Memberi kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi), Harmonis (Membangun lingkungan kerja yang kondusif)

54
e). Membuat kuisioner untuk prestest dan postest
Setelah mencetak materi penyuluhan selanjutnya penulis membuat soal
pretest dan postest.

Gambar 4.11. Lembar Kuisioner


Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,
yaitu Akuntable, Adaptif, Kolaboratif, dan Harmonis. Akuntabel
(Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab, cermat, displin
dan berintegritas), Adaptif (Cepat menyesuaikan diri dan melakukan
perbaikan), Kolaboratif (Memberi kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi), Harmonis (Membangun lingkungan kerja yang kondusif).

4. Membuat Baliho, Banner dan Poster yang memuat materi resiko


tinggi pada ibu hamil
Kegiatan keempat yang dilakukan adalah membuat Baliho,Banner
dan Poster. Kegiatan ini terlaksana tanggal 16-20 September 2023. Tujuan
dari kegiatan ini adalah membuat media yang nantinya digunakan untuk
media edukasi agar nantinya ibu hamil, keluarga dan masyarakat yang diberi
edukasi dapat memahami penjelasan yang diberikan. Tahapan kegiatan ini
adalah sebagai berikut :
a) Mencari Refrensi tentang materi resiko tinggi pada ibu hamil
Pada tahap ini dalam referensi yang digunakan untuk membuat Baliho,
Banner dan poster berdasarkan materi yang telah disusun. Untuk desiannya
penulis melihat contoh dari desain leaflet dan lembar balik di google, berikut
laman yang saya gunakan :

55
igilib.unisayogya.ac.id/4444/1/NASPUB_IKHWAH%20MU%27MINAH_20152010
2022%20%282%29.pdf

file:///C:/Users/TECLAST/Downloads/files45265Layout_Peningkatan_Keskehata
n_ Ibu_dan_Anak_untuk_Bidan_dan_Perawat%20(1).pdf

https://www.nutriclub.co.id/artikel/kehamilan-menyusui/trimester-
1/kehamilan-resiko-tinggi

https://mediakom.kemkes.go.id/2019/07/mengenal-komplikasi-kehamilan/

Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,


yaitu Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni.
Loyal (rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel
(Integritas dan tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi ,
Kolaboratif (Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi ),
Berorentasi Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni (Menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya)

b). Mendesain Materi dalam bentuk Baliho, Banner dan Poster


Dalam tahapan kegiatan ini, saya mendesain Baliho, Bnner dan
Poster.sebagai media informasi edukasi berdasakan materi yang telah dicari
sebelumnya, dan menyertakan gambar yang menarik sehingga lebih muda
untuk dilihat, dibaca dan digunakan. Dalam tahapan ini penulis menggunakan
aplikasi canva untuk mendesain Baliho, Bnner dan Poster.

Gambar 4.12 Draf Banner


Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,
yaitu Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni.
Loyal (rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel
(Integritas dan tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi ,

56
Kolaboratif (Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi ),
Berorentasi Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni (Menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya).
c). Melakukan Konsultasi Hasil Desain Banner dan Poster
Pada tahapan kegiatan ini berdiskusi dengan penanggung jawab Tim
Kelompok Kerja Promosi Kesehatan dan berkonsultasi dengan mentor terkait
hasil desain. Dari hasil konsultasi dengan Tim Kelompok Kerja Promosi
Kesehatan didapati tambahan desain yakini menambahkan logo kemenkes
dan logo germas pada Baliho,Banner dan Poster. Output dari kegiatan ini
adalah disetujuinya desain Baliho,Banner dan Poster.

Gambar 4.13 Lembar konsultasi draf banner


Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,
yaitu Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni.
Loyal (rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel
(Integritas dan tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi ,
Kolaboratif (Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi ),
Berorentasi Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni (Menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya).
d). Mencetak Baliho, Banner dan Poster dan Menggandakannya lalu
memasang baliho dan banner
Pada tahap ini desain Baliho,Banner dan Poster yang telah diperbaiki
dan disetujui kemudian dicetak dan digandakan. Jumlah Baliho sebanyak 1
lembar, jumlah banner sebanyak 1 buah dan jumlah poster sebanyak 3
lembar. Output dari kegiatan ini adalah Baliho sebanyak 1 lembar, jumlah
banner sebanyak 1 buah dan jumlah poster sebanyak 3 lembar yang nantinya

57
akan digunakan dalam pemberian penyuluhan ibu hamil resiko tinggi pada
ibu hamil, keluarga dan masyarakat.

Gambar 4.14 Pemasangan Baliho dan Banner

Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS, yaitu
Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni. Loyal (rela
berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel (Integritas dan
tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi , Kolaboratif
(Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi ), Berorentasi
Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni (Menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya.

d) Memberikan Penyuluhan kepada keluarga dan Masyarakat sekitar


tentang kehamilan dengan resiko tinggi
Kegiatan kelima yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi ke
masyarkat sekitar . Kegiatan ini terlaksana tanggal 25 September 2023. Kegiatan
ini dihadiri oleh masyarakat desa Dariwali I. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan
untuk memberi pemahaman tentang kehamilan resiko tinggi teknik kepada
masyarakat dalam mendukung kehamilan yang sehat. Tahapan kegiatan keempat
ini sebagai berikut:

a) Menginformasikan kepada atasan tentang pelaksanaan penyuluhan


Tahapan kegiatan ini terlaksana tanggal 21 September 2023, saya membuat
jadwal pelaksaanan sosialisasi dan menginformasikan kepada Mentor. Output
dari kegiatan ini adalah adanya persetujuan dari Mentor untuk melakukan
sosialisasi di Desa Dariwali I yang di integrasikan dengan kegiatan rutin
puskesmas yaitu Posyandu Lansia dan POSBINDU.

58
Gambar 4.15. Persetujuan Mentor untuk melakukan penyuluhan

Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS, yaitu
Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni. Loyal (rela
berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel (Integritas dan
tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi , Kolaboratif
(Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi ), Berorentasi
Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni (Menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya.

b). Menyiapkan tempat penyuluhan

Kegiatan ini terlaksana tanggal 23 September 2023. Sebelum melaksanakan


kegiatan sosialisasi saya menyiapkan tempat peunyuluihan yang akan
dilaksanakan di Aula serbaguna desa Dariwali I. Output dari tahapan ini adalah
tersedinya tempat penyuluhan.

Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,


yaitu Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni.
Loyal (rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel
(Integritas dan tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi ,
Kolaboratif (Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi), Berorentasi Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni
(Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya).

59
c). Melaksanakan penyuluhan tentang resiko tinggi kehamilan dengan
menggunakan Banner

Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 25 September 2023. Sebelum


memberikan penyuluhan saya memperkenalkan diri dan media yang digunakan
untuk penyuluhan lalu membagikan soal pretest untuk diisi oleh masyarakat.
Adapun materi yang saya sosialisasikan yaitu tentang pengertian kehamilan
resiko tinggi, tanda bahaya resiko tinggi, klasifikasi ibu hamil resiko tinggi,
penyebab ibu hamil dengan resiko tinggi, cara mengatasi kehamilan dengan
resiko tinggi, peran kader,masyarakat dan keluarga dalam mencegah kehamilan
resiko tinggi. Setelah melakukan penyuluhan saya membagikan soal postest
untuk diidi oleh masyarakat. Kegiatan ini berlangsung selama 30 menit. Output
yang dihasilkan dari tahapan ini adalah terlaksannya kegiatan penyuluhan
kehamilan resiko tinggi.

Gambar 4.14 Dokumentasi saat Penyuluhan

Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,


yaitu Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni.
Loyal (rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel
(Integritas dan tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi ,
Kolaboratif (Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi), Berorentasi Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni
(Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya).

60
c). Meminta Masyarakat menandatangi daftar hadir.

Setelah memberikan penyuluhan saya mengedarkan daftar hadir untuk


ditandatangani. Output dari kegiatan ini adalah adanya daftar hadir penyuluhan
yang sudah ditandatangani.

Gambar 4.17. Lembar Daftar hadir

Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,


yaitu Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni.
Loyal (rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel
(Integritas dan tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi ,
Kolaboratif (Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi),
Berorentasi Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni (Menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya).

f. Melakukan kunjungan rumah untuk memberikan Asuhan Antenatal Care


pada ibu hamil dengan resiko tinggi (Homecare)

Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 26-30 September 2023. Pada tahapan
ini penulis menjelaskan manfaat dan alasan dari home care atau kunjungan rumah.
Lalu penulis menjelaskan tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan.

a) Mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk kunjungan rumah

Sebelum melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil resti saya


mempersiapkan alat yang digunakan untuk pemeriksaan ibu hamil dirumah .
Output dari kegiatan ini adalah tersedianya segala kebutuhan untuk kunjungan
rumah.

61
Gambar 4.18. Alat-alat persiapan Homecare
Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,
yaitu Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni.
Loyal (rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel
(Integritas dan tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi ,
Kolaboratif (Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi ),
Berorentasi Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni (Menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya).
b). Melakukan komunikasi dengan ibu hamil yang dikunjungi

Sebelum melakukan pemeriksaan pada ibu hamil penulis menjelaskan


maksud dan tujuan melakukan kunjungan rumah. Output dari kegiatan ini adalah
terjalinnya komunikasi yang baik antara penulis dan ibu hamil.

Gambar 4.19. Dokumentasi Homecare

62
Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,
yaitu Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni. Loyal
(rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel (Integritas
dan tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi , Kolaboratif
(Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi ), Berorentasi
Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni (Menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya.

c). Melakukan pemeriksaan TTV dan Leopold pada ibu hamil

Pada tahapan ini penulis melakukan pemeriksaan tekanan darah dan


leopold pada sasaran ibu hamil. Setelah melakukan pemeriksaan penulis
menyampaikan hasil pemeriksaan kepada pasien. Output dari kegiatan ini
adalah adanya hasil pemeriksaan pada ibu hamil.

Gambar 4.20. Dokumentasi pemeriksaan ibu hamil

Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,


yaitu Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni.
Loyal (rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel
(Integritas dan tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi ,
Kolaboratif (Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi ),
Berorentasi Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni (Menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya.
d). Melakukan konseling pada ibu hamil

Sebelum melakukan penyuluhan, penulis membagikan soal pre-test


kepada sasaran ibu hamil untuk diisi sesuai dengan pemahaman ibu hami tersebut.
Setelah ibu hamil mengisi soal pre-test, penulis melakukan penyuluhan. Setelah

63
penyuluhan selesai dilakukan penulis memberikan waktu kepada ibu hamil untuk
bertanya atau berkonsultasi. Langkah selanjutnya adalah penulis membagikan lagi
soal post-test untuk mengukur penambahan pengetahuan ibu hamil setelah
dilakukan penyuluhan.

Gambar 4.21. Dokumentasi Konseling pada ibu hamil

Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,


yaitu Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni.
Loyal (rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel
(Integritas dan tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi ,
Kolaboratif (Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi ),
Berorentasi Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni (Menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya).

g). Melakukan Evaluasi Kegiatan

a) Membuat Analisis terhadap hasil kegiatan


Setelah melakukan analisis kuisoner, terdapat penambahan pengetahuan
pada ke 6 ibu hamil dan keluarga yang menjadi sasaran homecare dan 52
masyarakat desa Dariwali I. Sebelum melakukan penyuluhan ibu hamil dan
keluarga serta masyarakat dengan pengetahuan kurang sebanyak 37%, sedangkan
setelah diberikan penyuluhan pengetahun ibu hamil,keluarga dan masyarakat
meningkat menjadi baik dan cukup.

64
Sebelum Penyuluhan

Baik Cukup kurang

Sesudah Penyuluhan

Baik Cukup Kurang

4.22. Hasil Analisis Kuisioner

Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,


yaitu Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni.
Loyal (rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel
(Integritas dan tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi ,
Kolaboratif (Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi ),
Berorentasi Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni (Menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya).
b) Menyampaikan hasil analisis kepada atasan langsung
Pada tahapan kegiatan ini, penulis membuat laporan tertulis secara
sederhana mengenai tahapan-tahapan kegiatan aktualisasi yang sudah dilakukan
kepada mentor atau atasan langsung.

Gambar 4.23. Dokumentasi konsultasi hasil analisis

65
Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,
yaitu Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni.
Loyal (rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel
(Integritas dan tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi ,
Kolaboratif (Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi ),
Berorentasi Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni (Menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya).

h). Membuat Laporan Aktualisasi

a) Mengumpulkan semua bukti pelaksanaan kegiatan

Setelah melakukan kegiatan penyuluhan dan home care atau kunjungan


rumah, penulis mengumpulkan semua hasil kegiatan lalu mencocokan dengan
uraian kegiatan yang ada di rancangan aktualisasi.

Gambar 4.24. Bukti Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,


yaitu Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni.
Loyal (rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel
(Integritas dan tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi ,
Kolaboratif (Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi ),
Berorentasi Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni (Menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya).

66
b). Menyusun laporan aktualisasi

Setelah mengumpulkan semua bukti dari pelaksanaan kegiatan, saya


menyusun laporan hasil evaluasi dari semua kegiatan yang telah saya laksanakan.

Gambar 4.23. Dokumentasi penyusunan laporan

Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS,


yaitu Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni.
Loyal (rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel
(Integritas dan tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi ,
Kolaboratif (Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi ),
Berorentasi Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni (Menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya).
c). Mengkonsultasi laporan kepada Mentor dan Coach tentang laporan
aktualisasi

Setelah menyusun laporan evaluasi hasil kegiatan, saya


mengkonsultasikan dengan mentor untuk menindaklanjuti hasil kegiatan agar dapat
dipertahankan dan ditingkatkan sehingga pelayanan asuhan kebidanan pada ibu
hamil terkhusus ibu hamil resiko tinggi lebih berkualitas dan bermutu. Pada tahap
ini Mentor banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis. Output dari
kegiatan ini adalah terlaksananya konsultasi yang dibuktikan dengan kartu
konsultasi.

67
Gambar 4.24 Lembar Konsultasi laporan aktualisasi

Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS, yaitu
Loyal, Akuntabel, Kolaboratif, Berorentasi Pelayanan dan Harmoni. Loyal (rela
berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar ), Akuntabel (Integritas dan
tanggung jawab, cermat,disiplin, dan berintegritas tinggi , Kolaboratif
(Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi ), Berorentasi
Pelayanan (Melakukan perbaikan), Harmoni (Menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya).

d. Memperbaiki dan Mencetak Laporan Aktualisasi


Pada tahap kegiatan ini saya meminta persetujuan langsung atasan atas laporan
hasil evaluasi hasil kegiatan yang telah saya buat. Output dari kegiatan ini adalah
tersedianya bukti pelaksanaan kegiatan, terkhususnya laporan evaluasi hasil
pelaksanaan kegiatan dan terlaksananya konsultasi dan tersedianya laporan
evaluasi yang telah disetujui atasan.
Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar PNS yaitu
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat,disiplin dan
beintegritas tinggi (Akuntabel), Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan
nilai tambah (Kolaboratif), Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah

68
a. NO TAHAPAN TANGGAL/BULAN/TAHUN

b. 1 a. Meminta waktu dan kesediaan mentor SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU
untuk berkonsultasi

7/9/2023

c. b. Bertemu dan menyampaikan rencana 8/9/2023


kegiatan aktualisasi serta meminta arahan
dari mentor
d. Meminta persetujuan dari mentor 8/9/2023

2 a. Berkoordinasi dengan bidan 10/9/2023


koordinator dan bidan
penanggungjawab desa yang menjadi
lokasi aktualisasi

69
b. b. Berkoordinasi dengan kader desa 11/9/2023
terkait dengan pengumpulan data ibu
hamil resiko tinggi
c. c. membuat catatan ibu hamil dengan 12/9/2023
resiko tinggi

a.
3 a. Mencari refrensi yang berkaitan dengan 12/9/2023
resiko tinggi pada ibu hamil

b. b. Menyusun draf materi yang nerkaitan 13/9/2023


dengan resiko tinggi kehamilan

c. c. Melakukan konsultasi dan 14/9/2023


menyesuaikan setiap masukan serta
koreksi dari atasan sebagai pimpinan
d. d. Melakukan perbaikan draf sesuai 14/9/2023
koreksi dari atasan sebagai pimpinan

70
e. e. Mencetak materi sesuai koreksi atasan 15/9/2023

f. f. Membuat kuisioner untuk pretest dan 15/9/2023


postest

g.
4 a. Mencari refrensi tentang materi resiko 12/9/2023
tinggi pada ibu hamil

h. b. Mendesain materi dalam bentuk 16/9/2023


baliho,banner dan poster

i. c. Melakukan konsultasi hasil desain 17/9/2023


baliho,banner dan poster

j. d. Mencetak dan menggandakan 18/9/2023


baliho,banner dan poster

k.
5 a. Menginformasikan kepada atasan 21/9/2023
tentang pelaksanaan penyuluhan

71
l. b. Menyiapkan tempat penyuluhan 22/9/2023

m. c. Melaksanakan penyuluhsn tentang 25/9/2023


resiko tinggi

n. d. Meminta ibu hamil, keluarga dan 25/9/2023


masyarakat menandatangani daftar hadir

o.
6 a. Mempersiapkan segala keperluan yang 26/9/2023 27/9/2023 28/9/2023 29/9/2023
dibutuhkan untuk kunjungan rumah

p. b. Melakukan komunikasi dengan ibu 26/9/2023 27/9/2023 28/9/2023 29/9/2023


hamil resiko tinggi yang dikunjungi

q. c. Melakukan TTV dan Leopold pada ibu 26/9/2023 27/9/2023 28/9/2023 29/9/2023
hamil

r. d. Melakukan konseling pada ibu hamil 26/9/2023 27/9/2023 28/9/2023 29/9/2023


resiko tinggi

72
s.7 a. Membuat analisis terhadap hasil 2/10/2023
kegiatan

t. b. Menyampaikan hasil analisis kepada 4/10/2023


atasan langsung

u.
8 a. Mengumpulkan semua bukti 5/10/2023
pelaksanaan kegiatan

v. b. Menyusun laporan aktualisasi 7/10/2023

w. c. Mengkonsultasi laporan aktualisasi 10/10/202


kepada Mentor dan coach

x. d. Memperbaiki dan mencetak laporan 10/10/202


aktualisasi

73
4.3 PEMBIMBINGAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

Adapun pengendalian aktualisasi oleh mentor dan coach ditempat


aktualisasi terlampir dalam kartu bimbingan mentor dan coach.

Kartu Bimbingan Mentor

Kegiatan 1 : Melapor diri dan Melakukan konsultasi dengan Mentor

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf


Mentor

✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh
terhadap pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi misi
Organisasi :

Kegiatan 2: Mengumpulkan data ibu hamil dengan resiko tinggi

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf


Mentor

✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh
terhadap pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi
misi Organisasi :

74
Kegiatan 3 : Membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf


Mentor

✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh
terhadap pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi
misi Organisasi :

Kegiatan 4: Membuat Poster yang memuat materi resiko tinggi pada ibu hamil

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf


Mentor

✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh
terhadap pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi
misi Organisasi :

75
Kegiatan 5: Memberikan Penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat sekitar
tentang kehamilan dengan resiko tinggi

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf


Mentor

✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh terhadap
pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi misi
Organisasi :

Kegiatan 6 : Melakukan kunjungan rumah untuk memberikan Asuhan Antenatal


Care pada ibu hamil dengan risiko tinggi (Home Care).

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf


Mentor

✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh terhadap
pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi misi
Organisasi :

76
Kegiatan 7: Melakukan evaluasi tindakan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf


Mentor

✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh terhadap
pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi misi
Organisasi :

Kegiatan 8: Membuat Laporan Aktualisasi

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf


Mentor

✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh
terhadap pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi misi
Organisasi :

77
Kartu Bimbingan Coach

Kegiatan 1 : Melapor diri dan Melakukan konsultasi dengan Coach

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf


Coach

✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh terhadap
pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi misi
Organisasi :

Kegiatan 2: Mengumpulkan data ibu hamil dengan resiko tinggi

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf


Coach

✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh terhadap
pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi misi
Organisasi :

Kegiatan 3 : Membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf


Coach

78
✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh terhadap
pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi misi
Organisasi :

Kegiatan 4: Membuat Poster yang memuat materi resiko tinggi pada ibu hamil

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf


Coach

✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh terhadap
pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi misi
Organisasi :

79
Kegiatan 5: Memberikan Penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat sekitar
tentang kehamilan dengan resiko tinggi

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf


Coach

✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh
terhadap pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi
misi Organisasi :

Kegiatan 6 : Melakukan kunjungan rumah untuk memberikan Asuhan Antenatal


Care pada ibu hamil dengan risiko tinggi (Home Care).

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf


Coach

✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh
terhadap pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi
misi Organisasi :

80
Kegiatan 7: Melakukan evaluasi tindakan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf


Coach

✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh
terhadap pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi misi
Organisasi :

Kegiatan 8: Memnbuat Laporan Aktualisasi

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf


Coach

✓ Tahapan Kegiatan :
✓ Output Kegiatan oleh
terhadap pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi misi
Organisasi :

81
4.4 HAMBATAN DAN SOLUSI DALAM PELAKSANAAN AKTUALISASI

Beberapa kondisi yang menjadi hambatan dan bentuk solusi yang


diambil dalam menjalankan kegiatan aktualisasi terkait Optimalisasi Pemantauan
Ibu Hamil resiko Tinggi di Desa Dariwali I wilayah kerja UPTD Puskesmas
Watumanu adalah sebagai berikut :

1. Hambatan

Hambatan yang dialami oleh penulis dalam menjalankan kegiatan aktualisasi


ini adalah :

a) Sulit untuk mengumpulkan Masyarakat saat penyuluhan

2. Solusi yang diambil oleh penulis dalam menjalankan kegiatan aktualisasi ini
adalah :

a) Intergrasikan kegiatan penyuluhan dengan kegiatan rutin puskesmas.

4.5 RENCANA TINDAK LANJUT

a) Jadikan kunjungan ibu hamil resti sebagai kegiatan rutin bagi Bidan tidak
hanya saat kegiatan Puskesmas yang dibiayai dari dana BOK
b) Kerja sama Lintas Sektor agar Penyuluhan tentang kehamilan resiko tinggi
dan materi Kesehatan lainnya dapat dilakukan di desa dan difasilitasi oleh
desa sendiri namun yang menjadi narasumber adalah tenaga Kesehatan.
c) Membuat Gerakan “BIDAN SAHABAT BUMIL” dimana satu bidan
bertanggungjawab dengan satu ibu hamil sampai anaknya berumur 2 tahun.

82
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan realisasi kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan


selama kurang lebih 30 (tiga puluh) hari di UPTD Puskemas Watumanu Kecamatan
Jerebuu Kabupaten Ngada,maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan melalui 8 (delapan) kegiatan seluruh


tahapannya dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah direncanakan.
Kegiatan aktualisasi ini telah mampu meminimalisir core isu, yaitu Belum
optimalnya pemantauan ibu hamil resiko tinggi di Desa Dariwali I wilayah
kerja UPTD Puskesmas Watumanu
2. Kegiatan aktualisasi dapat berjalan lancar karena mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak baik dari atasan maupun teman sejawat.
3. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan baik itu penyuluhan ataupun home care,
telah terjadi peningkatan pemahaman ibu hamil, keluarga dan masyarakat.
Beberapa ibu hamil sudah mengetahui kehamilannya masuk dalam kategori
resiko tinggi. Hal ini dibuktikan ketika penulis melakukan follow up kepada
3 orang ibu hamil beberapa hari setelah kunjungan rumah ibu hamil itu
berkunjung ke puskesmas untuk memeriksa kehamilannya. Selain itu dari
keberagaman pemahaman ibu hamil,keluarga dan masyarakat tentang
kehamilan dengan resiko tinggi dapat dilihat dari hasil pre dan post test.
Yang menjadi sasaran home care sebanyak 6 orang ibu hamil. 2 orang
berpengetahuan baik, 1 orang berpengetahuan cukup dan 3 orang
berpengetahuan kurang dan rata – rata hasil post test semua meningkat. Dan
rata-rata hasil postest pada keluarga dan Masyarakat juga meningkat
4. Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini pada akhirnya membentuk
kepribadian penulis yang menjadi pribadi yang semakin bertanggung jawab,
mampu melakukan tugas dengan kualitas terbaik, Berorientasi Pelayanan
memahami kebutuhan dan mengutamakan kepuasan masyarakat dengan
harmonis dan loyal terhadap atasan dan unit kerja serta adaptif berinovasi

83
mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai keahlian dengan memanfaatkan
teknologi dan bersikap terbuka untuk mau bekerja sama dengan siapapun
dalam tujuan yang baik.

5.2 Saran

Adapun saran dari hasil kegiatan Aktualisasi yang telah dilaksanakan, adalah
sebagai berikut:

1. Bagi CPNS Penerapan nilai dasar dan kedudukan serta peran PNS dalam
NKRI hendaknya selalu diterapkan dan diamalkan di unit kerja masing-
masing sehingga memberikan pelayan terbaik kepada masyarakat.
2. Bagi penulis diharapkan implementasi nilai-nilai dasar ASN yaitu
BERAKHLAK dapat terus dipertahankan selama penulis menjalani
tugas sebagai Aparatur Sipil Negara.
3. Bagi petugas kesehatan di puskesmas senantiasa mempertahankan sikap
terus belajar dan mau bekerjasama demi tercapainya pelayanan
kesehatan yang bermutu di masyarakat. Terutama bagi tenaga kesehatan
yang berstatus ASN untuk senantiasa memperlajari dan mengamalkan
nilai-nilai dasar ASN yang terbaru yaitu BERAKHLAK dalam
pelayanan tugas setiap hari.

84
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/TECLAST/Downloads/files45265Layout_Peningkatan_Keskeh
atan_ Ibu_dan_Anak_untuk_Bidan_dan_Perawat%20(1).pdf

https://www.nutriclub.co.id/artikel/kehamilan-menyusui/trimester-
1/kehamilan-resiko-tinggi

https://mediakom.kemkes.go.id/2019/07/mengenal-komplikasi-kehamilan/

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul


Pelatihan Dasar Calon
PNS:Adaptif. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Pelatihan Dasar Calon
PNS:Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Pelatihan Dasar Calon
PNS: Berorientasi Pelayanan. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Pelatihan Dasar Calon
PNS:Harmonis. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Pelatihan Dasar Calon
PNS:Kompeten. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Pelatihan Dasar Calon
PNS:Kolaboratif. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Pelatihan Dasar Calon
PNS:Loyal. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

85
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul
Pelatihan Dasar Calon
PNS:Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Pelatihan Dasar Calon
PNS:Smart ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Jabatan
Fungsional Bidan.
Permenkes No. No 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
Peraturan menteri kesehatan no 75 tahun 2014 tentang Organisasi
Puskesmas

86
BIODATA PENULIS
Identitas Diri
Nama : Maria Yosefa Lodha Waso, S.ST
Tempat, Tanggal Lahir : Ruto, 19 Maret 1993
Pangkat/Gol. : Penata Muda/IIIa
NIP : 19930319 202203 2 011
Jabatan : Ahli Pertama – Bidan
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Watumanu
Instansi : Pemerintah Kabupaten Ngada
Riwayat Pendidikan
1998 – 2004 : SDI Aimere
2004 – 2007 : SMPK Kartini- Mataloko
2007 – 2010 : SMAN 1 Aimere
2011 – 2016 : DIV Kebidanan STIKIM
Riwayat Pekerjaan
2017– 2021 : Bekerja sebagai Bidan di UPTD Puskesmas Inerie
2022- Sekarang : Bekerja sebagai Bidan di UPTD Puskesmas Watuman

87
LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsultasi Rancangan Aktualisasi kepada Mentor

88
Lampiran 2. Surat Persetujuan Melaksanakan Aktualisasi

89
90
Lampiran 3. Catatan Ibu Hamil Resiko Tinggi

91
Lampiran 4. Lembar Konsultasi draf Materi

92
Lampiran 5. Satuan Acara Penyuluhan

93
Lampiran 6. Draf Banner

94
Lampiran 7. Lembar Konsultasi Banner

95
Lampiran 8. Perbaikan BANNER

96
Lampiran 9. Berita Acara Pemasangan Baliho

97
Lampiran 10. Berita Acara Penyuluhan

98
Lampiran 11. Notulen Penyuluhan

99
Lampiran 12. Lembar Monitoring Ibu Hamil

100
Lampiran 13. Lembar Konsultasi Laporan Aktualisasi

101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116

Anda mungkin juga menyukai