Anda di halaman 1dari 1

1.

Lagu Pembukaan
2. Doa-doa dari buku adorasi
3. Bacaan
4. Renungan
Para saudari yang terkasih peribahasa” menanti adalah pekerjaan yang
membosankan “ mungkin sudah peribahasa yang klasik bagi kita. Tidak hanya klasik
bahkan sudah bosan dan terksan jadul. Tetapi menanti adalah sesuatu yang tidak pernah
lepas dari pengalaman hidup kita baik disadari tau tidak. Misalnya menanti paket yang kita
pesan lewat shopie. menanti uang kantong diakhir bulan. Menanti jadwal ujian dan banyak
lagi. Saat ini gereja kita juga sedang menanti kehadiran sosok sang Juru selama. Dan ini
sudah wajib kita jalani menurut kalender liturgy. Menanti akan tetap menjadi suatu yang
membosankan jika kita memaknainya dengan sikap yang fasif. Akan tetapi , menanti akan
bermakna dan menjadi suatu kebahagiaan jika kita melibatkan seluruh diri kita dalam
penantian itu.
Bagaimana kita melibatkan seluruh aspek hidup kita, dalam suatu penantian???
Meletakkan harapan dalam penantian, akan membuat penantian sebuah kebahagiaan.
Harapan yang dimaksud yaitu harapan akan suatu perubahan yang baik, harapan akan
mendapat yang terbaik dan harapan yang menumbuhkan harapan baru. Demikianlah gereja
kita, selalu menumbuhkan harapan dalam setiap menjalani masa adven atau masa penantian.
Harapan yang lebih baik dari hari dan tahun sebelumnya. Dengan demikian masa penantian
ini tidak hanya sekedar rutinitas perayaan liturgy. Melainkan suatu perayaan penantian yang
menumbuhkan harapan harapan baru sampai kegenapan janji Allah tiba yaitu keselamatan
kekal.
Para suadari mari dalam masa penantian/ masa adven ini dan hadapan Sakramen
maha kudus ini mari kita tumbuhkan harapan kita, baik dalam karya perutusan, dalam
persaudaraan, dalam keluarga dan bernegara terlebih saat-saat dalam situasi negara kita ini.
Agar harapan kita itu kembali menumbuhkan harapan baru dan kita bagikan kepada sesama
yang mungkin sudah hampir kehilangan harapan.

Lagu penutup

Anda mungkin juga menyukai