Disusun oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Pemimpin Instansi/Industri
NIP :
Menyetujui :
Mengetahui :
NISN : 0063781783
Golongan darah : O
Alamat Orang tua : Kp. Sayuran RT. 09 RW. 09 Kec. Dayeuhkolot Kab.
Bandung
No Telp. / HP : 089652235231
NISN : 3066632744
Golongan darah : O
No Telp. / HP : 081320359081
NISN : 0053268798
Golongan darah : -
M. Muzakki Rafael T
NISN: 0078821908
NISN : 0056193169
Golongan darah : B
No Telp. / HP : 088222234391
Noviena Amanda
NISN: 0056193169
Bidang usaha/Produk yang Kain Cotton dan Polyester untuk bahan seragam,
:
dihasilkan kemeja dan casual
Pemimpin
Instansi/Perusahaan
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
praktik Kerja Lapangan di PT. Nisshinbo Indonesia ini dengan baik. Dengan
diadakan praktek kerja lapangan Semoga dapat memberikan ilmu yang berharga
sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja.
Laporan praktek kerja lapangan ini berisi tentang pelaksanaan kegiatan
praktek dan hasil kerja praktek yang telah kami laksanakan di PT. Nisshinbo
Indonesia. Praktek kerja lapangan ini kami laksanakan mulai tanggal 3 April 2023
sampai 28 Juni 2023.
Terselesaikannya dan terlaksananya kegiatan PKL ini tidak terlepas dari
adanya bimbingan, pengarahan, dan bantuan bantuan dari berbagai pihak yang
berkaitan erat serta terlibat. Oleh sebab itu, kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
ini, karena tanpa dukungan dan bantuan dari mereka mungkin pula kami belum tentu
bisa menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini. Ucapan terimakasih
secara khusus kami sampaikan kepada :
1. Ibu Dra. Rini Ambarwati, M.Ds selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 7
Bandung
2. Ibu Elis Mulyati, AT, M.M selaku Ketua Paket Keahlian Kimia Tekstil
SMK Negeri 7 Bandung.
3. Ibu Nita Apriliyani G. S. ST selaku pembimbing sekolah yang telah
memberikan arahan, dan bimbingan dalam melaksanakan praktik kerja
Industri, dan menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan.
4. Bapak Aries selaku Pimpinan Personalia PT. Nisshinbo Indonesia.
5. Bapak Daniel dan Bapak Dede selaku pembimbing dari pihak pabrik yang
telah memberikan arahan, dan bimbingan selama melaksanakan praktik
kerja Industri di PT. Nisshinbo Indonesia.
Penyusun menyadari bahwa laporan praktik kerja lapangan ini masih terdapat
banyak kekurangan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak, agar penyusunan laporan berikutnya dapat lebih
baik. Semoga laporan praktik kerja lapangan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membacanya dan mendapat ridho Allah SWT. Aamiin
Penyusun
12. Operator
Struktur organisasi terkecil sebagai pelaksana kegiatan produksi di
lapangan
1.11.1. Permodalan
PT Nisshinbo Indonesia merupakan perusahaan dengan bentuk Perseroan
Terbatas (PT) dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) yang berasal dari
2 buah perusahaan, yaitu PT Nisshinbo Indonesia dan Teljin Fibers Limited.
1.11.2. Pemasaran
PT Nisshinbo Indonesia termasuk ke dalam Kawasan Berikat (KB) dan
kawasan Dagang Berikat (KDB). Hal ini memberi banyak keuntungan untuk
ekspor produk- produk PT Nisshinbo Indonesia, salah satunya ialah untuk
1.12. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja yang bekerja non shift meliputi manager, chief, assistant
chief, foreman, sub formen, staff, karyawan administrasi, pengawas, dan
pengendali produksi.
2.7. Bleaching
Pengelantangan dikerjakan terhadap bahan tekstil bertujuan
menghilangkan warna alami yang disebabkan oleh adanya pigmen-pigmen
alam atau zat-zat lain, sehingga diperoleh bahan yang putih. Pigmen-pigmen
alam pada bahan tekstil umumnya terdapat pada bahan dari serat-serat alam
baik serat tumbuh•tumbuhan maupun serat binatang yang tertentu selama masa
pertumbuhan. Sedangkan bahan tekstil dari serat sintetik tidak perlu
dikelantang, karena pada proses pembuatan seratnya sudah mengalami
pemurnian dan pengelantangan, tetapi untuk bahan tekstil yang terbuat dari
campuran serat sintetik dan serat alam diperlukan proses pengelantangan
terutama prosesnya ditujukan terhadap serat alamnya.
Untuk menghilangkan pigmen-pigmen alam tersebut hanya dapat
dilakukan dalam proses pengelantangan dengan menggunakan zat pengelantang
yang bersifat oksidator atau yang bersifat reduktor.
2.8. Merserize
Merserisaisi dapat didefinisikan sebagai pengolahan kapas dengan larutan
25% NaOH sehingga kapas itu menyusut dan menjadi lebih berat, kuat, dan
tebal, serta mudah diberi warna (memiliki daya serap yang tinggi).
Tujuan Proses merserisasi secara umum yaitu : menambah daya serap
terhadap zat warna; menambah kilap (kain); menambah sifat pegangan yang
lembut (soft); menambah kerataan dan kestabilan (kain), dan menambah
kekuatan.
2.9. Amonia
Proses amonia dilakukan sebelum proses resin,dying,dan finishing. Pada
proses ini kain di masukkan kedalam mesin yang di dalam nya ada silinder
palmer yang bertujuan untuk melembutkan kain dan anti kusut. Larutan amonia
tidak diganti ganti hingga habis. Di dalam mesin amonia juga terdapat 5 washer
yang dimana washer ke 3 mengandung asam asetat untuk menetralkan pH pada
kain proses. Setelah proses amonia kain biasanya berlanjut ke proses
dyeing,resin atau langsung ke fisnishing.
2.10. Resin/Stenter
Penyempurnaan resin merupakan salah satu teknik finishing bahan kain
secara kimia yang dilakukan dengan menggunakan resin sintetik, sejenis
senyawa organik yang memiliki struktur rumit dan mempunyai berat molekul
yang tinggi. Pada proses finishing tekstil berlangsung resin harus dibentuk
didalam serat, karena resin pada permukaan akan menyebabkan kekakuan
bahan yang tinggi.
2.12. Sanforize
2.13. Finishing
Di finishing kain-kain hasil produksi dilakukan pengecekan akhir dan
dipacking.
6. Saat merolling hati hati terdapat cacat kain bernama shiwa dalam
bahasa jepang yang artinya lipatan
Kain dengan lebar lebih dari Kain dengan lebar lebih dari
Grade 127 cm 127 cm
Grade A Grade B
Jenis kain
Poplin, Burodo, Twill etc. Dalam setiap yardnya tidak Dalam setiap yardnya terdapat
(kecuali kain tebal dan kain lebih dari 0.14 buah lebih dari 0.14 buah, tetapi
tipis) tidak melebihi 1.7 buah
4. Standar Penentuan : Nilai cacat dan nilai total cacat kedua – duanya
digunakan. Tetapi, pada kenyataan di lapangan ditentukan
berdasarkan table no.3.
Kain dengan lebar lebih dari Kain dengan lebar lebih dari
Grade 127 cm 127 cm
6. STANDAR GRADING
Jika angka perhitungan lebih dari 0.8 maka kain termasuk grade kain
BG (cacat produksi dari greige) atau BK (cacat proses produksi)
Kain hasil head cutting dan steamping dilakukan double fotching sesuai
dari marketing.
2.13.6. Accessories
Setelah kain selesai di input komputer (untuk kain yang selesai di inspect
rolling) kain tersebut dilakukan packing menggunakan plastik(roll), karung,
atau karton, dan jika telah selesai di accesories maka kain di packing
folding(kain dimasukkan ke dalam mesin untuk diberi plastik lalu dimasukkan
ke dalam karton sesuai cast nya masing-masing).
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Serat
Serat kapas merupakan serat alam yang banyak dipakai dalam pembuatan
pakaian. Karena sifatnya yang nyaman dipakai maka serat kapas menjadi komoditi
yang bernilai ekonomis untuk industri pertekstilan. Artikel ini akan memberikan
kita pengetahuan tentang seluk beluk kapas. Serat kapas tumbuh menutupi seluruh
permukaan biji kapas. Dalam tiap-tiap buah terdapat 20 biji kapas atau lebih. Serat
mulai tumbuh pada saat tanaman berbungadan merupakan pemanjangan sebuah
sel tunggal dari epidermis atau selaput luar biji.Sel ini membesar sehingga
berbentuk silinder dengan diameter maksimum selama 17-25 hari setelah bunga
kapas berbuka. Pada saat itu serat merupakansel yang sangat panjang dengan
dinding tipis yang menutup protoplesma dan inti. Pada saat yang sama dengan
tumbuhnya serat, tumbuh juga serat-serat yang sangat pendek dan kasar yang
disebut linter. Lima belas sampai delapan belas hariberikutnya mulai masa
pendewasaan serat, dimana dinding sel makin tebal denganterbentuknya lapisan-
lapisan selulosa dibagian dalam dinding yang asli. Dinding yang asli disebut
dinding primer dan dinding yang menebal pada waktu pendewasaan disebut
dinding sekunder. Pertumbuhan dinding sekunder tersebut berlangsung terus
sampai hari ke 45 sampai hari ke 75 atau satu dua hari sebelumbuah terbuka. Pada
Berikut adalah mortofologi serat membujur dan melintang pada serat kapas
a. Warna
c. Mulur
d. Moisture Regain
Serat kapas mempunyai afinitas yang besar terhadap air, dan air
mempunyai pengaruh yang nyata pada sifat-sifat serat. Serat kapas yang
sangat kering bersifat kasar, rapuh dan kekuatannya rendah. Moisture
regain serat kapas bervariasi dengan perubahan kelembaban relatif
atmosfir sekelilingnya. Moiture regain serat kapas pada kondisi standar
berkisar antara 7 – 8,5 %.
a. Pengaruh asam
Selulosa tahan terhadap asam lemah, sedangkan terhadap asam kuat
akan menyebabkan kerusakan. Asam kuat akan menghidrolisa selulosa
yang mengambil tempat pada jembatan oksigen penghubung sehingga
terjadi pemutusan rantai molekul selulosa (hidroselulosa). Rantai
molekul menjadi lebih pendek dan menyebabkan penurunan kekuatan
tarik selulosa.
Poliester dibuat daru senyawa asam tereftalat dan etina glikol. Etilena yang
berasal dari penguraian minyak tanah dioksidasi dengan udara menjadi etilena
oksida yang kemudian dihidrasi menjadi etilena glikol.
Cara lain ialah dengan oksidasi p-xilena dengan udara dan katalisator kobalt
toluat pada suhu 200°C, menjadi asam toluat yang diesterkan menjadi metil toluat
dan oksidasi selanjutnya terjadi monometil tereftalat. Mono metil tereftalat atau
asam tereftalat diubah menjadi dimetil tereftalat.
Berikut adalah mortofologi serat membujur dan melintang pada serat polyester
a. Elektrostatik
c. Morfologi
Serat poliester tahan terhadap panas sampai pada suhu 220 0C, diatas
suhu ini akan memepengaruhi kekuatan, mulur, dan warnanya menjadi
kekuningan. Suhu 230-240 C menyebabkan poliester melunak, suhu
2600 C menyebabkan poliester meleleh.
g. Sifat Elastis
Poliester tahan asam lemah meskipun pada suhu mendidih, dan tahan
asam kuat dingin. Poliester tahan basa lemah tapi kurang tahan basa
kuat. Poliester tahan zat oksidator, alkohol, keton, sabun, dan zat-zat
untuk pencucian kering. Berikut adalah gambaran lengkap mengenai
sifat kimia pada serat polyester :
• Kelebihan : tidak mudah menyerap air, tahan pada noda, sangat ringan,
tidak mudah menyusut, warna tidak mudah pudar, kuat dan lentur.
• Kekurangan : mudah terbakar, sensitive terhadap suhu, tidak memiliki
tekstur lembut, tidak memiliki sirkulasi udara yang baik.
b. Tekstur dari kainnya halus dan lembut karena dibuat dari serat alami
yaitu serat tanaman kapas.
e. Katun bisa dipakai dalam berbagai jenis cuaca seperti panas atau dingin
masih berfungsi dengan baik.
f. kain katun pun memberikan sensasi adem ketika bersentuhan dengan
kulit. Hal tersebut membuatnya nyaman dipakai.
g. Beberapa jenis katun ada yang memiliki efek mengkilap
4.1. Kesimpulan
1. Pentingnya kerja sama dalam tim karena akan membuat beban tiap
orang di dalamnya menjadi ringan.
2. Diharapkan berperilaku baik dan lebih baik dari yang sebelumnya.
3. Bersikap disiplin dalam setiap peraturan yang berlaku
4. Selalu memprioritaskan keselamatan kerja
Pembimbing Instansi/Perusahaan
Daniel Charles K
NIP : 9903240094
Pembimbing Instansi/Perusahaan
Daniel Charles K
NIP : 9903240094
Pembimbing Instansi/Perusahaan
Daniel Charles K
NIP : 990324009
Pembimbing Instansi/Perusahaan
Daniel Charles K
NIP : 9903240094
Amonia
Sanforize
Finishing : Iroken
1. https://repositori.kemdikbud.go.id/11612/1/Pengantar%20Ilmu%20Te
kstil%201%20-%201.pdf
2. “pengertian serat” https://www.gramedia.com/literasi/serat/
3. https://www.scribd.com/document/373918009/LAPORAN-
PRAKTIK-LAPANGAN2
4. https://fitinline.com/article/read/penyelesaian-pembuatan-kain-tekstil-
dengan-sanforis/