Di Susun Oleh :
PAKET KEAHLIAN
KIMIA INDUSTRI
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Menyetujui :
Mengetahui :
Kayla Anggraini
NISN.0047665451
Cahyana Taufik
NISN.0052141492
Syahrul Fadli
NISN.0047938850
Pembimbing Instansi/Perusahaan
Nuniek Chairunnisha,A.Md
NIP.199105012015032005
Kami selaku penulis menyadari Laporan Praktik industri ini masih jauh dari
kata sempurna, mengingat keterbatasan ilmu yang dimiliki. Meski demikian
kami telah berusaha sesuai dengan kemampuan yang kami miliki untuk
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri ini dengan sebaik-baiknya,
dan semoga Laporan Praktik Kerja Industri ini dapat bermanfaat khususnya
bagi kami dan umumnya bagi para pembaca.
Selama penulisan Laporan Praktik Kerja Industri ini kami selaku penulis
telah banyak menerima bantuan baik berupa jasa, materil maupun moril dari
berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini
kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA.
2. Bapak Agung Surya Dharma S.E.,M.Ak.,Ak., selaku kepala Bagian
Umum BBPMB tekMIRA.
3. Bapak Endang Sobari, S.E., selaku Subkoordinator Umum dan
Kepegawaian.
4. Ibu Astuti Rahayu,S.Si., selaku pengendali Laboratorium Batubara
BBPMB tekMIRA.
5. Ibu Nuniek Chairunnisha,A.Md dan Ibu Diyah Palupi Dwi
Mulyani,A.Md. selaku pembimbing laboratorium batubara BBPMB
tekMIRA
6. Ibu Manik Widhi astiti, Ibu Rina Astriana, A.Md., Ibu Sri Atmini,
Ibu Egi, Ibu Diyah, Bapak Whily, Bapak Deni, dan Bapak Budi,
selaku pembimbing praktikum di Laboratorium Preparasi Batubara
dan di Laboratorium Batubara.
7. Ibu Dra.Rini Ambarwati, M.DS., selaku Kepala SMK Negeri 7
Bandung.
8. Bapak Dedi Ibrahim, M.Pd., selaku Waka Hubin-Humas di SMK
Negeri 7 Bandung.
9. Ibu Astri Ayu Aristia,S.ST. selaku Pembimbing Prakerin dari SMK
Negeri 7 Bandung.
10. Ibu Barkah Dwi Endah Yunitasari S.T., selaku Ketua Paket
Keahlian Kimia Industri.
Semoga apa yang telah dilakukan menjadi titik semangat untuk melangkah
menjadi lebih baik, lebih dewasa dan lebih bersyukur atas nikmat yang luar
biasa dari Allah SWT. Kami selaku penulis berharap semoga Laporan
Praktek Kerja Industri ini umumnya dapat bermanfaat bagi kita semua dan
khususnya untuk kami sebagai penulis. Aamiin.
Penyusun
Awal mulanya BBPMB tekMIRA berada di bawah sebuah Biro pada Pusat
Djawatan Geologi dengan nama Balai Penyelidikan Mineral pada tahun
1956 yang kemudian berkembang dan mengalami berbagai perubahan
organisasi.
➢ 1956 – 1963
Bernama Balai Penyelidikan Mineral berada di bawah Pusat
Djawatan Geologi, Kementerian Perekonomian. Pada tahun 1959
terjadi perubahan organisasi menjadi di bawah Deperdatam
(Departemen Perdagangan dan Pertambangan), dan tahun 1960
berada di bawah Jawatan Pertambangan.
➢ 1963 – 1976
Menjadi Balai Penelitian Tambang dan Pengolahan Bahan Galian
(BPTPBG) yang dimaksudkan untuk menjadi wadah dari kegiatan
penelitian di bidang metalurgi dan pertambangan, terutama
penelitian terapan (applied research). Pada tahun 1966 menjadi
berada di bawah Direktorat Jenderal Pertambangan dan tahun 1974
berada di bawah Direktorat Jenderal Pertambangan Umum.
➢ 1976 -1992
Berubah menjadi Pusat Pengembangan Teknologi Mineral
(PPTM) yang merupakan gabungan dari BPTBG dan Akademi
Geologi dan Pertambangan (AGP) dengan tugas pokok
menyelenggarakan pengembangan teknologi mineral dalam
rangka memajukan dan mengembangkan pendidikan dan
pelatihan, penelitian mineral dan tambang, pengumpulan dan
pengolahan data, serta pelayanan jasa (penerapan dalam industri
pertambangan non minyak).
➢ 1992 – 2001
Menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral
(P3TM) dengan tugas dan fungsi fokus litbang.
➢ 2018
Satker BLU
Kepmen ESDM No. 0429 K/73/MEM/2018
Pengangkatan Pejabat Pengelola BLU Puslitbang tekMIRA, Badan
Litbang ESDM
➢ 2022
Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara
Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2022
Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengujian Mineral dan
Batubara.
Gambar 3. Batubara
Sifat kimia dari batubara ditentukan oleh jenis dan jumlah unsur kimia
yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan asalnya. Faktor dan kondisi yang
2.5.1 Air
Air yang terkandung dalam batubara terdiri dari air bebas yaitu air yang
terikat secara mekanik pada permukaan dan mempunyai tekanan uap normal
(kadarnya dipengaruhi cuaca). Air lembab yaitu air yang terikat secara fisik pada
bagian dalam batubara dan mempunyai tekanan uap dibawah normal. Terdapat
empat bentuk air menurut ASTM yaitu total moisture, residual moisture, free
moisture, dan inherent moisture.
a. Total Moisture adalah air yang terdapat dalam batubara yang baru
diambil. Dalam prakteknya total moisture dihitung dari air dry loss dan
residual moisture.
b. Residual Moisture adalah air yang terdapat dalam batubara yang telah
dikeringkan di udara dalam bentuk lolos saringan 3.38 mm.
c. Free Moisture adalah sebagian dari total moisture yaitu selebihnya dari
inherent moisture.
d. Inherent Moisture adalah air yang terdapat secara alami dalam lapisan
contoh batubara.
2.5.4 Abu
Kandungan abu dibagi menjadi dua yaitu unsur makro (mayor element)
yang tersusun oleh senyawa Ca, Mg, Fe, Si, Al, K, Na, dan Mn dalam bentuk
oksida dan unsur runutan (trace element) yang sangat sedikit keberadaannya
seperti As, Pb, Cu, dan Zn.
2.5.5 Klor
Kandungan klor dalam suatu batubara tidaklah begitu besar, bahkan dapat
dikatakan sangat kecil. Umumnya logam-logam alkali dalam suatu batubara
terikat sebagai garam klorida.
2. Analisis Ultimat
Parameter ultimat meliputi kadar karbon, hidrogen, nitrogen,
belerang total dan oksigen.
a. Analisis Kadar C, H, N (Karbon, Hidrogen, Nitrogen)
Reaksi
107ºC ± 3°C
Batubara Batubara Kering + H2O(g)
Prosedur Kerja
1. Timbang cawan kosong dan tutup (M1).
2. Timbang 1 gram ±10 mg contoh batubara ke dalam cawan (M2) dan
letakkan di atas pan aluminium.
3. Masukkan pan aluminium berikut cawan yang berisi contoh (dibuka
tutupnya) ke dalam oven yang telah dialiri udara kering, pada suhu antara
104°C sampai 110°C dengan laju alirnya 325 ml/menit, didiamkan
selama 1 jam.
4. Keluarkan pan aluminium berikut cawan dari oven. Angkat cawan dari
pan aluminium, dan dinginkan dalam desikator dengan posisi cawan
tertutup. Apabila cawan sudah dingin ( mencapai suhu kamar ),segera
ditimbang (M3)
5. Hitung kadar air lembab.
(m2 − m3)
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏 = 𝑥 100%
(m2 − m1)
750ºC ± 15°C
Batubara Abu + CO2 + H₂O
Prosedur Kerja
1. Timbang cawan kosong (m1 )
2. Timbang 1gram ±10 mg contoh batubara ke dalam cawan (m2) yang telah
diketahui beratnya
3. Masukkan cawan yang berisi contoh tersebut dalam furnace pada suhu
kamar, kemudian naikkan suhu furnace sampai 500 ± 10°C selama ± 1
jam.
Perhitungan
(m3 − m1)
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑏𝑢 = 𝑥 100%
(m2 − m1)
900ºC ± 5°C
Batubara Kokas + Zat Terbang
Perhitungan
(m2 − m3)
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑍𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑔 = (𝑚2 − 𝑚1) 𝑥 100%
Perhitungan
Prosedur Kerja
1. Nyalakan alat
3. Pasang kawat nikrom pada cawan yang berisi contoh batubara (kawat
menyentuh contoh batubara)
9. Setelah semua alat dibersihkan dan air dalam bucket diganti, alat siap
digunakan kembali.
Prosedur Kerja
1. Hubungkan alat dengan arus listrik 220 volt, nyalakan instrumen,
komputer, timbangan analitik dan printer.
2. Setelah komputer menyala,pilih user LECO kemudian masukkan
password,buka program CHN 628 pada computer.
3. Tunggu hingga alat terkoneksi dengan program computer.
4. Setelah terkoneksi, naikan suhu alat dengan cara :
Reaksi
1350ºC
Batubara abu+SOx(g)
Alat Bahan
✓ Sulfur Derminator S 632 ✓ Contoh Batubara Ukuran
✓ Pendorong dari Steinless -60 mesh
✓ Neraca ✓ Gas O2
✓ Cawan Perahu ✓ Glass Woll
✓ Tabung Oksigen ✓ Magnesium Perklorat
Anhydrous
Tabel 6. Alat dan Bahan Penetapan Kadar Belerang total metode Infra Red
Prosedur Kerja
1. Hubungkan alat dengan arus listrik 220 volt, nyalakan
instrumen,komputer, timbangan analitik dan printer.
2. Setelah komputer menyala, pilih user LECO kemudian masukkan
password, buka program S632 pada komputer.
3. Tunggu hingga alat terkoneksi dengan program komputer.
4. Setelah terkoneksi, naikkan suhu alat dengan cara :
a. Pilih menu Diagnostic pada toolbar
Perhitungan
Kadar oksigen = 100% - (%abu + %N + %C +%S + %H)
ASTM : D. 3173
ANALISIS KADAR AIR LEMBAB
ANALYSISI OF MOISTURE IN AIR DRIED SAMPLE ISO : 11722
TandaContoh
Kayla Anggraini
Sample Marks
Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination Dish No : Dish No :
ASTM : D. 3173
ANALISIS KADAR AIR LEMBAB
ANALYSISI OF MOISTURE IN AIR DRIED SAMPLE ISO : 11722
TandaContoh
Risa Agustina Ramdania
Sample Marks
Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination Dish No : Dish No :
ASTM : D. 3173
ANALISIS KADAR AIR LEMBAB
ANALYSISI OF MOISTURE IN AIR DRIED SAMPLE ISO : 11722
TandaContoh
CahyanaTaufik
Sample Marks
Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination Dish No : Dish No :
ASTM : D. 3173
ANALISIS KADAR AIR LEMBAB
ANALYSISI OF MOISTURE IN AIR DRIED SAMPLE ISO : 11722
TandaContoh
Syahrul fadli
Sample Marks
Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination Dish No : Dish No :
LEMBAR KERJA
WORK SHEET NOMOR : LK – 4004 BB
NUMBER
ASTM : D.3174
ANALISIS KADAR ABU
ANALYSIS OF ASH CONTENT ISO : 1171
Tanda Contoh
Kayla Anggraini
Sample Marks
Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUSH No :
Perhitungan / Calculation
Kadar Abu ( m3 − m1)
6,98% 6,95%
ASTM : D.3174
ANALISIS KADAR ABU
ANALYSIS OF ASH CONTENT ISO : 1171
Tanda Contoh
Risa Agustina Ramdania
Sample Marks
Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUSH No :
Perhitungan / Calculation
Kadar Abu ( m3 − m1)
6,11% 6,07%
ASTM : D.3174
ANALISIS KADAR ABU
ANALYSIS OF ASH CONTENT ISO : 1171
Tanda Contoh
Cahyana Taufik
Sample Marks
Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUSH No :
Perhitungan / Calculation
Kadar Abu ( m3 − m1)
7.08% 7.18%
ASTM : D.3174
ANALISIS KADAR ABU
ANALYSIS OF ASH CONTENT ISO : 1171
Tanda Contoh
Syahrul fadli
Sample Marks
Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUSH No :
Perhitungan / Calculation
Kadar Abu ( m3 − m1)
7.19% 7.14%
Tanda Contoh
Kayla Anggraini
Sample Marks
Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUS No :
Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) ( m2) 14,0172 14,9735
Perhitungan / Calculation
Kadar Zat Terbang + Air 55,38% 55,24%
Volatile Matter + Moisture content
Tanda Contoh
Risa Agustina Ramdania
Sample Marks
Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUS No :
Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) ( m2) 14,7534 14,6445
Perhitungan / Calculation
Kadar Zat Terbang + Air 54,45% 54,56%
Volatile Matter + Moisture content
Tanda Contoh
Cahyana Taufik
Sample Marks
Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUS No :
Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) ( m2) 14,6506 14,4604
Perhitungan / Calculation
Kadar Zat Terbang + Air 54,91% 55,12%
Volatile Matter + Moisture content
Tanda Contoh
Syahrul fadli
Sample Marks
Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUS No :
Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) ( m2) 14,7524 13,6945
Perhitungan / Calculation
Kadar Zat Terbang + Air 56,16% 56,36%
Volatile Matter + Moisture content
Perhitungan / Calculation :
Perhitungan / Calculation :
ISO : 1928
-ISO : 29 Kal/gram
ISO : 1928
-ISO : 29 Kal/gram
ISO : 1928
Tanggal 30 Juni 2022
Date
Nomor lab PKL 3 ( RISA AGUSTINA RAMDANIA)
Lab Number
Nilai kalor
Calorificvalue 5453 Kal/gram 5447 Kal/gram
Hasil rata-rata
Average 5450 Kal/gram
Akurasi/ accuration : Perbedaan Duplo/ Max Repeatability
-ASTM : Bituminous = 6278-8167 Kal/gram : 36 Kal/gram
Subbituminous = 5222-6611 Kal/gram : 46 Kal/gram
Kokas = 7244 Kal/gram: 30 kal /gram
-ISO : 29 Kal/gram
ISO : 1928
-ISO : 29 Kal/gram
ISO : 29541-2010
ANALISIS KADAR KARBON, HIDROGEN DAN
NITROGEN
DENGAN TEKNIK INFRA RED DAN THERMAL ASTM :D.3176 -2015
CONDUCTIFITY DETECTOR
DAN PERHITUNGAN KADAR OKSIGEN TOTAL ISO : 17247 -2013
PKL 1
(Kayla 6,96% 55,84% 5,70% 0,89% 0,48% 35.83%
Anggraini )
Perhitungan / Calculation :
Kadar Oksigen Total (%, adb) = 100 – (Abu adb + C adb + N adb + S adb)
Akurasi / Accuration :
Perbedaan Duplo / Max Repeatability :
ISO : 29541-2010(E)
ANALISIS KADAR KARBON, HIDROGEN DAN
NITROGEN
DENGAN TEKNIK INFRA RED DAN THERMAL ASTM :D.3176 -2015
CONDUCTIFITY DETECTOR
DAN PERHITUNGAN KADAR OKSIGEN TOTAL ISO : 17247 - 2013
PKL 2
(Cahyana 7,13% 55,08% 5,59% 0,90% 0,42% 36,47%
taufik )
Perhitungan / Calculation :
Kadar Oksigen Total (%, adb) = 100 – (Abu adb + C adb + N adb + S adb)
Akurasi / Accuration :
Perbedaan Duplo / Max Repeatability :
PKL 3
(Risa 6,09% 57,27% 5,74% 0,93% 0,51% 35,20%
Agustina R )
Perhitungan / Calculation :
Kadar Oksigen Total (%, adb) = 100 – (Abu adb + C adb + N adb + S adb)
Akurasi / Accuration :
Perbedaan Duplo / Max Repeatability :
PKL 4
(Syahrul fadli )
7,16% 54,23% 5,64% 0,88% 0,44% 37,29%
Perhitungan / Calculation :
Kadar Oksigen Total (%, adb) = 100 – (Abu adb + C adb + N adb + S adb)
Akurasi / Accuration :
Perbedaan Duplo / Max Repeatability :
METHOD
Tanggal
Date
30 Juni 2022
Tanda Contoh
PKL 1 (KAYLA ANGGRAINI)
Sample Marks
Penetapan
Determination Berat Contoh Kadar Sulfur
(g) (%)
1 0,2002 0,48
2 0,2002 0,48
Akurasi / Accuration :
Repeatability :
Perbedaan Duplo / Max = 0,02 + (0,03 X hasil rata – rata )
METHOD
Tanggal
Date
30 Juni 2022
Tanda Contoh
PKL 2 (CAHYANA TAUFIK)
Sample Marks
Penetapan
Determination Berat Contoh Kadar Sulfur
(g) (%)
1 0,2006 0,43
2 0,2010 0,42
Akurasi / Accuration :
Repeatability :
Perbedaan Duplo / Max = 0,02 + (0,03 X hasil rata – rata )
METHOD
Tanggal
Date
30 Juni 2022
Tanda Contoh
PKL 3 (RISA AGUSTINA RAMDANIA)
Sample Marks
Penetapan
Determination Berat Contoh Kadar Sulfur
(g) (%)
1 0,2010 0,51
2 0,2005 0,51
Akurasi / Accuration :
Repeatability :
Perbedaan Duplo / Max = 0,02 + (0,03 X hasil rata – rata )
METHOD
Tanggal
Date
30 Juni 2022
Tanda Contoh
PKL 4 (SYAHRUL FADLI)
Sample Marks
Penetapan
Determination Berat Contoh Kadar Sulfur
(g) (%)
1 0,2005 0,44
2 0,2001 0,44
Akurasi / Accuration :
Repeatability :
Perbedaan Duplo / Max = 0,02 + (0,03 X hasil rata – rata )
5.1 Preparasi
Preparasi adalah suatu kegiatan merubah ukuran sampel dari
ukuran > 50 mm menjadi ukuran 0.250 mm untuk dilakukan analisa di
laboratorium. Ini juga sering disebut sebagai proses persiapan untuk
dilakukan analisa kualitas batubara yang akan diperiksa.
6.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Prakerin di BBPMB tekMIRA
kami dapat mengolah ilmu yang telah dipelajari di sekolah sehingga
dapat lebih dipahami serta dapat mengaplikasikan metode-metode
keterampilan sesuai dengan program studi Kimia Industri.
Di sisi lain, kami juga memperoleh pengetahuan baru dalam hal
penggunaan instrumen kimia analisis dan metode-metode baru yang
tidak tersedia di sekolah & dengan kegiatan Prakerin ini kami dapat
mengetahui fungsi dan tugas seorang Kimia Industri di dunia industri.
Untuk mengetahui kualitas suatu batubara dapat dilakukan dengan
suatu analisa tertentu mengetahui tingkatan karakteristik dari batubara
tersebut. Analisis tersebut terdiri dari analisis proksimat yang meliputi
kadar air lembab, kadar abu, kadar zat terbang dan karbon padat. Lalu
analisa ultimat yang meliputi kadar karbon, hidrogen, nitrogen, sulfur
dan oksigen.
Kadar abu
PKL 1 6,96%
PKL 2 7,13%
PKL 3 6,09%
PKL 4 7,16%
Nilai kalor
PKL 1 5322%
PKL 2 5140%
PKL 3 5450%
PKL 4 5119%
Kadar C,H,N
Kadar C Kadar H Kadar N
PKL 1 55,84% 5,70% 0,89%
PKL 2 55,08% 5,59% 0,90%
PKL 3 57,27% 5,74% 0,93%
PKL 4 54,23% 5,64% 0,88%
Kadar oksigen
PKL 1 35,83%
PKL 2 36,47%
PKL 3 35,20%
PKL 4 37,29%
(Sumber:https://www.google.com/search?q=PETA+TEKMIRA&sxsrf=ALiCzsZ9CCa1Z7Irb
GmT3d2hBa5IGT_XGg:1654847744369&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwi
Yn9eftKL4AhXk73MBHZmBCxIQ_AUoAnoECAIQBA&biw=1024&bih=432&dpr=1#imgr
c=7EjY-cnSPDHAUM)
Cawan vm
Alat furnace untuk vm/zat
terbang
Furnace abu
Keterangan : Izin
: Libur
: Sakit
Keterangan : Izin
: Libur
: Sakit
Keterangan : Izin
: Libur
: Sakit
Keterangan : Izin
: Libur
: Sakit