Anda di halaman 1dari 91

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BALAI BESAR PENGUJIAN MINERAL DAN BATUBARA


(BBPMB tekMIRA)
Jl. Jendral Sudirman No.623 Telp./Fax. (022) 6030483 Bandung
e-mail : info@tekmira.esdm.go.id

Di Susun Oleh :

CAHYANA TAUFIK NIS : 202110044


SYAHRUL FADLI NIS : 202110139
KAYLA ANGGRAINI NIS : 202110121
RISA AGUSTINA RAMDANIA NIS : 202110101

PAKET KEAHLIAN
KIMIA INDUSTRI

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VII
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7
Jalan Soekarno-Hatta No.596 Telp.(022) 756307/Fax.7503853 Bandung
e-mail : hubin@smkn7bandung.sch.id web : www.smkn7bandung.sch.id
Bandung 40286

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
BALAI BESAR PENGUJIAN MINERAL DAN BATUBARA
(BBPMB tekMIRA)
Jl. Jendral Sudirman No.623 Telp./Fax.(022) 6030483 Bandung
e-mail : info@tekmira.esdm.go.id

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VII
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7
Jalan Soekarno-Hatta No.596 Telp.(022) 756307/Fax.7503853 Bandung
e-mail : hubin@smkn7bandung.sch.id web : www.smkn7bandung.sch.id
Bandung 40286

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara ii
LEMBAR PENGESAHAN DARI INSTANSI/PERUSAHAAN

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Nuniek Chairunnisha,A.Md. Diyah Palupi Dwi Mulyani,A.Md


NIP.199105012015032005 NIP.199209142015032002

Mengetahui :

Subkoordinator Umum dan kepegawaian

Endang Sobari, S.E.


NIP.196411231989031001

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara iii
LEMBAR PENGESAHAN DARI SEKOLAH

Menyetujui :

Ketua Kompetensi Keahlian Pembimbing Sekolah

Barkah Dwi E. Yunitasari,S.T. Astri Ayu Aristia,S.ST.


NIP.198106182008032001 NIP. -

Mengetahui :

Kepala Sekolah Waka Bidang Hubin

Dra. Rini Ambarwati, M.DS. Drs. Dedi Ibrahim, M.Pd.


NIP.196504241998022002 NIP.196307021994031004

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara iv
IDENTITAS SISWA

Nama : Kayla Anggraini


Jenis Kelamin : Perempuan
Nomor Induk Siswa : 202110121
NISN : 0047665451
Kelas : XI K1
Kompetensi Keahlian : Kimia Industri
Tempat Tanggal Lahir : Bandung,28 Agustus 2004
Golongan Darah :B
Catatan Kesehatan : Baik
Agama : Islam
Alamat : Jl.Karangsari 3 RT 03 RW 03 Kel.Cibeureum
Telepon : 085722614462
Nama Orang Tua / Wali
Ayah : Marsono
Ibu : Sarikem
e-mail : kaylaanggraeni2004@gmail.com

Bandung, Juni 2022


Siswa

Kayla Anggraini
NISN.0047665451

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara v
IDENTITAS SISWA

Nama : Risa Agustina Ramdania


Jenis Kelamin : Perempuan
Nomor Induk Siswa : 202110101
NISN : 0042184278
Kelas : XI K1
Kompetensi Keahlian : Kimia Industri
Tempat Tanggal Lahir : Bandung,17 Oktober 2004
Golongan Darah :-
Catatan Kesehatan : Baik
Agama : Islam
Alamat : Jl.Parakansaat RT 03 RW 23 Kel.Antapani
Telepon : 083829838133
Nama Orang Tua / Wali
Ayah : Agus
Ibu : Ratna
e-mail : risaagstn81864@gmail.com

Bandung, Juni 2022


Siswa

Risa Agustina Ramdania


NISN.0042184278

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara vi
IDENTITAS SISWA

Nama : Cahyana Taufik


Jenis Kelamin : Laki-Laki
Nomor Induk Siswa : 202110044
NISN : 0052141492
Kelas : XI K3
Kompetensi Keahlian : Kimia Industri
Tempat Tanggal Lahir : Bandung,24 Agustus 2004
Golongan Darah : AB
Catatan Kesehatan : Baik
Agama : Islam
Alamat : Jl.Cibaduyut RT 03 RW 05 No.22
Telepon : 089653740687
Nama Orang Tua / Wali
Ayah : Asep Parno
Ibu : Ida Suryati
e-mail : cahyanataufik23@gmail.com

Bandung, Juni 2022


Siswa

Cahyana Taufik
NISN.0052141492

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara vii
IDENTITAS SISWA

Nama : Syahrul Fadli


Jenis Kelamin : Laki-Laki
Nomor Induk Siswa : 202110139
NISN : 0047938850
Kelas : XI K3
Kompetensi Keahlian : Kimia Industri
Tempat Tanggal Lahir : Bandung,03 Oktober 2005
Golongan Darah :O
Catatan Kesehatan : Baik
Agama : Islam
Alamat : Jl.Inhoftank XII,Gg Blok Desa RT 05 RW 04
Telepon : 081220617553
Nama Orang Tua / Wali
Ayah : Asep Setiana
Ibu : Eulis Rusmiati
e-mail : syahrulfadli209_@gmail.com

Bandung, Juni 2022


Siswa

Syahrul Fadli
NISN.0047938850

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara viii
IDENTITAS INSTASI/PERUSAHAAN

Instansi/Perusahaan : Balai Besar Pengujian Mineral dan


Batubara (BBPMB tekMIRA)
Alamat : Jl.Jendral Sudirman No.623 Bandung
40211
Nomor Telp/Fax : (022) 6030483
Bidang Usaha/Produk yang dihasilkan : Balai Besar Pengujian di Bidang
Teknologi Pengolahan dan
Pemanfaatan Mineral dan Batubara
Kompetensi yang diberikan pada siswa : 1. Preparasi
2. Analisis Proksimat
3. Analisis Ultimat
4. Nilai Kalor
e-mail : info@tekmira.edsm.go.id
Website : http://www.tekmira.esdm.go.id
Nama Pimpinan Instansi/Perusahaan
(Kepala Bagian Umum) : Agung Surya Dharma S.E.,M.Ak.,Ak
Nama Pembimbing Instansi/Perusahaan : 1.Nuniek Chairunnisha,A.Md
2.Diyah Palupi Dwi Mulyani,A.Md
Nama Pengendali Laboratorium : Astuti Rahayu,S.Si

Bandung, Juni 2022


Mengetahui,

Pembimbing Instansi/Perusahaan
Nuniek Chairunnisha,A.Md
NIP.199105012015032005

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara ix
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik. Tak lupa sholawat serta salam
semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya para sahabatnya serta sampai kepada kita sebagai umatnya.

Kami selaku penulis menyadari Laporan Praktik industri ini masih jauh dari
kata sempurna, mengingat keterbatasan ilmu yang dimiliki. Meski demikian
kami telah berusaha sesuai dengan kemampuan yang kami miliki untuk
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri ini dengan sebaik-baiknya,
dan semoga Laporan Praktik Kerja Industri ini dapat bermanfaat khususnya
bagi kami dan umumnya bagi para pembaca.

Selama penulisan Laporan Praktik Kerja Industri ini kami selaku penulis
telah banyak menerima bantuan baik berupa jasa, materil maupun moril dari
berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini
kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA.
2. Bapak Agung Surya Dharma S.E.,M.Ak.,Ak., selaku kepala Bagian
Umum BBPMB tekMIRA.
3. Bapak Endang Sobari, S.E., selaku Subkoordinator Umum dan
Kepegawaian.
4. Ibu Astuti Rahayu,S.Si., selaku pengendali Laboratorium Batubara
BBPMB tekMIRA.
5. Ibu Nuniek Chairunnisha,A.Md dan Ibu Diyah Palupi Dwi
Mulyani,A.Md. selaku pembimbing laboratorium batubara BBPMB
tekMIRA
6. Ibu Manik Widhi astiti, Ibu Rina Astriana, A.Md., Ibu Sri Atmini,
Ibu Egi, Ibu Diyah, Bapak Whily, Bapak Deni, dan Bapak Budi,
selaku pembimbing praktikum di Laboratorium Preparasi Batubara
dan di Laboratorium Batubara.
7. Ibu Dra.Rini Ambarwati, M.DS., selaku Kepala SMK Negeri 7
Bandung.
8. Bapak Dedi Ibrahim, M.Pd., selaku Waka Hubin-Humas di SMK
Negeri 7 Bandung.
9. Ibu Astri Ayu Aristia,S.ST. selaku Pembimbing Prakerin dari SMK
Negeri 7 Bandung.
10. Ibu Barkah Dwi Endah Yunitasari S.T., selaku Ketua Paket
Keahlian Kimia Industri.

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara x
11. Bapak dan Ibu guru beserta seluruh staf SMK Negeri 7 Bandung.
12. Orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang selalu memberikan doa
dan dukungan setiap saat kepada kami selaku penulis.
13. Serta umumnya kepada pihak-pihak yang tak dapat disebutkan satu
persatu, yang telah banyak membantu selama ini.

Semoga apa yang telah dilakukan menjadi titik semangat untuk melangkah
menjadi lebih baik, lebih dewasa dan lebih bersyukur atas nikmat yang luar
biasa dari Allah SWT. Kami selaku penulis berharap semoga Laporan
Praktek Kerja Industri ini umumnya dapat bermanfaat bagi kita semua dan
khususnya untuk kami sebagai penulis. Aamiin.

Bandung, Juni 2022

Penyusun

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara xi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN DARI INSTANSI/PERUSAHAAN ....................... iii


LEMBAR PENGESAHAN DARI SEKOLAH ................................................ iv
IDENTITAS SISWA .................................................................................... v
IDENTITAS SISWA .................................................................................... vi
IDENTITAS SISWA ................................................................................... vii
IDENTITAS SISWA .................................................................................. viii
IDENTITAS INSTASI/PERUSAHAAN ........................................................ ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri ................................................. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik ....................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktik .............................................................. 2
1.4 Sejarah Berdirinya BBPMB tekMIRA Bandung .................................... 3
1.5 Visi dan Misi BBPMB tekMIRA Bandung............................................ 5
1.6 Kedudukan BBPMB tekMIRA Bandung .............................................. 6
1.7 Organisasi BBPMB tekMIRA Bandung ................................................ 7
1.8 Deskripsi Tempat Kerja di BBPMB tekMIRA ....................................... 7
1.9 Publikasi BBPMB tekMIRA ............................................................... 8
1.10 Kerjasama BBPMB tekMIRA ............................................................. 8
1.11 Tata Kerja BBPMB tekMIRA .............................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 9
2.1 Pengertian Batubara ............................................................................ 9
2.2 Batubara di Indonesia ....................................................................... 10
2.3 Sejarah Pertambangan Batubara di Indonesia....................................... 11
2.4 Proses Pembentukan Batubara ........................................................... 12
2.5 Komposisi Batubara......................................................................... 13
2.5.1 Air ............................................................................................. 13
2.5.2 Karbon, Hidrogen, Nitrogen, dan Oksigen ..................................... 13
2.5.3 Belerang..................................................................................... 14

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara xii
2.5.4 Abu ........................................................................................... 14
2.5.5 Klor ........................................................................................... 14
2.6 Kegunaan Batubara ........................................................................... 14
2.7 Klasifikasi Batubara .......................................................................... 15
2.8 Pencemaran Dari Batubara ................................................................. 15
2.9 Analisis dan Pengujian Batubara ......................................................... 16
BAB III KEGIATAN DI LINI INDUSTRI ................................................... 20
3.1 Analisis Proksimat ............................................................................ 20
3.1.1 Penetapan Kadar Air Lembab ....................................................... 20
3.1.2 Penetapan Kadar Abu .................................................................. 21
3.1.3 Penetapan Kadar Zat Terbang ....................................................... 22
3.1.4 Penetapan Kadar Karbon Padat ..................................................... 23
3.2 Analisis Nilai Kalor ........................................................................... 23
3.3 Analisis Ultimate .............................................................................. 25
3.3.1 Penetapan Kadar Karbon, Hidrogen dan Nitrogen dengan Teknik Infra
Red dan Thermal Conductivity Detektor (TCD) ....................................... 25
3.3.2 Penetapan Kadar Belerang Total Metode Infra Red......................... 27
3.3.3 Penetapan Kadar Oksigen ............................................................ 29
BAB IV DATA DAN PERHITUNGAN ....................................................... 30
4.1 Kadar Air Lembab............................................................................. 30
4.2 Kadar Abu ....................................................................................... 34
4.3 Kadar Zat Terbang ............................................................................ 38
4.4 Kadar Karbon Padat .......................................................................... 42
4.6 Kadar Karbon Hidrogen dan Nitrogen ................................................ 48
4.6 Sulfur Total ..................................................................................... 52
BAB V PEMBAHASAN ............................................................................ 56
5.1 Preparasi .......................................................................................... 56
5.2 Analisis Kadar Air Lembab ................................................................ 56
5.3 Analisis Kadar Abu ........................................................................... 56
5.4 Analisis Kadar Zat Terbang ................................................................ 56
5.5 Nilai Kalor ....................................................................................... 57
5.6 Analisis Kadar Karbon Padat .............................................................. 57
5.7 Analisis Kadar Karbon, Hidrogen dan Nitrogen .................................... 57

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara xiii
5.8 Analisis Kadar Belerang ( sulfur ) ...................................................... 58
5.9 Analisis Kadar Oksigen..................................................................... 58
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 59
6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 59
6.2 Saran............................................................................................... 61
LAMPIRAN .............................................................................................. 62
Lampiran 1. PETA LOKASI INSTANSI ................................................... 62
Lampiran 2. GAMBAR ALAT DAN BAHAN ........................................... 63
Lampiran 3. DAFTAR HADIR PRAKERIN .............................................. 66

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Alat dan Bahan Penetapan Kadar Air Lembab .................................................. 20


Tabel 2. Alat dan Bahan Penetapan Kadar Abu ............................................................... 21
Tabel 3. Alat dan Bahan Penetapan Kadar Zat Terbang .................................................. 22
Tabel 4. Alat dan Bahan Nilai Kalor................................................................................. 24
Tabel 5. Alat dan Bahan Detector CHN Thermal Conductivity Detector (TCD) ............ 25
Tabel 6. Alat dan Bahan Penetapan Kadar Belerang Total Metode Infra Red ................ 27

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. BBPMB tekMIRA .......................................................................... 3


Gambar 2. Organisasi BBPMB tekMIRA ........................................................ 7
Gambar 3. Batubara ......................................................................................... 9
Gambar 4. Jalan Masuk Tambang Ombilin Pada Tahun 1971 ....................... 10
Gambar 5. Peta Pertambangan Batubara …………………………………….11
Gambar 6. Proses Pembentukan Batubara ..................................................... 12
Gambar 7. Urutan Kelas Batubara ................................................................. 15
Gambar 8. Alat C, H, N .................................................................................. 18
Gambar 9. Alat Sulfur Determinator .............................................................. 18

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. PETA LOKASI INSTANSI …………………………………………...62


Lampiran 1. GAMBAR ALAT DAN BAHAN …………………………………63
Lampiran 3. DAFTAR HADIR PRAKERIN …………………………………….65

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara xvii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri

Era globalisasi, di satu sisi membawa iklim yang semakin


terbuka untuk bekerja sama, saling mengisi dan melengkapi untuk
kepentingan masing-masing pihak yang bekerja sama, di sisi lain juga
membawa persaingan yang semakin ketat dan tajam. Era ini dapat
memberi masa depan yang baik hanya bagi negara yang sungguh-
sungguh mempersiapkan untuk menghadapi tantangan era globalisasi.
Indonesia berada di kawasan Asia Pasifik, yakni kawasan yang
telah melahirkan beberapa negara industri baru. Indonesia dapat
menarik manfaat terimbas oleh kemajuan di kawasan ini, tetapi juga
dapat tertelan menjadi korban kemajuan negara tetangga apabila
Indonesia tidak sungguh-sungguh mempersiapkan diri dari berbagai
keunggulan untuk mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat
dan tajam.
Pemerintah telah memberikan arahan bagi pembangunan
Indonesia dalam menghadapi perkembangan di masa mendatang, yaitu
dengan menitikberatkan pada sektor sumber daya manusia. Pendidikan
di sekolah dan pendidikan di luar sekolah sebagai pranata utama
pembangunan sumber daya manusia, harus secara jelas berperan
membentuk peserta didik menjadi aset bangsa.
Sebagai aset bangsa, siswa sekolah diharapkan menjadi
manusia yang produktif yang berpenghasilan dan juga mampu
menciptakan produk unggulan Indonesia yang siap menghadapi
persaingan pasar global.
Inilah yang menjadi latar belakang diadakannya kegiatan
Praktik Kerja Industri (Prakerin) bagi siswa SMKN 7 Bandung, yakni
untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa mengenai
teori dan praktik yang didapat di sekolah untuk direalisasikan di dunia
kerja, sehingga terbentuk lulusan yang terampil dan kompeten
dibidangnya serta siap menghadapi pasar global.
Pelaksanaan Prakerin tidak terbatas pada praktik kerja di
laboratorium saja, tetapi juga meliputi pengenalan lingkungan kerja
yang sesungguhnya termasuk pengaplikasian disiplin kerja dalam
membangun kerja sama antar individu. Selain itu juga untuk menambah

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara
pengalaman kerja (keterampilan) dan menambah wawasan secara
berdikari di bawah bimbingan yang terpantau.

1.2 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik

Praktik kerja industri merupakan suatu bentuk penyelenggaraan


pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematis
program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui praktik kerja langsung di industri. Adapun tujuan
Praktik Kerja Industri adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan, memperluas dan memantapkan
keterampilan siswa sebagai bekal kerja sesuai dengan program
keahlian Kimia Industri.
2. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap profesional
siswa dalam rangka memasuki lapangan kerja sebagai Kimia
Industri.
3. Meningkatkan wawasan siswa pada aspek-aspek yang
potensial dalam dunia kerja antara lain struktur organisasi,
disiplin lingkungan dan sistem kerja.
4. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam hal penggunaan
instrumen kimia analisis yang lebih modern, dibandingkan
dengan fasilitas yang tersedia di sekolah, terutama dalam
kesempatan praktik yang diberikan oleh lembaga penelitian
dan perusahaan industri.
5. Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan pendidikan di sekolah.
6. Memperkenalkan fungsi dan tugas seorang analis kimia kepada
lembaga penelitian dan perusahaan atau industri di tempat
pelaksanaan Prakerin.

1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktik

Kerja praktik dilaksanakan di BBPMB tekMIRA yaitu di


laboratorium pengujian batubara. Analisis yang dilakukan di
laboratorium pengujian batubara antara lain:
✓ Preparasi sampel (Preparation of sample)
✓ Analisis total moisture (Total moisture)
✓ Analisis proksimat (Proximate analysis)

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 2
a) Penetapan kadar air lembab (Moisture in air dried sample)
b) Penetapan kadar abu (Ash content)
c) Penetapan kadar zat terbang (Volatile matter)
d) Penetapan karbon padat (Fixed carbon)
✓ Analisis ultimat (Ultimate analysis)
a) Penetapan kadar karbon, hidrogen, nitrogen (Carbon, hydrogen,
nitrogen)
b) Penetapan kadar belerang total (Total Sulfur )
c) Penetapan kadar oksigen (Oxygen)
✓ Analisis Sifat Fisik
a) Penetapan berat jenis (True spesific grafity)
b) Penetapan nilai muai bebas (Free swelling index)
c) Penetapan nilai ketergerusan (Hardgrove grindability
index)
✓ Analisis Lainnya
a) Penetapan nilai kalor (Caloric value)
Analisis yang dilakukan selama kerja praktik mencakup semua
parameter dan dilakukan terhadap sampel yang dimulai dengan
prepasasi sampel hingga sampel tersebut siap untuk dilakukan analisis
secara kimia maupun fisika.

1.4 Sejarah Berdirinya BBPMB tekMIRA Bandung

Gambar 1. BBPMB tekMIRA

Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA adalah unit


pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral yang melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 3
penunjang di bidang mineral dan batubara yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara sesuai
Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2022 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara. Balai Besar
Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA telah mengalami perubahan
nama setidaknya 6 (enam) kali dalam perjalanan sejarah yang cukup
panjang.

Awal mulanya BBPMB tekMIRA berada di bawah sebuah Biro pada Pusat
Djawatan Geologi dengan nama Balai Penyelidikan Mineral pada tahun
1956 yang kemudian berkembang dan mengalami berbagai perubahan
organisasi.
➢ 1956 – 1963
Bernama Balai Penyelidikan Mineral berada di bawah Pusat
Djawatan Geologi, Kementerian Perekonomian. Pada tahun 1959
terjadi perubahan organisasi menjadi di bawah Deperdatam
(Departemen Perdagangan dan Pertambangan), dan tahun 1960
berada di bawah Jawatan Pertambangan.

➢ 1963 – 1976
Menjadi Balai Penelitian Tambang dan Pengolahan Bahan Galian
(BPTPBG) yang dimaksudkan untuk menjadi wadah dari kegiatan
penelitian di bidang metalurgi dan pertambangan, terutama
penelitian terapan (applied research). Pada tahun 1966 menjadi
berada di bawah Direktorat Jenderal Pertambangan dan tahun 1974
berada di bawah Direktorat Jenderal Pertambangan Umum.

➢ 1976 -1992
Berubah menjadi Pusat Pengembangan Teknologi Mineral
(PPTM) yang merupakan gabungan dari BPTBG dan Akademi
Geologi dan Pertambangan (AGP) dengan tugas pokok
menyelenggarakan pengembangan teknologi mineral dalam
rangka memajukan dan mengembangkan pendidikan dan
pelatihan, penelitian mineral dan tambang, pengumpulan dan
pengolahan data, serta pelayanan jasa (penerapan dalam industri
pertambangan non minyak).

➢ 1992 – 2001
Menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral
(P3TM) dengan tugas dan fungsi fokus litbang.

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 4
➢ 2001
Menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral
dan Batubara berada di bawah Badan Penelitian dan
Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral.

➢ 2018
Satker BLU
Kepmen ESDM No. 0429 K/73/MEM/2018
Pengangkatan Pejabat Pengelola BLU Puslitbang tekMIRA, Badan
Litbang ESDM

➢ 2022
Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara
Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2022
Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengujian Mineral dan
Batubara.

1.5 Visi dan Misi BBPMB tekMIRA Bandung

Visi dan Misi baru BBPMB tekMIRA telah membawa perubahan


pada fokus kegiatan serta jajaran pelaksana untuk melaksanakan fokus
kegiatan tersebut. Visinya yaitu Terwujudnya BLU tekMIRA yang
Berdaya Saling Tinggi.
Adapun Misi Utama dari BBPMB tekMIRA yaitu :
1. Meningkatkan kemampuan litbang di bidang pertambangan
mineral dan batubara;
2. Meningkatkan produktivitas layanan di bidang pertambangan
mineral dan batubara;
3. Mengembangkan platform bisnis digital berbasis
pertambangan mineral dan batubara;
4. Melaksanakan pengelolaan sumber daya sesuai dengan kaidah
kelembagaan yang baik (good governance).

Dalam mewujudkan visi dan misi tersebut, BBPMB tekMIRA


berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima dengan
mengoptimalkan seluruh kemampuan intelektual dan sarana prasarana
yang dimiliki.
Fokus kegiatan diarahkan kepada kegiatan litbang aspek teknologi
penambangan, proses pengolahan, lingkungan pertambangan, dan
pemanfaatan teknologi informasi. Sementara pelaksanaan terhadap fokus
kegiatan diserahkan kepada kelompok-kelompok keahlian yang bersifat
fungsional yaitu :

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 5
1. Penyelenggaraan dan Sarana Penelitian dan Pengembangan
2. Kelompok Substansi Pengujian Teknologi Eksploitasi Tambang
dan Pengelolaan Sumber Daya
3. Kelompok Substansi Pengujian Teknologi Pengolahan dan
Pemanfaatan Mineral
4. Kelompok Substansi Pengujian Teknologi Pengolahan dan
Pemanfaatan Batubara

Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA mempunyai tugas


melaksanakan pengujian di bidang mineral dan batubara.
Dalam melaksanakan tugas, Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara
tekMIRA menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, program dan anggaran;
b. Pelaksanaan pengujian teknis di bidang mineral dan Batubara;
c. Pelayanan jasa pengujian teknis di bidang mineral dan batubara;
d. Pengelolaan sarana dan prasarana pengujian teknis di Bidang
mineral dan batubara;
e. Pelaksanaan urusan hukum, kerja sama, dan pengelolaan
informasi; dan
f. Pelaksanaan ketatausahaan, kepegawaian, organisasi, laksana,
keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang
milik negara, dan pengelolaan pengadaan barang/jasa.

1.6 Kedudukan BBPMB tekMIRA Bandung

Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara yang selanjutnya disebut


Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA merupakan unit
pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral yang melaksanakan tugas Teknis operasional dan/atau tugas
teknis penunjang di bidang Mineral dan batubara.
1) Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Mineral dan Batubara.
2) Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA
dipimpin oleh Kepala.

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 6
1.7 Organisasi BBPMB tekMIRA Bandung

Gambar 2. Organisasi BBPMB tekMIRA

1.8 Deskripsi Tempat Kerja di BBPMB tekMIRA

Laboratorium batubara adalah salah satu bagian yang ada di


Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara. Untuk menunjang
kegiatan penelitian dan pengembangan di BBPMB tekMIRA,
terdapat fasilitas laboratorium diantaranya :
1. Laboratorium Batubara
2. Laboratorium Kimia Mineral
3. Laboratorium Kimia Fisika
4. Laboratorium Kimia Lingkungan
5. Laboratorium Pengolahan Mineral
6. Laboratorium Metalurgi Ekstraksi
7. Laboratorium Rancang Bangun dan Rekayasa
8. Laboratorium Pilot Plant Pengolahan Mineral dan
Metalurgi
9. Laboratorium Simulasi Pengolahan
10. Laboratorium Tambang
11. Laboratorium Retrivasi Database Internasional
12. Laboratorium Pengembangan Sistem Sistem Informasi

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 7
1.9 Publikasi BBPMB tekMIRA

Bertujuan untuk menyebarluaskan hasil kegiatan yang


telah dilakukan BBPMB tekMIRA yang meliputi masalah
penelitian, pengembangan, interpretasi, pengolahan, analisis dan
evaluasi data mineral beserta kaitannya, yang tertuang dalam
bentuk tulisan, laporan, brosur, leaflet, artikel, buletin, berita
litbang teknologi mineral serta visualisasi dan lain sebagainya.

1.10 Kerjasama BBPMB tekMIRA

Dalam kegiatannya, BBPMB tekMIRA melakukan


berbagai kerjasama, baik dalam negeri maupun luar negeri dalam
rangka lebih mengoptimalkan fasilitas peralatan yang dimiliki dan
kemampuan kerjasama dalam negeri, kerjasama ini dimaksudkan
untuk lebih mendayagunakan fasilitas, kemampuan, dan tenaga
ahli yang dimiliki masing-masing instansi di dalam negeri
sehingga dapat tercapai optimasi dan kecepatan dalam mencapai
sasaran.
Untuk mencapai maksud tersebut, BBPMB tekMIRA
membina kerjasama dengan berbagai instansi. BBPMB tekMIRA
telah banyak melakukan kerjasama riset dengan lembaga litbang
pemerintah lainnya dan swasta nasional, baik dalam maupun luar
negeri. BBPMB ini juga memberikan pelayanan jasa teknologi
sesuai keahlian atau profesi yang dimilikinya serta disesuaikan
dengan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders).

1.11 Tata Kerja BBPMB tekMIRA

Karyawan BBPMB tekMIRA Bandung, mempunyai jam


kerja sebagai berikut, Senin-Kamis dari pukul 08.00-16.00 WIB,
istirahat pukul 12.00-13.00 WIB, Jumat mulai pukul 08.00-16.00,
istirahat pukul 11.30-13.00, sedangkan Sabtu dan Minggu
digunakan untuk hari libur.

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Batubara

Batubara adalah benda padat yang mengandung karbon, hidrogen, dan


oksigen dalam kombinasi kimia dengan sedikit kandungan unsur sulfur dan
nitrogen. Batubara terdapat di dalam lapisan kulit bumi yang terbentuk dari
endapan organik sisa-sisa tumbuhan yang terjadi selama beberapa ratus juta
tahun yang lalu mengalami pengubahan melalui proses pembatubaraan.
Batubara merupakan salah satu bahan bakar yang digunakan selain
minyak bumi dan gas serta dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar energi
maupun bahan baku industri. Sifat terpenting dari batubara ini berhubungan
erat dengan proses pembakaran. Dalam kondisi normal (ada udara), proses
pembakaran batubara akan menghasilkan energi dan sisanya berupa abu.
Sedangkan pada proses pembakaran tanpa udara (karbonisasi) akan
menghasilkan produk berupa kokas, tar, dan lainnya.

Gambar 3. Batubara

Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batubara


juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang
kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Analisis unsur memberikan
rumus formula empiris seperti C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS
untuk antrasit.

Sifat kimia dari batubara ditentukan oleh jenis dan jumlah unsur kimia
yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan asalnya. Faktor dan kondisi yang

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 9
menyebabkan perubahan pada batubara antara lain bakteri pembusuk, temperatur,
tekanan dan waktu yang lama.

2.2 Batubara di Indonesia


Potensi sumber daya batubara di Indonesia sangat melimpah dengan total
cadangan ±38 milyar ton tersebar di seluruh kepulauan Nusantara. Terutama di
pulau Kalimantan (52.13%) dan pulau Sumatera (47%), sedangkan di daerah
lainnya dapat dijumpai batubara walaupun dalam jumlah kecil (0.87%) dan belum
dapat ditentukan keekonomisannya, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua dan
Sulawesi.
Daerah-daerah endapan batubara adalah sebagai berikut:
1. Pulau Kalimantan
a. Mahakam
b. Pulau Sebuku
c. Pulau Laut
2. Pulau Sumatera
a. Ombilin (Sumatera Barat)
b. Bukit Asam (Sumatera Selatan)
c. Lampung, Bengkulu Jambi
3. Pulau Jawa
a. Bayah, Jasinga, dan Bojong Manik (Jawa Barat)
b. Rembang (Jawa Tengah)
c. Punung dan Pacitan (Jawa Timur)
4. Pulau Sulawesi
a. Sulawesi Tengah
b. Tondong Kurah (Sulawesi Selatan)
5. Pulai irian jaya
a. Daerah kepala Burung (sorong)

Gambar 4. Jalan masuk tambang Ombilin pada tahun 1971

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 10
2.3 Sejarah Pertambangan Batubara di Indonesia

Sejarah pertambangan batubara secara modern diawali dengan penemuan


cebakan batubara di Ombilin pada tahun 1856, yang dilanjutkan dengan
pekerjaan persiapan selama kurang lebih 36 tahun sebelum produksi pertama
tahun 1892. Pekerjaan persiapan tersebut termasuk membangun rel kereta api
dari kota Padang ke Sawahlunto yang selanjutnya berperan penting dalam
pembangunan Sumatera Barat.
Selain di Ombilin, pertambangan batubara juga dibuka di Tanjung Enim
(Sumatera Selatan), tepi Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Pulau Laut
(Kalimantan Selatan).

Gambar 5. Peta Pertambangan Batubara

Pada tahun 1968, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1968 tambang


batubara Ombilin, Bukit Asam dan Mahakam di Kalimantan Timur menjadi unit
produksi di bawah Perusahaan Negara Tambang Batubara. Tetapi pada tahun 1970
unit produksi Mahakam ditutup. Hal ini disebabkan mulai digunakannya mesin
diesel di sektor perhubungan dan pembangkit tenaga listrik yang sebelumnya
menggunakan batubara.
Pada tahun 1973, setelah terjadi krisis minyak bumi, perhatian dunia mulai
beralih ke batubara sebagai bahan bakar. Sejak saat ini timbul rencana untuk
mengembangkan Tambang Batubara Bukit Asam secara besar-besaran. Oleh
karena itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1980, unit produksi

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 11
Bukit Asam berubah statusnya menjadi PT. Tambang Batubara Bukit Asam
(persero) yang terpisah dari Perusahaan Negara. Dalam rangka penyesuaian
bentuk BUMN terhadap UU No. 9 Tahun 1969, maka berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 28 Tahun 1984 status Perusahaan Negara Tambang Batubara
berubah menjadi Perum Tambang Batubara. Dengan alasan peningkatan efisiensi
dan penyederhanaan, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 1990,
Perum Tambang Batubara dilebur dan dibubarkan kedalam PT. Tambang
Batubara Bukit Asam.

2.4 Proses Pembentukan Batubara

Batubara berasal dari tumbuh-tumbuhan yang mengalami proses


pembusukan (dekomposisi), pemampatan dan proses perubahan sebagai akibat
dari pengaruh kimia dan fisika.
Intensitas pembusukan tergantung dari peredaran air, suhu air dan jumlah
zat asam yang ada untuk hidupnya bakteri pembusuk. Perubahan kimia yang
dimaksud adalah terjadinya perubahan yang kompleks dari senyawa batubara
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sebagai akibat dari proses pembusukan,
pemupukan dan pemadatan. Pada proses tersebut terjadi pelepasan air, CO2 dan
gas metana.

Gambar 6. Proses Pembentukan Batubara

Reaksi yang terjadi yaitu:


5C6H10O5 C20H22O4 + 3CH4 + 8H2O + 6CO2 + CO
6C6H10O5 C20H22O4 + 5CH4 + 9H2O + 7CO2 + 4CO

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 12
Perubahan fisika yang dimaksud adalah bertambah gelapnya warna dari
massa pembentukan, naiknya kekerasan dan perubahan tekstur batubara.

2.5 Komposisi Batubara

Batubara memiliki komposisi-komposisi yang terkandung didalamnya,


antara lain air, karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, belerang, abu dan klor.

2.5.1 Air
Air yang terkandung dalam batubara terdiri dari air bebas yaitu air yang
terikat secara mekanik pada permukaan dan mempunyai tekanan uap normal
(kadarnya dipengaruhi cuaca). Air lembab yaitu air yang terikat secara fisik pada
bagian dalam batubara dan mempunyai tekanan uap dibawah normal. Terdapat
empat bentuk air menurut ASTM yaitu total moisture, residual moisture, free
moisture, dan inherent moisture.

a. Total Moisture adalah air yang terdapat dalam batubara yang baru
diambil. Dalam prakteknya total moisture dihitung dari air dry loss dan
residual moisture.
b. Residual Moisture adalah air yang terdapat dalam batubara yang telah
dikeringkan di udara dalam bentuk lolos saringan 3.38 mm.
c. Free Moisture adalah sebagian dari total moisture yaitu selebihnya dari
inherent moisture.
d. Inherent Moisture adalah air yang terdapat secara alami dalam lapisan
contoh batubara.

2.5.2 Karbon, Hidrogen, Nitrogen, dan Oksigen


Karbon, Hidrogen, Nitrogen dan Oksigen merupakan unsur utama
pembentuk batubara dan dari kadar keempat unsur tersebut dapat menunjukan
umur batubara tersebut. Karbon ini semakin bertambah seiring dengan
meningkatnya kualitas batubara. Hidrogen berpengaruh terhadap jumlah
kandungan air yang terdapat dalam contoh. Nitrogen dalam batubara terikat
sebagai senyawa organik dan kadarnya tidak lebih dari 2%. Oksigen diharapkan
besar, karena akan membantu proses pembakaran.

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 13
2.5.3 Belerang
Kandungan belerang dalam batubara berkisar antara 0.1 – 6.0%, belerang
dalam batubara terdapat sebagai:
1. Sulfida Besi (Pyritic Sulfur) sekitar 60-80%.
2. Belerang Sulfat dalam bentuk jarosit [(Na2K) Fe3(SO4)3(OH)6]
melanterit (FeSO4.7H2O) BaSO4 dan Gypsum (CaSO4.2H2O).
3. Belerang Organik, digolongkan dengan merkaptan atau thiol (RSH),
sulfide atau thioether (RSR), disulfide (RSSR) dan thiofene.

2.5.4 Abu
Kandungan abu dibagi menjadi dua yaitu unsur makro (mayor element)
yang tersusun oleh senyawa Ca, Mg, Fe, Si, Al, K, Na, dan Mn dalam bentuk
oksida dan unsur runutan (trace element) yang sangat sedikit keberadaannya
seperti As, Pb, Cu, dan Zn.

2.5.5 Klor
Kandungan klor dalam suatu batubara tidaklah begitu besar, bahkan dapat
dikatakan sangat kecil. Umumnya logam-logam alkali dalam suatu batubara
terikat sebagai garam klorida.

2.6 Kegunaan Batubara


Batubara memiliki kegunaan-kegunaan yang dibagi atas beberapa bagian,
antara lain:
1. Batubara sebagai bahan bakar langsung
a. Bahan bakar pada ketel uap
b. Bahan bakar untuk industri semen
c. Bahan bakar untuk industri kecil dan rumah tangga
2. Batubara sebagai bahan bakar tidak langsung
a. Proses gasifikasi (penyubliman)
b. Likuifikasi (pencairan batubara)
c. Pembriketan
d. Suspensi
3. Batubara sebagai bukan bahan bakar
a. Elektroda
b. Reduktor
c. Bahan baku industri kimia
4. Pemanfaatan sisa pembakaran batubara
a. Pada industri bahan bangunan dan industri semen Portland serta Mixed
and fly ash cement
b. Gas batubara dapat digunakan sebagai bahan dasar industri kimia

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 14
2.7 Klasifikasi Batubara
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya oleh tekanan, panas, dan
waktu, batubara umumnya dibagi dalam lima kelas yaitu :
1. Antrasit adalah kelas batubara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan
(luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan
kadar air kurang dari 8%.
2. Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8 – 10%
dari beratnya. Kelas batubara yang paling banyak ditambang di Australia.
3. Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh
karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan
bituminus.
4. Lignit atau batubara coklat adalah batubara yang sangat lunak yang
mengandung air 35-75% dari beratnya.
5. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang
paling rendah.

Gambar 7. Urutan Kelas Batubara

Standar Nasional Indonesia menetapkan jenis batubara berdasarkan nilai


kalorinya, yaitu:
1. Batubara Kalori Rendah : < 5100 (gambut dan lignit)
2. Batubara kalori Sedang : 5100 – 6100 (batubara sub bituminus)
3. Batubara Kalori Tinggi : 6100 – 7100 (batubara bituminus)
4. Batubara Kalori Sangat Tinggi : > 7100 (batubara bituminus dan antrasit)

2.8 Pencemaran Dari Batubara


Penggunaan batubara sebagai bahan bakar akan mengeluarkan gas-gas
SO2, NO3, CO2 dan sisa pembakaran yang berupa abu batubara yang mengandung
kurang dari 0.2% unsur runutar (trace element) seperti As, Se, Be, Sb, V, Zn, Hg,
Pb, U, Cd, dan Th yang bersifat racun.

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 15
Pada saat ini pemakaian batubara terbesar dalam negeri adalah
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang memanfaatkan sekitar 6 juta ton
batubara untuk memproduksi 2260 MW listrik. Senyawa belerang akan terbakar
membentuk SO2 dan SO3 yang dapat mencemari atmosfir dan korosi terhadap
permukaan penghantar panas dan boiler. Abu batubara akan menimbulkan abu
terbang (fly ash) dan untuk kadar abu tinggi maka CO2 yang dihasilkan pada
pembakaran menjadi besar sehingga dapat menimbulkan efek rumah kaca dan
pemanasan global.
Untuk batubara dengan emisi tahunan rata-rata kurang dari 0.03 lb/juta
BTU untuk partikel padat dan 0.6 lb/juta BTU untuk belerang, efek pencemaran
tidak dikhawatirkan.

2.9 Analisis dan Pengujian Batubara


Kualitas batubara adalah sifat fisika dan kimia dari batubara yang
mempengaruhi potensi kegunaannya. Kualitas batubara ditentukan oleh maseral
dan mineral matter penyusunnya, serta derajat kualifikasi (rank). Kualitas
batubara Indonesia umumnya berupa batubara peringkat rendah sampai lignit dan
sub-bituminus (83.5%), dengan nilai kalor agak rendah (945 – 6000 kal/gram),
kadar air (35 – 40%) dan zat terbang (>35%). Batubara lainnya berupa batubara
tingkat tinggi.
Umumnya, untuk menentukan kualitas batubara dilakukan analisis kimia
pada batubara yang diantaranya berupa analisis proksimat, analisis ultimat dan
nilai kalor. Analisis proksimat dilakukan untuk menentukan jumlah air (moisture),
kadar abu (ash), zat terbang (volatile matter) dan karbon padat (fixed carbon).
Analisis ultimat dilakukan untuk menentukan kandungan unsur kimia pada
batubara seperti karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulfur.
Kualitas batubara diperlukan untuk menentukan apakah batubara tersebut
menguntungkan untuk ditambang selain dilihat dari besarnya cadangan batubara
di daerah penelitian.
Berdasarkan ASTM (American Society for Testing and Materials)
parameter analisis meliputi:
1. Analisis Proksimat
Analisis Proksimat meliputi kadar air total (total moisture), air lembab
(moisture), abu (ash), zat terbang (volatile matter) dan karbon padat (fixed
carbon).
a. Analisis Kadar Air Total (Total Moisture)
Penentuan kadar ini bertujuan untuk efisiensi energi dalam
penggunaan batubara di industri. Kadar air yang tinggi menyebabkan
energi yang digunakan dalam pembakaran batubara menjadi tinggi,

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 16
sebab pada waktu pembakaran dibutuhkan energi ekstra untuk
menghilangkan air pada batubara tersebut.
b. Analisis Kadar Air Lembab (Moisture)
Untuk mengetahui kadar air yang terdapat pada batubara yang
berukuran -60 mesh dan nantinya dapat dihitung dengan kadar air
bebas pada batubara bongkah dan pada batubara ukuran 3 mm sebagai
kadar air total.
c. Analisi Kadar Abu (Ash)
Abu (Ash) merupakan kandungan sisa pembakaran yang umumnya
terdiri dari senyawa-senyawa silika oksida (SiO2), kalsium oksida
(CaO), karbonat dan mineral-mineral lainnya. Kandungan abu
berpengaruh pada nilai kalorinya. Semakin tinggi kadar abu, maka
nilai kalornya semakin kecil.
d. Analisi Kadar Zat Terbang (Volatile Matter)
Volatile Matter adalah kandungan batubara yang terbebaskan pada
temperatur tinggi tanpa keberadaan oksigen (misalnya CxHy, H2, SOx,
H2O, tar, dan sebagainya). Zat terbang sangat membantu pada
pembakaran awal batubara. Pada pembakaran batubara, setelah
kandungan air hilang, fase berikutnya adalah pembakaran zat terbang
yang mempengaruhi karakteristik pembakaran batubara. Semakin
tinggi kandungan zat terbang dalam batubara, maka semakin cepat
terjadinya pembakaran dan makin banyak kehilangan berat.
e. Analisis Karbon Padat (Fixed Carbon)
Fixed Carbon adalah sisa karbon yang didapat dari hasil
pembakaran. Karbon padat diperoleh dari 100% - (% air, % abu, dan
% zat terbang). Semakin tinggi karbon padatnya maka semakin tinggi
pula nilai kalornya.

2. Analisis Ultimat
Parameter ultimat meliputi kadar karbon, hidrogen, nitrogen,
belerang total dan oksigen.
a. Analisis Kadar C, H, N (Karbon, Hidrogen, Nitrogen)

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 17
Gambar 8. Alat C, H, N

Penentuan karbon, hidrogen dan nitrogen ini dilakukan dimana


contoh dibakar pada temperatur tinggi dalam aliran oksigen sehingga
seluruh hidrogen diubah menjadi uap air, karbon menjadi karbon
dioksida dan nitrogen menjadi nitrogen oksida. Uap air dan
karbondioksida ditangkap oleh detektor Infra Red sedangkan nitrogen
oksida ditentukan dengan Thermal Conductivity Detector (TCD).

b. Analisis Kadar Belerang (Sulphur)

Gambar 9. Alat Sulfur Determinator

Salah satu cara menentukan kadar sulfur yaitu melalui pembakaran


pada suhu tinggi. Batubara dioksidasi dalam tube furnace dengan suhu
mencapai 1350°C. Sulfur oksida (SOx) yang terbentuk sebagai hasil
pembakaran kemudian ditangkap oleh detektor infra red dan
kemudian dianalisis. Kandungan belerang perlu dilakukan untuk
mengetahui tingkat polusi dari batubara, karena dalam proses

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 18
pembakaran akan menghasilkan SOx yang bersifat racun, korosi, asam
dan dapat merusak cerobong asap dan ketel uap.

c. Analisis Kadar Oksigen (Oxygen)


Penentuan kadar oksigen dilakukan secara tidak langsung, yaitu
dengan cara perhitungan terhadap 100% oleh kadar analisis ultimat
dan kadar abu. Kandungan oksigen dalam batubara diharapkan besar,
karena oksigen sangat berperan penting sekali dalam proses
pembakaran. Kadar Oksigen Total didapatkan dari 100% -
(Abuadb+Hadb+Cadb+Nadb+Sadb)

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 19
BAB III
KEGIATAN DI LINI INDUSTRI

3.1 Analisis Proksimat


3.1.1 Penetapan Kadar Air Lembab
Metode
ASTM : D.3175– 17a
Prinsip
Kadar air lembab ditentukan berdasarkan kehilangan berat contoh ketika
dipanaskan dalam kondisi standar menggunakan aliran udara kering.

Reaksi
107ºC ± 3°C
Batubara Batubara Kering + H2O(g)

Alat dan Bahan


Alat Bahan
✓ Botol Timbang ✓ Contoh Batubara Ukuran
✓ Neraca Analitik -60 mesh
✓ Pan Pengering ✓ Udara Kering
✓ Oven Pengering
✓ Spatula dan lap
✓ Desikator

Tabel 1. Alat dan Bahan Penetapan Kadar Air Lembab

Prosedur Kerja
1. Timbang cawan kosong dan tutup (M1).
2. Timbang 1 gram ±10 mg contoh batubara ke dalam cawan (M2) dan
letakkan di atas pan aluminium.
3. Masukkan pan aluminium berikut cawan yang berisi contoh (dibuka
tutupnya) ke dalam oven yang telah dialiri udara kering, pada suhu antara
104°C sampai 110°C dengan laju alirnya 325 ml/menit, didiamkan
selama 1 jam.
4. Keluarkan pan aluminium berikut cawan dari oven. Angkat cawan dari
pan aluminium, dan dinginkan dalam desikator dengan posisi cawan
tertutup. Apabila cawan sudah dingin ( mencapai suhu kamar ),segera
ditimbang (M3)
5. Hitung kadar air lembab.

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 20
Perhitungan

(m2 − m3)
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏 = 𝑥 100%
(m2 − m1)

3.1.2 Penetapan Kadar Abu


Metode
ASTM : D. 3174-12 (2018) e1
Prinsip
Kadar abu ditentukan dengan cara menimbang sisa hasil
pembakaran sempurna contoh batubara pada suhu dan kondisi standar.
Reaksi :

750ºC ± 15°C
Batubara Abu + CO2 + H₂O

Alat dan Bahan


Alat Bahan
✓ Muffle furnace ✓ Contoh batubara ukuran
✓ Neraca Analitik -60 mesh
✓ Cawan Porselen
✓ Pan
✓ Penjepit Cawan
✓ Spatula
✓ Desikator
Tabel 2. Alat dan Bahan Penetapan Kadar Abu

Prosedur Kerja
1. Timbang cawan kosong (m1 )
2. Timbang 1gram ±10 mg contoh batubara ke dalam cawan (m2) yang telah
diketahui beratnya
3. Masukkan cawan yang berisi contoh tersebut dalam furnace pada suhu
kamar, kemudian naikkan suhu furnace sampai 500 ± 10°C selama ± 1
jam.

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 21
4. Teruskan pemanasan dan naikkan suhu furnace sampai 750°C ± 15°C
selama ± 1 jam dan biarkan di suhu tersebut selama 2 jam atau sampai
semua contoh sempurna menjadi abu.
5. Angkat/keluarkan cawan dari dalam furnace, letakkan diatas lempengan
logam/keramik
6. Dinginkan kurang lebih 10 menit, kemudian masukkan ke dalam
desikator.
7. Setelah mencapai suhu kamar, timbang cawan yang berisi abu (m3 )
8. Hitung kadar abu.

Perhitungan

(m3 − m1)
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑏𝑢 = 𝑥 100%
(m2 − m1)

3.1.3 Penetapan Kadar Zat Terbang


Metode
ISO : 562:2010 (E)
Prinsip
Kadar zat terbang ditentukan dengan cara menghitung kehilangan berat
dari contoh yang dipanaskan tanpa oksidasi pada suhu dan kondisi standar,
kemudian dikoreksi terhadap air lembab
Reaksi :

900ºC ± 5°C
Batubara Kokas + Zat Terbang

Alat dan Bahan


Alat Bahan
✓ Carbolite Furnace Untuk Zat - Contoh batubara ukuran -60 mesh
Terbang
✓ Neraca Analitik
✓ Cawan Silika Bertutup
✓ Pan
✓ Penjepit Cawan
✓ Desikator
✓ Stopwatch
Tabel 3. Alat dan Bahan Penetapan Kadar Zat Terbang

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 22
Prosedur Kerja
1. Timbang cawan kosong (m1)
2. Timbang 1gram ± 10 mg batubara ukuran -60 mesh kedalam cawan silika
yang telah diketahui berat kosongnya. (m2)
3. Dipanaskan pada suhu 900ºC selama ± 7 menit di dalam furnace.
4. Didinginkan dan ditimbang sehingga diperoleh berat konstan. (m3)
5. Dihitung kadar zat terbang batubara tersebut

Perhitungan
(m2 − m3)
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑍𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑔 = (𝑚2 − 𝑚1) 𝑥 100%

3.1.4 Penetapan Kadar Karbon Padat


Metode
ASTM : D. 3172-13
Prinsip
Untuk menetapkan kadar karbon padat berdasarkan 100% dikurangi
sejumlah presentasi analisis kadar air lembab ,kadar abu dan zat terbang.

Perhitungan

Kadar Karbon Padat = (100%) - (%air lembab + %abu + %zat terbang )

3.2 Analisis Nilai Kalor


Metode
ASTM : D.5865 – M
Prinsip :
Batubara dibakar dalam bom kalorimeter pada kondisi standar. Panas yang
dihasilkan dihitung dengan nilai kalor data dikurangi faktor pengoreksi.
Reaksi

Batubara Abu + CO2 + H₂O + SO₃ + NO₂ + a

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 23
Alat dan Bahan
Alat Bahan
✓ Satu unit calorimeter ✓ Air suling
✓ Kawat nikel krom ✓ Oksigen
✓ Cawan silika ✓ Contoh batubara
✓ Neraca analitik - 60 mesh
✓ Spatula ✓ Asam Benzoat

Tabel 4. Alat dan Bahan Nilai Kalor

Prosedur Kerja

1. Nyalakan alat

2. Timbang 1 gram ± 10 mg contoh batubara -60 mesh dalam cawan platina

3. Pasang kawat nikrom pada cawan yang berisi contoh batubara (kawat
menyentuh contoh batubara)

4. Isi bucket dengan ± 2 liter air

5. Masukan cawan silika yang berisi contoh batubara kedalam Bomb


Kalorimeter tutup rapat kemudian isi dengan oksigen 420 Psi

6. Masukan Bomb Kalorimeter kedalam bucket berisi air kemudian


masukan kedalam jacket,pasang sumber arus listrik pada Bomb
Kalorimeter,lalu tutup alat kalorimeter.

7. Pilih analyze ( F5 ), masukan ID contoh

8. Data akan keluar setelah proses pembakaran selesai

9. Setelah semua alat dibersihkan dan air dalam bucket diganti, alat siap
digunakan kembali.

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 24
Perhitungan :
Nilai Kalor = Nilai Kalor – Jumlah faktor pengoreksi
Koreksi Kadar Sulfur = 13,18 x %S x berat contoh
Koreksi kawat = 10 cm x 10,4 kal/cm

3.3 Analisis Ultimate

3.3.1 Penetapan Kadar Karbon, Hidrogen dan Nitrogen dengan Teknik


Infra Red dan Thermal Conductivity Detektor (TCD)
Metode
ASTM : D.5373 ( Method A )
Prinsip
Contoh dibakar pada suhu tinggi dengan dialiri oksigen dan helium
sehingga seluruh hidrogen diubah menjadi uap air, karbon diubah menjadi karbon
dioksida dan nitrogen diubah menjadi nitrogen oksida. Uap air dan karbon
dioksida ditangkap oleh detektor Infra Red sedangkan nitrogen ditangkap dengan
Thermal Conductifity Detector (TCD).

Alat dan Bahan


Alat Bahan
✓ 1 Unit Alat CHN ✓ Contoh Batubara Ukuran -60 mesh
✓ Tabung Oksigen, Udara ✓ Helium UHP
Tekanan dan Helium ✓ Oksigen UHP
✓ Neraca Analitik ✓ Tin Foil
✓ Magnesium Perklorat
✓ Udara Tekanan (Pneumonia) UHP
✓ BBOT
✓ CRM
Tabel 5. Alat dan Bahan Penetapan Kadar Karbon, Hidrogen dan Nitrogen dengan
Teknik Infra Red dan Thermal Conductivity Detektor (TCD)

Prosedur Kerja
1. Hubungkan alat dengan arus listrik 220 volt, nyalakan instrumen,
komputer, timbangan analitik dan printer.
2. Setelah komputer menyala,pilih user LECO kemudian masukkan
password,buka program CHN 628 pada computer.
3. Tunggu hingga alat terkoneksi dengan program computer.
4. Setelah terkoneksi, naikan suhu alat dengan cara :

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 25
a. Pilih menu Diagnotis pada toolbar
b. Pilih Furnace
c. Lalu ketik suhu furnace sebesar 400°C, klik Set New Target
d. Setelah mencapai suhu 400°C,naikkan suhu secara bertahap
(kenaikan 200°C-300°C) hingga mencapai 950°C untuk
combustion temperature dan 850°C afterburner temperature
5. Setelah suhu yang diinginkan tercapai, buka kran gas helium,oksigen
UHP.
6. Pilih menu Gas (F8), lalu pilih menu Gas Stand By untuk mengalirkan
gas ke dalam instrumen.
7. Pastikan keadaan gas sudah stabil untuk melakukan analisis.
8. Klik system check pada diagnostic dan klik start, jika semua berwarna
hijau maka alat dalam keadaan baik. Alat dapat digunakan.
9. Lakukan analisis blanko, dengan cara :
a. Pilih blanko pada nama sampel,berat otomatis terisi 1,0000 gram
b. Plih analyze (F5) pada monitor, alat akan mulai melakukan
analisis
c. Lakukan pengecekan blanko sebanyak lima kali pengulangan
d. Setelah selesai block hasil analisa blanko, pilih menu
Configuration lalu pilih Blank,pilih ok
10. Setelah melakukan pengecekan blanko, lakukan pengecekan BBOT
dengan cara :
a. Pilih BBOT yang digunakan pada nama sampel. Pengujian BBOT
dilakukan duplo.
b. Timbang BBOT seberat 0,1000 ±0,0010 gram di dalam tin foil, tekan
enter weight(F4), BBOT contoh akan terlihat pada monitor
c. Keluarkan tin foil yang telah berisi BBOT lalu bentuk menjadi
bulatan kecil kemudian dimasukkan ke dalam sliding block
d. Pilih analyze (F5) pada monitor, alat akan mulai melakukan analisis
e. Lihat hasil analisa, jika hasil berada dalam rentang keberterimaan
lanjutkan pengecekan standar ( CRM )
11. Setelah melakukan pengecekan BBOT , lakukan pengecekan standar CRM
dengan cara :
a. Pilih Standar yang digunakan pada nama sampel. Pengujian standar
dilakukan simplo
b. Timbang standar seberat 0,1000 ±0,0010 gram di dalam tin foil,
tekan enter weight (F4),bobot contoh akan terlihat pada monitor
c. Keluarkan tin foil yang telah berisi standar lalu bentuk menjadi
bulatan kecil kemudian dimasukkan ke dalam sliding block
d. Pilih analyze (F5) pada monitor, alat akan mulai melakukan analisis

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 26
12. Setelah pengecekan standar CRM, jika hasil berada dalam rentang
keberterimaan lanjutkan analisa sampel dengan cara :
a. Masukkan identitas sampel pada monitor
b. Timbang sampel seberat 0,1000 ±0,0010 gram di dalam tin foil,
tekan enter weight (F4),bobot contoh akan terlihat pada monitor
c. Keluarkan tin foil yang telah berisi standar lalu bentuk menjadi bulatan
kecil kemudian dimasukkan ke dalam sliding block
d. Pilih analyze (F5) pada monitor, alat akan mulai melakukan analisis

3.3.2 Penetapan Kadar Belerang Total Metode Infra Red


Metode
ASTM : D. 4239- Method A
Prinsip
Contoh batubara dibakar dalam combustion tube pada suhu 1350ºC dalam
aliran gas oksigen. Gas belerang oksida yang terbentuk dideteksi oleh Infra Red,
kadar belerang yang diperoleh ditampilkan di Komputer.

Reaksi
1350ºC
Batubara abu+SOx(g)

Alat dan Bahan

Alat Bahan
✓ Sulfur Derminator S 632 ✓ Contoh Batubara Ukuran
✓ Pendorong dari Steinless -60 mesh
✓ Neraca ✓ Gas O2
✓ Cawan Perahu ✓ Glass Woll
✓ Tabung Oksigen ✓ Magnesium Perklorat
Anhydrous
Tabel 6. Alat dan Bahan Penetapan Kadar Belerang total metode Infra Red

Prosedur Kerja
1. Hubungkan alat dengan arus listrik 220 volt, nyalakan
instrumen,komputer, timbangan analitik dan printer.
2. Setelah komputer menyala, pilih user LECO kemudian masukkan
password, buka program S632 pada komputer.
3. Tunggu hingga alat terkoneksi dengan program komputer.
4. Setelah terkoneksi, naikkan suhu alat dengan cara :
a. Pilih menu Diagnostic pada toolbar

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 27
b. Pilih Furnace
c. Lalu ketik suhu furnace sebesar 400°C, klik Set New Target
d. Setelah mencapai suhu 400°C, naikkan suhu secara bertahap
(kenaikan 300°C) hingga mencapai suhu 1350°C
5. Setelah mencapai suhu 1350°C, buka kran tabung oksigen dan atur
tekanan sebesar 40 atm.
6. Pilih menu Gas (F8), lalu pilih menu Gas Stand By untuk mengaliri alat
dengan gas oksigen.
7. Sebelum memulai analisis sampel perlu dilakukan cek blanko, dengan cara
a. Pastikan tidak terdapat combustion boat di dalam tungku
b. Pilih blanko pada nama sampel, berat otomatis terinput 1,0000 gram
c. Pilih analyze (F5) pada monitor, tunggu sampai muncul kotak dialog
load ‘load’ into the furnace lalu pilih ok
d. Lakukan pengecekan blanko sebanyak lima kali pengulangan
e. Setelah selesai block hasil analisa blanko, pilih menu Configuration
lalu pilih Blank, pilih ok
8. Setelah melakukan pengecekan blanko, lakukan pengecekan standar
dengan cara :
a. Pilih standar yang digunakan pada nama sampel
b. Timbang standar seberat 0,2000 ± 0,0010 gram di dalam combustion
boat, tekan enter weight (F4), bobot contoh akan terlihat pada
monitor
c. Pilih analyze (F5) pada monitor, tunggu sampai muncul kotak dialog
load ‘standard’ into the furnace, lalu masukkan standar dalam
combustion boat ke dalam furnace, secara otomatis analisis akan
dimulai
d. Keluarkan combustion boat bila analisis telah selesai
e. Lakukan analisis sebanyak dua kali pengulangan
f. Setelah selesai block hasil analisis standar, pilih menu Configuration
lalu pilih Drift, pilih Drift lagi, lalu pilih ok
Catatan: Langkah ini dilakukan jika hasil analisis standar sesuai
sertifikat dan masuk rentang keberterimaan, jika hasil analisis tidak
sesuai lakukan pengecekan anhydrone apakah masih layak
digunakan atau cek besarnya gas flow pada alat. Jika keduanya tidak
bermasalah maka lakukan kalibrasi.
9. Setelah standar masuk kedalam rentang keberterimaan maka
analisa sampel dapat dilakukan

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 28
3.3.3 Penetapan Kadar Oksigen

Kadar oksigen dapat ditentukan dari 100% dikurangi dari (%


air,% abu, dan % zat terbang). Semakin tinggi karbon padatnya maka
semakin tinggi pula nilai kalornya.

Perhitungan
Kadar oksigen = 100% - (%abu + %N + %C +%S + %H)

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 29
BAB IV
DATA DAN PERHITUNGAN

4.1 Kadar Air Lembab

LEMBAR KERJA NOMOR : LK – 4003 BB


WORK SHEET NUMBER

ASTM : D. 3173
ANALISIS KADAR AIR LEMBAB
ANALYSISI OF MOISTURE IN AIR DRIED SAMPLE ISO : 11722

TandaContoh
Kayla Anggraini
Sample Marks

Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination Dish No : Dish No :

Berat Bt. Timbang + Tutup + Contoh (g)


14,7612 15,2605
Mass of Dish + Cover + Sample (g) (m2)

Berat Bt. Timbang Kosong + Tutup (g)


( m1) 13,7612 14,2605
Mass of Empty Dish + Cover (g)
Berat Contoh (g)
(m2−m1) 1,0000 1,0000
Mass of Sample (g)
Berat Bt. Timbang + Tutup + Contoh (g)
14,7612 15,2605
Mass of Dish + Cover + Sample (g) (m2)
Berat Contoh setelah dipanaskan (g)
14,6015 15,1022
Mass of Sample after heating (g) (m3)
Perhitungan / Calculation
Kadar Air Lembab ( m2 − m3) 15,97% 15,83%

Hasil rata – rata 15.90%


Average

Akurasi / Accuration : Perbedaan Duplo / Max repeatability


ISO : - Kadar air lembab/ Moisture content < 5 % : 0,10%
- Kadar air lembab / Moisture content > 5 % 0,15%

ASTM : - Coal 1.0-21.9% = 0.09 + (0.01 × rata-rata )


- Cake 0.18 – 1.87 = 0.08

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 30
LEMBAR KERJA NOMOR : LK – 4003 BB
WORK SHEET NUMBER

ASTM : D. 3173
ANALISIS KADAR AIR LEMBAB
ANALYSISI OF MOISTURE IN AIR DRIED SAMPLE ISO : 11722

TandaContoh
Risa Agustina Ramdania
Sample Marks

Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination Dish No : Dish No :

Berat Bt. Timbang + Tutup + Contoh (g)


15.2608 14.9924
Mass of Dish + Cover + Sample (g) (m2)

Berat Bt. Timbang Kosong + Tutup (g)


( m1) 14.2607 13.9924
Mass of Empty Dish + Cover (g)
Berat Contoh (g)
(m2−m1) 1,0001 1,0000
Mass of Sample (g)
Berat Bt. Timbang + Tutup + Contoh (g)
15.2608 14.9924
Mass of Dish + Cover + Sample (g) (m2)
Berat Contoh setelah dipanaskan (g)
15.1045 14.8355
Mass of Sample after heating (g) (m3)
Perhitungan / Calculation
Kadar Air Lembab ( m2 − m3) 15.63% 15,69%

Hasil rata – rata 15.66%


Average

Akurasi / Accuration : Perbedaan Duplo / Max repeatability


ISO : - Kadar air lembab/ Moisture content < 5 % : 0,10%
- Kadar air lembab / Moisture content > 5 % 0,15%

ASTM : - Coal 1.0-21.9% = 0.09 + (0.01 × rata-rata )


- Cake 0.18 – 1.87 = 0.08

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 31
LEMBAR KERJA NOMOR : LK – 4003 BB
WORK SHEET NUMBER

ASTM : D. 3173
ANALISIS KADAR AIR LEMBAB
ANALYSISI OF MOISTURE IN AIR DRIED SAMPLE ISO : 11722

TandaContoh
CahyanaTaufik
Sample Marks

Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination Dish No : Dish No :

Berat Bt. Timbang + Tutup + Contoh (g)


15.2130 15.2323
Mass of Dish + Cover + Sample (g) (m2)

Berat Bt. Timbang Kosong + Tutup (g)


( m1) 14.2130 14.2323
Mass of Empty Dish + Cover (g)
Berat Contoh (g)
(m2−m1) 1,0000 1,0000
Mass of Sample (g)
Berat Bt. Timbang + Tutup + Contoh (g)
15.2130 15.2323
Mass of Dish + Cover + Sample (g) (m2)
Berat Contoh setelah dipanaskan (g)
15.0422 15.0635
Mass of Sample after heating (g) (m3)
Perhitungan / Calculation
Kadar Air Lembab ( m2 − m3) 17.08% 16.88%

Hasil rata – rata 16.98%


Average

Akurasi / Accuration : Perbedaan Duplo / Max repeatability


ISO : - Kadar air lembab/ Moisture content < 5 % : 0,10%
- Kadar air lembab / Moisture content > 5 % 0,15%

ASTM : - Coal 1.0-21.9% = 0.09 + (0.01 × rata-rata )


- Cake 0.18 – 1.87 = 0.08

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 32
LEMBAR KERJA NOMOR : LK – 4003 BB
WORK SHEET NUMBER

ASTM : D. 3173
ANALISIS KADAR AIR LEMBAB
ANALYSISI OF MOISTURE IN AIR DRIED SAMPLE ISO : 11722

TandaContoh
Syahrul fadli
Sample Marks

Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination Dish No : Dish No :

Berat Bt. Timbang + Tutup + Contoh (g)


15.0391 15.3065
Mass of Dish + Cover + Sample (g) (m2)

Berat Bt. Timbang Kosong + Tutup (g)


( m1) 14.0391 14.3063
Mass of Empty Dish + Cover (g)
Berat Contoh (g)
(m2−m1) 1,0000 1,0002
Mass of Sample (g)
Berat Bt. Timbang + Tutup + Contoh (g)
15.0391 15.3065
Mass of Dish + Cover + Sample (g) (m2)
Berat Contoh setelah dipanaskan (g)
14.8678 15.1360
Mass of Sample after heating (g) (m3)
Perhitungan / Calculation
Kadar Air Lembab ( m2 − m3) 17.13% 17.05%

Hasil rata – rata 17.09%


Average

Akurasi / Accuration : Perbedaan Duplo / Max repeatability


ISO : - Kadar air lembab/ Moisture content < 5 % : 0,10%
- Kadar air lembab / Moisture content > 5 % 0,15%

ASTM : - Coal 1.0-21.9% = 0.09 + (0.01 × rata-rata )


- Cake 0.18 – 1.87 = 0.08

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 33
4.2 Kadar Abu

LEMBAR KERJA
WORK SHEET NOMOR : LK – 4004 BB
NUMBER

ASTM : D.3174
ANALISIS KADAR ABU
ANALYSIS OF ASH CONTENT ISO : 1171

Tanda Contoh
Kayla Anggraini
Sample Marks

Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUSH No :

Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)


19,8372 18,8559
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) (m2)

Berat Cawan Kosong + Tutup (g)


18,8368 17,8551
Mass of Empty Crucible + Cover (g) (m1)

Berat Contoh (g)


(m2−m1) 1,0004 1,0008
Mass of Sample (g)

Berat Contoh setelah dipanaskan (g)


18,9066 17,9247
Mass of Sample after heating (g) ( m3)

Berat Cawan Kosong + Tutup (g)


18,8368 17,8551
Mass of Empty Crucible + Cover (g) (m1)

Perhitungan / Calculation
Kadar Abu ( m3 − m1)
6,98% 6,95%

Hasil rata – rata


6,96%
Average

Akurasi / Accuration : Perbedaan Duplo / Max repeatability


ISO : Kadar Abu / Ash Conten : < 10 % = 0,2 %
≥ 10 % = 2,0 % dari hasil rata – rata

ASTM : Kadar abu /Ash Content : Coal : 2.68-17.86% = 0.22%


Bituminous :5-15% = 0.3%
Subituminous :4.5 – 30% : 0.33%
Coke : 5.73 – 11.75 : 0.10%

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 34
LEMBAR KERJA
WORK SHEET NOMOR : LK – 4004 BB
NUMBER

ASTM : D.3174
ANALISIS KADAR ABU
ANALYSIS OF ASH CONTENT ISO : 1171

Tanda Contoh
Risa Agustina Ramdania
Sample Marks

Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUSH No :

Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)


19,8850 22.5765
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) (m2)

Berat Cawan Kosong + Tutup (g)


18,8846 21.5765
Mass of Empty Crucible + Cover (g) (m1)

Berat Contoh (g)


(m2−m1) 1,0004 1,0000
Mass of Sample (g)

Berat Contoh setelah dipanaskan (g)


18,9457 21.6372
Mass of Sample after heating (g) ( m3)

Berat Cawan Kosong + Tutup (g)


18,8846 21.5765
Mass of Empty Crucible + Cover (g) (m1)

Perhitungan / Calculation
Kadar Abu ( m3 − m1)
6,11% 6,07%

Hasil rata – rata


6,09%
Average

Akurasi / Accuration : Perbedaan Duplo / Max repeatability


ISO : Kadar Abu / Ash Conten : < 10 % = 0,2 %
≥ 10 % = 2,0 % dari hasil rata – rata

ASTM : Kadar abu /Ash Content : Coal : 2.68-17.86% = 0.22%


Bituminous :5-15% = 0.3%
Subituminous :4.5 – 30% : 0.33%
Coke : 5.73 – 11.75 : 0.10%

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 35
LEMBAR KERJA
WORK SHEET NOMOR : LK – 4004 BB
NUMBER

ASTM : D.3174
ANALISIS KADAR ABU
ANALYSIS OF ASH CONTENT ISO : 1171

Tanda Contoh
Cahyana Taufik
Sample Marks

Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUSH No :

Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)


18.3466 20.9572
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) (m2)

Berat Cawan Kosong + Tutup (g)


17.3461 19.9572
Mass of Empty Crucible + Cover (g) (m1)

Berat Contoh (g)


(m2−m1) 1,0005 1,0000
Mass of Sample (g)

Berat Contoh setelah dipanaskan (g)


17.4169 20.0290
Mass of Sample after heating (g) ( m3)

Berat Cawan Kosong + Tutup (g)


17.3461 19.9572
Mass of Empty Crucible + Cover (g) (m1)

Perhitungan / Calculation
Kadar Abu ( m3 − m1)
7.08% 7.18%

Hasil rata – rata


7.13%
Average

Akurasi / Accuration : Perbedaan Duplo / Max repeatability


ISO : Kadar Abu / Ash Conten : < 10 % = 0,2 %
≥ 10 % = 2,0 % dari hasil rata – rata

ASTM : Kadar abu /Ash Content : Coal : 2.68-17.86% = 0.22%


Bituminous :5-15% = 0.3%
Subbituminous :4.5 – 30% : 0.33%
Coke : 5.73 – 11.75 : 0.10%

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 36
LEMBAR KERJA
WORK SHEET NOMOR : LK – 4004 BB
NUMBER

ASTM : D.3174
ANALISIS KADAR ABU
ANALYSIS OF ASH CONTENT ISO : 1171

Tanda Contoh
Syahrul fadli
Sample Marks

Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUSH No :

Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)


18.4896 19.0577
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) (m2)

Berat Cawan Kosong + Tutup (g)


17.4891 18.0574
Mass of Empty Crucible + Cover (g) (m1)

Berat Contoh (g)


(m2−m1) 1,0005 1,0003
Mass of Sample (g)

Berat Contoh setelah dipanaskan (g)


17.5610 18.1288
Mass of Sample after heating (g) ( m3)

Berat Cawan Kosong + Tutup (g)


17.4891 18.0574
Mass of Empty Crucible + Cover (g) (m1)

Perhitungan / Calculation
Kadar Abu ( m3 − m1)
7.19% 7.14%

Hasil rata – rata


7.16%
Average

Akurasi / Accuration : Perbedaan Duplo / Max repeatability


ISO : Kadar Abu / Ash Conten : < 10 % = 0,2 %
≥ 10 % = 2,0 % dari hasil rata – rata

ASTM : Kadar abu /Ash Content : Coal : 2.68-17.86% = 0.22%


Bituminous :5-15% = 0.3%
Subituminous :4.5 – 30% : 0.33%
Coke : 5.73 – 11.75 : 0.10%

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 37
4.3 Kadar Zat Terbang
NOMOR : LK – 4005 BB - A
LEMBAR KERJA NUMBER
WORK SHEET
ANALISIS KADAR ZAT TERBANG ISO : 562 : 2010 (E)
ANALYSIS OF VOLATILE MATER CONTENT ASTM : D.3175-2017

Tanda Contoh
Kayla Anggraini
Sample Marks

Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUS No :
Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) ( m2) 14,0172 14,9735

Berat Cawan Kosong + Tutup (g)


Mass of Empty Crucible + Cover (g) ( m1) 13,0171 13,9729

Berat Contoh (g)


(m2−m1) 1,0001 1,0006
Mass of Sample (g)
Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) ( m2) 14,0172 14,9735

Berat Contoh setelah dipanaskan (g)


Mass of Sample after heating (g) ( m3) 13,4633 14,4208

Perhitungan / Calculation
Kadar Zat Terbang + Air 55,38% 55,24%
Volatile Matter + Moisture content

Kadar Air Rata – rata = ( m1– m3 ) ×100%


Average Of Moisture Content ( m2 - m1 ) 15.90% 15.90%

Kadar Zat Terbang


39.48% 39.34%
Volatile Matter Content
Hasil Rata – rata
39,41%
Average

Akurasi / Accuration : Perbedaan Duplo / Max repeatability


ISO : Hard Coa = Kadar Zat Terbang ( VM Content ) < 10 % = 0,3 % Absolute
Kadar Zat Terbang ( VM Content ) ≥ 10 % = 3 % Dari Rata – rata
Kokas = Kadar Zat Terbang ( VM Content ) : 0,2 % Absolute

ASTM : Coal = Kadar zat terbang ( VM Content ) : antrasit = 0.3%


: Semi antrasit- Bituminous = 0.5%
: Sub Bituminous = 0.7%
: Lignit = 1.0%
Kokas = Kadar Zat Terbang ( VM Content ) : 0.49-2.5% = 0.2%

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 38
NOMOR : LK – 4005 BB - A
LEMBAR KERJA NUMBER
WORK SHEET
ANALISIS KADAR ZAT TERBANG ISO : 562 : 2010 (E)
ANALYSIS OF VOLATILE MATER CONTENT ASTM : D.3175-2017

Tanda Contoh
Risa Agustina Ramdania
Sample Marks

Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUS No :
Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) ( m2) 14,7534 14,6445

Berat Cawan Kosong + Tutup (g)


Mass of Empty Crucible + Cover (g) ( m1) 13,7532 13,6442

Berat Contoh (g)


(m2−m1) 1,0002 1,0003
Mass of Sample (g)
Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) ( m2) 14,7534 14,6445

Berat Contoh setelah dipanaskan (g)


Mass of Sample after heating (g) ( m3) 14.2088 14,0987

Perhitungan / Calculation
Kadar Zat Terbang + Air 54,45% 54,56%
Volatile Matter + Moisture content

Kadar Air Rata – rata = ( m1– m3 ) ×100%


Average Of Moisture Content ( m2 - m1 ) 15,66% 15,66%

Kadar Zat Terbang


38.79% 38,90%
Volatile Matter Content
Hasil Rata – rata
38.84%
Average

Akurasi / Accuration : Perbedaan Duplo / Max repeatability


ISO : Hard Coa = Kadar Zat Terbang ( VM Content ) < 10 % = 0,3 % Absolute
Kadar Zat Terbang ( VM Content ) ≥ 10 % = 3 % Dari Rata – rata
Kokas = Kadar Zat Terbang ( VM Content ) : 0,2 % Absolute

ASTM : Coal = Kadar zat terbang ( VM Content ) : antrasit = 0.3%


: Semi antrasit- Bituminous = 0.5%
: Sub Bituminous = 0.7%
: Lignit = 1.0%
Kokas = Kadar Zat Terbang ( VM Content ) : 0.49-2.5% = 0.2%

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 39
NOMOR : LK – 4005 BB - A
LEMBAR KERJA NUMBER
WORK SHEET
ANALISIS KADAR ZAT TERBANG ISO : 562 : 2010 (E)
ANALYSIS OF VOLATILE MATER CONTENT ASTM : D.3175-2017

Tanda Contoh
Cahyana Taufik
Sample Marks

Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUS No :
Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) ( m2) 14,6506 14,4604

Berat Cawan Kosong + Tutup (g)


Mass of Empty Crucible + Cover (g) ( m1) 13,6502 13,4600

Berat Contoh (g)


(m2−m1) 1,0004 1,0004
Mass of Sample (g)
Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) ( m2) 14,6506 14,4604

Berat Contoh setelah dipanaskan (g)


Mass of Sample after heating (g) ( m3) 14.1013 13,9092

Perhitungan / Calculation
Kadar Zat Terbang + Air 54,91% 55,12%
Volatile Matter + Moisture content

Kadar Air Rata – rata = ( m1– m3 ) ×100%


Average Of Moisture Content ( m2 - m1 ) 16,98% 16,98%

Kadar Zat Terbang


37,93% 38,14%
Volatile Matter Content
Hasil Rata – rata
38,03%
Average

Akurasi / Accuration : Perbedaan Duplo / Max repeatability


ISO : Hard Coa = Kadar Zat Terbang ( VM Content ) < 10 % = 0,3 % Absolute
Kadar Zat Terbang ( VM Content ) ≥ 10 % = 3 % Dari Rata – rata
Kokas = Kadar Zat Terbang ( VM Content ) : 0,2 % Absolute

ASTM : Coal = Kadar zat terbang ( VM Content ) : antrasit = 0.3%


: Semi antrasit- Bituminous = 0.5%
: Sub Bituminous = 0.7%
: Lignit = 1.0%
Kokas = Kadar Zat Terbang ( VM Content ) : 0.49-2.5% = 0.2%

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 40
NOMOR : LK – 4005 BB - A
LEMBAR KERJA NUMBER
WORK SHEET
ANALISIS KADAR ZAT TERBANG ISO : 562 : 2010 (E)
ANALYSIS OF VOLATILE MATER CONTENT ASTM : D.3175-2017

Tanda Contoh
Syahrul fadli
Sample Marks

Penetapan Duplo 1 2
Duplicate Determination CRUS No : CRUS No :
Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) ( m2) 14,7524 13,6945

Berat Cawan Kosong + Tutup (g)


Mass of Empty Crucible + Cover (g) ( m1) 13,7520 12,6941

Berat Contoh (g)


(m2−m1) 1,0004 1,0004
Mass of Sample (g)
Berat Cawan + Tutup + Contoh (g)
Mass of Crucible + Cover + Sample (g) ( m2) 14,7524 13,6945

Berat Contoh setelah dipanaskan (g)


Mass of Sample after heating (g) ( m3) 14.1906 13,1307

Perhitungan / Calculation
Kadar Zat Terbang + Air 56,16% 56,36%
Volatile Matter + Moisture content

Kadar Air Rata – rata = ( m1– m3 ) ×100%


Average Of Moisture Content ( m2 - m1 ) 17,09% 17,09%

Kadar Zat Terbang


39,07% 39,27%
Volatile Matter Content
Hasil Rata – rata
39,17%
Average

Akurasi / Accuration : Perbedaan Duplo / Max repeatability


ISO : Hard Coa = Kadar Zat Terbang ( VM Content ) < 10 % = 0,3 % Absolute
Kadar Zat Terbang ( VM Content ) ≥ 10 % = 3 % Dari Rata – rata
Kokas = Kadar Zat Terbang ( VM Content ) : 0,2 % Absolute

ASTM : Coal = Kadar zat terbang ( VM Content ) : antrasit = 0.3%


: Semi antrasit- Bituminous = 0.5%
: Sub Bituminous = 0.7%
: Lignit = 1.0%
Kokas = Kadar Zat Terbang ( VM Content ) : 0.49-2.5% = 0.2%

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 41
4.4 Kadar Karbon Padat

LEMBAR KERJA NOMOR


WORK SHEET NUMBER : LK – 4005 BB

PERHITUNGAN KADAR KARBON PADAT


CALCULATION OF % FIXED CARBON ASTM : D. 3172

Nomor Air Lembab Abu


Nomor Tanda Contoh Zat Terbang Karbon Padat
Lab.
Number Sample Marks Moisture in air Ash Volatile Matter Fixed Carbon
Lab. Dried sample %, adb %, adb %,adb
Number %, adb

1 - Kayla Anggraini 15,90% 6,96% 39,41% 37.27%

2 - Risa Agustina R 15,66% 6,09% 38,84% 39,41%

Perhitungan / Calculation :

Fixed Carbon = 100 % - (% Moistureadb + % Ash adb + Volatile Matter adb)

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 42
LEMBAR KERJA NOMOR
WORK SHEET NUMBER : LK – 4005 BB

PERHITUNGAN KADAR KARBON PADAT


CALCULATION OF % FIXED CARBON ASTM : D. 3172

Nomor Air Lembab Abu


Nomor Tanda Contoh Zat Terbang Karbon Padat
Lab.
Number Sample Marks Moisture in air Ash Volatile Matter Fixed Carbon
Lab. Dried sample %, adb %, adb %,adb
Number %, adb

1 - Cahyana Taufik 16,98% 7,13% 38,03% 37.86%

2 - Syahrul Fadli 17,09% 7,16% 39.17% 36.58%

Perhitungan / Calculation :

Fixed Carbon = 100 % - (% Moistureadb + % Ash adb + Volatile Matter adb)

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 43
4.5 Nilai Kalor

LEMBAR KERJA NOMOR


WORK SHEET NUMBER : LK-4009 BB

PENENTUAN NILAI KALOR


ASTM : D.5865
DETERMINATION OF CALORIFIC VALUE

ISO : 1928

Tanggal 30 Juni 2022


Date
Nomor lab PKL 1 ( KAYLA ANGGRAINI )
Lab Number
Nilai kalor
Calorificvalue 5329 Kal/gram 5314 Kal/gram
Hasil rata-rata
Average 5322 Kal/gram
Akurasi/ accuration : Perbedaan Duplo/ Max Repeatability
-ASTM : Bituminous = 6278-8167 Kal/gram : 36 Kal/gram
Subbituminous = 5222-6611 Kal/gram : 46 Kal/gram
Kokas = 7244 Kal/gram: 30 kal /gram

-ISO : 29 Kal/gram

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 44
LEMBAR KERJA NOMOR
WORK SHEET NUMBER : LK-4009 BB

PENENTUAN NILAI KALOR


ASTM : D.5865
DETERMINATION OF CALORIFIC VALUE

ISO : 1928

Tanggal 30 Juni 2022


Date
Nomor lab PKL 2 ( CAHYANA TAUFIK )
Lab Number
Nilai kalor
Calorificvalue 5146 Kal/gram 5135Kal/gram
Hasil rata-rata
Average 5140 Kal/gram
Akurasi/ accuration : Perbedaan Duplo/ Max Repeatability
-ASTM : Bituminous = 6278-8167 Kal/gram : 36 Kal/gram
Subbituminous = 5222-6611 Kal/gram : 46 Kal/gram
Kokas = 7244 Kal/gram: 30 kal /gram

-ISO : 29 Kal/gram

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 45
LEMBAR KERJA NOMOR
WORK SHEET NUMBER : LK-4009 BB

PENENTUAN NILAI KALOR


ASTM : D.5865
DETERMINATION OF CALORIFIC VALUE

ISO : 1928
Tanggal 30 Juni 2022
Date
Nomor lab PKL 3 ( RISA AGUSTINA RAMDANIA)
Lab Number
Nilai kalor
Calorificvalue 5453 Kal/gram 5447 Kal/gram
Hasil rata-rata
Average 5450 Kal/gram
Akurasi/ accuration : Perbedaan Duplo/ Max Repeatability
-ASTM : Bituminous = 6278-8167 Kal/gram : 36 Kal/gram
Subbituminous = 5222-6611 Kal/gram : 46 Kal/gram
Kokas = 7244 Kal/gram: 30 kal /gram

-ISO : 29 Kal/gram

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 46
LEMBAR KERJA NOMOR
WORK SHEET NUMBER LK-4009 BB

PENENTUAN NILAI KALOR


DETERMINATION OF CALORIFIC VALUE ASTM : D.5865

ISO : 1928

Tanggal 30 Juni 2022


Date
Nomor lab PKL 4 ( SYAHRUL FADLI)
Lab Number
Nilai kalor
Calorificvalue 5112 Kal/gram 5126 Kal/gram
Hasil rata-rata
Average 5119 Kal/gram
Akurasi/ accuration : Perbedaan Duplo/ Max Repeatability
-ASTM : Bituminous = 6278-8167 Kal/gram : 36 Kal/gram
Subbituminous = 5222-6611 Kal/gram : 46 Kal/gram
Kokas = 7244 Kal/gram: 30 kal /gram

-ISO : 29 Kal/gram

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 47
4.6 Kadar Karbon Hidrogen dan Nitrogen

LEMBAR KERJA NOMOR :LK – 4007 BB


WORK SHEET NUMBER

ASTM : D. 5373-2016 (Method A)

ISO : 29541-2010
ANALISIS KADAR KARBON, HIDROGEN DAN
NITROGEN
DENGAN TEKNIK INFRA RED DAN THERMAL ASTM :D.3176 -2015
CONDUCTIFITY DETECTOR
DAN PERHITUNGAN KADAR OKSIGEN TOTAL ISO : 17247 -2013

Kode Standar (CRM) = AR2782 LOT 782118


Data Sertifikat Standar (CRM) : C (%) : 53,54 ± 1,27 % H (%) : 4,37 ± 0,32 % N (%) : 1,23 ±0,49 %

Abu Karbon Hidrogen Nitrogen Belerang Oksigen


Total Oxygen
Tanda Contoh
Ash Carbon Hydrogen Nitrogen %, adb
Sample Marks %, adb %, adb %, adb %, adb Total
Sulphur
%, adb

PKL 1
(Kayla 6,96% 55,84% 5,70% 0,89% 0,48% 35.83%
Anggraini )

Perhitungan / Calculation :

Kadar Oksigen Total (%, adb) = 100 – (Abu adb + C adb + N adb + S adb)
Akurasi / Accuration :
Perbedaan Duplo / Max Repeatability :

- ASTM : Karbon 54,9 – 84,7% = 0,45% - ISO : Karbon = 0,30%


Hydrogen 3,25 – 5,10% = 0,10% Hydrogen = 0,06%
Nitrogen 0,57 – 1,8% = 0,05% Nitrogen = 0,03%

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 48
LEMBAR KERJA NOMOR :LK – 4007 BB
WORK SHEET NUMBER

ASTM : D. 5373-2016 (Method A)

ISO : 29541-2010(E)
ANALISIS KADAR KARBON, HIDROGEN DAN
NITROGEN
DENGAN TEKNIK INFRA RED DAN THERMAL ASTM :D.3176 -2015
CONDUCTIFITY DETECTOR
DAN PERHITUNGAN KADAR OKSIGEN TOTAL ISO : 17247 - 2013

Kode Standar (CRM) = AR2782 LOT 782118


Data Sertifikat Standar (CRM) : C (%) : 53,54 ± 1,27 % H (%) : 4,37 ± 0,32 % N (%) : 1,23 ± 0,49%

Abu Karbon Hidrogen Nitrogen Belerang Oksigen


Total Oxygen
Tanda Contoh
Ash Carbon Hydrogen Nitrogen %, adb
Sample Marks %, adb %, adb %, adb %, adb Total
Sulphur
%, adb

PKL 2
(Cahyana 7,13% 55,08% 5,59% 0,90% 0,42% 36,47%
taufik )

Perhitungan / Calculation :

Kadar Oksigen Total (%, adb) = 100 – (Abu adb + C adb + N adb + S adb)
Akurasi / Accuration :
Perbedaan Duplo / Max Repeatability :

- ASTM : Karbon 54,9 – 84,7% = 0,45% - ISO : Karbon = 0,30%


Hydrogen 3,25 – 5,10% = 0,10% Hydrogen = 0,06%
Nitrogen 0,57 – 1,8% = 0,05% Nitrogen = 0,03%

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 49
LEMBAR KERJA NOMOR :LK – 4007 BB
WORK SHEET NUMBER

ASTM : D. 5373-2016 (Method A)

ISO : 29541-2010 (E)


ANALISIS KADAR KARBON, HIDROGEN DAN NITROGEN
DENGAN TEKNIK INFRA RED DAN THERMAL ASTM :D.3176 -2015
CONDUCTIFITY DETECTOR
DAN PERHITUNGAN KADAR OKSIGEN TOTAL
ISO : 17247 -2013

Kode Standar (CRM) = AR2782 LOT 782118


Data Sertifikat Standar (CRM) : C (%) : 53,54 ± 1,27 % H (%) : 4,37 ± 0,32 % N (%) : 1,23 ±0,49%

Abu Karbon Hidrogen Nitrogen Belerang Oksigen


Total Oxygen
Tanda Contoh
Ash Carbon Hydrogen Nitrogen %, adb
Sample Marks %, adb %, adb %, adb %, adb Total
Sulphur
%, adb

PKL 3
(Risa 6,09% 57,27% 5,74% 0,93% 0,51% 35,20%
Agustina R )

Perhitungan / Calculation :

Kadar Oksigen Total (%, adb) = 100 – (Abu adb + C adb + N adb + S adb)
Akurasi / Accuration :
Perbedaan Duplo / Max Repeatability :

- ASTM : Karbon 54,9 – 84,7% = 0,45% - ISO : Karbon = 0,30%


Hydrogen 3,25 – 5,10% = 0,10% Hydrogen = 0,06%
Nitrogen 0,57 – 1,8% = 0,05% Nitrogen = 0,03%

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 50
LEMBAR KERJA NOMOR :LK – 4007 BB
WORK SHEET NUMBER

ASTM : D. 5373-2016 (Method A)

ISO : 29541-2010 (E)


ANALISIS KADAR KARBON, HIDROGEN DAN
NITROGEN
DENGAN TEKNIK INFRA RED DAN THERMAL ASTM :D.3176 -2015
CONDUCTIFITY DETECTOR
DAN PERHITUNGAN KADAR OKSIGEN TOTAL ISO : 17247 -2013

Kode Standar (CRM) = AR2782 LOT 782118


Data Sertifikat Standar (CRM) : C (%) : 53,54 ± 1,27 % H (%) : 4,37 ± 0,32 % N (%) : 1,23 ±0,49%

Abu Karbon Hidrogen Nitrogen Belerang Oksigen


Total Oxygen
Tanda Contoh
Ash Carbon Hydrogen Nitrogen %, adb
Sample Marks %, adb %, adb %, adb %, adb Total
Sulphur
%, adb

PKL 4
(Syahrul fadli )
7,16% 54,23% 5,64% 0,88% 0,44% 37,29%

Perhitungan / Calculation :

Kadar Oksigen Total (%, adb) = 100 – (Abu adb + C adb + N adb + S adb)
Akurasi / Accuration :
Perbedaan Duplo / Max Repeatability :

- ASTM : Karbon 54,9 – 84,7% = 0,45% - ISO : Karbon = 0,30%


Hydrogen 3,25 – 5,10% = 0,10% Hydrogen = 0,06%
Nitrogen 0,57 – 1,8% = 0,05% Nitrogen = 0,03%

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 51
4.6 Sulfur Total

LEMBAR KERJA NOMOR : LK – 4006 BB


WORK SHEET NUMBER

ANALISIS SULFUR TOTAL


ANALYSIS OF TOTAL SULFUR BY THE INFRA RED DETECTION ASTM : D. 4239 – 18 (Method A)
e1

METHOD

Tanggal
Date
30 Juni 2022

Tanda Contoh
PKL 1 (KAYLA ANGGRAINI)
Sample Marks

Penetapan
Determination Berat Contoh Kadar Sulfur
(g) (%)

1 0,2002 0,48

2 0,2002 0,48

Hasil Rata – rata


Average 0,48%

Akurasi / Accuration :
Repeatability :
Perbedaan Duplo / Max = 0,02 + (0,03 X hasil rata – rata )

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 52
LEMBAR KERJA NOMOR : LK – 4006 BB
WORK SHEET NUMBER

ANALISIS SULFUR TOTAL


ANALYSIS OF TOTAL SULFUR BY THE INFRA RED DETECTION ASTM : D. 4239 – 18 (Method A)
e1

METHOD

Tanggal
Date
30 Juni 2022

Tanda Contoh
PKL 2 (CAHYANA TAUFIK)
Sample Marks

Penetapan
Determination Berat Contoh Kadar Sulfur
(g) (%)

1 0,2006 0,43

2 0,2010 0,42

Hasil Rata – rata


Average 0,42%

Akurasi / Accuration :
Repeatability :
Perbedaan Duplo / Max = 0,02 + (0,03 X hasil rata – rata )

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 53
LEMBAR KERJA NOMOR : LK – 4006 BB
WORK SHEET NUMBER

ANALISIS SULFUR TOTAL


ANALYSIS OF TOTAL SULFUR BY THE INFRA RED DETECTION ASTM : D. 4239 – 18 (Method A)
e1

METHOD

Tanggal
Date
30 Juni 2022

Tanda Contoh
PKL 3 (RISA AGUSTINA RAMDANIA)
Sample Marks

Penetapan
Determination Berat Contoh Kadar Sulfur
(g) (%)

1 0,2010 0,51

2 0,2005 0,51

Hasil Rata – rata


Average 0,51%

Akurasi / Accuration :
Repeatability :
Perbedaan Duplo / Max = 0,02 + (0,03 X hasil rata – rata )

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 54
LEMBAR KERJA NOMOR : LK – 4006 BB
WORK SHEET NUMBER

ANALISIS SULFUR TOTAL


ANALYSIS OF TOTAL SULFUR BY THE INFRA RED DETECTION ASTM : D. 4239 – 18 (Method A)
e1

METHOD

Tanggal
Date
30 Juni 2022

Tanda Contoh
PKL 4 (SYAHRUL FADLI)
Sample Marks

Penetapan
Determination Berat Contoh Kadar Sulfur
(g) (%)

1 0,2005 0,44

2 0,2001 0,44

Hasil Rata – rata


Average 0,44%

Akurasi / Accuration :
Repeatability :
Perbedaan Duplo / Max = 0,02 + (0,03 X hasil rata – rata )

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 55
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Preparasi
Preparasi adalah suatu kegiatan merubah ukuran sampel dari
ukuran > 50 mm menjadi ukuran 0.250 mm untuk dilakukan analisa di
laboratorium. Ini juga sering disebut sebagai proses persiapan untuk
dilakukan analisa kualitas batubara yang akan diperiksa.

5.2 Analisis Kadar Air Lembab


Kandungan air pada batubara dapat dibedakan atas kandungan air
bebas (free moisture), kandungan air bawaan (inherent moisture) dan
kandungan air total (total moisture). Kandungan air ini akan banyak
berpengaruh pada proses pengangkutan, penggerusan maupun
pembakaran. Dari hasil analisis contoh batubara PKL 1 sampai PKL 4
diperoleh kadar air lembab sebesar 15,90%; 16,98%; 15,66%; dan
17,09%. Jumlah kandungan air ini memberikan pengaruh dalam
penyerapan panas yang digunakan untuk penguapan. Kandungan air
dalam suatu batubara akan berpengaruh juga terhadap kualitas batubara
tersebut, karena pada proses pembakaran diperlukan energi untuk
menghilangkan kandungan air dalam batubara, maka makin tinggi
kandungan air dalam suatu batubara makin rendah pula kualitasnya dan
memerlukan pembakaran yang lebih besar begitu pun sebaliknya.

5.3 Analisis Kadar Abu


Dari hasil analisis contoh batubara PKL 1 sampai PKL 4
diperoleh kadar abu batubara sebesar 6,96%; 7,13%; 6,09%; dan
7,16%. Hal ini dapat mempengaruhi jumlah bahan bakar yang
diperlukan. Abu batubara berasal dari mineral yang terikat kuat pada
batubara silika, alumunium oksida, ferri oksida dan oksida alkali. Kadar
abu ini juga berpengaruh terhadap jumlah kalori yang dihasilkan.
Semakin tinggi kadar abu, maka nilai kalor semakin kecil.

5.4 Analisis Kadar Zat Terbang


Kandungan zat terbang sangat erat kaitannya dengan kelas batubara
tersebut, semakin tinggi kandungan zat terbang, semakin rendah
kelasnya, begitu pun sebaliknya. Salah satu sebabnya karena
kandungan zat terbangnya tinggi dan gas yang keluar pada proses
pembakaran menyebabkan polusinya pun tinggi.

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 56
Dari hasil analisis contoh batubara PKL 1 sampai PKL 4 diperoleh
kadar zat terbang sebesar 39,41%; 38,03%; 38,84%; dan 39,17%. Zat
terbang batubara terdiri dari gas SO2, CO2, CO, NO2, CH4, dan uap tar
yang berfungsi sebagai pemantik dalam pembakaran batubara, maka
kandungan zat terbang yang tinggi akan lebih mempercepat
pembakaran karbon padat dan sebaliknya. Semakin tinggi kadar zat
terbang semakin besar nilai kalor.

5.5 Nilai Kalor


Hasil análisis dari contoh batubara PKL 1 sampai PKL 4
didapatkan nilai kalor sebesar 5322%; 5140%; 5450%; dan 5119%.
Nilai Kalor adalah total panas dari bahan-bahan terbakar seperti
C,H,dan S bila batubara dibakar. Klasifikasi Untuk PKL 1 jenis
batubara Sub- bituminous; PKL 2 jenis batubara Sub-bituminous; PKL
3 jenis batubara Sub-bituminous; dan PKl 4 jenis batubara Sub-
bituminous pada batubara yang dibakar tiap satuan gram.

5.6 Analisis Kadar Karbon Padat


Dari hasil analisis contoh batubara PKL 1 sampai PKL 4 diperoleh
kadar karbon padat sebesar 37,27%; 37,86; 39,41% dan 36,58%. Kadar
yang rendah sesuai rank batubara yang dianalisis. Karbon padat adalah
bahan baku utama yang memberikan panas pada pembakaran batubara.

5.7 Analisis Kadar Karbon, Hidrogen dan Nitrogen


Dari hasil analisis contoh batubara PKL 1 sampai PKL 4 diperoleh
kadar karbon sebesar 55,84%; 55,08%; 57,27% dan 54,23% ,kadar
hidrogen sebesar 5,70%; 5,59%; 5,74%,dan 5,64%,kadar nitrogen
0,89%; 0,90%; 0,93% dan 0,88%. Kadar karbon akan berbanding lurus
dengan nilai kalor, jika kadar karbon tinggi maka nilai kalor pun tinggi.
Kadar hidrogen berpengaruh terhadap jumlah kandungan air yang
terdapat dalam contoh. Sedangkan kadar nitrogen kandungannya
diharapkan sangat kecil dibawah 2%. Apabila lebih, akan terjadi reaksi
perubahan gas nitrogen menjadi NOx pada waktu pembakaran yang
merupakan polutan berbahaya.

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 57
5.8 Analisis Kadar Belerang ( sulfur )
Dari hasil analisis batubara PKL 1 sampai PKL 4 diperoleh kadar
belerang sebesar 0,48%; 0,42%; 0,51%; dan 0,44%. Kandungan kadar
belerang yang diharapkan harus kecil, karena pada proses pembakaran
akan menjadi SOx yang dapat mencemari udara dan bila terjadi
pengikatan oksida belerang oleh lapisan yang kaya akan alkali dari abu
batubara akan menyebabkan korosi dari pipa boiler.

5.9 Analisis Kadar Oksigen


Dari hasil perhitungan diperoleh kadar oksigen sebesar 35,83%;
36,47%; 35,20%; dan 37,29%. Kandungan oksigen diharapkan besar,
karena akan membantu proses pembakaran.

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 58
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Prakerin di BBPMB tekMIRA
kami dapat mengolah ilmu yang telah dipelajari di sekolah sehingga
dapat lebih dipahami serta dapat mengaplikasikan metode-metode
keterampilan sesuai dengan program studi Kimia Industri.
Di sisi lain, kami juga memperoleh pengetahuan baru dalam hal
penggunaan instrumen kimia analisis dan metode-metode baru yang
tidak tersedia di sekolah & dengan kegiatan Prakerin ini kami dapat
mengetahui fungsi dan tugas seorang Kimia Industri di dunia industri.
Untuk mengetahui kualitas suatu batubara dapat dilakukan dengan
suatu analisa tertentu mengetahui tingkatan karakteristik dari batubara
tersebut. Analisis tersebut terdiri dari analisis proksimat yang meliputi
kadar air lembab, kadar abu, kadar zat terbang dan karbon padat. Lalu
analisa ultimat yang meliputi kadar karbon, hidrogen, nitrogen, sulfur
dan oksigen.

Dari hasil pengujian sampel batubara PKL dihasilkan:


Kadar air lembab
PKL 1 15,90%
PKL 2 16,98%
PKL 3 15,66%
PKL 4 17,09%

Kadar abu
PKL 1 6,96%
PKL 2 7,13%
PKL 3 6,09%
PKL 4 7,16%

Kadar zat terbang


PKL 1 39,41%
PKL 2 38,03%
PKL 3 38,84%
PKL 4 39,17%

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 59
Karbon padat
PKL 1 37,27%
PKL 2 37,86%
PKL 3 39,41%
PKL 4 36,58%

Nilai kalor
PKL 1 5322%
PKL 2 5140%
PKL 3 5450%
PKL 4 5119%

Kadar C,H,N
Kadar C Kadar H Kadar N
PKL 1 55,84% 5,70% 0,89%
PKL 2 55,08% 5,59% 0,90%
PKL 3 57,27% 5,74% 0,93%
PKL 4 54,23% 5,64% 0,88%

Kadar belerang total


PKL 1 0,48%
PKL 2 0,42%
PKL 3 0,51%
PKL 4 0,44%

Kadar oksigen
PKL 1 35,83%
PKL 2 36,47%
PKL 3 35,20%
PKL 4 37,29%

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 60
6.2 Saran
Setelah melaksanakan kegiatan Prakerin di BBPMB tekMIRA,
adapun saran-saran dari kami adalah sebagai berikut:

a. Saran untuk Industri


1) Lebih memperhatikan keselamatan para pekerja serta siswa
yang Prakerin di pihak industri, dimana dilengkapi dengan Alat
Pelindung Diri sesuai standar K3 yang berlaku.
2) Lebih diperlengkap kembali alat-alat yang mendukung kegiatan
analisa, terutama dari jumlah alat agar kegiatan analisa dapat
berjalan dengan lancar.
3) Semoga pihak industri senantiasa bersedia untuk melakukan
kerja sama dengan pihak sekolah dalam hal pengadaan tempat
prakerin bagi siswa di tahun-tahun mendatang.

b. Saran untuk Sekolah


Sekolah dapat melakukan pengadaan alat-alat instrumen seperti
yang digunakan di industri sehingga saat terjun ke dunia industri
siswa sudah mengetahui prinsip kerja dan cara mengoperasikan
alat yang bersangkutan. Juga lebih mengembangkan teori-teori
untuk alat-alat instrumen yang ada di perusahaan-perusahaan besar

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 61
LAMPIRAN

Lampiran 1. PETA LOKASI INSTANSI

Lokasi pelaksanaan kerja praktek: Laboratorium Balai Besar Pengujian Mineral


dan Batubara (BBPMB tekMIRA) yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No.
632 Bandung, Jawa Barat 40211 Indonesia Telp.022-6030483

(Sumber:https://www.google.com/search?q=PETA+TEKMIRA&sxsrf=ALiCzsZ9CCa1Z7Irb
GmT3d2hBa5IGT_XGg:1654847744369&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwi
Yn9eftKL4AhXk73MBHZmBCxIQ_AUoAnoECAIQBA&biw=1024&bih=432&dpr=1#imgr
c=7EjY-cnSPDHAUM)

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 62
Lampiran 2. GAMBAR ALAT DAN BAHAN
Gambar dan Keterangan

Cawan moisture/kadar air


lembab
Oven untuk analisis Kadar Air
Lembab

Cawan nilai kalor Alat untuk nilai kalor

Cawan vm
Alat furnace untuk vm/zat
terbang

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 63
Alat untuk Rocklab
preparasi Alat untuk menghaluskan
sampel

Cawan untuk kadar abu

Furnace abu

Cawan sulfur Alat untuk sulfur

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 64
Alat CHN
Tin foil dan dudukan
tin foil

Neraca analisis di Neraca analisis nilai kalor


proksimat

Standar penentuan Standar penentuan CHN


sulfur

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 65
Lampiran 3. DAFTAR HADIR PRAKERIN
Du/ Sekolah
Di/ Instansi
Nama : BBPMB tekMIRA Nama : SMKN 7 Bandung
Pembimbing :Nuniek Pembimbing : Astri Ayu Aristia,S.ST
Chairunnisha.A.Md.

Nama : Kayla Anggraini


Paket Keahlian : Kimia Industri

No Tanggal Jam Masuk Jam Keluar


1. 01 April 2022 08.00 16.00
2. 04 April 2022 08.00 16.00
3. 05 April 2022 08.00 16.00
4. 06 April 2022 08.00 16.00
5. 07 April 2022 08.00 16.00
6. 08 April 2022 08.00 16.00
7. 11 April 2022 08.00 16.00
8. 12 April 2022 08.00 16.00
9. 13April 2022 08.00 16.00
10. 14 April 2022 08.00 16.00
11. 15 April 2022 libur Libur
12. 18 April 2022 08.00 16.00
13. 19 April 2022 08.00 16.00
14. 20 April 2022 08.00 16.00
15. 21 April 2022 08.00 16.00
16. 22 April 2022 08.00 16.00
17. 25 April 2022 08.00 16.00
18. 26 April 2022 08.00 16.00
19. 27 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
20. 28 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
21. 29 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
22. 30 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
23. 01 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
24. 02 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
25. 03 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
26. 04 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
27. 05 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 66
28. 06 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
29. 07 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
30. 08 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
31. 09 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
32. 10 Mei 2022 08.00 16.00
33. 11 Mei 2022 08.00 16.00
34. 12 Mei 2022 08.00 16.00
35. 13 Mei 2022 08.00 16.00
36. 16 Mei 2022 Libur Libur
37. 17 Mei 2022 08.00 16.00
38. 18 Mei 2022 08.00 16.00
39. 19 Mei 2022 08.00 16.00
40. 20 Mei 2022 08.00 16.00
41. 23 Mei 2022 08.00 16.00
42. 24 Mei 2022 08.00 16.00
43. 25 Mei 2022 08.00 16.00
44. 26 Mei 2022 Libur Libur
45. 27 Mei 2022 Libur Libur
46. 30 Mei 2022 08.00 16.00
47. 31 Mei 2022 08.00 16.00
48. 01 Juni 2022 Libur Libur
49. 02 Juni 2022 08.00 16.00
50. 03 Juni 2022 08.00 16.00
51. 06 Juni 2022 08.00 16.00
52. 07 Juni 2022 08.00 16.00
53. 08 Juni 2022 08.00 16.00
54. 09 Juni 2022 08.00 16.00
55. 10 Juni 2022 08.00 16.00
56. 13 Juni 2022 08.00 16.00
57. 14 Juni 2022 08.00 16.00
58. 15 Juni 2022 08.00 16.00
59. 16 Juni 2022 08.00 16.00
60. 20 Juni 2022 08.00 16.00
61. 21 Juni 2022 08.00 16.00
62. 22 Juni 2022 08.00 16.00
63. 23 Juni 2022 08.00 16.00
64. 24 Juni 2022 08.00 16.00
65. 27 Juni 2022 08.00 16.00
66. 28 Juni 2022 08.00 16.00

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 67
67. 29 Juni 2022 08.00 16.00
68. 30 Juni 2022 08.00 16.00

Keterangan : Izin
: Libur
: Sakit

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 68
Nama : Risa Agustina Ramdania
Paket Keahlian : Kimia Industri

No Tanggal Jam Masuk Jam Keluar


1. 01 April 2022 08.00 16.00
2. 04 April 2022 08.00 16.00
3. 05 April 2022 08.00 16.00
4. 06 April 2022 08.00 16.00
5. 07 April 2022 08.00 16.00
6. 08 April 2022 08.00 16.00
7. 11 April 2022 Sakit Sakit
8. 12 April 2022 08.00 16.00
9. 13April 2022 08.00 16.00
10. 14 April 2022 08.00 16.00
11. 15 April 2022 libur Libur
12. 18 April 2022 08.00 16.00
13. 19 April 2022 08.00 16.00
14. 20 April 2022 08.00 16.00
15. 21 April 2022 08.00 16.00
16. 22 April 2022 08.00 16.00
17. 25 April 2022 08.00 16.00
18. 26 April 2022 08.00 16.00
19. 27 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
20. 28 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
21. 29 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
22. 30 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
23. 01 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
24. 02 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
25. 03 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
26. 04 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
27. 05 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
28. 06 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
29. 07 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
30. 08 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
31. 09 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
32. 10 Mei 2022 08.00 16.00
33. 11 Mei 2022 08.00 16.00
34. 12 Mei 2022 08.00 16.00
35. 13 Mei 2022 08.00 16.00

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 69
36. 16 Mei 2022 Libur Libur
37. 17 Mei 2022 08.00 16.00
38. 18 Mei 2022 Sakit Sakit
39. 19 Mei 2022 08.00 16.00
40. 20 Mei 2022 08.00 16.00
41. 23 Mei 2022 08.00 16.00
42. 24 Mei 2022 08.00 16.00
43. 25 Mei 2022 08.00 16.00
44. 26 Mei 2022 Libur Libur
45. 27 Mei 2022 Libur Libur
46. 30 Mei 2022 08.00 16.00
47. 31 Mei 2022 08.00 16.00
48. 01 Juni 2022 Libur Libur
49. 02 Juni 2022 08.00 16.00
50. 03 Juni 2022 08.00 16.00
51. 06 Juni 2022 08.00 16.00
52. 07 Juni 2022 08.00 16.00
53. 08 Juni 2022 08.00 16.00
54. 09 Juni 2022 08.00 16.00
55. 10 Juni 2022 08.00 16.00
56. 13 Juni 2022 08.00 16.00
57. 14 Juni 2022 08.00 16.00
58. 15 Juni 2022 08.00 16.00
59. 16 Juni 2022 08.00 16.00
60. 20 Juni 2022 08.00 16.00
61. 21 Juni 2022 08.00 16.00
62. 22 Juni 2022 08.00 16.00
63. 23 Juni 2022 08.00 16.00
64. 24 Juni 2022 08.00 16.00
65. 27 Juni 2022 08.00 16.00
66. 28 Juni 2022 08.00 16.00
67. 29 Juni 2022 08.00 16.00
68. 30 Juni 2022 08.00 16.00

Keterangan : Izin
: Libur
: Sakit

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 70
Nama : Cahyana Taufik

Paket Keahlian : Kimia Industri

No Tanggal Jam Masuk Jam Keluar


1. 01 April 2022 08.00 16.00
2. 04 April 2022 08.00 16.00
3. 05 April 2022 08.00 16.00
4. 06 April 2022 08.00 16.00
5. 07 April 2022 08.00 16.00
6. 08 April 2022 08.00 16.00
7. 11 April 2022 08.00 16.00
8. 12 April 2022 08.00 16.00
9. 13April 2022 08.00 16.00
10. 14 April 2022 08.00 16.00
11. 15 April 2022 libur Libur
12. 18 April 2022 08.00 16.00
13. 19 April 2022 08.00 16.00
14. 20 April 2022 08.00 16.00
15. 21 April 2022 08.00 16.00
16. 22 April 2022 08.00 16.00
17. 25 April 2022 08.00 16.00
18. 26 April 2022 08.00 16.00
19. 27 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
20. 28 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
21. 29 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
22. 30 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
23. 01 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
24. 02 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
25. 03 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
26. 04 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
27. 05 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
28. 06 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
29. 07 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
30. 08 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
31. 09 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
32. 10 Mei 2022 08.00 16.00
33. 11 Mei 2022 08.00 16.00
34. 12 Mei 2022 Sakit Sakit

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 71
35. 13 Mei 2022 08.00 16.00
36. 16 Mei 2022 Libur Libur
37. 17 Mei 2022 08.00 16.00
38. 18 Mei 2022 08.00 16.00
39. 19 Mei 2022 08.00 16.00
40. 20 Mei 2022 08.00 16.00
41. 23 Mei 2022 08.00 16.00
42. 24 Mei 2022 08.00 16.00
43. 25 Mei 2022 08.00 16.00
44. 26 Mei 2022 Libur Libur
45. 27 Mei 2022 Libur Libur
46. 30 Mei 2022 08.00 16.00
47. 31 Mei 2022 08.00 16.00
48. 01 Juni 2022 Libur Libur
49. 02 Juni 2022 08.00 16.00
50. 03 Juni 2022 08.00 16.00
51. 06 Juni 2022 08.00 16.00
52. 07 Juni 2022 08.00 16.00
53. 08 Juni 2022 08.00 16.00
54. 09 Juni 2022 08.00 16.00
55. 10 Juni 2022 08.00 16.00
56. 13 Juni 2022 08.00 16.00
57. 14 Juni 2022 08.00 16.00
58. 15 Juni 2022 08.00 16.00
59. 16 Juni 2022 08.00 16.00
60. 20 Juni 2022 08.00 16.00
61. 21 Juni 2022 08.00 16.00
62. 22 Juni 2022 08.00 16.00
63. 23 Juni 2022 08.00 16.00
64. 24 Juni 2022 08.00 16.00
65. 27 Juni 2022 08.00 16.00
66. 28 Juni 2022 08.00 16.00
67. 29 Juni 2022 08.00 16.00
68. 30 Juni 2022 08.00 16.00

Keterangan : Izin
: Libur
: Sakit

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 72
Nama : Syahrul Fadli
Paket Keahlian : Kimia Industri

No Tanggal Jam Masuk Jam Keluar


1. 01 April 2022 08.00 16.00
2. 04 April 2022 08.00 16.00
3. 05 April 2022 08.00 16.00
4. 06 April 2022 08.00 16.00
5. 07 April 2022 08.00 16.00
6. 08 April 2022 Sakit Sakit
7. 11 April 2022 08.00 16.00
8. 12 April 2022 08.00 16.00
9. 13April 2022 08.00 16.00
10. 14 April 2022 08.00 16.00
11. 15 April 2022 libur Libur
12. 18 April 2022 08.00 16.00
13. 19 April 2022 08.00 16.00
14. 20 April 2022 08.00 16.00
15. 21 April 2022 08.00 16.00
16. 22 April 2022 08.00 16.00
17. 25 April 2022 08.00 16.00
18. 26 April 2022 08.00 16.00
19. 27 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
20. 28 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
21. 29 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
22. 30 April 2022 Libur lebaran Libur lebaran
23. 01 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
24. 02 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
25. 03 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
26. 04 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
27. 05 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
28. 06 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
29. 07 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
30. 08 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
31. 09 Mei 2022 Libur lebaran Libur lebaran
32. 10 Mei 2022 08.00 16.00
33. 11 Mei 2022 08.00 16.00
34. 12 Mei 2022 08.00 16.00

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 73
35. 13 Mei 2022 08.00 16.00
36. 16 Mei 2022 Libur Libur
37. 17 Mei 2022 08.00 16.00
38. 18 Mei 2022 08.00 16.00
39. 19 Mei 2022 08.00 16.00
40. 20 Mei 2022 08.00 16.00
41. 23 Mei 2022 08.00 16.00
42. 24 Mei 2022 08.00 16.00
43. 25 Mei 2022 08.00 16.00
44. 26 Mei 2022 Libur Libur
45. 27 Mei 2022 Libur Libur
46. 30 Mei 2022 08.00 16.00
47. 31 Mei 2022 08.00 16.00
48. 01 Juni 2022 Libur Libur
49. 02 Juni 2022 08.00 16.00
50. 03 Juni 2022 08.00 16.00
51. 06 Juni 2022 08.00 16.00
52. 07 Juni 2022 08.00 16.00
53. 08 Juni 2022 08.00 16.00
54. 09 Juni 2022 08.00 16.00
55. 10 Juni 2022 Sakit Sakit
56. 13 Juni 2022 08.00 16.00
57. 14 Juni 2022 08.00 16.00
58. 15 Juni 2022 08.00 16.00
59. 16 Juni 2022 08.00 16.00
60. 20 Juni 2022 08.00 16.00
61. 21 Juni 2022 08.00 16.00
62. 22 Juni 2022 08.00 16.00
63. 23 Juni 2022 08.00 16.00
64. 24 Juni 2022 08.00 16.00
65. 27 Juni 2022 08.00 16.00
66. 28 Juni 2022 08.00 16.00
67. 29 Juni 2022 08.00 16.00
68. 30 Juni 2022 08.00 16.00

Keterangan : Izin
: Libur
: Sakit

Laporan Praktik Kerja Lapangan


BBPMB Teknologi Mineral dan Batubara 74

Anda mungkin juga menyukai