Anda di halaman 1dari 10

SOAL KETENAGAAN RUMAH SAKIT

1. Risma seorang lulusan ahli gizi yang akan bekerja di RS X. Ia akan ditempatkan dibagian
pengadaan bahan makanan. Berdasarkan uraian tugas ketenagaan gizi, kegiatan
pelayanan gizi yang akan dilakukan Risma adalah...
a. Penyusunan menu
b. Pemesanan bahan makanan
c. Penerimaan bahan makanan
d. Persiapan bahan makanan
e. Pendistribusian makanan
2. Bambang adalah seorang Doktor Gizi (S3), ia memiliki praktek dietetik selama 5 tahun.
Selain itu, ia adalah seorang peneliti, penulis dan konsultan gizi dan dietetik. Berdasarkan
rincian diatas, Bambang termasuk dalam...
a. TRD
b. RD kompeten
c. RD Spesialis
d. RD Advanced
e. RD Expert
3. Pelayanan gizi yang baik menjadi salah satu penunjang rumah sakit dalam penilaian
standar akreditas untuk menjamin keselamatan pasien di rumah sakit X. Semakin baik
pelayanan gizi yang diberikan oleh rumah sakit X, maka semakin baik pula standar
akreditas rumah sakit. Hal tersebut dapat terlaksana bila tersedianya tenaga gizi yang
professional dalam memberikan pelayanan gizi di rumah sakit X . Profesionalisme tenaga
gizi dalam memberikan pelayanan gizi diatur berdasarkan . . .
a. Permenkes No. 24 tahun 2013
b. Permenkes No. 25 tahun 2013
c. Permenkes No. 26 tahun 2013
d. Permenkes No. 27 tahun 2013
e. Permenkes No. 28 tahun 2013
4. Instalasi gizi di RSUD Ulin Banjarmasin sudah diakreditasi dan dinyatakan belum
memenuhi standari akreditasi terutama pada bagian pimpinan pelayanan gizi karena ada
syarat yang belum terpenuhi. Pimpinan pelayanan gizi yang dibutuhkan di RSUD Ulin
Banjarmasin adalah yang memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang gizi/dietetik.
Pada kasus diatas maka pimpinan pelayanan gizi harus memiliki kualifikasi ketenagaan
yaitu...
a. Registed Dietisien (RD)
b. Teknical Registed Dietiesien (TRD)
c. RD dan TRD
d. Sarjana muda gizi
e. TRD dan sarjana muda gizi
5. Kepala instalasi gizi ingin menambah pegawainya karena dirasa masih belum cukup
untuk mengelola instalasi gizi rumah sakit x. Penerimaan pegawai instalasi gizi harus
sesuai dengan prosedur yang berlaku, yaitu...
a. Mengusulkan kebutuhan tenaga gizi di lengkapi dengan syarat dan kualifikasi yang
jelas, meneliti pelamar, memberikan orientasi tugas serta
serta latihan dalam waktu tertentu
b. Mengusulkan kebutuhan tenaga gizi dan memberi orientasi tugas peserta
c. Mengusulkan kebutuhan tenaga gizi dilengkapi syarat dan kualifikasi yang jelas,
memberikan hak keluarga pegawai, memberikan orientasi tugas serta latihan dalam
waktu tertentu
d. Meneliti pelamar, langsung bekerja tanpa orientasi tugas serta latihan dalam waktu
tertentu
e. Mengusulkan kebutuhan tenaga gizi di lengkapi dengan syarat dan kualifikasi yang
jelas, memilih pegawai karena orang terdekat
6. Jika pada kualifikasi tenaga gizi di rumah sakit harus memiliki pengalaman praktek
dietetik pada satu peminatan atau lebih sama dengan dari 5 tahun dan telah mengikuti
pendidikan/pelatihan yang intensif sesuai dengan peminatannya maka termasuk
kedalam...
a. RD Kompeten
b. RD Spesialis
c. RD Advance
d. RD Expert
e. TRD
7. Makmun adalah seorang nutritionist terampil penyelia yang memiliki pengalaman
praktek dietetik pada peminatan tambahan selama 5 tahun atau lebih, mengikuti pelatihan
profesi secara intensif atau melakukan penelitian gizi, mendapat pengakuan sebagai
dalam manajemen makanan dan dietetik. Dengan kata lain profesi makmun adalah...
a. RD Advanced
b. RD Expert
c. TRD Kompeten
d. TRD Spesialis
e. TRD Advanced
8. Nissa adalah seorang ahli gizi di Rumah Sakit K. Nissa bertanggung jawab dan bertugas
berkonsultasi dengan sarjana muda gizi dalam melaksanakan kegiatan pengadaan /
penyediaan makanan, kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat inap, penyuluhan /
konsultasi dari rujukan gizi serta penelitian.
Berdasarkan jenis tenaga gizi tersebut, Nissa termasuk...
a. Ahli Gizi
b. Tenaga Menengah Gizi
c. Tenaga Pemasak
d. Pelaksana gizi ruangan
e. Pelaksana gizi rawat inap
9. Mina adalah seorang sarjana gizi di rumah sakit X kelas B. Dia bekerja di ruang
perawatan. Mina memiliki teman bernama Siska yang merupakan seorang sarjana muda
gizi yang bertugas dalam poliklinik gizi. Siska juga bekerja di rumah sakit X kelas B.
Siska memiliki tanggung jawab untuk menangani pasien sebanyak...
a. 500 pasien
b. 400 pasien
c. 300 pasien
d. 200 pasien
e. 100 pasien
10. Hendra adalah kepala instalasi gizi di rumah sakit X. Pada tahun 2019 ini Rumah Sakit X
menerima beberapa tenaga kerja baru. Instalasi gizi mendapatkan tenaga kerja baru
sebanyak 5 orang. Sebagai kepala instalasi gizi Hendra harus memberikan pembinaan
kepada tenaga kerja baru tersebut. Yang termasuk dalam kegiatan pembinaan tenaga
kerja adalah...
a. Melakukan pelatihan dan pendidikan formal maupun non formal
b. Mengikuti ronde tim kesehatan dan mengikuti intervensi gizi
c. Mengikuti penelitian terkini
d. Mengikuti proses asuhan gizi terstandar
e. Intervensi konseling gizi

SOAL MGRS KELOMPOK 2

1. Seorang ahli gizi rs.pelita insani mengeluarkan suatu biaya untuk menunjang
poerasional.produk dan jasa yang dihasilkan. Yang meliputi biaya barang dan biaya
pemeliharaan. Berdasarkan pernyataan diatas termasuk dalam biaya..

A. Biaya tenaga kerja

B. Biaya overhead

C. Biaya asuhan gizi

D. Biaya makan

E. Biaya bahan baku

2. Seorang ahli gizi di RS Pelita Insani diminta untuk melakukan kegiatan penyuluhan di ruang
tunggu misalnya di poli gizi. Media yang digunakan yaitu leaflet/brosur dan food model. Ahli
gizi tersebut harus memperhitungkan biaya media yang akan digunakan termasuk dalam biaya...
A. Biaya tenaga kerja langsung
B. Biaya tenaga kerja tidak langsung
C. Biaya overhead
D. Biaya bahan baku atau bahan dasar
E. Biaya makan

3. Rumah sakit x dalam melakukan perhitungan penyelenggaraan asuhan gizi perlu


memperhitungkan biaya tenaga kerja yang terdiri dari gaji, tunjangan lembur, honor, insentif dan
lain-lain. Baik untuk tenaga kerja langsung maupun tenaga kerja tidak langsung. Yang
merupakan tenaga kerja tidak langsung dalam kegiatan penyelenggaraan makanan adalah
a. Petugas kebersihan
b. Penjamah makanan
c. Pengawas
d. Petugas pemasak
e. Petugas persiapan

4. Anda sebagai Ahli gizi di rumah sakit tipe B diberi tugas untuk melakukan perhitungan yang
digunakan sebagai penentukan biaya satuan normatif pada suatu penyelenggaraan makanan dan
diketahui fixed cost 50.000, capasitas produksi 3000, variabel cost 60.000, quantity 2400..
Hitunglah Berapa biaya tersebut..

A. Rp. 32.000

B. Rp. 42.000

C. Rp. 52.000

D. Rp. 62.000

E. Rp. 72.000

5. Seorang ahli gizi di Rumah Sakit Pelita Insani ingin melakukan perhitungan biaya unit cost
penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit. Yang bukan merupakan tahapan dalam melakukan
perhitungan pembiayaan unit cost yaitu ....

a. Mengidentifikasi pusat biaya


b. Melakukan pengumpulan data output
c. Melakukan pengumpulan data pembobot
d. Melakukan distribusi biaya
e. Melakukan perhitungan biaya tenaga kerja
d. Menjelaskan sistem pelayanan gizi, tujuan yang akan dicapai, perencanaan
penerangan atau listrik, air, dan AC.

e. Menjelaskan sistem pelayanan gizi, tujuan yang akan dicapai, macam unit kerja,
menetapkan peraturan RS, monitoring pelaksanaan

3. Suatu rumah Sakit memiliki beberapa ruang rawat inap yang (erada cukup jauh dari
ruang produksi makanan untuk sampai di ruang ruang rawat inap tersebut jalan yang
dilalui naik turun. Namun, ada juga ruang rawat inap yang dekat dengan dapur utama.
Ahli gizi ruangan yang dimiliki juga sangat terbatas Apa sistem yang tepat untuk
distribusi makanannya?

a. Sentralisasi

b. Semi sentralisasi

c. Sentralisasi dan desentralisasi (menyediakan pantry di ruang rawat inap yang cukup
jauh)

d. Desentralisasi

e. Berpusat

4. Seorang ahi gizi di Rumah Sakit Daerah Idaman Banjarbaru sedang mengadakan
perencanaan dan memeriksa kelengkapan alat di Rumah Sakit Daerah Idaman salah
satunya sarana dan prasarana yang memiliki fungsi untuk kegiatan pengukuran status gizi
pasien untuk menunjang kegiatan konseling gizi pasien rawat jalan di rumah sakit
tersebut, mengenai hal tersebut apakah peralatan yang perlu di perhatikan
kelengkapannya?

a. Merencanakan kelengkapan alat seperti peralatan kantor seperti meja,kursi,


computer, bangku ruang tunggu, printer lemari arsip, telpon dan lain- lain.
b. Memeriksa kelengkapan alat antropometri seperti timbangan badan, alat ukur tinggi
badan, alat ukur lila, alat ukur lingkar kepala, tinggi lutut, formulir scrining gizi dan
lain- lain.

c. Memeriksa kelengkapan alat penunjang penyuluhan seperti leaflead diet, daftar


bahan makanan, food model, papan display, formulir pencatatan dan sebagainya.

d. Memeriksa kelengkapan alat penunjang konseling seperti food model, asupan zat gizi,
software konseling, buku- buku pedoman tatalaksana gizi, leafleat dan lain-lain

e. Peralatan untuk menyiapkan bahan makanan bersih dan sehat seperti bak cuci ganda,
alat-alat makan, alat- alat memasak water heater d an lain- lain.

5. Dalam merencanakan sarana fisik, peralatan dan perlengkapan instalasi gizi, sebaiknya
tenaga gizi diikutsertakan dalam proses perencanaan tersebut. Untuk menentukan
bangunan instalasi gizi pada suatu rumah sakit, harus diperhatikan beberapa persyaratan.
Berikut termasuk hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan suatu bangunan
instalasi/ unit pelayanan gizi yaitu . . .

a. Tipe rumah sakit, macam pelayanan dan macam menu, jumlah fasilitas yang
diinginkan, kebutuhan biaya, arus kerja dan susunan ruangan, jumlah tenaga.

b. Tipe rumah sakit, macam pelayanan dan macam menu, jumlah fasilitas yang
diinginkan, kebutuhan biaya, biaya produksi, jumlah tenaga.

c. Tipe rumah sakit, macam pelayanan dan macam menu, jumlah fasilitas yang
diinginkan, kebutuhan biaya, biaya konstruksi, jumlah tenaga.

d. Tipe rumah sakit, macam pelayanan dan macam menu, jumlah fasilitas yang
diinginkan, ruang kerja, jumlah tenaga.

e. Tipe rumah sakit, macam pelayanan dan macam menu, jumlah fasilitas yang
diinginkan, kebutuhan biaya, struktur bangunan, jumlah tenaga.
6. Dalam merencanakan sarana fisik atau bangunan untuk Instalasi Gizi di Rumah Sakit
Umum Daerah Idaman Banjarbaru seorang ahli gizi ingin membuat tempat
penyelenggaraan makanan, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan suatu
letak tempat penyelenggaraan makanan yaitu….

a. Mudah dicapai dari semua ruang perawatan, tidak bising, mudah dicapai kendaraan
dari luar, tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah, kamar jenazah, ruang cuci
(laundry) dan mendapat udara dan sinar yang cukup.

b. Mudah dicapai dari semua ruang perawatan, bising, mudah dicapai kendaraan dari
luar, tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah, kamar jenazah, ruang cuci
(laundry) dan mendapat udara dan sinar yang cukup.

c. Mudah dicapai dari semua ruang perawatan, tidak bising, mudah dicapai kendaraan
dari luar, dekat dengan tempat pembuangan sampah, kamar jenazah, ruang cuci
(laundry) dan mendapat udara dan sinar yang cukup.

d. Mudah dicapai dari semua ruang perawatan, tidak bising, mudah dicapai kendaraan
dari luar, tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah, kamar jenazah, ruang cuci
(laundry) dan kedap udara.

e. Jauh dari semua ruang perawatan, tidak bising, mudah dicapai kendaraan dari luar,
tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah, kamar jenazah, ruang cuci (laundry)
dan mendapat udara dan sinar yang cukup.

7. Kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit dapat berjalan dengan optimal bila didukung
dengan sarana dan prasarana yang memadai untuk melaksanakan pelayanan gizi rawat
jalan. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan di ruang gizi rawat jalan yaitu...

a. Water heater (aliran air panas dan dingin), panci-panci, wajan, dll. Alat pengaduk
dan penggoreng, alat makan ( piring, gelas, sendok, mangkok, dll)
d. Dekat dengan ruang pencucian

e. Dekat dengan ruang pemasakan

10. Untuk melaksanakan pelayanan gizi rawat jalan, rawat inap dan penyelenggaraan
makanan. Kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit dapat berjalan dengan optimal bila
didukung . . .

a. Sarana dan prasana yang memadai

b. Sistem penyelenggaran yang baik

c. Pengelolaan penyelenggaraan yang benar

d. istem manajemen yang baik

e. Penyelenggaraa yang terstandar

Anda mungkin juga menyukai